BAB 1

3
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak diharapkan mampu menurunkan angka kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah AKI dan AKB, berdasarkan hasil SDKI 2007, AKI sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Memasuki tahun 2012, AKI telah menjadi sorotan terkait sulitnya mencapai target MDGs. Salah satu target MDGs yang ingin dicapai adalah sasaran MDGs ke-5 yaitu menurunkan sampai dua per tiga rasio AKI dari tahun 1990. Target MDGs tahun 2015 yang ingin dicapai adalah menurunkan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Angka kematian ibu ( AKI ) berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia ( SDKI ) pada tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Di provinsi Jawa Barat tahun 2013 AKI tercatat sekitar 765 kasus kematian ibu terjadi di Jawa Barat dari total 5.019 kasus ( Dinkes 2013 ).

description

kebidanan

Transcript of BAB 1

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangUpaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak diharapkan mampu menurunkan angka kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah AKI dan AKB, berdasarkan hasil SDKI 2007, AKI sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Memasuki tahun 2012, AKI telah menjadi sorotan terkait sulitnya mencapai target MDGs. Salah satu target MDGs yang ingin dicapai adalah sasaran MDGs ke-5 yaitu menurunkan sampai dua per tiga rasio AKI dari tahun 1990. Target MDGs tahun 2015 yang ingin dicapai adalah menurunkan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Angka kematian ibu ( AKI ) berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia ( SDKI ) pada tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Di provinsi Jawa Barat tahun 2013 AKI tercatat sekitar 765 kasus kematian ibu terjadi di Jawa Barat dari total 5.019 kasus ( Dinkes 2013 ).Penyebabnya antara lain perdarahan 42% eklamsi atau pre eklamsi 13%, abortus 11%, infeksi 10% partus lama atau persalinan macet 9% penyebab lain 15%. Adapun penyebab AKB adalah kelainan konginetal, prematurus, trauma persalinan, infeksi, gawat janin, dan asfiksia nenonatorum (Dinkes 2012).Namun, yang paling dikenal sebagai tiga penyebab klasik kematian ibu disamping infeksi dan preeklampsi adalah perdarahan. Perdarahan setelah persalinan adalah perdarahan yang masih berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Penyebab tersebut bisa terjadi karena persalinan yang terlalu cepat atau tidak mengobservasi kemajuan persalinan secara teliti (Prawirohardjo, 2009).Mortalitas dan morbiditas perinatal akibat persalinan yang terlalu cepat atau partus presipitatus dapat meningkat cukup tajam karena beberapa hal. Pertama, kontraksi uterus yang amat kuat dan sering dengan interval relaksasi yang sangat singkat akan menghalangi aliran darah uterus dan oksigenisasi darah janin. Kedua, tahanan yang diberikan oleh jalan lahir terhadap proses ekspulsi kepala janin dapat menimbulkan trauma intrakranial meskipun keadaan ini seharusnya jarang terjadi. Ketiga, pada proses kelahiran yang tidak didampingi, bayi bisa jatuh ke lantai dan mengalami cedera atau memerlukan resusitasi yang tidak segera tersedia (sarwono, 2008).Partus presipitatus merupakan persalinan yang lebih pendek dari 3 jam. Kadang-kadang pada multipara dan jarang sekali pada primipara terjadi persalinan yang terlalu cepat sebagai akibat his yang kuat dan kurangnya tahanan dari jalan lahir (Saifuddin, 2008).Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi jumlah persalinan pada bulan Januari s/d Desember tahun 2014 sebanyak 896 orang, adapun persalinan dengan partus presipitatus sebanyak 10 orang.Melihat dari data tersebut maka penulis tertarik untuk memahami dan menanggulanginya dalam bentuk upaya memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif dari persalinan, nifas, dan bayi baru lahir yaitu melalui studi kasus dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. I G4 P3 A0 dengan Partus Presipitatus di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 2014.