BAB 1 PENDAHULUAN.doc

43
BAB 5. ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup baik secara anatomi maupun fisiologi. Tujuan dari mempelajari anatomi dan fisiologi adalah untuk mempelajari bentuk dan susunan organ-organ tubuh suatu organisme, dan juga mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan. Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda., Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan: Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme 1

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN.doc

BAB 5. ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup baik

secara anatomi maupun fisiologi. Tujuan dari mempelajari anatomi dan fisiologi

adalah untuk mempelajari bentuk dan susunan organ-organ tubuh suatu

organisme, dan juga mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam

tubuh tumbuhan.

Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi

manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah

melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda.,

Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki

dalam kehidupan:

Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-

jaringan penyusunnya

Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan

bentuk dan peran sel penyusunnya

Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di

dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta

Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari

tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang

menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup.

5.1 Anatomi Tumbuhan

Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan organ-

organ tubuh suatu organisme, anatomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari

bentuk dan susunan organ tubuh tumbuhan.

Organ-organ tumbuhan itu antara lain :

- batang

- daun

- akar

1

Alat-alat yang penting pada tubuh tumbuhan adalah batang, daun, akar,

bungan, serta buah dengan bijinya.

5.1.1 Batang

Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan

tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan anatomi batang

adalah beranekaragam, tergantung pada golongan tumbuhan. Ada perbedaan

pokok pada struktur batang paku-pakuan, tumbuhan berbiji telanjang, serta

tumbuhan berbiji tertutup yang berkeping dua dan berkeping satu. Perbedaan

tersebut terletak pada stele serta berkas pengangkutnya. Perbedaan terdapat pula

pada ordo, famili, maupun species tumbuhan yang biasanya terletak pada macam

sel atau jaringan yang terdapat pada bagian epidermis, korteks dan stele.

Struktur Anatomi batang secara melintang adalah sebagai berikut:

Gambar 5.1 Sistem jaringan pada batang tanaman

a. Epidermis

Epidermis batang tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, tanpa ruang

anatar sel. Dinding sel sebelah luar dilapisi dengan kutikula yang

berfungsi melindungi batang dari kekeringan. Pada tumbuahan kayu yang

telah tua terdapat cambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan

primer. Aktivitas cambium gabus adalah melakukan pertukaran gas

melalui celah yang disebut lentisel. Epidermis batang tertentu dapat

membentuk derivate, antara lain menjadi sel silica dan sel gabus.

b. Korteks

Korteks batang terdiri oleh sel-sel parenkim yang berdinding tipis. Letak

sel tidak teratur sehingga banyak ruang antar sel. Selain parenkim di

2

korteks juga terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong

dan memperkuat tubuh. Sel-sel sebelah dalam korteks mengandung

amilum bagian tersebut dinamakan sarung tepung (floeterma).

c. Stele

Stele batang terletak di sebelah dalam korteks. Lapisan terluar stele disebut

perisikel. Didalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut

berupa xylem dan floem.

Berdasarkan posisi xylem dan floem ada beberapa macam tipe berkas pengangkut.

Tabel 5.1 Macam Tipe Berkas Pengangkut

Tipe Berkas Pengangkut

Posisi xylem dan floem Terdapat pada

Korateral terbuka

Korateral tertutup

Bikolateral

AmpivisalAmpikibral

Floem terletak disebelah luar xylem.Diantara xylem dan floem terdapat cambiumFloem terletak diluar xylem.

Diantara xylem dan floem tidak terdapat cambium : Keduanya diselubungi sarung sklerenkim.

Terdapat floem luar dan dalam dengan xylem terletak diantaranya

Xilem mengelilingi floemFloem mengelilingi xilem

Kebanyakan tumbuhan dikotil.

Kebanyakan tumbuhan monokotil.

FamiliaSolanaceae,Cucurbitaceae,Apocynaceae.Cordyline danAcorusPteridofita

Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh jaringan meristem

yaitu cambium, sedangkan pada monokotil tidak terdapat cambium menyebabkan

batang monokotil tidak tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi

pertumbuhan menebal sekunder. Baik pada akar maupun batang aktivitas

cambium sama yaitu ke arah luar membentuk kulit dan ke arah dalam membentuk

kayu. Kambium terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut

cambium vasikuler, sedangkan cambium yang terletak diantara dua berkas

pengangkut disebut cambium intervasikuler.Aktivitas cambium tidak selalu sama

dan tidak selalu teratur bergantung pada musimnya. Pertumbuhan dari musim ke

3

musim tergambar pada lingkaran-lingkaran kayu batangnya yang disebut

lingkaran tahun.

