BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK -...

21
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory Ltd. didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer pada tanggal 30 September 1955. Sejak saat berdirinya hingga tahun 1981, PT. Mulia Knitting Factory Ltd. berlokasi di Jl. Aipda K.S. Tubun No. 6 Jakarta Barat. Kemudian pada tahun 1982, pindah lokasi ke Jl. Daan Mogot KM 16 Jakarta Barat. Modal awal yang disetor oleh pendiri pada saat pendiriannya berjumlah Rp 50.000.000,00 dan kemudian pada tahun 1979 menjadi Rp 100.000.000,00. PT. Mulia Knitting Factory Ltd. adalah Perseroan Terbatas yang didirikan dengan Akta Notaris Mr. Rd. Soedja No. 230 tanggal 30 Juli 1955, ditetapkan melalui Menteri Kehakiman No. 3A5/118/22 tanggal 28 Desember 1955. Kemudian diberitakan dalam Berita Negara No. 27 tahun 1956, yang berkali-kali diubah, ditambah, dan terakhir dengan Akta Notaris Henk Limanov No. 16 tanggal 11 Januari 1984. PT. Mulia Knitting Factory Ltd. merupakan perusahaan industri tekstil perajutan tertua di Indonesia dengan pimpinannya saat ini adalah H. Max Mulyadi Supangkat. Bidang inti usahanya adalah knitting factory, dimana sejak dini proses produksi perusahaan sudah menjangkau tingkat semi integrated. Jenis produksi perusahaan pada awal mula didirikan berupa pakaian dalam wanita dan pria, namun pada akhirnya hanya memproduksi pakaian dalam pria saja. Pada tahun 1976, PT. Mulia Knitting Factory Ltd. selain memproduksi produk pesanan juga sudah mulai menjual produk sendiri. Tahun 1976 merupakan tahun yang

Transcript of BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK -...

Page 1: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

BAB 2

GAMBARAN UMUM OBJEK

2.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. Mulia Knitting Factory Ltd. didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden

Udjer pada tanggal 30 September 1955. Sejak saat berdirinya hingga tahun 1981, PT.

Mulia Knitting Factory Ltd. berlokasi di Jl. Aipda K.S. Tubun No. 6 Jakarta Barat.

Kemudian pada tahun 1982, pindah lokasi ke Jl. Daan Mogot KM 16 Jakarta Barat.

Modal awal yang disetor oleh pendiri pada saat pendiriannya berjumlah Rp

50.000.000,00 dan kemudian pada tahun 1979 menjadi Rp 100.000.000,00.

PT. Mulia Knitting Factory Ltd. adalah Perseroan Terbatas yang didirikan

dengan Akta Notaris Mr. Rd. Soedja No. 230 tanggal 30 Juli 1955, ditetapkan melalui

Menteri Kehakiman No. 3A5/118/22 tanggal 28 Desember 1955. Kemudian diberitakan

dalam Berita Negara No. 27 tahun 1956, yang berkali-kali diubah, ditambah, dan

terakhir dengan Akta Notaris Henk Limanov No. 16 tanggal 11 Januari 1984.

PT. Mulia Knitting Factory Ltd. merupakan perusahaan industri tekstil perajutan

tertua di Indonesia dengan pimpinannya saat ini adalah H. Max Mulyadi Supangkat.

Bidang inti usahanya adalah knitting factory, dimana sejak dini proses produksi

perusahaan sudah menjangkau tingkat semi integrated.

Jenis produksi perusahaan pada awal mula didirikan berupa pakaian dalam

wanita dan pria, namun pada akhirnya hanya memproduksi pakaian dalam pria saja.

Pada tahun 1976, PT. Mulia Knitting Factory Ltd. selain memproduksi produk

pesanan juga sudah mulai menjual produk sendiri. Tahun 1976 merupakan tahun yang

Page 2: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

7

penting bagi PT. Mulia Knitting Factory Ltd. karena sejak tahun itu perkembangan

perusahaan terus meningkat.

Pada tahun 1979, perusahaan mengadakan perluasan dalam bidang produksinya.

Hal ini tidak terlepas dari bantuan Pemerintah yang berupa bantuan kredit dari Bank

Negara Indonesia 1946. Pada tahun itu juga, dengan kualitas produk yang dapat bersaing

dengan produk dari Hongkong, Taiwan, dan Korea, perusahaan mencoba untuk

memasuki pasar luar negeri yaitu Swedia, Perancis, Jerman dan Rumania.

Pada awal berdirinya PT. Mulia Knitting Factory Ltd. hanya mempekerjakan 183

karyawan, namun seiring dengan perkembangannya, jumlah karyawan sekarang

mencapai kurang lebih 1500 orang.

Produk-produk yang dihasilkan perusahaan merupakan merek dagang milik

sendiri seperti : Rider, Spike, dan Swan Brand. Tapi ada juga produk yang dihasilkan

PT. Mulia Knitting Factory Ltd. yang tidak memakai merek dagang perusahaan

melainkan merek dagang perusahaan pemesan.

2.2 Nilai-nilai Perusahaan

50 years : global motion in local harmony

INSPIRASI

Berbekal sumber ide yang tidak ada habisnya, PT. Mulia Knitting Factory Ltd.

terus melakukan inovasi untuk semakin memantapkan posisinya sebagai

perusahaan tekstil dan garment besar di Indonesia.

SEMANGAT

Dengan selalu memandang ke depan, rintangan bukan dilihat sebagai halangan,

tapi lebih merupakan tantangan untuk melangkah lebih jauh.

Page 3: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

8

MASA DEPAN

Selalu mempunyai rencana yang terarah untuk menyongsong masa depan. Masih

banyak lagi tahun kesuksesan yang harus diraih.

DEDIKASI

Ide cemerlang tidak ada artinya bila tidak didukung oleh semangat bekerja keras.

Dedikasi dan loyalitas tinggi merupakan asset yang paling berharga.

KEKUATAN

Menemukan sumber kekuatan dari dalam dan memaksimalkan semua potensi

yang ada untuk menuju sukses yang lebih cemerlang.

DINAMIS

Terus menerus mengikuti perkembangan jaman tanpa meninggalkan nilai-nilai

yang sudah teruji di masa lampau.

MELEBARKAN SAYAP

Sukses tidak berhenti sampai disini. PT. Mulia Knitting Factory Ltd. terus

melakukan inovasi di semua bidang dan melakukan pelebaran sayap untuk

kemajuan di masa depan.

PERUBAHAN

Perubahan membawa penyegaran. Melakukan perubahan berkala tanpa

meninggalkan tujuan semula membuat PT. Mulia Knitting Factory Ltd. selalu

selangkah lebih maju.

KOMPETISI

Melihat lawan bukan sebagai musuh tapi lebih sebagai kompetisi sportif untuk

terus memacu semangat berkarya.

Page 4: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

9

ADAPTASI

Kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang terus berganti, modal utama untuk

mengantisipasi berbagai keadaan dan mencari solusi yang tepat.

TERUS BELAJAR

Tak pernah merasa terlalu besar untuk terus belajar. Ilmu selalu bertambah dan

bisa didapat dari tempat yang paling tidak terduga sekalipun.

SINERGI

Menjaga kerjasama antara pihak karyawan maupun pihak luar, sinergi ideal yang

membuahkan hasil maksimal bagi semua pihak.

2.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Bentuk perusahaan PT. Mulia Knitting Factory Ltd. adalah Perseroan Terbatas

Tertutup, karena pemilikan atas saham perusahaan hanya terbatas pada pihak keluarga

dan tertutup bagi pihak luar.

Struktur organisasi PT. Mulia Knitting Factory Ltd. dapat dilihat pada Gambar

2.1 berikut :

Page 5: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

10

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Mulia Knitting Factory Ltd.

Dalam struktur organisasi PT. Mulia Knitting Factory Ltd., kekuasaan tertinggi

dipegang oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memiliki kekuasaan untuk

mengangkat dan memberhentikan Direksi, serta mengawasi Direksi dalam mengelola

perusahaan.

Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana dilakukan oleh Direksi. Dalam

hal ini, Direksi dibantu oleh Humas dan Sekretaris Perusahaan. Dalam tugasnya sehari-

Page 6: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

11

hari, Direktur Utama dibantu oleh seorang Sekretaris, yang bertugas untuk membantu

dalam mengawasi bagian-bagian yang berada dibawah tanggung jawabnya.

