bab 1 acc.doc
Transcript of bab 1 acc.doc
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang
berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikir
kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit
melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual
yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah (Depkes,
2012).
Wanita di zaman sekarang ini memiliki pola hidup yang kurang
baik, seperti tidak rutin berolah raga, tidak mengatur pola makan
secara baik, serta mudah stres, semua itu merupakan pola hidup yang
tidak sehat dan bisa memancing penyakit untuk menyerang kesehatan
tubuh setiap wanita di masa kini. Ada sebuah penyakit yang terbilang
cukup menarik untuk diketahui setiap wanita khususnya yang berusia
produktif di indonesia sekarang ini yakni tumor atau neoplasma (Fivin,
2012)
Masalah kesehatan reproduksi wanita untuk sudah menjadi
agenda internasional karena dampaknya luas khususnya di negara-
negara berkembang yang menyangkut aspek kehidupan dalam kondisi
sosial ekonomi yang tidak langsung memperburuk pula kesehatan
1
2
reproduksi wanita dan parameter kemampuan negara dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkaitan
dengan kematian ibu (Fivin, 2012).
Kista adalah salah satu penyakit gangguan reproduksi wanita.
Ada berbagai macam jenis kista, salah satunya yaitu kista indung telur
(ovarium). Kista indung telur (ovarium) adalah suatu rongga berbentuk
kantong yang berisi cairan di dalam jaringan ovarium. Bagi wanita
penderita kista indung telur (ovarium) biasanya mengalami gangguan
kesuburan, bahkan ada anggapan jika seseorang terkena kista indung
telur (ovarium) akan sulit hamil. (Mima Arsianti, 2010)
Berdasarkan data dari WHO, kista ovarium adalah penyakit
keenam sebagai salah satu penyakit berbahaya yang memiliki insidens
dan kematian yang tinggi didunia pada wanita. Lebih dari 200.000
kematian yang tercatat setiap tahun, yang dominan diantara
perempuan dengan ekonomi lemah di masing-masing negara
berkembang dan maju. Negara yang memiliki angka tertinggi adalah
sub sahara Afrika, termasuk Afrika Selatan (40/100.000). Di Amerika
Serikat pada tahun 2013 di perkirakan jumlah kista ovarium yang
kejadiannya terdiagnosis berkisar 23.400 kasus dan diperkirakan
meninggal 13.900 kasus (59,40 %). Angka kematian yang tinggi ini
pada awalnya disebabkan oleh penyakit yang baru menimbulkan
keluhan apabila sudah menjadi metastasis, sehingga 60-70 % datang
pada stadium lanjut.(Faizal, 2010)
3
Depkes melaporkan angka kejadian kista ovarium rasionalnya
10-12 % dari seluruh kasus ginekologi, insidens kista ovarium 20-25 %
pada wanita berusia diatas 35 tahun. Kista ovarium merupakan salah
satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista
atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya
pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun
demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi ganas atau
kanker yang dapat menyebabkan tingginya morbilitas dan mortalitas
terhadap ibu. (www.info-sehat.com, diakses tanggal 24 Februari 2015).
Di Indonesia pada tahun 2014, angka kejadian kista ovarium
belum diketahui dengan pasti, namun berdasarkan pencatatan dan
pelaporan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ditemukan berkisar 30
penderita setiap tahun yang disebabkan oleh kelainan atau gagalnya
sel telur ( folikel ) untuk berovulasi,selain itu kista dapat juga tumbuh
begitu saja. (http://dharmais .co.id,diakses pada tanggal 24 Februari
2015 ).
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Selatan dari bulan Januari sampai Desember 2014
sebanyak 92 kasus yaitu umur 15-24 tahun sebanyak 31 kasus, umur
25-44 tahun sebanyak 42 kasus, umur 45-64 tahun sebanyak 19 kasus
dan umur 65 tahun keatas tidak ditemukan.
Sedangkan data yang diperoleh dari Medical Record di Rumah
Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaen Gowa periode Januari
4
sampai Desember 2014 sebanyak 42 kasus. Berdasarkan fenomena
diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Kista Ovarium di Rumah Sakit Umum
Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa saja
yang berhubungan dengan kejadian kista ovarium di Rumah Sakit
Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa tahun 2014?”.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
kista ovarium di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
Kabupaten Gowa tahun 2014
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kejadian kista
ovarium di umah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten
Gowa.
b. Untuk mengetahui hubungan antara infertilitas dengan kejadian
kista ovarium di umah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
Kabupaten Gowa.
5
c. Untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga dengan
kejadian kista ovarium di umah Sakit Umum Daerah Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktisi
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan dan
penerapan ilmu yang telah didapatkan pada Akademi Kebidanan
Syekh Yusuf Gowa.
2. Manfaat Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman berharga dalam memperluas wawasan
pengetahuan peneliti tentang faktor yang berhubungan dengan
kejadian kista ovarium.
3. Manfaat Ilmiah
Sebagai bahan bacaan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan
untuk menambah ilmu pengetahuan terutama mengenai Kista
Ovarium dan memperkaya hasana perpustakaan di institusi.
4. Manfaat Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber bagi
Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya.