bab 1.doc

5
RENCANA PENELITIAN JUDUL PENELITIAN : Pengaruh Variasi Enhancer pada Studi In Vitro Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Biji Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L.) NAMA MAHASISWA : Nurrahmi Putri Anggraeni STAMBUK : N111 09 313 PEMBIMBING UTAMA : Dra. Ermina Pakki, M.Si., Apt PEMBIMBING PERTAMA : Dra. Rahmawati Syukur, M.Si., Apt PEMBIMBING KEDUA : Dra. Hj. Aisyah Fatmawaty, M.Si., Apt. BAB I PENDAHULUAN Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L) merupakan tanaman berduri pada batang dan daunnya serta merupakan obat tradisional yang secara empiris digunakan masyarakat Sulawesi selatan untuk pengobatan campak. Selain itu, dibeberapa negara tanaman ini sejak lama digunakan sebagai obat, baik dalam bentuk mentah,celupan atau rendamannya. Secara umum kasumba turate memiliki kandungan kimia seperti flavanoids, glikosida, sterol dan derivat serotonin. Biji Kasumba Turate juga mengandung carthamin, polifenol dan derivat 1

Transcript of bab 1.doc

4

RENCANA PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN:Pengaruh Variasi Enhancer pada Studi In Vitro Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Biji Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L.)

NAMA MAHASISWA:Nurrahmi Putri Anggraeni

STAMBUK:N111 09 313

PEMBIMBING UTAMA: Dra. Ermina Pakki, M.Si., Apt

PEMBIMBING PERTAMA: Dra. Rahmawati Syukur, M.Si., Apt

PEMBIMBING KEDUA: Dra. Hj. Aisyah Fatmawaty, M.Si., Apt.

BAB I

PENDAHULUAN

Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L) merupakan tanaman berduri pada batang dan daunnya serta merupakan obat tradisional yang secara empiris digunakan masyarakat Sulawesi selatan untuk pengobatan campak. Selain itu, dibeberapa negara tanaman ini sejak lama digunakan sebagai obat, baik dalam bentuk mentah,celupan atau rendamannya. Secara umum kasumba turate memiliki kandungan kimia seperti flavanoids, glikosida, sterol dan derivat serotonin. Biji Kasumba Turate juga mengandung carthamin, polifenol dan derivat serotonin (N-(p-coumaroyl) yang cukup tinggi dan memiliki aktivitas antioksidan.(1,2,3)

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat spesies oksigen reaktif/spesies nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga radikal bebas sehingga antioksidan dapat mencegah penyakit-penyakit yang dihubungkan dengan radikal bebas seperti karsinogenesis, kardiovaskuler dan penuaan. Sedangkan radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya, sehingga dapat mengoksidasi molekul normal menjadi tidak stabil (4,5).

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Midori Hiramatsu dkk, Naoto Koyama dkk, Shu-Yan Han dkk, yang ketiganya membahas mengenai kandungan senyawa dan aktivitas antioksidan dari tanaman Kasumba Turate serta beberapa data dari International Plant Genetic Resources institute maka diketahui bahwa adanya aktivitas antioksidan yang cukup tinggi dari tanaman Kasumba Turate dalam hal ini baik bunga maupun biji. Dengan adanya aktivitas antioksidan yang besar pada biji kasumba turate, maka ini dapat menjadi salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetik antioksidan yakni sebagai bahan aktif dalam formulasi krim. (2)Zat peningkat penetrasi dalam sediaan topikal dapat memodifikasi sifat penghalang kulit sehingga menjadi lebih permeabel terhadap zat aktif. Peningkat penetrasi yang tepat dapat meningkatkan penetrasi obat melalui stratum korneum dengan memodifikasi sifat penghalang kulit. Enhancer harus dapat memberikan efek tanpa merusak jaringan hidup dalam kulit. Efek perubahan sifat maupun fisiologi dari stratum korneum karena adanya pengaruh enhancer hanya bersifat sementara (7,8,9).

Uji in vitro dilakukan dengan menggunakan sel difusi. Sel difusi yang dapat digunakan memiliki jenis yang berbeda-beda. Hingga saat ini terdapat 4 jenis sel difusi, yaitu sel difusi horizontal, sel difusi terbungkus (jacketed), sel difusi aliran (flow-through), dan sel difusi Franz. Namun metode sel difusi Franz lebih dipilih karena pengambilan sampel yang dilakukan secara manual dari cairan reseptor, daerah kulit yang besar untuk aplikasi topikal dan daerah yang besar untuk difusi obat yang membuat metode ini sangat baik ketika menggambarkan deposisi kulit dan penetrasi dengan tingkat permeasi obat yang sangat rendah (10,11).

Salah satu uji untuk menentukan aktivitas antioksidan penangkap radikal adalah metode DPPH (1,1 Difenil-2-pikrilhidrazil). Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil.DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm dengan warna violet gelap.Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi berpasangan yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang sebanding dengan jumlah elektron yang diambil (12).

Dari uraian diatas, permasalahan yang timbul adalah apakah ada pengaruh variasi enhancer pada uji difusi sediaan krim antioksidan ekstrak Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L.) sehingga dapat diketahui jenis enhancer yang dapat berpenetrasi atau memiliki daya penetrasi yang baik dalam menembus membran pada formulasi ini dan dapat berefek sebagaimana yang diharapkan. Kemudian, akan diuji hasil penetrasi tersebut apakah masih memiliki aktivitas antioksidan yang diharapkan dapat memberikan efek terapeutik. Untuk itulah akan dilakukan penelitian mengenai peningkat penetrasi (enhancer) yang cocok untuk sediaan krim antioksidan ekstrak Biji Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L.) dan pengujian secara in vitro menggunakan metode sel difusi Franz yang dilanjutkan dengan pengujian efek antoksidan hasil uji difusi menggunakan metode DPPH.

1