Bab 13 Hidrosfer

7
SIKLUS HIDROLOGI SIKLUS HIDROLOGI Peristiwa kondensasi yang menyebabkan hujan dalam bentuk salju atau air Sumber: Dokumen Penerbit Uap air dibawa oleh angin secara horisontal Uap air naik secara vertikal Transpirasi tumbuhan dan penguapan dari sungai (daratan) dan lautan Aliran air melalui sungai, aliran air permukaan, dan air tanah Curah hujan Danau Lautan Darata n Penyimpanan air Air tanah Es dan salju Sungai

Transcript of Bab 13 Hidrosfer

Page 1: Bab 13 Hidrosfer

SIKLUS HIDROLOGISIKLUS HIDROLOGI

Peristiwa kondensasi yang menyebabkan hujan dalam bentuk salju atau air

Sumber: Dokumen Penerbit

Uap air dibawa oleh angin secara horisontal

Uap air naik secara vertikal

Transpirasi tumbuhan dan penguapan dari sungai (daratan) dan lautan

Aliran air melalui sungai, aliran air permukaan, dan air tanah

Curah hujan

Danau

LautanDaratan

Penyimpanan air

Air tanah

Es dan salju

Sungai

Page 2: Bab 13 Hidrosfer

BENTUK PERAIRAN DARAT

▲ Segara anak di puncak Rinjani merupakan danau yang terbentuk akibat proses vulkanik

▲ Danau Toba terbentuk akibat proses tektonik dan vulkanik

▲ Waduk terbentuk karena sungai dibendung oleh bangunan buatan manusia

▲ Sungai dimanfaatkan sebagai sarana transportasi

Su

mb

er:

Do

kum

en

Pe

ne

rbit

Su

mb

er:

Mu

seu

m G

eo

log

i

Su

mb

er:

Do

kum

en

Pe

ne

rbit

Su

mb

er:

Do

kum

en

Pe

ne

rbit

Page 3: Bab 13 Hidrosfer

S U N G A I

▲ HULU SUNGAI ▲ HILIR SUNGAI

Arus air kuat

Terjadi erosi vertikal

Palung sungai berbentuk V

Tidak terjadi sedimentasi

Arus air lambat

Terjadi erosi horisontal

Banyak terjadi sedimentasi Delta, Meander

Sumber: clipart.com Sumber: clipart.com

Page 4: Bab 13 Hidrosfer

Pembagian Wilayah Laut berdasarkan Letak dan Kedalaman

Tinggi air pada:

Pasang naik

Pasang surut

Laut

A

B

C

D

Landas benua (continental shelf) 0 – 200 m

Lereng benua (continental slope) 200 – 1500 m Ocean floor

>1800 m

A = Wilayah pasang surut (zona litoral)

B = Wilayah laut dangkal (zona neritik)

C = Wilayah laut dalam (zona bathyal)

D = Wilayah laut sangat dalam (zona abbysal)

Sumber: Dokumen Penerbit

Page 5: Bab 13 Hidrosfer

Penampang (Relief) Dasar Laut

Landas benua (continental shelf)

Lereng benua (continental slope)

Landas benua (continental shelf)

Lereng benua (continental slope)

Lubuk laut (basin)

Guyot Seamount

Palung laut (trog)

Lubuk laut (basin)

Punggung laut (ridge)

Igir laut

Continental rise

Sumber: Dokumen Penerbit

Page 6: Bab 13 Hidrosfer

BATAS WILAYAH PERAIRAN LAUT Batas Landas Kontinen Landas Kontinen atau landas benua adalah bagian dasar laut

yang paling tepi. Relief dasar lautnya menurun secara perlahan-lahan, dari pantai sampai ke tengah laut dengan kedalaman ± 200 m.

Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak

12 mil ke arah lautan bebas. Laut teritorial disebut juga laut wilayah. Batas laut teritorial Indonesia adalah sejauh 12 mil dari pulau terluar Indonesia.

Zona Ekonomi Eksklusif Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah laut sejauh 200 mil

dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan. Kewenangan negara kepulauan di wilayah ZEE berupa kewenangan dalam memanfaatkan sumberdaya, baik di laut ataupun di dasar laut. Kewajibannya adalah harus menghormati lalu lintas damai di lautan itu.

Page 7: Bab 13 Hidrosfer