BAB 1

26
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping maladaptif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. (Keliat dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi pada klien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian Terapi Aktifitas Kelompok sosialisasi. Namun kenyatannya pada saat ini di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya pengaruh TAK sosialisasi masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah klien dengan riwayat menarik diri masih relatif banyak meskipun TAK sosialisasi sudah dilakukan. Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi, 1

description

TAKS

Transcript of BAB 1

Page 1: BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan

orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada

individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi

dengan orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai

mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah

dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping

maladaptif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau

penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih

banyak dan lebih buruk. (Keliat dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa untuk

peningkatan sosialisasi pada klien skizofrenia bisa dilakukan dengan

pemberian Terapi Aktifitas Kelompok sosialisasi. Namun kenyatannya pada

saat ini di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya pengaruh TAK sosialisasi

masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah klien dengan riwayat

menarik diri masih relatif banyak meskipun TAK sosialisasi sudah dilakukan.

Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah

satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi,

yang merupakan salah satu terapi modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah

aktifitas secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis,

prilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Di RSJ Provinsi Lampug

sendiri prosedur TAKS sama halnya seperti pada teori Budi Anna Keliat dan

dilaksanakan 3 kali dalam seminggu. Dalam kegiatan aktifitas kelompok,

tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi

oleh sebagian besar peserta. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi

adalah upaya memfasilitasi kemampuan klien dalam meningkatkan

sosialisasi.

1

Page 2: BAB 1

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu TAKS (Terapi Aktivitas Kelompok Sosial) ?

2. Bagaimana Sesi-Sesi dalam TAKS ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu TAKS.

2. Untuk mengetahui sesi-sesi dalam TAKS.

2

Page 3: BAB 1

BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. TAKS (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIAL)

1) Pengertian

Terapi aktivitas kelompok Sosialisasi (TAKS) adalah upaya

memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah

hubungan sosial, yang bertujuan untuk meningkat hubungan sosial dalam

kelompok secara bertahan (Keliat & Akemat, 2005).

TAKS sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi

sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial (Budi Anna kelliat &

Akemat,2005)

2) Tujuan :

Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara

bertahap

Tujuan Khusus :

a. Klien mampu memperkenalkan diri.

b. Klien mampu berkesahan dengan anggota kelompok.

c. Klien mampu berinteraksi dengan anggota kelompok.

d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan.

e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi

dengan orang lain.

f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.

g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan

TAKS yang telah dilakukan.

3) Indikasi :

Klien mengalami gangguan halusinasi.

4) Tempat :

Ruang Kunti RS Jiwa Propinsi Bali.

3

Page 4: BAB 1

5) Waktu pelaksanaan :

a. Dilaksanakan selama 3 hari.

b. Pelaksanaannya 1 hari 1 x pertemuan.

c. Setiap pertemuan waktunya 45 menit.

d. Setiap sessi 1 kali pertemuan

6) Metode :

a. Dinamika kelompok.

b. Diskusi dan tanya jawab.

c. Bermain peran / simulasi.

7) Alat atau Media :

a. Mic.

b. Sound.

c. Laptop.

d. Bola.

8) Pengorganisasian :

a. Terapis

Peran dan Fungsi

1) Leader : Novira Dwi Prapti

Tugas :

a) Menyusun rencana Tak.

b) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.

c) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan

perasaan dan memberikan umpan balik.

d) Sebagai role mode.

e) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak

waktu.

4

Page 5: BAB 1

2) Co leader : Siti Maisaroh

Tugas :

Membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok.

3) Fasilitator : Perawat

Tugas :

a) Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk

berperan aktif dan memotivasi anggota.

b) Memfokuskan kegiatan, membantu mengkoordinir anggota

kelompok.

4) Observer : Tiara Fatma Pratiwi, Retno Sri Wahyuni, Novylian

Setyawati.

Tugas :

a) Mengobservasi semua respon klien.

b) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan

perilaku klien.

c) Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok.

d) Duduk tidak di lingkungan permainan atau di luar.

e) Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok.

f) Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator.

b Nama klien yang mengikuti TAKS

No Nama Karakteristik

1 Sonya Dewi Finanti

2 Rizki Ramadhan

3 Isdawati Ika Lestari

4 Indra Hermawan

5 Ismail Arafat

6 Linda Astanita

7 Lutfiyah

8 Nur Lindawati

9 Riyco Rahman P

5

Page 6: BAB 1

Co. Leader Leader

Observer

Observer Observer

Perawat

Perawat

Perawat

Perawat

Perawat

10 Satria Achirudi Atmaja

11 Yan Adi P

9) Denah atau setting tempat

Keterangan :

Leader : Novira Dwi Prapti.

Co Leader : Siti Maisaroh.

Observer : Tiara Fatma Pratiwi, Retno Sri Wahyuni dan Novylian Setyawati

6

Page 7: BAB 1

Perawat : - Rochmatul Ummah

- Nazula Mufarrihah

- Karina Gita Agusty

- Syifa Nur Isnaini

- Yanni Amalia

10) Kegiatan

a. Persiapan

1) Klien

a) Memilih klien yang halusinasi.

b) Membuat kontrak dengan klien sehari sebelumnya.

c) Mengingatkan kembali akan pertemuan TAK yang akan

dilaksanakan sehari sebelumya dan menjelang TAK 1 jam

sebelumya.

2) Perawat

a) Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan

b) Mempersiapkan topic yang akan dibahas pada pertemuan

pertama

c) Pengorganisasian perawat dalam TAK yaitu : leader, co

leader, fasilitator, dan observer sesuai dengan kemampuan

masing-masing.

3) Ruangan

a) Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan

TAK tidak terganggu oleh aktivitas klien lain

b) Diupayakan situasi yang tenang, bersih, aman dan nyaman

c) Pengaturan posisi, bisa duduk dikursi atau lantai dengan alas

karpet, yang penting antara klien dan petugas saling

berhadapan.

b. Pelaksanaan

1) Orientasi

7

Page 8: BAB 1

a) Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien, perkenalan

nama panggilan terapis (pakai papan nama), menanyakan

nama panggilan semua klien (beri papan nama)

b) Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c) Kontrak

Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan

2) Tahap kerja

a) Jelaskan kegiatan yaitu hidupkan laptop dan play music serta

bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam yaitu

kearah kiri dan pada saat music dimatikan maka anggota

kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya.

b) Hidupkan music kembali dan edarkan bola berlawanan

dengan arah jarum jam

c) Pada saat music dimatikan, anggota kelompok yang

memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan :

salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal,

dimulai oleh terapis sebagai contoh.

d) Tulis nama panggilan pada kartu atau/ papan nama dan

temple/ pakai

e) Ulangi, b), c) dan d) sampai semua anggota kelompok

mendapat giliran

f) Beri pujian untuk setiap keberhasilan keelompok dengan

memberi tepuk tangan

3) Tahap terminasi

a) Evaluasi

I. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti Tak

II. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

III. Rencana tidak lanjut

i. Menganjurkan setiap anggota kelompok

melatih memperkenalkan diri pada orang lain

dikehidupan sehari-hari

8

Page 9: BAB 1

ii. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri

pada jadwal kegiatan harian klien

iii. Kontrak yang akan datang

a. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu

berkenalan dengan anggota kelompok

b. Menyepakati waktu dan tempat

B. Sesi Sesi Dalam TAKS

1) Sesi I: TAKS

Tujuan :

Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama: nama

lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Tape recorder

2. Kaset

3. Bola tenis

4. Buku catatan dan pulpen

5. Jadwal kegiatan pasien

Metode

1. Dinamika kelompok

2. diskusi dan tanya jawab

3. bermain peran

Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial:

menarik diri.

b. Membuat kontrak dengan klien.

c. Mempersiapkan alat dan tempat

9

Page 10: BAB 1

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan:

a. Memberi salam teraupetik: salam dari terapis

b. Evaluasi/validasi

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri

2) Menjelaskan aturan main berikut

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus minta

ijin kepada terapis

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja

a. Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan

serta pola diedarkan berlawanan arah jarum jam (yaitu kearah

kiri) dan pada saat tape dimatiakn maka anggota kelompok yang

memagang bola memperkenalkan dirinya.

b. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis

berlawanan dengan jarum jam.

c. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang

bola mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap,

nama panggialan, hobi dan asal dimulai oleh tertapis sebagai

contoh.

d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/ pakai.

e. Ulangi b,c dan d sampai semua anggota mendapat giliran..

f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan

memberi tepuk tangan.

a) Kemampuan verbal

No Aspek yang dinilai Nama Lengkap

1 Menyebutkan nama lengkap2 Menyebutkan nama

10

Page 11: BAB 1

panggilan3 Menyebutkan asal4 Mnyebutkan hobi

Jumlah

b) Kemempuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama Lengkap

1 Kontak mata2 Duduk tegak3 Menggunakan bahasa tubuh

yang sesuai4 Mengikuti kegiatan dari

awal sampai akhirJumlah

Petunjuk:

a. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut

TAK.

b. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan j jika ditemukan pada

klien dan tanda jika tidak ditemukan.

c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4,

klien mampu; jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap kelompok melatih memperkenalkan diri

kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.

2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal

kegiatan harian pasien

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan degan anggota

kelompok.

2) Menyepakati waktu dan tempat

11

√X

Page 12: BAB 1

2) Sesi 2: TAKS

Tujuan

Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

a. Memperkenalkan diri sendiri

b. Menanyakan diri anggota kelompok yang lain

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruang nyaman dan tenang

Alat

1.Tape recorder

2. Kaset

3. Bola tennis

4. Buku catatan dan pulpen

5. Jadwal kegiatan klien

Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran / simulasi

Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrakn dengan anggota kelompok pada sesi TAKS

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan:

a. Memberi salam teraupetik

1) Salam dari terapis

2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi / validasi

12

Page 13: BAB 1

1) Menanyakan perasaan pasien saat ini.

2) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada

orang lain.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota

kelompok.

2) Menjelaskan aturan main berikut

a) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus

meminta ijin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit.

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja

a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis

berlawanan dengan jaru jam.

b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang

ada disebelah kanan dengan cara:

1) Memberi salam.

2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.

3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi

lawan bicara.

4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

c. Ulang a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

d. Hidupkan kembalim kaset pasa tape recorder dan edarkan bola,

pada saat tape di matikan , minta pada anggota kelompok yang

memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang

disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu nama lengkap, nama

panggialn, asal dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.

f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan

memberi tepuk tangan.

13

Page 14: BAB 1

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2) Memberi pujian atas keberhasilan klien

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan semua anggota kelompok latihan berkenalan.

2) Kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap

tentang kehidupan pribadi.

2) Menyepakati waktu dan tempat.

3) Sesi 3: TAKS

Tujuan

Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok:

1. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok.

2. Pertanyaan tentang kehidupan pribadi

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Tape recorder

2. Kaset

3. Bola tenis

4. Buku catatan dan pulpen

5. Jadwal kegiatan klien

Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran dan stimulasi

Langkah kegiatan

1. Persiapan

14

Page 15: BAB 1

a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam teraupetik

Pada tahap ini terapis melakukan:

1) Memberi salam teraupetik

2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi dan validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

2) Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab

tentang kehidupan pribadi.

2) Menjelaskan aturan main berikut

a) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus

meminta izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Selain klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap kerja

a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis

berlawanan dengan arah jarum jam.

b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota

kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara:

1) Memberi salam

2) Memanggil panggilan

3) Menanyakan kehidupan pribadi: orang terdekat/dipercayai

disegani, pekerjaan.

4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.

d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan

memberi tepuk tangan.

15

Page 16: BAB 1

a. Kemampuan verbal : Bertanya

No Aspek yang dinilai Nama Lengkap

1 Mengajukan pertanyaan yang jelas

2 Mengajukan pertanyaan yang ringkas

3 Mengajukan pertanyan yang relevan

4 Mengajukan pertanyaan secara spontanJumlah

b. Kemampuan verbal : Menjawab

No Aspek yang dinilai Nama Lengkap

1 Menjawab dengan jelas 2 Menjawab dengan ringkas3 Menjawab dengan relevan4 Menjawab dengan spontan

Jumlah

c. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama Lengkap

1 Kontak mata2 Duduk tegak3 Menggunakan bahasa tubuh

yang sesuai4 Mengikuti kegiatan dari

awal sampai akhirJumlah

Petunjuk:

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan nama klien.

16

Page 17: BAB 1

2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan j jika ditemukan pada klien

dan tanda jika tidak ditemukan.

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien

mampu; jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang

kehidupan pribadi dengan orang lainpada kehidupan sehari-hari.

2) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan

harian pasien.

c. Kontrak yang akan datang.

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan

membicarakan topik pembicaraan tertentu.

2) Menyepakati waktu dan tempat.

17

√X

Page 18: BAB 1

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi aktivitas kelompok Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi

kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial, yang

bertujuan untuk meningkat hubungan sosial dalam kelompok secara bertahan

(Keliat & Akemat, 2005).

TAKS sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi

sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial (Budi Anna kelliat &

Akemat,2005). Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan suatu

psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien secara bersama dengan jalan

berdiskusi satu sama lain yang dipimpin oleh seorang terapis atau petugas

kesehatan jiwa yang terlatih.

Terapi aktivitas kelompok merupakan suatu bentuk terapi modalitas yang

didasarkan pada pembelajaran hubungan interpersonal dengan tujuan

bergabung dalam kelompok klien dapat saling tukar pikiran dan

pengalamnnya serta mengembangkan pola perilaku yang baru.

B. Saran

Diharapkan para perawat dapat memberikan terapi aktivitas kelompok

sosial (TAKS) kepada penderita gangguan halusinasi dengan baik sehingga

gangguan halusinasi dapat berkurang dampaknya sedikit demi sedikit sampai

gangguan halusinasi hilang terhadap pasien.

18

Page 19: BAB 1

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti. M. Iskandar, 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung :

Aditama.

Fitria Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan

Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

19