Bab 1 DATA ASB

14
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam batas rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan (Hidayat, 2008: 4). Karsinoma bronkhogenik atau Kanker paru dapat berupa metastasis atau lesi primer. Tumor ganas dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja. Metastasis pada kolon dan ginjal merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan di klinik, keduanya dapat menyebabkan kanker paru. Metastasis pada paru sering ditemukan lebih dulu sebelum lesi primernya diketahui. Hal yang berbahaya adalah pada keadaan klinis lokasi lesi primer sering tidak diketahui selama hidup klien. Lebih dari 90% tumor paru primer merupakan tumor ganas dan sekitar 95% tumor ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik. Apabila kita menyebut kanker paru, yang dimaksudkan adalah karsinoma bronkhogenik, mengingat kebanyakan tumor ganas primer dari sistem pernapasan bawah bersifat 1

description

data bsb

Transcript of Bab 1 DATA ASB

BAB I

6

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar BelakangStatus kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam batas rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan (Hidayat, 2008: 4).

Karsinoma bronkhogenik atau Kanker paru dapat berupa metastasis atau lesi primer. Tumor ganas dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja. Metastasis pada kolon dan ginjal merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan di klinik, keduanya dapat menyebabkan kanker paru. Metastasis pada paru sering ditemukan lebih dulu sebelum lesi primernya diketahui. Hal yang berbahaya adalah pada keadaan klinis lokasi lesi primer sering tidak diketahui selama hidup klien. Lebih dari 90% tumor paru primer merupakan tumor ganas dan sekitar 95% tumor ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik. Apabila kita menyebut kanker paru, yang dimaksudkan adalah karsinoma bronkhogenik, mengingat kebanyakan tumor ganas primer dari sistem pernapasan bawah bersifat epitelial dan berassl dari mukosa percabangan bronkhus (Muttaqin, 2008: 198).Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010, setiap tahun ada lebih dari 1,6 juta kasus kanker paru dan bronkitis baru di seluruh dunia, dengan angka kematian mencapai sekitar 1,4 juta. Insidens kanker paru pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan lebih banyak laki-laki yang mengonsumsi rokok. Merokok merupakan penyebab utama kanker paru karena di dalam rokok terkandung zat-zat karsinogen yang dapat memicu kanker paru. Sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar, Indonesia memiliki resiko kanker paru yang sangat besar. Meski demikian, tingkat kepedulian masyarakat terhadap penyakit ini tergolong kecil. (http://health.kompas.com/, diakses pada tanggal 26 Maret 2013 pukul 09.15 Wita)Perokok dewasa yang semakin meningkat tajam terdapat di negara-negara seperti Cina, Jepang, Asia Tenggara, Amerika Latin. Nilai tertinggi dicapai dalam epidemi pemakai tembakau ini terlihat pada persentase jumlah orang dewasa merokok yang sampai hampir mencapai 70% populasi orang dewasa yang berada di daerah Eropa Timur, Eropa Selatan dan Amerika Latin. Data rata-rata kematian tertinggi yang disebabkan oleh aktifitas merokok tertinggi ada di negara-negara Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia dan dengan jumlah kematian masih didominasi oleh perokok dengan jenis kelamin laki-laki. Inggris dan negara barat lainnya berada pada tingkat ke-empat dari epidemi tembakau dengan rata rata perokok dewasa dibawah 30 %. Di Asia, dengan jumlah populasi sepertiga populasi dunia, para perokok mencapai tingkat lebih dari 50 % populasi di negara tersebut (Lung Cancer-UK smoking statistics, 2010).Di Indonesia diperkirakan minimal ada satu penderita baru kanker diantara 1000 penduduk, artinya lebih dari 170.000 penderita pertahunnya. Angka resmi tentang jumlah penderita kanker paru di Indonesia dan angka kematiannya belum dipunyai. Tetapi laporan dari berbagai rumah sakit terus mengalir dan menunjukkan jumlah penderita kanker paru yang cukup tinggi dan makin lama tampaknya akan terus meningkat.

