Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat -...

7
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Proses Manufaktur adalah suatu proses menciptakan produk melalui tahapan-tahapan dari bahan baku untuk diubah atau diproses dengan cara-cara tertentu secara urut dan sistematis untuk menghasilkan suatu produk yang lebih berguna atau berfungsi. Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produksi melalui tahapan-tahapan dari bahan untuk diubah atau ditransformasikan atau diproses dengan cara-cara tertentu secara urut dan sistematis untuk menghasilkan suatu produk yang berfungsi. Dalam praktikum Proses Manufaktur ini, akan dipelajari bagaimana proses dari pemotongan logam dengan menggunakan beberapa mesin seperti: Mesin Bubut, Mesin Frais, mesin Bor, Mesin Gurdi, Mesin Gerinda, Mesin Las dan lain-lain serta belajar mamahami segala hal yang berhubungan dengan mesin-mesin perkakas tersebut. Berikut adalah beberapa proses yang biasanya dilakukan untuk membuat suatu benda kerja: a. Proses bubut adalah proses pemesinan untuk membuat permukaan silindrik dan atau konis. Proses bubut biasanya dilakukan dengan mesin bubut lathe. Proses pembubutan suatu

description

http://ahlannet99.wordpress.com

Transcript of Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat -...

Page 1: Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses Manufaktur adalah suatu proses menciptakan produk melalui

tahapan-tahapan dari bahan baku untuk diubah atau diproses dengan

cara-cara tertentu secara urut dan sistematis untuk menghasilkan suatu

produk yang lebih berguna atau berfungsi.

Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produksi melalui

tahapan-tahapan dari bahan untuk diubah atau ditransformasikan atau

diproses dengan cara-cara tertentu secara urut dan sistematis untuk

menghasilkan suatu produk yang berfungsi.

Dalam praktikum Proses Manufaktur ini, akan dipelajari bagaimana

proses dari pemotongan logam dengan menggunakan beberapa mesin

seperti: Mesin Bubut, Mesin Frais, mesin Bor, Mesin Gurdi, Mesin

Gerinda, Mesin Las dan lain-lain serta belajar mamahami segala hal

yang berhubungan dengan mesin-mesin perkakas tersebut.

Berikut adalah beberapa proses yang biasanya dilakukan untuk

membuat suatu benda kerja:

a. Proses bubut adalah proses pemesinan untuk membuat

permukaan silindrik dan atau konis. Proses bubut biasanya

dilakukan dengan mesin bubut lathe. Proses pembubutan suatu

Page 2: Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

permukaan silindrik hanya melibatkan kerja dan gerakan pahat

yang relatif sederhana. Benda kerja diputar terhadap sumbu

longitudinalnya, kemudian pahat potong bermata tunggal

diumpankan sejajar dengan sumbu longitudinal dalam arah

penampang benda kerja. Jika pahat diumpankan pada suatu

sudut tertentu relatif terhadap sumbu putar benda kerja maka

akan diperoleh permukaan konis.

b. Proses milling merupakan salah satu pengerjaan logam dengan

menggunakan pahat bermata majemuk multiple-point tool

cutting process. Pada proses milling, ada dua jenis pemakanan

yaitu banyaknya material yang dibunag masing-masing mata

potong, yang disebut sebagai feed per tooth (ft) dan laju

gerakan translasi meja melintasi perkakas potong yang berputar

pada sumbunya yaitu (fm) yang dinyatakan dalam satuan inci

permenit.

Operasi mesin milling dapat diklasifikasikan menjadi dua

kelompok besar yaitu: peripheral milling dan face milling.

Peripheral milling pembentukan permukaan hasil pengerjaan

terjadi pemotongan dari mata pahat yang terdapat pada

peripheral bodi pahat.

Permukaan yang terbentuk sejajar dengan sumbu rotasi pahat.

Jenis ini disebut juga dengan slab milling dan biasanya

menggunakan mesin dengan spindle horizontal.

Page 3: Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Dan face milling atau end milling pembentukan permukaan

pada benda kerja akibat pemotongan oleh pahat dengan mata

pahat yang terdapat dalam arah radial pemotongan oleh pahat

dengan mata pahat yang terdapat dalam arah radial serta meta

pahat dalam arah aksial. Proses end milling umumnya dapat

dilakukan pada mesin jenis spindle vertical dan mesin freis

universal.

Pemilihan kecepatan potong dan makan dapat dilakukan

dengan cara mengetahui terlebih dahulu jenis material yang

akan dipotong. Mesin freis vertikal untuk beberapa tipe, dapat

juga berfungsi sebagai mesin drilling, sloting, boring dan

taping. Karena secara prinsip kerja keempat proses ini hampir

sama dengan mesin vertikal. Perbedaanya hanya dari jenis

pahat yang digunakan.

c. Proses Drilling menimbulkan dua jenis geram. Pahat

konvensional dengan dua flute, berdiameter D mempunyai dua

mata potong utama yang berputar pada N rpm dan diumpankan

secara aksial. Putaran pahat dihitung berdasarkan kecepatan

potong yang sudah dipilih yaitu V.

Proses pembuatan lubang yang paling banyak dilakukan dengan

proses drilling gurdi, dengan demikian maka proses drilling

nampaknya merupakan proses yang cukup penting. Walaupun

proses drilling nampaknya merupakan proses yang sederhana

namun beberapa aspek proses tersebut sedikit banyak telah

Page 4: Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

mengakibatkan kesulitan. Mesin drilling termasuk perkakas

dengan gerak utamanya adalah putaran pahat. Disamping

membuat lubang mesin ini dapat juga digunakan untuk proses

boring dan reaming.

Hampir semua proses drilling dilakukan dengan menggunakan

pahat yang mempunyai dua mata potong. Mata potong tersebut

terletak pada ujung pahat. Pahat potong dapat diganti-ganti

sesuai dengan diameter lubang yang diinginkan. Untuk

membuat yang besar sebaiknya pembuatan lubang dimulai

dengan pahat yang berukuran kecil.

d. Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana

logam menjadi satu akibat termal dengan atau tanpa pengaruh

tekanan. Atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi

yang ditimbulkan oleh gaya tarik-menarik antara atom.

Penyambungan denagn metoda las umumnya terjadi pemanasan

dan pencairan secara lokal pada bagian yang disambung

sehingga memudahkan terjadinya difusi pada atom-atom logam

induk. Sumber panas selama proses pengelasan dapat dari

listrik atau reaksi pembakaran.

Karena pemanasan sewaktu penyambungan, setelah pengelasan

dapat terjadi perubahan metalurgi logam induk pada sekitar

daerah lasan. Perubahan ini dapat mempengaruhi kekuatan las

dan munculnya tegangan sisa. Untuk memperbaiki sifat-sifat

mekanik setelah las, biasanya setelah pengelasan perlu heat

treatment.

Page 5: Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

1.2. Identifikasi Masalah

Sebelum kita mempelajari hal tentang permesinan maka kita harus

mengetahui atau mempelajari hal dasar dari permesinan tersebut, dengan

mempelajari teori-teori dasar tentang permesinan tersebut kemudian

mempraktekannya di laboratorium dengan melakukan praktikum di

Laboratorium Proses Manufaktur dengan membuat suatu benda kerja

yang diproses melalui mesin-mesin yang tersedia. Salah satu

kegiatannya adalah proses pemotongan logam, yang umum disebut

sebagai Proses pembuatan (manufacturing process) dengan cara

membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga

diperoleh produk akhir dengan bentuk, ukuran dan surface finish seperti

yang dikehendaki. Bagian benda kerja yang terbuang tersebut

dinamakan chips (geram).

Pemahaman tentang mesin perkakas adalah mesin yang dipergunakan

untuk melaksanakan proses pemesinan. Mesin ini dirancang untuk

menggerakan perkakas potong cutting tools guna mendapatkan geometri

permukaan benda kerja seperti yang diinginkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka mesin perkakas dilengkapi

dengan komponen dan mekanisme yang mampu menimbulkan hal-hal

berikut ini:

Gerak Potong, yaitu gerak relatif antara perkakas potong atau

pahat dengan benda kerja yang searah dengan arah

pemotongan.

Page 6: Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Gerakan yang menimbulkan penetrasi pahat pada benda kerja

sampai ke kedalaman pemotongan yang diinginkan.

Gerak makan, yaitu gerakan yang mengakibatkan pengulangan

gerakan pemotongan setiap putaran atau setiap langkah stroke

untuk memastikan kelanjutan operasi pemotongan.

1.3. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum proses manufaktur (prosman) ini yaitu unuk

mengetahui secara pasti dari suatu proses pengerjaan logam terutama

pada proses permesinan dan penyambungan logam untuk menghasilkan

suatu produk yang diinginkan. Sedangkan yang menjadi tujuan khusus

dari praktikum ini antara lain:

1. Memahami cara kerja mesin perkakas.

2. Memahami bagaimana saja dan apa saja dari proses-proses

pengerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin perkakas.

3. Dapat mengoperasikan mesin-mesin perkakas.

4. Memahami prinsip dasar penyambungan logam.

5. Dapat mengetahui kualitas pengelasan.

6. Dapat mengoperasikan mesin Las.

Page 7: Bab 1 Pendahuluan - Laboratorium Proses Manufaktur - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

1.4. Pembatasan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibatasi dalam praktikum Proses

Manufaktur ini antara lain:

1. Mengetahui proses dan cara kerja dari setiap mesin perkakas

yang digunakan dalam proses pengerjaan logam.

2. Bagaimana mengoperasikan setiap mesin perkakas yang akan

digunakan.

3. Mengetahui prinsip-prinsip dalam proses pengerjaan logam.