BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak...

23
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan aktivitas produksi, setiap perusahaan manufaktur membutuhkan berbagai macam sumber daya, antara lain : bahan baku / bahan mentah, tenaga kerja, peralatan dan atau mesin, metode kerja, energi serta sumber daya informasi. Untuk menyediakan sumber daya tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit guna mendukung tercapainya tujuan perusahaan, yaitu menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Di sisi lain, konsumen juga menginginkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau, serta pelayanan pra dan purna jual yang memuaskan. Hal ini menuntut perusahaan untuk berupaya memenuhi standar yang diinginkan konsumen sekaligus menekan biaya operasional produksi seminimal mungkin agar dapat memperoleh margin keuntungan yang optimal. Tantangan ini juga dirasakan oleh PT. Muliamakmur Elektrikatama. Sebagai perusahaan yang menerima pesanan untuk membuat panel listrik, PT. Muliamakmur Elektrikatama juga dituntut untuk memenuhi ekspektasi pelanggannya, yaitu menghasilkan panel listrik yang berkualitas dengan harga bersaing, serta memberikan jasa instalasi, perbaikan, dan pemeliharaan produk yang memuaskan. Untuk dapat bersaing dalam industri ini, PT. Muliamakmur Elektrikatama perlu mempertimbangkan adanya optimasi proses produksi untuk mengendalikan

Transcript of BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan aktivitas produksi, setiap perusahaan manufaktur

membutuhkan berbagai macam sumber daya, antara lain : bahan baku / bahan

mentah, tenaga kerja, peralatan dan atau mesin, metode kerja, energi serta

sumber daya informasi. Untuk menyediakan sumber daya tersebut, perusahaan

harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit guna mendukung tercapainya tujuan

perusahaan, yaitu menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya

saing yang tinggi.

Di sisi lain, konsumen juga menginginkan produk yang berkualitas

dengan harga terjangkau, serta pelayanan pra dan purna jual yang memuaskan.

Hal ini menuntut perusahaan untuk berupaya memenuhi standar yang diinginkan

konsumen sekaligus menekan biaya operasional produksi seminimal mungkin

agar dapat memperoleh margin keuntungan yang optimal.

Tantangan ini juga dirasakan oleh PT. Muliamakmur Elektrikatama.

Sebagai perusahaan yang menerima pesanan untuk membuat panel listrik, PT.

Muliamakmur Elektrikatama juga dituntut untuk memenuhi ekspektasi

pelanggannya, yaitu menghasilkan panel listrik yang berkualitas dengan harga

bersaing, serta memberikan jasa instalasi, perbaikan, dan pemeliharaan produk

yang memuaskan.

Untuk dapat bersaing dalam industri ini, PT. Muliamakmur Elektrikatama

perlu mempertimbangkan adanya optimasi proses produksi untuk mengendalikan

Page 2: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

2

biaya operasional produksinya. Hal ini akan sangat mempengaruhi dalam

pertimbangan perusahaan dalam menentukan harga jual panel listrik yang

diproduksinya, apakah harga tersebut mampu bersaing atau tidak.

Salah satu aktivitas yang kritis bagi keberlangsungan proses produksi

pada PT. Muliamakmur Elektrikatama adalah ketersediaan komponen sebagai

bahan baku panel listrik. Supaya komponen yang dibutuhkan ini dapat tersedia

dalam jumlah yang dibutuhkan, serta dapat menghindari adanya persediaan yang

tidak diperlukan, PT. Muliamakmur perlu mengadakan perencanaan dan

pengendalian terhadap persediaan komponen tersebut yang akan dibahas melalui

penelitian yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Persediaan Bahan

Baku pada PT. Muliamakmur Elektrikatama”. Dalam penelitian ini, juga akan

dibangun sebuah aplikasi yang mendukung perencanaan dan pengendalian

persediaan komponen agar perhitungan lebih efektif dan efisien.

1.2. Perumusan Masalah

Panel listrik yang dibuat oleh PT. Muliamakmur Elektrikatama terdiri

dari ratusan jenis komponen yang dirakit menjadi satu. Komponen tersebut

dibagi menjadi dua kategori, yaitu komponen utama dan komponen pendukung.

Yang termasuk dalam komponen utama di antaranya : circuit breaker,

amperemeter/voltmeter, kontraktor, relay, terminal, dan starter. Sedangkan

komponen pendukungnya banyak sekali, antara lain : plat, kabel, skun, busbar,

mur dan baut, pilot lamp, exhaust fan dan masih banyak lagi.

PT. Muliamakmur Elektrikatama memesan komponen utama dalam

jumlah terbatas, sesuai dengan kebutuhan untuk pengerjaan proyek yang telah

Page 3: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

3

disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan

komponen-komponen pendukung dibeli dengan jumlah lebih banyak dan

disimpan di gudang persediaan. Dalam praktek operasional produksinya,

perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan kebutuhan komponen untuk

proyek panel listrik yang telah diterima. Terkadang komponen yang dipesan

untuk pengerjaan proyek terlalu banyak sehingga menimbulkan biaya

penyimpanan yang tidak perlu. Di lain waktu, komponen yang dipesan tidak

mencukupi sehingga harus memesan ulang dimana hal tersebut juga

menimbulkan biaya yang seharusnya dapat dihindari. Hal ini terjadi, karena

kebutuhan komponen hanya diperkirakan secara kasar, melalui intuisi semata,

tidak ada perhitungan dan metode pengukuran yang pasti.

Di samping itu, ada permasalahan lain yaitu sering terjadinya kesalahan

jenis item komponen utama yang dipesan akibat miskomunikasi antara bagian

pembelian dan bagian produksi. Padahal komponen utama ini sangat krusial

karena harganya yang mahal dan setiap panel listrik yang dibuat jarang

menggunakan tipe yang sama. Terlebih lagi, komponen yang sudah dibeli dari

supplier, tidak dapat dikembalikan. Tentu saja, perusahaan sangat dirugikan

karena modal yang digunakan untuk membeli komponen tadi menjadi ‘uang

mati’ dan harus menunggu waktu yang lama untuk mencairkannya.

Oleh karena itu, melalui penelitian ini, perusahaan mengharapkan bisa

mendapatkan solusi mengenai permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menentukan kebutuhan bahan baku komponen untuk proses

produksi agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan stok saat dibutuhkan ?

Page 4: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

4

2. Kapan dan berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan agar biaya

penanganan persediaan yang dikeluarkan lebih optimal ?

3. Bagaimana cara untuk meminimalkan terjadinya kesalahan pemesanan jenis

bahan baku yang disebabkan oleh human error ?

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Penelitian dilakukan dengan melibatkan bagian Procurement, Warehouse,

dan Finance dalam batas yang mencakup lingkup analisis persediaan.

2. Objek yang diteliti adalah persediaan komponen plat karena komponen ini

memiliki persediaan dalam jumlah yang relatif banyak dan selalu digunakan

dalam setiap pembuatan panel listrik. Tipe plat yang tersedia ada 6 macam,

yaitu plat hitam dengan ketebalan 1,2mm, 1,5mm, 2mm, 3mm, dan plat putih

dengan ketebalan 1,5mm dan 2mm.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

5

1.4. Tujuan dan Manfaat

1.4.1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan skripsi ini adalah :

1. Mengetahui model peramalan yang sesuai dengan perilaku permintaan bahan

baku komponen.

2. Mengetahui model persediaan yang dapat mengoptimalkan biaya penanganan

persediaan.

3. Memberikan usulan perencanaan dan pengendalian persediaan komponen

yang optimal untuk periode yang akan datang.

4. Merancang sistem aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam

merencanakan dan mengendalikan persediaan komponen secara lebih efektif

dan efisien.

1.4.2. Manfaat

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Perusahaan dapat mengeliminasi adanya stok komponen yang berlebihan dan

menghindari terjadinya kehabisan persediaan saat komponen dibutuhkan.

2. Adanya reduksi biaya produksi melalui perencanaan dan pengendalian

persediaan.

3. Perusahaan dapat mengeliminasi kesalahan dalam memesan tipe komponen

yang diinginkan.

4. Perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dan menjual panel listrik dengan

harga yang lebih bersaing.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

6

1.5. Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Muliamakmur Elektrikatama adalah perusahaan nasional yang

bergerak di bidang elektronika, yaitu pembuatan dan perakitan berbagai jenis

panel listrik. Awalnya, perusahaan ini didirikan pada bulan Juli tahun 1995

dengan nama PT. Mulia Elektrika Agung. Namun, setelah berkembang dengan

prestasi yang gemilang, pada bulan Juli tahun 2007 PT. Mulia Elektrika Agung

berganti nama menjadi PT. Muliamakmur Elektrikatama hingga sekarang.

Perusahaan yang dimiliki oleh Bapak Tjoe Surya Kurniawan ini terletak

di Jalan Jababeka VIII A SFB Blok B.11, Kawasan Industri Cikarang, Desa

Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Di lokasi ini

dibangun area pabrik sekaligus kantor yang mengurus operasional perusahaan,

dimana pabrik berada di lantai satu, sedangkan lantai duanya dipakai sebagai

kantor.

PT. Muliamakmur Elektrikatama bertindak sebagai supplier peralatan

mekanikal/elektrikal bagi perusahaan-perusahaan lainnya baik di dalam dan luar

negeri. Produksinya bersifat assemble-to-order yaitu ketika pesanan diterima dan

rancangan spesifikasi produk telah disetujui oleh customer, maka pembelian

komponen utama serta perakitan baru dilakukan.

Area pabrik dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk

menghasilkan panel listrik yang baik dan sempurna, di antaranya : mesin potong

(cutting machine), mesin tekuk (bending machine), mesin pelobang (punching

machine), mesin las (welding machine), serta peralatan untuk chemical treatment

dan pengecatan (oven painting). Selain itu, perusahaan didukung oleh tenaga ahli

Page 7: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

7

yang terdidik, terampil, dan berpengalaman untuk mengikuti kemajuan dalam

bidang teknologi kelistrikan.

Di area produksi juga terdapat divisi production quality control yang

bertugas untuk melakukan uji coba sebelum panel listrik dikirim ke customer.

Adapula divisi after sales service yang disiapkan untuk membantu customer

untuk melakukan maintenance dan perbaikan produk yang sudah dibeli.

Berbagai jenis panel listrik yang pernah diproduksi PT. Muliamakmur

Elektrikatama meliputi :

- panel distribusi tegangan menengah (medium voltage panels),

- panel distribusi tegangan rendah (low voltage panels),

- panel kontrol / instrumen (control panels / instrument panels),

- panel sinkron genset (generator synchronizing panels),

- panel AMF (Automatic Main Failure),

- panel ATS (Automatic Transfer Switch),

- panel kapasitor bank (capacitor bank panels),

- panel MCC (Motor Control Center panels),

- dan panel transformer tegangan rendah (transformer cubicle).

PT. Muliamakmur Elektrikatama memiliki moto “Kepuasan Para

Pelanggan adalah Kebahagiaan bagi Kami”. Sedangkan moto bagi para

pekerjanya diambil dari bahasa Jepang, yaitu sebagai berikut :

- Seiri : ketertiban di tempat kerja,

- Seiton : kerapian di tempat kerja,

- Seisou : kebersihan tempat kerja,

- Seiketsu : kebersihan penampilan,

Page 8: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

8

- Sitsuke : kepribadian yang baik.

1.5.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang ada pada PT. Muliamakmur Elektrikatama

merupakan gabungan antara divisi yang terdapat di kantor dan produksi, seperti

terlihat pada gambar di bawah ini :

Sumber : Profil Perusahaan pada PT. Muliamakmur Elektrikatama (Oktober 2008)

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Page 9: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

9

1.5.3. Wewenang dan Tanggung Jawab Anggota Organisasi

Setiap anggota organisasi memegang wewenang dan tanggung jawab

yang berbeda-beda. Masing-masing berhak menggunakan wewenang yang

dimilikinya untuk menjalankan tugas sesuai dengan perintah kerja. Namun,

setiap anggota juga memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan hasil

pekerjaannya pada pemimpin di level atasnya.

Penjelasan rinci mengenai wewenang dan tanggung jawab di setiap level

organisasi dijelaskan sebagai berikut :

a. President Director

Menentukan visi – misi perusahaan dan melakukan perencanaan

strategis.

Memimpin dan mengontrol kegiatan perusahaan yang berada dalam

peraturan perusahaan dan bertanggung jawab atas semua kegiatan

perusahaan.

Menentukan garis-garis kebijaksanaan dan keputusan yang berkaitan

dengan kelangsungan hidup perusahaan.

Menandatangani dokumen-dokumen atau surat-surat penting yang

berkaitan dengan perusahaan, terutama dengan pihak eksternal.

b. Director

Mengawasi jalannya proses bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Mendelegasikan tugas-tugas kepada para manajer.

Bertanggung jawab kepada president director.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

10

c. Financial Manager

Menganalisis dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Mengawasi penagihan utang kepada customer terhadap proyek-proyek

yang telah selesai dikerjakan serta pembayaran pembelian bahan baku

kepada suplier.

Membuat neraca rugi laba perusahaan untuk setiap periode yang telah

ditentukan.

Seorang Financial Manager mengepalai divisi keuangan yang ada di level

bawahnya, yaitu :

1. Accounting

Bagian accounting menangani urusan-urusan yang berhubungan dengan

perpajakan dan perbankan.

Accounting juga membawahi dua sub divisi berikut :

• Finance

Disebut juga sebagai kasir, karena bagian ini bertugas untuk

melakukan pembayaran gaji kepada karyawan-karyawan

perusahaan dan melakukan pembayaran terhadap barang-barang

(komponen-komponen dan barang-barang kebutuhan kantor

lainnya) yang dibeli oleh perusahaan.

• Budget Controller

Budget Controller merupakan bagian yang mengawasi dan

menganalisis kesesuaian antara anggaran perusahaan terhadap

proyek berdasarkan estimate dengan pengeluaran sebenarnya.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

11

Bagian ini juga memberikan laporan mengenai anggaran dan

aktualnya kepada bagian Accounting.

d. General Manager

General Manager bertanggung jawab mengawasi aspek operasional

perusahaan secara umum.

Seorang General Manager mengepalai lima divisi operasional yang terdiri

dari divisi Electrical, Mechanical, Procurement, Quality Control dan

Personalia. Untuk setiap anggota dari divisi operasional, wewenang dan

tanggung jawabnya dijelaskan sebagai berikut :

1. Electrical Fabrication

Bertugas menangani perakitan (assembling) dan pemasangan kabel

(wiring) ke box panel, terdiri dari beberapa sub divisi berikut :

• Busbar Department

Busbar Department menangani pembuatan busbar mulai dari

pemotongan, penekukan, dan pelobangannya.

• Power Cable Department

Power Cable Department menangani rangkaian kabel listrik untuk

mengalirkan arus dari breaker atau komponen penghasil daya

listrik.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

12

• Circuit Cable Department

Circuit Cable Department menangani rangkaian kabel listrik yang

digunakan untuk mengalirkan arus yang akan dipasang pada panel

listrik.

• Utility

Bagian utility bertugas untuk memastikan peralatan dan

perlengkapan pengerjaan di divisi elektrika terpenuhi dan dalam

kondisi yang baik / layak pakai.

• Administration

Bagian administrasi melakukan pencatatan tugas yang sudah

dikerjakan, serta menulis bila ada klaim dan laporan yang

dihasilkan divisi ini.

2. Mechanical Fabrication

Bagian yang bertugas menangani pembuatan box panel untuk setiap

proyek perusahaan, terdiri dari sub divisi berikut :

• Drafter

Drafter bertugas untuk membuat gambar-gambar kerja detail

untuk tiap box panel, berdasarkan gambar usulan dari sub divisi

Drafter pada divisi Engineer.

• Machine Department

Orang-orang di bagian ini bertugas sebagai operator mesin yang

terdiri dari mesin potong (cutting machine), mesin tekuk (pressing

Page 13: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

13

machine), mesin pelobang (punching machine), dan mesin

penekuk sudut (cornering machine).