Salah satu faktor resiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umumnya penduduk berusia 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2%. (data Rikesdas tahun 2010)Sebagian besar penderita kanker paru primer adalah laki-laki (76,12%) dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 3:1. Umur rata-rata adalah 57 tahun dengan umur terbanyak pada dekade kelima (29,85%). Gejala klinis yang paling sering dikeluhkan adalah sesak napas (53,73%). Jenis histologi kanker paru primer yang terbanyak adalah adenokarsinoma (61,96%). Sebagian besar pasien berada pada stadium akhir yaitu stadium IVA dan IVB (56,72% dan 17,91%). Sebanyak 33,59% penderita kanker paru primer bertempat tinggal di kota Banjarmasin. (J Respir Indo. 2013; 33:50-6)Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan oleh penulis didapat data Rekam Medik RSUD Ulin Banjarmasin, penyakit kanker paru di ruang Dahlia dapat terlihat pada tabel 1.1 di bawah ini:Tabel 1.1 Data penyakit di ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin dari bulan Januari sampai dengan Desember 2011

NoNama PenyakitJumlah%

1.TB Paru40635,77

2.Kanker Paru13812,15

3.Abses Paru12811,27

4.Efusi Pleura113 9,95

5.Pneumonia60 5,28

6.Hemaptoe51 4,49

7.PPOK/COPD48 4,22

8.Pneumo Thorax30 2,64

9.HF21 1,85

10.Dan Lain-lain120 10,57

Total1135100

Sumber Data: RSUD Ulin Ruang Dahlia Banjarmasin tahun 2011Berdasarkan data penyakit di ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin dari bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2011, kanker paru menduduki urutan kedua setelah TB Paru. Jumlah penderita kanker paru sebanyak 138 kasus dengan persentase 12,15% dari 1135 total jumlah kasus.Sedangkan data yang diperoleh pada tahun 2012 angka kejadian kanker paru di ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin dapat terlihat pada tabel 1.2 dibawah ini:Tabel 1.2Data penyakit di ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin dari bulan Januari sampai dengan Desember 2012NoNama PenyakitJumlah%

1.TB Paru45354.19

2.Asma Bronchiale13816.51

3.Efusi Pleura708.37

4.Kanker Paru586.94

5.PPOK/COPD344.07

6.SPOT273.23

7.Hemaptoe222.63

8.Pneumo Thorax131.55

9.Pneumonia121.43

10.Suspect KP91.08

Total836100

Sumber Data: RSUD Ulin Ruang Dahlia Banjarmasin tahun 2012Berdasarkan data penyakit di ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin dari bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2012, kanker paru menduduki urutan keempat setelah Efusi Pleura. Jumlah penderita kanker paru sebanyak 58 kasus dengan persentase 12,15% dari 836 total jumlah kasus.Berdasarkan dari distribusi data rawat inap di Ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin sebagai perbandingan bahwa penyakit kanker paru pada tahun 2011 berjumlah 138 kasus dengan persentase 12,15%. Sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan yaitu berjumlah 58 kasus dengan persentase 6,94% dari 836 total jumlah kasus.Data yang diperoleh pada tahun 2012 angka kejadian kanker paru di ruang Jamrud RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin dapat terlihat pada tabel 1.2 dibawah ini:Tabel 1.2Data penyakit di ruang Jamrud RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin dari bulan Januari sampai dengan Desember 2012NoNama PenyakitJumlah%

1TB Paru32453.04

2Asma Bronchiale609.81

3Pneumonia548.83

4SOPT518.34

5PPOK/COPD457.36

6Efusi Pleura223.60

7Ca. Paru203.27

8B 20182.94

9Bronchietaxis71.14

10TB Milier60.98

11Pneumothorak30.49

12TB Kelenjar10.16

Total611100

Sumber Data: RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin tahun 2012Data penyakit di ruang Jamrud RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin dari bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2012, kanker paru menduduki urutan ketujuh setelah Efusi Pleura. Jumlah penderita kanker paru sebanyak 611 kasus dengan persentase 3.27% dari 611 total jumlah kasus.Tabel 1.2Data penyakit di ruang Jamrud RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin dari bulan Januari sampai dengan Juni 2013NoNama PenyakitJumlah%

1TB Paru16248.64

2Hemaptoe3510.51

3Pneumonia319.30

4Asma Bronchiale226.60

5Efusi Pleura216.30

6PPOK/COPD195.70

7SOPT154.50

8B 20113.30

9Ca. Paru61.80

10Bronchietaxis 61.80

11TB Milier41.20

12Emfisiema10.30

Total333100

Sumber Data: RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin tahun 2013

Data penyakit di ruang Jamrud RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin dari bulan Januari 2013 sampai dengan Juni 2013, kanker paru menduduki urutan kesembilan setelah B 20. Jumlah penderita kanker paru sebanyak 333 kasus dengan persentase 1.80% dari 333 total jumlah kasus.Menurut hasil data tersebut pentingnya tindak lanjut dari pihak rumah sakit, khususnya perawat. Karena peran perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya. Sedangkan bagi mahasiswa dapat menjadi pembelajaran langsung dalam praktiknya (Nursalam, 2008: 5).Kanker paru ini merupakan penyakit yang harus mendapat perhatian khusus karena bisa menyebabkan kematian setiap tahunnya, sehingga memerlukan penanganan dan perawatan yang intensif dengan melibatkan peran perawat sebagai pelaksana keperawatan (merawat klien), memberikan pendidikan bagi klien dan keluarga, serta mengelola proses keperawatan sehingga terjadi kerja sama antara perawat dan keluarga klien (Novita Sari, 2012).Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik mengangkat topik dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS KANKER PARU DI RUANG DAHLIA RSUD ULIN BANJARMASIN untuk membandingkan antara konsep dengan kenyataan yang ada.1. 2 Tujuan Penulisan

Penulisan laporan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker paru ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. 2. 1 Tujuan Umum

Menerapkan asuhan keperawatan secara komprehensif mulai dari pengkajian sampai dengan pendokumentasian, baik secara fisik, psikologis, sosial maupun spiritual pada klien dengan Karsinoma bronkhogenik (Kanker Paru) di ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin.1. 2. 2 Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, penulisan proposal ini juga memiliki tujuan khusus antara lain:

1. 2. 2. 1Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan kasus kanker paru.1. 2. 2. 2Mampu menentukan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan kasus kanker paru.1. 2. 2. 3Mampu menentukan intervensi keperawatan yang muncul pada klien dengan kasus kanker paru.1. 2. 2. 4Mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan kasus kanker paru.1. 2. 2. 5Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan kasus kanker paru.1. 2. 2. 6Mampu menyusun pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan kasus kanker paru.

1. 3 Manfaat Penulisan

Penulisan laporan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker paru, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. 3. 1 Secara Teoritis

Hasil laporan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus kanker paru ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya sebagai penunjang dalam asuhan keperawatan pada klien dengan kasus kanker paru.

1. 3. 2 Secara Praktis

Secara praktis penulisan laporan ini diharapkan berguna bagi klien, keluarga, perawat, rumah sakit, pendidikan dan penulis.

1. 3. 2. 1 Bagi Klien

Terpenuhinya kebutuhan biopsikososial dan spiritual klien dengan kasus kanker paru dan klien dapat mencapai kemandirian secara optimal.1. 3. 2. 2 Bagi Keluarga

Keluarga dapat ikut serta dan memberikan dukungan penuh dalam pemulihan dan kebutuhan biopsikososial dan spiritual pada klien dengan kasus kanker paru.1. 3. 2. 3 Bagi Perawat

Sebagai acuan untuk perawatan dalam penerapan asuhan keperawatan secara komprehensif agar dapat digunakan bagi kepentingan rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus kanker paru.1. 3. 2. 4 Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan terutama bagi pihak yang berkepentingan di RSUD Ulin Banjarmasin sebagai bahan pembanding antara metode teoritis dan yang didapatkan di pendidikan dengan pelaksanaan di ruang Dahlia pada klien dengan kasus kanker paru.

1. 3. 2. 5 Bagi Pendidikan

Sebagai masukan dalam meningkatkan proses pembelajaran di masa yang akan datang dan tolak ukur dalam pembelajaran penerapan praktik keperawatan secara komprehensif.

1. 3. 2. 6 Bagi Penulis

Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif serta dapat menentukan kiat dan seni untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang berkualitas pada klien dengan kasus kanker paru.

1. 4 Metode Penelitian Asuhan KeperawatanDalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pendokomentasian. Studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan kasus yang diangkat sebagai judul. Sedangkan metode pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.1. 5Sistematika Penulisan

Laporan ini penulis susun dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan umum dan khusus, manfaat, metode ilmiah asuhan keperawatan, dan sistematika penulisan.Bab 2 mengenai tinjauan teoritis Anemia, meliputi gambaran anatomi dan fisiologi, pengertian, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis, dan prognosis. Tinjauan teoritis keperawatan terdiri atas pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, dan evaluasi.

Bab 3 hasil asuhan, terdiri atas gambaran kasus, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

Bab 4 Simpulan dan saran.1