BAB 1 Sementaras
-
Upload
alfi-anzwa -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of BAB 1 Sementaras
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
1/8
PENGARUH FUNGSI KELUARGA TERHADAP
PERILAKU AKSEPTOR KB IUD (INTRAUTERINE DEVICE)
DI RB BP PUSDIKLAT MIGAS CEPU TAHUN 2014
SKRIPSI
Untuk Meenu!" Se#$%"$n Pe&'$&$t$n
Men$*$" De&$+$t S$&+$n$ Ke,-kte&$n
D"$+uk$n O.e!/
A." Nu&$' S"tt$
00110041
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI3ERSITAS MUHAMMADIAH SURAKARTA
2014
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
2/8
BAB I
PENDAHULUAN
A L$t$& Be.$k$n%
Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu permasalahan
global yang muncul di seluruh dunia, di samping isu tentang global warning,
keterpurukan ekonomi, masalah pangan, serta menurunnya tingkat
kesehatan penduduk. Jumlah penduduk yang besar tanpa disertai dengan
kualitas yang memadai, justru menjadi beban pembangunan dan
menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan nasional (BKKBN, 2!!".
Jumlah penduduk #ndonesia dari tahun ketahun selalu meningkat.
$elama rentang tahun 2 % 2!, kenaikan jumlah penduduk #ndonesia
sebesar !,&' per tahun. )ngka ini mengalami kenaikan dibanding periode
tahun !'''%2 yang masih sebesar !,&*. Jumlah penduduk tahun 2!!
sebanyak 2&! juta jiwa, dan sampai dengan bulan +aret tahun 2!2
mencapai 2&* juta jiwa. Jumlah tersebut menempatkan #ndonesia menjadi
negara keempat dengan penduduk terbanyak setelah hina, #ndia, dan
)merika $erikat. (BKKBN, 2!2".
-paya pemerintah untuk menekan peningkatan jumlah penduduk,
salah satunya adalah Keluarga Berencana (KB". Program pelayanan
Keluarga Berencana (KB" mempunyai arti penting dalam mewujudkan
manusia #ndonesia yang sejahtera, di samping program pendidikan dan
kesehatan. Kesadaran mengenai pentingnya kontrasepsi di #ndonesia masih
perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya peningkatan jumlah
penduduk di #ndonesia pada tahun 2!* (BKKBN, 2!!".
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah
isinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia $ejahtera
(NKKB$" menjadi isi untuk /mewujudkan Keluarga Berkualitas tahun
2!*0. Keluarga yang berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
3/8
bertanggung jawab, harmonis, dan berta1wa kepada uhan yang +aha 3sa
dan misi dari keluarga berencana nasional pada paradigma baru adalah
menekankan pentingnya upaya menghormati hak%hak reproduksi sebagai
integral dalam meningkatkan kualitas keluarga yang sangat mempengaruhi
terwujudnya penduduk yang berkualitas (BKKBN, 2!!".
$alah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti
tercantum dalam 4encana Pembangunan Jangka +enengah (4PJ+" tahun
2!%2!& adalah penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (+KJP"
seperti #-5 (Intra Uterine Device", implant (susuk" dan sterilisasi
(BKKBN, 2!!".
)lat kontrasepsi menurut program nasional yang mempunyai
e6ekti6itas tinggi adalah #-5 (Intra Uterine Device" walaupun masih
mungkin terjadi kegagalan. Kegagalan pada pemakaian #-5 diperkirakan
!%7 kehamilan per seratus wanita per tahun (8artanto, 2&".
$urey 5emogra6i dan kesehatan #ndonesia ($5K#" memperlihatkan
proporsi peserta KB yang terbanyak adalah suntik (9*,:", Pil (9!,&",
#-5 (*9,!", kondom (&',;", implan (&*,9", +
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
4/8
>ra6ik presentase peserta KB #-5 di Proinsi Jawa engah tahun 2!!%2!2.
