BAB 1 sise kti

3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan fase yang cukup pnting dalam kehidupan manusia. Beberapa wanita pasti mendambakan kehamilan dan kehadiran buah hati yang akan menciptakan keharmonisan keluaarga. Tetapi kehamilan juga merupakan tahap yang mencemaskan, karna mereka merasakan khawatir jika terjadi gangguan pada proses kehamilan. Salah satu gangguan dalam kehamilan tersebut diantaranya adalah Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) atau hamil di luar kandungan (Sarwono,2008). Dalam 20 tahun ini ada kecenderungan peningkatan angka kejadian kehamilan ektopik di dunia,tetapi angka kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) masih sulit untuk diperkirakan secara tepat (Widjaya 2010). Di Amerika Serikat Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) merupakan 20% darisemua kehamilan, di Hongkong Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) hanya 0,77% dari kehamilan yang ada,dan 1,88% di Eropa Utara (Suparman, 2001). Dari peneliti yang dilakukan Budiono wibowo di RSUP Cipto Mangunkusumo (RSUPCM) Jakarta pada tahun 1987 dilaporkan 153 Kehamilan ektopik terganggu dalam 4007 persalinan,atau 1 dalam 26 persalinan. Ibu yang mengalami Kehamilan Ektopik Terganggu tertinggi pada kelompok umur 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun.Frekuensi kehamilan ektopik yang berulang di laporkan berkisar antara 0% sampai 14,6% (Sarwono 2007). Hasil penelitian Suparman di RSUP Manado tahun 2001 Kehamilan Ektopik Terganggu(KET) banyak terjadi pada periode kehamilan 5-9 minggu berjumlah 42 jiwa (62,69%) dan pada factor umur 25-29 tahun berjumlah 23 jiwa (34,33%). Akan tetapi hasil ini berbeda dengan

description

kjaskgakgsfkyidiaisidgasgdgk

Transcript of BAB 1 sise kti

Page 1: BAB 1 sise kti

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan fase yang cukup pnting dalam kehidupan manusia.

Beberapa wanita pasti mendambakan kehamilan dan kehadiran buah hati yang akan menciptakan keharmonisan keluaarga. Tetapi kehamilan juga merupakan tahap yang mencemaskan, karna mereka merasakan khawatir jika terjadi gangguan pada proses kehamilan. Salah satu gangguan dalam kehamilan tersebut diantaranya adalah Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) atau hamil di luar kandungan (Sarwono,2008).

Dalam 20 tahun ini ada kecenderungan peningkatan angka kejadian kehamilan ektopik di dunia,tetapi angka kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) masih sulit untuk diperkirakan secara tepat (Widjaya 2010).

Di Amerika Serikat Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) merupakan 20% darisemua kehamilan, di Hongkong Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) hanya 0,77% dari kehamilan yang ada,dan 1,88% di Eropa Utara (Suparman, 2001).

Dari peneliti yang dilakukan Budiono wibowo di RSUP Cipto Mangunkusumo (RSUPCM) Jakarta pada tahun 1987 dilaporkan 153 Kehamilan ektopik terganggu dalam 4007 persalinan,atau 1 dalam 26 persalinan. Ibu yang mengalami Kehamilan Ektopik Terganggu tertinggi pada kelompok umur 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun.Frekuensi kehamilan ektopik yang berulang di laporkan berkisar antara 0% sampai 14,6% (Sarwono 2007).

Hasil penelitian Suparman di RSUP Manado tahun 2001 Kehamilan Ektopik Terganggu(KET) banyak terjadi pada periode kehamilan 5-9 minggu berjumlah 42 jiwa (62,69%) dan pada factor umur 25-29 tahun berjumlah 23 jiwa (34,33%). Akan tetapi hasil ini berbeda dengan penelitian epidemiologi di beberapa Negara maju yang menunjukan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua yaitu 30-34 tahun. Menurut factor Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) yang menggunakan alat kontrasepsi yaitu berjumlah 48 jiwa (71,63%) dan yang tidak menggunakan alat kontra sepsi berjumlah 19 jiwa (28,36%) (suparman 2001).

Kehamilan Ektipik Terganggu (KET) juga dapat mengakibatkan komplikasi serius pada kehamilan dan merupakan penyebab kematian utama ibu pada trimester pertama. Angka kejadian kehamilan ini cenderung meningkat empat kal lipat dalam 20 tahun terakhir (Widjaya 2010).

Menurut data yang di peroleh dari Ruang Camar III bagian rawat Inap Obstetri dan Ginekologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru,kasus kehamilan ektopik menduduki peringkat ke-8 dari 10 kasus Ginekologi terbanyak pada tahun 2004.

Page 2: BAB 1 sise kti

Perjalanan klinik kehamilan ektopik bervariasi , sehingga bidan dapat di mintai pertolongan pertama. Oleh karena itu, bidan di daerah pedesaan perlu mengetahui kemungkinan terganggunya kehamilan ektopik ,sehingga dapat melakuksn rujukan medis (Manuaba 2001).

Mengingat nantinya mahasswa menjadi bidan yang di namis , maka mahasiswa yang mengambil ahli kebidanan harus terus menerus memperluas pengetahuan sehingga nantinya menjadi bidan praktek yang kompeten dalam pengethuan dan ketrampilan yang diharuskan untuk bisa menjadi bidan praktis yang aman saat memilai pekerjaanya terutama dalam pelayanan Ante Natal Care ,dan mendeteksi gangguan pada kehamilan termasuk kehamilan ektopik terganggu.( Pusdiknakes 2003).

Berdasarkan uraian di atas maka perlu di lakukam penelitian bagaimana Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tentang Kehamilan Ektopik Terganggu di Akademi Kebidanan Cipto Medan 2014.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan Masalah dalam peneliti ini adalah bagaimana Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tentang Kehamilan Ektopik Terganggu di Akademi Kebidanan Cipto Medan 2014.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Tngkat Pengetahuan Mahasiswa Tentang Kehamilan Ektopik Terganggu di Akademi Kebidanan Cipto Medan 2014.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam meneliti. Selain itu penelitian ini menjadi sarana untuk mengamplikasikan ilmu penulis dalam bidang penelitian.

b. Bagi Institusi Pendidik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi materi perkuliahan dan sebagai bahan bacaan perpustakaan, khususnya dalam bidang tentang kehamilan ektopik terganggu di Akademi kebidanan darmo

c. Bagi Tempat Peneliti

Page 3: BAB 1 sise kti

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi dan masukan bagi Mahasiswa Akademi Cipto Tentang Kehamilan Ektopik Terganggu sehingga dapat di hasilkan ke bijakan yang sesuai hasil penelitia tentang Kehamilan Ektopik Terganggu.