BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan...

149
Page 1 of 149 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi dunia berdampak secara langsung terhadap sistem pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi secara cepat dan mudah, sehingga tuntutan terhadap pelayanan yang diberikan semakin meningkat, baik di tatanan klinik maupun di komunitas. Mutu pelayanan kesehatan yang diberikan harus terjamin, tidak beresiko, dan dapat memberi kepuasan, termasuk pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat harus memenuhi standar mutu internasional, yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan klien beserta keluarganya. Perawat dituntut untuk tampil professional saat memberikan asuhan keperawatan serta mampu menjalin kerjasama dengan berbagai fihak agar pelayanan yang diberikan dilakukan secara komprehensif agar dapat memenuhi kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio dan spiritual klien. Penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan globalisasi sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Kesehatan no 36 tahun 2009. Praktik keperawatan merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan, registrasi, seritifikasi, akreditasi dan pelatihan berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum Pendidikan Ners terdiri dari kurikulum Sarjana Keperawatan dan kurikulum profesi disusun setelah mempertimbangkan bahwa Kurikulum inti Program Pendidikan Ners (Sarjana Keperawatan dan Ners) yang disahkan pada tahun 1998 dan diberlakukan pada tahun 1999 sudah tidak sesuai dengan perkembangan global. Dampak globalisasi, keterbukaan, rasionalisasi berfikir, dan budaya kompetisi/persaingan akhir-akhir ini telah mempengaruhi dunia

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 1 of 149

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi dunia berdampak

secara langsung terhadap sistem pelayanan kepada masyarakat, termasuk

pelayanan kesehatan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi secara cepat dan

mudah, sehingga tuntutan terhadap pelayanan yang diberikan semakin

meningkat, baik di tatanan klinik maupun di komunitas. Mutu pelayanan

kesehatan yang diberikan harus terjamin, tidak beresiko, dan dapat memberi

kepuasan, termasuk pelayanan keperawatan.

Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat harus

memenuhi standar mutu internasional, yang dapat menjamin keamanan dan

kenyamanan klien beserta keluarganya. Perawat dituntut untuk tampil

professional saat memberikan asuhan keperawatan serta mampu menjalin

kerjasama dengan berbagai fihak agar pelayanan yang diberikan dilakukan

secara komprehensif agar dapat memenuhi kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan

bio, psiko, sosio dan spiritual klien.

Penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan yang

diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan

globalisasi sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Kesehatan no 36 tahun

2009. Praktik keperawatan merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan

mutunya melalui pendidikan, registrasi, seritifikasi, akreditasi dan pelatihan

berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurikulum Pendidikan Ners terdiri dari kurikulum Sarjana Keperawatan

dan kurikulum profesi disusun setelah mempertimbangkan bahwa Kurikulum

inti Program Pendidikan Ners (Sarjana Keperawatan dan Ners) yang disahkan

pada tahun 1998 dan diberlakukan pada tahun 1999 sudah tidak sesuai dengan

perkembangan global. Dampak globalisasi, keterbukaan, rasionalisasi berfikir,

dan budaya kompetisi/persaingan akhir-akhir ini telah mempengaruhi dunia

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 2 of 149

pendidikan. Globalisasi akhirnya berdampak juga terhadap pendidikan

keperawatan. Saat ini tuntutan terhadap pelayanan kesehatan semakin

meningkat, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi keperawatan semakin canggih, dan selain itu

persyaratan dunia kerja semakin menuntut tenaga keperawatan yang kompeten,

sehingga dunia pendidikan keperawatan harus mampu mempersiapkan lulusan

yang kompeten untuk mampu berkompetisi baik nasional maupun global.

Untuk mengantisipasi perkembangan global tersebut telah diadakan

perubahan-perubahan yang bersifat inovasi, reorientasi, reformasi didalam

penyusunan kurikulum Pendidikan Ners. Penyusunan kurikulum ini merujuk

kepada misi Diknas untuk menciptakan Insan Indonesia yang cerdas dan

kompetitif, mempertimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan

(stakeholder), dan tuntutan dari organisasi profesi. Kurikulum yang disusun

lebih menitik beratkan kepada proses pembelajaran yang berorientasi kepada

mahasiswa (student center learning) dan berorientasi kepada kompetensi yang

harus dipunyai oleh lulusan, sehingga kurikulum yang disusun adalah

Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang berstandar nasional maupun

internasional.

Penyusunan kurikulum tahun 2010 berlandaskan kepada peraturan-

peraturan terkini yang ada di pemerintah Indonesia, dengan mempertimbangkan

kebutuhan pemangku kepentingan, dan tuntutan dari organisasi profesi yang

mengharapkan lulusan berstandar internasional. Secara nasional, aturan-aturan

yang tertuang pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman

penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar SK

Mendiknas No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, dan UU

RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 20 (3) bahwa Perguruan tinggi

dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi; PP RI No

19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dan PP RI No 17 tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 85 (3) bahwa

Pendidikan tinggi dapat menyelenggarakan program diploma pada pendidikan

vokasi, sarjana, magister dan doktor pada pendidikan akademik dan spesialis

dan atau profesi pada pendidikan profesi. Semua peraturan diatas menjadi

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 3 of 149

pedoman umum penyusunan kurikulum Pendidikan Ners. Penyusunan materi

berdasarkan hasil analisis dan studi banding keberbagai institusi penyelenggara

pendidikan yang ada di luar negeri, bekerja sama dengan organisasi profesi

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Tuntutan dari stakeholder: masyarakat,

rumah sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan organisasi/ institusi

pelayanan kesehatan lainnya terhadap tampilan perawat profesional, digunakan

oleh penyusun kurikulum sebagai landasan pengembangan profil Ners di

masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan di atas dilaksanakan berbagai kegiatan yang

dilaksanakan di berbagai tempat di seluruh Indonesia sebagai upaya perbaikan

kurikulum. Kegiatan dimulai di Jakarta pada tanggal 8 - 10 Oktober 2003

dengan hasil tersusunnya standar kompetensi perawat profesional (ners).

Selanjutnya kegiatan di Yogyakarta pada tanggal 22 - 24 Juli 2003,

menghasilkan draft tentang penyelenggaraan pendidikan ners yang berkualitas

menghasilkan ners yang kompeten. Kegiatan ke tiga di Malang pada tanggal 11

- 13 Maret menghasilkan kompetensi lulusan pendidikan DIII dan Ners. Pada

tanggal 23 - 24 April 2004 di Jakarta membahas Sisdiknas dan implikasinya

terhadap pendidikan tinggi keperawatan. Pada tanggal 23 - 25 Agustus 2004 di

Makassar di bahas konsep LRAISE kualitas pendidikan Ners. Di Bandung pada

tanggal 20 - 23 November 2005 membahas kesiapan institusi pendidikan ners

untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di era global. Sebagai

puncak kegiatan, pada tanggal 4 - 6 Mei 2006 dilaksanakan lokakarya Nasional

AIPNI dan PPNI di Jakarta dengan agenda susunan kurikulum pendidikan Ners.

Kegiatan lokakarya KBK bekerja sama dengan Tim KBK DIKTI Depdiknas

telah dilaksanakan pada 20 - 23 Pebruari 2007 di Jakarta, selanjutnya

dilaksanakan kegiatan serupa dan pelatihan-pelatihan lainnya agar tersusun

standar pendidikan utama dengan kemampuan minimal yang harus dicapai, baik

hard skills maupun soft skills oleh Ners di Indonesia.

Kompetensi yang harus dimiliki lulusan terdiri atas kompetensi hard skills

dan soft skills. Kompetensi hard skill terkait penguasaan ilmu pengetahuan,

teknologi dan keterampilan tehnis yang berhubungan dengan bidang ilmu

keperawatan, sedangkan kompetensi soft skills yang harus dimiliki oleh seorang

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 4 of 149

Ners adalah: tanggung jawab dan tanggung gugat, empati, berfikir kritis,

disiplin, leadership (kepemimpinan), kreatif dan inovatif, inisiatif, komunikatif,

dapat bekerja dalam tim, antusias, bersikap asertif, dapat mengambil keputusan

dalam asuhan keperawatan, tanggap, ikhlas, teliti, percaya diri, berprilaku etis,

mampu memecahkan permasalahan keperawatan, mempunyai jiwa

entrepreneurship, menghargai hasil karya orang lain, altruistik, lifelong

learning, conscience, dan mampu mengambil resiko (risk taking), dibawah

bimbingan preseptor/mentor.

Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagai kegiatan yang telah

dilaksanakan, tersusunlah kurikulum inti Pendidikan Ners berbasis kompetensi

tahun 2010 yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum di

berbagai institusi penyelenggara pendidikan Ners di seluruh Indonesia, dengan

tahapan dan langkah yang diharapkan dapat menjamin kualitas lulusan sehingga

mampu berkompetisi secara global.

B. Tujuan

Kurikulum ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman dalam

penyelenggaraan program pendidikan ners dengan pendekatan kurikulum

berbasis kompetensi. Tujuan lain adalah untuk mengarahkan upaya para

penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran yang

benar untuk dapat menghasilkan ners yang cerdas, kompetitif dan

komprehensif.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 5 of 149

BAB II

KERANGKA KONSEP

PROGRAM PENDIDIKAN NERS

Pendidikan Ners merupakan pendidikan akademik-profesional dengan proses

pembelajaran menekankan pada tumbuh kembang kemampuan mahasiswa

untuk menjadi seorang akademisi dan profesional. Landasan tumbuh kembang

kemampuan ini merupakan kerangka konsep pendidikan yang meliputi falsafah

keperawatan sebagai profesi, dan keperawatan sebagai pelayanan profesional

akan mempengaruhi isi kurikulum dan pendekatan utama dalam proses

pembelajaran

1. Falsafah Keperawatan

Bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya

pelayanan kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini

keperawatan meyakini paradigma dengan empat konsep dasar yaitu

manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.

a. Manusia.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu

kesatuan yang utuh dan unik dari bio-psiko-sosio-spiritual dan kulltural. Untuk

dapat melangsungkan kehidupannya, kebutuhan manusia harus terpenuhi secara

seimbang yang mencakup bio-psiko-sosio-spiritual-kultural.

Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi: tumbuh kembang dan

memberi keturunan, kemampuan mengatasi perubahan dunia dengan

menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun didapat

pada dasarnya bersifat biologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural,

kapasitas berfikir, belajar, bernalar, berkomunikasi, mengembangkan budaya

dan nilai-nilai.

Manusia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai

tujuan dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha untuk

mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan lingkungannya dan

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 6 of 149

berespon secara positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan

memperbesar potensi untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya.

Manusia selalu mencoba mempertahankan kebutuhannya melalui

serangkaian peristiwa antara lain belajar, menggali serta menggunakan sumber-

sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi, keterbatasannya, untuk terlibat

secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.

Dengan demikian manusia dalam keperawatan menjadi sasaran pelayanan

keperawatan yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok dan

komunitas yang selalu dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap

lingkungan disekitarnya melalui proses adaptasi.

b. Lingkungan

Lingkungan dalam keperawataan adalah faktor yang dapat mempengaruhi

kesehatan manusia yang mencakup lingkungan internal dan eksternal.

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu

sendiri mencakup; faktor genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi

(psikologis), dan predisposisi terhadap penyakit serta faktor perilaku. Adapun

yang dimaksud lingkungan ekternal adalah lingkungan disekitar manusia

mencakup lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural dan spiritual.

Lingkungan eksternal diartikan juga sebagai lingkungan masyarakat yang

berarti: kumpulan individu yang terbentuk karena interaksi antara manusia,

budaya dan aspek spiritual yang dinamis, mempunyai tujuan dan sistem nilai

serta berada dalam suatu hubungan yang bersifat saling bergantung yang

terorganisir.

Masyarakat adalah sistem sosial dimana semua orang berusaha untuk

saling membantu dan saling melindungi agar kepentingan bersama dalam

hubungannya dengan lingkungan dapat mencapai tingkat pemenuhan

kebutuhan dasar secara optimal.

Manusia sebagai makluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungan

secara dinamis dan mempunyai kemampuan berespon terhadap lingkungan

yang akan mempengaruhi derajat kesehatannya.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 7 of 149

c. Sehat.

Sehat adalah suatu keadaan dalam rentang sehat-sakit yang dapat

diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya

terbebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik

secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

hidup produktif secara sosial dan ekonomi sesuai undang-undang No 36 tahun

2009 tentang Kesehatan.

Sehat adalah tanggung jawab individu yang harus diwujudkan sesuai

dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti dimaksudkan dalam pembukaan

UUD 1945. oleh karena itu harus dipertahankan dan ditingkatkan melalui

upaya-upaya promotif, preventif dan kuratif.

Sehat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok atau

komunitas untuk membuat tujuan yang realistik serta kemampuan untuk

menggerakkan energi serta sumber- sumber yang tersedia dalam mencapai

tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat

yaitu tingkat individu, keluarga, komunitas dan tingkat masyarakat.

d. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat

baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia

sejak fertilisasi sampai akhir hayat. Lingkup keperawatan meliputi promosi

kesehatan, mencegah sakit, memberi asuhan pada orang sakit dan yang

mengalami ketidak mampuan serta mendampingi klien saat sakaratul maut

dengan bermartabat. Peran kunci perawat lainnya adalah memberikan advokasi

pada klien, memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan kemampuan

profesional melalui penelitian dan menggunakan hasil penelitian, berpartisipasi

didalam kebijakan manajemen sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan.

2. Keperawatan Sebagai Profesi.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 8 of 149

Pada lokakarya Nasional (1983) yang merupakan awal diterimanya

profesionalisme keperawatan di Indonesia, mendefinisikan:” keperawatan

sebagai suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,

berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan

kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang

mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa

bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,

keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada

kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.

Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan

kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas

kepentingannya sendiri, suatu bentuk pelayanan/ asuhan yang bersifat

humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu

dan kiat keperawatan, serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai

tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan.

Pernyataan tersebut diperjelas dengan pandangan berbagai pakar keilmuan

keperawatan tentang pengertian keperawatan antara lain sebagai berikut :

Virginia Handerson (1960) mendefinisikan keperawatan secara fungsional

sebagai berikut. ”The unique function of the nurse is to assist the individual,

sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its

recovery or to a peaceful death that the would perform unaided if he had the

strength, will, or knowledge. This unique function of the nurse is a helping art,

it is also a science”

Martha E Roger (1970) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut ;

“Nursing is humanistic science dedicated to compassionate concern for

maintaining and promoting health, preventing illness, caring for rehabilitating

the sick and disable. Nursing is a learn profession that both a science and art “

Selanjutnya Henderson (1978) menyatakan bahwa: ”Nursing is primarily

assisting the individual (sick or well) in the performance of those activities

contributing to health, or is recovery or to peacefull death that he would

perform unaided if he had the necessary strength, or knowledge. It is likewise

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 9 of 149

the unique contribution of nursing to help the individual to be independent of

such assistance as soon as possible”

International Council of Nurses (2007) mendefinisikan; “Nursing

encompasses autonomous and collaborative care of indivuals of all ages,

families, groups and communities, sick or well and in all settings. Nursing

includes the promotion of health, prevention of illness, and the care of ill,

disable and dying people. Advocacy, promotion of safe environment, research,

participation in shaping health policy and in patient and health system

management, and education are also key nursing roles “

Tingkat pemahaman tentang keperawatan sebagai profesi akan tercermin

antara lain pada langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan dan

pembinaan pelayanan/asuhan keperawatan kepada masyarakat. Berbagai

jenjang pelayanan/asuhan keperawatan harus dikembangkan, mencakup

pelayanan/asuhan keperawatan primer, sekunder, dan tertier. Rujukan

keperawatan dikembangkan dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai

dengan ketenagaan dan fasilitas kesehatan/keperawatan yang ada baik rujukan

keperawatan yang bersifat intra institusi maupun rujukan yang bersifat inter

institusi pelayanan kesehatan. Berbagai sifat pelayanan/asuhan keperawatan

baik yang bersifat saling bergantung antara pelayanan/asuhan profesional

(interdependen), maupun pelayanan/asuhan yang bersifat mandiri (independen)

dapat dilaksanakan sesuai dengan hakikat keperawatan sebagai profesi.

3. Keperawatan sebagai Pelayanan Profesional

Sifat dan hakikat pelayanan/asuhan keperawatan bertujuan untuk

tercapainya kemandirian klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara

optimal. Pelayanan keperawatan kepada klien dilaksanakan pada seluruh

tatanan pelayanan kesehatan baik di klinik maupun di komunitas.

Sebagai pelayanan profesional, keperawatan mempunyai karakteristik

sebagai berikut (Schein E H 1972) :

a. Para profesional terikat dengan pekerjaan seumur hidup yang merupakan

penghasilan sumber utama.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 10 of 149

b. Mempunyai motivasi kuat atau panggilan sebagai landasan bagi pemilihan

karier profesionalnya, dan mempunyai komitmen seumur hidup yang

mantap terhadap kariernya.

c. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap dan kokoh serta

ketrampilan khusus yang diperolehnya melalui pendidikan dan latihan yang

lama.

d. Berorientasi kepada pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan

klien.

e. Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan pada kebutuhan objektif

klien.

f. Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien dari pada klien sendiri,

mempunyai otonomi dalam mempertimbangkan tindakannya.

g. Membentuk perkumpulan profesi yang menetapkan kriteria penerimaan,

standar pendidikan, perizinan atau ujian masuk formal, jalur karier dalam

profesi dan batasan kewenangan profesi.

h. Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahlian dan pengetahuan

mereka dianggap khusus.

i. Dalam menyediakan pelayanan tidak diperbolehkan memasang advertensi

atau mencari klien.

4. Konsep yang menjadi landasan dan akan mempengaruhi isi kurikulum

Program pendidikan ners dikembangkan berlandaskan pada kegiatan dan

proses pendidikan berbasis kompetensi dengan harapan menghasilkan ners yang

memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku profesional, berlandaskan pada

aspek etik dan legal profesi, serta menguasai IPTEK agar dapat memenuhi

kebutuhan pasien dan menjamin pelayanan aman serta akuntabel. Konsep yang

menjadi landasan dan akan mempengaruhi isi dari kurikulum adalah:

a. Paradigma Keperawatan

Paradigma keperawatan sebagai keyakinan dan cara pandang berbagai konsep

yang mendasari keperawatan.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 11 of 149

b. Etika Keperawatan

Etika adalah suatu prinsip dan metode yang sistematik untuk membedakan

antara yang benar dari yang salah, antara yang baik dari yang buruk. Budaya,

teknologi, agama / kepercayaan, dan perbedaan ekonomi menjadi dasar untuk

penetapan keputusan terkait dengan masalah etik. Konsep etika keperawatan

meliputi praktik keperawatan yang berdasarkan pada pemikiran kritis dan

reflektif mengenai tanggung jawab dan kewajiban seorang ners terhadap klien.

c. Keberagaman Budaya

Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, seorang ners haruslah

memperhatikan aspek keberagaman budaya. Hal ini menjadi dasar pemikiran

bahwa setiap klien itu adalah individu yang unik. Cultural care diversity

mengacu pada keberagaman dan/atau perbedaan dalam gaya hidup,

kepercayaan yang dianut, serta simbol, pola dan arti dalam pengasuhan yang

berhubungan dengan ekspresi terhadap pelayanan kesehatan kepada klien antara

ners sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan.

d. Hubungan Ners - Klien

Hubungan ners-klien adalah suatu hubungan interpersonal yang profesional dan

terapeutik dengan tujuan memenuhi kebutuhan klien. Hubungan profesional

ners dan klien didasarkan pada pemahaman bahwa klien adalah orang yang

paling tepat untuk membuat keputusan. Peran utama tim kesehatan adalah

memfasilitasi dan memberdayakan potensi internal klien. Dengan demikian,

hubungan yang terjadi haruslah menguntungkan klien dan tidak memiliki efek

yang negatif bagi klien.

e. Caring (Pengasuhan)

Caring adalah proses interpersonal yang menunjukkan pola atau bentuk yang

berhubungan dengan orang lain dalam memfasilitasi perkembangan seseorang.

Tema konseptual caring ini mengandung tingkat pemahaman peserta didik

selama proses pendidikan terhadap keberadaan klien yang sedang mengalami

satu atau beberapa masalah kesehatan. Sudut pandang peserta didik dilatih dan

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 12 of 149

ditumbuhkan untuk menjadi lebih luas dalam memahami klien bukan hanya

sekedar individu unik namun juga individu yang memiliki variasi individualitas

secara fisik, psikologis, budaya, tingkat spiritualitas dan keyakinan terhadap

aspek yang lebih tinggi dan yang diyakini telah menghidupinya. Diharapkan,

melalui proses pembelajaran menghadapi klien dengan sikap dan perilaku

caring, maka lulusan nantinya dapat memberikan pelayanan yang lebih

manusiawi dengan selalu memperhitungkan harga diri dan martabat klien.

5. Pendekatan Utama dalam Proses Pembelajaran

Untuk mencapai tujuan kurikuler, diperlukan beberapa pendekatan utama

dalam proses pembelajaran yaitu : (a) Menyelesaikan masalah secara ilmiah (b)

Pembelajaran berfokus pada peserta didik (c) Berorientasi pada kebutuhan

masyarakat, dan (d) Berorientasi ke masa depan.

a. Menyelesaikan Masalah secara Ilmiah

Kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah (scientific problem solving)

pada peserta didik ditumbuhkan dan dibina sejak dini melalui rangkaian

berbagai bentuk pengalaman pembelajaran secara terintegrasi. Hal ini

merupakan landasan utama untuk menumbuhkan dan membina kemampuan

memahami dan menerapkan proses keperawatan yang merupakan metode

utama yang digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Proses

keperawatan merupakan salah satu metode pendekatan dalam penyelesaian

masalah secara ilmiah, yang mulai dari pengkajian, menetapkan diagnosa

keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan

keperawatan, sampai dengan evaluasi dan menetapkan tindak lanjut. Secara

terintegrasi ditumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis, penalaran ilmiah,

berpikir alternatif dan kemampuan pengambilan keputusan secara benar.

b. Belajar Aktif dan Mandiri

Kemauan dan kemampuan belajar aktif dan mandiri dibina sejak dini pada awal

pendidikan guna meningkatkan kemampuan dalam mengarahkan belajar

sendiri, dan ditingkatkan secara bertahap sampai akhir pendidikan. Berbagai

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 13 of 149

bentuk pengalaman belajar dirangkai dan dilaksanakan secara terarah sehingga

dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan belajar secara terus

menerus sesuai asas belajar sepanjang hayat dan hakikat profesi keperawatan.

Kemandirian dalam belajar dan kemampuan memutuskan kondisi belajar yang

optimal senantiasa harus di fasilitasi dan ditingkatkan.

c. Pengalaman Belajar di Masyarakat

Pengalaman belajar di masyarakat merupakan masa adaptasi profesional.

Melalui pengalaman belajar di tatanan klinik dan pengalaman belajar lapangan

di komunitas, peserta didik mendapat kesempatan untuk berlatih bekerja di

masyarakat, melakukan sosialisasi professional, mengambil keputusan klinik,

lebih peka dan mampu mengidentifikasi berbagai masalah keperawatan yang

dihadapi di masyarakat. Disamping itu ia terlatih dalam menyelesaikan masalah

keperawatan yang dihadapi klien, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan

teknologi keperawatan maju, serta memanfaatkan berbagai sumber dan

kemampuan yang ada di masyarakat. Sikap dan kemauan professional seorang

ners dituntut untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat, ditumbuhkan dan

dibina sepanjang proses pendidikannya melalui berbagai bentuk pengalaman

belajar yang dilaksanakan dan dikembangkan di masyarakat.

d. Berorientasi ke Masa Depan

Program pendidikan ners selalu mengorientasikan peserta didik pada

perkembangan ke masa depan dengan mengikuti perkembangan profesi,

perkembangan IPTEK, trends dan isu kesehatan, dan tuntutan kebutuhan

masyarakat, sehingga mereka tidak tertinggal oleh perkembangan global.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 14 of 149

BAB III

KURIKULUM INTI

PROGRAM PENDIDIKAN NERS DI INDONESIA

Kurikulum inti program pendidikan ners terdiri dari kurikulum Sarjana

Keperawatan dan kurikulum profesi yang dikembangkan berdasarkan profil

lulusan yang diharapkan, kompetensi yang harus dimiliki dan dilengkapi

dengan bahan kajian yang terkandung dalam mencapai kompetensi tersebut.

A. PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN NERS

Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah

kurikulum berbasis kompetensi. Profil lulusan pendidikan ners telah dibuat

berdasarkan hasil lokakarya yang melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah

sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan

kesehatan lainnya, termasuk organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional

Indonesia (PPNI) terhadap tampilan ners profesional yang diharapkan di

masyarakat. Tugas, peran dan ruang lingkup pekerjaan menjadi pokok bahasan

dalam penyusunan profil.

Profil lulusan Sarjana Keperawatan/Ners :

a. Care Provider (Pemberi asuhan keperawatan) *)

b. Community Leader (Pemimpin di komunitas)

c. Educator (Pendidik)

d. Manager (Pengelola)

e. Researcher (Peneliti Pemula)

Keterangan *: Sarjana Keperawatan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan

asuhan keperawatan.

B. Kompetensi Dan Elemen Kompetensi Lulusan Program Pendidikan Ners

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum

pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar, serta Surat Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum

inti pendidikan tinggi, sehingga kurikulum pendidikan sarjana keperawatan dan

program profesi disusun dengan elemen kompetensi sebagai berikut:

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 15 of 149

1. Landasan Kepribadian

2. Penguasaan Ilmu dan Keterampilan

3. Kemampuan Berkarya

4. Sikap dan Perilaku Dalam Berkarya

5. Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 16 of 149

BAB IV

KURIKULUM PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN

Pengembangan kurikulum Sarjana keperawatan terdiri dari kurikulum inti dan

kurikulum institusi yang memuat kompetensi utama, pendukung dan lainnya

yang harus diikuti oleh seluruh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang

menyelenggarakan program pendidikan Sarjana Keperawatan pada tabel 1

Tabel 1

Komposisi Pengembangan Kurikulum Institusi Pendidikan Sarjana

Keperawatan

ELEMEN

KOMPETENSI

KURIKULUM

INTI

KURIKULUM

INSTITUSIONAL

Kompetensi Utama Kompetensi

Pendukung

Kompetensi

Lainnya

1. Landasan Kepribadian

40% - 80%

ditetapkan oleh

kalangan perguruan

tinggi, dengan

memperhatikan

masukan

masyarakat profesi

dan pengguna

lulusan.

20% - 40% 0% - 30%

2. Penguasaan Ilmu dan

Keterampilan

3. Kemampuan Berkarya

4. Sikap dan Perilaku

Dalam Berkarya

5. Pemahaman Kaidah

Berkehidupan

Bermasyarakat

Kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya ditetapkan oleh institusi

penyelenggara program studi.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 17 of 149

A. Rumusan Kelompok Kompetensi

1. Kompetensi Utama

Kompetensi utama merupakan kemampuan untuk menampilkan unjuk kerja yang

memuaskan sesuai dengan penciri program studi. Untuk mencapai kompetensi utama

pendidikan Sarjana Keperawatan di implementasikan dalam komposisi pengembangan

kurikulum institusi pendidikan sarjana keperawatan (144-160 SKS) yaitu 60%

disediakan sebagai kurikulum inti (87 SKS), sehingga seluruh institusi pendidikan

keperawatan mempunyai kurikulum inti yang sama.

