BAB 1
-
Upload
dorin-warman -
Category
Documents
-
view
220 -
download
1
description
Transcript of BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dunia, kanker payudara merupakan lima besar kanker
penyebab kematian setelah kanker paru, kanker lambung,
kanker hati dan kanker kolon. Kanker payudara merupakan
keganasan paling banyak ditemukan di dunia bahkan
merupakan salah satu kanker tertua yang ditemukan di dunia.
Di USA, kanker payudara merupakan kanker dengan prevalensi
tertinggi untuk keganasan pada wanita dan penyebab kematian
kedua setelah kanker paru. Pada tahun 2007, kanker payudara
merupakan 7% penyebab kematian karena kanker dan 2%
penyebab kematian pada umumnya di USA (American Cancer
Society, 2013).
American Cancer Society memperkirakan kanker payudara di
Amerika Serikat untuk 2013 adalah:
1. Sekitar 232.340 kasus baru kanker payudara invasif akan didiagnosis
pada wanita
2. Sekitar 64.640 kasus baru karsinoma in situ (CIS) akan didiagnosis
(CIS adalah non-invasif dan merupakan bentuk awal dari kanker
payudara)
3. Sekitar 39.620 wanita akan meninggal akibat kanker payudara
(American Cancer Society, 2013).
1
2
Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker dengan insiden
tertinggi nomor 2 setelah kanker serviks uterus dan diperkirakan dalam waktu
singkat akan merupakan kanker dengan insiden tertinggi pada wanita. Sampai
dengan tahun 2012 jumlah wanita dengan suspek kanker payudara di
Indonesia 1.289 (2,2 per 1000) (Depkes, 2013). Menurut statistik rumah sakit
dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara
menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia
(16,85%).
Penelitian di Semarang melaporkan pada tahun 2001
ditemukan kasus kanker payudara sebanyak 769 kasus, dan
masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya berada pada
peringkat kedua tertinggi kasus keganasan pada wanita setelah
kanker leher rahim, angka-angka diatas terus meningkat sejak
tahun 1970. Maka dengan demikian pencegahan dari terjadinya
kanker payudara atau pencegahan terhadap keparahan dari
kanker payudara menjadi upaya bagi para tenaga medis untuk
mengurangi angka mortalitas dan morbiditas dari kanker
payudara tersebut.
Salah satu upaya tersebut adalah deteksi dini dengan
berbagai pemeriksaan yang telah ada. Pemeriksaan tersebut
antara lain adalah dengan pemeriksaan Ki-67 biomolekuler pada
kanker payudara.
Ki-67 adalah protein non histone yang ditemukan di dalam inti sel
yang berhubungan dengan proses proliferasi sel, ditemukan oleh Gerdes et al.
pada awal tahun 1980, di Universitas Kiel, Jerman (sehingga disebut “Ki”),
3
sedangkan angka 67 adalah urutan nomor kloning dari sebanyak 96 piringan
yang telah diberi label (Gerdes et al,. 1980). Antigen yang diambil dengan
menggunakan antibodi monoklonal tikus yang secara langsung berlawanan
dengan antigen inti sel dari limfoma non-hodgkin pada manusia (Yerushalmi
et al, 2010).
Dengan tidak ditemukannya Ki-67 pada sel yang tidak membelah dan
terdapatnya protein ini pada jaringan yang mengalami pembelahan telah
menunjukkan bahwa protein ini berperan penting sebagai suatu penanda
pembelahan sel. Sejumlah penelitian dalam skala yang besar telah
menegaskan temuan ini dan jarang dilaporkan adanya ekspresi Ki-67 pada sel
yang tidak membelah.Gen Ki-67 terdapat pada lengan panjang kromosom 10
manusia (10q25) (Yerushalmi et al,. 2010).