Gambar 5.2 Lingkaran tahun

5.1.2 Daun

Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Daun memiliki

jaringan pendukung berupa jaringan-jaringan parenkim yang mengandung

kloroplas, krolofil, epidermis dan berkas pengangkut. Anatomi daun secara

melintang dari atas ke bawah adalah :

Gambar 5.3 Anatomi daun secara melintanga. Epidermis daun

Berupa satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari

kitin (kutikula) yang kadang-kadang dari lignin. Epidermis biasanya terdapat

satu lapis sel kecuali beberapa tumbuhan misalnya daun Ficus Epidermisnya

terdiri atas dua lapis sel. Pada epidermis terdapat celah yang diapit oleh dua

sel penutup, celah tersebut disebut stomata. Diantara epidermis daun terdapat

alat tambahan, misalnya trikoma (rambut) dan sel kipas.

b. Mesofil

Terdiri atas sel-sel parenkim yang tersusun rengang sehingga banyak

ruang antar selnya. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi

menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons).

4

Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan dan monokotil, mesofil tidak

berdiferensiasi tetapi berbentuk seragam, kecuali mesofil pada sarung berkas

pengangkut. Sel mesofil pada berkas pengangkut lebih besar, kloroplasnya

lebih sedikit dan dindingnya lebih tebal.

Sel-sel jaringan tiang pada dikotil berbentuk silinder, tersusun rapat dan

mengandung klorofil. Biasanya jaringan tiang hanya terdapat di kedua

permukaan daun, disebut daun isobilateral dan ada pula yang terdapat di kedua

permukaan perifer daun yaitu pada daun yang berbentuk silinder. Struktur

jaringan bunga karang tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur,

bercabang-cabang, berisi kloroplas.

c. Berkas pengangkut

Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun. Tipe berkas pengngkut ini

sama dengan tipe berkas pengangkut pada batang. Tulang daun, selain

berfungsi sebagai alat transport juga sebagai penguat daun.

d. Jaringan tambahan

Pada tumbuhan-tumbuahan tertentu terdapat sel-sel khusus, misalnya

saluran getah, sel-sel kristal dan kelenjar. Pada umumnya sel-sel khusus itu

terdapat pada mesofil daun.

5.1.3 Akar

Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan sebelah bawah biasanya

berkembang dibawah permukaan tanah meskipun ada pula akar yang tumbuh

diudara (seperti halnya batang ada pula yang tumbuh dibawah permukaan tanah).

Bentuk dan ukuran akar sangat bervariasi, terutama di sesuaikan dengan fungsinya

misalnya sebagai akar penyimpan, akar napas, akar udara, akar pelekat, akar

panjat atau akar penyerap yang bersimbiosis dengan mikorriza. Atas dasar asla

pembentukannya, ada dua tipe akar, yaitu akar primer dan adventif. Akar primer

terbentuk dari bagian ujung embrio dan perisikel, sedang akar adventif

berkembang dari bagian akar yang telah dewasa selain perisikel atau dari bagian

tubuh yang lain misalnya dari batang atau daun. Stuktur anatomi akar secara

melintang. Uritan dari luasr ke dalam yaitu epidermis, korteks,endodermis dan

stele. Stele terdiri atas xylem dan floem

5

Gambar 5.4 Jaringan akar tanaman detil (kiri) dan keseluruhan (kanan)

Gambar 5.5 Ujung akar : (a) rambut akar dan (b) tudung akar

a. Epidermis

Terdapat satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga

mudah ditembus air dan memiliki rambut akar sebagai akibat aktivitas sel

dibelakang titik tumbuh. Rambut akar berfungsi untuk memperluas biodang

penyerapan. Epidermis pada akar umumnya tidak berkutikula.

b. Korteks

Tersusun atas beragam sel yang membentuk beberpa lapisan dinding selnya

tipis dan mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran gas. Pada

korteks terdapat antara lain parenkim, kolenkim dan sklerenkim.

c. Endodermis

Berupa sebaris sel-sel yang tersusun rapat tannpa ruang antar sel. Dinding

sel mengalami penebalan gabus. Dalam pengamatan satu sel endodermis

dengan penebalan gadus tampak seperti titik yang disebut titik caspary.

Penebalan gabus menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus air, air

6

harus melewati endodermis yang dindingnya tidak menebal yang disebut

sebagai sel penerus air.

d. Stele

Didalamnya terdapat berkas pengangkut terdiri atas xylem dan floem

yang tersusun teratur membentuk jari-jari atau radial. Pada tumbuhan dikotil

antara xylem dan floem terdapat cambium.

Di lapisan terluar dari stele terdapat perisikel atau perikambium. Aktivitas

perisikel membentuk cabang-cabang akar. Pada akar monokotil letak xylem

dan floem berselang-seling membentuk lingkaran. Sedangkan pada dikotil

xylem membentuk bintang dan berada dipusat akar, sedangkan floem

mengelilingi xylem.

5.2 Morfologi Tumbuhan

Istilah morfologi berasal dari kata Morphologi (morphe berarti bentuk dan

logos berarti ilmu), jadi morfologi tumbuhan berarti ilmu yang mempelajari

bentuk-bentuk luar atau susunan luar dari tumbuhan (Yudianto, 1992).

Bentuk dan alat-alat pada tumbuhan terdiri atas tiga bagian pokok yaitu:

- Daun (folium)

- Batang (caulis)

- Akar (radik)

Bagian yang lain pada tumbuhan mempunyai tugas untuk menghasilkan

alat perkembangbiakan yang disebut organum reproductivum, misalnya: bunga,

buah, biji.

5.2.1 Daun

Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang

menghadap keatas. Bagian batang tempat melekatnya daun dinamakan buku-buku

(nodus) batang . Daun kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil,

sehingga daun berwarna hijau. Sudut antara batang dan aun dinamakan ketiak

daun (axilla).

Fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk:

- Pengambilan zat-zat makanan (reabsorsi),

- Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi),

7

- Penguapan air (transpirasi),

- Pernafasan (reaspirasi).

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:

- Upih daun atau pelepah daun (vagina),

- Tangkai daun (petiolus),

- Helaian daun (lamina).

Gambar 5.6 Daun lengkap

Ada beberapa kemungkinan mengenai susunan daun yang tidak lengkap:

- hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja,

- daun terdiri atas upih dan helaian,

- daun hanya terdiri atas helaian saja,

- daun hanya terdiri atas tangkai saja.

Daun mempunyai bentuk, ukuran, maupun warnanya yang berbeda-beda

menurut jenis tumbuhan, bahkan pada satu tumbuhan ukuran dan bentuknya

berbeda-beda.

Susunan tulang-tulang daun ( nervato atau venation). Tulang-tulang daun

adalah bagian daun yang berguna untuk:

- memberi kekuatan pada daun,

- sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat.

5.2.2 Batang

Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

- berbentuk panjang bulat,

- terdiri atas ruas-ruas,

- tumbuhnya biasanya keatas,

- selalu bertambah panjang diujungnya,

- mengadakan percabangan,

- umumnya tidak berwarna hijau.

8

Fungsi batang bagi tubuh tumbahan sebagai:

- mendukung bagian-baguan tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun,

bungan dan buah,

- dengan percabangannyamemperluas bidang asimilasi dan menempatkan

bagian-bagian tumbuhan didalam ruang sedemikian rupa,

- jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan,

- menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan.

5.2.3 Akar

Bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar mempunyai

sifat-sifat sebagai berikut:

- merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah,

- tidak berbuku-buku, jadi tidak beruas-ruas,

- warnanya tidak hijau,

- tumbuh terus pada ujungnya,

- bentuknya seringkali meruncing.

- Memperkuat berdirinya tumbuhan.

Gambar 5.8 Tipe akar

5.3 Metabolisme Tumbuhan

Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat

menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah

proses-proses kimia yang terjadi didalam tubuh mahluk hidup atau sel.

Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu

menggunakan katalisator enzim.

Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:

5.3.1 Anabolisme / Asimilasi / Sintesis

9

Anabolisme yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks dengan

menggunakan energi yang dapat dari luar, oleh karena itu dapt digolongkan reaksi

endergonik. Contoh; fotosintesis (asimilasi).

Suatu ciri yang dimiliki oleh tumbuhan adalah kemampuan dalam

menggunakan zat karbon dari udara untuk di udah menjadi bahan organic serta

diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Oleh karena proses pengubahan itu

memerlukan energi cahaya, maka asimilasi zat karbon ini disebut fotosintesis.

Secara lengkap pengertian fotosintesis atau asimilasi karbon ialah proses

pengubahan zat-zat organic H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organic

karbohidrat dengan pertolongan cahaya peristiwa fotosintesis dapat si nyatakan

dengan persamaan reaksi kimia berikut :

6CO2 + 6H2O + cahaya klorofil C6H12O6 +6O2

Proses fotosintesis yang terjadi dalam kloroplas melalui 2 tahap reaksi

yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

- Reaksi terang

Reaksi terang terjadi bila ada cahaya, misalnya cahaya matahari. Selama

tahap ini klorofil didalam membran grana menyerap sinar merah danb nila yang

bergelombang panjang pada sprektrum sinar. Energi yang ditangkap oleh klorofil

digunakan untuk memecah molekul air. Pemecahan ini disebut fotolisis. Fotolisis

mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Reaksinya

dapat ditulis:

2H2O ------ 2H2 + O2

H2O H+ + OH –

NADP+ NADPH2

H2 yang terlepas di tampung oleh koenzim NADP. Dalam hal ini, NADP

bertindak sebagai akseptor H2. Bentukya berubah menjadi NADPH2 dan O2. Tetap

dalam keadaan bebas NADP ( Nikotinamida Adenin Dinukleotida Phosfat)

merupakan koenzim yang penting peranannya dalam kegiatan oksidasi reduksi

dan banyak terdapat dalam sel hidup. Selama proses tersebut dihasilkan ATP.

