Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

download Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

of 21

Transcript of Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    1/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    B A B 2

    GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

    2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MADIUNSebagian besar wilayah Kabupaten Madiun di dominasi oleh dataran rendah,

    meskipun ada beberapa kawasan yang terletak di daratan tinggi, kondisi atau profil

    geografi Kabupaten Madiun dapat di jabarkan sebagai berikut :

    2.1.1. WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN MADIUN

    Kabupaten Madiun merupakan salah satu dari 29 kabupaten di wilayah Provinsi

    Jawa Timur. Hingga kini, pusat pemerintahan Kabupaten Madiun masih berada di Kota

    Madiun, sekalipun kini perkembangan wilayah yang paling progresif berlangsung di

    Kecamatan Mejayan. Secara geografis, Kabupaten Madiun terletak di sekitar 70 12' sampai

    dengan 70

      48' 30” Lintang Selatan dan 1110

      25' 45” sampai dengan 1110

      51' Bujur

    Timur. Keseluruhan luas wilayah 1.010,86 Km2, terdiri dari 15 wilayah administrasi

    kecamatan dan 206 wilayah administrasi desa / kelurahan. Gambar peta administrasi

    Kabupaten Madiun dapat dilihat pada Gambar 2.1. Adapun batas administrasi Kabupaten

    Madiun sebagai berikut :

      Sebelah utara : Kabupaten Bojonegoro.

      Sebelah timur : Kabupaten Nganjuk.

      Sebelah selatan : Kabupaten Ponorogo.

    Sebelah barat : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi.

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    2/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    kecamatan dengan ketinggian antara 1000 – 2000 mdpl diantaranya adalah Kecamatan

    Kare, Gemarang dan Dagangan sedangkan kecamatan dengan ketinggian >2000 mdpl

    adalah Kecamatan Kare. Untuk lebih jelasnya topografi beserta luasannya dapat dilihat

     pada Tabel 2.1

    Dari tabel dan diagram berikut terlihat bahwa untuk Kabupaten Madiun prosentase

    terbesar didominasi oleh ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut disusul

    kemudian oleh ketinggian 50 – 100 meter di atas permukaan laut yang tersebar di seluruh

    kecamatan di Kabupaten Madiun.

    Tabel 2.1. Jenis dan luas topografi Kabupaten Madiun tahun 2014

     No Kecamatan

    Jenis dan Luas Topografi (Ha)

    0 - 50

    mdpl

    50-100

    mdpl

    100-500

    mdpl

    500-1000

    mdpl

    1000-2000

    mdpl

    >2000

    mdpl

    Jumlah

    1 Kebonsari 0,00 3.940,16 804,84 0,00 0,00 0,00 4.745,00

    2 Geger 0,00 2.427,94 1.233,06 0,00 0,00  0,00  3.661,00

    3 Dolopo 0,00 0,41 4.881,93 2,66 0,00  0,00  4.885,00

    4 Dagangan 0,00 485,14 5.134,75 1.378,99 237,12  0,00  7.236,00

    5 Wungu 0,00 1.809,78 2.744,22 0,00 0,00  0,00  4.554,00

    6 Karee 0,00 0,00 8.885,10 6.125,13 4.002,56  72,21  19.085,00

    7 Gemarang 0,00 0,00 0,18 8.790,93 1.391,16  14,73  10.197,00

    8 Saradan 0,00 2.540,13 12.579,44 172,42 0,00  0,00  15.292,00

    9 Pilangkenceng 0,00 6.034,58 2.099,42 0,00 0,00  0,00  8.134,00

    10 Mejayan 0,00 2.290,89 3.231,11 0,00 0,00  0,00  5.522,00

    11 Wonoasri 0,00 2.059,79 1.333,21 0,00 0,00  0,00  3.393,00

    12 Balerejo 0,00 5.198,00 0,00 0,00 0,00  0,00  5.198,00

    13 Madiun 1,89 3.263,73 327,38 0,00 0,00  0,00  3.593,0014 Sawahan 12,07 2.202,93 0,00 0,00 0,00  0,00  2.215,00

    15 Jiwan 0,00 3.376,00 0,00 0,00 0,00  0,00  3.376,00

      Jumlah 13,96 35.629,49 43.254,63 16.470,13 5.630,84 86,95 101.086,00

    Sumber : Peta Bakosurtanal, Tahun 2015

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    3/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 Gambaran Umum  II-3

    Gambar 2.2. Peta administrasi Kabupaten Madiun

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    4/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    A. KELERENGAN

    Sebagaimana halnya topografi, maka Kelerengan di Kabupaten Madiun

     juga bervariasi mulai dari kelerengan 0 – 8% sampai >45%. Kecamatan –

    kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun pada umumnya berada pada

    kelerengan 0 – 8% dan tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kare.