Tugas dan tanggung jawab serta wewenang seorang Direksi adalah :

menjalankan roda perusahaan, memutuskan persoalan penting, dan mengawasi masing-

masing bagian dalam perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Utama

dibantu oleh :

1. Manajer Personalia

Manajer Personalia mempunyai tugas, tanggung jawab serta wewenang sebagai

berikut :

Mengatur pelaksanaan masalah tata usaha personalia atau kepegawaian dan

pembayaran gaji atau upah

Mencari tenaga kerja baru apabila sedang dibutuhkan

Bertanggung jawab atas penerimaan dan penempatan pegawai

Manajer Personalia membawahi bagian Personalia dan bagian Umum. Bagian

Personalia mencakup administrasi, pembinaan karyawan baru dan rekrutmen. Bagian

umum mencakup karyawan-karyawan umum seperti : satpam, kebersihan, sopir,

poliklinik, dan perawatan bangunan.

2. Manajer Pemasaran

Manajer Pemasaran mempunyai tugas, tanggung jawab serta wewenang sebagai

berikut :

Bertanggung jawab atas pembelian bahan-bahan baku, bahan pembantu dan

bahan-bahan lain yang berhubungan dengan produksi maupun tidak

Page 7: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

12

Bertanggung jawab atas penjualan atau pemasaran dari hasil produksi

Bertanggung jawab atas penyimpanan barang di gedung dan pengiriman barang

jadi kepada agen

Manajer Pemasaran membawahi bagian Pembelian, bagian Penjualan, dan bagian

Gudang dan Transportasi.

3. Manajer Keuangan

Manajer Keuangan mempunyai tugas, tanggung jawab serta wewenang sebagai

berikut :

Menyediakan dana untuk semua anggaran

Bertanggung jawab atas pembayaran utang kepada kreditur dan pembayaran

utang

Menyusun kalkulasi harga pokok produksi dan menyusun anggaran pembelian

barang-barang untuk keperluan produksi dan lainnya

Manajer Keuangan membawahi bagian Pembukuan, bagian Bendahara, dan bagian

Kalkulasi Anggaran.

4. Manajer Produksi dan Teknik

Manajer Produksi dan Teknik mempunyai tugas, tanggung jawab serta wewenang

sebagai berikut :

Bertanggung jawab atas kelancaran produksi

Menyusun anggaran produksi

Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin

Page 8: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

13

Manajer produksi dan teknik membawahi bagian Perencanaan Produksi, bagian

Perajutan, bagian Pemutihan, Pencelupan dan Penyempurnaan, bagian Garment, dan

bagian Pemeriksaan dan Perbaikan.

2.4 Sistem Kerja

2.4.1 Jam Kerja

Karyawan kantor :

Senin – Jumat : pkl. 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : pkl. 12.00 – 13.00 WIB

Karyawan lantai produksi :

Shift 1 : Senin – Jumat : pkl. 07.30 – 16.30 WIB

Shift 2 : Senin – Jumat : pkl. 16.30 – 00.30 WIB

Shift 3 : Senin – Jumat : pkl. 00.30 – 07.30 WIB

Jam Istirahat : pkl. 12.00 – 13.00 WIB

2.4.2 Jumlah Karyawan

Karyawan bulanan :

berjumlah kurang lebih 250 orang yang terdiri dari : karyawan kantor dan

sebagian staff administrasi lantai produksi.

Karyawan harian :

berjumlah kurang lebih 1250 orang yang terdiri dari : sebagian staff

administrasi lantai produksi dan karyawan lantai produksi.

Page 9: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

14

2.4.3 Gaji dan Tunjangan

PT Mulia Knitting Factory Ltd. memberikan gaji pokok kepada karyawannya

sesuai dengan kebijakan Pemerintah. Gaji karyawan bulanan diberikan setiap bulannya,

sedangkan gaji karyawan harian diberikan saat pertengahan dan akhir bulan.

PT Mulia Knitting Factory Ltd. juga memberikan tunjangan diantaranya : THR

(Tunjangan Hari Raya), TAT (Tunjangan Akhir Tahun), dan adanya jaminan kesehatan

(JAMSOSTEK).

