Bab 1 Rs

43
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis – Garis Besar Haluan Negara 1999-2004 menetapkan bahwa kebijakan pembangunan kesehatan antara lain adalah meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat dan meningkatkan serta memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan. Pembangunan nasional di bidang kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia merupakan faktor dominan dan modal utama bagi tercapainya pembangunan manusia seutuhnya. Pemerintah dalam upaya mencapai tujuan tersebut mengembangkan suatu sistem yaitu sistem Kesehatan

Transcript of Bab 1 Rs

Page 1: Bab 1 Rs

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis – Garis Besar

Haluan Negara 1999-2004 menetapkan bahwa kebijakan pembangunan

kesehatan antara lain adalah meningkatkan mutu sumber daya manusia dan

lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat dan

meningkatkan serta memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui

pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan.

Pembangunan nasional di bidang kesehatan yang bertujuan untuk

mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya bagi seluruh lapisan

masyarakat Indonesia merupakan faktor dominan dan modal utama bagi

tercapainya pembangunan manusia seutuhnya. Pemerintah dalam upaya

mencapai tujuan tersebut mengembangkan suatu sistem yaitu sistem

Kesehatan Nasional. Salah satu hal yang mendasar dari sistem ini ialah

pelayanan kesehatan yang semula berorientasi kepada usaha penyembuhan,

berkembang kepada lingkup pelayanan yang lebih luas dan terarah, yaitu

pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pola operasional

pembangunan kesehatan mencakup berbagai aspek pelayanan kesehatan

masyarakat, dimana pengadaan obat-obatan merupakan unsur penting karena

salah satu upaya kesehatan adalah menggunakan obat. Pengobatan diharapkan

efektif / efisien, aman, rasional dan murah ( EARMU ), ini semua mencakup

segala aspek pengobatan semua peyakit.

Page 2: Bab 1 Rs

2

Pengembangan kemampuan dan pengetahuan serta pendidikan

mahasiswa Program Studi Diploma III Farmasi merupakan bagian integral

dari program pengembangan tenaga kesehatan pada umumnya. Pendidikan

mahasiswa program studi Diploma III Farmasi di tunjukkan untuk

mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama perkuliahan sehingga dapat

terampil dan ahli dalam melaksanakan tugas secara optimal, baik secara

mandiri maupun berkerja sama. Diharapkan dapat melakukan pengelolaan

data dan menginformasikan kesehatan khususnya tentang obat – obatan yang

lengkap, akurat dan tepat waktu guna perencanaan dan pengambilan

keputusan upaya kesehatan.

Program Studi Diploma III Farmasi di lingkungan Universitas Kader

Bangsa ( UKB ) di Palembang telah menyepakati nilai – nilai inti yang di

tuangkan ke dalam rumusan visi Universitas Kader Bangsa dalam kiprahnya

menyiapkan dan mendidik Kader Bangsa berwawasan IPTAK. Visi ini di

rumuskan berdasarkan program unggulan di bidang kesehatan, tentang yang

dihadapi, permasalahan dan faktor –faktor yang berpengaruh baik eksternal

maupun internal.

Dalam kegiatan ini, pendidikan tenaga kerja kesehatan di Universitas

Kader Bangsa, khususnya Program Studi Diploma III Farmasi mengadakan

program Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Rumah Sakit dan beberapa

Apotek di Palembang. Dimana PKL ini di bagian Instalasi Farmasi untuk

Rumah Sakit. PKL merupakan suatu proses belajar mengajar pada unit kerja

nyata, sehingga mahasiswa dapat memberikan gambaran dan pengalaman

Page 3: Bab 1 Rs

3

berkerja langsung. Selain itu mahasiswa akan dapat menerapkan ilmu

pengetahuan yang di dapat selama pendidikan atau dengan kata lain agar

dapat membandingkan ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan yang

mungkin jauh berbeda. Dengan diadakan Praktek Kerja Lapangan ini di

harapkan mahasiswa Program studi Diploma III Farmasi sebagai calon tenaga

kesehatan yaitu Ahli Madya Farmasi dapat meningkatkan wawasan ilmu

pengetahuan yang telah di dapat selama pendidikan, sebelum mengabdikan

dan menyumbangkan pengetahuanya secara langsung di tengah masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan dibeberapa sarana kesehatan dalam hal ini

praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Instalasi Farmasi RS AK.GANI .

Instalasi Farmasi sebagai salah satu tempat tertentu dimana dilakukan

kegiatan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi merupakan tempat

yang tepat bagi mahasiswa untuk praktek langsung.

1.2 Maksud Dan Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

1.2.1 Maksud Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa Program Studi DIII Farmasi

Universitas Kader Bangsa bermaksud antara lain:

1. Sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa semester VI ( Enam )

Program Studi DIII Farmasi untuk menyelesaikan program studi

Diploma III Farmasi tersebut.

2. Menerapkan ilmu-ilmu Farmasi yang telah diperoleh selama

pendidikan didalam dunia kerja yang sebenarnya.

Page 4: Bab 1 Rs

4

3. Terjalin hubungan yang baik dan dinamis antara Program Studi

Diploma III Farmasi Universitas Kader Bangsa Palembang dengan

institusi terlaksananya Praktek Kerja Lapangan.

1.2.2 Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan umum kegiatan Prktek Kerja Lapangan Program Studi

Diploma III Farmasi maka mahasiswa PKL mampu :

1) Sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa Diploma III Farmasi

semester VI untuk menyelesaikan studinya di Univrsitas Kader

Bangsa Palembang.

2) Memeberikan kesempatan kerja bagi mahasiswa untuk mendapatkan

pengalaman kerja nyata, yang langsung secara terpadu dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian pada Rumah Sakit

dan Apotek.

3) Meningkatkan, memperluas dan memanfaatkan keterampilan yang

membentuk kepribadian peserta didik sebagai bekal untuk memasuki

lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan

yang di tetapkan.

4) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk beradaptasi pada

suasana atau iklim kerja lingkungan sebenarnya.

5) Memperoleh masukan umpan balik guna mempebaiki dan

mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan

Program studi Ahli Madya Farmasi.

Page 5: Bab 1 Rs

5

6) Memberikan kesempatan masuk dalam penempatan kerja (magang /

honor)

Tujuan khusus kegiatan Praktek Kerja Lapangan Program Studi

Diploma III Farmasi maka mahasiswa PKL mampu :

1) Agar mahasiswa dapat meningkatkan dan memperluas ilmu pengetahuan

serta ketrampilan sebagai bekal untuk memasuki lapangan pekerjaan

sehigga mahasiswa dapat menerapkan ilmu tersebut dengan baik dalam

kegiatan pelayanan kesehatan.

2) Mengetahui dan mempelajari tugas dan fungsi tenaga farmasi, khususnya

tenaga Ahli Madya Farmasi di dunia kerja

3) Memberikan kesempatan kepada makasiswa untuk menyesuaikan diri

dengan kondisi kerja yang sebenarnya terutama masalah disiplin kerja.

4) Mendidik mahasiswa untuk tekun, teliti, cekatan dan sabar dalam setiap

langkah pada saat praktek kerja lapangan tersebut.

5) Melatih serta mempertinggi rasa taggung jawab dalam melakukan tugas

yang di berikan.

Page 6: Bab 1 Rs

6

1.3 Manfaat Pelaksanaan PKL

Manfaat pelaksanaan dari Praktek Kerja Lapangan ini bagi

mahasiswa:

1. Menambah wawasan mahasiswa tentang obat dan kegiatan kefarmasian

lainya yang ada di sarana kesehatan terutama Rumah Sakit dan Apotek.

2. Memacu kreaktifitas mahasiswa untuk meningkatkan ketrampilan dalam

mengenal dan mengetahui tentang obat.

3. Mampu mengevaluasi dan melaporkan kerja di lapangan.

4. Mengetahui perbandingan antara teori di bangku perkuliahan dengan

praktek sesungguhnya di lapangan.

1.4 Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan gelombang kedua dilaksanakan pada Tanggal

23 Februari – 07 Maret 2015 Rumah Sakit “ TK.II dR. AK. GANI”

Palembang yang beralamat di Jl. dr.A.K.Gani No.1 Palembang.

Page 7: Bab 1 Rs

7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang

menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat

dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian,

upaya kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit meliputi pelayanan

rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat (IGD) serta penunjang

medik dan non medik.

Rumah Sakit juga merupakan suatu organisasi yang kompleks

menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan berbagai

kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan

menangani masalah medik modern yang semuanya terikat bersama-

sama dalam maksud yang sama untuk pemulihan dan pemeliharaan

kesehatan yang baik.

2.1.2 Tugas Rumah Sakit

Tugas rumah sakit adalah menyediakan keperluan untuk

pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 983/Menkes/SK /XI/1992

tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara

berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

Page 8: Bab 1 Rs

8

penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan

terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta

melaksanakan rujukan.

2.1.3 Fungsi Rumah Sakit

Fungsi rumah sakit yaitu menyelenggarakan pelayanan medik,

pelayanan penunjang medik dan non medic, pelayanan dan asuhan

keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan serta administrasi umum dan keuangan. Jadi

terdapat empat fungsi dasar Rumah Sakit yaitu : Pelayanan,

pendidikan, penelitian dan kesehatan masyarakat.

2.1.4 Jenis Pelayanan di Rumah Sakit

Secara garis besar pelayanan rumah sakit dapat digolongkan

menjadi dua jenis pelayanan kepada penderita yang dirawat di rumah

sakit antara lain :

1. Perawatan Penderita Rawat Tinggal (Rawat Inap)

Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan penderita rawat

tinggal yang secara fisik tinggal diruang perawatan.

2. Perawatan Penderita Rawat Jalan

Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan penderita rawat

jalan yang bertanggung jawab sendiri untuk memperoleh,

menyimpan dan mengkonsumsi obat.

Page 9: Bab 1 Rs

9

2.2 Gambaran Umum Instalasi Farmasi Rumah Sakit

2.2.1 Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu bagian unit

divisi atau fasilitas dirumah sakit, tempat penyelenggaraan semua

kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah

sakit itu sendiri.

2.2.2 Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit

1. Memberikan manfaat kepada penderita rumah sakit sejawat profesi

kesehatan dan kepada profesi farmasi oleh apoteker rumah sakit yang

kompeten dan memenuhi syarat.

2. Membantu dalam penyediaan perbekalan yang memadai oleh

apoteker rumah sakit yang memenuhi syarat.

3. Menjamin praktek professional yang bermutu tinggi melalui

penetapan dan pemeliharaan standar etika professional pendidikan

dan pencapaian dan melalui peningkatan kesejahteraan ekonomi.

4. Meningkatkan penelitian dalam praktek farmasi rumah sakit dan

dalam ilmu farmasetik pada umumnya.

5. Menyebarkan pengetahuan farmasi dengan mengadakan pertukaran

informasi antara para Apoteker Rumah Sakit, anggota profesi dan

spesialis yang serumpun.

6. Memperluas dan memperkuat kemampuan Apoteker Rumah Sakit

Page 10: Bab 1 Rs

10

7. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian praktek farmasi rumah

sakit kontemporer bagi masyarakat, pemerintah industri farmasi dan

professional kesehatan lainnya.

8. Membantu menyediakan perasonel pendukung yang bermutu untuk

IFRS.

9. Membantu dalam pengembangan dan kemajuan profesi kefarmasian.

2.3 Gambaran Umum Rumah Sakit TK II.dr.AK.Gani

2.3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit TK II.dr.AK.Gani

Rumah Sakit TK II.dr.AK.Gani merupakan Rumah Sakit TNI TK

II, yang menjadi rujukan pasien-pasien dari daerah, dalam hal ini

Rumah Sakit TK II.dr.AK.Gani mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi perumah sakitan kepada

anggota TNI dan keluarga serta PNS TNI dan keluarganya setiap saat

sehingga memberikan pengayoman dan rasa aman, disamping tugas

pokok tersebut diatas Rumah Sakit TK II.dr.AK.Gani juga melayani

pasien umum.

Sebelum tahun 1950 Rumah Sakit TK II.dr.AK.Gani bernama

Militaire Hospital sebagai bagian dari Militaire Geneskundige Diens

(MGD) ynag dipimpin oleh Letnan Kolonel dr. Nord Hoerecht dan

kapten (Apoteker) Bouman, Rumah Sakit ini dibawah komando KNIL.

Tepatnya pada tanggal 13 Mei 1950 rumah sakit yang bernama

Page 11: Bab 1 Rs

11

Militaire Hospital diserahkan oleh KNIL kepada APRI diwakili oleh

Mayor dr.Ibnu Sutowo.

Pelaksanaan serah terima dilakukan secara bertahap berhubung

dengan pemindahan tentara KNIL dari daerah pedalaman ke

Palembang, sementara itu penggunaan rumah sakit masih secara

bersama antara KNIL dan APRI, mengingat jasa-jasa dari dr.AK.Gani

yang pada waktu itu menjabat gubernur Sumatera Selatan maka nama

dr.AK.Gani digunakan menjadi nama Rumah Sakit berdasarakan Surat

Keputusan KASAD Nomor: Skep/1210/VII/1976 tanggal 27 Agustus

1976 dan peresmian nama rumah sakit diselenggarakan dalam rangka

memperingati Hari Kesehatan Angkatan Darat ke XXXI tanggal 16

oktober 1976.

2.3.2 Motto, Visi dan Misi Rumah Sakit Dr. Ak.Gani Palembang

a. Motto Rumah Sakit Dr.Ak.Gani Palembang

Senyum, sapa, sentuh, sembuh.

b. Visi Rumah Sakit Dr. Ak.Gani Palembang

Menjadi Rumah Sakit kebanggaan Prajurit, PNS dan

Keluarga Kodam II/Sriwijaya serta masyarakat umum.

c. Misi Rumah Sakit Dr. Ak.Gani Palembang

Menyelenggarakan pelayanan prima dan menyiapkan

fasilitas yang representative serta meningkatkan Sumber Daya

Manusia yang professional.

Page 12: Bab 1 Rs

12

2.3.3 Data Umum RS dr. AK.Gani

a. Nama : Rumah Sakit TK II.dr.AK.Gani Palembang

b. Kepemilikan : TNI Angkatan Darat

c. Type : Tingkat II

d. Alamat : Jl.dr.AK.Gani No 1 Palembang

e. Telepon : 354691 – 354469

f. Karumkit : Dr. Made Wirayasa Tusan M.M.M.H.Kes

g. Wakarumkit : Dr. Bima Wisnu Nugraha, Sp.THT

2.3.4 Fasilitas yang Tersedia di RS dr. AK.Gani

a. Rawat Tinggal ( Rawat Inap)

Ruang perawatan penyakit dalam

Ruang perawatan bedah

Ruang perawatan anak

Ruang perawatan Obs dan Gyn

Ruang bayi

Ruang VIP

Ruang ICU / ICCU

Ruang pamen

Ruang pama

Ruang khusus

Ruang neurologi

Ruang pavilion yankesmasum

Page 13: Bab 1 Rs

13

b. Rawat Jalan

Poliklinik Gigi dan Mulut

Poliklinik Gawat Darurat

Poliklinik Penyakit Dalam

Poliklinik Bedah

Poliklinik Anak

Poliklinik Obsgyn / kebidanan

Poliklinik Saraf

Poliklinik THT

Poliklinik Psikiater

Poliklinik Mata

Poliklinik Kulit dan Kelamin

Poliklinik Kardiologi / jantung

Poliklinik Rehab Medik

Poliklinik Sub Spesialis

Terdiri dari :

Paru-paru

Orthopedi

Urologi

Bedah Saraf

Page 14: Bab 1 Rs

14

c. Kamar Tindakan

Kamar Operasi

Kamar Bersalin

Kamar Emergency

d. Penunjang Diagnostik

Laboratorium

Radiologi

e. Penunjang Perawatan

Dapur

Laundry

Kamar Jenazah

Ambulance

2.3.5 Pelayanan yang Tersediadi RS dr. AK.Gani

a. Pelayanan Medis

Medical Check Up (MCU)

Dokter Umum

Dokter Gigi

Dokter Spesialis / Sub Spesialis

- Anak

- Bedah Umum

- Kebidanan dan Kandungan

- Penyakit Dalam

- THT

Page 15: Bab 1 Rs

15

- Mata

- Saraf

- Kulit dan Kelamin

- Jantung

- Bedah Tulang

- Bedah Mulut

- Bedah Saraf

- Bedah Urologi

- Bedah Plastik

- Psikiatri

b.Pelayanan Penunjang

X-Ray

USG

ECG

Treadmil

CT Scan

Hemodialisa

Apotik (24 jam)

Fisioterapi

Laboratorium Klinik (24 jam)

Page 16: Bab 1 Rs

16

2.3.6 Fasilitas lainnya

Masjid

Kantin

Parkir

Keamanan 24 jam

Fotocopy

2.4 Gambaran Umum Instalasi Farmasi RS dr.AK.Gani Palembang

2.4.1 Tugas Instalasi Farmasi RS dr.AK.Gani Palembang

Instalasi Farmasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah

sakit mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mempersiapkan dan merencanakan operasional material kesehatan

b. Koordinasi dengan unit terkait dalam penadaan obat-obatan dan

alkes.

c. Membuat laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan tentang

penggunaan obat-obatan dan alat kesehatan.

d. Melakukan penyimpanan matkes.

e. Melayani resep pasien dinas.

2.4.2 Sistem Pelayanan Resep Pasien Dinas RS dr.AK.Gani Palembang

Ada dua prosedur Pelayanan resep pasien dinas RA dr. Ak. Gani

yaitu Pelayanan pasien rawat jalan dan Pelayanan pasien rawat inap.

Page 17: Bab 1 Rs

17

a. Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan adalah :

Pasien berobat ke poliklinik atau IGD dan mendapat resep dari

dokter untuk mengambil obat.

Resep obat diserahkan ke petugas IFRS dan petugas IFRS akan

meneliti keabsahan resep, selanjutnya pasien akan menerima

kartu nomor urut pelayanan.

Jika obat yang diresepkan tersedia di IFRS, maka petugas IFRS

menyiapkan dan membuat etiket.

Jika obat yang diresepkan tidak tersedia, maka selanjutnya

resep dilayani sesuai dengan protap pelayanan restitusi

Setelah etiket obat disiapkan, selanjutnya obat dikemas ke

pengeluaran obat / plastik obat sesuai dengan etiketnya.

Saat pengemasan obat,petugas IFRS harus mencatat setiap

pengeluaran obat / matkes di kartu pengeluaran matkes.

Setelah kemasan dan etiket obat siap, selanjutnya obat siap

untuk diserahkan kepada pasien / pembawa resep.

Petugas IFRS memanggil nama pasien sesuai dengan

nomorpelayanan obat, kesiapan obat dan mengecek kembali

nama, jenis obat dan aturan pakai pada etiket.

Pasien menyerahkan kartu nomor urut pelayanan resep dan

petugas IFRS menyerahkan obat disertai pemberian informasi

obat seperlunya kepada pasien.

Page 18: Bab 1 Rs

18

Petugas IFRS mengarsipkan resep yang telah dilayani dan

menyusun kembali resep berdasarkan nomor pelayanan dan

memisahkan resep-resep integrasi.

Petugas IFRS menghitung jumlah resep, jumlah item resep

untukselanjutnya dibuat / dihitung kemampuan pelayanan resep

pasien dinas Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

b. Posedur Pelayanan Pasien Rawat Inap adalah :

Pasien berobat ke poliklinik atau IGD dan harus dirawat inap,

serta mendapat resep dari dokter untuk mengambil obat.

Perawat akan menyerahkan kepada petugas IFRS dan petugas

IFRS akan meneliti keabsahan resep.

Jika obat diresepkan tersedia di IFRS, maka petugas IFRS akan

membuat etiket obat.

Sistem distribusi obat ke ruang perawatan adalah system ODDD

(One Day Doses Dispensing) untuk obat-obatan injeksi, sediaan

infus dan alkes habis pakai, sedangkan untuk obat oral diberikan

untuk pemakaian selama sehari.

Setelah petugas IFRS telah selesai dalam menyediakan obat

( menyiapkan obat yang tertulis di resep) kemuadian di serah

terimakan kepada perawat.

Resep yang terlayani dan tidak terlayani dicatat lalu diarsipkan

sesuai dengan ketentuan.

Page 19: Bab 1 Rs

19

Petugas IFRS mengarsipkan resep yang telah dilayani,

menyusun kembali resep berdasarkan nomor pelayanan dan

memisahkan resep-resep integrasi.

Petugas IFRS menghitung jumlah resep, jumlah item resep

untuk selanjutnya dibuatkan kemampuan pelayanan resep pasien

dinas Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

2.4.3 Pembagian Ruangan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

dr.A.K.Gani

Instalasi Farmasi Rumah Sakit dr.A.K.Gani dibagi menjadi empat

ruangan diantara tempat pelayanan resep, ruang tunggu, ruang Apotek

dan gudang obat.

a. Ruang tempat pelayanan resep

Ruang ini berfungsi untuk melayani resep-resep BPJS

umum yang masuk.

b. Ruang Apotek

Ruang ini merupakan tempat penyediaan obat yang

diresepkan serta peracikan obat. Untuk obat racikan disiapkan

terlebih dahulu obatnya secara lengkap lalu dikerjakan sesuai

dengan resep kemudian di etiket dan untuk obat yang tidak diracik

langsung disiapkan dan dietiket.

Page 20: Bab 1 Rs

20

c. Ruang tunggu

Ruang ini berfungsi sebagai tempat tunggu pasien yang

sedang mengambil obat atau menunggu obat.

d. Ruang Gudang

Di dalam ruangan ini adanya tempat pengadaan Farmasi

dan ruangan ini merupakan tempat penyimpanan obat.

Page 21: Bab 1 Rs

21

BAB IIIPELAKSANAAN KEGIATAN PKL

3.1 Waktu Pelaksanaan PKL Di Instalasi Farmasi RS dr. AK.Gani

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan gelombang kedua di Rumah Sakit

dr.AK.Gani Palembang dilaksanakan pada tanggal 23 Februari s/d 7 Maret

2015 yang terdiri dari 13 mahasiswa dari Program Studi Diploma III Farmasi.

3.2 Kegiatan Kefarmasian di Instalasi Farmasi RS dr. AK.Gani

3.2.1 Perbekalan

Perbekalan merupakan unit pelaksana instalasi farmasi rumah sakit

yang meliputi pengadaan dan penyimpanan perbekalan farmasi.

Pengadaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah

dan harga perbekalan farmasi. Pengadaan bertujuan untuk mendapatkan

jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan dan anggaran serta

menghindari kekosongan obat.

3.2.2 Penyimpanan Obat

Penyimpanan obat di Rumah Sakit dr.AK.Gani Palembang

berdasarkan bentuk dan jenis sediaan secara alphabet. Adapun

penyusunan obat sebagai berikut :

Sediaan vaksin, suppositoria disimpan dilemari pendingin.

Sediaan injeksi disusun di rak tersendiri dan berdasarakan alphabet.

Page 22: Bab 1 Rs

22

Obat generik dan bermerek dagang pada satu rak dan disusun

berdasarkan alphabet.

Sediaan sirup disusun di rak khusus dan berdasarakan abjad

Obat luar seperti salep, tetes mata, tetes telinga dan lainnya disusun

di satu rak dan berdasarkan abjad

Obat psikotropika dan narkotika disimpan di lemari khusus

Alat kesehatan disusun di rak khusus

Setiap obat atau alat kesehatan memiliki kartu stok yang

digunakan untuk mengetahui persediaan obat atau alat kesehatan

tersebut, yang memuat pemasukan, pemakaian dan sisa obat atau

alkes yang masih ada.

