bab 1 acc.doc

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikir kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah (Depkes, 2012). Wanita di zaman sekarang ini memiliki pola hidup yang kurang baik, seperti tidak rutin berolah raga, tidak mengatur pola makan secara baik, serta mudah stres, semua itu merupakan pola hidup yang tidak sehat dan bisa memancing penyakit untuk menyerang kesehatan tubuh setiap wanita di masa kini. Ada sebuah penyakit yang terbilang cukup menarik untuk diketahui setiap wanita khususnya yang 1

Transcript of bab 1 acc.doc

Page 1: bab 1 acc.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara

menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang

berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikir

kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit

melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual

yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah (Depkes,

2012).

Wanita di zaman sekarang ini memiliki pola hidup yang kurang

baik, seperti tidak rutin berolah raga, tidak mengatur pola makan

secara baik, serta mudah stres, semua itu merupakan pola hidup yang

tidak sehat dan bisa memancing penyakit untuk menyerang kesehatan

tubuh setiap wanita di masa kini. Ada sebuah penyakit yang terbilang

cukup menarik untuk diketahui setiap wanita khususnya yang berusia

produktif di indonesia sekarang ini yakni tumor atau neoplasma (Fivin,

2012)

Masalah kesehatan reproduksi wanita untuk sudah menjadi

agenda internasional karena dampaknya luas khususnya di negara-

negara berkembang yang menyangkut aspek kehidupan dalam kondisi

sosial ekonomi yang tidak langsung memperburuk pula kesehatan

1

Page 2: bab 1 acc.doc

2

reproduksi wanita dan parameter kemampuan negara dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkaitan

dengan kematian ibu (Fivin, 2012).

Kista adalah salah satu penyakit gangguan reproduksi wanita.

Ada berbagai macam jenis kista, salah satunya yaitu kista indung telur

(ovarium). Kista indung telur (ovarium) adalah suatu rongga berbentuk

kantong yang berisi cairan di dalam jaringan ovarium. Bagi wanita

penderita kista indung telur (ovarium) biasanya mengalami gangguan

kesuburan, bahkan ada anggapan jika seseorang terkena kista indung

telur (ovarium) akan sulit hamil. (Mima Arsianti, 2010)

Berdasarkan data dari WHO, kista ovarium adalah penyakit

keenam sebagai salah satu penyakit berbahaya yang memiliki insidens

dan kematian yang tinggi didunia pada wanita. Lebih dari 200.000

kematian yang tercatat setiap tahun, yang dominan diantara

perempuan dengan ekonomi lemah di masing-masing negara

berkembang dan maju. Negara yang memiliki angka tertinggi adalah

sub sahara Afrika, termasuk Afrika Selatan (40/100.000). Di Amerika

Serikat pada tahun 2013 di perkirakan jumlah kista ovarium yang

kejadiannya terdiagnosis berkisar 23.400 kasus dan diperkirakan

meninggal 13.900 kasus (59,40 %). Angka kematian yang tinggi ini

pada awalnya disebabkan oleh penyakit yang baru menimbulkan

keluhan apabila sudah menjadi metastasis, sehingga 60-70 % datang

pada stadium lanjut.(Faizal, 2010)

Page 3: bab 1 acc.doc

3

Depkes melaporkan angka kejadian kista ovarium rasionalnya

10-12 % dari seluruh kasus ginekologi, insidens kista ovarium 20-25 %

pada wanita berusia diatas 35 tahun. Kista ovarium merupakan salah

satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista

atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya

pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun

demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi ganas atau

kanker yang dapat menyebabkan tingginya morbilitas dan mortalitas

terhadap ibu. (www.info-sehat.com, diakses tanggal 24 Februari 2015).

Di Indonesia pada tahun 2014, angka kejadian kista ovarium

belum diketahui dengan pasti, namun berdasarkan pencatatan dan

pelaporan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ditemukan berkisar 30

penderita setiap tahun yang disebabkan oleh kelainan atau gagalnya

sel telur ( folikel ) untuk berovulasi,selain itu kista dapat juga tumbuh

begitu saja. (http://dharmais .co.id,diakses pada tanggal 24 Februari

2015 ).

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari Dinas Kesehatan

Propinsi Sulawesi Selatan dari bulan Januari sampai Desember 2014

sebanyak 92 kasus yaitu umur 15-24 tahun sebanyak 31 kasus, umur

25-44 tahun sebanyak 42 kasus, umur 45-64 tahun sebanyak 19 kasus

dan umur 65 tahun keatas tidak ditemukan.

Sedangkan data yang diperoleh dari Medical Record di Rumah

Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaen Gowa periode Januari

Page 4: bab 1 acc.doc

4

sampai Desember 2014 sebanyak 42 kasus. Berdasarkan fenomena

diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Faktor-faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian Kista Ovarium di Rumah Sakit Umum

Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa saja

yang berhubungan dengan kejadian kista ovarium di Rumah Sakit

Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa tahun 2014?”.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

kista ovarium di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf

Kabupaten Gowa tahun 2014

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kejadian kista

ovarium di umah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten

Gowa.

b. Untuk mengetahui hubungan antara infertilitas dengan kejadian

kista ovarium di umah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf

Kabupaten Gowa.

Page 5: bab 1 acc.doc

5

c. Untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga dengan

kejadian kista ovarium di umah Sakit Umum Daerah Syekh

Yusuf Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktisi

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan dan

penerapan ilmu yang telah didapatkan pada Akademi Kebidanan

Syekh Yusuf Gowa.

2. Manfaat Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman berharga dalam memperluas wawasan

pengetahuan peneliti tentang faktor yang berhubungan dengan

kejadian kista ovarium.

3. Manfaat Ilmiah

Sebagai bahan bacaan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan

untuk menambah ilmu pengetahuan terutama mengenai Kista

Ovarium dan memperkaya hasana perpustakaan di institusi.

4. Manfaat Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber bagi

Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa yang dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya.