BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2014-2... ·...
Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2014-2... ·...
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingkat kebutuhan hidup masyarakat saat ini sangat tinggi dan meningkat
setiap tahunnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 rata-rata
pengeluaran perkapita perbulan di Indonesia adalah Rp 494.845,00 ,sedangkan pada
tahun 2012 rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di Indonesia sudah mencapai Rp
639.269,00. Usia rata-rata manusia juga menjadi semakin pendek karena
pengkonsumsian makanan yang semakin banyak mengandung zat-zat yang
berbahaya akibat dari kemajuan teknologi pangan. Menurut World Health
Organization (WHO) ,”One billion adults are overweight (300 million are obese),
and unless something changes soon, this figure will surpass 1.5 billion by 2015.
WHO also reported that at least 2.6 million people die each year as a result of being
overweight or obese. Over 42 million children under 5 years of age are overweight.”
Hal-hal tersebut membuat kehidupan semakin tidak terjamin, tidak ada yang
dapat memprediksi umur seseorang dan juga resiko yang mungkin dialami selama
menjalani hidup dari kecil sampai tua nanti. Resiko-resiko yang terjadi dapat berupa
sakit kritis, cacat karena kecelakaan atau bencana alam, meninggal di usia muda, dan
hidup terlalu lama.
Resiko-resiko tersebut tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar untuk
pengobatan ataupun meninggal pada usia dini yang berdampak buruk bagi keluarga
yang ditinggalkan terutama jika orang yang meninggal adalah kepala keluarga atau
orang yang mencari nafkah untuk keluarganya, selain itu hidup terlalu lama juga
membutuhkan biaya yang besar untuk membeli alat bantu dan juga obat jika
mengalami sakit yang tidak kunjung usai. Resiko-resiko tersebut terasa sangat berat
jika ditanggung sendiri terutama untuk keluarga yang belum memiliki financial
freedom.
Dari ulasan permasalahan diatas munculah perusahaan asuransi yang
menawarkan jaminan untuk resiko-resiko diatas dengan menawarkan produk
asuransi jiwa dimana calon nasabah membayarkan sejumlah premi (sejumlah uang
2
yang dibayarkan untuk biaya proteksi dalam jangka waktu tertentu) untuk membeli
produk asuransi jiwa. Dengan memiliki asuransi jiwa tersebut, resiko-resiko tersebut
akan di-cover oleh perusahaan asuransi baik sebagian maupun sepenuhnya sesuai
dengan kontrak perjanjian antara nasabah dan pihak asuransi.
Dewasa ini banyak masyarakat yang sudah sadar dengan kebutuhan akan
asuransi jiwa. Dibawah ini adalah tabel 1.1 tingkat kesadaran akan pentingnya
asuransi jiwa di asia menurut survey yang dilakukan Swiss Re di 6 negara asia. Dari
hasil survey tersebut membuktikan bahwa banyak orang sudah sadar akan
pentingnya asuransi, seharusnya orang berlomba-lomba membeli asuransi untuk
menjamin resiko yang mungkin terjadi dimasa depan. Menurut World Bank GNI
(Gross National Income) perkapita di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 9,270$
(USD), artinya tingkat ekonomi rata-rata masyarakat Indonesia masuk dalam
kategori menengah keatas. Seharusnya ketika masyarakat sadar akan kebutuhan
asuransi serta kebutuhan finansial bukan menjadi hambatan, maka masyarakat akan
membeli asuransi. Tetapi berbeda dengan Indonesia, masyarakat Indonesia sadar
akan pentingnya asuransi, tetapi hanya sedikit masyarakat yang menggunakannya.
Tabel 1.1 Tingkat kesadaran akan pentingnya asuransi jiwa 1
Sumber: Swiss Re Survey, 2011
Kondisi ini juga dialami oleh PT. Avrist Assurance. PT. Avrist Assurance
adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa patungan terkemuka di Indonesia yang
bediri sejak tahun 1975. Didukung lebih dari 5.700 agen dan lebih dari 550 karyawan
Negara Tingkat kesadaran
akan pentingnya
Asuransi (%)
Orang yang
menggunakannya
(%)
Jepang 98 90
China 94 85
Malaysia 90 81
India 95 17
Thailand 87 30
Indonesia 75 17
3
yang tersebar di 52 kantor pemasaran. Dengan kerja kerasnya selama 38 tahun, PT.
Avrist Assurance telah berhasil melayani lebih dari 1 juta nasabah di pasar asuransi
jiwa Indonesia.
Faktanya berdasarkan data dari tabel 1.2 pembuatan ilustrasi perencanaan
asuransi pada periode Oktober-Desember 2014 pada sales office Kedoya ada 1241
ilustrasi yang dibuat, tetapi hanya 113 case (aplikasi yang telah ditanda tangani dan
dibayarkan oleh nasabah) yang terdaftar menjadi nasabah avrist. Artinya dari 10
orang yang ditawarkan kemungkinan hanya 1 orang yang membeli polis asuransi.
Tabel 1.2 Ilustrasi perencanaan Asuransi dan Case yang diterima
periode okt-des 2014 PT. Avrist Assurance pada sales office kedoya2
Bulan Ilustrasi yang
dibuat
Case yang
diterima
Total Agen
aktif
Oktober 428 37 23
November 471 52 25
Desember 342 24 21
Sumber : Data PT. Avrist Assurance
Permasalahan ini diduga yang diakibatkan oleh behaviour dari tenaga
penjual dalam mendapatkan dan melayani pelanggan. Menurut penelitian Villamor
dan Arguelles (2014) disampaikan bahwa Furthermore some variables of personal
selling were partially affected consumer purchasing intention like reliability and
quality perception.
Disamping itu advertising atau kegiatan periklanan sebagai salah satu
bagian yang krusial untuk menarik minat beli dari calon nasabah asuransi jiwa.
Berdasarkan Al-Ekam et al, 2012 disampaikan bahwa advertisement and family
directly influence the purchase intention in the case of local brands. Dengan
demikian kegiatan advertising sudah menjadi bagian penting dalam pemasaran
asuransi di saat tenaga penjual akan berkomunikasi dengan calon nasabah.
4
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan variabel personal selling dan
advertising sebagai faktor yang diteliti mengingat hal tersebut menjadi hipotesa
perusahaan atas fenomena purchase intention yang dihadapi. Menurut Villamor dan
Arguelles (2014) yang mengatakan ,”On the other hand personal selling plays
important role in affecting consumer buying intention.” artinya adalah personal
selling mempunyai peranan penting untuk mempengaruhi minat beli konsumen. Pada
paragraf lain Anthony juga berbicara tentang bagaimana barang yang bersifat
complex or expensive membutuhkan effort lebih dari personal selling, dimana sales
person secara aktif mempresentasikan produk ke konsumen, memperlihatkan atribut
positif, dan norma yang subjektif yang akan menimbulkan minat beli konsumen.
Permasalahan dalam perusahaan terkait dengan isu personal selling adalah nasabah
PT. Avrist Assurance sering kecewa karena apa yang diharapkan berbeda dengan
apa yang diperoleh pelanggan, karena informasi yang diberikan agen avrist kepada
nasabah kurang jelas. Permasalahan tersebut dapat dilihat di tabel 1.3 yang
menjelaskan hasil analisa yang dilakukan oleh penulis selama 5 hari kepada 150
pelanggan yang memiliki keluhan kepada customer service di head office PT. Avrist
Assurance pada bulan Mei 2015 dengan butir pertanyaan sebagai berikut ,” Apa
keluhan anda kepada PT. Avrist Assurance saat ini ?” . Butir permasalahan 1 dan 2
menjelaskan keluhan pelanggan yang terjadi karena performa perusahaan yang
kurang maksimal sebesar 28% dari total keluhan, sedangkan Butir Permasalahan 3
dan 4 disebabkan karena apa yang dijanjikan oleh agen avrist berbeda dengan apa
yang diperoleh nasabah sebesar 72% dari total keluhan. Kutipan diatas digunakan
untuk menjelaskan variabel personal selling.
Tabel 1.3 Hasil pre-test Jumlah nasabah yang memiliki keluhan beserta
penyebabnya kepada PT.Avrist Assurance periode Mei 20153
Butir Permasalahan Jumlah keluhan pelanggan
Proses Claim lama 19
Underwriting prosess lama 23
Claim yang tidak dibayarkan 73
Nilai unit yang menurun 35
Sumber: Hasil pra penelitian penulis (2015)
5
Menurut Jurnal Jamal Mohammed Esmail Al-Ekam 2012 mengatakan ,”
Advertising can directly influence the purchase behaviour intention. It does this by
creating awareness, providing product information and helping consumer determine
the worth and quality o the product.” Artinya periklanan dapat secara langsung
mempengaruhi perilaku minat beli dari konsumen. Hal itu terjadi dengan
menimbulkan kesadaran, menyediakan informasi product, dan membantu konsumen
memputuskan kelayakan dan kualitas dari suatu barang. Pada paragraf selanjutnya
disebutkan juga bahwa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa advertising dan
purchase intention memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Sampai saat ini
kegiatan advertising yang dilakukan oleh perusahaan adalah iklan yang dilakukan di
beberapa stasiun tv nasional. Advertising ini dilakukan oleh PT. Avrist Assurance
guna memposisikan brand avrist sebagai salah satu brand yang berkelas dalam
industri asuransi jiwa di Indonesia, namun iklan yang dibuat oleh PT.Avrist
Assurance tidak memberikan informasi produk yang jelas kepada konsumen menurut
wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan branch manager PT. Avrist
Assurance. Diperoleh informasi bahwa iklan comercial yang dilakukan oleh avrist
pada saat itu dinilai kurang efektif, karena pada iklan tersebut avrist tidak
menyampaikan produk asuransi jiwa secara jelas yang mengakibatkan calon nasabah
binggung untuk memilih produk asuransi jiwa yang tepat bagi mereka.
Adapun variabel mediasi yang berperan dalam menarik minat beli masyarakat
adalah Brand Image “The investigation of this research shows that purchasing
intention of customers is positively affirmative as well aspowerful correlation is
observed with brand image, Shah dan Aziz , 2011.” Artinya adalah invetigasi dari
penelitian ini memperlihatkan bahwa purchase intention dari konsumen berkolerasi
secara kuat dan searah dengan brand image. Adapun fenomena masalah brand image
yang dialami oleh PT. Avrist Assurance ketika perusahaan ini melakukan re-
branding. Karena pada tahun 2009 PT. AIA Indonesia (nama perusahaan sebelum
melakukan re-branding) telah berubah menjadi PT. Avrist Assurance. Menurut
wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan branch manager Pt. Avrist
Assurance, diperoleh informasi bahwa merek avrist sulit di ingat dibandingkan
merek AIA menurut beberapa nasabah avrist. Pada tahun 2009 juga Bapak Hari
Hadiyah selaku direktur utama dari PT. Avrist Assurance menempatkan goal setting
dari perusahaan untuk 5 tahun ke depan dengan kedudukan brand avrist harus berada
6
dalam posisi 10 besar top brand di pasar asuransi jiwa Indonesia. Namun
kenyataannya menurut majalah investor 2014 brand Avrist menempati posisi ke 15
dalam kategori Most Popular Brand, sementara yang menempati posisi juara adalah
PT. Prudential yang diikuti oleh AXA Mandiri.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul : ANALISIS
PENGARUH PERSONAL SELLING DAN ADVERTISING TERHADAP
PEMBENTUKAN BRAND IMAGE DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PURCHASE INTENTION PADA PT. AVRIST ASSURANCE SALES OFFICE
KEDOYA JAKARTA BARAT.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini peneliti menganalisa tentang pengaruh personal selling
dan advertising terhadap pembentukan brand image dan dampaknya terhadap
purchase intention. Penelitian ini menggunakan responden yang merupakan calon
nasabah avrist yang telah membuat ilustrasi pada bulan oktober-desember 2014
untuk produk asuransi jiwa di sales office Kedoya. Penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner dari bulan mei 2015 kepada calon nasabah avrist yang telah
membuat ilustrasi pada bulan oktober-desember 2014 di sales office kedoya Jakarta
Barat.
1.3 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang
nantinya akan dicari penyelesaiannya:
1. Apakah ada pengaruh antara personal selling terhadap brand image?
2. Apakah ada pengaruh antara advertising terhadap brand image?
3. Apakah ada pengaruh antara personal selling dan advertising terhadap
brand image?
4. Apakah ada pengaruh antara personal selling terhadap purchase
intention?
5. Apakah ada pengaruh antara advertising terhadap purchase intention?
6. Apakah ada pengaruh antara brand image terhadap purchase intention?
7. Apakah ada pengaruh antara personal selling terhadap purchase intention
melalui brand image?
7
8. Apakah ada pengaruh antara advertising terhadap purchase intention
melalui brand image?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara personal selling
terhadap brand image
2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara advertising terhadap
brand image
3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara personal selling dan
advertising terhadap brand image
4. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara personal selling
terhadap purchase intention
5. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara advertising terhadap
purchase intention
6. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara brand image
terhadap purchase intention
7. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara personal selling
terhadap purchase intention melalui brand image
8. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh antara advertising terhadap
purchase intention melalui brand image
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam
menetapkan strategi dari faktor-faktor yang telah didapatkan untuk
meningkatkan brand image dari brand Avrist yang dapat memicu
purchase intention dari market-nya
2. Bagi Penulis
8
Dapat memberikan pandangan kepada penulis mengenai perilaku faktor
apa saja yang mempengaruhi peningkatan brand image dari asuransi serta
menjadi suatu pengalaman berharga dalam melakukan penelitian ini.
3. Bagi Generasi Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga
diharapkan dapat menambah wawasan bagi pihak yang tertarik dengan
bidang penelitian ini.
4. Bagi Konsumen
Dapat menjadi informasi yang berguna bagi konsumen untuk mengetahui
faktor apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli
asuransi supaya tidak memilih asuransi yang salah.
1.6 State of the Art
Tabel 1.4 State of the Art4
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil penelitian
1 Karunanithy dan
Sivesan , 2013
An Empirical
Study on the
Promotional Mix
and Brand
Image:
Mobile Service
Providers
Regesion
Analysis
Advertising mempunyai
pengaruh positif
terhadap brand image
2 Alireza A., et al,
2012
Effectiveness of
Marketing
Strategies and
Corporate
Image on Brand
Chi-
square
test
Personal selling
mempengaruhi cirta
dalam suatu merek.
Personal selling
memiliki pengaruh yang
9
Equity as a
Sustainable
Competitive
Advantage
signifikan terhadap
brand image walaupun
hanya kecil
3 Villamor, dan
Arguelles. 2014
Personal Selling
and Social
Media:
Investigating
Their
Consequences to
Consumer
Buying Intention
Multiple
Regesion
Analysis
Beberapa dimensi dari
personal selling secara
terpisah mempengaruhi
minat beli konsumen
seperti reliablity dan
quality perception
4 Al-Ekam et al 2012 The Influence of
Trust,
Advertising,
Family on
Intention and
Actual Purchase
of Local Brand
in Yemen
SAM
analysis
Advertising secara
langsung
memperngaruhi
purchase intention
dalam kasus lokal
brand.
5 Shah et al ,2011
The Impact of
Brands on
Consumer
Purchase
Intentions
Multiple
Regresion
Analysis
Hasil penelitian ini
memperlihatkan bahwa
purchase intentnion dari
konsumen secara positif
dan kuat berhubungan
dengan brand image
10
11
L1
L2
Purchase Intention (Z)
3,957 1,000 1,968
1,000 1,000 1,000
3,957 2,621 1,000
1,968 1,968 3,957
1,000 1,000 3,957
2,621 3,957 2,621
3,957 1,968 1,000
3,957 3,957 1,968
2,621 2,621 1,968
2,621 2,621 1,000
3,166 3,957 2,621
2,621 1,000 2,621
1,968 3,957 1,968
3,957 3,957 1,000
1,968 3,957 3,957
2,621 1,000 1,000
L3
3,166 3,957 3,957
1,968 2,621 1,000
1,000 1,000 1,000
2,621 1,968 2,621
1,968 1,000 1,000
2,621 2,621 3,957
2,621 3,166 1,000
1,968 1,968 2,621
3,166 3,166 2,621
1,000 1,000 1,000
2,621 1,968 2,621
3,957 2,621 1,000
3,957 2,621 2,621
1,000 3,957 3,166
3,166 3,957 1,968
1,968 1,968 3,166
1,000 3,957 3,166
1,968 2,621 1,968
L4
3,957 1,000 3,957
3,957 3,166 3,166
1,000 1,968 2,621
3,166 3,957 3,957
1,000 2,621 3,957
1,968 3,957 1,968
3,166 1,968 3,166
1,968 1,968 2,621
1,968 1,968 1,968
2,621 1,968 1,968
3,166 2,621 2,621
1,968 2,621 1,968
3,957 3,957 3,166
2,621 2,621 3,166
1,968 2,621 3,166
2,621 1,968 1,000
3,957 3,166 3,957
2,621 2,621 1,968
L5
1,968 2,621 2,621
3,166 3,166 2,621
1,000 1,968 1,000
1,968 1,968 1,968
3,166 3,166 1,968
2,621 3,166 1,968
1,968 1,968 2,621
2,621 1,968 2,621
1,968 1,968 1,968
2,621 2,621 3,166
2,621 2,621 1,968
1,968 1,968 1,968
1,000 1,000 1,968
1,000 1,000 1,968
2,621 1,968 2,621
3,166 3,166 2,621
1,968 1,000 2,621
3,166 2,621 3,166
L6
1,000 1,000 1,968
3,166 3,957 3,957
1,968 3,166 2,621
3,957 3,166 3,957
1,968 3,166 2,621
3,166 2,621 2,621
1,968 1,968 1,000
2,621 1,968 3,166
1,000 1,000 1,000
3,166 3,166 3,957
1,000 1,000 1,968
1,968 2,621 3,957
1,968 1,968 1,000
1,968 1,968 1,968
3,957 3,957 3,957
3,166 2,621 2,621
1,968 1,968 1,968
1,000 1,000 1,000
L7
1,968 1,000 1,000
3,166 1,968 3,166
1,000 1,968 1,968
2,621 1,000 1,000
3,166 2,621 2,621
1,000 3,957 3,166
1,968 1,968 3,166
1,968 1,968 1,000
3,957 3,166 3,166
1,000 1,968 1,000
2,621 2,621 2,621
1,000 1,000 1,000
L8
LAMPIRAN 1
OUTPUT SPSS
Validitas dan Reliablitias Personal Selling (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 15,8667 34,809 ,762 ,910
P2 15,7000 38,010 ,830 ,904
P3 15,8333 38,351 ,675 ,917
P4 15,8333 36,213 ,650 ,923
P5 15,7667 35,564 ,749 ,910
P6 15,9000 36,576 ,900 ,897
P7 15,7000 38,010 ,830 ,904
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
,921 7
L9
Validitas dan Reliabilitas Advertising (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P8 14,3333 32,782 ,762 ,903
P9 14,4667 31,982 ,798 ,898
P10 14,3667 32,240 ,736 ,907
P11 14,5000 31,569 ,730 ,908
P12 14,3000 31,872 ,761 ,903
P13 14,2000 30,786 ,816 ,895
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,918 6
L10
Validitas dan Reliabilitas Brand Image (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P14 31,5000 103,569 ,714 ,892
P15 31,5000 107,431 ,453 ,904
P16 31,7667 100,875 ,743 ,890
P17 31,7333 106,409 ,536 ,900
P18 31,4333 101,495 ,639 ,895
P19 31,6667 102,299 ,610 ,897
P20 31,3000 105,734 ,510 ,901
P21 31,5667 107,495 ,475 ,903
P22 31,6000 101,972 ,704 ,892
P23 31,9000 104,300 ,678 ,893
P24 31,5333 102,120 ,749 ,890
P25 31,6333 99,895 ,767 ,888
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,903 12
L11
Validitas dan Reliabilitas Purchase Intention(Z)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P26 5,3000 6,907 ,659 ,869
P27 5,2667 6,685 ,751 ,790
P28 5,1000 5,610 ,802 ,736
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,859 3
Normalitas Personal Selling (X1)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Personal_Selling ,071 100 ,200* ,979 100 ,120
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
L12
Normalitas Advertising(X2)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Advertising ,043 100 ,200* ,988 100 ,527
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
L13
Normalitas Brand Image (Y)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Brand_Image ,046 100 ,200* ,989 100 ,592
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
L14
Normalitas Purchase Intention (Z)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Purchase_Intention ,078 100 ,141 ,975 100 ,058
a. Lilliefors Significance Correction
L15
L16
Output Correlations Sub-struktur 1
Correlations
Brand_Image Personal_Sellin
g
Advertising
Pearson Correlation
Brand_Image 1,000 ,698 ,739
Personal_Selling ,698 1,000 ,607
Advertising ,739 ,607 1,000
Sig. (1-tailed)
Brand_Image . ,000 ,000
Personal_Selling ,000 . ,000
Advertising ,000 ,000 .
N
Brand_Image 100 100 100
Personal_Selling 100 100 100
Advertising 100 100 100
L17
Output Model Summary Sub-struktur 1
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,803a ,644 ,637 ,32759
a. Predictors: (Constant), Advertising, Personal_Selling
b. Dependent Variable: Brand_Image
Output Uji ANOVA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 18,846 2 9,423 87,808 ,000b
Residual 10,409 97 ,107
Total 29,255 99
a. Dependent Variable: Brand_Image
b. Predictors: (Constant), Advertising, Personal_Selling
L18
Output Coefficients Substrukur 1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,673 ,138
4,868 ,000
Personal_Selling ,289 ,056 ,395 5,180 ,000
Advertising ,426 ,065 ,499 6,553 ,000
a. Dependent Variable: Brand_Image
L19
Output Korelasi substruktur 2
Correlations
Purchase_Intent
ion
Personal_Sellin
g
Advertising Brand_Image
Pearso
n
Correla
tion
Purchase_Intention 1,000 ,627 ,607 ,642
Personal_Selling ,627 1,000 ,607 ,698
Advertising ,607 ,607 1,000 ,739
Brand_Image ,642 ,698 ,739 1,000
Sig. (1-
tailed)
Purchase_Intention . ,000 ,000 ,000
Personal_Selling ,000 . ,000 ,000
Advertising ,000 ,000 . ,000
Brand_Image ,000 ,000 ,000 .
N
Purchase_Intention 100 100 100 100
Personal_Selling 100 100 100 100
Advertising 100 100 100 100
Brand_Image 100 100 100 100
L20
Output Model Sumary Substruktur 2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,706a ,498 ,483 ,51735
a. Predictors: (Constant), Brand_Image, Personal_Selling, Advertising
b. Dependent Variable: Purchase_Intention
Output Koefisien substruktur 2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,171 ,243
,703 ,484
Personal_Selling ,298 ,099 ,308 2,999 ,003
Advertising ,260 ,123 ,230 2,106 ,038
Brand_Image ,341 ,160 ,258 2,126 ,036
L21
a. Dependent Variable: Purchase_Intention
LAMPIRAN 2
DOKUMEN FOTO
L22
L23