3.3 Tata Tertib Instalasi Farmasi Rumah Sakit dr. Ak. Gani

a. Saat menjalankan praktek kerja lapangan mahasiswa wajib menggunakan

pakaian lengkap yang telah ditentukan oleh program studi.

b. Mahasiswa mulai melakukan praktek kerja lapangan pada waktu yang

telah disepakati.

c. Setiap hari mahasiswa wajib mengisi lembar absensi harian.

d. Setiap hari mahasiswa wajib mengisi laporan harian sesuai dengan

kegiatan yang di lakukan.

e. Selama praktek mahasiswa wajib mengikuti setiap kegiatan.

3.4 Evaluasi

Page 23: Bab 1 Rs

23

Penilaian dilaksanakan selama proses kegiatan meliputi kehadiran,

akhlak, tugas dan keaktifan dalam kegiatan dan pada akhir pelaksanaan

kegiatan ( laporan kegiatan ) praktek kerja lapangan.

BAB IVLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Page 24: Bab 1 Rs

24

4.1 Kegiatan-Kegiatan Yang Dilakukan Selama PKL di Instalasi Farmasi

RS dr.A.K.Gani

4.1.1 Di Ruang Apotek

a. Hadir ( Masuk dalam ruangan Instalasi Farmasi ) pada pukul 07.00

WIB untuk SIP pagi, dan hadir pada pukul 14.00 WIB untuk SIP

siang

b. Memahami dan mengingat sistem tempat penyusunan obat yang

berdasarkan alphabet dan berdasarkan jenis atau golongan obat.

c. Membantu membungkus obat untuk satu minggu 7 tablet dan untuk

satu bulan 23 tablet (obat kronis ) .

d. Belajar membaca kelengkapan resep.

e. Belajar mengambil obat yang tertulis di resep sesuai dengan rak

( tempat obat ) misalnya obat yang tertuis di resep Ranitidin di

ambil dalam rak ( tempat obat ) yang bacanya Ranitidin.

f. Membantu mengetiket obat di bagian rawat jalan maupun rawat inap

, etiket putih untuk pemakaian oral (tablet & syrup) dan etiket biru

untuk pemakaian luar ( injeksi, salep, obat tetes dll).

g. Membantu meracik obat sesuai dengan permintaan dalam resep.

Meracik untuk dikapsul ( memasukkan obat kedalam cangkang

kapsul ) maupun untuk dibungkus menggunakan kertas perkamen

serta membuat salep.

h. Membersihkan alat peracikan setelah selesai meracik.

Page 25: Bab 1 Rs

25

i. Belajar membuat salinan resep.

j. Membantu melayani pasien BPJS umum yang ingin mengambil obat

untuk satu minggu di bagian pelayanan.

k. Membantu menjelaskan kepada pasien tentang kegunaan obat obat,

aturan pakai, dan hal-hal yang dianggap perlu atau belum dimengerti

pasien.

l. Membantu menyerahkan obat kepada pasien sesuai dengan nomor

antri yang sudah diberikan.

m. Pulang (Keluar dari ruangan Instalasi Farmasi) pada pukul 14.00

WIB untuk SIP pagi, dan untuk SIP siang pada Pukul 20.00 WIB.

4.1.2 Di Ruangan OK ( Operasi Kecil )

a. Memahami dan mengingat sistem tempat penyusunan obat

dan alat kesehatan di ruangan OK.

Obat narkotik memiliki lemari khusus

Obat sediaan cairan, injeksi, dan alat kesekhatan memiliki

tempat yang terpisah

b. Membantu membaca kelengkapan resep

c. Membantu menyiapkan obat ( injeksi ) atau alat kesehatan ( sekali

pakai ) yang tertulis di resep sesuai dengan tempat obat atau tempat

alkes.