2.5 Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Perencanaan dan pengendalian produksi PT. Mulia Knitting Factory Ltd. hanya

dilakukan untuk 1 bulan ke depan dan tergantung dari jenis order yang datang, baik itu

dari Buyer ataupun dari Garment.

Order dari Buyer

Umumnya berupa kain jadi baik kain polos maupun kain stripper. Awalnya

Buyer melakukan negosiasi dengan bagian Marketing mengenai produk yang

diinginkan seperti : jenis kain, jenis benang, setting kain, dan warna. Kemudian

berdasarkan order tersebut, Marketing meminta Laboratorium untuk melakukan

pengujian terhadap warna dan jenis kain yang sesuai. Hasil pengujian dalam bentuk

beberapa sampel warna akan diberikan ke Marketing untuk dinegosiasikan kembali

dengan pihak Buyer. Setelah dicapai kesepakatan antara Buyer dan Marketing, maka

bagian Marketing akan menurunkan OS (Order Sheet) kepada bagian Knitting dan

BF.

Setelah menerima OS, Bagian Knitting akan menghitung kebutuhan bahan baku

yang diperlukan. Bila bahan baku yang dibutuhkan tidak cukup, maka dilakukan

Page 10: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

15

pembelian bahan baku, umumnya pembelian dilakukan di awal bulan. Bila bahan

baku yang dibutuhkan tersedia, maka bagian Knitting akan melakukan proses

perajutan. Hasil produksi bagian Knitting akan dikirim ke BF jika bagian BF

memberikan surat permintaan kain ke Knitting. Jika belum ada surat permintaan

kain, maka kain grey hasil produksi Knitting akan disimpan di gudang sementara

Knitting.

Setelah menerima OS, Bagian BF akan mengatur jadwal produksi dan

mepersiapkan bahan-bahan kimia yang diperlukan. Setelah hasil produksi Knitting

sampai di BF, maka proses pencucian, pencelupan, dan finishing kain dilakukan

sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditentukan.

Kemudian hasil dari BF yang berupa kain set bulat ataupun set belah akan

dipacking dan diteruskan ke bagian Gudang Barang Jadi untuk diatur jadwal

pengiriman kain ke Buyer.

Aliran proses pada lantai produksi berdasarkan order dari Buyer dapat dilihat

pada Gambar 2.2 berikut :

Page 11: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

16

Gambar 2.2 Aliran Produksi berdasarkan Order dari Buyer

Order dari bagian Garment

Order dari bagian Garment berupa kain warna polos maupun kain warna stripper

untuk diproses lebih lanjut menjadi pakaian jadi pada bagian Garment. Awalnya

bagian Garment menurunkan OS pada bagian Knitting dan BF. Setelah menerima

OS, bagian Knitting akan melakukan proses perajutan kain sesuai permintaan

Garment. Kain grey hasil produksi Knitting diteruskan ke bagian BF untuk dicelup

warna sesuai permintaan Garment. Kain yang telah selesai melalui proses

pencelupan warna akan diset bulat kemudian dikirim ke bagian Garment.

Aliran proses pada lantai produksi berdasarkan order dari bagian Garment dapat

dilihat pada Gambar 2.3 berikut :

Page 12: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

17

Gambar 2.3 Aliran Produksi berdasarkan Order dari bagian Garment

2.6 Lantai Produksi

Lantai produksi PT. Mulia Knitting Factory Ltd. terdiri dari bagian Knitting,

Bleaching Finishing, Yarn Dyeing, Garment, dan Gudang. Semua bagian saling

berhubungan dalam suatu aliran proses produksi mulai dari bahan baku (benang mentah)

hingga menjadi barang jadi (kain jadi dan pakaian jadi).

2.6.1 Bagian Knitting

Bagian Knitting melakukan perajutan benang mentah sampai menjadi kain

mentah (grey).

Jenis benang (100% cotton) yang digunakan :

COMBED 16 S, COMBED 20 S, COMBED 24 S, COMBED 32 S, COMBED 40 S.

Jenis benang ini semakin besar nomornya maka semakin halus benangnya.

SPANDEX 140 D, SPANDEX 280 D. Pada jenis benang ini terdapat karet yang

umumnya digunakan untuk celana dalam.

Page 13: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

18

CARDED 20 S. Jenis benang carded lebih kasar daripada benang combed.

LAWE COMBED 20 S, LAWE CARDED 20 S. Jenis benang ini didapat dari

supplier LAWE.

MISTY COMBED 32 S. Jenis benang misty sudah berwarna ketika dibeli, umumnya

berwarna navy dan grey.

Jenis jarum yang digunakan :

Sugiura yang digunakan pada mesin Rib

Fukuhara yang digunakan pada mesin Single Knitt

Groz Beckert yang digunakan pada mesin Tarrot

2.6.1.1 Sub Bagian Perajutan Kain Grey

Merupakan sub bagian yang menangani order untuk menghasilkan kain grey.

Jenis kain grey yang dihasilkan :

Kain Single Knitt, Interlock, Single Lacoste, Double Lacoste digunakan untuk bahan

kain.

Kain Rib 1 x 1, Rib 2 x 1, Rib 2 x 2, Rib 5 x 2, Rib Spandex digunakan untuk

pakaian dalam.

Jenis mesin yang digunakan :

Mesin Rib Fukuhara berjumlah 67 mesin

Mesin Single Knitt Fukuhara berjumlah 26 mesin

Mesin Single Knitt Tarrot untuk jenis kain Jersey berjumlah 5 mesin

Page 14: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

19

Mesin Single Knitt Tarrot untuk jenis kain Interlock berjumlah 3 mesin

Mesin Quality Control berjumlah 4 mesin

2.6.1.2 Sub Bagian Perajutan Kain Stripper

Merupakan sub bagian yang menangani order untuk menghasilkan kain stripper

dan kain dengan motif atau corak gambar tertentu.

Jenis kain yang dihasilkan :

Kain Feeder Strip, stripnya berjarak 1-5 cm

Kain Auto Strip, stripnya berjarak 5-20 cm

Kain Engineer Strip, stripnya berjarak >20 cm

Jenis mesin yang digunakan :

Mesin Double Jacquard berjumlah 2 mesin

Mesin Single Jacquard berjumlah 2 mesin

Mesin Single Knitt Fukuhara berjumlah 12 mesin

Mesin Quality Control berjumlah 1 buah

2.6.1.3 Sub Bagian Perajutan Kragh dan Manset

Merupakan bagian yang menangani order untuk menghasilkan kragh dan

manset.

Jenis mesin yang digunakan :

Mesin Flat Knitting Matsuya Corporation untuk Kragh berjumlah 17 mesin

Mesin Flat Knitting Matsuya Corporation untuk Manset berjumlah 13 mesin

Page 15: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

20

2.6.2 Bagian BF

Bagian Bleaching Finishing (BF) melakukan pencucian dan pencelupan warna

terhadap kain yang dihasilkan dari bagian Knitting.

2.6.2.1 Sub Bagian Pencelupan Kain Warna

Merupakan bagian yang melakukan kegiatan pencucian dan pencelupan kain

grey menjadi kain berwarna. Proses pencelupan warna rata-rata memakan waktu 8 jam

untuk warna muda dan 12 jam untuk warna tua.

Jenis mesin yang digunakan :

Mesin DONG A kapasitas 200 kg berjumlah 9 mesin

Mesin DONG A kapasitas 400 kg berjumlah 6 mesin

Mesin Pencelup 1 roll berjumlah 2 mesin

Mesin Calator berjumlah 2 mesin

Mesin Centrifugal berjumlah 1 mesin

Mesin Dryer berjumlah 1 mesin

Mesin Setting berjumlah 1 mesin

Mesin Quality Control berjumlah 1 mesin

Page 16: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

21

2.6.2.2 Sub Bagian Pencelupan Kain Warna Putih

Merupakan bagian yang melakukan kegiatan pencucian dan pencelupan kain

grey menjadi kain warna putih. Sebagian besar proses pencelupan putih dilakukan untuk

jenis kain rib. Proses pencelupan putih rata-rata memakan waktu 6 jam.