    Sedangkan kecamatan – kecamatan yang berada pada ketinggian 1000

    sampai >2000 meter di atas permukaan laut umumnya mempunyai kelerengan

    wilayah di > 25%. Kecamatan dimaksud antara lain adalah Kecamatan Dolopo,

    Dagangan, Kare, Wungu, Gemarang, Mejayan dan Wonoasri, dimana kecamatan

     – kecamatan tersebut umumnya berada di bagian selatan berdekatan dengan

    Pegunungan Wilis. Untuk lebih jelasnya kelerengan di Kabupaten Madiun dapat

    dilihat pada Tabel 2.2

    Tabel 2.2. Jenis dan luas kemiringan kabupaten madiun tahun 2010

    No  Kecamatan Jenis dan Luas Kemiringan Lahan (Ha) 

    0-8%  8-15%  15-25%  25-45%  >45%  Jumlah 

    1 Kebonsari 4.745,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.745,00

    2 Geger 3.403,50 255,45 2,04 0,00 0,00 3.661,00

    3 Dolopo 1.890,02 1.562,29 1.406,07 5,58 21,04 4.885,00

    4 Dagangan 1.021,50 1.948,52 1.112,50 653,93 2.499,55 7.236,00

    5 Wungu 1.075,50 1.589,73 1.853,53 15,76 19,48 4.554,00

    6 Karee 0,00 231,47 5.425,47 2.742,31 10.685,75 19.085,00

    7 Gemarang 1.538,62 1.797,02 3.685,77 1.652,06 1.523,53 10.197,00

    8 Saradan 14.881,34 410,66 0,00 0,00 0,00 15.292,009 Pilangkenceng 8.134,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8.134,00

    10 Mejayan 1.602,27 2.128,89 1.448,12 342,72 0,00 5.522,00

    11 Wonoasri 1.406,66 513,63 1.147,45 325,27 0,00 3.393,00

    12 Balerejo 5.198,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5.198,00

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    5/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Secara struktur geologi, zona Madiun umumnya ditutupi oleh endapanalluvium yang sebagian besar terdiri dari bahan rombakan rempah gunung berapi,

    seperti kerikil,pasir, batu apung, dan tufa yang berselang – seling. Wilayah

    Kabupaten Madiun mempunyai sumber daya alam yang tidak ternilai. Dengan

    hasil tambang terdiri dari batu gunung, pasir, sirtu, dan tanah urug produksi hasil

    tambang secara detail dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.Tabel 2.3. Produksi Tambang di Kabupaten Madiun

    No Hasil Tambang  Jumlah (m ) 

    1 Batu Gunung 10456

    2 Pasir 725

    3 Sirtu 7500

    4 Tanah Urug 19530Sumber : BPN Kabupaten Madiun

    C. KONDISI TANAH

    1. Jenis Tanah

    Pada dasarnya jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Madiunterdiri dari 5 jenis tanah, yaitu: Mediteran, Latosol, Alluvial, Litosol dan Grumusol.

    Berdasarkan data yang didapat, jenis tanah di Kabupaten Madiun didominasi oleh

     jenis tanah aluvial dengan prosentase sebesar 36 % dari seluruh luas wilayah

    Kabupaten Madiun dengan penyebaran seluruh kecamatan kecuali Kecamatan

    Kare dan Gemarang, disusul kemudian jenis tanah mediteran dengan prosentasesebesar 26 % dengan penyebaran seluruh kecamatan kecuali Kecamatan

    Pilangkenceng, Jiwan dan Sawahan. Jenis tanah grumosol dengan prosentase

    sebesar 21 % dengan penyebaran hanya beberapa kecamatan diantaranya

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    6/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 Gambaran Umum  II-6

    Gambar 2,3. Peta Hidrologi Kabupaten Madiun

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    7/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 Gambaran Umum  II-7

    Gambar 2.4 Peta Geologi Kabupaten Madiun

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    8/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Tabel 2.4. Jenis tanah dan penyebarannya di kabupaten madiun tahun 2010

    No KecamatanJenis dan Luas Jenis Tanah (Ha)

    Mediteran Latosol Aluvial Litosol Grumosol Jumlah

    1 Kebonsari 129,27 0,00 4.615,73 0,00 0,00 4.745,00

    2 Geger 1.951,00 9,01 1.701,00 0,00 0,00 3.661,00

    3 Dolopo 1.285,74 758,03 2.841,24 0,00 0,00 4.885,00

    4 Dagangan 6.116,44 0,00 1.020,77 98,79 0,00 7.236,00

    5 Wungu 2.934,65 1.314,79 304,55 0,00 0,00 4.554,006 Karee 5.133,95 9.511,10 0,00 4.439,95 0,00 19.085,00

    7 Gemarang 6.437,24 3.759,76 0,00 0,00 0,00 10.197,00

    8 Saradan 3.082,14 0,00 12.044,43 165,43 10.747,49 15.292,00

    9 Pilangkenceng 0,00 0,00 8.134,00 0,00 1.694,23 8.134,00

    10 Mejayan 3.438,37 638,65 1.444,99 0,00 860,73 5.522,00

    11 Wonoasri 2.050,28 0,93 1.341,78 0,00 48,32 3.393,0012 Balerejo 0,00 0,00 5.198,00 0,00 0,00 5.198,00

    13 Madiun 399,02 203,93 2.990,05 0,00 38,96 3.593,00

    14 Sawahan 0,00 0,00 2.215,00 0,00 13.655,28 2.215,00

    15 Jiwan 0,00 0,00 3.376,00 0,00 0,00 3.376,00

      Jumlah 32.958,09 16.196,20 47.227,54 4.704,17 27.045,01 101.086,00

    Sumber : Peta Data Pokok 

    Ditinjau dari komposisi jenis tanah yang ada di Kabupaten Madiun yang

    memiliki karakteristik tingkat kesuburan yang baik sehingga kabupaten Madiun

    memiliki potensi pertanian yang bisa dikembangkan.

    2. Tekstur Tanah

    Selain kedalaman efektif tanah, tekstur tanah juga menentukan kesuburan

    tanah. Tanah dengan tekstur yang halus akan semakin tinggi tingkat

    produktifitasnya. Luas tiap tekstur tanah di Kabupaten Madiun dapat dilihat pada

    t b l 2 5

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    9/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Kondisi dari tekstur tanah Kabupaten Madiun yang didominasi tekstur

    sedang dan halus maka Kabupaten Madiun memiliki potensi tingkat kesuburan

    yang tinggi untuk pertanian. Berdasarkan kondisi tekstur tanah yang paling dominan

    adalah tekstur sedang seluas 64.098,91 Ha atau 63.41 % dari luas total Kabupaten

    Madiun.

    Kedalaman efektif tanah suatu wilayah menentukan tingkat kesuburan

    tanah pada wilayah tersebut. Semakin dalam kedalaman efektif tanah, maka

    potensi produktivitas semakin baik. Luas tiap kedalaman efektif tanah di wilayah

    Kabupaten Madiun dapat dilihat pada tabel 2.6.

    Tabel 2.6. Luas Kedalaman Efektif Tanah Di Kabupaten Madiun

    No Kedalaman Efektif Tanah Luas (Ha) Prosentase (%)

    1. > 90 cm 43.941.67 43.472. 60 – 90 cm 14.298.50 14.14

    3. 30 – 60 cm 34.383.00 34.01

    4. < 30 cm 8.462.83 8.38

    Jumlah 101.086.00 100.00

    Sumber : BPN Kabupaten Madiun

    Kondisi kedalam efektif tanah dari Kabupaten Madiun yang didominasi oleh

    kedalaman yang lebih dari 90 cm sebesar 43.914,67 Ha atau 43.47% dari luas total

    Kabupaten Madiun.