4.1.3 Di Ruang Gudang

Page 26: Bab 1 Rs

26

a. Memahami dan mengingat sistem penyusunan obat yang

berdasarkan abjad, jenis serta golongan.

b. Memahami tempat-tempat penyimpanan obat yang ada digudang

Obat-obat Narkotika memiliki lemari khusus dengan lambang

Obat-obat sediaan tablet dan cairan memiliki tempat yang terpisah

Sediaan BHP (barang habis pakai) kapas, jarum suntik, dll

terletak diruang belakang

Sistem pengeluaran amprah yaitu harian.

c. Memahami sistem distribusi barang yang ada digudang.

Barang-barang yang datang dari PBF oleh bagian pengadaan

diserahkan ke gudang kemudian dari gudang diserahkan

kepelayanan.

Barang yang baru masuk, akan di keluarkan terakhir merupakan

sistem LIFO

Barang yang baru masuk, keluar terlebih dahulu yaitu barang-

barang OK ( Operasi Kecil ), Kebidanan (underfed dll) merupkan

sistem FIFO

d. Membantu menyusun obat yang baru masuk dari PBF ke dalam

gudang .

e. Menulis dikartu stok setiap ada barang masuk dan pengambilan obat.

BAB V

Page 27: Bab 1 Rs

27

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pratikum Kerja Lapangan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan

Mahasiswa Universitas Kader Bangsa Palembang dalam pelaksanaan

kurikulum sebagai persyaratan untuk menempuh ujian akhir.

2. Dalam melaksanakan kegiatan Praktikum Kerja Lapangan mahasiswa

dapat menerapkan ilmu kefarmasian dan memberikan gambaran dan

pengalaman untuk bisa bekerja langsung.

3. Mahasiswa dapat langsung mengenal dan mengetahui unit-unit kerja di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit, serta cara atau mekanisme kerja di

Instalasi farmasi yang bersangkutan dengan tujuan agar setiap

Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang tata kerja diInstalasi

farmasi Rumah Sakit tersebut, dan juga mendapatkan pengalaman

kerja serta dapat membandingkan teori yang telah dipelajari di

kurikulum perkuliahan dengan kenyataan sebenarnya .

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Mahasiswa

a. Mahasiswa harus lebih aktif lagi dalam mempersiapkan diri dalam

mengikuti Praktikum Kerja Lapangan yang akan berguna sebagai

bekal untuk memasuki dunia kerja.

b. Hendaknya Mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang

diperoleh selama Praktik Kerja Lapangan ini sehingga dapat

Page 28: Bab 1 Rs

28

berguna untuk meningkatkan kinerja serta memperluas dan

memanfaatkan ketrampilan dibidang kefarmasian khususnya.

c. Mahasiswa hendaknya dapat mempersiapkan diri sebelum

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan sehingga pelaksanaan PKL

dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang di harapkan .

5.2.2 Untuk Instalasi Farmasi RS dr.A.K.Gani

a. Meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam hal kelengkapan

obat, kecepatan pelayanan, kenyamanan pasien, serta memberikan

informasi yang lengkap, sehingga pelayanan yang di berikan tugas

farmasi kepada setiap pasien dapat memenuhi kualitas yang baik.

b. Petugas yang mengerjakan peracikan hendakknya menggunakan

masker supaya tidak terjadi kontaminasi baik obat maupun

petugas.

5.2.3 Untuk Ketua Program Studi

a. Agar memberikan himbauan kepada dosen pembimbing

praktek kerja lapangan supaya dapat membimbing mahasiswa

dan mahasiswi secara berkesinambungan seebelum melakukan

Praktek Kerja Lapangan.

b. Agar selalu mengawasi dan memberikan bimbingan pada saat

praktek kerja lapangan

Page 29: Bab 1 Rs

29

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Charles J. P dan Amalia L. Farmasi Rumah Sakit Teori Dan Terapan.

Jakarta

Anief, M. 2005. Ilmu Meracik Obat, UGM. Yogyakarta

Anief, M.2010. Manajemen Farmasi, UGM. Yogyakarta

Depkes RI . 2009. Himpunan Peratutan dan Perundang – Undangan

Kefarmasian, PT.Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta

Page 30: Bab 1 Rs

30