• Erection Department

Divisi ini melakukan pengelasan pelat-pelat untuk membentuk

box panel listrik.

• Painting Department

Bagian yang bertugas untuk menangani pengecatan (painting) box

panel.

• Quality Assurance

Merupakan bagian yang bertugas untuk memastikan bahwa

kualitas box panel yang dihasilkan telah sesuai dengan yang

dipesan oleh customer, dari sisi ukuran, bentuk, warna, dan

kekuatan bahannya.

3. Procurement

Procurement adalah divisi yang menangani pengadaan bahan baku,

material komponen, peralatan, dan perlengkapan untuk keperluan

produksi dan kantor. Sub divisi yang dipimpinnya sebagai berikut :

• Utility

Bertugas untuk memastikan bahwa sarana-prasarana perusahaan,

seperti ATK, komputer, mesin fotokopi, kertas dan sebagainya,

telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

14

• Warehouse Keeper

Bertugas untuk menerima komponen yang datang dari suplier,

mengeluarkan komponen yang diminta bagian produksi,

memeriksa kualitas komponen-komponen utama ataupun

komponen-komponen pendukung yang terdapat di dalam gudang

serta bertanggung jawab terhadap pendataan terhadap barang-

barang di gudang.

• Administration

Bertugas untuk mengurus administrasi pemesanan barang-barang

(komponen, perlengkapan, peralatan) yang diperlukan oleh

perusahaan.

4. Quality Control

Divisi Quality Control bertugas untuk menjamin bahwa panel listrik yang

dihasilkan dapat berfungsi dengan benar dan baik, sesuai dengan apa

yang telah dipesan oleh customer, terdiri dari sub divisi berikut :

• Quality Assurance

Bertugas memeriksa apakah panel sudah baik atau belum secara

fisik dan telah sesuai dengan gambar yang diberikan oleh divisi

Engineering.

• Quality Control

Bertugas untuk memeriksa apakah panel baik secara fungsional

dengan melakukan pengujian terhadap panel listrik mulai dari

Page 15: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

15

kekuatan daya, tidak terjadi hubungan arus pendek, dan

sebagainya.

5. Personalia Manager

Mengatur tata administrasi perusahaan.

Menerbitkan surat-surat yang berkaitan dengan karyawan, baik

karyawan kantor maupun pabrik.

Menerima informasi mengenai kebutuhan tenaga kerja dari setiap

divisi.

Melakukan perekrutan, wawancara, dan persetujuan kontrak tenaga

kerja.

Mengelola absensi karyawan, menghitung tunjangan karyawan, dan

kemudian diberikan kepada sub divisi Finance untuk penggajian.

Personalia manager mengepalai beberapa sub divisi sebagai berikut :

• Receptionist

Resepsionis bertugas menerima tamu, menjawab dan melakukan

panggilan telepon dari internal dan eksternal perusahaan. Selain

itu juga menyampaikan pengumuman-pengumuman untuk bagian

kantor maupun produksi.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

16

• Office Boy / Girl

Bertugas untuk membersihkan lingkungan kerja, menyiapkan

minuman untuk para karyawan dan tamu, serta menjalankan

aneka tugas ringan lainnya.

• Driver

Bertugas sebagai supir, yang menjemput dan mengantar karyawan

ataupun tamu perusahaan ke tempat-tempat yang dituju dengan

menggunakan mobil perusahaan untuk kepentingan perusahaan.

Namun ada juga supir yang ditugaskan untuk mengantarkan

panel-panel listrik yang sudah siap dikirimkan ke customer.

• Security Guard

Bertanggung jawab untuk menjamin keamanan perusahaan secara

keseluruhan.

e. Marketing

Seorang Marketing Manager memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

Menyusun rencana kerja pemasaran dan menyusun penugasan kepada sub

divisi yang dipimpinnya.

Membuat kebijakan-kebijakan mengenai hal-hal yang terkait dengan

pemasaran.

Mengawasi kegiatan pemasaran agar sesuai dengan target dan kebijakan-

kebijakan yang telah digariskan.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

17

Membuat laporan mengenai pemasaran dan bertanggung jawab kepada

direktur perusahaan.

Bagian marketing memiliki sub divisi yang terdiri dari :

1. Engineering

Membuat rancangan kasar panel listrik sesuai dengan deskripsi

kebutuhan customer (blue print), yang kemudian diberikan kepada

Drafter untuk dibuatkan detil gambarnya, yang selanjutnya akan disetujui

/ di-acc ulang oleh engineer.

Terdapat dua sub divisi Engineering, yaitu:

• Drafter

Drafter bertugas untuk membuat gambar-gambar yang benar

ukurannya dan menyertakan keterangan-keterangan yang

diperlukan sesuai dengan blue print yang diberikan divisi

Engineering.

• Administration

Bertugas untuk membuat pencatatan daftar spesifikasi komponen

dan jumlah unit yang dibutuhkan pada daftar gambar, serta

memonitor tugas / task apa yang belum atau sudah dikerjakan.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

18

2. Sales Engineering

Bertugas untuk mencari proyek yang bisa dikerjakan melalui tender.

Mencari informasi ke bagian produksi mengenai kapasitas produksi

perusahaan.

Menyampaikan informasi mengenai proyek yang berhasil didapatkan

kepada bagian Engineering untuk dibuatkan gambarnya.

Sales Engineering dibantu oleh dua sub divisi berikut:

• Estimator

Bertugas untuk membuat perkiraan mengenai jumlah komponen

yang diperlukan serta perkiraan harga proyek yang ditawarkan.

• Administration

Bertugas untuk membantu menghubungi suplier untuk

mendapatkan informasi harga beli komponen dan memastikan

data harga yang dimiliki perusahaan tetap valid.

3. Maintenance Sales

Melakukan instalasi panel listrik di tempat customer.

Membantu melakukan pengecekan kondisi panel listrik dan

melakukan perbaikan bila ada permintaan / klaim dari customer.

Bagian ini dibantu oleh beberapa assistants untuk menangani after sales

services.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

19

1.5.4. Aliran Proses Produksi

Aliran proses produksi pada PT. Muliamakmur Elektrikatama merupakan

serangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pesanan-

pesanan panel dari customernya.. Gambar berikut menunjukkan tahap-tahap

pengerjaan yang harus ditempuh :

Sumber : Dokumentasi PT. Muliamakmur Elektrikatama (Oktober 2008)

Gambar 1.2. Production Process Chart

Pembuatan panel listrik ini dibagi ke dalam dua kelompok kerja yaitu

divisi mekanik dan divisi elektrik. Divisi mekanik berhubungan dengan

pembuatan box panel, meliputi tahap material cutting, punching, press forming,

welding, box treatment, painting, Q/A cubicles, dan mechanical setting.

Sedangkan divisi elektrik berkaitan dengan perakitan (assembling) komponen-

komponen kabel dan sirkuit ke dalam box panel.

Page 20: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

20

Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan deskripsi mengenai setiap tahap

pengerjaan pada production process chart di atas :

Housing

Housing merupakan proses penerimaan material berupa plat aluminium dan

komponen-komponen dari supplier ke gudang pabrik. Saat penerimaan,

bagian gudang harus melakukan pengecekan terhadap kesesuaian antara surat

jalan dan barang yang diterima, serta pengecekan terhadap kualitas barang.

Material Cutting

Material untuk membuat box panel berupa plat-plat aluminium yang dipotong

sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar rinci yang dibuat oleh

Drafter. Pemotongan plat ini dilakukan dengan menggunakan Shearing

Machine.

Punching

Punching merupakan proses pelubangan plat-plat yang telah dipotong pada

langkah sebelumnya. Pada sebuah box panel terdapat banyak sekali lubang

yang digunakan untuk ventilasi udara dari dan ke dalam box panel.

Pembuatan lubang atau punching dikerjakan dengan memakai Punching

Machine (manual) atau CNC Punching Machine (otomatis).

Press Forming

Pada tahap ini, plat-plat yang telah dilubangi tadi ditekuk dengan

menggunakan Bending Machine. Penekukan ini bertujuan untuk memberikan

bentuk pada box panel sesuai dengan gambar yang diberikan.