Jenis mesin yang digunakan :

Mesin Haspel kapasitas 200 kg berjumlah 10 mesin

Mesin Haspel kapasitas 400 kg berjumlah 4 mesin

Mesin Centrifugal berjumlah 1 mesin

Mesin Kipas berjumlah 1 mesin

Mesin Dryer berjumlah 1 mesin

Mesin Compactor berjumlah 1 mesin

2.6.2.3 Sub Bagian Stenter

Merupakan bagian yang menangani proses finishing terakhir dari kegiatan

produksi pada bagian BF. Kain yang telah selesai dicelup warna di BF dan kain dari sub

bagian Stripper yang dicuci di BF akan dikirim ke sub bagian Stenter untuk diset belah

dan difinishing.

Jenis mesin yang digunakan :

Mesin Weis untuk membuka kain berjumlah 1 mesin

Mesin Jahit biasa untuk menyambung roll-roll kain berjumlah 1 mesin

Mesin Calator untuk membelah kain berjumlah 1 mesin

Page 17: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

22

Mesin Monforts Montex / Stenter untuk melakukan finishing pada kain berjumlah 1

mesin

Mesin Quality Control untuk inspeksi dan pengemasan berjumlah 1 mesin

Karyawan sub bagian Stenter terdiri dari Kepala Bagian berjumlah 1 orang,

Pengawas berjumlah 3 orang, dan Operator berjumlah 8 orang. Jam kerja di sub bagian

Stenter yaitu dari hari Senin sampai Jumat pkl. 07.30 – 16.30 WIB dengan waktu

istirahat pkl. 12.00 – 13.00 WIB. Jika ada shift panjang yang berarti karyawan lembur,

maka jam kerja dimulai pkl. 07.30 – 20.00 WIB.

2.6.2.4 Sub Bagian Laboratorium

Tugasnya :

1. Menerima spesifikasi warna sesuai kebutuhan buyer dari bagian marketing

2. Melakukan trial and error untuk mencampur bahan warna, bahan kimia , dll

3. Menyediakan bahan kain yang telah dibleaching di BF kemudian dicuci dan

dibersihkan kembali

4. Melakukan pencelupan warna dengan mencampur bahan kain 5 gram dengan bahan

kimia warna

5. Melakukan pengujian terhadap warna, kelunturan, kekuatan, gramasi, dan pantulan

warna dengan menggunakan colorbox, weight checker, rubbing tester, bursting

tester, dan spektrofotometer.

Page 18: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

23

2.6.3 Bagian Yarn Dyeing

Bagian Yarn Dyeing melakukan pencelupan benang mentah menjadi benang

berwarna. Pada proses pencelupannya, benang mentah ditambah dengan bahan kimia

dan soda as sehingga menjadi benang warna. Proses pencelupan rata-rata memakan

waktu 5 – 8 jam untuk warna muda dan 12 jam untuk warna tua.

Jenis mesin yang digunakan :

Mesin Kamitsu Sowinding untuk memintal benang yang masih mentah

Mesin Kamitsu Rewinding untuk memintal benang yang sudah berwarna

Mesin Pres untuk mengeringkan setelah benang selesai dicelup warna

Mesin Thies untuk melakukan pencelupan warna pada benang. Kapasitas mesin

untuk sekali pencelupan adalah 257 kg.

2.6.4 Bagian Garment

Bagian Garment melakukan kegiatan penjahitan pakaian jadi baik pakaian dalam

(singlet dan celana dalam) maupun baju untuk memenuhi permintaan baik dari pasar

lokal maupun untuk kebutuhan eksport.

2.6.4.1 Garment Lokal

Garment lokal melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan

produk dari pasar dalam negeri. Garment lokal terdiri dari :

Bagian Cutting yang menggambar pola dan memotong kain

Bagian Sewing 2 yang menjahit celana dalam

Bagian Sewing 3 yang menjahit singlet atau kaos dalam

Page 19: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

24

Bagian Quality Control yang melakukan inspeksi terhadap produk yang dihasilkan

Bagian Packaging yang melakukan pengemasan terhadap produk sebelum produk

dikirim ke gudang barang jadi

Beberapa produk yang dihasilkan untuk pasar lokal :

R 123 B (singlet Rider)

R 125 B (celana dalam Rider)

R 224 B (kaos dalam Rider)

R 232 B (kaos dalam Rider)

