Bab 1 Teori Atom Modern
-
Upload
muhammad-mukhtas -
Category
Documents
-
view
37 -
download
4
Transcript of Bab 1 Teori Atom Modern
KIMIA 2 SMA IPA SEMESTER 1
Ir. Daniel, M.Sc. (Koord.)
Jl. Bahureksa 24, Telp.4238712 Jl. Cilaki 45, Telp. 7208033 Jl. Banda 8, Telp.4261633 Bt.Nunggal Indah II-51 (Ruko) , Telp. 87522673 Jl. Bawean 1, Telp 4236432
A. TEORI ATOM MODERN
Menurut Teori Atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada jalur-jalur lintasan tertentu yang disebut kulit (tingkat energi). Perkembangan selanjutnya menurut Teori Atom Mekanika Kuantum (Teori Atom Modern) ternyata suatu kulit (tingkat energi) terdiri dari subkulit-subkulit (sub tingkat energi) dan suatu subkulit terdiri dari orbital.
Satu kulit terdiri atas subkulit-subkulitSatu subkulit terdiri atas orbital-orbitalSatu orbital maksimum menampung dua elektron
Jenis-jenis subkulit1. subkulit s (sharp) : memiliki 1 orbital (maksimum 2 elektron)2. subkulit p (principles) : memiliki 3 orbital (maksimum 6 elektron)3. subkulit d (diffuse) : memiliki 5 orbital (maksimum 10 elektron)4. subkulit f (fundamental) : memiliki 7 orbital (maksimum 14 elektron)
B. BILANGAN KUANTUM
Bilangan kuantum adalah bilangan-bilangan yang menyatakan keadaan energi suatu elektron dalam atom, sehingga elektron tersebut ekslusif (dapat dibedakan) dari yang lainnya.Setiap elektron mempunyai empat buah bilangan kuantum yaitu: n, l, m dan s. Ketiga bilangan kuantum pertama diperoleh dari penyelesaian persamaan gelombang yang dikenal dengan persamaan SchrÖdinger:
1. Bilangan kuantum utama (n) menunjukkan tingkat energi (nomor kulit).Syarat: n merupakan bilangan asli (1,2,3, …) dan tidak boleh sama dengan nol ( n 0)
2. Bilangan kuantum azimut () menunjukkan bentuk orbital (nomor subkulit)subkulit s (= 0) subkulit d ( = 2)subkulit p ( = 1) subkulit f ( = 3)
Syarat: harus lebih kecil dari n ( < n)Misal : bila n = 1 maka = 0 (s) bila n = 2 maka = 0 (s), 1 (p) bila n = 3 maka = 0 (s), 1 (p), 2 (d)
3. Bilangan kuantum magnetik (m) menunjukkan orientasi orbital dalam ruang (nomor orbital)Syarat: nilai m berkisar antara (–) sampai dengan (+)Misal: bila = 0 (s) maka m = 0 (1 orbital) bila = 1 (p) maka m = -1, 0, +1 (3 orbital) bila = 2 (d) maka m = -2, -1, 0, +1, +2 (5 orbital)
4. Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah rotasi elektron dalam orbital. bila diberi nilai s = +½bila diberi nilai s = ½
C. KONFIGURASI ELEKTRON MENURUT TEORI ATOM MODERN
Pengisian elektron ke dalam subkulit mengikuti prinsip Aufbau (= meningkat, jerman) yaitu elektron-elektron mengisi subkulit mulai dari yang berenergi rendah terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ke subkulit yang berenergi lebih tinggi, menurut bagan sebagai berikut :Prinsip Aufbau
PUSAT KONSULTASI STUDI, BIMBINGAN BELAJAR & PRIVAT LES ____________________________________________________1
KIMIA 2 SMA IPA SEMESTER 1
Ir. Daniel, M.Sc. (Koord.)
Jl. Bahureksa 24, Telp.4238712 Jl. Cilaki 45, Telp. 7208033 Jl. Banda 8, Telp.4261633 Bt.Nunggal Indah II-51 (Ruko) , Telp. 87522673 Jl. Bawean 1, Telp 4236432
Untuk menyingkat penulisan konfigurasi, maka untuk unsur-unsur dengan nomor atom lebih besar dari 18 dapat menggunakan konfigurasi gas mulia dengan urutan sebagai berikut:
18[Ar] 4s 3d 4p36[Kr] 5s 4d 5p54[Xe] 6s 4f 5d 6p86[Rn] 7s 5f 6d 7p
Penting untuk diingat !!!Pada pengisian elektron, subkulit d cenderung penuh (berisi 10 elektron) atau setengah penuh (berisi 5 elektron), sehinggga dalam atom
struktur ns2 (n-1)d9 akan berubah menjadi ns1 (n-1)d10
struktur ns2 (n-1)d4 akan berubah menjadi ns1 (n-1)d5
Prinsip Larangan Pauli
Prinsip larangan Pauli berkaitan dengan bilangan kuantum spin. Menurut Wolfgang Pauli, tidak ada elektron di dalam atom yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama
Diagram OrbitalDalam satu orbital maksimal ditempati dua elektron, karena kedua elektron tersebut mempunyai muatan yang sama (negatif) maka tentunya akan terjadi gaya tolak menolak. Nah, untuk mengimbangi gaya tolak ini maka kedua elektron dalam orbital haruslah berotasi dengan arah yang berlawanan, dengan demikian dalam suatu diagram orbital kedua elektron digambarkan sebagai dua anak panah yang berlawanan arah.
Aturan HundPengisian elektron ke dalam orbital-orbital terlebih dahulu mengisi orbital-orbital yang kosong sebelum kemudian berpasangan (elektron cenderung tidak berpasangan).
Orbital p3: BUKAN atau
PUSAT KONSULTASI STUDI, BIMBINGAN BELAJAR & PRIVAT LES ____________________________________________________2
KIMIA 2 SMA IPA SEMESTER 1
Ir. Daniel, M.Sc. (Koord.)
Jl. Bahureksa 24, Telp.4238712 Jl. Cilaki 45, Telp. 7208033 Jl. Banda 8, Telp.4261633 Bt.Nunggal Indah II-51 (Ruko) , Telp. 87522673 Jl. Bawean 1, Telp 4236432
.
PUSAT KONSULTASI STUDI, BIMBINGAN BELAJAR & PRIVAT LES ____________________________________________________3