Suntik Pil Implan IUD Kondom MOW MOP
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
54.20%
18.40%
12.20%
6.0% 5.80%
2.00%0.40%
54.00%
16.60%
12.50%.20%
5.10%2.40%
0.20%
2011 2012
$umber? 5#NK3$ J)3N> (2!2".
Pada tahun 2!! hingga 2!2, #-5 mengalami banyak peningkatan
walaupun metode terbanyak digunakan adalah suntik tetapi suntik tidak
mengalami peningkatan sebanyak yang terjadi pada penggunaan #-5.
Berdasarkan data pro6il kesehatan proinsi Jawa engah tahun 2!2
Kabupaten Blora didapatkan hasil peserta KB akti6 sejumlah !:,*&! orang,
yang terdiri dari 2;,' +KJP dan ;2,! N
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
5/8
$umber ? Pro6il Kesehatan 5#NK3$ J)3N> (2!2".
5ata P-$ (Pasangan -sia $ubur" untuk Kecamatan epu pada
bulan Juli tahun 2! terdapat !*.':: P-$. P-$ yang mengikuti program
KB sebanyak !2.&!: pasang. $edangkan P-$ yang tidak mengikuti
program KB sebanyak 7.** pasangan atau 22,2. )dapun pencapaian dari
akseptor KB #-5 sampai bulan Juli 2! sebanyak 2; akseptor (9,7;"
serta KB suntik menduduki peringkat pertama.
Suntik IUD MOW
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%45.00% 40.81%
8.3!%
4.00%
"#a$k P#&nta Pta K' IUD di Ka(.'lo#a )a*un 2010
2010
$umber? BKKBN Blora (2!"
Pemahaman tentang keluarga berencana sebagian besar masih
berkonotasi hanya kaum wanita saja yang dianjurkan memakai kontrasepsi.
Keluarga terutama kaum suami yang berstatus sebagai kontributor
kehamilan nyaris tak punya peran signi6ikan dalam upaya mengatur jumlah
kelahiran anak. $esungguhnya partisipasi keluarga memiliki nilai strategis
dalam meningkatkan cakupan program keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, yakni partisipasi keluarga dalam praktik keluarga berencana,
pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan kematian maternal
(BKKBN, 2*".
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit.
idak hanya karena banyaknya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga
karena metode%metode tersebut mungkin tidak dapat diterima sehubungan
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
6/8
dengan kebijakan nasional KB, kesehatan indiidual, dan seksualitas wanita
atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi. 5alam memilih suatu metode,
wanita harus menimbang berbagai 6aktor, termasuk status kesehatan mereka,
e6ek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang
tidak diinginkan, besarnya keluarga yang diinginkan, kerjasama pasangan,
dan norma budaya mengenai kemampuan mempunyai anak (BKKBN,
2!".
@aktor lain yang ikut menentukan pemilihan alat kontrasepsi adalah
6aktor dukungan keluarga terutama suami, dimana dukungan tersebut sangat
mempengaruhi ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi yang cocok. 5ukungan
biasanya berupa perhatian dan memberikan rasa nyaman serta percaya diri
dalam mengambil keputusan tersebut dalam pemilihan alat kontrasepsi.
Pengetahuan merupakan 6aktor yang cukup dominan dalam pemilihan alat
kontrasepsi, in6ormasi yang di dapat dari ibu baik dari media maupun
kegiatan penyuluhan dan seminar akan memberikan kemantapan hati dalam
pemilihan alat kontrasepsi (8artanto, 2&".
+enurut aAwar (!'':" 6ungsi keluarga terdiri dari adaptasi,
kemitraan, pertumbuhan, kasih sayang, dan kebersamaan. 5ukungan
keluarga terutama suami merupakan bentuk kemitraan dalam 6ungsi
keluarga berupa urun rembuk dalam mengambil suatu keputusan untuk
mempengaruhi ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi yang cocok. 5ukungan
biasanya berupa perhatian dan memberikan rasa nyaman serta percaya diri
dalam mengambil keputusan dalam pemilihan alat kontrasepsi, hal ini juga
merupakan wujud dari 6ungsi keluarga berupa kasih sayang yang mana
terdapat interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga. Pengetahuan
merupakan 6aktor yang cukup dominan yang merupakan wujud 6ungsi
keluarga dalam adaptasi dimana kepuasan anggota keluarga dalam
menerima bantuan yang diperlukan dari anggota keluarga lainnya dan juga
meruapakan wujud pertumbuhan dari 6ungsi keluarga yang mana keluarga
diberikan kebebasan dalam mematangkan pertumbuhan dan atau
kedewasaan setiap anggota keluarga (8artanto, 2&".
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
7/8
$urei pendahuluan pada ! orang pasangan usia subur yang
berdomisili di Kecamatan epu, ketika ditanya mengenai pengaruh 6ungsi
keluarga sebanyak * orang (*" menyatakan mendukung keikutsertaan
akseptor KB #-5 dan sisanya 7 orang (7" menyatakan tidak mendukung
keikutsertaan akseptor KB #-5 dengan berbagai alasan diantaranya adalah
karena e6ek samping dan masalah seksualitas, sedangkan sisanya 2 orang
(2" menyatakan tidak tahu. $ebanyak * orang (*" yang mendukung
keikutsertaan akseptor KB #-5 tersebut menyatakan didukung keluarga
untuk menjadi akseptor KB #-5, dikarenakan tenaga kesehatan telah
memberikan penyuluhan dan in6ormasi mengenai alat kontrasepsi #-5,
menganjurkan dan menghimbau untuk menjadi akseptor KB #-5 tetapi
keluarga pasangan usia subur tidak berpartisipasi dalam keluarga berencana
sehingga cakupan akseptor KB #-5 masih di bawah target nasional.
Berdasarkan data di 4B BP Pusdiklat +igas epu tahun 2!2 pada
kunjungan P-$ didapatkan data kunjungan P-$ akti6 pengguna #-5
sebanyak !;; orang (:*,7!", suntik 9' orang (72,9&", dan pil * orang
(!,9*". 5ari data kunjungan didapatkan data penggunaan alat kontrasepsi
terbanyak adalah #-5.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, diperoleh gambaran
bahwa peran dan 6ungsi keluarga dalam mengikuti program keluarga
berencana belum optimal, maka perlu dilakukan penelitian mengenai
Pengaruh @ungsi Keluarga terhadap Perilaku )kseptor KB Intra Uterine
Device(#-5" di 4b Bp Pusdiklat +igas epu tahun 2!&.
B RUMUSAN MASALAH
)pakah ada pengaruh 6ungsi keluarga terhadap perilaku akseptor KB
Intra Uterine Device(#-5" di 4B BP Pusdiklat +igas epu
C TUUAN PENELITIAN
! ujuan -mum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 6ungsi
keluarga terhadap perilaku akseptor KB Intra Uterine Device (#-5" di
4B BP Pusdiklat +igas epu.
-
7/24/2019 BAB 1 Sementaras
8/8
2 ujuan Khusus
a +engetahui 6ungsi keluarga pada akseptor KB #-5 di 4B BP
Pusdiklat +igas epu.
b +engetahui perilaku akseptor KB #-5 di 4B BP Pusdiklat +igas
epu.
c +engetahui pengaruh 6ungsi keluarga terhadap perilaku akseptor KB
Intra Uterine Device(#-5" di 4B BP Pusdiklat +igas epu.
D MANFAAT PENELITIAN
1 +an6aat eoritik
Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
berupa pengetahuan tambahan yang dapat digunakan dan dikembangkan
lebih lanjut
2 +an6aat )plikati6
Pada penelitian ini diharapkan pasangan usia subur memiliki
6ungsi keluarga yang sehat untuk dapat berperilaku sebagai akseptor KB
#-5.