Page 21: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

21

Welding

Plat-plat yang telah dipotong, dilubangi, dan ditekuk kemudian disambung

(dirakit) melalu proses pengelasan. Operator merangkai plat-plat menjadi

bentuk box dan kemudian dilas dengan menggunakan Welding Machine.

Pada tahap ini, box panel listrik sudah menjadi bentuk akhir.

Box Treatment

Box treatment merupakan proses pencelupan box panel ke dalam cairan

kimia agar box tersebut tahan karat. Steel Sheet Treatment Machine yang

dipakai untuk treatment ini terdiri dari empat bak pencelupan. Proses

pencelupannya dilakukan secara bertahap dari bak yang pertama hingga yang

keempat untuk menghasilkan box tahan karat dengan sempurna.

Painting

Setelah proses pencelupan dan pengeringan, selanjutnya box akan dicat

sesuai dengan warna yang diinginkan customer. Pengecatan menggunakan

spray booth system dan setelah itu box akan dimasukkan ke dalam oven.

Sistem pengecatan seperti ini menghasilkan warna yang lebih merata dan

halus serta warna melekat dengan sempurna.

Q/A Cubicles

Box panel yang telah dicat akan diperiksa oleh bagian Quality Assurance -

departemen Mechanical Fabrication. Fokus pemeriksaan disini adalah box

secara fisik, yaitu kesesuaian ukuran, warna, dan bentuk box panel dengan

yang tertera pada gambar rinci yang dibuat oleh Drafter. Jika terdapat

ketidaksesuaian, maka box akan diproses ulang sampai memenuhi kriteria

yang diinginkan.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

22

Mechanical Setting

Pada proses ini dilakukan perakitan dan pemasangan komponen-komponen

pembentuk box, seperti kaca, karet, pintu, engsel, dan sebagainya pada

kerangka yang sudah dibuat.

Assembling Busbar

Busbar atau plat tembaga berfungsi sebagai alat penghantar listrik yang

dipakai bersama-sama (joint) oleh switchboard, distribution panel, dan

rangkaian elektrik lainnya. Plat tembaga ini dipotong, dicetak (press), dan

dilubangi oleh mesin Busbar Cut, Press, and Punch Machine. Pada busbar

dipasang insulator sebagai pelindung agar arus listrik tidak melebihi batas

normal dan tidak merambatkan arus ke logam-logam di sekitarnya. Hasil

rakitan busbar dimasukkan ke papan yang sudah ada di dalam box.

Assembling Power Conductor

Hasil rakitan circuit breaker dan rangkaian listriknya ditata dan

disambungkan dengan komponen-komponen lain di dalam box.

Assembling Control Wiring

Terakhir, dilakukan pemasangan kabel-kabel yang menghubungkan semua

komponen-komponen yang ada agar dapat menghantarkan listrik sehingga

panel bisa berfungsi dengan baik.

Q/A Assembling

Proses ini meliputi pemeriksaan perakitan panel listrik yang sudah jadi,

apakah komponen-komponen sudah dipasang pada posisi yang benar atau

tidak, memperhatikan susunan kabel, serta mengecek apakah jenis dan tipe

komponen yang dipakai berada dalam kondisi baik.

Page 23: BAB 1 PENDAHULUANthesis.binus.ac.id/doc/bab1/2009-1-00489-TISI Bab 1.pdf3 disetujui, sehingga tidak memerlukan pengendalian persediaan. Sedangkan komponen-komponen pendukung dibeli

23

Testing

Pengetesan dilakukan untuk memastikan apakah panel listrik dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Alat-alat yang digunakan untuk mengetes ini terdiri

dari switch board tester, single phase protective relay tester, three phase

protective relay tester, power quality analyzer, insulation resistance tester,

dan infrared thermometer.

Packing

Panel yang telah melalui proses pengujian dan dinyatakan layak, dibungkus

(packing) dengan menggunakan plastik transparan agar kondisinya tetap

terjaga baik saat diterima oleh customer.

Delivery

Produk panel yang telah dibungkus rapi dimasukkan ke dalam truk, siap

untuk diantar ke tempat customer.