2. Kompetensi Pendukung

Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan

ciri khas Perguruan Tinggi yang bersangkutan (+ 20%).

3. Kompetensi lainnya

Kemampuan yang ditambahkan agar dapat membantu meningkatkan kualitas hidup,

dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan Perguruan Tinggi (+

20%, sesuai issu global).

B. Kaitan profil dengan kompetensi lulusan

Untuk mencapai profil lulusan Sarjana Keperawatan, perlu ditentukan

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Keperawatan. Dibawah

ini terlihat kaitan profil dengan kompetensi lulusan.

Tabel 2.

Kaitan profil dengan kompetensi lulusan

Profil

Kompetensi yang seharusnya dipunyai oleh lulusan

Kompetensi

Utama

Kompetensi

Pendukung

Kompetensi

Lainnya

1. Professional Care

Provider (Pemberi

pelayanan

keperawatan

a. a. a.

b. b.

c.

2. Community Leader

(Pemimpin di

komunitas)

a. a. a.

b. b.

c.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 18 of 149

3. Educator (Pendidik)

a. a. a.

b. b.

4. Manager

(Pengelola)

a. a. a.

b. b.

5. Researcher (Peneliti

Pemula)

a. a. a.

b. b.

C. Kompetensi Utama Lulusan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan

Untuk menjamin kualitas lulusan agar dapat berkompetisi secara global diperlukan

patokan dalam penentuan kompetensi utama yang harus dikuasai oleh sarjana

keperawatan di berbagai institusi penyelenggara pendidikan di seluruh Indonesia.

Kompetensi utama ini dijabarkan kedalam unit kompetensi.

1. Kompetensi utama Sarjana keperawatan:

a. Melakukan komunikasi secara efektif

b. Melaksanakan pendidikan kesehatan

c. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan*)

d. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di tatanan klinik dan

komunitas*)

e. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan*)

f. Mampu menjalin hubungan interpersonal

g. Mampu melakukan penelitian sebagai peneliti pemula

h. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar

sepanjang hayat.

2. Unit Kompetensi Sarjana Keperawatan

a. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan

b. Mampu menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem

kesehatan yang berhubungan dengan keperawatan

c. Mampu membuat keputusan etik

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 19 of 149

d. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama

atau faktor lain dari setiap klien yang unik *)

e. Mampu menjamin kualitas asuhan holistik secara kontinyu dan konsisten *)

f. Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif

g. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien

*)

h. Mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien sebagai upaya

pencegahan primer,

sekunder dan tertier.

i. Mampu berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan sejawat

j. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat

mengambil

keputusan untuk dirinya *)

k. Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik

l. Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan sesuai standar

yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif sehingga pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif*)

m. Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan

kesehatan klien *)

n. Mampu melaksanakan terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan *)

o. Mampu mewujudkan lingkungan yang aman secara konsisten melalui

penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko

p. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang

berlaku dalam bidang kesehatan *)

q. Mampu mengkolaborasikan pelayanan keperawatan *)

r. Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan

akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan *)

s. Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan

kolaboratif *)

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 20 of 149

t. Mampu merancang, melaksanakan proses penelitian sederhana dalam upaya

peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

u. Mampu memanfaatkan hasil penelitian dalam upaya peningkatan kualitas

asuhan keperawatan. *)

v. Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam

mengembangkan asuhan keperawatan.

w. Mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan

dan kesehatan.

x. Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan

professional

y. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

Ket *) : belum memiliki kewenangan untuk melakukan.

D. Kaitan antara Rumusan Kompetensi dengan Bahan Kajian

Kompetensi yang akan dicapai memerlukan bahan kajian yang membahas

pengetahuan dan keterampilan terkait yang sesuai. Dibawah ini digambarkan

bahan kajian berdasarkan unit kompetensi yang merupakan jabaran dari

kompetensi utama sarjana keperawatan .

BAHAN KAJIAN SETIAP UNIT KOMPETENSI

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

1.Mampu melakukan

komunikasi yang efektif

dalam memberikan asuhan

1. Penggunaan Diri Secara Efektif dalam

Komunikasi Terapeutik

2. Konsep Komunikasi Terapeutik

3. Tahap-tahap Komunikasi Terapeutik

4. Teknik Komunikasi Terapeutik

5. Penggunaan Komunikasi Terapeutik pada

berbagai tingkat usia dengan berbagai kondisi

6. Komunikasi dan kaitannya dengan Pelayanan

Kesehatan

7. Komunikasi dalam Konteks Sosial dan

Keaneka ragaman Budaya serta Keyakinan

8. Komunikasi Profesional dan Kaitannya

dengan Pelayanan Kesehatan / Keperawatan

9. Trend dan Issue Komunikasi dalam Pelayanan

Kesehatan / Keperawatan

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 21 of 149

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

2. Mampu menerapkan

pengetahuan, kerangka etik

dan legal dalam sistem

kesehatan yang berhubungan

dengan keperawatan

1. Hukum dan Perundang-undangan Kesehatan

2. Sistem Kesehatan Nasional

3. Etika dan Hukum Keperawatan

4. Kode Etik Keperawatan

5. Profesionalisme keperawatan

6. Kebijakan Pelayanan Kesehatan

7. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

8. Otonomi, beneficience, non-maleficience,

justice, moral right, nilai dan norma

masyarakat

9. Ethical issue dalam praktik keperawatan :

10. Euthanasia, transplantasi organ, supporting

devices, aborsi, dll

11. Prinsip-prinsip legal dalam praktik

keperawatan :

12. Malpraktik, neglected, pertanggunggugatan

(mandiri & limpahan), pertanggungjawaban,

dll

13. Pelindungan hukum dalam praktik

keperawatan

14. Pengambilan keputusan legal etis

15. Nursing advocacy

16. Telaah etis dalam keputusan manajemen

3.Mampu membuat keputusan

etik

4. Mampu memberikan asuhan

peka budaya dengan

menghargai etnik, agama atau

faktor lain dari setiap pasien

yang unik *)

1. Sistem Kesehatan Tradisional dan Modern

2. Perilaku Kesehatan

3. Metoda Pengumpulan Data Antropologi dan

Sosiologi

4. Pendekatan holistic care pada klien:

5. Pendekatan transcultural nursing

6. Pendekatan agama, kepercayaan,dan spiritual

dalam praktik keperawatan

7. Konsep, tahap, karakteristik, dan tugas

perkembangan

5. Mampu menjamin kualitas

asuhan holistik secara

kontinyu dan konsisten *)

1. Metoda Keperawatan

2. Konsep Caring, Holisme dan Humanisme

3. Ilmu Keperawatan Dasar

4. Keperawatan Lintas Budaya

5. Spiritualitas/Religiusitas

6. Ilmu-ilmu Keperawatan Klinik & Komunitas

7. Teknologi Informasi dalam keperawatan

8. Manajemen Mutu

9. Anatomi,Biokimia,Biologi,Fisiologi,

10. Patofisiologi,Fisika,Kimia,Mikrobiologi,

11. Parasitologi,Patologi,Farmakologi,Gizi

12. Metodologi Pendidikan

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 22 of 149

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

13. Hak dan Kewajiban Pasien

14. Prosedur Keperawatan

15. Komunikasi Terapeutik

16. Patient Safety

17. Infection Control

18. Psikologi Perkembangan

19. Konsep Perubahan

20. Konsep Kehilangan

6. Mampu menggunakan

teknologi dan informasi

kesehatan secara efektif

1. Information Communication Technology in

nursing :

- Menggunakan perangkat komputer dan

jaringan dalam mengakses teknologi

terkini dalam keperawatan dan kesehatan

- Klasifikasi intervensi dan outcome

keperawatan (NIC NOC)

7.Mampu menggunakan proses

keperawatan dalam

menyelesaikan masalah klien

*)

1. Perspektif Keperawatan Maternitas dalam

Konteks Keluarga

2. Peran Perawat Maternitas di Masyarakat

3. Faktor resiko yang Mempengaruhi Kesehatan

Maternal

4. Lingkup Keperawatan Orang Dewasa

5. Dampak Sistem Pelayanan Kesehatan

terhadap Praktek Keperawatan Orang Dewasa

6. Perspektif Keperawatan Anak dalam Konteks

Keluarga

7. Bermain pada anak

8. Pencegahan kecelakaan pada Anak

9. Bimbingan dan Penyuluhan pada Orang tua

10. Konsep Sakit dan Hospitalisasi pada Anak

11. Identifikasi Multiple Intelegence

12. Batasan dan Teori Penuaan

13. Issue dan kecenderungan Masalah Kesehatan

kelompok Lansia

14. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi

Kesehatan Lansia

15. Upaya Preventif dan Promotif untuk

Pemenuhan Kebutuhan dasar Fisik dan

Psikososial Lansia

16. Sumber dan Pendekatan Pendidikan

Kesehatan pada Lansia

17. Pengelolaan Kesejahteraan Lansia di Institusi

dan Masyarakat

18. Perspektif Keperawatan Kritis dan Gawat

Darurat

19. Askep klien dg Gawat Darurat pada Sistem

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 23 of 149

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

Kardiovaskuler

20. Askep klien dg Gawat Darurat pada Shock

dan Trauma Multisistem

21. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat

Terpadu dan Bencana

22. Konsep Dasar Kesehatan dan keperawatan

Jiwa

23. Upaya Keperawatan Kesehatan Jiwa dalam

Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa

24. Konsep Dasar Keluarga

25. Konsep keluarga, Trend dan Issue Kesehatan

keluarga

26. Teori Model Keperawatan di keluarga

27. Managemen Sumber daya Keluarga

28. Konsep Home Health of Nursing (Home

Care)

29. Proses Asuhan Keperawatan pada Keluarga

30. Jenis-jenis Tindakan Keperawatan pada

Berbagai Kasus Resiko Tinggi di Keluarga

31. Konsep Keperawatan Komunitas

32. Masalah Kesehatan di Indonesia

33. Aspek Keterkinian dalam Praktek

Keperawatan Komunitas

34. Puskesmas

35. Konsep PHBS

36. Konsep MTBS

37. Strategi Pemecahan Masalah Kesehatan

Komunitas

38. Proses Keperawatan Komunitas

39. Asuhan Keperawatan pada Kelompok Khusus

(Kesja, UKS)

40. Transisi pola penyakit

41. Epidemiologi dan Kependudukan

42. Manajemen mutu dan manajemen resiko

dalam asuhan keperawatan klien

43. Aplikasi Teori Model dalam Berbagai Situasi

Pelayanan

44. Terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai

kondisi termasuk terapi komplementer

45. Manajemen asuhan : Pendekatan holistik,

preventif, promotif, karatif, restoratif,

rehabilitatif, consolation of the dying

8. Mampu memberikan

pendidikan kesehatan kepada

klien sebagai upaya

pencegahan primer,

1. Konsep belajar sepanjang hayat

2. Antropologi dan sosiologi kesehatan

3. Teori pendekatan sosial dalam kesehatan

4. Konsep dasar kesehatan

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 24 of 149

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

sekunder dan tertier.

5. Aspek sosial budaya serta hubungannya dengan

ekologi

6. Rancangan penyuluhan kesehatan

7. Metode evaluasi

9. Mampu berkontribusi untuk

meningkatkan kemampuan

sejawat

1. Metoda pembelajaran

2. Teori berubah

3. Team Building

4. Supervisi

5. Metoda Evaluasi

10. Mampu menjalankan fungsi

advokasi untuk

mempertahankan hak klien

agar dapat mengambil

keputusan untuk dirinya *)

1. Pendekatan moral right dalam pengambilan

keputusan

2. Pendekatan etik dalam pengambilan keputusan

3. Hak pasien dan keluarga dalam pelayanan

kesehatan

11. Mampu menggunakan

prinsip-prinsip peningkatan

kualitas berkesinambungan

dalam praktik

Self management of learning

1. Proud to be nurse : confident, committed to,

doing the best to keep nursing respected

2. Domain profesi

3. Kompetensi

4. Otonomi dan kontrol profesi

5. Etika profesi

6. Standar profesi

7. Kesiapan perawat dan tatanan pelayanan

12. Mampu mendemonstrasikan

keterampilan teknis

keperawatan sesuai standar

yang berlaku atau secara

kreatif dan inovatif sehingga

pelayanan yang diberikan

efisien dan efektif*)

1. Fisika Keperawatan

2. Anatromi dan fisiologi Keperawatan

3. Keterampilan-keterampilan teknis keperawatan

(keterampilan dasar dan keterampilan khusus

sesuai dengan tingkat usia di setiap tatanan

pelayanan kesehatan.

13.Mampu mengkolaborasikan

berbagai aspek dalam

pemenuhan kebutuhan

kesehatan klien *)

1. Konsep Collaborative

2. Team work building

14.Mampu melaksanakan terapi

modalitas sesuai dengan

kebutuhan *)

Terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai

kondisi termasuk terapi komplementer

15.Mampu mewujudkan

lingkungan yang aman

secara konsisten melalui

penggunaan strategi

menjamin kualitas dan

manajemen resiko

1. Kajian situasi pelayanan keperawatan :

manajemen asuhan

2. Alur penanganan pasien

3. Pengorganisasian pelayanan

4. Mengelola pelayanan untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

5. Manajemen kasus ( termasuk coordinating and

colaborating care)

6. Kontrol kualitas asuhan keperawatan

7. Dinamika kelompok dan team building

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 25 of 149

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

16.Mampu melaksanakan

pelayanan kesehatan sesuai

dengan kebijakan yang

berlaku dalam bidang

kesehatan *)

1. Pengertian dan luang lingkup K3

2. Undang-undang K3 di Indonesia

3. Bahaya lingkungan kerja dan evaluasinya

4. Bahaya kimia di lingkungan kerja dan

dampaknya terhadap kesehatan

5. Bahaya fisik di lingkungan kerja dan

dampaknya terhadap kesehatan

6. Ergonomi dan faal kerja

7. Biomonitoring

8. Konsep dasar kesehatan lingkungan

9. Penyediaan air bersih

10. Air buangan dan kesehatan

11. Pengelolaan limbah domestik dan medis

12. Manajemen pengendalian vektor

13. Sanitasi makanan

14. Toksikologi lingkungan

15. Perumahan dan pemukiman sehat

16. Intervensi Gizi Masyarakat

17. Keterlibatan dan Peran Tenaga Keperawatan

dalam Kebijakan Pemerintah di Bidang Gizi

Masyarakat

17.Mampu mengkolaborasikan

pelayanan keperawatan *)

1. Penggolongan obat-obatan

2. Farmakodinamika dan farmakokinetik

3. Indikasi dan kontra indikasi obat

4. Efek / efek samping obat

5. Interaksi Obat

6. Cara pemberian dan perhitungan dosis

7. Obat-obatan tradisional

8. Toxicologi obat

9. Zat gizi makro dan mikro

10. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan

11. Kebutuhan Gizi Individu

12. Penilaian status gizi individu

13. Dasar-dasar Dietetika Klinik

14. Nutrisi pada Ibu Hamil

15. Kebutuhan Nutrisi Pada Anak

16. Konsep Dasar Ilmu gizi Masyarakat

17. Gizi dan Pangan Menurut Pendekatan

Kesehatan Masyarakat

18. Mampu memberikan

dukungan kepada tim asuhan

dengan mempertahankan

akontabilitas asuhan

keperawatan yang diberikan

1. Dinamika kelompok (team building)

2. Directing

3. Kepemimpinan

4. Motivasi

5. Komunikasi organisasional

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 26 of 149

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

*) 6. Asertifitas

7. Pengelolaan konflik

8. Konsep dan proses berubah

9. Manajemen keperawatan sebagai sistem dan

proses

10. Konsep dasar kajian situasi

11. Kajian situasi dalam proses manajemen

12. Perencanaan: konsep perencanaan strategis

dan operasional

13. Perencanaan ketenagaan dan finansial

14. Pengelolaan waktu

15. Proses pengambilan keputusan

16. Pengorganisasian (struktur, konsep, kultur

organisasi keperawatan serta model

pengorganisasian, pelayanan keperawatan dan

model penugasan)

17. Pengelolaan staf (seleksi, orientasi, dan

penapakan karier)

19 .Mampu menggunakan

keterampilan interpersonal

yang efektif dalam kerja tim

dan pemberian asuhan

keperawatan dengan

mempertahankan hubungan

kolaboratif *)

1. Ilmu Komunikasi

2. Pengembangan Kepribadian

3. Kepuasan Pelanggan

4. Pemasaran Keperawatan

5. Psikologi Konsumen

6. Konsep Kolaborasi, Kemitraan dan kerja Tim

20.Mampu merancang,

melaksanakan proses

penelitian sederhana

1. Berpikir sistematis

2. Identifikasi dan merumuskan masalah

penelitian

3. Literature dan Critical Review

4. Rancangan penelitian

5. Pengembangan instrumen penelitian

6. Pengumpulan data

7. Analisa data

8. Interpretasi data

9. Desiminasi dan publikasi

10. Keperawatan sebagai ilmu dan seni

11. Trend and issues in nursing

12. Konsep Dasar Penelitian

13. Rancangan Penelitian

14. Penelitian Bidang Perawatan

15. Pengumpulan Data dan Analisa Data

16. Penulisan Karya Ilmiah

17. Proses berubah

21. Mampu memanfaatkan hasil

penelitian dalam upaya

peningkatan kualitas asuhan

keperawatan.

22.Mampu mengembangkan 1. Berpikir kritis

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 27 of 149

UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN

pola pikir kritis, logis dan

etis dalam mengembang kan

asuhan keperawatan

2. Open minded

3. Maturity

23.Mampu mengikuti

perkembangan ilmu dan

teknologi terkini di bidang

keperawatan dan kesehatan.

1. Information Communication Technology in

nursing :

- Menggunakan perangkat komputer dan

jaringan dalam mengakses teknologi

terkini di bidang keperawatan dan

kesehatan

- Klasifikasi intervensi dan outcome

keperawatan (NIC NOC)

24.Mampu mengembangkan

potensi diri untuk

meningkatkan kemampuan

professional

1. Konsep belajar sepanjang hayat

2. Konsep berubah

3. Enterpreneurship dan pengembangan praktik

professional

4. Marketing keperawatan (internal dan

eksternal)

5. Issue terkini dalam pelayanan keperawatan

25. Mampu berkontribusi dalam

mengembangkan profesi

keperawatan

1. Standar profesi

2. Perlindungan profesi (manajemen risiko dan

asuransi profesi)

E. Struktur Kurikulum Sarjana Keperawatan

Kurikulum Program Pendidikan Sarjana Keperawatan ditetapkan dengan mengacu

kepada 60% kurikulum inti, yaitu 87 SKS ( dari 144 SKS ) terdiri dari 70 %

pengetahuan teori dan 30 % penerapan praktik (laboratorium, tatanan klinik dan

komunitas ), dengan masa studi 4 tahun ( 8 semester ).

Pengembangan kurikulum institusi disesuaikan dengan visi dan misi institusi yang

mencirikan kekhasan dari institusi tersebut dengan memasukkan 20 % isu-isu global (

Misal: Perawatan HIV/AIDS, Flu Burung, SARS, Disaster, Perawatan Trauma, IT,

Entrepreuner , Bahasa Asing ) dan muatan lokal 20 % sesuai dengan keunggulan

institusi.

Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dengan pola

struktur terintegrasi sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan untuk

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 28 of 149

menggabungkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relevan dengan masalah

kesehatan yang dihadapi.

Tujuan struktur kurikulum terintegrasi adalah untuk menghasilkan lulusan yang

mampu menjadi guru bagi dirinya, membantu peserta didik belajar aktif, mengkaji

kemampuan diri sendiri, belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri, dan belajar

mandiri. Dalam kurikulum terintergrasi beberapa bahan kajian dikelompokkan menjadi

satuan mata kuliah untuk mencapai beberapa sub unit kompetensi. Setiap sub unit

kompetensi mempunyai bobot satu (1) satuan kredit semester (SKS).

Upaya mengintegrasikan bahan kajian menjadi satuan mata kuliah dapat menggunakan

berbagai cara pengelompokan, diantaranya berdasarkan sistem tubuh, kebutuhan dasar

manusia, respon atau tema. Selanjutnya, mata kuliah tersebut disusun secara seri ,

paralel atau kombinasi.

Berikut ini dipaparkan contoh pengembangan kurikulum terintegrasi

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 29 of 149

1. Pendekatan berdasarkan sistem tubuh pembahasan terintegrasi berdasarkan siklus kehidupan sejak pembentukan

sampai dengan lansia

MATRIK PENGGAMBARAN MATA KULIAH DALAM HUBUNGANNYA

DENGAN PENDEKATAN SISTEM

Semester I Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester

7 Semester

8

IKD

1 (

3S

KS

)

IKD

II (3

SK

S)

IDK

I (

4S

KS

)

IDK

II (4

SK

S)

IKD

III (

3S

KS

)

Sis

t. K

ard

iov

asku

lar

(4S

KS

)

Sis

t. R

esp

irasi

(4S

KS

)

Sis

t. Im

un

Hem

ato

log

i(3 S

KS

)

Sis

t. N

eu

ro b

eh

av. (4

SK

S)

Sis

t. S

en

so

ri P

ers

ep

si

(2S

KS

)

Sis

t. E

nd

okri

n (

3S

KS

)

Sis

t. P

en

cern

aan

(3S

KS

)

Kep

. K

om

un

itas

I(2

SK

S)

Sis

t. M

usku

lo s

kle

leta

l(2

SK

S)

Sis

t. In

teg

um

en

(2S

KS

)

Kep

. K

om

un

itas

II (3

SK

S)

Sis

t. P

erk

em

ihan

(2 S

KS

)

Sis

t. R

ep

rod

uks

i (4

SK

S)

Kep

. K

om

un

itas

III (

3 S

KS

)

Man

aje

men

(2

SK

S)

Keg

aw

at

da

rura

tan

sis

tem

I (

3 S

KS

)

Keg

aw

at

da

rura

tan

sis

tem

II (

2S

KS

)

Agama (2 SKS)

Kewarganegaraan (2SKS)

ISD ( 2SKS) Riset Kep

(4SKS)

B. Indonesia (2 SKS)

Bahasa Inggris (2 SKS)

Bahasa Inggris (2 SKS)

B. Inggris (2SKS)

Skripsi (4 SKS)

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 30 of 149

CONTOH PENDEKATAN BERDASARKAN SISTEM

SEMESTER I

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Agama 2 2 - -

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 - -

3 Bahasa Indonesia 2 2 - -

4 Ilmu Keperawatan Dasar I 3 2 1 -

5 Ilmu Keperawatan Dasar II 3 2 1 -

6. Ilmu Dasar Keperawatan I 4 3 1

Jumlah jam/mg = 13 + 6 = 19 jam 16 13 3

SEMESTER II

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Ilmu Sosial Dasar 2 2 - -

2 B. Inggris 2 1 1 -

3 Ilmu Dasar Keperawatan II 4 3 1 -

4 Ilmu Keperawatan Dasar III 3 2 1 -

5 Sistem Kardiovaskuler 4 3 0.5 0.5

Jumlah jam/mg = 11 + 7 + 2= 20 jam 15 11 3.5 0.5

SEMESTER III

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Sistem Respirasi 4 3 0.5 0.5

2 Sistem Imun dan Hematologi 3 2 0.5 0.5

3 Sistem Neurobehaviour 4 3 0.5 0.5

4 Bahasa Inggris 2 1 1 -

Jumlah jam/mg = 9+5+6 = 20 jam 13 9 2.5 1.5

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 31 of 149

SEMESTER IV

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Sistem Sensori Persepsi 2 1 0.5 0.5

2 Sistem Endokrin 3 2 0.5 0.5

3 Sistem Pencernaan 3 2 0.5 0.5

4 Keperawatan Komunitas I 2 2 - -

Jumlah jam/mg = 7 + 3 +6 = 16 jam 10 7 1.5 1.5

SEMESTER V

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Sistem Muskuloskeletal 2 1 0.5 0.5

2 Sistem Integumen 2 1 0.5 0.5

3 Keperawatan Komunitas II 3 2 1 -

Jumlah jam/mg =4+4+4= 12 jam 7 4 2 1

SEMESTER VI

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Sistem Perkemihan 2 1 0.5 0.5

2 Sistem Reproduksi 4 3 0.5 0.5

3 Keperawatan Komunitas III 3 2 1 -

4 Manajemen Keperawatan 2 1 1 -

Jumlah jam/mg = 7+ 6+4= 17 jam 11 7 3 1

SEMESTER VII

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Kegawatdaruratan system I 3 2 0.5 0.5

2 Riset Keperawatan 4 3 1 -

3 B. Inggris 2 1 1 -

Jumlah jam/mg = 6 + 5+2 = 13 jam 9 6 2.5 0.5

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 32 of 149

SEMESTER VIII

No. Mata Ajar SKS T Lab K/R Ket

1 Kegawatdaruratan system II 2 1 0.5 0.5

2 Skripsi 4 - - 4

Jumlah jam/mg = 1 + 1+18= 20 jam 6 1 0.5 4.5

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 33 of 149

Deskripsi Mata kuliah semester I

Mata kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar I

Beban Studi : 4 Sks

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang konsep berfikir kritis dalam keperawatan,

perkembangan keperawatan; pendekatan holistic care ( konsep Caring, holisme,

humanisme dan transcultural nursing ); prinsip-prinsip legal etis dan isu etik (ethical

issue) ; Nursing advocacy; termasuk, teknologi komunikasi informasi dalam

pembelajaran keperawatan

Kompetensi blok 1

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IKD I mahasiswa mampu :

1. Menerapkan konsep berpikir kritis dalam keperawatan

2. Menganalisis perkembangan sejarah keperawatan

3. Menganalisis prinsip-prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan

4. Menerapkan prinsip-prinsip legal etis pada pengambilan keputusan dalam konteks

keperawatan

5. Memanfaatkan teknologi komunikasi informasi dalam pembelajaran keperawatan

No Kompetensi blok 1 Bahan kajian Metoda

1 Menerapkan konsep

berpikir kritis dalam

keperawatan

Konsep berpikir kritis dalam

keperawatan

Discovery learning

(DL), Project Based

learning (PjBL)

2 Menganalisis

perkembangan sejarah

keperawatan

Sejarah keperawatan nasional dan

internasional

Discovery learning

(DL), Project Based

learning (PjBL)

3 Menganalisis prinsip-

prinsip pendekatan secara

holistik dalam konteks

keperawatan

1. Teori sistem

2. Konsep berubah

3. Konsep holistic care : caring,

holisme, humanisme

4. Transcultural nursing/

(Keperawatan lintas budaya)

Mini lecture, Case

study, Small Group

Discussion (SGD)

4 Menerapkan prinsip-

prinsip legal etis pada

pengambilan keputusan

dalam konsteks

keperawatan

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan

: otonomi, beneficience, justice,

non maleficience, moral right,

nilai dan norma masyarakat

2. Isue etik dalam praktik

Mini lecture, Case

study, Small Group

Discussion (SGD)

Discovery Learning

(DL)

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 34 of 149

keperawatan : Euthanasia, aborsi

3. transplantasi organ, supporting

4. devices

5. Prinsip-prinsip legal dalam

praktik keperawatan : Malpraktik,

neglected,

6. pertanggunggugatan (mandiri dan

limpahan), pertanggungjawaban,

dll

7. Pelindungan hukum dalam praktik

keperawatan

8. Nursing advocacy

6. Pengambilan keputusan legal etis

5 Memanfaatkan teknologi

informasi dalam

pembelajaran keperawatan

Aplikasi komputer (membuat blog,

mengirim tugas melalui email,

mencari bahan untuk tugas

pembelajaran melalui internet )

Demontrasi, PjBL

Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar II

Beban Studi : 4 Sks

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang model konseptual keperawatan; konsep, tahap,

karakteristik, prinsip-prinsip dan tugas tumbuh kembang manusia; teori komunikasi dan

pendidikan dalam keperawatan yang dapat digunakan pada pelayanan keperawatan.

Kompetensi blok 2

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IKD II mahasiswa mampu :

1. Menerapkan model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi (K3AP)

2. Menerapkan hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia

3. Menerapkan prinsip komunikasi terapeutik sesuai dengan konsep tumbuh kembang

4. Menerapkan prinsip pendidikan dalam keperawatan sesuai dengan tumbuh kembang

No Kompetensi blok 2 Bahan kajian Metoda

1 Menerapkan model konseptual

keperawatan dalam berbagai

situasi

Model konseptual keperawatan

(Virginia Henderson, Orem, Roy ,

Betty Newman, dll)

Mini Lecture,

Case studi, SGD

2. Menerapkan hal-hal yang terkait

dengan pertumbuhan dan

perkembangan manusia

Konsep, tahap, karakteristik, dan

tugas perkembangan

Discovery learning

(DL), Project Based

learning (PjBL)

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 35 of 149

No Kompetensi blok 2 Bahan kajian Metoda

3 Menerapkan prinsip komunikasi

sesuai dengan konsep tumbuh

kembang

1. Teori Komunikasi

2. Komunikasi Terapeutik

3. Penggunaan Komunikasi

4. Terapeutik pada berbagai

tingkat usia dengan berbagai

kondisi

5. Penerapan komunikasi dalam

Pelayanan Kesehatan

6. Trend dan Issue komunikasi

dalam Pelayanan Kesehatan /

Keperawatan

7. Komunikasi dalam konteks

sosial dan keanekaragaman

budaya serta keyakinan

Mini lecture, Case

study, Small Group

Discussion (SGD)

Discovery Learning

(DL)

4 Menerapkan prinsip pendidikan

dalam keperawatan sesuai

dengan tumbuh kembang

1. Konsep belajar sepanjang

hayat

2. Antropologi dan sosiologi

kesehatan

3. Teori pendekatan sosial

dalam kesehatan

4. Konsep dasar kesehatan

5. Aspek sosial budaya serta

hubungannya dengan ekologi

6. Rancangan penyuluhan

Kesehatan

7. Metode evaluasi

Mini lecture, Case

study, Small Group

Discussion (SGD)

Discovery Learning

(DL)

PjBL

Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan I

Beban Studi : 4 Sks

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang berbagai mekanisme didalam tubuh manusia mulai

dari tingkat sel sampai dengan tingkat organisme untuk mempertahankan kehidupannya

yang mencakup berbagai konsep dan prinsip biologi, anatomi, fisiologi, biokimia dan

fisika yang terjadi dalam tubuh manusia sesuai tumbuh kembang .

Kompetensi blok 3

Setelah mengikuti kegiatan proses pembelajaran pada blok IDK I mahasiswa mampu :

1. Mengidentifikasi kehidupan sel sebagai unit fungsional terkecil dari organisme

2. Mengenali proses pemenuhan oksigenasi didalam sel dan indikator pemenuhan

kebutuhan oksigenasi sesuai tumbuh kembang

Page 36: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 36 of 149

3. Mengenali proses pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit didalam sel dan

indikator pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit sesuai tumbuh kembang

4. Mengenali proses pemenuhan kebutuhan nutrisi didalam sel dan indicator

pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai tumbuh kembang

5. Mengenali proses pemenuhan kebutuhan eliminasi tingkat sel dan organ serta

indikator pemenuhan kebutuhan eliminasi sesuai tumbuh kembang

No Kompetensi blok 3 Bahan kajian Metoda

1 Mengidentifikasi kehidupan

sel sebagai unit fungsional

terkecil dari organisme

1. Introduksi sel

2. Ultra struktur sel

3. Jenis-jenis sel

4. Fungsi spesifik sel

5. Transport trans membrane

6. Reproduksi sel

7. Genetika

8. Homeostasis

Mini Lecture,Case studi,

SGD, Project Based

learning (PjBL)

2. Mampu mengenali proses

pemenuhan oksigenasi

didalam sel dan indikator

pemenuhan kebutuhan

oksigenasi sesuai tumbuh

kembang

1. Proses oksigenasi

2. Anatomi sistem

kardiovaskuler

3. Fisiologi sistem

kardiovaskuler

4. Anatomi sistem pernafasan

5. Fisiologi sistem pernafasan

6. Listrik dan magnet dalam

sistem tubuh

7. Benda cair, cairan dan gas

dalam tubuh manusia

8. Tanda dan gejala kecukupan

oksigen

Mini Lecture,Case studi,

SGD, Project Based

learning (PjBL)

3 Mampu mengenali proses

pemenuhan kebutuhan

cairan dan elektrolit

didalam sel dan indikator

pemenuhan kebutuhan

cairan dan elektrolit sesuai

tumbuh kembang

1. Benda cair, cairan dan gas

dalam tubuh manusia

2. Keseimbangan cairan dan

elektrolit

3. Hormon-hormon terkait

dengan keseimbangan cairan

dan elektrolit

4. Keseimbangan asam basa

5. Tanda dan gejala kecukupan

cairan dan elektrolit

Mini Lecture,Case studi,

SGD, Project Based

learning (PjBL),

laboratorium activity

4 Mampu mengenali proses

pemenuhan kebutuhan

nutrisi didalam sel dan

indikator pemenuhan

kebutuhan nutrisi sesuai

tumbuh kembang

1. Anatomi sistem pencernaan

2. Fisiologi sistempencernaan

3. Proses pemenuhan

4. Kebutuhan nutrisi sel

5. Hormon-hormon terkait

dengan kebutuhan nutrisi

makro dan mikro nutrien

6. Metabolisme karbo hidrat,

lemak dan protein

7. Metabolisme purin,

pirimidin,porfirin

8. Pembentukan urea

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning (PjBL),

laboratorium activities

Page 37: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 37 of 149

No Kompetensi blok 3 Bahan kajian Metoda

9. Keadaan kenyang dan puasa

10. Tanda dan gejala kecukupan

Nutrisi

5 Mampu mengenali proses

pemenuhan kebutuhan

eliminasi tingkat sel dan

organ serta indikator

pemenuhan kebutuhan

eliminasi sesuai tumbuh

kembang

1. Anatomi sistem urinari

2. Fisiologi ginjal

3. Anatomi sistem

kardiovaskuler

4. Fisiologi sistem

kardiovaskuler

5. Anatomi sistem pernafasan

6. Fisiologi sistem pernafasan

7. Anatomi fisiologi kulit

8. Proses eliminasi sisa

metabolisme

9. Proses eliminasi sisa

pencernaan

10. Hormon-hormon terkait

dengan eliminasi

11. Tanda dan gejala masalah

eliminasi sisa metabolisme

dan sisa pencernaan

Mini Lecture,Case

study, SGD, Project

Based learning (PjBL),

laboratorium activity

Mata Kuliah : Agama

Beban Studi : 2 SKS ( 2 Teori)

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Agama merupakan mata kuliah yang terkait dengan kenyakinan yang melandasi manusia

untuk bersikap dan bertindak toleran dalam kehidupan sosial khususnya kerjasama antar

umat beragama dimasyarakat. Fokus pada pemahaman konsep-konsep agama dan

kehidupan beragama di Indonesia. Penekanannya pada nilai kehidupan beragama yang

diterapkan dalam melaksanakan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pemenuhan

kebutuhan spiritual klien, peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan nilai/keyakinan

klien, dan peran sebagai pendidik untuk memberikan pendidikan spiritualitas klien dalam

melakukan pengelolaan kebutuhan spiritualitas klien baik diklinik maupun dimasyarakat.

Tujuan Mata Kuliah :

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami konsep agama dan

prinsip kehidupan beragama sebagai landasan dalam melaksanakan praktik profesi.

Page 38: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 38 of 149

Bahan Kajian :

1. Konsep agama dan kehidupan beragama

2. Nilai dan keyakinan beragama

3. Dimensi beragama

4. Dimensi sosial keagamaan

5. Spiritual Care

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Fokus dari mata kuliah ini adalah pemahaman tentang kehidupan berdemokrasi,

kebijakan publik, hubungan antar manusia, hubungan antar warganegara, wawasan

nusantara yang relevan dengan praktik keperawatan professional sebagai dasar perawat

dalam menjalankan perannya dalam memberikan asuhan keperawatan profesional,

mengidentifikasi permasalahan terkait dengan hak azasi manusia dan kebijakan publik.

Tujuan Mata Kuliah :

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami prinsip pendidikan

kewarganegaraan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan praktik profesi.

Bahan Kajian :

1. Demokrasi

2. Kebijakan publik

3. Otonomi daerah

4. Hubungan antar manusia

5. Wawasan nusantara

6. Identitas nasional

7. Good governance

8. Geostrategi

9. Politik strategi nasional

10. Negara dan konstitusi

Page 39: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 39 of 149

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini memperalajari bahasa Indonesia dalam ilmu keperawatan dengan

menekankan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi

baik lisan maupun tulisan, berlandaskan pada konsep etika dalam berbahasa.

Tujuan Mata Kuliah :

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu :

1. Menggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi

2. Membuat tulisan dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

3. Membuat resume dalam bahasa Indonesia dari satu topik bahasan

Bahan Kajian :

1. Tata bahasa Indonesia

2. Keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia

3. Cara membuat resume berbahasa Indonesia

Deskripsi Mata kuliah semester II

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah menggambarkan sosial budaya dan pengaruhnya terhadap gaya hidup

dan status kesehatan. Mata kuliah ini membahas tentang disiplin sosial budaya,

politik ekonomi yang berkaitan dengan kesehatan, sistem pelayanan kesehatan dan

kemajuan IPTEK di bidang kesehatan yang sesuai dengan berbagai sosial budaya

untuk mempromosikan kesehatan yang akan digunakan dalam pengelolaan

keperawatan.

Page 40: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 40 of 149

Tujuan Mata Kuliah :

Setelah mengikuti mata kuliah ini peserta didik mampu :

1. Memahami disiplin ilmu sosial budaya dasar terutama ilmu sosiologi,

antropologi dan ilmu sosial lain seperti politik dan ekonomi

2. Memahami konsep dasar tentang masyarakat dan kebudayaan

3. Memahami konsep dasar kelompok sosial, organisasi serta institusi sosial lain

Bahan Kajian :

1. Dasar-dasar ilmu sosial dan antropologi

2. Konsep dasar sosial budaya masyarakat.

3. Perubahan sosial dan budaya, komunikasi antar bangsa.

4. Pengaruh sosial budaya dan ekonomi terhadap prilaku kesehatan.

5. Nilai sosial budaya, politik dan implikasi privasi dan kerahasiaan

6. Nilai keilmuan yang terkait kesehatan dan keperawatan

Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan II

Beban Studi : 4 Sks

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang berbagai mekanisme di dalam tubuh manusia

dalam mempertahankan fungsi-fungsi kehidupannya. Didalamnya mencakup

berbagai konsep biologi, anatomi, fisiologi, biokimia, dan fisika yang terjadi

dalam tubuh manusia sesuai dengan tumbuh kembang.

Kompetensi blok 4

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IDK II mahasiswa mampu:

1. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan sesuai

dengan tumbuh kembang

2. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman sesuai

dengan tumbuh kembang

3. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur sesuai

dengan tumbuh kembang

Page 41: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 41 of 149

4. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan seksual sesuai dengan

tumbuh kembang

No Kompetensi blok 4 Bahan kajian Metoda

1 Mengidentifikasi proses

pemenuhan kebutuhan

aktivitas dan latihan sesuai

dengan tumbuh kembang

1. Anatomi sistem muskuloskletal

2. Fisiologi sistem muskuloskletal

3. Anatomi sistem saraf

4. Fisiologi sistem saraf

5. Jenis-jenis latihan

6. Pengukuran ROM

7. Transport pasien

8. Body aligment

9. Mekanika gerak dan gaya

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

activities

2 Mengidentifikasi proses

pemenuhan kebutuhan

aman dan nyaman

sesuai dengan tumbuh

kembang

1. Sistem kekebalan tubuh

2. Anatomi dan fisiologi sistem

sensorik

3. Patient safety

(Universal/isolated Precaution

: sterilisasi, self protection)

4. Nosokomial infection

5. Transport pasien

6. Body aligment

7. Anatomi sistem saraf

8. Fisiologi sistem saraf

9. Mekanisme nyeri

10. Mekanisme perubahan suhu

tubuh

11. Panas

12. Bunyi dan cahaya

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

activities

3 Mengidentifikasi proses

pemenuhan kebutuhan

istirahat dan tidur sesuai

dengan tumbuh kembang

1. Anatomi sistem saraf

2. Fisiologi sistem saraf

3. Siklus tidur

4. Irama sirkardian

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

activities

4 Mengidentifikasi proses

pemenuhan kebutuhan

seksual sesuai dengan

tumbuh kembang

1. Anatomi sistem reproduksi

2. Fisiologi sistem reproduksi

3. Hormon-hormon terkait sistem

reproduksi

4. Pemenuhan kebutuhan seksual

5. Penyimpangan-penyimpangan

seksual

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL)

Page 42: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 42 of 149

Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar III

Beban Studi : 3 Sks (2-1)

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang metodologi keperawatan dan perspektif keperawatan :

maternitas, anak, orang dewasa, jiwa, dan komunitas serta aplikasi pendidikan dalam

keperawatan di tatanan pelayanan kesehatan.

Kompetensi blok 5 (Ilmu Keperawatan Dasar III)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IKD III mahasiswa mampu :

1. Merancang asuhan keperawatan pada kasus sederhana dengan pendekatan proses

keperawatan

2. Menjelaskan tentang ruang lingkup keperawatan maternitas, anak, orang dewasa,

jiwa dan komunitas dalam sistem pelayanan kesehatan.

3. Mengaplikasikan prinsip pendidikan dalam keperawatan sesuai dengan tumbuh

kembang manusia dalam sistem pelayanan kesehatan

No Kompetensi blok 5 Bahan kajian Metoda

1 Merancang asuhan

keperawatan pada kasus

sederhana dengan

pendekatan proses

keperawatan

Kasus dengan keluhan klien

Konsep proses keperawatan:

1. Pengkajian

2. Diagnose keperawatan

3. Perencanaan

4. Pelaksanaan

5. Evaluasi

6. Pendokumentasian

Mini Lecture, Case

studi, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills

2 Menjelaskan tentang

ruang lingkup

keperawatan

maternitas, anak, orang

dewasa, jiwa dan

komunitas dalam

sistem pelayanan

kesehatan.

1. Perspektif dan falsafah

keperawatan

2. Ruang lingkup keperawatan

3. Tren dan Isu keperawatan

4. Konsep bermain pada anak,

reaksi hospitalisasi, dll

Mini Lecture,Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skil

3 Mengaplikasikan

prinsip pendidikan

dalam keperawatan

sesuai dengan tumbuh

kembang manusia

dalam sistem pelayanan

1. Konsep belajar sepanjang hayat

2. Antropologi dan sosiologi

kesehatan

3. Teori pendekatan sosial dalam

kesehatan

4. Konsep dasar kesehatan

Case studi, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Demonstrasi

Page 43: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 43 of 149

No Kompetensi blok 5 Bahan kajian Metoda

kesehatan aspek sosial budaya serta

hubungannya dengan ekologi

5. Rancangan penyuluhan

kesehatan

6. Metode evaluasi

Mata Kuliah : Sistem Kardiovaskuler

Beban Studi : 5 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan berhubungan dengan sistem kardiovaskuler sesuai tingkat usia manusia

mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi

berbagai aspek yang terkait dengan siklus jantung dan sirkulasi dalam sel sampai organ.

Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis,

komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem kardiovaskuler dengan

pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah melalui beberapa

model belajar yang relevan dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar

mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi.

Kompetensi blok 6 (Sistem kardiovaskuler)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 6 (sistem kardiovaskuler) mahasiswa

akan mampu :

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan dengan memperhatikan aspek legal dan etis

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan pada kasus dengan gangguan sistem

kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia.

3. Menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kardiovaskuler

4. Mengidentifikasi masalah legal dan etis serta membuat keputusan etik pada pasien

dengan masalah pada sistem kardiovaskuler.

Page 44: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 44 of 149

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kardiovaskuler

pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku

dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien

dan efektif.

No Kompetensi blok 6 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi

asuhan keperawatan

dengan kasus gangguan

sistem kardiovaskuler

pada berbagai tingkat

usia dengan

memperhatikan aspek

legal dan etis.

1. Patofisiologi pada sistem

kardiovaskuler (kasus-kasus

kardiovaskuler yang sering

terjadi pada berbagai tingkat

usia di daerah, nasional,

regional dan internasional)

2. Pengkajian sistem

kardiovaskuler

3. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem kardiovaskuler

4. Perencanaan/implementasi/eval

uasi keperawatan pada

gangguan sistem kardiovaskuler

5. Dokumentasi asuhan

keperawatan

6. Sistem layanan kesehatan untuk

pasien dengan gangguan sistem

kardiovaskuler (rujukan, Gakin,

Jamkesmas)

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills,

mapping based

learning

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

sistem kardiovaskuler

pada berbagai tingkat

usia dengan

memperhatikan aspek

legal dan etis.

Pencegahan primer, sekunder , tetsier

pada masalah sistem kardiovaskuler

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills

3 Menggunakan hasil-

hasil penelitian dalam

mengatasi masalah

kardiovaskuler

Hasil-hasil penelitian terkait sistem

kardiovaskuler

Telaah jurnal, Case

study, SGD

4. Mengidentifikasi

masalah legal dan etis

serta membuat

keputusan etik pada

pasien dengan masalah

pada sistem

kardiovaskuler.

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Isue etik dalam praktik

keperawatan : Euthanasia, aborsi

3. transplantasi organ, supporting

devices

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

Page 45: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 45 of 149

4. Prinsip-prinsip legal dalam praktik

keperawatan : Malpraktik, neglected,

pertanggunggugatan (mandiri dan

limpahan), pertanggungjawaban, dll

5. Pelindungan hukum dalam praktik

keperawatan

6. Pengambilan keputusan legal etis

5. Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan gangguan

sistem kardiovaskuler

pada berbagai tingkat

usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

Otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6. Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan

pada kasus dengan

gangguan sistem

kardiovaskuler pada

berbagai tingkat usia

sesuai dengan standar

yang berlaku, dengan

berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan

pelayanan yang efisien

dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang :

1. Pengkajian pada system

kardiovaskuler

2. Pemasangan infus

3. EKG

4. Terapi melalui intra vena

5. Punksi vena

Lab skills

Deskripsi Mata kuliah semester III

Mata Kuliah : Sistem Respirasi

Beban Studi : 5 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang sistem respirasi sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan

dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang

terkait dengan proses ventilasi, difusi, transportasi, dan sistem respirasi sel. Kegiatan

belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis,

komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem respirasi dengan pendekatan

asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek legal dan

Page 46: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 46 of 149

etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian

kompetensi.

Kompetensi blok 7 (Sistem Respirasi)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 6 (sistem respirasi) mahasiswa

mampu :

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem respirasi

pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem respirasi

pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

respirasi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah respirasi

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan sistem respirasi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan

aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem respirasi pada

berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

respirasi pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan

berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan

efektif.

No Kompetensi blok 7 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

gangguan sistem respirasi

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

1. Anatomi, fisiologi, kimia,

fisika dan biokimia system

respirasi

2. Patofisiologi pada sistem

respirasi (kasus-kasus

respirasi yang sering terjadi

pada berbagai tingkat usia di

daerah, nasional, regional dan

internasional)

3. Pengkajian sistem respirasi

4. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem respirasi

5. Perencanaan/implementasi/

6. evaluasi keperawatan pada

gangguan sistem respirasi

7. Dokumentasi asuhan

Mini Lecture,

Case study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills ,

mapping based

learning

Page 47: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 47 of 149

keperawatan

8. Sistem layanan kesehatan

untuk pasien dengan

gangguan sistem respirasi

(rujukan, PMO, Gakin,

Jamkesmas)

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

sistem respirasi pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

Pencegahan primer, sekunder dan

tertier pada masalah sistem

respirasi

Mini Lecture,

Case study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan

sistem respirasi dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah respirasi

Hasil-hasil penelitian terkait

sistem respirasi

Telaah jurnal,

Discovery

Learning, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan sistem respirasi

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis

Manajemen kasus pada sistem

respirasi (klasifikasi kasus sistem

respirasi dan prioritas masalah

sistem respirasi)

Case study, SGD

5 Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan gangguan sistem

respirasi pada berbagai

tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika

keperawatan : Otonomi,

beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai

dan norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6 Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan

pada kasus dengan

gangguan sistem respirasi

pada berbagai tingkat usia

sesuai dengan standar yang

berlaku, dengan berfikir

kreatif dan inovatif

sehingga menghasilkan

pelayanan yang efisien dan

efektif

Prosedur Keperawatan tentang : 1. Pengkajian pada sistem

pernafasan

2. Fisioterapi dada/ postural

drainage

3. Terapi O 2

4. Suctioning

5. Perawatan WSD

6. Nebulisasi

7. Trakheostomi

Lab skills

Page 48: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 48 of 149

Mata Kuliah : Sistem Imun dan hematologi

Beban Studi : 3 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang sistem imun dan hematologi sesuai tingkat usia manusia mulai dari

pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai

aspek yang terkait dengan fungsi imun dan hematologi yaitu mekanisme pertahanan

tubuh; sel-sel darah dan mekanisme pembekuan. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi

pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam

mengaplikasikan konsep sistem imun dan hematologi dengan pendekatan asuhan

keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek legal dan

etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian

kompetensi.

Kompetensi blok 8 (Sistem imun dan hematologi)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 8 (sistem imun dan hematologi)

mahasiswa mampu :

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem imun dan

hematologi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem imun dan

hematologi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

imun dan hematologi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi

masalah imun dan hematologi

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan sistem imun dan hematologi pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem imun dan

hematologi pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

imun dan hematologi pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku

Page 49: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 49 of 149

dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien

dan efektif.

No Kompetensi blok 8 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

gangguan sistem imun dan

hematologi pada berbagai

tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis.

1. Anatomi, fisiologi, kimia,

fisika dan biokimia sistem

imun dan hematologi.

2. Patofisiologi pada sistem imun

dan hematologi (kasus-kasus

imun dan hematologi yang

sering terjadi pada berbagai

tingkat usia di daerah,

nasional, regional dan

internasional)

3. Pengkajian sistem imun dan

hematologi

4. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem imun dan

hematologi

5. Perencanaan/implementasi/eva

luasi keperawatan pada

gangguan sistem imun dan

hematologi

6. Dokumentasi asuhan

keperawatan

7. Sistem layanan kesehatan

untuk pasien dengan gangguan

sistem imun dan hematologi

(rujukan, Gakin, Jamkesmas)

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Mapping

based learning, Lab

skills

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

sistem imun dan hematologi

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

Pencegahan primer, sekunder dan

tertier pada masalah sistem imun

dan hematologi

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan sistem

imun dan hematologi dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah sistem imun dan

hematologi

Hasil-hasil penelitian terkait

sistem imun dan hematologi

Telaah jurnal,

Discovery

Learning, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

Manajemen kasus pada sistem

imun dan hematologi (klasifikasi

kasus dan prioritas masalah sistem

imun dan hematologi)

Case study, SGD

Page 50: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 50 of 149

gangguan sistem imun dan

hematologi pada berbagai

tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis

5 Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus dengan

gangguan sistem imun dan

hematologi pada berbagai

tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6 Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan pada

kasus dengan gangguan

sistem imun dan hematologi

pada berbagai tingkat usia

sesuai dengan standar yang

berlaku, dengan berfikir

kreatif dan inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan

yang efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang : 1. Pengkajian pada klien dg masalah

sistem imun dan hematologi

2. AGD/Analisa Gas Darah

3. Tourniket test

Lab skills

Mata Kuliah : Sistem Neurobehaviour

Beban Studi : 5 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis tentang

sistem neurobehaviour sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam

kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait

dengan gangguan umum neurologi, serebrovaskular, neurovaskuler dan neuropsikologi.

Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis

dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem neurobehaviour dengan

pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar pemecahan masalah dengan memperhatikan

aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan

pencapaian kompetensi.

Kompetensi blok 9 (Sistem Neurobehaviour)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 9 ( Sistem Neurobehaviour )

mahasiswa mampu :

Page 51: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 51 of 149

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan gangguan sistem neurobehaviour

pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etik

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem

neurobehaviour pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan

etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

neurobehaviour dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

neurobehaviour

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan sistem neurobehaviour pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem neurobehaviour

pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

neurobehaviour pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku

dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien

dan efektif.

No Kompetensi blok 9 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan

gangguan sistem

neurobehaviour pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etik

1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika

dan biokimia system

neurobehaviour

2. Patofisiologi pada sistem

neurobehaviour (kasus-kasus

neurobehaviour yang sering

terjadi pada berbagai tingkat usia

di daerah, nasional, regional dan

internasional)

3. Pengkajian sistem neurobehaviour

4. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem neurobehaviour

5. Perencanaan/implementasi/evalua

si keperawatan pada gangguan

sistem neurobehaviour

6. Dokumentasi asuhan keperawatan

7. Sistem layanan kesehatan untuk

pasien dengan gangguan sistem

neurobehaviour (rujukan, Gakin,

Jamkesmas)

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL),

Mapping based

learning, Lab

skills

2 Melakukan simulasi Pencegahan primer, sekunder dan Mini Lecture,

Page 52: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 52 of 149

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

sistem neurobehaviour

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

tertier pada masalah sistem

neurobehaviour

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

skills

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan sistem

imun dan hematologi dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah sistem

neurobehaviour

Hasil-hasil penelitian terkait sistem

neurobehaviour

Telaah jurnal,

Discovery

Learning, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan sistem

neurobehaviour pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis

Manajemen kasus pada sistem

neurobehaviour (klasifikasi kasus dan

prioritas masalah sistem

neurobehaviour)

Case study,

SGD

5 Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan gangguan sistem

neurobehaviour pada

berbagai tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study,

SGD, Problem

Based learning

(PBL)

6 Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan

pada kasus dengan

gangguan sistem

neurobehaviour pada

berbagai tingkat usia sesuai

dengan standar yang

berlaku, dengan berfikir

kreatif dan inovatif

sehingga menghasilkan

pelayanan yang efisien dan

efektif

Prosedur Keperawatan tentang : 1. Pemeriksaan fisik sistem neurologi

saraf kranial.

2. Pemeriksaan tingkat kesadaran.

3. Pemeriksaan status mental.

4. Pemeriksaan fisik khusus untuk

dementia alzeimer, epilepsi.

5. Pemeriksaan EEG

6. Persiapan pemeriksaan lumbal

punksi

7. Persiapan pemeriksaan CT Scan,

kepala dan MRI

8. Persiapan pemeriksaan laboratorium

khusus kasus neurobehaviour.

9. Persiapan pemeriksaan ECT

10. Persiapan pemeriksaan Brain

mapping

11. Pengukuran tekanan intrakranial

(TIC)

12. Penangan kejang pada anak dan

dewasa.

13. Manajemen amuk / perilaku

kekerasan.

14. Managemen halusinasi/waham

Lab skills

Page 53: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 53 of 149

15. Manajemen krisis

16. Penatalaksanaan Terapi perilaku

17. Penatalaksanaan Terapi kognitif

18. Penatalaksanaan Terapi aktifitas

kelompok.

19. Penatalaksanaan pemberian

psikofarmaka

20. Penatalaksanaan Terapi bermain

Deskripsi Mata kuliah semester IV

Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang sistem persepsi sensori sesuai tingkat usia manusia mulai dari

pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi

berbagai aspek yang terkait dengan fungsi persepsi sensori yaitu penglihatan dan

pendengaran. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan

berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem

persepsi sensori dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian

masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa

dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi.

Kompetensi blok 10 (Sistem persepsi sensori)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 10 (sistem Persepsi Sensori )

mahasiswa mampu:

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem persepsi

sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persepsi

sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

Page 54: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 54 of 149

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

persepsi sensori dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

persepsi sensori

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem persepsi sensori

pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

persepsi sensori pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku

dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien

dan efektif.

No Kompetensi blok 10 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

gangguan sistem sistem

persepsi sensori pada

berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis.

1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika

dan biokimia system respirasi

2. Patofisiologi pada sistem

persepsi sensori (kasus-kasus

sistem persepsi sensori yang

sering terjadi pada berbagai

tingkat usia di daerah, nasional,

regional dan internasional)

3. Pengkajian sistem sistem

persepsi sensori

4. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem sistem persepsi

sensori

5. Perencanaan/implementasi/eval

uasi keperawatan pada

gangguan sistem persepsi

sensori

6. Dokumentasi asuhan

keperawatan

7. Sistem layanan kesehatan untuk

pasien dengan gangguan sistem

persepsi sensori (rujukan,

Gakin, Jamkesmas)

Mini Lecture, Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Mapping based

learning, Lab skills

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

sistem sistem persepsi

sensori pada berbagai

tingkat usia dengan

Pencegahan primer, sekunder dan

tertier pada masalah sistem persepsi

sensori

Mini Lecture, Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

Page 55: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 55 of 149

memperhatikan aspek legal

dan etis.

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan sistem

sistem persepsi sensori dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah persepsi sensori

Hasil-hasil penelitian terkait sistem

persepsi sensori

Telaah jurnal,

Discovery

Learning, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan sistem sistem

persepsi sensori pada

berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis

Manajemen kasus pada sistem

persepsi sensori (klasifikasi kasus

dan prioritas masalah sistem

persepsi sensori )

Case study, SGD

5 Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan gangguan sistem

persepsi sensori pada

berbagai tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6 Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan pada

kasus dengan gangguan

sistem persepsi sensori

pada berbagai tingkat usia

sesuai dengan standar yang

berlaku, dengan berfikir

kreatif dan inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan

yang efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang :

1. Pengkajian pada klien dg

masalah sistem persepsi sensori

2. Irigasi mata

3. Tetes mata

4. Irigasi telinga

5. Tetes telinga

Lab skills

Mata Kuliah : Sistem Endokrin (blok 11)

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang sistem endokrin sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai bayi

baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait

dengan fungsi sistem endokrin yang berfungsi sebagai sistem pengatur baik secara

Page 56: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 56 of 149

mandiri maupun bersama-sama dengan sistem saraf dalam pengaturan metabolisme.

Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir

sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem endokrin dengan

pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan

memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui

proses belajar dan pencapaian kompetensi.

Kompetensi blok 11 (Sistem Endokrin )

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 12 (sistem endokrin ) mahasiswa

akan mampu:

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem endokrin

pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem endokrin

pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

endokrin dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

endokrin

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan sistem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem endokrin pada

berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

endokrin pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan

berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan

efektif.

No Kompetensi blok 11 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

gangguan sistem endokrin

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek

legal dan etis.

1. Anatomi, fisiologi, kimia,

fisika dan biokimia sistem

endokrin

2. Patofisiologi pada sistem

endokrin (kasus-kasus

endokrin yang sering terjadi

pada berbagai tingkat usia di

daerah, nasional, regional dan

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

skills, mapping

based learning

Page 57: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 57 of 149

internasional)

3. Pengkajian sistem endokrin

4. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem endokrin

5. Perencanaan/implementasi/eva

luasi keperawatan pada

gangguan sistem endokrin

6. Dokumentasi asuhan

keperawatan

7. Sistem layanan kesehatan

untuk pasien dengan gangguan

sistem endokrin

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan dengan

kasus gangguan sistem

endokrin pada berbagai

tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis.

Pencegahan primer, sekunder dan

tertier pada masalah sistem

endokrin

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

skills, mapping

based learning

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan sistem

endokrin dan menggunakan

hasil-hasil penelitian dalam

mengatasi masalah

pencernaan

Hasil-hasil penelitian terkait sistem

endokrin

Telaah jurnal,

Discovery

Learning, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan sistem endokrin

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek

legal dan etis

Manajemen kasus pada sistem

endokrin (klasifikasi dan prioritas

masalah kasus sistem endokrin)

Case study,

SGD

5. Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus dengan

gangguan sistem endokrin

pada berbagai tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan

: otonomi, beneficience, justice,

non maleficience, moral right,

nilai dan norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study,

SGD, Problem

Based learning

(PBL)

6. Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan pada

kasus dengan gangguan

sistem endokrin pada

berbagai tingkat usia sesuai

dengan standar yang berlaku,

dengan berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan yang

efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang :

1. Pengkajian pada klien dg

masalah sistem endokrin

2. KH

3. GDS

4. Injeksi sub kutan

Lab skills

Page 58: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 58 of 149

Mata Kuliah : Sistem Pencernaan (blok 12)

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang sistem pencernaan sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai

bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang

terkait dengan fungsi sistem pencernaan yaitu menyediakankan nutrien bagi kehidupan

melalui proses ingesti, digesti, dan absorpsi yang juga melibatkan kerja dari sistem

saraf, sistem endokrin dan sistem kardiovaskuler. Penggunaan nutrien didalam sel

dipengaruhi oleh keberadaan oksigen sehingga secara tidak langsung sistem

pencernaan juga mempunyai peranan penting didalam pemanfaatan nutrien.

Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir

sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem muskuloskeletal

dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

Kompetensi blok 12 (Sistem Pencernaan )

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 12 (system pencernaan) mahasiswa

akan mampu:

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem pencernaan

pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem

pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

pencernaan dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

muskuloskeletal

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan sistem pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem pencernaan

pada berbagai tingkat usia

Page 59: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 59 of 149

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

pencernaan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan

berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan

efektif.

No Kompetensi blok 12 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

gangguan sistem pencernaan

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek

legal dan etis.

1. Patofisiologi pada sistem

pencernaan (kasus-kasus

pencernaan yang sering

terjadi pada berbagai tingkat

usia di daerah, nasional,

regional dan internasional)

2. Pengkajian sistem

pencernaan

3. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem pencernaan

4. Perencanaan/implementasi/ev

aluasi keperawatan pada

gangguan sistem pencernaan

5. Dokumentasi asuhan

keperawatan

6. Sistem layanan kesehatan

untuk pasien dengan

gangguan sistem pencernaan

(rujukan, Gakin, Jamkesmas)

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills,

mapping based

learning

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan dengan

kasus gangguan sistem

pencernaan pada berbagai

tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis.

Pencegahan primer, sekunder, dan

tersier pada masalah sistem

pencernaan

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills,

mapping based

learning

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan sistem

pencernaan dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah pencernaan

Hasil-hasil penelitian terkait

sistem pencernaan

Telaah jurnal, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan sistem pencernaan

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek

legal dan etis

Manajemen kasus pada sistem

pencernaan (klasifikasi kasus

sistem pencernaan dan prioritas

masalah sistem pencernaan)

Case study, SGD

Page 60: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 60 of 149

5. Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus dengan

gangguan sistem pencernaan

pada berbagai tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan

: otonomi, beneficience, justice,

non maleficience, moral right,

nilai dan norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6. Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan pada

kasus dengan gangguan

sistem pencernaan pada

berbagai tingkat usia sesuai

dengan standar yang berlaku,

dengan berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan yang

efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang :

1. Pengkajian pada klien dg

masalah sistem pencernaan

2. Pemasangan Nasogastric Tube

(NGT)

3. Bilas lambung (gastric

Lavage)

4. Menentukan jenis dan jumlah

kalori dalam diet

5. Wash-out / Enema

6. Colostomy care

Lab skills

Mata Kuliah : Komunitas I

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Fokus mata ajar Keperawatan Komunitas I adalah pembahasan tentang konsep

keluarga, kesehatan keluarga, konsep keluarga sejahtera, asuhan keperawatan keluarga

pada tiap tahapan perkembangan keluarga yang meliputi pasangan keluarga yang baru

menikah, keluarga yang menanti kelahiran, keluarga dengan balita, keluarga dengan

anak usia sekolah, keluarga dengan remaja, keluarga dewasa dan masalah-masalah

keluarga yang terkait dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia. Kegiatan

belajar meliputi ceramah, diskusi dan pembahasan kasus.

Kompetensi blok 13 (Komunitas I)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 13 Komunitas I mahasiswa akan

mampu:

1. Menjelaskan konsep keperawatan dan konsep terkait dan penerapannya pada asuhan

keperawatan keluarga

2. Melengkapi data kasus tersebut menggunakan format pengkajian keluarga yang

sesuai.

Page 61: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 61 of 149

3. Mengelompokkan data adaptif dan maladaptif yang mendukung untuk merumuskan

masalah keperawatan menggunakan format analisa data.

4. Menegakkan diagnosis keperawatan sesuai data tersebut

5. Merumuskan dan menentukan prioritas diagnosa keperawatan keluarga

menggunakan format prioritas masalah yang sesuai

6. Menyusun tujuan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan

diagnosis keperawatan keluarga tersebut

7. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang sesuai dengan tujuan tersebut

menggunakan format yang sesuai

8. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan keluarga

9. Menghubungkan dampak isu tersebut pada perkembangan keperawatan keluarga.

No Kompetensi blok 13 Bahan kajian Metoda

1 Mampu menjelaskan konsep

tersebut penerapannya pada

asuhan keperawatan

keluarga

1. Konsep keluarga

2. Konsep keluarga sejahtera

3. Konsep keperawatan keluarga

4. Ruang lingkup keperawatan

keluarga

5. Trend dan isu keperawatan

keluarga

6. Proses keperawatan keluarga

7. Asuhan keperawatan Keluarga

sesuai kebutuhan tumbuh

kembang

8. Asuhan keperawatan Keluarga

dengan masalah kesehatan yang

lazim di Indonesia

Mini Lecture,Case

studi, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills

2 Apabila diberi data kasus

keluarga, mahasiswa mampu

melakukan asuhan

keperawatan keluarga

1. Konsep asuhan keperawatan

keluarga

2. Pengkajian keluarga

3. Perumusan masalah

keperawatan keluarga

4. Diagnosis keperawatan keluarga

5. Prioritas diagnosis keperawatan

keluarga

6. Perencanaan kep. keluarga

7. Evaluasi kep. Keluarga

Mini Lecture,Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

3

4

5

6

7

8

9

Page 62: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 62 of 149

Deskripsi Mata kuliah semester V

Mata Kuliah : Sistem Muskuloskeletal (blok 14)

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang sistem muskuloskeletal sesuai tingkat usia manusia mulai dari

mulai bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek

yang terkait dengan fungsi sistem muskuloskeletal dalam melindungi organ vital (otak,

jantung, paru), penyokong tubuh, memproduksi panas tubuh, reservoir sel-sel darah

merah matur, reservoir mineral penting, dan melakukan fungsi pergerakan tubuh.

Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir

sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem muskuloskeletal

dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

Kompetensi blok 14 (Sistem Muskuloskeletal )

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 14 (sistem muskuloskeletal)

mahasiswa akan mampu:

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem

muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan

etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem

muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan

etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem

muskuloskeletal dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

muskuloskeletal

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan sistem muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem

muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia

Page 63: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 63 of 149

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

muskuloskeletal pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku

dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien

dan efektif.

No Kompetensi blok 14 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi

asuhan keperawatan

dengan kasus gangguan

sistem muskuloskeletal

pada berbagai tingkat

usia dengan

memperhatikan aspek

legal dan etis.

1. Patofisiologi pada sistem

muskuloskeletal (kasus-kasus

musculoskeletal yang sering

terjadi pada berbagai tingkat usia

di daerah, nasional, regional dan

internasional)

2. Pengkajian sistem

muskuloskeletal

3. Diagnosa keperawatan pada

gangguan sistem muskuloskeletal

4. Perencanaan/implementasi/evalua

si keperawatan pada gangguan

sistem muskuloskeletal

5. Dokumentasi asuhan keperawatan

6. Sistem layanan kesehatan untuk

pasien dengan gangguan sistem

muskuloskeletal (rujukan, PMO,

Gakin, Jamkesmas)

Mini Lecture, Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

sistem muskuloskeletal

pada berbagai tingkat

usia dengan

memperhatikan aspek

legal dan etis.

Pencegahan primer, sekunder, dan

tersier pada masalah sistem

muskuloskeletal

Mini Lecture, Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

3 Mengidentifikasi

masalah-masalah

penelitian yang

berhubungan dengan

sistem muskuloskeletal

dan menggunakan hasil-

hasil penelitian dalam

mengatasi masalah

muskuloskeletal

1. Pengertian masalah penelitian

2. Hasil-hasil penelitian terkait

sistem muskuloskeletal

Telaah jurnal, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien

dengan gangguan sistem

muskuloskeletal pada

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan:

Otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Prinsip-prinsip legal dalam praktik

keperawatan : Malpraktik, neglected,

3. pertanggunggugatan (mandiri dan

Case study, SGD

Page 64: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 64 of 149

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis

limpahan), pertanggungjawaban, dll

4. Pelindungan hukum dalam praktik

5. Keperawatan

6. Pengambilan keputusan legal etis

5. Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan gangguan sistem

muskuloskeletal pada

berbagai tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6. Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan

pada kasus dengan

gangguan sistem

muskuloskeletal pada

berbagai tingkat usia

sesuai dengan standar

yang berlaku, dengan

berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan

yang efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang : 1. Pengkajian pada sistem

muskuloskeletal

2. Body movement / body mechanic

3. Pain management

4. Ambulasi dini

5. Fiksasi dan imobilisasi

6. Wound care

7. ROM exercise

8. Pijat bayi

Lab skills

Mata Kuliah : Komunitas II

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Fokus mata ajar Keperawatan Komunitas II adalah membahas konsep dasar

keperawatan gerontik, teori-teori biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual pada

proses penuaan dan standar keperawatan gerontik. Penerapannya pada asuhan

keperawatan gerontik pada lansia dengan masalah kesehatan fisik, psikososial, kultural

dan spiritual yang lazim; asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia menjelang ajal;

strategi promosi kesehatan dan kesejahteraan lansia; dan dukungan terhadap orang

yang terlibat dalam perawatan lansia.

Kompetensi blok 16 (Komunitas II)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 16 Komunitas II mahasiswa akan

mampu :

Page 65: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 65 of 149

1. Bila diberi data kasus lansia di keluarga, peserta didik mampu menyusun rencana

asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan

gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan

2. Bila diberi data kasus lansia di kelompok, peserta didik mampu menyusun rencana

asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan

gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan

3. Bila diberi data kasus lansia di panti, peserta didik mampu menyusun rencana

asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan

gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan

4. Bila ditempatkan di panti werdha, peserta didik mampu menganalisa program lansia

di institusi

No Kompetensi blok 16 Bahan kajian Metoda

1 Bila diberi data kasus lansia

di keluarga, peserta didik

mampu menyusun rencana

asuhan keperawatan lansia

dengan menggunakan

konsep-konsep dasar

keperawatan gerontik dan

sesuai dengan langkah-

langkah proses keperawatan

1. Konsep dasar keperawatan

gerontik

2. Teori-teori penuaan

3. Perubahan bio-psiko-sosial-

spiritual-cultural yang lazim

terjadi pada proses menua

4. Komunikasi terapeutik pada

sasaran lansia

5. Asuhan keperawatan lansia

dengan gangguan biologis

6. Asuhan keperawatan lansia

dengan masalah psikososial

7. Asuhan keperawatan lansia

dengan masalah social

cultural

8. Asuhan keperawatan kritikal

pada lansia

9. Asuhan keperawatan lansia

menjelang ajal

10. Program nasional kesehatan

lansia

11. Terapi medik yang lazim

digunakan pada lansia

khususnya terkait masalah

hipertensi, gangguan

pernafasan (COPD/asma),

gangguan berkemih,

osteoporosis/osteoarthritis,

rasa sakit/nyeri, terapi cairan

serta hal-hal yang perlu

Mini Lecture,Case

studi, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

Page 66: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 66 of 149

diperhatikan untuk atau

selama lansia menggunakan

12. Program nasional kesehatan

lansia

13. Isu-isu, strategi dan kegiatan

untuk promosi kesehatan dan

kesejahteraan lansia serta

dukungan terhadap orang

yang terlibat merawat lansia

2 Bila diberi data kasus lansia

di kelompok, peserta didik

mampu menyusun rencana

asuhan keperawatan lansia

dengan menggunakan

konsep-konsep dasar

keperawatan gerontik dan

sesuai dengan langkah-

langkah proses keperawatan

1. Konsep asuhan keperawatan

kelompok

2. Pengkajian kelompok

3. Perumusan masalah

keperawatan kelompok

4. Diagnosis keperawatan kelg

5. Prioritas diagnosis

keperawatan kelompok

6. Perencanaan kep. Kelompok

7. Evaluasi kep. kelompok

Mini Lecture,Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

Deskripsi Mata kuliah semester VI

Mata Kuliah : Sistem Perkemihan (blok 17)

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang Sistem Perkemihan sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai

bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait

dengan fungsi Sistem Perkemihan . Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada

pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan

konsep Sistem Perkemihan dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar

penyelesaian masalah.

Kompetensi blok 17 (Sistem Perkemihan)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 14 (Sistem Perkemihan ) mahasiswa

akan mampu :

Page 67: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 67 of 149

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan Sistem

Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan Sistem

Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan Sistem

Perkemihan dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

Perkemihan

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan Sistem Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai peran diatas dengan memperhatikan

etika dan norma profesi Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan

gangguan sistem Perkemihan pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

Perkemihan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan

berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan

efektif.

No Kompetensi blok 17 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi

asuhan keperawatan

dengan kasus gangguan

Sistem Perkemihan pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

1. Patofisiologi pada Sistem

Perkemihan (kasus-kasus

Sistem Perkemihan yang

sering terjadi pada berbagai

tingkat usia di daerah,

nasional, regional dan

internasional)

2. Pengkajian Sistem Perkemihan

3. Diagnosa keperawatan pada

gangguan Sistem Perkemihan

4. Perencanaan/implementasi/eva

luasi keperawatan pada

gangguan Sistem Perkemihan

5. Dokumentasi asuhan

keperawatan

6. Sistem layanan kesehatan

untuk pasien dengan gangguan

sistem perkemihan (rujukan,

Gakin, Jamkesmas)

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

Sistem Perkemihan pada

Pencegahan primer,sekunder, dan

tersier pada masalah Sistem

Perkemihan

Mini Lecture, Case

study, SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab skills

Page 68: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 68 of 149

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan

Sistem Perkemihan dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam

mengatasi masalah

Perkemihan

1. Pengertian masalah penelitian

2. Hasil-hasil penelitian terkait

Sistem Perkemihan

Telaah jurnal, Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan Sistem

perkemihan pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis

Manajemen kasus pada Sistem

Perkemihan (klasifikasi kasus

Sistem Perkemihan dan prioritas

masalah Sistem Perkemihan )

Case study, SGD

5. Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan gangguan sistem

perkemihan pada berbagai

tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6 Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan

pada kasus dengan

gangguan sistem

perkemihan pada berbagai

tingkat usia sesuai dengan

standar yang berlaku,

dengan berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan

yang efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang : 1. Pengkajian pada sistem

perkemihan

2. Kateterisasi urin

3. Peritonial dialisa

4. Irigassi blas

Lab skills

Mata Kuliah : Sistem Reproduksi (blok 18)

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang Sistem Reproduksi sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai bayi

baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait

Page 69: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 69 of 149

dengan fungsi Sistem Reproduksi (sikap terhadap kesehatan seksualitas dan reproduksi,

anatomi fisiologi sistem reproduksi, perkembangan seksualitas dan reproduksi, respon

seksualitas dan reproduksi, kehamilan dan seksualitas, masalah yang berhubungan dengan

seksualitas dan reproduksi). Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian

kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep Sistem

Reproduksi dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

Kompetensi blok 18 (Sistem Reproduksi)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 18 (Sistem Reproduksi ) mahasiswa

akan mampu :

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan Sistem

Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan Sistem

Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan Sistem

Reproduksi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

Reproduksi

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan Sistem Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem Reproduksi

pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

Reproduksi pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan

berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan

efektif.

No Kompetensi blok 18 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi

asuhan keperawatan

dengan kasus gangguan

Sistem Reproduksi pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

1. Patofisiologi pada Sistem

Reproduksi (kasus-kasus Sistem

Reproduksi yang sering terjadi

pada berbagai tingkat usia di

daerah, nasional, regional dan

internasional)

2. Pengkajian Sistem Reproduksi

3. Diagnosa keperawatan pada

Mini Lecture,

Case study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

Page 70: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 70 of 149

gangguan Sistem Reproduksi

4. Perencanaan/implementasi/evaluasi

keperawatan pada gangguan Sistem

Reproduksi

5. Dokumentasi asuhan keperawatan

6. Sistem layanan kesehatan untuk

pasien dengan gangguan sistem

Reproduksi (rujukan, PMO,

Gakin, Jamkesmas)

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

Sistem Reproduksi pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

Pencegahan primer, sekunder, dan

tersier pada masalah Sistem

Reproduksi

Mini Lecture,

Case study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan

Sistem Reproduksi dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam

mengatasi masalah

Perkemihan

1. Pengertian masalah penelitian

2. Hasil-hasil penelitian terkait

Sistem Reproduksi

Telaah jurnal,

Case study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan Sistem

Reproduksi pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis

Manajemen kasus pada Sistem

Reproduksi (klasifikasi kasus Sistem

Reproduksi dan prioritas masalah

Sistem Reproduksi )

Case study, SGD

5. Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan gangguan sistem

reproduksi n pada berbagai

tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :

otonomi, beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai dan

norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6. Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan

pada kasus dengan

gangguan sistem

reproduksi pada berbagai

tingkat usia sesuai dengan

standar yang berlaku,

dengan berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan

yang efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan tentang : 1. Pemeriksaan ibu hamil

2. PP test

3. Prosedur menolong persalinan

4. Resusitasi bayi baru lahir

5. Pemeriksaan fisik pasca prersalinan :

lochea, mamae, fundus uteri

6. Senam hamil

7. Senam psot partum

8. Senam Kegel Exercise

9. Pemeriksaan payu dara (Sadari)

Lab skills

Page 71: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 71 of 149

Mata Kuliah : Komunitas III

Beban Studi :

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Fokus mata ajar ini membahas tentang konsep dasar kesehatan dan keperawatan

komunitas, program-program kesehatan/kebijakan pemerintah dalam menanggulangi

masalah kesehatan prioritas di Indonesia, asuhan keperawatan komunitas dan

pembahasan yang terkait isu dan kecenderungan masalah kesehatan komunitas dalam

konteks pelayanan kesehatan utama dengan penekanan pada peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan, area-area khusus dalam keperawatan

komunitas, meliputi keperawatan kesehatan sekolah, keperawatan kesehatan kerja,

keperawatan di rumah (“homecare”), keperawatan jiwa masyarakat, jaminan mutu

layanan keperawatan komunitas dan isu/kecenderungan dalam keperawatan komunitas,

dengan penekanan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan

kesehatan. Mata ajar ini berguna dalam memahami berbagai area khusus dalam

keperawatan komunitas terutama terkait dengan masalah kesehatan yang lazim terjadi di

Indonesia, dan memahami mekanisme jaminan layanan keperawatan komunitas, serta

isu/kecenderungan yang terjadi; dan atau prasyarat untuk mengikuti mata ajar

keperawatan komunitas III. Pengalaman belajar meliputi ceramah, diskusi, pembahasan

kasus dan praktikum.

Kompetensi Blok 19 (Komunitas III)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 19 Komunitas III mahasiswa akan

mampu :

1. Pada akhir pembelajaran, mahasiswa mampu merencanakan asuhan keperawatan

komunitas dalam rentang sehat-sakit.

2. Apabila dihadapkan pada situasi area khusus praktek keperawatan komunitas,

mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas fokus pada

peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit minimal pada area sekolah dan

kesehatan kerja tersebut dengan menggunakan langkah proses keperawatan

komunitas.

Page 72: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 72 of 149

No Kompetensi blok 19 Bahan kajian Metoda

1 Pada akhir pembelajaran,

mahasiswa mampu

merencanakan asuhan

keperawatan komunitas

dalam rentang sehat-sakit.

A. Pengantar kesehatan

komunitas dan konsep dasar

keperawatan komunitas

1. Pengertian kesehatan,

indicator sehat,

karakteristik dan perilaku

sehat

2. Kesehatan komunitas

3. Konsep dasar

keperawatan komunitas

B. Asuhan keperawatan

komunitas

1. Peran dan fungsi

keperawatan komunitas

2. Proses keperawatan

komunitas

3. Program evaluasi :

definisi, tujuan, manfaat,

tahapan, metode/alat

4. Proses belajar mengajar di

komunitas

C. Program-program

kesehatan/kebijakan dalam

menanggulangi masalah

kesehatan utama di Indonesia

1. Pemberantasan penyakit

menular dan penyehatan

lingkungan pemukiman

2. Program pembinaan

kesehatan komunitas

Mini Lecture, Case

study, SGD,

Project Based

Learning (PjBL),

Lab skills

2 Apabila dihadapkan pada

situasi area khusus

praktek keperawatan

komunitas, mahasiswa

mampu menyusun

rencana asuhan

keperawatan komunitas

fokus pada peningkatan

kesehatan dan pencegahan

penyakit minimal pada

area sekolah dan

kesehatan kerja tersebut

dengan menggunakan

langkah proses

keperawatan komunitas.

1. Konsep promosi kesehatan

2. Program promosi kesehatan

3. Konsep perawatan di rumah

4. Program perawatan di rumah

5. Konsep keperawatan

kesehatan sekolah

6. Asuhan keperawatan

kesehatan sekolah

7. Program Usaha Kesehatan

Sekolah

8. Konsep keperawatan

kesehatan kerja

9. Asuhan keperawatan

kesehatan kerja

10. Program kesehatan kerja

11. Konsep kesehatan jiwa

Mini Lecture, Case

Study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

Page 73: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 73 of 149

masyarakat

12. Asuhan keperawatan jiwa

masyarakat

13. Program kesehatan jiwa

masyarakat

14. Isu kecenderungan pada

empat area/setting praktek

keperawatan komunitas

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah:

Mata kuliah ini membahas manajemen keperawatan yang meliputi manajemen pelayanan

keperawatan, manajemen asuhan keperawatan. Fokusnya pada penggunaan keterampilan

manajemen dan kepemimpinan pada asuhan klien secara menyeluruh melalui manajemen

pelayanan keperawatan dan memprakarsai perubahan yang efektif dalam sistem asuhan

keperawatan.

Kompetensi blok 20 (Manajemen Keperawatan)

Setelah menyelesaikan Mata Kuliah ini, mahasiswa mampu :

1. Melakukan simulasi pada penerapan gaya kepemimpinan yang efektif saat

memberikan pelayanan keperawatan maupun asuhan keperawatan.

2. Melakukan simulasi pembuatan perencanaan pelayanan keperawatan maupun

asuhan keperawatan.

3. Melakukan simulasi pengorganisasian pelayanan keperawatan maupun asuhan

4. Melakukan simulasi pengarahan pelayanan keperawatan maupun asuhan

keperawatan

5. Melakukan simulasi pada pendelegasian pelayanan keperawatan maupun asuhan

keperawatan

6. Melakukan simulasi penyelesaian konflik pelayanan keperawatan maupun asuhan

keperawatan

7. Melakukan simulasi penerapan teori perubahan pada pelayanan keperawatan

Page 74: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 74 of 149

No Kompetensi blok 20 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi pada

penerapan gaya

kepemimpinan yang efektif

saat memberikan pelayanan

keperawatan maupun asuhan

keperawatan.

1. Konsep kepemimipinan:

2. Teori kepemimpinan

3. Karakterisitik

Kepemimpinan

4. Gaya kepemimpinan

Mini Lecture,

Case Study, SGD

2 Melakukan simulasi

pembuatan perencanaan

pelayanan keperawatan

maupun asuhan keperawatan.

1. Konsep perencanaan

2. Teori manajemen

3. Visi, misi, filosofi, tujuan,

sasaran

4. Analisa SWOT

5. Budgeting

6. Standar keperawatan

Mini

Lecture,Case

study, SGD

3 Melakukan simulasi

pengorganisasian pelayanan

keperawatan maupun asuhan

Konsep pengorganisasian:

1. Struktur organisasi

2. Job description, job analisis,

job evaluasi

3. Staffing

4. Prinsip staffing

5. Pengembangan staf

Mini

Lecture,Case

study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengarahan pelayanan

keperawatan maupun asuhan

keperawatan

Konsep pengarahan

1. Pengarahan

2. Pendelegasian

3. Komunikasi

4. Supervisi

5. Kepemimpinan

Mini

Lecture,Case

study, SGD

5 Melakukan simulasi pada

pendelegasian pelayanan

keperawatan maupun asuhan

keperawatan

Konsep pengendalian

1. Tehnik, fungsi

pengendalian

2. Quality improvement

3. Performance Appraisal

Mini

Lecture,Case

study, SGD

Deskripsi Mata kuliah semester VII

Mata Kuliah : Keperawatan kegawatdaruratan sistem

Beban Studi : 3 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai

Page 75: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 75 of 149

sistem pada individu sesuai tingkat usia manusia mulai dari bayi sampai dengan sampai

lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan kegawatan,

kedaruratan dan kegawat daruratan. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada

pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam

mengaplikasikan konsep kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan dengan

pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

Kompetensi blok 21 (Keperawatan kegawatdaruratan)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 21 (Keperawatan kegawatdaruratan )

mahasiswa akan mampu :

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan I terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan,

kegawat daruratan I terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kegawatan,

kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem dan menggunakan hasil-

hasil penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat

daruratan I

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem pada

berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatan,

kedaruratan I pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem

kegawat daruratan I pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku

dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien

dan efektif.

No Kompetensi blok 21 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan terkait multi

sistem pada individu dengan

1. Patofisiologi pada kasus syok,

multi trauma dan over dosis

dan keracunan obat pada

berbagai tingkat usia di daerah,

nasional, regional dan

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based Learning

(PjBL), Lab

Page 76: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 76 of 149

berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan

etis.

internasional

2. Pengkajian sistem pada kasus

syok, multi trauma dan over

dosis dan keracunan obat

3. Diagnosa keperawatan pada

gangguan pada kasus syok,

multi trauma dan over dosis

dan keracunan obat

4. Perencanaan implementasi/

evaluasi keperawatan pada

gangguan pada kasus syok,

multi trauma dan over dosis

dan keracunan obat

5. Dokumentasi asuhan

keperawatan

6. Sistem layanan kesehatan

untuk pasien dengan gangguan

pada kasus syok, multi trauma

dan over dosis dan keracunan

obat (rujukan,Gakin,

Jamkesmas)

skills, mapping

based learning

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan dengan

kasus kegawatan, kedaruratan

dan kegawat daruratan terkait

multi sistem pada individu

dengan berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek

legal dan etis

Pencegahan primer, sekunder, dan

tersier pada masalah pada kasus

syok, multi trauma dan over dosis

dan keracunan obat

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based Learning

(PjBL), Lab

skills

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan

kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan terkait multi

sistem pada individu dengan

berbagai tingkat usia dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah kegawatan,

kedaruratan dan kegawat

daruratan

Hasil-hasil penelitian terkait pada

kasus syok, multi trauma dan over

dosis dan keracunan obat

Telaah jurnal,

Case study,

SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada sekelompok

klien dengan kegawatan,

kedaruratan dan kegawat

daruratan terkait multi sistem

pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek

Manajemen pada kasus syok,

multi trauma dan over dosis dan

keracunan obat (klasifikasi pada

kasus syok, multi trauma dan over

dosis dan keracunan obat dan

prioritas masalah pada kasus syok,

multi trauma dan over dosis dan

keracunan obat )

Case study,

SGD

Page 77: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 77 of 149

legal dan etis

5 Melaksanakan fungsi advokasi

pada kasus dengan gangguan

sistem kegawatan, kedaruratan

dan kegawat daruratan pada

berbagai tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika

keperawatan : otonomi,

beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai

dan norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study,

SGD, Problem

Based learning

(PBL)

6. Mendemonstrasikan intervensi

keperawatan pada kasus

dengan gangguan sistem

kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan pada

berbagai tingkat usia sesuai

dengan standar yang berlaku,

dengan berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan yang

efisien dan efektif

Prosedur Keperawatan pada

kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan

1. Pengkajian kegawatan,

kedaruratan dan kegawat

daruratan

2. Triase

3. BCLS

Lab skills

Deskripsi Mata kuliah semester VIII

Mata Kuliah : Keperawatan kegawatdaruratan II

Beban Studi : 3 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai

sistem pada kelompok dan masyarakat sesuai tingkat usia manusia mulai dari bayi sampai

dengan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan

kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi

pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam

mengaplikasikan konsep kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan dengan

pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

Kompetensi blok 22 (Keperawatan kegawatdaruratan II)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 21 (Keperawatan kegawadaruratan II)

mahasiswa akan mampu :

Page 78: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 78 of 149

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan II terkait multi sistem pada kelompok dan masyarakat dengan

berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan

dan kegawat daruratan II terkait multi sistem pada kelompok dan masyarakat

dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kegawatan,

kedaruratan dan kegawat daruratan II terkait multi sistem pada kelompok dan

masyarakat dengan berbagai tingkat usia dan menggunakan hasil-hasil penelitian

dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan II terkait multi sistem pada

kelompok dan masyarakat dengan berbagai tingkat usia dengan memperhatikan

aspek legal dan etis

5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan II pada berbagai tingkat usia

6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan kegawatan,

kedaruratan dan kegawat daruratan II pada berbagai tingkat usia sesuai dengan

standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan

pelayanan yang efisien dan efektif.

No Kompetensi blok 21 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan terkait

multi sistem pada kelompok

dan masyarakat dengan

berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis.

Patofisiologi pada kasus

asidosis metabolik (DM, Luka

bakar), stroke pada periode

akut, Head injury

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

skills, mapping

based learning

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan dengan

kasus kegawatan, kedaruratan

dan kegawat daruratan terkait

multi sistem pada kelompok

dan masyarakat dengan

berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

Pencegahan primer, sekunder,

dan tersier pada kasus

asidosis metabolik (DM, Luka

bakar), asidosis respiratorik

(respiratory failure, henti

nafas) stroke pada periode

akut, Head injury

Mini Lecture,

Case study,

SGD, Project

Based learning

(PjBL), Lab

skills

Page 79: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 79 of 149

dan etis.

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan

kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan terkait

multi sistem pada kelompok

dan masyarakat dengan

berbagai tingkat usia dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah kegawatan,

kedaruratan dan kegawat

daruratan

Hasil-hasil penelitian terkait

kasus asidosis metabolik (DM,

Luka bakar), asidosis

respiratorik (respiratory failure,

henti nafas)stroke pada periode

akut, Head injury

Telaah jurnal,

Case study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada sekelompok

klien dengan kegawatan,

kedaruratan dan kegawat

daruratan terkait multi sistem

pada kelompok dan

masyarakat dengan berbagai

tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis

Manajemen kasus asidosis

metabolik (DM, Luka bakar),

asidosis respiratorik

(respiratory failure, henti

nafas)stroke pada periode akut,

Head injury

Case study, SGD

5 Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus dengan

gangguan sistem kegawatan,

kedaruratan dan kegawat

daruratan pada berbagai

tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika

keperawatan : otonomi,

beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai

dan norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study,

SGD, Problem

Based learning

(PBL)

6. Mendemonstrasikan intervensi

keperawatan pada kasus

dengan gangguan sistem

kegawatan, kedaruratan dan

kegawat daruratan pada

berbagai tingkat usia sesuai

dengan standar yang berlaku,

dengan berfikir kreatif dan

inovatif sehingga

menghasilkan pelayanan yang

efisien dan efektif

1. Pengkajian pada kasus

asidosis metabolik (DM,

Luka bakar), asidosis

respiratorik (respiratory

failure, henti nafas) stroke

pada periode akut, Head

injury

2. Managemen klien dengan

terpasang ventilator

3. Monitoring CVP

Lab skills

Page 80: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 80 of 149

Mata Kuliah : Skripsi

Beban Studi : 4 sks

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah implementasi dari riset keperawatan yang

mewajibkan mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang harus

diselesaikan dengan penelitian, membuat proposal penelitian, melakukan penelitian dan

membuat laporan penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian.

Tujuan Mata Kuliah:

Peserta didik mampu :

1. Mengidentifikasi masalah penelitian

2. Membuat rancangan penelitian

3. Melakukan penelitian

4. Menyusun laporan penelitian dalam bentuk Skripsi

5. Mempertanggungjawaban melalui uji sidang skripsi

Bahan Kajian :

1. Metoda Penelitian kwantitatif dan kwalitatif

2. Metoda Penelitian Kesehatan

3. Statistik

4. Sumber-sumber yang berhubungan dengan topik penelitian baik dalam bentuk buku

teks ataupun jurnal dan webbsite sesuai topik penelitian

Daftar Pustaka

Gunakan Referensi terkini dengan terbitan 5 tahun terakhir minimal 5 judul

Gunakan website sesuai dengan topik bahasan :

http://en.wikipedia.org

http://yahoo.co.id

http://google.com

Proquest

Page 81: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 81 of 149

Pendekatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia

MATRIK PENGGAMBARAN MATA KULIAH DALAM HUBUNGANNYA

DENGAN PENDEKATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Semester I Semester

2 Semester 3

Semester 4

Semester 5

Semester 6

Semester 7

Semester 8

IKD

1 (

4S

KS

)

IKD

II (4

SK

S)

Keb

ut.

Oksig

en

asi (4

sk

s)

Keb

ut.

Nu

tris

i (4

sk

s)

IKD

III (

4 s

ks)

Keb

ut.

Cair

an

dan

Ele

ktr

olit

(4 s

ks)

Keb

ut.

Elim

inasi (3

sk

s)

Keb

ut.

Isti

rah

at

dan

Tid

ur

(3 s

ks)

Ke

bu

t. A

ktiv

itas

dan

Mo

bili

sasi

(3

sks

)

Keb

ut.

Am

an

dan

Nyam

an

(4 s

ks)

Keb

ut.

Ko

nsep

dir

i (4

sks

)

Kep

era

wata

n K

om

un

ita

s I

(2 s

ks)

Keb

ut.

Se

ksu

ali

tas (

4 s

ks

)

Keb

utu

han

Ko

mu

nik

asi (3

sk

s)

Kep

. K

om

un

itas

II (3

SK

S)

Keb

ut.

Me

kan

ism

e K

op

ing

(3 s

ks)

Man

aje

men

Kep

era

wata

n (

2 s

ks)

Kep

. K

om

un

itas

III (

3 S

KS

)

Ko

mp

reh

en

sif

I (

3 s

ks)

Ko

mp

reh

en

sif

II (3

sks)

Agama (2 SKS)

Kewarganegaraan (2SKS)

Riset Keperawatan

(2SKS)

B. Indonesia (2 SKS)

Skripsi (4 SKS)

ISD ( 2SKS) Bahasa Inggris (2 SKS)

Bahasa Inggris (2 SKS)

Bahasa Inggris (2SKS)

Page 82: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 82 of 149

CONTOH STRUKTUR KURIKULUM PENDEKATAN KEBUTUHAN DASAR

SEMESTER I

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Agama 2 2 - -

2 Kewarganegaraan 2 2 - -

3 Bahasa Indonesia 2 2 - -

4 Ilmu Keperawatan Dasar I 4 2 1 -

5 Ilmu Keperawatan Dasar II 4 2 1 -

6. Ilmu Sosial Dasar 2 2 -

Jumlah jam/mg = 14 + 4 = 18 jam 16 14 2

SEMESTER II

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Kebutuhan Oksigenasi 4 3 0.5 0.5

2 Kebutuhan Nutrisi 4 3 0.5 0.5

3 Bahasa Inggris 2 2 -

5 Ilmu Keperawatan Dasar III 4 3 1 -

Jumlah jam/mg = 11 + 4+4= 19 jam 14 11 2 1

SEMESTER III

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Kebutuhan Cairan & Elektrolit 4 3 0.5 0.5

2 Kebutuhan Eliminasi 3 2 0.5 0.5

3 Kebutuhan Istirahat&Tidur 3 2 0.5 0.5

4 Kebutuhan Aktivitas & Mobilisasi 3 2 0.5 0.5

5 Bahasa Inggris 2 2 -

Jumlah jam/mg = 11 +4+8 = 23 jam 15 11 2 2

Page 83: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 83 of 149

SEMESTER IV

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Kebutuhan Aman & Nyaman 4 3 0.5 0.5

2 Kebutuhan Konsep Diri 4 3 0.5 0.5

3 Keperawatan Komunitas I 2 2 - -

Jumlah jam/mg = 8 + 2+4 = 14 jam 10 8 1 1

SEMESTER V

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Kebutuhan Seksualitas 4 3 0.5 0.5

2 Kebutuhan Komunikasi 3 2 0.5 0.5

3 Keperawatan Komunitas II 3 2 0.5 0.5

Jumlah jam/mg =7+3+6 = 16 jam 10 7 1.5 1.5

SEMESTER VI

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Kebutuhan Mekanisme Koping 3 2 0.5 0.5

2 Bahasa Inggris 2 2 - -

3 Keperawatan Komunitas III 3 2 0.5 0.5

4 Manajemen Keperawatan 2 1 0.5 0.5

Jumlah jam/mg = 7+ 3+6= 16 jam 10 7 1.5 1.5

SEMESTER VII

No. Mata Ajar SKS T Lab K Ket

1 Praktik Komprehensif I 3 1 1 1

2 Riset Keperawatan 2 1 1 -

Jumlah jam/mg = 2 + 4+4= 10 jam 5 2 2 1

Page 84: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 84 of 149

SEMESTER VIII

No. Mata Ajar SKS T Lab K/R Ket

1 Praktik Komprehensif II 3 1 1 1

2 Skripsi 4 - - 4

Jumlah jam/mg = 1 +2 +20 = 23

jam

7 1 1 5

Page 85: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 85 of 149

Deskripsi mata kuliah pendekatan berdasarkan pendekatan kebutuhan

Mata kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar I

Beban Studi : 4 Sks

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang konsep berfikir kritis dalam keperawatan,

perkembangan keperawatan; pendekatan holistic care ( konsep Caring, holisme,

humanisme dan transcultural nursing ); prinsip-prinsip legal etis dan isu etik (ethical

issue); Nursing advocacy; termasuk, teknologi komunikasi informasi dalam pembelajaran

keperawatan

Kompetensi blok 1

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IKD I mahasiswa akan mampu :

1. Menerapkan konsep berpikir kritis dalam keperawatan

2. Menganalisis perkembangan sejarah keperawatan

3. Menganalisis prinsip-prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks

Keperawatan

4. Menerapkan prinsip-prinsip legal etis pada pengambilan keputusan dalam konteks

keperawatan

5. Memanfaatkan teknologi komunikasi informasi dalam pembelajaran keperawatan

No Kompetensi blok 1 Bahan kajian Metoda

1 Menerapkan konsep

berpikir kritis dalam

keperawatan

Konsep berpikir kritis dalam

keperawatan

Discovery learning

(DL), Project Based

learning (PjBL)

2 Menganalisis

perkembangan sejarah

keperawatan

Sejarah keperawatan

nasional dan internasional

Discovery learning

(DL), Project Based

learning (PjBL)

3 Menganalisis prinsip-

prinsip pendekatan

secara holistik dalam

konteks keperawatan

1. Teori sistem

2. Konsep berubah

3. Konsep holistic care :

caring, holisme, humanisme

dan

4. Transcultural nursing/

(Keperawatan lintas

budaya)

Mini lecture, Case

study, Small Group

Discussion (SGD)

4 Menerapkan prinsip-

prinsip legal etis pada

1. Prinsip-prinsip etika

keperawatan : Otonomi,

Mini lecture, Case

study, Small Group

Page 86: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 86 of 149

pengambilan

keputusan

dalam konsteks

keperawatan

beneficience, non

maleficience, justice, moral

right, nilai dan norma

masyarakat

2. Isue etik dalam praktik

keperawatan : Euthanasia,

transplantasi organ,

supporting devices, aborsi.

3. Prinsip-prinsip legal dalam

praktik keperawatan :

Malpraktik, neglected,

pertanggunggugatan

(mandiri dan limpahan),

pertanggung jawaban, dll

4. Pelindungan hukum dalam

praktik keperawatan

5. Nursing advocacy

6. Pengambilan keputusan

legal etis

Discussion (SGD)

Discovery Learning

(DL)

5 Memanfaatkan

teknologi informasi

dalam pembelajaran

keperawatan

Aplikasi komputer ( membuat

blog, mengirim tugas melalui

email, mencari bahan untuk

tugas pembelajaran melalui

internet )

Demontrasi, PjBL

Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar II

Beban Studi : 4 Sks

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang model konseptual keperawatan; konsep, tahap,

karakteristik, prinsip-prinsip dan tugas tumbuh kembang manusia; teori komunikasi dan

pendidikan dalam keperawatan yang dapat digunakan pada pelayanan keperawatan.

Kompetensi blok 2

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IKD II mahasiswa akan mampu:

1. Menerapkan model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi

2. Menerapkan hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia

3. Menerapkan prinsip komunikasi terapeutik sesuai dengan konsep tumbuh kembang

4. Menerapkan prinsip pendidikan dalam keperawatan sesuai dengan tumbuh kembang

Page 87: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 87 of 149

No Kompetensi blok Bahan kajian Metoda

1 Menerapkan model

konseptual keperawatan

dalam berbagai situasi

Model konseptual keperawatan

(Virginia Henderson, Orem, Roy , Betty

Neuman, dll )

Mini Lecture ,Case

studi, SGD

2. Menerapkan hal-hal yang

terkait dengan pertumbuhan

dan perkembangan manusia

Konsep, tahap, karakteristik, dan tugas

perkembangan

Discovery learning

(DL), Project Based

learning (PjBL)

3 Menerapkan prinsip

komunikasi sesuai dengan

konsep tumbuh kembang

1. Teori komunikasi

2. Komunikasi terapeutik

3. Penggunaan komunikasi

terapeutik pada berbagai tingkat usia

dengan berbagai kondisi

4. Penerapan komunikasi dalam

Pelayanan Kesehatan.

5. Trend dan Issue komunikasi dalam

Pelayanan Kesehatan / Keperawatan

6. Komunikasi dalam konteks sosial

dan keanekaragaman budaya serta

keyakinan

Mini lecture, Case

study, Small Group

Discussion (SGD)

Discovery Learning

(DL)

4 Menerapkan prinsip

pendidikan dalam

keperawatan sesuai dengan

tumbuh kembang

1. Konsep belajar sepanjang hayat

2. Antropologi dan sosiologi kesehatan

3. Teori pendekatan sosial dalam

kesehatan

4. Konsep dasar kesehatan aspek

sosial budaya serta hubungannya

dengan ekologi

5. Rancangan penyuluhan Kesehatan

6. Metode evaluasi

Mini lecture, Case

study, Small Group

Discussion (SGD)

Discovery Learning

(DL)

PjBL

Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar III

Beban Studi : 3 Sks (2-1)

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang metodologi keperawatan dan perspektif keperawatan :

maternitas, anak, orang dewasa, jiwa, dan komunitas serta aplikasi pendidikan dalam

keperawatan di tatanan pelayanan kesehatan.

Kompetensi blok 3

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IKD III mahasiswa akan mampu :

1. Merancang asuhan keperawatan pada kasus sederhana dengan pendekatan proses

keperawatan

2. Menjelaskan tentang ruang lingkup keperawatan maternitas, anak, orang dewasa,

jiwa dan komunitas dalam sistem pelayanan kesehatan.

Page 88: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 88 of 149

3. Mengaplikasikan prinsip pendidikan dalam keperawatan sesuai dengan tumbuh

kembang manusia dalam sistem pelayanan kesehatan

No Kompetensi blok 3 Bahan kajian Metoda

1 Merancang asuhan

keperawatan pada

kasus sederhana

dengan pendekatan

proses keperawatan

Kasus dengan keluhan klien

Konsep proses keperawatan:

a. Pengkajian

b. Diagnose keperawatan

c. Perencanaan

d. Pelaksanaan

e. Evaluasi

f. Pendokumentasian

Mini Lecture,Case

studi, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

2 Menjelaskan tentang

ruang lingkup

keperawatan

maternitas, anak, orang

dewasa, jiwa dan

komunitas dalam

sistem pelayanan

kesehatan.

a.Perspektif dan falsafah

keperawatan

b. Ruang lingkup keperawatan

c. Tren keperawatan

d. Isu keperawatan:

(Konsep bermain pada anak,

reaksi hospitalisasi, dll)

Mini Lecture,Case

study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

3 Mengaplikasikan

prinsip pendidikan

dalam keperawatan

sesuai dengan tumbuh

kembang manusia

dalam sistem pelayanan

kesehatan

a. Konsep belajar sepanjang

hayat

b. Antropologi dan sosiologi

kesehatan

c. Teori pendekatan sosial

dalam kesehatan

d. Konsep dasar kesehatan

aspek sosial budaya serta

hubungannya dengan ekologi

e. Rancangan penyuluhan

kesehatan

f. Metode evaluasi

Case studi, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Demonstrasi

Mata Kuliah : Kebutuhan Oksigenasi

Beban Studi : 5 SKS

Prasyarat : -

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis

keperawatan tentang kebutuhan oksigenasi sesuai tingkat usia manusia mulai dari

pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai

aspek yang terkait dengan proses ventilasi, difusi, transportasi, dan sistem respirasi sel.

Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis,

Page 89: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 89 of 149

komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem respirasi dengan

pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

Kompetensi blok 6

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada kebutuhan oksigenasi mahasiswa akan

mampu :

1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan kebutuhan

oksigenasi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan

etis.

2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan kebutuhan

oksigenasi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kebutuhan

oksigenasi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah

oksigenasi

4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

dengan gangguan kebutuhan oksigenasi pada berbagai tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

5. Menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai peran diatas dengan memperhatikan

etika dan norma profesi

No Kompetensi blok 6 Bahan kajian Metoda

1 Melakukan simulasi asuhan

keperawatan dengan kasus

gangguan kebutuhan

oksigenasi pada berbagai

tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis.

1. Anatomi, fisiologi, kimia,

fisika dan biokimia

oksigenasi.

2. Patofisiologi pada kebutuhan

oksigenasi (kasus-kasus

oksigenasi yang sering terjadi

pada berbagai tingkat usia di

daerah, nasional, regional dan

internasional)

3. Pengkajian kebutuhan

oksigenasi

4. Diagnosa keperawatan pada

gangguan oksigenasi

5. Perencanaan/implementasi/ev

aluasi keperawatan pada

gangguan kebutuhan

oksigenasi

6. Dokumentasi asuhan

Mini Lecture,

Case study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills ,

mapping based

learning

Page 90: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 90 of 149

keperawatan

7. Sistem layanan kesehatan

untuk pasien dengan

gangguan kebutuhan

oksigenasi (rujukan, PMO,

Gakin, Jamkesmas)

2 Melakukan simulasi

pendidikan kesehatan

dengan kasus gangguan

kebutuhan oksigenasi pada

berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan

aspek legal dan etis.

1. Pencegahan primer dan

sekunder pada masalah

kebutuhan oksigenasi

2. Pencegahan tertier pada

masalah kebutuhan

oksigenasi

Mini Lecture,

Case study, SGD,

Project Based

learning (PjBL),

Lab skills

3 Mengidentifikasi masalah-

masalah penelitian yang

berhubungan dengan

kebutuhan oksigenasi dan

menggunakan hasil-hasil

penelitian dalam mengatasi

masalah oksigenasi

Hasil-hasil penelitian terkait

kebutuhan oksigenasi

Telaah jurnal,

Case study, SGD

4 Melakukan simulasi

pengelolaan asuhan

keperawatan pada

sekelompok klien dengan

gangguan kebutuhan

oksigenasi pada berbagai

tingkat usia dengan

memperhatikan aspek legal

dan etis

Manajemen kasus pada

kebutuhan oksigenasi

(klasifikasi kasus kebutuhan

oksigenasi dan prioritas

masalah sistem respirasi)

Case study, SGD

5 Melaksanakan fungsi

advokasi pada kasus

dengan oksigenasi pada

berbagai tingkat usia

1. Prinsip-prinsip etika

keperawatan : otonomi,

beneficience, justice, non

maleficience, moral right, nilai

dan norma masyarakat

2. Nursing advocacy

Case study, SGD,

Problem Based

learning (PBL)

6. Mendemonstrasikan

intervensi keperawatan

pada kasus dengan

gangguan oksigenasi pada

berbagai tingkat usia sesuai

dengan standar yang

berlaku, dengan berfikir

kreatif dan inovatif

sehingga menghasilkan

pelayanan yang efisien dan

efektif

1. Pengkajian pada oksigenasi

2. Fisioterapi dada/ postural

drainage

3. Terapi O 2

4. Suctioning

5. Perawatan WSD

6. Nebulisasi

7. Trakheostomi

Lab skills

Catatan : Untuk deskripsi kebutuhan yang lain perlu dilengkapi oleh masing-masing institusi

Page 91: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 91 of 149

BAB V

KURIKULUM PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI

Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk

mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Hal ini sesuai dengan

keputusan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000

pasal 2 ayat 2 bahwa program pendidikan profesional bertujuan untuk

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan

penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional.

Program pendidikan profesi dilaksanakan setelah menyelesaikan program sarjana

keperawatan dengan beban studi minimal 36 SKS atau setara magister ( SK.

Mendiknas, No. 232/U/2000 pasal 5 ayat 2).

Pendidikan profesi keperawatan merupakan program adaptasi profesi untuk dapat

menerima pendelegasian kewenangan secarabertahap dalam melakukan asuhan

keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan menjalankan fungsi

advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil

penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan.

Pengembangan kurikulum pendidikan profesi terdiri dari kurikulum inti dan

kurikulum institusi yang harus diikuti oleh seluruh institusi pendidikan tinggi

keperawatan yang menyelenggarakan program Pendidikan Profesi. Kurikulum

institusi pendidikan profesi terdiri dari 60% kurikulum inti (22 SKS) dan 40%

kurikulum yang mencirikan institusi, sehingga seluruh institusi pendidikan

profesi mempunyai kurikulum inti yang sama.

Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester dengan

perhitungan 36 SKS x 16 minggu x 4 jam = 2304 jam. Jika dalam satu minggu 48 jam,

maka dibutuhkan masa studi 48 minggu ( 2304 : 48 jam).

Page 92: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 92 of 149

A. Profil Lulusan Pendidikan Profesi

Tahap pendidikan profesi lebih difokuskan pada profil sebagai :

1. Care Provider (Profil peneliti dan pendidik terintegrasi dalam profil Care Provider)

2. Manajer

3. Community Leader

B. Kompetensi Lulusan Pendidikan Profesi

Untuk menjamin kualitas lulusan agar dapat berkompetisi secara global diperlukan

patokan dalam penentuan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang ners di berbagai

institusi penyelenggara pendidikan ners di seluruh Indonesia. Kompetensi ini dijabarkan

kedalam unit kompetensi.

1. Kompetensi Pendidikan Profesi

a. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal

b. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan komunitas

dengan menggunakan hasil penelitian , serta menerapkan aspek etik dan legal

dalam praktik keperawatan

c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan

d. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan

keperawatan

2. Unit Kompetensi Pendidikan Profesi

a. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan

keperawatan

b. Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan

bertanggung jawab

d. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien

ditatanan klinik dan komunitas

e. Mampu menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal

f. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau

faktor lain dari setiap klien yang unik

g. Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan

kesehatan klien

Page 93: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 93 of 149

h. Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai

dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar

pelayanan yang diberikan efisien dan efektif

i. Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan

asuhan keperawatan

j. Mampu memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan

konsisten

k. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar

dapat mengambil keputusan untuk dirinya

l. Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik

m. Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui

penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko

n. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang

berlaku dalam bidang kesehatan

o. Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan

akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan

p. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

q. Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan

professional

r. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

s. Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian

asuhan keperawatan

t. Mampu bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan

asuhan keperawatan komunitas

u. Mampu mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan

komunitas dalam aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif

v. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ Komplementari sesuai dengan

kebutuhan klien

w. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan

x. Mampu merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan

secara berkelompok

y. Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara

berkelompok

Page 94: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 94 of 149

z. Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim

aa. Mampu memberikan pengarahan kepada anggota timnya

bb. Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya

cc. Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi ruangan

C. Kaitan Kompetensi, Unit Kompetensi dan Area Pencapaian

NO KOMPETENSI UNIT KOMPETENSI AREA PENCAPAIAN

1. Berkomunikasi secara

efektif dalam menjalin

hubungan inter personal

1. Mampu melakukan komunikasi

yang efektif dalam pemberian

asuhan keperawatan

2. Mampu menggunakan keterampilan

interpersonal yang efektif dalam

kerja tim

3. Mampu menggunakan teknologi

dan informasi kesehatan secara

efektif dan bertanggung jawab

Diseluruh area praktik

keperawatan

2. Melaksanakan asuhan

keperawatan

professional di tatanan

klinik dengan

menerapkan aspek etik

dan legal

1. Mampu menggunakan proses

keperawatan dalam menyelesaikan

masalah klien

2. Mampu menggunakan langkah-

langkah pengambilan keputusan etis

dan legal

3. Mampu memberikan asuhan peka

budaya dengan menghargai etnik,

agama atau faktor lain dari setiap

klien yang unik

4. Mampu mengkolaborasikan

berbagai aspek dalam pemenuhan

kebutuhan kesehatan klien

5. Mampu mendemonstrasikan

keterampilan teknis keperawatan

yang sesuai dengan dengan standar

yang berlaku atau secara kreatif dan

inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif

6. Mampu mengembangkan pola pikir

kritis, logis dan etis dalam

Di area keperawatan

medikal bedah, anak,

maternitas, dan jiwa.

Diseluruh area praktik

keperawatan

Page 95: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 95 of 149

mengembangkan asuhan

keperawatan

7. Mampu memberikan asuhan yang

berkualitas secara holistik, kontinyu

dan konsisten

8. Mampu menggunakan teknologi

dan informasi kesehatan secara

efektif

9. Mampu menjalankan fungsi

advokasi untuk mempertahankan

hak klien agar dapat mengambil

keputusan untuk dirinya

10. Mampu menggunakan prinsip-

prinsip peningkatan kualitas

berkesinambungan dalam praktik

11. Mampu mempertahankan

lingkungan yang aman secara

konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan

manajemen resiko

12. Mampu melaksanakan pelayanan

kesehatan sesuai dengan kebijakan

yang berlaku dalam bidang

kesehatan

13. Mampu memberikan dukungan

kepada tim asuhan dengan

mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

14. Mampu mewujudkan lingkungan

bekerja yang kondusif

15. Mampu mengembangkan potensi

diri untuk meningkatkan

kemampuan professional

16. Mampu berkontribusi dalam

mengembangkan profesi

keperawatan

17. Menggunakan hasil penelitian

untuk diterapkan dalam pemberian

Di area keperawatan

jiwa, gerontik, keluarga,

dan komunitas.

Di area manajemen

keperawatan

Page 96: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 96 of 149

asuhan keperawatan

3 Melaksanakan asuhan

keperawatan

professional di tatanan

komunitas

1. Mampu menggunakan proses

keperawatan dalam menyelesaikan

masalah klien di tatanan komunitas

2. Mampu bekerjasama dengan unsur

terkait di masyarakat dalam

menerapkan asuhan keperawatan

komunitas

3. Mampu mengembangkan program

yang kreatif dan inovatif di tatanan

komunitas dalam aspek promotif

preventif, kuratif dan rehabilitatif

4. Mampu melaksanakan terapi

modalitas/ Komplementari sesuai

dengan kebutuhan klien

Di area keperawatan

gerontik, keluarga, dan

komunitas.

4. Mengaplikasikan

kepemimpinan dan

manajemen keperawatan

1. Mampu merencanakan kebutuhan

ruangan keperawatan secara

berkelompok

2. Mampu mengorganisasikan

manajemen ruangan keperawatan

secara berkelompok

3. Mampu mencegah dan

menyelesaikan konflik di dalam tim

4. Mampu memberikan pengarahan

kepada anggota tim nya

5. Mampu melakukan evaluasi

terhadap anggota timnya

6. Mampu menerapkan gaya

kepemimpinan yang sesuai dengan

kondisi ruangan

Keperawatan Medikal

Bedah, Anak, Jiwa dan

Komunitas

Page 97: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 97 of 149

D. Struktur Kurikulum Pendidikan Profesi

Pendidikan profesi merupakan kelanjutan dari program sarjana keperawatan yang akan

mengaplikasikan ilmu yang didapat selama proses pendidikan sarjana, maka

pelaksanaan pendidikan profesi harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-

prinsip di bawah ini :

1. Calon peserta pendidikan profesi:

- Lulus pendidikan sarjana keperawatan

- Lulus uji kompetensi ( 12 core competencies )

2. Tersedianya lahan praktek yang kondusif (sarana dan prasarana) untuk menumbuh

kembangkan kemampuan berfikir kritis, menyelesaikan masalah dan mengambil

keputusan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

3. Tersedianya buku pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi.

4. Tersedianya preseptor/mentor untuk penyelengaraan pendidikan profesi.

5. Pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi berorientasi pada tahap pembelajaran

sederhana ke kompleks dengan memfokuskan pada pengetahuan, ketrampilan dan

sikap untuk mencapai kompetensi seorang ners.

Matrik sebaran Mata kuliah Pendidikan Profesi

Stase Mata Kuliah Jumlah SKS

Kurikulum inti Kurikulum institusi

I Keperawatan Medikal Bedah 5

II Keperawatan Anak 2

III Keperawatan Maternitas 3

IV Keperawatan Jiwa 2

V Manajemen keperawatan 2

VI Keperawatan Gadar 2

VII Keperawatan Gerontik 2

VIII Keperawatan Keluarga dan

Komunitas

4

Jumlah 22 36

Keterangan:

Penatalaksanaan : Stase 1 – VIII dapat dilaksanakan secara paralel

Page 98: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 98 of 149

E. Deskripsi mata kuliah

1. Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah

Beban Studi : 5 SKS

Deskripsi Mata Kuliah :

Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program yang menghantarkan

mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan

secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan

pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan

legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan

keperawatan pada orang dewasa.

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan keperawatan pada klien

dewasa dalam konteks keluarga yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan

dasarnya akibat gangguan satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ)

tubuhnya.

Kompetensi :

Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah mahasiswa mampu:

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada

orang dewasa

b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa

ditatanan klinik dengan gangguan:

- Termoregulasi : Thypoid

- Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, Asma, Anemia, Dekompensasio cordis,

Ca paru

- Eliminasi :Ileus, Ca saluran cerna, BPH

- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF, ARF/CRF, Pankreatitis

akut, Kolelitiasis akut

- Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid

- Keamanan fisik : Leukemia , Stroke, Cirhep, hepatitis, HIV/AIDS

Page 99: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 99 of 149

- Mobilitas fisik: fraktur

e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal

f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain

dari setiap klien yang unik

g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien

dewasa

h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan

standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif

i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan orang dewasa

j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten

k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat

mengambil keputusan untuk dirinya

l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko

m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam

bidang kesehatan

n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan

Metoda pembelajaran

1. Pre dan post conference

2.Tutorial individual yang diberikan preseptor

3.Diskusi kasus

4.Case report dan overan dinas

5.Pendelegasian kewenangan bertahap

6.Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

7.Problem solving for better health (PSBH)

Page 100: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 100 of 149

8.Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

Metode Evaluasi:

1. Log book

2. Direct Observasional of Prosedure skill

3.Case test/uji kasus ( laporan tulis, tes lisan)

4. Critical insidence report

Daftar Referensi:

Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.

2. Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Beban Studi : 2 SKS

Deskripsi Mata Kuliah :

Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan

mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara

bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif,

memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan

keluarganya, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian

terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak.

Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia (

neonatus, bayi, toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja ) dalam konteks keluarga yang

bertujuan untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak

sakit akut dan sakit yang mengancam kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial

dan manajemen terpadu balita sakit, dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan ditatanan klinik.

Kompetensi :

Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak mahasiswa mampu:

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak

dengan berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga

b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

Page 101: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 101 of 149

c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada

berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik

- Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS, RDS, BBLR, Thypoid,

Morbili

- Bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi akibat RDS, Pneumonia, Asma,

Anemia, Thalasemia

- Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital :

Hirschprung, Atresia Ani, Hypospadia, Labiopalatoschiziz

- Bayi dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit :,

Diare, DHF, NS

- Bayi dan anak dengan gangguan nutrisi: KEP/ malnutrisi, Juvenile DM,

Obesitas

- Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan

- Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik : Leukemia, ITP,

Trombositopenia, Meningitis / Enchepalitis, Hyperbilirubinemia, Kejang

e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien

anak dalam konteks keluarga

f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien

anak dalam konteks keluarga

g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan

standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif pada klien anak

h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan pada klien anak dalam konteks keluarga

i. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar

dapat mengambil keputusan untuk dirinya

j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien anak dalam konteks

keluarga

k. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan

pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Page 102: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 102 of 149

l. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pendekatan Manajemen

Terpadu Balita Sehat di masyarakat

m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan

Metoda pembelajaran

1. Pre dan post conference

2. Tutorial individual yang diberikan preseptor

3. Diskusi kasus

4. Case report dan overan dinas

5. Pendelegasian kewenangan bertahap

6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

7. Problem solving for better health (PSBH)

8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

Metode Evaluasi:

1. Log book

2. Direct Observasional of Prosedure skill

3. Case test/uji kasus ( laporan tulis, tes lisan)

4. Critical insidence report

Daftar Referensi:

Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.

Daftar Pustaka

Ball. J.W., & Bindler, R. C. (2003). Pediatric Nursing : Caring for Children. New

Jersey : Prentice Hall

Page 103: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 103 of 149

Barbara, V.W. et. al. 2000. Nursing Care of the General Pediatric Surgical Patient.

Maryland : Aspen Publication

Bowden, V. R., Dickey, S. B., & Greenberg, C. S. (1998). Children and their

families:The continuum of care. Philadelphia: W.B.Saunders Company.

Hay, W, et. al. 1997. Current Pediatric Diagnosis and Treatment, Connecticut :

Appleton dan Lange.

Hockenberry, M. J & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and

Children”. (8th edition). Canada: Mosby Company.

Hockenberry, Wilson. (2008). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (8th ed.). St.

Louis: Mosby Elseiver

Karen, M.S. 1996. Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion. Philadelphian :

Lippincott.

Mott, SR., James, S.R., & Sperhac, A.M. 1990. Nursing Care of Children and Families.

Redwood City : Addison Wesley

Muscari, M.E. (2001). Advanced pediatric clinical assessment: Skills and procedures.

Philadelphia: Lippincot

Markum, A.H. (1999). Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Ilmu

Kedokteran Universitas Indonesia.

Wong and whaley. 1996. Clinical Manual of Pediatric Nursing, St. Louis : Mosby Year

Book

Wong, D.I., Kasprisin C & Hess, C., (1996). Clinical manual of pediatric nursing, St.

Louis : Mosby.

Wong. D.L., & Hockenberry, M. J. (2003). Nursing care of infants and children, (7th

edition), St. Louis: Mosby.

3. Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas

Beban : 3 SKS

Deskripsi Mata Kuliah

Praktik profesi keperawatan maternitas merupakan program yang menghantarkan

mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara

bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan

Page 104: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 104 of 149

kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik

serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan

maternitas dalam konteks keluarga.

Praktik profesi keperawatan maternitas dilakukan secara bertahap dimulai dari

prenatal, intranatal dan post natal serta yang mengalami masalah pada system

reproduksi dan pengaturan kehamilan.

Kompetensi

Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan maternitas mahasiswa mampu :

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada

ibu hamil, melahirkan dan paska melahirkan serta yang mengalami masalah pada

sistem reproduksi dan pengaturan kehamilan dan keluarganya.

b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Menggunakan proses keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan paska

melahirkan serta yang mengalami masalah pada system reproduksi dan pengaturan

kehamilan

e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal :

merencanakan program keluarga berencana

f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain

dari setiap klien yang unik

g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan ibu

hamil, melahirkan, paska melahirkan, masalah pada system reproduksi dan

pengaturan kehamilan

h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan

standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif

i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan maternitas

j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten

k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat

mengambil keputusan untuk dirinya

Page 105: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 105 of 149

l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko

m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan maternitas

Metoda pembelajaran

1. Pre dan post conference

2.Tutorial individual yang diberikan preseptor

3.Diskusi kasus

4.Case report dan overan dinas

5.Pendelegasian kewenangan bertahap

6.Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

7.Problem solving for better health (PSBH)

8.Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

Metode Evaluasi:

1. Log book

2. Direct Observasional of Prosedure skill

3.Case test/uji kasus ( laporan tulis, tes lisan)

4. Critical insidence report

Bahan Kajian/ Daftar Pustaka

Doenges Marilynn E, Moorhouse Mary Frances, Murr Alice C. 2006. Nursing Care

Plans Guidelines for Individualizing Client Care Across The life Span. 7th

Edition. F.A. Davis Company. Philadelphia.

Gulanick Meg, Myers Judith L. 2007. Nursing Care Plans: Nursing Diagnosis and

Intervention. 6th Edition. St. Louis. Mosby.

Page 106: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 106 of 149

Jensen Margaret Duncan dan Bobak Irene M. 1985. Maternity and Gynecology Care

The Nurse ang the Family. The C.V. Mosby Company. St. Louis. Toronto.

Princeton.

Kozier Barbara, Erb Glenora, Berman Audrey, Snyder Shirlee J. 2004. Fundamentals of

Nursing Concepts, Process, and Practice. 7th Edition. Pearson Education, Inc.

Upper Saddle River. New Jersey. United Stated of America.

Lowdermilk Deitra Leonard, Perry Shannon E, Bobak Irene M. 1999. Maternity

Nursing. Fifth Edition. Mosby. St. Louis, London, Philadelphia, Sydney,

Toronto.

May Katharyn Antle and Mahlmeister Laura Rose. 1990. Comprehensive Maternity

Nursing Nursing Process and Childbearing Family. . J.B. Lippincott

Company Philadelphia. Grand Rapids, Newyork, St. Louis, San Fransisco,

London, Sydney, Tokyo.

Neeson Jean D dan May Katharyn A. 1986. Comprehensive Maternity Nursing Nursing

Process and Childbearing Family. J.B. Lippincott Company Philadelphia.

London Mexico City, Newyork, St. Louis Sao Paolo Sydney.

Niswander Kenneth R. 1983. Manual of Obstetri Diagnosis and Therapy. Second

Edition. Little, Brown and Company, Boston Medical Science International,

Ltd, Tokyo.

4. Mata ajar : Keperawatan Gerontik

Beban Studi : 2 SKS

Prasyarat : Telah melalui praktek

Deskripsi Mata Ajar :

Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang menghantarkan

mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara

bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif,

memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat

keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan

dengan keperawatan gerontik.

Page 107: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 107 of 149

Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus pada klien usia lanjut dengan masalah

kesehatan yang bersifat aktual, risiko dan potensial serta untuk meningkatkan kualitas

hidup klien .

Kompetensi

Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Gerontik mahasiswa mampu:

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada

klien usia lanjut

b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien usia lanjut

- Oksigenasi akibat COPD, Pneumonia hipostatik, Dekompensasio cordis,

hipertensi

- Eliminasi : BPH

- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare

- Nutrisi: KEP

- Keamanan fisik dan Mobilitas fisik: fraktur, artritis

e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal

f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain

dari setiap klien usia lanjut yang unik

g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien

usia lanjut

h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan

standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif

i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan usia lanjut

j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten

k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat

mengambil keputusan untuk dirinya

l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko

Page 108: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 108 of 149

m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam

bidang kesehatan

n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan

Daftar pustaka

Departemen Kesehatan RI. Program Pemerintah tentang Kesehatan Gerontik

Lueckenotte (1996). Gerontologic nursing. St. Louis: Mosby Book, Inc.

Miller, C. (1995). Nursing care of older adults, theory and practice. Second edition.

Philadelphia: J.B. Lippincott company

Taylor, Carrol art all Fundamentals of Nursing, Philadelphia : JB Lippincott Company

Tyson, S.R. (1999). Gerontological nursing care. Philadelphia: W.B. Saunders

company.

Wold, G.H. (1999) Basic geriatric nursing. Second edition. Toronto: Mosby

5. Mata ajar : Keperawatan Jiwa

Beban Studi : 2 SKS

Deskripsi Mata Ajar

Praktik profesi keperawatan jiwa merupakan program yang menghantarkan

mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara

bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa yang diberikan kepada individu,

keluarga dan masyarakat baik yang sifatnya preventif, promotif, kuratif dan

rehabilitatif serta memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada

klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini

yang berkaitan dengan keperawatan jiwa.

Page 109: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 109 of 149

Praktik profesi keperawatan jiwa berfokus pada penerapan asuhan keperawatan pada

klien dengan masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan masyarakat melalui

penerapan terapi modalitas keperawatan.

Kompetensi

Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Jiwa mahasiswa mampu:

a. Melakukan komunikasi yang terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan pada

klien dengan gangguan jiwa

b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, anak dan keluarga yang mengalami

masalah adaptasi bio-psiko-sosio-spiritual terutama masalah gangguan jiwa dengan core

problem; Hallusinasi, Waham, Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, Bunuh Diri, Perilaku

Kekerasan dan Defisit Perawatan Diri. peserta pratik melakukan proses keperawatan jiwa

e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal

f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain

dari setiap klien yang unik

g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien

h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan

standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif

i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan jiwa

j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten

k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat

mengambil keputusan untuk dirinya

l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko

m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

Page 110: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 110 of 149

p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan

Metoda pembelajaran

1. Pre dan post conference

2. Tutorial individual yang diberikan preseptor

3. Diskusi kasus

4. Case report dan overan dinas

5. Pendelegasian kewenangan bertahap

6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

7. Problem solving for better health (PSBH)

8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

Metode Evaluasi:

1. Log book

2. Direct Observasional of Prosedure skill

3. Case test/uji kasus ( laporan tulis, tes lisan)

4. Critical insidence report

Daftar Pustaka

Doenges, M.E, Townsend, M.C and Moorhouse, M.F. (1998). Psychiatric Care

Plans Guidelines for individualizing Care. Ed.3. Philadelphia : F.A Davis

Company.

Fortinash, C, M and Holloday, P.A (1991). Psychiatric Nursing Care Plan . St.Louis :

Mosby

Fountaine, Fletcher (1995). Essential of Mental Health Nursing. Addison-

Wesley,California.

Keltner, Schwecke,Bostrom.(1999).Psychiatric Nursing. Mosby, St.Louis.

Kozier. B (1995) Fundamental of Nursing, Conceps, Prosess and Practice, Fifth

Edition, Addison Publising Company. California,

Potter. P (1997). Fundamentals of Nursing, Concepts, Process and Practice, Fouth

Edition, Mosby. St. Louis.

Page 111: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 111 of 149

Rawlin, R.P and Heacock, P.E (1993 ). Clinical Manual of Psychiatric Nursing. St.

Louis; Mosby.

Stuart S, Laraia (2003). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 7th

edition.Mosby, St.Louis.

Taylor C (1997). Fundamental of Nursing, The Art and Science of Nursing Care.

Philadelpia. Lippincott.

6. Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat

Beban Studi : 2 SKS

Deskripsi Mata Kuliah

Praktik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang menghantarkan

mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara

bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan,

menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta

menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan dengan

keperawatan gawat darurat.

Praktik Profesi Keperawatan Gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam

konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah

pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu sistem (organ) ataupun

beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.

Kompetensi

Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu :

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada

klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada

berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan:

- Termoregulasi : trauma kapitis

- Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks

Page 112: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 112 of 149

- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis , krisis

tiroid

- Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa

e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien

dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien

dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan

standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan

gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD

h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

(Triage)

i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam

keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil

keputusan untuk dirinya

j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai

tingkat usia dalam keadaan gawat darurat

k. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam

bidang kesehatan

l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

n. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

p. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan

Metoda pembelajaran

1. Pre dan post conference

2. Tutorial individual yang diberikan preseptor

3. Diskusi kasus

Page 113: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 113 of 149

4. Case report dan overan dinas

5. Pendelegasian kewenangan bertahap

6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

7. Problem solving for better health (PSBH)

8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

Metode Evaluasi:

1. Log book

2. Direct Observasional of Prosedure skill

3. Case test/uji kasus ( laporan tulis, tes lisan)

4. Critical insidence report

Daftar Referensi:

Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.

7. Mata ajar : Manajemen Keperawatan

Beban Studi : 2 SKS

Deskripsi Mata kuliah:

Praktik profesi manajemen keperawatan merupakan program yang menghantarkan

mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerapkan konsep-konsep yang

berhubungan dengan manajemen & kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang

sesuai dengan keadaan saat ini.

Praktik Profesi Manajemen Keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian dengan menerapkan berbagai gaya kepimpinan yang

efektif. Selama praktek mahasiswa memprakarsai perubahan yang efektif dan inovatif

dalam asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.

Kompetensi :

Setelah mengikuti praktek profesi manajemen keperawatan mahasiswa mampu:

a. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

b. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

Page 114: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 114 of 149

c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan

d. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan secara

berkelompok

e. Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok

f. Mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim

g. Memberikan pengarahan kepada anggota tim nya

h. Melakukan supervisi terhadap anggota timnya

i. Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya

j. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan

k. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan

l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko

m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien

Metoda pembelajaran

1. Pre dan post conference

2. Tutorial individual yang diberikan preseptor

3. Diskusi kasus

4. Case report dan overan dinas

5. Pendelegasian kewenangan bertahap

6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

7. Problem solving for better health (PSBH)

8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

Metode Evaluasi:

1. Log book

2. Direct Observasional of Prosedure skill

3.Case test/uji kasus ( laporan tulis, tes lisan)

4. Critical insidence report

Page 115: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 115 of 149

Daftar Pustaka

Sullivan,J.E., et all (2001) Effective leadership and management in nursing . New

Jersey: Prentice- Hall

Barret Jean et all (1975). The Head Nurse, Her Ladership Role

Gilliies, D.A. (1994). Nursing management: A System approach. Philadelphia: W.B

Saunders.

Kron (1981). The Management of Patient Care. Putting Leadership Skills to Work.

WB Saunders

Marriner AT (1996) Nursing Management and Leadership. St. Louis: The CV Mosby

Marquis, B. L., (2000). Leadership roles and management functions nursing.

Philadelphia: Lippincott.

Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J. (1998). Introductory management and

Leadership for Nurses. London : Jones and Bartlett Publisher.

Roussel, L. , Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J (2006 ). Nursing management and

leadership .Sudbury: Jones and Bartlett Publishers

8.Mata ajar : Keperawatan keluarga dan komunitas

Beban Studi : 4 SKS

Deskripsi Mata Kuliah :

Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan program yang

menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian

kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan

primer, sekunder dan tersier kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas

dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, risiko dan potensial, menjalankan

fungsi advokasi, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian

terkini terkait dengan keperawatan keluarga dan komunitas. Praktik profesi

keperawatan keluarga dan komunitas berfokus kepada kebijakan dan program

Page 116: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 116 of 149

pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat

melalui kerjasama dengan lintas program dan sektoral

Tujuan Mata Kuliah :

Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan keluarga dan komunitas mahasiswa

mampu :

a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada

individu, keluarga, kelompok dan komunitas

b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung

jawab

d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

terkait dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas

e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan

keperawatan komunitas

f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal

g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain

dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas klien yang unik

h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan secara

individu, keluarga, masyarakat dan komunitas

i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan

standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang

diberikan efisien dan efektif

j. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam

aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan masyarakat

k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan

keperawatan keluarga dan komunitas

l. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten

m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga,

masyarakat dan komunitas agar dapat mengambil keputusan

n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan

strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko

o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang diberikan

Page 117: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 117 of 149

p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif

q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional

r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan

keperawatan

t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ Komplementari sesuai dengan kebutuhan

klien

Daftar Pustaka :

Clark, M.J., (1999) Nursing in the community: dimensions of community health

nursing. Third edition. California: Appleton & Lange.

Effendy, N., (1998) Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi 2.

Jakarta: EGC

Fredman, R., Heirinch, J. (1981) Community nursing practice. Philadelphia: W.B.

Saunders

Luan, B. M. (2007). Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: STIK Sint Carolus

Notoatmodjo, S., (2003) Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip-prinsip dasar. Jakarta:

Rieka Cipta.

Stanhope, M., Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and practice

for promoting health. St. Louis: Mosby years books

Metoda pembelajaran

1. Pre dan post conference

2.Tutorial individual yang diberikan preseptor

3.Diskusi kasus

4.Case report dan overan dinas

5.Pendelegasian kewenangan bertahap

6.Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

7.Problem solving for better health (PSBH)

8.Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan

Page 118: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 118 of 149

Metode Evaluasi:

1. Log book

2. Direct Observasional of Prosedure skill

3.Case test/uji kasus ( laporan tulis, tes lisan)

4. Critical insidence report

Daftar Referensi:

Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.

Page 119: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 119 of 149

BAB VI

METODA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Pembelajaran pada pendidikan ners dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi

menggunakan berbagai metoda pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa / Student

Centered Learning (SCL). Metoda pembelajaran pada program pendidikan Sarjana

Keperawatan dan program pendidikan profesi.

A. Metoda Pembelajaran dan Evaluasi pada program pendidikan Sarjana

Keperawatan

1. Metoda pembelajaran pada pendidikan Sarjana Keperawatan di antaranya :

a. Small Group Discussion : mempelajari dan menjalankan suatu peran yang

ditugaskan kepadanya atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer)

yang telah disiapkan

b. Role-Play & Simulation : mempelajari dan menjalankan suatu peran yang

ditugaskan kepadanya atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer)

yang telah disiapkan

c. Case Study : mengkaji kasus dengan mencermati karakteristik kondisi kasus

tersebut

d. Discovery Learning (DL) : mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi

yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan

e. Self-Directed Learning (SDL) : merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan,

dan menilai pengalaman belajarnya sendiri

f. Cooperative Learning (CL) : Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang

diberikan dosen secara berkelompok

g. Collaborative Learning (CbL) : Bekerja sama dengan anggota kelompoknya

dalam mengerjakan tugas serta membuat rancangan proses dan bentuk penilaian

berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.

h. Contextual Instruction (CI) : Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi

nyata dan melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari

kesesuaian teori

i. Project Based Learning (PjBL) : Mengerjakan tugas ( berupa proyek) yang telah

dirancang secara sistematis dengan menunjukan kinerja dan mempertanggung

jawabkan hasil kerjanya di forum

Page 120: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 120 of 149

j. Problem Based Learning and Inquiry (PBL) : Belajar dengan menggali/ mencari

informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan

masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen

2. Evaluasi Pembelajaran pada Program Sarjana Keperawatan

Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan atau kondisi akhir saat ini

(Brown & Knight, 1994). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan

kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

2.1. Tujuan Evaluasi.

Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan tujuan :

a. Sebagai umpan balik peserta didik dalam meningkatkan usaha belajarnya

b. Sebagai unpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya

c. Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran

d. Untuk memotivasi peserta didik

e. Untuk mendiagnosis kekuatan dan kekurangan peserta didik

2.2. Metode Penilaian

a. Evaluasi Kompetensi

Beberapa metode evaluasi kompetensi yang dapat dilakukan, salah satunya

dengan mengukur tingkat kemampuan peserta didik (Miller’s Pyramid):

Skor 1 Mengetahui dan menjelaskan

(Pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, baik konsep,

teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan

sebagainya)

Skor 2 Pernah melihat atau pernah mendemonstrasikan

(Memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan dan pernah

melihat demonstrasinya).

Skor 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi

(memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan dan pernah

menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi.

Skor 4 Mampu melakukan secara mandiri (memiliki pengetahuan teoritis

mengenai keterampilan ini dan memiliki pengalaman untuk

menggunakan dan menerapkan keterampilan ini secara mandiri.

Page 121: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 121 of 149

b. Strategi Evaluasi Penilaian

Metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi :

a. OSCE (Objective Stuctur Clinical Examination)

b. Test Tertulis (Essay, MCQs, Short Answer Question)

c. Permasalahan (Case Study)

d. Reflective Learning

e. Obsevasi

f. Oral Test

g. Presentasi

h. Project

i. Laporan

c. Evaluasi Proses

j. Evaluasi Pelaksanaan

k. Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa

l. Evaluasi Dosen oleh Dosen

B. Metoda Pembelajaran dan Evaluasi pada program Profesi Keperawatan

1. Metoda Pembelajaran pada pendidikan program profesi

2. Evaluasi Pendidikan Program Profesi

1. SOCA

Page 122: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 122 of 149

EVALUASI PELAKSANAAN BIMBINGAN KEGIATAN PROFESI NERS

PADA TIAP AREA KEPERAWATAN

ITEM PENILAIAN LEVEL

KEMAMPUAN

PENGETAHUA

N

KETRAMPILAN SIKAP

KETERANGAN

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Prerequisite :

1. Laporan pendahuluan:

Penguasaan tentang kasus yang akan

dikelola

2. Kemampuan berkomunikasi terapeutik

a. Mampu memperlihatkan sikap

empati

b. Mampu mendengarkan secara aktif

c. Mampu memberikan respon verbal

dan non verbal (sentuhan, bahasa

tubuh) berdasarkan kebutuhan klien

3. Mampu mempersiapkan Ruang, Alat

dan Tempat

C1 – C6

A1 - A4

S1 - S4

Komponen Kemampuan Klinik

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di

klinik:

1. Pengkajian :

a. Melakukan pengkajian secara

Page 123: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 123 of 149

holistik, tepat dan akurat pada klien

pada berbagai tingkat usia melalui

pendekatan sistematik;

b. Melakukan anamnesa untuk

mendapatkan riwayat kesehatan

c. Melakukan pemeriksaan fisik

dengan tepat

d. Mengenali abnormalitas hasil

pemeriksaan penunjang untuk

mendukung menetapkan masalah

keperawatan sebagai landasan

dalam merumuskan diagnosa

keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan

Merumuskan diagnosa keperawatan

sesuai dengan hasil pengkajian

a. Mengenal masalah

b. Menganalisa data

c. Merumuskan masalah dan faktor

penyebab dan faktor resiko

3. Perencanaan

Menyusun perencanaan keperawatan

a. Menentukan prioritas masalah

b. Menentukan tujuan

c. Menentukan kriteria keberhasilan

d. Menetapkan tindakan

keperawatan yang dapat

mengatasi masalah baik bersifat

Page 124: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 124 of 149

mandiri maupun kolaboratif

dengan mempertimbangkan aspek

budaya etik, dan legal

4. Implementasi

a. Melaksanakan tindakan

keperawatan sesuai prosedur

(SOP) dengan memperhatikan

prioritas dan patient safety pada

klien dengan berbagai tingkat usia

dalam mengatasi masalah

kebutuhan dasar manusia

(Henderson/Gordon/Maslow, dsb).

b. Menyampaikan pesan dengan tepat

dan jelas

c. Melakukan kolaborasi dg tim kes.

d. Melakukan tindakan melalui

kegiatan observasi, dan mandiri,

e. Memberikan pendidikan kesehatan

sesuai maalah klien

5. Evaluasi

a. Melakukan evaluasi keperawatan

1) Menilai perkembangan kondisi

klien

2) Memodifikasi, merubah

intervensi keperawatan sesuai

kebutuhan klien

b. Mendokumentasikan asuhan

keperawatan

Page 125: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 125 of 149

1) Menuliskan data secara

sistematis dan jelas yang

menggambarkan kondisi

pasien yang sesungguhnya

2) Mendokumentasikan dengan

menggunakan IT

3) Membuat catatan tentang

perkembangan keadaan pasien

dan menuliskan rencana

tindak lanjut utk pasien

Komponen Kemampuan

Manajerial/Management Ruangan

1. Pengkajian

a. Melakukan Kajian situasi

2. Perencanaan

a. Menyusun perencanaan,

1) Perencanaan sumber daya

2) Merencanakan sarana dan

prasarana

3) Merencanakan pembiayaan

3. Implementasi

a. Pengorganisasian,

1) Pembagian deskripsi tugas .

2) Terbentuk Struktural

b.Pengarahan

1) Melakukan negosiasi, motivasi,

Page 126: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 126 of 149

kolaborasi, konsultasi dan

delegasi

c. Pengendalian

1) Mampu melakukan supervisi

4.Evaluasi

a. Melakukan Evaluasi

1) Menilai proses

2) Memberikan umpan balik

Komponen Kemampuan Asuhan

Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

a. Melakukan pengkajian kes. pada

keluarga, kelompok, dan

masyarakat

1) Menyusun instrumen dan

mengidentifikasi perilaku kes pada

keluarga kelompok tertentu, dan

masyarakat

2) Mengkaji sumber-sumber yang

tersedia pada keluarga, kelompok,

kelompok khusus, dan masyarakat

2. Diagnosa Keperawatan

a. Merumuskan

diagnosa keperawatan pada

keluarga, kelompok, kelompok

khusus dan masyarakat

Page 127: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 127 of 149

1) Mengenali masalah

kesehatan/keperawatan pada

keluarga, kelompok, kelompok

khusus dan masyarakat

2) Merumuskan masalah, faktor

penyebab dan faktor resiko

3. Perencanaan

Menyusun perencanaan

keperawatan keluarga, kelompok,

kelompok khusus, dan masyarakat

untuk mengatasi masalah kesehatan.

a. Menentukan tujuan

b. Menentukan indikator

keberhasilan

c. Menentukan strategi intervensi

d. Menentukan intervensi sesuai

dengan sumber-sumber kekuatan

yang ada pada keluarga,

kelompok, kelompok khusus dan

masyarakat dengan pertimbangan

aspek budaya, etik dan legal

4. Implementasi

Melakukan implementasi dengan

mempertimbangkan keamanan dan

keselamatan keluarga, kelompok,

kelompok khusus dan masyarakat

(patient safety).

5. Evaluasi

Page 128: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 128 of 149

Melakukan evaluasi

a. Menilai perkembangan perilaku

keluarga, kelompok, kelompok

khusus, dan masyarakat

b. Memodifikasi, merubah intervensi

keperawatan sesuai kebutuhan

keluarga, kelompok , kelompok

khusus, dan masyarakat

Proses Bimbingan diawali dengan:

1 : Bimbingan penuh dan supervise ketat

2 : Supervisi ketat

3: Bimbingan minimal

4 : Mandiri

Page 129: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 129 of 149

Model Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Keperawatan

Pola Pendidikan Ners dan Sistem Uji Kompetensi

Gelar yang disandang :

1. Setelah menyelesaikan Program Sarjana lulusan akan mendapatkan gelar Sarjana

Keperawatan “S.Kep”

Program Sarjana Keperawatan

144 -160 SKS

Teori 70 %

Praktik 30 % S.Kep

Program Sarjana

Keperawatan

Program Profesi Uji Kompetensi

(OP)

RN

Ners

S.Kep

Page 130: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 130 of 149

TIM KBK AIPNI

PEDOMAN

IMPLEMENTASI KBK PROFESI

PENDIDIKAN NERS

Page 131: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 131 of 149

IMPLEMENTASI KBK PROFESI

Pengantar

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada program profesi merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari KBK pada program akademik. Penerapan KBK profesi menjadi

berkesinambungan dengan KBK akademik. Oleh karena itu, penerapan KBK profesi

merupakan proses memantapkan semua kompetensi yang telah dimiliki pada program

akademik dan memverifikasinya dengan memberikan kewenangan untuk melaksanakan

kompetensi tersebut.

Program profesi dengan KBK 2010 ini berbeda dengan pelaksanaan program profesi pada

kurikulum konvensional lalu. Pada kurikulum konvensional (1998) saat tahap profesi

peserta didik diberi kesempatan untuk belajar melakukan berbagai prosedur keperawatan

dan belajar memberikan asuhan. Sebaliknya, pada KBK program profesi ners ini para

peserta didik menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep dan ketrampilan teknis yang

telah dikuasai pada program akademik pada klien langsung melalui program internship

dimana peserta didik dicangkokkan pada seorang perawat senior yang berfungsi sebagai

PRESEPTOR / MENTOR.

Keberadaan preseptor / mentor sangat diperlukan oleh peserta didik terutama dalam

menjamin keterlaksanaan layanan pasien yang berkualitas serta menjamin keberadaan

peserta didik bukan merupakan pihak yang didaya-gunakan karena ketidak-cukupan

tenaga atau dianggap sebagai tenaga gratisan. Disamping itu, preseptor juga diperlukan

untuk mengurangi stress yang mungkin dialami oleh peserta didik sebagai lulusan sarjana

keperawatan baru yang belum mengenal dunia kerja sebenarnya serta untuk menjamin

bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada peserta didik, tidak diberikan

secara lebih dini atau tidak seharusnya diberikan secara kurang tepat. Yang terakhir, tentu

saja untuk mengurangi resiko pekerjaan terjadi pada peserta didik dan pasien terutama

pada lingkungan layanan kesehatan yang lebih kompleks. Beban studi pada program

profesi ini adalah 36 sks (dari yang sebelumnya hanya 25 sks (kurikulum 1998).

Dalam menerapkan KBK profesi, seluruh komponen profesi (staf akademik dan staf dari

wahana praktik) harus terlibat secara aktif dan melakukan berbagai kegiatan mulai dari

tahap persiapan, pelaksanaan, sampai dengan mengevaluasi dan membuat keputusan

Page 132: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 132 of 149

tentang kompetensi dan kewenangan yang dijalankan peserta didik. Dengan penetapan

keputusan tersebut peserta didik dinyatakan layak atau tidak layak mengemban peran dan

fungsi dengan sebutan profesi ners. Selanjutnya, setelah dinyatakan selesai dan memenuhi

syarat sebagai ners, maka dilakukan uji kompetensin (exit exam) sebelum peserta didik di

proses dalam yudisium kelulusan sebagai ners.

Berikut ini akan dijelaskan tentang tahapan kegiatan program profesi, mulai dari tahap

persiapan, implementasi dan proses bimbingan yang sesuai dalam KBK profesi sampai

pada kegiatan mengevaluasi kompetensi. Disamping itu, karena pendekatan proses

bimbingan masih merupakan metoda atau model yang baru dalam pendidikan

keperawatan, maka bahasan tentang model bimbingan diberikan secara rinci. Tujuannya

agar terdapat pemahaman yang sama dari seluruh pengelola dan pelaksana program

profesi tentang bagaimana model bimbingan harus diberikan agar tujuan pelaksanaan

kompetensi yang disertai dengan kewenangan dari peserta didik dapat dicapai.

A. FASE PERSIAPAN

Tahap ini merupakan periode dimana pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan program

profesi harus tumbuh sebelum tahap implementasi program profesi dijalankan. Tahap

persiapan terdiri dari ketentuan pelaksanaan praktik; persyaratan pelaksanaan praktik;

profil yang harus dimiliki oleh lulusan program profesi; kompetensi yang harus dicapai

selama program profesi; mata kuliah yang harus dilaksanakan pada program profesi;

penerapan hubungan kompetensi dengan mata kuliah dan beban studi; wahana praktik dan

pencapaian kompetensi.

A. 1 Ketentuan pelaksanaan praktik

- Fokus implementasi pada pencapaian kompetensi peserta didik.

- Beban studi : 36 sks (PP no 14 / 2010 tentang pendidikan kedinasan, pasal 1 ayat 1

& 2 tentang pendidikan profesi serta pasal 5 ayat 2 & 3).

- Beban studi yang dirancang secara nasional adalah 60% dari 36 sks = 22 sks untuk

kompetensi utama dan 20% kompetensi global serta 20% untuk kompetensi

pendukung (penciri institusi).

- Kompetensi global meliputi kemampuan memberikan asuhan keperawatan pada

pasien HIV/AIDS, trauma, Flu babi (H1N1), Flu Burung (H1N5), asuhan

Page 133: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 133 of 149

keperawatan pada kondisi emergensi dan darurat masal. Selain itu, kemampuan

menggunakan teknologi informasi terkini, berbahasa Inggris dengan lancar, serta

memiliki kemampuan enterpreuner. Materi ini dapat dimasukkan pada MK tertenu

seperti KMB, ANAK, KOMUNITAS, GAWAT DARURAT/ EMERGENSI

dengan menambahkan beban studi. Demikian juga kompetensi penciri institusi

seandainya dapat terakomodasi kedalam MK yang sudah ada.

- Terbagi menjadi 2 semester (ditambah 1 semester yang terintegrasi pada semester

8 program akademik).

- Penerapan KBK profesi disesuaikan dengan upaya pencapaian Visi dan misi

institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut.

- Mahasiswa yang akan masuk klinik telah lulus uji masuk klinik yang diadakan

oleh institusi pendidikan bekerjasama dengan RS terkait.

- Minimal ketrampilan klinik yang harus lulus adalah:

i. Pemeriksaan fisik.

ii. Prosedur pemberian obat secara 12 benar.

iii. Pemberian oksigen, suksion, nebulisasi, fisioterapi dada dan postural drainage.

iv. Prosedur pemasangan infus dan enteral.

v. Prosedur pemasangan kateter urin.

vi. Prosedur pemasangan selang naso gastrik (NGT).

vii. Prosedur pencegahan cedera.

viii. Resusitasi Jantung Paru (basic life support = BLS).

ix. Perawatan luka

x. Pemberian transfusi darah dan produknya.

xi. Prosedur pencegahan infeksi nosokomial.

xii. Pendokumentasian dan pelaporan.

- Ketrampilan tambahan lain yang diujikan berdasarkan kebutuhan RS atau ruangan

setempat yang spesifik. Sebagai contoh: jika akan menempatkan peserta didik di

RS Bersalin, maka kompetensi pemasangan kateter urin untuk memicu kontraksi

uterus dan pemeriksaan Leopold harus lulus dan dimiliki oleh peserta didik,

sedangkan jika akan menempatkan peserta didik di RS jiwa, maka beberapa

kompetensi seperti berkomunikasi terapeutik dan Terapi Aktifitas Kelompok

(TAK) harus dimiliki terlebih dahulu sebelum masuk ke wahana praktik tersebut.

Page 134: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 134 of 149

- Kompetensi utama dapat dicapai di RS tipe A. B, dan B pendidikan sedangkan

kompetensi pendukung dan lainnya dapat dilaksanakan di RS tipe C atau tatanan

layanan kesehatan lain yang sesuai.

- Selama periode program profesi, semua penugasan yang sifatnya tertulis

diminimalisasi sehingga penugasan tertulis hanya ditujukan untuk kepentingan

langsung kegiatan klien seperti pendokumentasian dan laporan, serta presentasi

kasus.

A. 2 Persyaratan pelaksanaan praktik

- Wahana praktik memiliki kasus yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi.

- Pembimbing klinik yang berfungsi sebagai preseptor / mentor sudah memiliki

sertifikat pelatihan Clinical Instructur (CI) dan preseptor.

- Setiap ruangan tempat mahasiswa praktik tersedia pembimbing klinik atau

perawat senior untuk menjadi PRESEPTOR / MENTOR .

- Tersedia uraian tugas dan kewenangan Preseptor /Mentor (lampiran.....).

- Tersedia pedoman praktik di setiap stase (lampiran.........).

- Tersedia buku prosedur tindakan keperawatan (lampiran.....)

- Tersedia buku log untuk mahasiswa (lampiran......).

- Setiap mahasiswa memiliki ”nursing kit” (lihat lampiran.......)

A. 3 Profil yang harus dimiliki lulusan program profesi

a. Care Provider (Pemberi asuhan keperawatan)

b. Community Leader (Pemimpin komunitas dimanapun beraktifitas)

c. Educator (Pendidik kesehatan kepada sistem klien)

d. Manager (Pengelola asuhan)

e. Researcher (Peneliti Pemula)

f. Profil lain yang mendukung visi / penciri institusi.

A. 4 Kompetensi yang harus dicapai selama program profesi

a. Melakukan berkomunikasi efektif.

b. Membantu melaksanakan pendidikan kesehatan.

c. Mengelola administrasi keperawatan.

Page 135: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 135 of 149

d. Berpartisipasi aktif sebagai anggota tim.

e. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan.

f. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di klinik dan di

komunitas dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

g. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber-sumber etnik,

agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik.

h. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan

i. Mampu menjalin hubungan interpersonal

j. Mampu melakukan penelitian sederhana sebagai peneliti pemula

k. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar

sepanjang hayat.

Sub-kompetensi / unit kompetensi

1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan

2. Mampu menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem

kesehatan yang berhubungan dengan keperawatan

3. Mampu membuat keputusan etik

4. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber-sumber

etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik *)

5. Mampu menjamin kualitas asuhan holistik secara kontinyu dan konsisten *)

6. Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif

7. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien

*)

8. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar

dapat mengambil keputusan untuk dirinya *)

9. Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik

10. Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai

dengan SOP *)

11. Mampu berkolaborasi dalam berbagai aspek untuk pemenuhan kebutuhan

kesehatan klien *)

12. Mampu melaksanakan terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan *)

Page 136: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 136 of 149

13. Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui

penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko

14. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang

berlaku dalam bidang kesehatan *)

15. Mampu berkolaborasi dalam kegiatan pelayanan keperawatan *)

16. Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan

akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan *)

17. Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik *)

18. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang aman

19. Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan

kolaboratif *)

20. Mampu merancang, melaksanakan proses penelitian sederhana serta

memanfaatkan hasil penelitian dalam upaya peningkatan kualitas asuhan

keperawatan.

21. Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan

asuhan keperawatan.

22. Mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan dan

kesehatan.

23. Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan

professional

24. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.

25. Mampu mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi

(deskriptif)

Keterangan:

*) menerapkan kewenangan melakukan, diperoleh secara bertahap sesuai dengan

program mentoring dan preseptoring.

A. 5 Kegiatan fokus mata kuliah yang diberikan untuk mencapai unit kompetensi

UNIT KOMPETENSI FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK

1. Mampu melakukan komunikasi

yang efektif dalam memberi

asuhan

1. Penggunaan Diri Secara Efektif dalam Komunikasi

Terapeutik

2. Tahap-tahap Komunikasi Terapeutik

3. Teknik Komunikasi Terapeutik

Page 137: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 137 of 149

4. Penggunaan Komunikasi Terapeutik pada berbagai

tingkat usia dengan berbagai kondisi

5. Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan

6. Komunikasi Sosial, Budaya dan Keyakinan

7. Komunikasi Profesional dalam Pelayanan

Kesehatan / Keperawatan

8. Berkomunikasi dalam bahasa inggris secara tulisan

dan verbal formal (presentasi)

2. Mampu menerapkan

pengetahuan, kerangka etik dan

legal dalam sistem kesehatan

yang berhubungan dengan

keperawatan.

1. Penerapan etika RS, etika layanan keperawatan,

etika profesi

2. Penerapan kode etik keperawatan

3. Mempertahankan hak pasien

4. Profesionalisme keperawatan

5. Hukum kesehatan.

6. Pengambilan keputusan etik terkait pasien

7. Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan :

Malpraktik, neglected, pertanggunggugatan

(mandiri dan limpahan), pertanggungjawaban, dll

8. Fungsi advokasi

3. Mampu membuat keputusan etik

Page 138: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 138 of 149

UNIT KOMPETENSI FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK

4. Mampu memberikan asuhan

peka budaya dengan

menghargai sumber-sumber

etnik, agama atau faktor lain

dari setiap pasien yang unik. *)

1. Mempertimbangkan latar belakang pasien dan

menyesuaikan dalam asuhan yang diberikan.

2. Menerapkan holistic care pada klien

3. Menerapkan transcultural nursing

4. Menggunakan pendekatan agama, kepercayaan,dan

spiritual dalam praktik keperawatan

5. Menghargai keinginan pasien dalam terapi alternatif

atau pelengkap (complementary nursing)

5. Mampu menjamin kualitas

asuhan holistik secara kontinyu

dan konsisten *)

1. Menerapkan proses keperawatan

2. Menerapkan konsep Caring, Holism dan Humanism

3. Mempertimbangkan keperawatan lintas budaya

4. Mempertahankan spiritualitas/Religiositas

5. Menerapkan ilmu Keperawatan Klinik &

Komunitas

6. Menggunakan Teknologi Informasi dalam

keperawatan

7. Mempertahankan kualitas

8. Melakukan pendidikan kesehatan

9. Mempertahankan Hak dan Kewajiban Pasien

10. Melakukan Prosedur Keperawatan dengan handal

11. Menerapkan komunikasi Terapeutik

12. Mempertahankan Patient Safety

13. Mempertahankan Infection Control.

6. Mampu menggunakan teknologi

dan informasi kesehatan secara

efektif

1. Menggunakan perangkat komputer dan jaringan

dalam mengakses teknologi terkini dalam

keperawatan dan kesehatan.

2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome

keperawatan (NIC-NOC atau lainnya)

7. Mampu menggunakan proses

keperawatan dalam

menyelesaikan masalah klien *)

1. Penerapan Keperawatan Maternitas dalam Konteks

Keluarga.

2. Penerapan Keperawatan Medikal Bedah

3. Penerapan Keperawatan Anak dalam Konteks

Keluarga

4. Penerapan Keperawatan pada lansia

5. Penerapan Keperawatan Kritis dan Gawat Darurat

6. Askep klien dg Gawat Darurat pada Sistem

Kardiovaskuler

7. Askep klien dg Gawat Darurat pada Shock dan

Trauma Multisistem

8. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

dan Bencana

9. Penerapan keperawatan Kesehatan Jiwa

10. Penerapan keperawatan Keluarga

11. Penerapan keperawatan Home Care

12. Penerapan keperawatan Komunitas

13. Asuhan Keperawatan pada Kelompok Khusus

(Kesehatan kerja, UKS)

14. Mengelola mutu dan resiko asuhan keperawatan

15. Menerapkan terapi modalitas keperawatan pada

Page 139: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 139 of 149

berbagai kondisi termasuk terapi komplementer.

16. Mengelola asuhan menggunakan pendekatan

holistik, preventif, promotif, kuratif, restorative,

rehabilitatif, consolation of the dying.

8. Mampu menjalankan fungsi

advokasi untuk

mempertahankan hak klien

agar dapat mengambil

keputusan untuk dirinya *)

1. Menggunakan hak moral dalam pengambilan

keputusan

2. Menerapkan pendekatan etik dalam pengambilan

keputusan

3. Mempertimbangkan hak pasien dan keluarga dalam

pelayanan kesehatan

9. Mampu menggunakan prinsip-

prinsip peningkatan kualitas

berkesinambungan dalam

praktik

Self management of learning

1. Terlibat aktif dalam diskusi kasus klien

2. Aktif dalam kegiatan ilmiah

3. Membaca artikel ilmiah keperawatan.

4. Mengikuti kursus, pelatihan tentang asuhan

keperawatan.

10. Mampu mendemonstrasikan

keterampilan teknis

keperawatan yang sesuai

dengan SOP *)

Menerapkan keterampilan-keterampilan teknis

keperawatan (keterampilan dasar dan keterampilan

khusus) sesuai dengan tingkat usia di setiap

tatanan pelayanan kesehatan.

UNIT KOMPETENSI FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK

11.Mampu mengkolaborasikan

berbagai aspek dalam

pemenuhan kebutuhan

kesehatan klien *)

1. Membahas secara ilmiah tentang kondisi klien

dengan profesi lain.

2. Memberikan asupan dan saran kepada profesi lain

terkait kondisi pasien.

12.Mampu melaksanakan terapi

modalitas sesuai dengan

kebutuhan *)

1. Menerapkan terapi komplementer seperti massage,

terapi sentuhan, pernapasan efektif, herbal.

2. Menerapkan terapi keperawatan holistik seperti

yoga pranayama, meditasi.

13.Mampu mempertahankan

lingkungan yang aman secara

konsisten melalui penggunaan

strategi menjamin kualitas dan

manajemen resiko

1. Mengkaji situasi pelayanan / asuhan keperawatan.

2. Mengikuti alur penanganan pasien

3. Mengorganisasikan kegiatan layanan

4. Menerapkan pengelolaan kasus.

5. Mengendalikan kualitas asuhan keperawatan

14.Mampu melaksanakan

pelayanan kesehatan sesuai

dengan kebijakan yang berlaku

dalam bidang kesehatan *)

1. Mempertahankan Keselamatan dan kesehatan kerja

(K3)

2. Melaksanakan kegiatan berdasarkan SOP

3. Menerapkan prinsip bekerja dengan benar dalam

asuhan keperawatan.

4. Memberikan tindakan keperawatan yang diperlukan

dalam mempertahankan K3

15.Mampu berkolaborasikan

pelayanan keperawatan *)

1. Membahas tentang terapi klien dengan tim medik.

2. Mempertahankan kepentingan klien jika terdapat

dilema tentang terapi.

Page 140: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 140 of 149

3. Membahas tentang diet dan nilai2 lab yang relevan.

4. Mempertimbangkan kebutuhan gizi untuk anak,

klien dewasa, ibu hamil, dan masyarakat.

16.Mampu memberikan dukungan

kepada tim asuhan dengan

mempertahankan akontabilitas

asuhan keperawatan yang

diberikan *)

1. Menerapkan dinamika kelompok (team building)

2. Memberikan pengarahan pada bawahan atau

anggota tim.

3. Menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai

untuk klien, keluarga, sejawat, dan masyarakat.

4. Menggunakan pendekatan sistematis dalam

mengelola konflik, memperkenalkan perubahan.

17.Mampu mewujudkan

lingkungan bekerja yang aman

1. Berkomunikasi Profesional dan kaitannya dengan

Pelayanan Kesehatan / Keperawatan

2. Berkomunikasi dalam konteks sosial dan keaneka

ragaman Budaya serta Keyakinan

3. Mempertahankan K3.

4. Berkolaborasi dengan sejawat, senior, atau profesi

lain.

5.

UNIT KOMPETENSI FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK

18.Mampu menggunakan

keterampilan interpersonal yang

efektif dalam kerja tim dan

pemberian asuhan keperawatan

dengan mempertahankan

hubungan kolaboratif *)

1. Menerapkan pola komunikasi efektif untuk

kepentingan kepuasan pelanggan, dalam

berkolaborasi dan kerja tim.

2. Membina hubungan kerja secara baik dengan pihak

lain yang terkait.

19.Mampu merancang,

melaksanakan proses penelitian

sederhana serta memanfaatkan

hasil penelitian dalam upaya

peningkatan kualitas asuhan

keperawatan.

1. Mengidentifikasi fenomena klien dan lingkungan

2. Menyusun rumsan masalah dan tujuan penelitian.

3. Mengembangkan instrumen penelitian

4. Melakukan pengumpulan data

5. Menganalisis data

6. Mendesiminasi dan publikasi hasil penelitian.

20.Mampu mengembangkan pola

pikir kritis, logis dan etis dalam

mengembang kan asuhan

keperawatan

1. Menyelesaikan masalah klien secara efektif dan

efisien serta sistematis.

2. Menindak lanjuti hasil dari penyelesaian masalah

klien.

21.Mampu mengikuti

perkembangan ilmu dan

teknologi di bidang keperawatan

dan kesehatan.

1. Menggunakan perangkat komputer dan

jaringan dalam mengakses teknologi

terkini dalam keperawatan dan kesehatan

2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome

keperawatan (NIC NOC atau lainnya)

22.Mampu mengembangkan

potensi diri untuk meningkatkan

kemampuan professional

1. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan ilmiah

keperawatan.

2. Terlibat dalam diskusi tentang layanan kesehatan

dan keperawatan.

23.Mampu berkontribusi dalam

Page 141: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 141 of 149

mengembangkan profesi

keperawatan

24.Mampu mengembangkan

potensi diri untuk

mempertahankan kompetensi

(deskriptif)

1. Melakukan proses pembelajaran sepanjang hayat

2. Mewujdkan perubahan yang positif untuk

kepentingan klien, layanan, dan profesi.

A. 6 Penerapan hubungan kompetensi dengan mata kuliah dan beban studi.

- Melakukan berkomunikasi efektif

- Membantu melaksanakan pendidikan

kesehatan

- Mengelola administrasi keperawatan

- Berpartisipasi aktif sebagai anggota tim.

- Mampu menerapkan aspek etik dan legal

dalam praktek keperawatan.

- Mampu melaksanakan asuhan keperawatan

professional di klinik dan di komunitas.

- Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan

manajemen keperawatan.

- Mampu menjalin hubungan interpersonal.

- Mampu melakukan penelitian sederhana

sebagai peneliti pemula.

- Mampu mengembangkan profesionalisme

secara terus menerus atau belajar sepanjang

hayat.

Dilakukan untuk kegiatan: (24 sks-

kurikulum inti)

- Keperawatan Medikal Bedah (5 sks).

- Keperawatan Anak (2 sks).

- Keperawatan Jiwa (2 sks).

- Keperawatan Maternitas (3 sks).

- Keperawatan Kedarurat-gawatan (2

sks).

- Keperawatan Komunitas / kelg (4

sks).

- Keperawatan Gerontik (2 sks)

- Penerapan manajemen kepr (2 sks).

Beban studi yang dimuat dalam

kurikulum ini adalah 60% (inti),

sedangkan sisanya 20% materi isu

global (dapat dimasukkan dalam

beban studi MK KMB, Anak, atau

lainnya) serta 20% penciri institusi

dapat dimasukan kedalam MK yang

ada atau membuat MK baru yang

sesuai).

A. 7 Wahana praktik dan pencapaian kompetensi

Kompetensi Wahana praktik

Utama RS tipe A, B, B pendidikan dan wahana di komunitas.

Pendukung / isu global RS tipe A, B. B pendidikan, C

Lain2 (penciri institusi) Sesuai kebutuhan

Semua wahana praktik yang digunakan harus dilandasi oleh kesepakatan kerjasama yang

bersifat saling menguntungkan, meliputi kegiatan Tridarma. Kegiatan ini selain untuk

Page 142: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 142 of 149

meningkatkan proses belajar peserta didik di wahana praktik, tetapi juga diharapkan dapat

mewujudkan peningkatan layanan yang berkualitas sebagai hasil kontribusi dari peserta

didik, pembimbing akademik, dan para preseptor/ mentor.

Kegiatan Tridarma dalam pendidikan dilaksanakan melalui pelibatan aktif kedua pihak

dalam proses belajar peserta didik baik pemberian asuhan, kegiatan ilmiah seperti diskusi

kasus, presentasi kasus, seminar kecil tentang pasien atau ilmu dan teknologi kesehatan /

keperawatan terkini. Pada pelaksanaan Tridarma kedua penelitian, pihak pendidikan dan

peserta didik mengidentifikasi fenomena pasien atau klinik yang terjadi dan harus segera

dicari solusinya, kemudian disusun dalam bentuk proposal penelitian atau proyek dengan

melibatkan pihak pelayanan. Setelah itu, pengumpulan data dilakukan untuk dianalisis

oleh kedua pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini.

Pelaksanaan Tridarma ketiga yaitu pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan oleh pihak

pendidikan bersama pelayanan dengan mengembangkan program-program pelatihan

untuk para perawat, dan keluarga pasien atau pendidikan kesehatan kepada pasien dan

keluarga. Selain itu, pengembangan model pendekatan pada pasien yang kemudian

diterapkan secara terrencana dan sistematis dapat menjadi sebuah bentuk pengabdian

masyarakat yang bermakna dari pihak pendidikan kepada pihak pelayanan.

B. FASE PELAKSANAAN

B. 1 Komposisi stase:

I II III IV V VI VII VIII IX X XI

Semester 1 Semester 2 Semester 3

Stase I sd VIII merupakan kegiatan praktik mentoring/preseptoring untuk kurikulum inti

program studi pendidikan profesi ners. Sedangkan stase IX sd XI merupakan tambahan

stase untuk mengakomodasi kompetensi pendukung dan lain2 apabila tidak dapat

diintegrasikan kedalam 8 stase.

Pelaksanaan stase lengkap diselesaikan dalam 3 semester, namun pada pelaksanaannya,

semester pertama program profesi dapat diintegrasikan kedalam semester VIII program

pendidikan sarjana keperawatan.

B. 2 Model bimbingan

B.2.1 Preceptoring / mentoring

U

K

1,

2.

3

dst

.

U

K

1.

4.

5.

8.

dst

Page 143: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 143 of 149

Istilah preceptoring dan mentoring sering digunakan untuk maksud yang hampir

sama (interchangeably). Perbedaannya adalah; pada program mentoring, proses

pembimbingan berlangsung lama sedangkan pada preceptoring berdurasi pendek

dan pembimbingan diberikan secara intens.

Model bimbingan ini merupakan sistem dan proses melimpahkan kewenangan

secara bertahap dari para preseptor / mentor kepada peserta didik. Setiap ruang yang

dilalui peserta didik harus memiliki pembimbing yang berperan sebagai preseptor /

mentor. Tujuannya adalah agar peserta didik menjadi dewasa dan matang dalam

profesionalisme keperawatan sehingga ketika lulus mampu menjadi profesional

sejati. Tujuan ini dapat dicapai dengan membekali peserta didik suatu program

“ANTARA” yang terstruktur dan mendukung sebagai jembatan menuju upaya

menghasilkan praktisi yang handal dan kompeten terutama untuk mampu bekerja

dalam situasi layanan yang bertingkat tinggi.

Pada program pendidikan ners ini lebih sesuai dengan menggunakan istilah

preseptor karean durasi hanya kurang lebih satu tahun dan berlangsung secara

intensif. Proses belajar merupakan proses dua arah. Peserta didik memiliki

akontabilitas sendiri karena preseptor tidak memiliki akuntabilitas untuk mewakili

peserta didik.

B.2.2 Preseptee (peserta didik)

Peserta didik harus merupakan seseorang yang telah dibekali dengan kompetensi

yang diperlukan dan mahir untuk menjalankannya, sehingga dapat berfungsi sebagai

praktisi yang akuntabel. Oleh karena itu, semua peserta didik yang akan berperan

sebagai preseptee adalah individu yang baru akan memasuki dunia nyata dan

memerlukan bimbingan namun telah memiliki seluruh kompetensi yang diperlukan.

Kebutuhan akan preseptor terjadi karena upaya untuk mempertahankan layanan

pasien yang berkualitas dan keberadaan peserta didik tidak merupakan pihak yang

didaya-gunakan karena ketidak-cukupan tenaga atau dianggap sebagai tenaga

gratisan. Sebaliknya, preseptor juga diperlukan untuk mengurangi stress yang

mungkin dialami oleh peserta didik sebagai lulusan sarjana keperawatan baru yang

belum mengenal dunia kerja sebenarnya. Disamping itu, keberadaan preseptor juga

untuk menjamin bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada peserta

didik, tidak diberikan secara lebih dini atau tidak seharusnya diberikan secara

kurang tepat. Yang terakhir, tentu saja untuk mengurangi resiko pekerjaan terjadi

pada peserta didik dan pasien terutama pada lingkungan layanan kesehatan yang

lebih kompleks.

Pada program preseptoring / mentoring, proses mempelajari suatu kompetensi

sudah diminimalisasi, sebaliknya pada pendidikan ini difokuskan pada penerapan

pengetahuan, teori, konsep, sikap, dan ketrampilan kedalam tatanan nyata dengan

subyek klien nyata / riil bukan pasien simulasi. Oleh karena itu, keberadaan

seseorang yang bertindak sebagai pembimbing dan preseptor bukan hanya

memberikan bimbingan tetapi juga melimpahkan sebagian kewenangan yang

dimilikinya dalam memberikan asuhan klien kepada peserta didik.

Page 144: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 144 of 149

B.2.3. Definisi tentang Preseptor:

- Preseptor / mentor dapat merupakan seorang dosen yang ditempatkan di tatanan

klinik atau perawat senior yang bekerja di tatanan layanan dan ditetapkan

sebagai preseptor.

- Ia harus seorang ahli atau berpengalaman dalam memberikan pelatihan dan

pengalaman praktik kepada peserta didik; biasanya seorang perawat praktisi

yang bekerja dan berpengalaman di suatu area keperawatan tertentu, yang

mampu mengajarkan, memberikan konseling, menginspirasi, serta bersikap dan

bertindak sebagai “model peran” untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangan individu pemula dalam periode tereantu dengan tujuan tertentu

mensosialisasikan pemula kedalam peran baru sebagai profesional”

B.2.4. Kriteria preseptor / mentor

1. Preseptor atau mentor pada pendidikan ners ini seharusnya berpendidikan lebih

tinggi dari peserta didik (PP no. 19/2005, pasal 36 ayat 1), minimal merupakan

seorang ners tercatat (STR) / memiliki lisensi (SIP/SIK) yang berpengalaman

klinik minimal 5 tahun.

2. Memiliki sertifikat kompetensi sesuai keahlian di bidangnya (PP no 19/2005

tentang standar nasional pendidikan, pasal 31 ayat 3 dan pasal 36 ayat 1) .

3. Telah berpengalaman minimal 2 tahun berturut-turut ditempatnya bekerja

dimana ybs ditunjuk sebagai preseptor / mentor sehingga dapat membimbing

peserta didik dengan baik.

4. Merupakan model peran ners yang baik dan layak dicontoh karena sikap,

perilaku, kemampuan profesionalnya diatas rata2.

5. Telah mengikuti pelatihan pendidik klinik yang memahami tentang kebutuhan

6. peserta didik akan dukungan, upaya pencapaian tujuan, perencanaan kegiatan

dan cara mengevaluasinya.

B.2.5. Kemampuan preseptor / mentor

Berkomunikasi secara baik dan benar.

Model peran profesional.

Berkeinginan memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik.

Pendengar yang baik dan mampu menyelesaikan masalah.

Tanggap terhadap kebutuhan dan ketidak-berpengalaman peserta didik.

Cukup megenali dan terbiasa dengan teori dan praktik terkini.

Kompeten dan percaya diri dalam peran sebagai preseptor / mentor.

B.2.6. Tugas pokok preseptor / mentor

Preseptor / mentor mengidentifikasi kebutuhan belajar klinik peserta didik

melalui silabus / Course Study Guide / modul praktik dari institusi pendidikan.

Cukup berpengalaman dan kompeten untuk membantu peserta didik

menerapkan pengetahuan teoritis kedalam praktik.

Memperlihatkan komitmen tinggi untuk membimbing peserta didik selama

proses belajar klinik berlangsung.

Page 145: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 145 of 149

Membantu menyelesaikan masalah yang bersifat transisi peran dari peserta didik

menjadi ners kompeten yang dihadapi oleh peserta didik.

Bersama peserta didik memformulasikan tujuan belajar untuk menjembatani

masalah transisional tersebut diatas.

Menyelesaikan masalah, membantu membuat keputusan dan menumbuhkan

akuntabilitas peserta didik selama proses belajar.

Memfasilitasi sosialisasi profesional peserta didik kedalam peran profesi ners

peserta didik.

Memberikan umpan balik secara terus menerus dan periodik pada peserta didik

terkait kemajuan atau kelemahan peserta didik selama belajar di klinik.

Berperan sebagai narasumber dalam memberikan dukungan personal dan

profesional kepada peserta didik.

Membantu peserta didik dalam mengkaji, memvalidasi, serta mencatat

pencapaian kompetensi klinik peserta didik.

B.2.7. Metoda pembelajaran peserta didik

Beberapa metoda pembelajaran peserta didik diinisiasi dan fasilitasi oleh preseptor/

mentor di setiap stase, meliputi :

- Pre dan post conference.

- Tutorial individual yang diberikan preseptor.

- Diskusi kasus.

- Seminar kecil tentang kasus atau IPTEK kesehatan/keperawatan terkini.

- Pendelegasian kewenangan bertahap (lampiran......)

- Problem Solving for Better Health (PSBH).

- Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.

- Laporan kasus dan overan dinas.

Pemilihan metoda disesuaikan dengan tujuan pencapaian kompetensi dan lama

waktu program preseptoring sudah berlangsung.

B.2.8. Pelaksanaan kegiatan program mentoring/ preseptoring

a. Persiapan sebelum melakukan program preseptor.

Setiap peserta didik yang ditempatkan di RS tertentu sebagai wahana praktik harus

menjalani beberapa hal yang merupakan kegiatan wajib yaitu:

- Melakukan kegiatan orientasi RS dan ruang rawat dan menerima buku pedoman

preseptorship dan program kegiatannya. Memberikan waktu pada peserta didik

untuk mendalami ruang rawat dan kliennya pada saat orientasi.

- Menjalani latihan yang diadakan oleh institusi pendidikan bekerjasama dengan

RS selama 2 hari. Pelatihan informal ini meliputi diseminasi informasi terkait

berbagai hal, seperti berikut:

1. kebijakan yang berlaku di RS dan ruang rawat dimana peserta didik

ditempatkan.

2. sifat layanan yang diberikan.

3. jenis dan kriteria pasien yang dirawat.

Page 146: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 146 of 149

4. aturan dan ketentuan apabila menghadapi situasi tidak diharapkan seperti

klien jatuh, salah memberikan obat, kebakaran, dll.

5. kedudukan dan posisi preseptor dan peserta didik.

- Melakukan pertemuan formal dengan preseptor dan manajer ruang rawat, untuk

Mendiskusikan peran preseptor dan harapan peserta didik.

Berbagi informasi tentang tujuan dan luaran proses belajar peserta didik

berdasarkan pengalaman lalu, kualifikasi preseptor dan kemampuan belajar

peserta didik.

Menetapkan jumlah jam tatap muka untuk berdiskusi antara preseptor dan

peserta didik.

Menetapkan kesepakatan periode dan tanggal evaluasi / review peserta didik.

Menyepakati kontrak belajar

b. Pelaksanaan kegiatan program preseptorship.

Sebelum peserta didik memulai kegiatan praktiknya, manajer ruangan

memberikan kepada setiap preseptor/mentor beberapa kasus klien dengan

berbagai tingkat ketergantungan dan tingkat kebutuhan dasar yang berbeda.

Lazimnya, setiap preseptor/mentor memiliki 4 sd 6 klien yang menjadi tanggung

jawabnya.

Setiap preseptor/mentor memiliki 2 sampai dengan 3 orang peserta didik yang

menjadi tanggung jawabnya. Preseptor/mentor harus memahami karakteristik

setiap peserta didik agar ketika melimpahkan sebagian kewenangan yang

dimilikinya tidak menyama-ratakan tingkat kemampuan menjalankan kompetensi

dari masing2 peserta didik, walaupun ia harus memiliki asumsi bahwa setiap

peserta didik telah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk menjadi seorang

ners dan telah lulus uji masuk klinik.

Mengikuti preseptor dalam mengkaji klien, menghadiri pertemuan tim asuhan,

mendokumentasikan, mengoperasionalkan komputer, mengantarkan klien keluar

ruang rawat.

Memperkenalkan secara extensive pada komunitas klien yang berada di ruangan

dimana peserta didik ditempatkan.

Secara teratur menghadiri pertemuan dengan perawat ruangan ketika diadakan

diskusi kasus. Mendengarkan ners spesialis atau konsultan ketika memberikan

ceramah atau pencerahan bagi perawat.

c. Pelimpahan kewenangan dilakukan bertahap melalui:

- Pemberian tugas prosedural, untuk meyakini bahwa peserta didik telah

memiliki kemampuan melaksanakan prosedur sesuai dengan tingkat

kemahiran ketrampilan yang diharapkan. Pelimpahan kewenangan

prosedural dapat diberikan selama minggu pertama dan maksimal sampai

minggu kedua.

Page 147: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 147 of 149

- Pemberian klien secara utuh untuk diberikan asuhan oleh peserta didik

dimulai dengan klien yang memiliki tingkat ketergantungan yang paling

rendah (misal: mandiri). Pelimpahan kewenangan memberikan asuhan

dengan tingkat ketergantungan yang paling rendah ini dapat diberikan

selama minggu kedua atau maksimal minggu ketiga. Kemudian secara

bertahap diberikan klien dengan tingkat ketergantungan lebih tinggi.

- Setiap setelah melakukan tindakan prosedural atau asuhan, peserta didik

diminta untuk selalu melaporkan secara lisan tentang cara melakukan,

respon klien, dan hasil tindakan untuk kemudian dievaluasi oleh preseptor

/mentor. Pelimpahan kewenangan melaporkan lisan ditumbuh kembangkan

dari awal sejak peserta didik menjalani program internship. Kewenangan

melaporkan lisan kemudian secara bertahap dilanjutkan dengan melaporkan

tertulis dalam bentuk menulis laporan di kartu pasien / kardex dan selalu

ditanda tangani oleh preseptor / mentor berdampingan dengan tanda tangan

peserta didik.

- Setiap peserta didik tidak selalu harus memiliki klien dengan jenis

ketergantungan yang sama. Preseptor/mentor harus memahami dan

meyakini kemampuan peserta didik dalam menerima kewenangan. Apabila

peserta didik dinilai belum mampu menerima pendelegasian kewenangan

pada tingkat yang lebih sulit, maka ia tidak diperkenankan menerima

pendelegasian berikutnya sampai ia dianggap sudah mampu untuk menerima

kewenangan pada tingkat berikutnya.

- Peserta didik mengikuti jadwal dinas dari mentor / preseptornya masing2

sehingga setiap peserta didik mengetahui kemana harus pergi jika mau

bertanya, melaporkan, meminta saran, dan mendiskusikan hal2 tentang

kliennya.

- Peserta didik difasilitasi untuk melakukan presentasi, diskusi kasus, seminar

kecil diruangan masing2 sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang

harus diperolehnya melalui klien masing2.

d. Hal lain yang harus diperhatikan pada program preseptoring /mentoring.

- Setiap preseptor/mentor memiliki catatan riwayat proses pembelajaran

peserta didik, format penilaian proses belajar, dan critical incidence report

book untuk mencatat setiap kejadian yang dianggap luar biasa baik atau

jelek, kesalahan yang dibuat peserta didik atau kelemahan peserta didik yang

mengakibatkan kecelakaan pada diri sendiri, klien, atau orang lain.

- Selama preseptor / mentor melimpahkan sebagian kewenangan tentang

asuhan klien kepada peserta didik, maka tanggung jawab dan tanggung

gugat tentang klien tetap berada pada mentor / preseptor. Namun, apabila

peserta didik sudah memperoleh kewenangan secara utuh dan menyeluruh

terkait klien yang telah didelegasikan, maka tanggung jawab dan tanggung

gugat secara internal ruangan telah dimiliki oleh peserta didik.

Page 148: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 148 of 149

- Pencapaian kompetensi berkomunikasi berbahasa Inggris dilakukan dengan

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan komunikasi berbahasa Inggris

baik ketika presentasi, diskusi kasus atau seminar kecil.

- Preseptor melakukan penilaian kegiatan peserta didik setiap pertengahan

proses belajar dan di akhir proses belajar di suatu ruang rawat.

- Sebelum berpindah ruang rawat / blok / stase, maka dilakukan penilaian /

umpan balik tentang peran preseptor oleh peserta didik.

B. 3 Evaluasi kompetensi

Setiap kompetensi dievaluasi melalui beberapa cara yaitu:

- log book

- laporan pada preseptor / mentor

- proses pelaporan pada dinas berikut

- format evaluasi resmi dari pendidikan (direct observational procedure skills test;

case test/ uji kasus).

- Critical incidence report.

Dalam proses belajar, fokus penekanan penguasaan kompetensi ini adalah melalui

pendelegasian kewenangan. Disamping itu, ada beberapa kompetensi tambahan yang

harus juga dipertimbangkan untuk dimiliki oleh peserta didik karena ybs akan menjadi

praktisi. Kompetensi itu adalah berkomunikasi, kemampuan mengembangkan diri dan

orang lain (klien), kemampuan mempertahankan lingkungan bekerja yang sehat, aman

dan keselamatan, meningkatkan layanan, kemampuan melakukan secara berkualitas,

ekualitas dan perbedaan.

Evaluasi kompetensi untuk menetapkan kelulusan dari Program Studi dilakukan

dalam bentuk uji kompetensi sebelum yudisium. Ketika peserta didik program profesi

dinyatakan lulus maka ia diberi sebutan Ners dan kemudian memiliki hak untuk

mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). Namun, jika ternyata peserta didik tidak

lulus, maka seyogya yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mendapatkan

remedial dan diuji kembali setelah program remedial selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Morrow, K. (1984). Preceptorships in nursing staff development, in Kramer, M. (1993).

Preceptorship ploicy: a tool for success, Journal of Continuing Education in

Nursing, 24 (6), 274-276.

NMC (2002) Supporting nurses and midwives through lifelong learning, London, NMC.

Rideout & Rideout.......

Buku Yanti.......

Page 149: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangstikescnd.ac.id/files2/Kurikulum_Aipni_2010.pdf · berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Page 149 of 149

Lampiran......

TATA KELOLA PENDELEGASIAN KEWENANGAN

DARI PRESEPTOR KEPADA PESERTA DIDIK

Pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didik merupakan fokus dari proses

belajar sehingga kegiatan belajar diarahkan pada penumbuh kembangan peserta didik untuk

menjadi ners profesional. Berikut ini dijelaskan tahapan pendelegasian kewenangan yang

sifatnya sangat fleksibel dan individual dimana peserta didik yang di anggap belum mampu

untuk mendapatkan tahap pendelegasian pada tingkat yang lebih tinggi tidak dipaksakan untuk

menerima pendelegasian tersebut.

Waktu

/mggu

Komponen pendelegasian kewenangan asuhan klien pada setiap stase

Tindakan

prosedural

Ketergantungan

mandiri

Ketergantungan

minimal

Ketergantungan

sedang

Ketergantungan

tinggi

1-2 v

2-3