S 123 B (singlet Swan)

S 125 B (celana dalam Swan)

dll

2.6.4.2 Garment Eksport

Garment eksport melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan

produk dari pasar luar negeri. Garment eksport terdiri dari :

Bagian Cutting yang menggambar pola dan memotong kain

Bagian Sewing 1A yang menjahit pakaian jadi (baju) dengan menggunakan

Automatic Hanger System untuk kebutuhan eksport

Bagian Sewing 1B yang menjahit pakaian jadi (baju) dengan menggunakan mesin

jahit biasa untuk kebutuhan ekspor dan lokal

Bagian Quality Control yang melakukan inspeksi terhadap produk yang dihasilkan

Bagian Packaging yang melakukan pengemasan terhadap produk yang lulus inspeksi

Page 20: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

25

Gudang Eksport merupakan tempat penyimpanan produk yang siap untuk dieksport

Beberapa produk yang dihasilkan untuk eksport :

Baju dengan merek TOMMY

dll

2.6.5 Bagian Gudang

Bagian Gudang terdiri dari : Gudang I dan Gudang II. Gudang I dibagi lagi

menjadi : Gudang IA dan Gudang IB.

Gudang IA merupakan tempat penyimpanan bahan baku untuk persiapan produksi.

Yang termasuk dalam Gudang IA adalah : gudang benang, gudang bahan kimia.

Gudang IB merupakan tempat penyimpanan kain jadi yang sudah melalui bagian

Knitting dan BF.

Gudang II merupakan tempat penyimpanan hasil-hasil produksi bagian Garment

yang sudah dipacking, seperti : singlet, celana dalam.

2.7 Sistem Informasi Perusahaan

PT. Mulia Knitting Factory Ltd. belum menerapkan suatu sistem informasi

dengan bantuan komputer antara satu bagian dengan bagian lainnya. Pelaksanaan sistem

saat ini hanya dilakukan secara manual dalam bentuk kertas-kertas. Data dan laporan

masih banyak yang ditulis dan dicatat dalam buku.

Dalam pelaksanaan produksi menggunakan OS (order sheet) yang diteruskan

dari bagian Marketing ke bagian Knitting dan BF. Setelah menerima OS, masing-masing

Page 21: BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01014-TISI-bab 2.pdf2.1 Latar Belakang Perusahaan ... Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana

26

bagian melakukan perencanaan produksi. Di bagian Knitting, order yang pertama kali

datang akan dikerjakan terlebih dahulu. Belum ada perencanaan yang pasti, hanya

berdasarkan intuisi saja. Jika bagian BF sudah siap melakukan produksi, maka BF akan

memberikan surat permintaan kain ke Knitting dan jika Knitting akan memberikan hasil

produksi kain grey ke BF harus disertakan surat jalan pengiriman kain.

2.8 Sistem Pengendalian Kualitas

PT. Mulia Knitting Factory Ltd. tidak mempunyai bagian khusus yang

melakukan pengendalian kualitas produk sehingga produk sebagian besar hanya

diinspeksi secara kasat mata saja. Tapi ada alat yang digunakan dalam inspeksi yaitu alat

untuk tes gramasi. Umumnya inspeksi produk dilakukan oleh operator ataupun

pengawas.

Untuk kain set belah polos, inspeksi dilakukan di 3 tempat yaitu : di sub bagian

perajutan kain grey Knitting, sub bagian pencelupan warna BF, dan inspeksi terakhir di

sub bagian Stenter BF. Awalnya, benang mentah dirajut dulu menjadi kain grey

kemudian diinspeksi dan diteruskan ke BF untuk dicelup warna. Setelah diinspeksi

secara kasat mata saja, maka kain set bulat dari BF akan dikirim ke Stenter untuk diset

belah.

Untuk kain set belah stripper, inspeksi dilakukan di 2 tempat yaitu : di sub

bagian perajutan kain stripper Knitting dan di sub bagian Stenter BF. Awalnya, benang

dicelup sehingga menjadi benang warna kemudian benang warna tersebut dirajut.

Setelah selesai dirajut akan diinspeksi dan diteruskan ke BF untuk dicuci. Kemudian

kain set bulat dari BF akan dikirim ke Stenter untuk diset belah.