- Reaksi gelap

10

Reaksi gelap disebut pula sebagai reaksi Blackman atau reduksi CO2. Bila

reaksi terang (Hill) dan reaksi gelap di gabung maka reaksinya sebagai berikut:

Hill:

2H2O 2 NADPH2 +O2

Blackman:

CO2 + 2 NADPH2 +O2 ----- 2 NADP +H2 +CO+O+ H2+O2

Penggabungan:

2H2O +CO2 ----6CH2O2+6H2+6O2

Bila baris terakhir dikalikan enam, kita peroleh:

12H2O+6CO2----- 6CH2O2+6H2+6O2

Siklus asimilasi C dalam organisme fotoautrotrof dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 5.9 Skema reaksi terang

Peristiwa yang berlangsung pada reaksi terang adalah sebagai berikut:

Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga

menghasilkan O2 dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP

dan NADPH. Peristiwa berlangsungnya reaksi terang dibagi dua:

Fotofosforilasi nonsiklik

Bila P200 menerima cahaya maka elektronnya akan tereksitasi (menjadi

aktif karena rangsangan dari luar) dehingga elektron lepas dari P700

kehilangan elektron dia memeperoleh gantinya dari P680. Bila P680

11

menerima cahaya maka elektronnya tereksitasi sehingga lepas dan

diterima oleh suatu bahan yang disebut X. Elektron berjalan dari X menuju

ke sitorom dan akhirnya kembali ke P700. Saat elektron berpindah dari

sitokrom ke P700 dilepaskan energi yang digunakan untuk menyatukan

ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP. P680 yang kehilangan

elektron memperoleh ganti dari proses fotolisis air yaitu :

H2O 2H+ + 1/2 O2.

Fotofosforilasi siklik

Bermula dari P700 menerima cahaya sehingga elektron terlepas diterima

oleh feredoksi akan tetapi tidak diberikan kepada NADP meleinkan ke

sitokrom, lalu kembali ke P700. Saat elektron berjalan dari sitokrom ke P700

dihasilkan elektron yang menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi

ATP.

Fotofosrilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan

mendasar yaitu:

Gambar 5.10 Reaksi Gelap

5.3.2 Katabolisme

Proses pembongkaran atau penguraian senyawa kompleks menjadi

senyawa sederhana yang melepaskan energi, oleh karena itu dapat digolongkan

menjadi rekas eksergonik. Contoh; respirasi, fermentasi dan pembusukan.

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi ynag tersimpan dalam zat sumber

energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan

dihasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan, seperti sintesis

(anabolisme), gerak, pertumbuhan.

12

Contoh;

Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:

C6H12O6 +6O2 6H2O+6CO2+energi (Glukosa)

Reaksi pembongkaran glukosa menjadi H2O+CO2 +energi,

Melalui tiga tahap:

- Glikolisis

- Daur Krebs

- Transpor electron respirasi

a. Glikolisis

Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu

glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana,

yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C. Reaksi ini berlangsung di

dalam sitosol (sitoplasma). Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan

reaksi yang dikatalisis oleh enzim tertentu, tetapi disini tidak akan dibahas

enzim-enzim yang berperan dalam proses glikolisis ini. Dari sembilan tahapan

reaksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu fase investasi

energi, yaitu dari tahap 1 sampai tahap 4, dan fase pembelanjaan energi, yaitu

dari tahap 5 sampai tahap 9.

Gambar 5.11 Bagan Glikolisis

Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu

molekul ATP, yang kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-

fosfat. Setelah itu, glukosa 6-fosfat diubah oleh enzim menjadi isomernya,

13

yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus

fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP

dan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-

difosfat dipecah menjadi dua senyawa yang saling isomer satu sama lain, yaitu

dihidroksi aseton fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid

3-fosfat). Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan fase

investasi energi.

Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing

mengalami oksidasi dan mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan

mengalami penambahan molekul fosfat anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-

difosfogliserat. Kemudian masing-masing 1,3-difosfogliserat melepaskan satu

gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana gugus fosfat

yang dilepas oleh masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua

molekul ADP dan membentuk dua molekul ATP. Setelah itu, 3-fosfogliserat

mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat. Setelah menjadi 2-

fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat

dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat. Terakhir, masing-masing

fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian

diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi

asam piruvat.

Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan

menghasilkan produk kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH,

4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah

digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul

asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul

air. Perlu dicatat, pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional,

karena ada sumber lain yang tidak mencantumkan air sebagai hasil glikolisis.

b. Dekarboksilasi Oksidatif

14

Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang

cukup maka asam piruvat akan menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu

siklus Krebs yang bertempat di matriks mitokondria. Jika tidak terdapat

molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani reaksi

fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang mandapat molekul oksigen

yang cukup dan akan meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja

masuk ke dalam siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C

terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan molekul yang dapat menjalani

siklus Krebs adalah molekul tersebut harus mempunyai dua atom C (2 C).

Karena itu, asam piruvat akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.

Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat

yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu

asetil koenzim-A (asetil ko-A). Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat

DO) sering juga disebut sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs.

Reaksi DO ini mengambil tempat di intermembran mitokondria.

Gambar 5.12 Bagan Dekarboksilasi Oksidatif

Pertama-tama, molekul asam cuka yang dihasilkan reaksi glikolisis

akan melepaskan satu gugus karboksilnya yang sudah teroksidasi sempurna

dan mengandung sedikit energi, yaitu dalam bentuk molekul CO2. Setelah itu,

2 atom karbon yang tersisa dari piruvat akan dioksidasi menjadi asetat (bentuk

ionisasi asam asetat). Selanjutnya, asetat akan mendapat transfer elektron dari

15

NAD+ yang tereduksi menjadi NADH. Kemudian, koenzim A (suatu senyawa

yang mengandung sulfur yang berasal dari vitamin B) diikat oleh asetat

dengan ikatan yang tidak stabil dan membentuk gugus asetil yang sangat

reaktif, yaitu asetil koenzim-A, yang siap memberikan asetatnya ke dalam

siklus Krebs untuk proses oksidasi lebih lanjut.Selama reaksi transisi ini, satu

molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat lewat reaksi

glikolisis menghasilkan 2 molekul NADH.

c. Daur krebs (daur trikarboksilat)

Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus

Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang

kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus

asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu

penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam

sitrat.

Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi

oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat

membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus

Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian,

asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air

sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi

dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH,

dan melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat

(baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali

melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+

yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-

ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A.

Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus,

sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil

ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk

menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi

16

satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan

melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk

FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian

ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan)

substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam

malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan

satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan

asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan

kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.

Gambar 5.13 Siklus Krebs

Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2

ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan

FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob,

yaitu rantai transpor elektron.

d. Rantai Transportasi Elektron Respiratori

Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi

aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem

oksidasi terminal. Transpor elektron berlangsung pada krista (membran

dalam) dalam mitokondria. Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini

adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis,

dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang

17

juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b,

sitokrom c, dan sitokrom a.

Gambar 5.14 Rantai Transportasi Elektron Respiratori

Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron

berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q.

Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya

cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.

Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan elektron,

koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+. Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh

sitokrom c. Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh

sitokrom c juga menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan

fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a,

dan ini merupakan akhir dari rantai transpor elektron. Sitokrom a ini kemudian

akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang merupakan zat yang paling

elektronegatif dalam rantai tersebut, dan merupakan akseptor terakhir

elektron. Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian

bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh

sitokrom b membentuk air (H2O). Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi

menghasilkan energi yang cukup besar untuk dapat menyatukan ADP dan

gugus fosfat organik menjadi ATP. Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat

pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.

18

5.4 Gerak Pada Tumbuhan

Gerak merupakan salah satu cirri yang dimiliki oleh mahuk hidup. Gerak

bakteri, ganggang mikroskopis, spermatozoa lumut, dan paku berpindah tempat

disebut lokomotoris. Gerak tumbuhan tingkat tinggi yang berupa pembengkokan

bagian tumbuhan akibat turgor jaringan yang tidak sama disebut alasotonis. Gerak

pertumbuhan yang tidak seimbang misalnya gerak ujung batang menuju sinar

disebut auksotosis. Berdasarkan bagian yang bergerak dan faktor – faktor yang

mempengaruhi gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi :

5.4.1 Gerak Endonom, Autonom, atau Spontan

Merupakan gerak pada tumbuhan secara keseluruhan atau sebagian tanpa

dipengaruh oleh faktor apapun. Contohnya gerakan protoplasma pada sel – sel

daun Hydrilla. Juga pada gerak merekahnya polongan – polongan yang sudah

kering dan membukanya gigi peristom pada sporangium.

5.4.2 Gerak Etionom atau Paratonis

Merupakan gerak yang berupa reaksi terhadap stimulus dari luar. Gerak

etionom dibedakan menjadi taksis, tropi, dan nasti.

1. Tropi

Adalah gerak sebagian tumbuhan yang berupa pelengkungan organ

tumbuhan menjauhi atau mendekati rangsangan. Ada 3 sumber rangsangan

yang menyebabkan gerak tropi yaitu cahaya (fototropisme), gravitasi

(geotropisme), dan sentuhan (tigmotropisme).

2. Nasti

Adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh rangsangan dari luar,

tetapi gerakan ini tidak mempunyai arah atau arah gerakan tidak ditentukan

oleh posisi ragsangan. Gerakan nasti disebabkan karena gerakan turgor pada

19

jaringan persendian daun. Menurut penyebabnya nasti dibedakan menjadi

trigmonasti, epinasti, fotonasti, dan nasti kompleks.

3. Taksis

Adalah gerakan yang terjadi karena rangsangan dari luar. Seluruh tubuh

mengalami pergerakan dan arah gerakannya ditentukan oleh rangsang.

Berdasarkan jenis rangsangannya taksis dapat dibedakan menjadi fototaksis

dan kemotaksis.

5.5 Transportasi pada Tumbuhan

Air tanah masuk kedalam sel – sel akar tumbuhan melalui proses difusi,

osmosis dan imbibisi. Konsentrasi larutan air tanah umumnya lebih rendah

dari pada konsentrasi larutan didalam tubuh tumbuhan (sel akar), sehingga

proses masuknya air ke sel – sel akar adalah melalui proses difusi. Air – air

yang telah masuk ke sel – sel akar akan diangkut oleh xylem menuju daun.

Pengangkutan unsur – unsur anorganik dari tanah kedaun terutama melewati

xiem dan pengangkutan unsur – unsur organic (nitrogen, fosfor, belerang yang

masing – masing tergabung menjadi senyawa organic, bermacam – macam

protein) yang disusun didalam tanah ke daun terutama melewati floem.

Hasil fotosintesis tidak ditimbun di dalam daun melainkan diedarkan

keseluruh bagian tubuh tumbuhan (akar, meristem di titik tumbung, batang,

cabang) oleh floem. Garam – garam mineral yang dibawa xylem dari tanah ke

daun sebagian digunakan untuk membuat pesenyawaan organik dan sebagian

yang lain meninggalkan daun menuju kebatang melalui floem

PERTANYAAN

1. Kenapa pada tumbuhan dikotil terdapat kambium sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium?Jawaban : karena pada monokotil tidak mengalami pembesaran kesamping seperti pada tumbuhan dikotil. Pada tumbuhan monokotil memiliki prokambium yang nantinya akan berdiferensiasi menjadi jaringan kambium pembuluh yang akan berfungsi selama tumbuhan itu hidup. Sehingga diameter

20

batang tidak bertambah besar melainkan akan mengalami pemanjangan ke atas. Sedangkan pada dikotil kambium akan mengalami penebalan kesamping.

2. Mengapa akar nafas hanya terdapat pada tumbuhan yang hidupnya di tempat yang kurang O2 ?Jawaban : akar nafas berfungsi untuk mengambil O2 di udara karena udara yang terdapat dalam tanah tidak mengandung banyak O2. Sehingga memerlukan akar nafas.

3. Bagaimana pembentukan kambium gabus dan apa peranannya ?Jawaban : kambium gabus terbentuk dari pembelahan tangensial sel-sel parenkim dibawah epidermis. Kambium gabus berperan penting dalam penebalan sekunder batang.

4. Apakah fungsi akar udara sama dengan akar yang tumbuh dalam tanah?Jawaban : sama, karena akar udara membantu menyerap air dan zat gas dari udara. Namun saat akar telah sampai pada tanah akar akan bertugas seperti akar biasanya yaitu untuk menyerap air dan zat makanan dari tanah.

5. Apakah fungsi dari tangkai daun ?Jawaban : tangkai daun berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memperolah cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya.

6. Mengapa pada saat malam hari tumbuhan harus dikeluarkan dari dalam ruangan ?Jawaban : pada malan hari proses fotosintesis tidak terjadi, sehingga tidak ada O2 yang dihasilkan, sehingga untuk respirasi tumbuhan akan mengambil O2 dari udara. Oleh sebab itulah, pada malam hari tumbuhan lebih baik dikeluarkan dari ruangan, karena akan menghisap O2 di ruangan tersebut untuk proses respirasinya.

7. Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya gerak tropi ?Jawaban : faktor penyebab gerak tropi antara lain : cahaya (fototropisme), grativasi (geotropisme) dan sentuhan (tigmotropisme).

8. Bagaimana proses masuknya air kedalam akar ?Jawaban : konsentrasi larutan air tanah umunya lebih rendah daripada konsentrasi larutan didalam tubuh tumbuhan, sehingga proses masuknya air ke sel-sel akar akan melalui proses difusi.

9. Apakah fungsi dari rambut-rambut akar ?Jawaban : rambut-rambut akar merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang dan dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan akan menjadi lebih luas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dihisap.

21

10. Sebutkan dua tahap dalam proses fotosintesis?Jawaban : reaksi fotosintesis berlangsung dalam dua tahap yaitu : reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi tersebut berlangsung didalam kloroplas tetapi pada bagian yang berbeda. Reaksi terang membutuhkan cahaya dan berlangsung dalam grana. Sedangkan reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya dan berlangsung dalam stroma.

GLOSARIUM

Akar adventif : berkembang dari bagian akar yang telah dewasa selain perisikel atau dari bagian tubuh yang lain misalnya dari batang atau daun

Akar primer : terbentuk dari bagian ujung embrio dan perisikel

Anabolisme : proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi yang dapat dari luar, oleh karena itu dapat digolongkan reaksi endergonik

22

Anatomi : ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan organ-organ tubuh suatu organisme

Asimilasi : proses pengolahan makanan(fotosintesis)

Epidermis : dinding luar dilapisi kutikula ,dapat membentuk sel selika dan sel gabus

Fisiologi Tumbuhan : salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup

Floem : pengangkut bahan organic dan bahan makanan

Fotonasti : gerak nasty yang disebabkan oleh rangsangan sinar matahari tetapi tidak dipengaruhi datangnya cahaya

Foto taksis : taksis yang disebabkan oleh rangsangan cahaya

Gigi Peristem : tipis seperti selaput berasal dari satu lapis sel sporogoni- um,gigi memiliki garis-gsris melintang dan bersendi

Kemotaksis : taksis yang disebabkan oleh reaksi kimia

Korteks : kulit pertama terdiri dari beberapa lapis sel yang dekat dengan lapisan epidermis, tersusun atas jaringan kolenkim dan makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim

Mesofil : tersusun renggang sehingga banyak ruang antar sel berdi- ferensiasi menjadi jaringan palisade dan bunga karang

Metabolisme : proses-proses kimia yang terjadi didalam tubuh mahluk hidup atau sel.

Reaksi Endergonik : reaksi yang memerlukan enrgi dalam bentuk panas

Reaksi Eksergonik : saat molekul terurai lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energy panas dan terjadi pelepasan energi

Sarung Tepung : pada tumbuhan berbiji tertutup sel-sel endodermis me- ngadung zat tepung

Stoma : tempat petukan gas CO2 dan O2

Tigmonasti : nasti yang disebabkan oleh sentuhan

23

Titik Caspary : sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik

Xilem : pengangkut air

INDEKS

AADP,14,16,17,19,21Anabolisme,12,15Anatomi,1,2,5,7Asimilasi,9,11,12ATP,13,14,15,16,17,19,20,21Auksotosis,22

B

C

D

E

Epidermis,2,3,5,6,7

FFermentasi,17,15Fisiologi,1Floem,3,4,7,8,23Fotofosforilasi,24Fotolisis,12Fotosintesis,5,12,23

G

H

I

J

24

KKambium,3,4Katabolisme,15Klorofil,5,6,9,12Korteks,2,3,7,8

LLokomotoris,22

MMetabolisme,12Morfologi,8

NNADH,16,17,18,19,20,21Nasti,22

O

P

Q

R

SSintesis,12,15Sitokrom,14,20,21Stele,2,3,7,8

TTaksis,23Tropi,23

U

V

W

XXilem,3,4,7,8,23

Y

Z

25

DAFTAR PUSTAKA

Dwijseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Sutrian dan Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh - tumbuhan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember : University Press

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme /2009/07/23

http://en.wikipedia.org/wiki/Metabolism )/2009/07/24

http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim /2009/07/24

http://en.wikipedia.org/wiki/Acetic.acid /2009/07/24

http://en.wikipedia.org/wiki/Chemosynthesis /2009/07/24

Lampiran

1. Apa yang menyebabkan bentuk daun berbeda-beda?(Ririn)Jawaban : yang menyebabkan bentuk daun berbeda antara lain adalah gen. Selain gen lingkungan juga mempengaruhi karena proses fotosintesis sangat penting bagi tumbuhan. Cahaya juga berpengaruh dalam menentukan bentuk daun, karena tumbuhan yang hidup pada lingkungan yang banyak cahaya biasanya daunnya lebih lebar.

2. Apakah bunga dan buah termasuk dalam organ tumbuhan ? (Quratun)Jawaban : bagian pokok tumbuhan hanya ada 3 bagian, antara lain : batang, akar, dan daun. Bagian lain tumbuhan merupakan suatu penjelmaan salah satu atau ketiga bagian yang tadi. Jadi bunga merupakan penjelmaan dari salah satu atau ketiga bagian tadi yang membentuk warna, bentuk dan susunannya disesuaikan dengan tumbuhan sehingga bunga dapat dijadikan sebagai alat reproduksi tumbuhan.

3. Pada tanaman gymnospermae terdapat tumbuhan yang tingginya dapat mencapai lebih dari 100m. Bagaimana air dapat naik sampai puncak ? (Utari)Jawaban : Air mencapai puncak pohon dengan cara transpirasi, dengan kata lain, dengan menguap lewat pori-pori di permukaan dedaunan.  Transpirasi membawa air ke dalam tumbuhan lewat akar, dan naik ke puncak lewat sel-sel penyalur air dari jaringan xilem.  Gerakan air ini mengatasi gaya gravitasi dan gesekan, dan air terus naik ke atas dalam bentuk sebuah buluh (kolom).  Karena gaya gravitasi dan gesekan yang melawan gerakan air itu paling besar di puncak pohon, gaya yang mendorong air ke atas juga mencapai tingkat tertingginya di sana.  Buluh-buluh air mampu mengatasi tegangan ini hingga suatu ambang pecah (fragmentasi).  Yakni, suatu titik di mana gelembung muncul pada buluh air dan menghentikannya.  Keadaan ini dikenal di kalangan ahli tumbuhan sebagai “embolisme”.

4. Pada anatomi akar terdapat zona perpanjangan. Sebutkan jaringan penyusun pada zona pemanjangan ?Jawaban : pada zona pemanjangan terdapat jaringan epidermis, endodermis, dan korteks.

5. Pada proses respirasi tumbuhan akan menghasilkan O2. Organ apa yang berperan dalam proses tersebut ?Jawaban : Tumbuhan adalah makhluk hidup fotoautotrof, atau dengan kata lain dapat menggunakan energi dari sinar matahari untuk membuat zat makanan. Nah, bahan pembuat makanan tersebut adalah CO2 dan air (H2O). Prosesnya disebut sebagai fotosintesis. Pada proses tersebut, air akan dipecah menjadi H dan O2, H akan digunakan, sedangkan O2 akan dilepaskan ke udara.Namun, seperti makhluk hidup yang lain, tumbuhan juga membutuhkan O2

untuk proses respirasi (pemecahan makanan untuk menghasilkan energi). Kalau makhluk hidup selain tumbuhan, O2 diambil dari udara, sedangkan kalau pada tumbuhan O2 yang digunakan merupakan O2 hasil fotosintesis tadi.

Tetapi, jumlah O2 yang dihasilkan pada fotosintesis lebih banyak dibandingkan dengan O2 yang digunakan untuk respirasi, sehingga masih ada banyak O2 yang dilepaskan ke udara yang membuat udara menjadi segar.Nah, masalahnya, pada malan hari, proses fotosintesis tidak terjadi, sehingga tidak ada O2 yang dihasilkan, sehingga untuk respirasi tumbuhan akan mengambil O2 dari udara. Oleh sebab itulah, pada malam hari, tumbuhan lebih baik dikeluarkan dari ruangan, karena akan menghisap O2 di ruangan tersebut untuk proses respirasinya.

6. Apa perbedaan antara tanaman dikotil yang mempunyai kambium dengan monokotil yang tidak mempunyai kambium ?Jawaban : pada tanaman dikotil, kambium berfungsi untuk menambah diameter batang sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium. Namun memiliki prokambium yang berfungsi untuk memanjangkan batang dan prokambium ini akan berfungsi selama tumbuhan itu hidup.

7. Bagaimana pembentukan kayu pada tanaman monokotil yang tidak mempunyai kambium ?Jawaban : pada tanaman monokotil memiliki jaringan pembuluh yang dibentuk dari prokambium yang akan aktif selama tumbuhan itu hidup. Prokambium nantinya akan berdiferensiasi menjadi kambium pembuluh. Kambium pembuluh ini merupakan lapisan sel yang membentuk silinder tipis disekeliling batang atau cabang dan akar, terletak di antara jaringan kayu dan kulit kayu, akan menghasilkan kayu untuk penguat tumbuhan, menghasilkan kulit kayu atau kulit batang untuk pelindung.

8. Pada akar endodermis, dinding sel tidak dapat ditembus oleh air sehingga penyerapannya kurang, bagaimana pengaruhnya ?Jawaban : penyerapan air pada akar terjadi melalui proses seleksi. Pada dinding sel endodermis mengandung selapis suberin di dinding antiklinalnya yaitu pada dinding radial dan melintang. Karena rampingnya lapisan itu sehingga disebut sebagai pita caspary. Pita caspary membagi akar menjadi dua bagian yang terpisah. Pembagian ini penting dalam gerak selektif garam mineral dan air. Setiap ion dalam larutan air tanah mampu menembus epidermis dan korteks akar. Bahkan jika seluruh sel korteks memiliki plasmalema yang tidak permeable terhadapnya, ion tersebut dapat menembus korteks melalui air dalam dinding dan ruang antar sel. Tapi pita caspary merupakan penghalang. Agar dapat masuk stele dan transpirasi xylem ion harus melewati plasmalema sel endodermis. Sehingga akan terjadi seleksi ion yang dapat masuk dan yang tidak dapat masuk.

9. Apa yang dimaksud dengan imbibisi pada tumbuhan ?Jawaban : imbibisi dapat diartikan sebagai proses masuknya air dari larutan hipotonis keruang intraseluluer yang hipertonis tanpa melalui membran.

Contohnya : masuknya air yang disebabkan oleh potensi air yang rendah pada biji yang kering atau masuknya air pada biji yang direndam.

10. Apakah larutan pekat dalam berlangsung dalam proses osmosis ?Jawaban : pada diding sel berbeda dengan membrane sel. Membrane sel memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut, sedangkan dinding sel sangat permeable terhadap keduanya sehingga akan terjadi osmosis. Karena osmosis akan terjadi apabila larutan disuatu sisi membrane yang satu dengan yang lain mempunyai kosentrasi yang berbeda.

11. Dalam tanaman dikotil terdapat rongga pada bagian tengahnya. Apakah hal itu tidak mengganggu ?Jawaban : akan terganggu, karena pada bagian tengah batang terdapat xylem dan floem yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat-zat makanan yang nantinya akan diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan. Didalam batang juga terdapat cambium yang berfungsi dalam proses pertumbuhan batang, apabila terjadi kerusakan maka pertumbuahannya juga akan terganggu dan memungkinkan tumbuhan tersebut akan mati.

12. Pada batang tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat ruas-ruas yang berbeda. Faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut ?Jawaban : faktor yang mempengaruhi antara lain adalah genetika. Karena pada tumbuhan tertentu dan pada jaringan tertentu daun dan tunas samping tumbuh membentuk bagian ruas.