    D. KONDISI HIDROLOGIS

    Pada zona air tanah Kabupaten Madiun termasuk zona Madiun; meliputidaerah Madiun, Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, yang umumnya merupakan

    dataran rendah yang luas, sebelah barat dibatasi oleh Gunung Lawu dan sebelah

    timur dibatasi oleh Gunung Wilis. Di sebelah utara dibatasi oleh pegunungan

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    10/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Sungai Besuksemut, Sungai Asem, dan Sungai Bondoyudo. Semua sungai tersebut

    mengalir ke arah selatan dan bermuara di Samudra Indonesia.

    Walaupun di Kabupaten Madiun banyak terdapat sungai, tidak berarti bahwa

    kebutuhan penduduk akan terpenuhi seluruhnya, karena pada musim kemarau

    sebagian sungai tidak berair. Di beberapa daerah pemberian air untuk sawah

    dilakukan secara bergiliran. Pada musim hujan, deras hujan dapat menimbulkan

    banjir. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perlindungan terhadap mata air,

    melaksanakan proyek reboisasi dan penghijauan, serta pembagian air pada saat

    tertentu.

    Tabel 2.7. Nama Dan Panjang Sungai di Kabupaten Madiun

    No Nama Badan Air Nama Kecamatan Panjang (Km)

    1. Kali Kembang Kare 4,00Gemarang 2,00

    Mejayan 18,00

    Saradan 3,00

    Pilangkenceng 3,00

    2. Kali Jerowan Pilangkenceng 4,00

    Balerejo 9,00

    3. Kali Uneng(Notopuro) Pilangkenceng 14,00

    Balerejo 6,00

    4. Kali Asin Dolopo 6,50

    5. Kali Sareng Geger 8,00

    6. Kali Catur Dagangan 5,00

    Geger 4,50

    7. Kali Songo Madiun 8,70Sumber : BPS Kabupaten Madiun Dalam Angka 2015

    E. KONDISI KLIMATOLOGIS

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    11/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Intensitas hujan merupakan nilai perbandingan antara curah hujan dengan

    hari hujan baik dalam bulanan maupun tahunan. Berdasarkan jumlah hari hujan di

    masing – masing kecamatan, rata-rata hari hujan dengan intensitas tinggi terjadi

    pada bulan Desember hingga Maret dan hari hujan dengan intensitas rendah terjadi

    pada bulan Juli hingga Oktober. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.8

    dan Tabel 2.9

    Tabel 2.8. Curah hujan menurut bulan dan lokasi penakar tahun 2014

    BulanLokasi Penakar Hujan

    Kantor Madiun PG Rejoagung PG Kanigoro Klegen

    01. Januari 495 304 425 352

    02. Pebruari 241 181 285 265

    03. Maret 285 202 357 287

    04. April 222 142 344 19205. Mei 77 67 163 70

    06. Juni 155 165 58 148

    07. Juli 59 36 10 48

    08. Agustus - - - -

    09. September - - - -

    10. Oktober 11 11 48 16

    11. Nopember 276 134 262 203

    12. Desember 423 419 295 429

    Jumlah 2.244 1.661 2.247 2.010

    2012 1.545 1.131 1.408 1.384

    2011 1.855 1.868 1.549 1.689

    2010 2.617 2.596 3.051 2.5002009 1.762 1.817 1.366 1.705

    Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Madiun Tahun 2015

    Tabel 2.9. Hari hujan menurut bulan dan lokasi penakar tahun 2014

    Lokasi Penakar Hujan

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    12/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Bulan

    Lokasi Penakar Hujan

    Kantor Madiun PG Rejoagung PG Kanigoro Klegen09. September - - - -

    10. Oktober 2 2 1 2

    11. Nopember 12 6 10 12

    12. Desember 19 17 10 19

    Jumlah 105 92 109 107

    2012 59 57 85 602011 56 57 88 61

    2010 109 106 139 118

    2009 68 70 70 79

    Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Madiun Tahun 2015

    Untuk jumlah hari menurut bulan pada tahun 2014 tertinggi di bulan Januariyaitu 26 dan terendah di bulan Juli dan Oktober sebesar 1. Sedangkan pada bulan

     Agustus dan September 2014tidak terjadi curah hujan.

    2.1.3. TATA GUNA LAHAN

    Penggunaan lahan di Kabupaten Madiun dapat dibedakan menjadi

    penggunaan lahan terbangun diantaranya berupa permukiman, perdagangan dan

     jasa, fasilitas umum dan pemerintahan, industri dan pergudangan serta peternakan.

    Sedangkan kawasan lahan tidak terbangun pada umumnya berupa sawah, ladang,

    kebun, perkebunan, hutan, semak belukar, padang rumput.

    Setiap kawasan perkotaan akan memiliki jangkauan pelayanan tertentu

    sesuai dengan hirarki perkotaan masing – masing. Penentuan Sub Satuan Wilayah

    Pengembangan dilakukan dengan pendekatan homogenitas, pola aliran barang dan

     jangkauan pelayanan yang dilakukan. Untuk itu, dibuat sesuai dengan hierarki

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    13/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    5. Sebagai stimulator bagi perkembangan pembangunan dan pertumbuhan

    perekonomian wilayah.

    Satuan Wilayah Pengembangan diharapkan dapat berperan secara efektif

    untuk:

    1. Menciptakan keserasian dan keterpaduan struktur ruang secara berhirarki dari

    tingkat pelayanan lokal, regional dan nasional.

    2. Mendukung strategi kebijakan keruangan dalam pembangunan wilayah

    Kabupaten Madiun.

    3. Mendukung rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Madiun yang tidak

    terpisahkan dari struktur tata ruang wilayah Propinsi.

     Adapun Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) yang dibentuk di

    Kabupaten Madiun adalah :

    1. SSWP – 1 : adalah kawasan yang dipersiapkan menjadi bagian dari Ibu kota

    Kabupaten dengan fungsi utama pusat pelayanan fasilitas umum, perdagangan

    dan jasa, pusat pemerintahan skala kabupaten serta permukiman perkotaan,

    meliputi Kecamatan Mejayan, Wonoasri, Pilangkenceng, Saradan dan Balerejo.

    2. SSWP – 2 : adalah kawasan-kawasan yang menjadi wilayah limpahan dari KotaMadiun dengan fungsi utama sebagai kawasan perdagangan dan jasa, fasilitas

    umum serta permukiman, meliputi Kecamatan Jiwan, Sawahan, Madiun.

    3. SSWP – 3 : adalah kawasan – kawasan yang direncanakan menjadi Kawasan

     Agropolitan “GEDANGSARI” di Kabupaten Madiun atau Urban Village of

    Gedangsari, meliputi Kecamatan Dolopo, Dagangan, Geger, Kebonsari.

    4. SSWP – 4 : adalah kawasan – kawasan yang direncanakan untuk

    pengembangan ekowisata dan fungsi lindung di Kabupaten Madiun (Ecological

    City), meliputi Kecamatan Wungu, Kare, Gemarang.

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    14/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH  II- 14

    Gambar 2.4 Peta Penggunaan Lahan 

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    15/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH  II- 15

    Gambar 2.5 Peta Pola Ruang

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    16/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH  II- 16

    Gambar 2.6. Peta Struktur Runag

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    17/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    2.2. PENDUDUKAN

    Penduduk adalah sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan,

    oleh karena itu keberhasilan pembangunan tidak bias dilepaskan dari

    permasalahan kependudukan. Guna mendukung tercapainya hasil – hasil

    pembangunan yang optimal, data kependudukan merupakan hal yang mutlak

    diperlukan.

    2.2.1. JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK

    Jumlah penduduk di Kabupaten Madiun hingga akhir tahun 2013 sebesar

    714.122 jiwa. Dengan luas wilayah 1.010,86 km

    2

    , sedangkan pada tahun 2012sebanyak 797.792 jiwa dan pada tahun 2011 sebesar 803,006 dimana sejak tahun

    2011 telah mengalami penurunan jumlah penduduk. kepadatan penduduk rata –

    rata di Kabupaten Madiun tahun 2013 adalah sebesar 669 jiwa/km2. Untuk lebih

     jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.10 dan tabel 2.11berikut ini :

    Tabel 2.10 Kepadatan Penduduk Kabupaten Madiun Pada Tahun 2009 s/d 2013Kecamatan Luas (Km

    2)

    Kepadatan penduduk akhir tahun

    2009 2010 2011 2012 2013

    01. Kebonsari 47,45 1.285 1.287 1.311 1.311 1.214

    02. Geger 36,61 1.848 1.855 1.912 1.912 1.228

    03. Dolopo 48,85 1.286 1.289 1.332 1.332 1.369

    04. Dagangan 72,36 742 741 787 787 647

    05. Wungu 45,54 1.383 1.389 1.393 1.393 56t

    06. Kare 190,85 184 185 182 182 492

    07. Gemarang 101,97 352 354 379 379 153

    08. Saradan 152,92 492 492 542 542 1.090

    09 Pilangkenceng 81 34 721 721 736 736 1 541

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    18/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Tabel 2.11. Perkembangan jumlah Penduduk akhir tahun Kab. Madiun Th 09 – 13

    Kecamatan Perkembangan ∑ penduduk akhir tahun2009 2010 2011 2012 2013

    01. Kebonsari 60.948 60.887 62.103 61.991 56.104

    02. Geger 67.604 67.750 69.688 69.965 63.183

    03. Dolopo 62.831 62.862 65.172 64.902 56.907

    04. Dagangan 53.822 53.664 56.800 56.356 50.337

    05. Wungu 62.907 63.168 63.440 63.119 55.798

    06. Kare 35.130 35.192 34.401 34.641 32.014

    07. Gemarang 35.869 35.966 38.350 38.452 33.728

    08. Saradan 75.331 75.225 82.752 79.013 68.373

    09. Pilangkenceng 58.636 58.665 59.998 59.707 54.483

    10. Mejayan 50.984 51.381 49.985 50.026 44.885

    11. Wonoasri 34.897 34.949 37.780 37.992 34.757

    12. Balerejo 45.171 45.112 48.628 48.474 43.994

    13. Madiun 39.803 39.958 42.325 42.299 38.205

    14. Sawahan 26.267 26.182 27.158 27.184 25.108

    15. Jiwan 60.240 60.243 64.426 63.821 56.246

    Kab. Madiun 770.440 771.204 803.006 797.942 714.122

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 

    2.2.2. JENIS KELAMIN

    Berdasarkan data Kabupaten Madiun dalam angka, jumlah penduduk yang

    berada di wilayah Kabupaten Madiun tahun 2013 secara keseluruhan sebanyak

    714.122 jiwa yang terdiri atas 357.579 jiwa penduduk laki – laki dan 356.543 jiwa

    penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin ( sex ratio) penduduk Kabupaten

    Madiun sebesar 100,29%. Ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki – laki

    sedikit lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan yaitu setiap

    100 jumlah perempuan terdapat 101 jiwa penduduk laki – laki Jumlah penduduk

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    19/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    Kecamatan∑ penduduk akhir tahun Tahun Perbandingan

     jenis kelaminLaki Perempuan04. Dagangan 25.304 25.033 101,08

    05. Wungu 27.715 28.083 98,69

    06. Kare 16.269 15.745 103,33

    07. Gemarang 17.154 16.574 103,50

    08. Saradan 34.702 33.671 103,06

    09. Pilangkenceng 27.255 27.228 100,1010. Mejayan 22.616 22.269 101,56

    11. Wonoasri 17.518 17.239 101,62

    12. Balerejo 21.921 22.073 99,31

    13. Madiun 18.794 19.411 96,82

    14. Sawahan 12.388 12.720 97,39

    15. Jiwan 27.939 28.307 98,70

    Jumlah 357.579 356.543 100,29

    2012 395.439 402.503 98,24

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    20/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH  II- 20

    Gambar 2.6. Peta Jumlah Penduduk

    LAPORAN PENDAHULUAN

  • 8/16/2019 Bab 2 Gambaran Umum Madiun Re

    21/21

    LAPORAN PENDAHULUANFASILITASI  PENYUSUNAN  PTMP  DAN  DED TPA KABUPATEN  MADIUN 

     

    BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH  II- 21

    Gambar 2.7. Peta Kepadatan Penduduk