ANALISIS BANJIR MADIUN

6
1.1. Analisis Cuaca Global 1.1.1. Analisis Cold Surge (Seruakan dingin ) Grafik Indeks Cold Surge 7-9 Dec 2013 Dari grafik trend cold surge diatas terlihat pola kenaikan pada waktu kejadian banjir di Madiun. Data Indeks Surge pada tanggal 7 Desember 2013 pukul 06.00UTC menunjukkan nilai 13.2mb, kemudian menurun pada tanggal 8 dan kembali naik hingga 12,8 mb pada tanggal 9 Desember 2013. Hal ini menandakan selisih tekanan antara Gushi dan Hongkong ≥10 mb yang mengindikasikan adanya seruakan dingin yang cukup kuat masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini memicu berkumpulnya massa udara serta pertumbuhan awan-awan hujan di atas wilayah Jawa Timur. 1.1.2. Analisis Suhu Muka Laut 0 6 1218 0 6 1218 0 6 1218 0 5 10 15 3.8 13.2 2.1 2.6 2.1 2.5 5.5 9.5 11 12.8 12.2 8.8 Grafik Trend Cold Surge 7-9 Desember 2013 Indeks Surge Jam Indeks surge

description

Pada tanggal 7 - 9 Desember 2013, terjadi banjir yang melanda beberapa desa dan kabupaten yang ada di Jawa Timur seperti di Madiun, Jember dan Batu serta menyebabkan kerugian yang cukup besar (sumber: BNPB). Jika dihubungkan dengan pola musim yang ada di Indonesia, pada umumnya di bulan Desember khususnya pulau jawa sedang mengalami musim hujan. Namun, selain karena pola musim tersebut, ada faktor-faktor lain yang mendukung terjadinya kondisi cuaca yang menyebabkan bajir di beberapa kabupaten di Jawa Timur. Oleh karena itu di butuhkan suatu kajian yang memperlihatkan faktor-faktor tersebut berdasarkan kondisi global secara keseluruhan, regional, dan juga faktor lokal untuk mengetahui penyebab terjadinya kondisi cuaca yang mengakibatkan banjir.

Transcript of ANALISIS BANJIR MADIUN

1.1. Analisis Cuaca Global1.1.1. Analisis Cold Surge (Seruakan dingin)

Grafik Indeks Cold Surge 7-9 Dec 2013

Dari grafik trend cold surge diatas terlihat pola kenaikan pada waktu kejadian banjir di Madiun. Data Indeks Surge pada tanggal 7 Desember 2013 pukul 06.00UTC menunjukkan nilai 13.2mb, kemudian menurun pada tanggal 8 dan kembali naik hingga 12,8 mb pada tanggal 9 Desember 2013. Hal ini menandakan selisih tekanan antara Gushi dan Hongkong 10 mb yang mengindikasikan adanya seruakan dingin yang cukup kuat masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini memicu berkumpulnya massa udara serta pertumbuhan awan-awan hujan di atas wilayah Jawa Timur.

1.1.2. Analisis Suhu Muka Laut

Suhu Muka Laut di wilayah Jawa Timur pada tanggal 8 Desember 2013 cukup hangat sekitar 28.0 s/d 30.0 oC serta anomali suhu muka laut yang bernilai positif diwilayah perairan Indonesia. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa penguapan di wilayah Jawa Timur cukup tinggi dan kandungan uap air yang cukup memadai sehingga sangat berpotensi tumbuhnya awan-awan konvektif.

Anomali Suhu Muka LautSuhu Muka Laut 8 Dec 2013

1.1.3. Analisis Profil Udara Atas

Sounding 96935_7/12/13 Sounding 96935_8/12/13

Sounding 96935_9/12/13

Dari hasil analisis data sounding Stasiun Meteorologi Juanda menggunakan aplikasi RAOB 5.5 pada tanggal 7- 9 Desember 2013 pukul 00.00 UTC dan 12.00UTC menunjukkan garis profil vertical suhu dan titik embun (T-Td) yang berhimpit dari permukaan hingga lapisan atas, hal tersebut mengindikasikan kondisi jenuhnya uap air dan tingginya kelembaban udara yang berpotensi tebentuknya awan-awan hujan. Selain itu terlihat dari nilai Lifting Index (LI) bernilai -4 (-2) yang mengindikasikan berpotensi terjadinya Thunderstorm (Guntur) yang kuat, nilai KI yang berkisar 35.5 -37.4 mengindikasikan terjadinya konvektif sedang serta nilai CAPE yang berkisar antara 870-1633 J/kg yang mengndikasikan adanya energi potensial konvektif yang cukup tinggi.

TanggalQFF (mb)Suhu ( C )CH (mm)

51006 - 1009.225.1 - 31.62

61006.1 - 100925.7 - 32.0TTU

71006.9 - 100923.3 - 33.2-

81006.6 - 101025.0 - 33.517.4

91006.7 1009.624.1 -31.212

1.1.4. Analisis Data Synoptikwindrose96935_5-9Dec2013 Data Synop Stamet Juanda

Berdasarkan data Synoptik tiap tiga jam pada tanggal 7 - 9 Desember 2013 di Stasiun Meteorologi Juanda tercatat angin permukaan rata-rata bertiup dari arah barat dengan kecepatan berkisar antara 14 - 22 km/jam terdapat awan-awan hujan Cumulus dan Cumulonimbus pada siang hingga sore hari, namun pada tanggal 9 Desember 2013 terdapat awan-awan hujan dari pagi hari hingga 24 jam kedepannnya hujan mulai turun sejak siang hingga pagi dini hari. Pada tanggal 9 kondisi tekanan di Stasiun cukup rendah yang mencapai 1006,7 mb terjadi pada pukul 09.00UTC atau pukul 16.00 WIB dengan kondisi suhu udara yang cukup lembab serta kondisi cuaca hujan dengan intensitas ringan (12 mm) secara terus menerus. Hal ini juga didukung oleh pantauan pos hujan kerjasama di Kabupaten Madiun yang mencatat curah hujan pada tanggal 9 Desember lebih dari 100 mm/hari dimana termasuk curah hujan dalam kriteria sangat lebat. Terlihat akumulasi curah hujan yang cukup tinggi terjadi di Kabupaten Madiun pada tanggal 7 hingga 9 Desember 2013.