BAB 1

Click here to load reader

description

kimia

Transcript of BAB 1

Praktikum Kimia XI IA 21

BAB 1PENDAHULUAN1.1 latar belakangPraktikum dilaksanakan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh pengajar mata pelajaran Kimia.

1.2 Rumusan Masalah Proses pengenceran NaOH Proses pengenceran CH3COOH Penentuan kadar asam dengan penetesan indicator fenolftalein Pengamatan perubahan warna pada CH3COOH yang sudah ditetesi fenolftalein dengan ditambahkan larutan NaOH Penentuan volume rata-rata NaOH Penentuan kadar asam CH3COOH Mengetahui proses titrasi asam basa

1.3 Tujuan Untuk mengetahui proses pengenceran NaOH Untuk mengetahui proses pengenceran CH3COOH Untuk mengetahui penentuan kadar asam dengan penetesan indicator fenolftalein Untuk mengetahui perubahan warna pada CH3COOH yang sudah ditetesi fenolftalein dengan menambah larutan NaOH Untuk mengetahui volume rata-rata NaOH Untuk mengetahui kadar asam CH3COOH Untuk mengetahui proses titrasi

BAB IIPEMBAHASAN

Svante august Arrhenius pada tahun 1887 menyatakan bahwa :molekul-molekul elektrolit selalu mengahasilkan ion-ion negative dan positif jika dilarutkan dalam air.Selanjutnya pada tahun 1900 ia mengemukakan teori yang dikenal sampai sekarang yaitu Teori Asam Basa Arrhenius:Asam merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidrogen (H+) bila dilarutkan dalam air. Basa merupakan suatu senyawa yang dapat memberika ion Hidroksida (H-) bila dilarutkan di dalam air.ASAM1. Asam nitrat dalam air:HNO3 (aq)H+ (aq) + NO3- (aq)2. Asam klorida dalam air:HCl (aq)H+ (aq) + Cl- (aq)Setiap molekul HCl dan HNO3 hanya dapat menghasilkan 1 ion H+ disebut valensi Asam.BASAPada kimia modern basa dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-) dengan dua cara:Pertama, senyawa basa dalam larutan air menghasilkan ion hidroksida (OH-) secara langsung:NaOH (aq) Na+ (aq) + OH- (aq)Kedua, senyawa basa yang bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksida (OH-) :NH3 (g) + H2O (i) NH4+ (aq) + OH- (aq)Untuk menunjukan sifat basanya larutan NH3 sering ditulis NH4OH.Jumlah ion OH- yang dapat dihasilkan oleh suatu molekul basa disebut valensi Basa.PRAKTIKUM KIMIABerat piring / gelas porselen = 19,4Na = 23O = 16H = 140Gr = Mr x V . M : 1000= 40 x 250 . 0,2= 2 gr

Larutan CH3COOH 10 ml + AIR = 200 MLLarutan CH3COOH 5ml + sedikit air + Fenolptealin 2 tetesCara kerja :Masukan 5 ml larutan CH3COOH tambah sedikit air ke dalam elemeyer, tetesi dua tetes FenolptealinMasukan 50 ml larutan NaOH kedalam buretLetakan gelas elemeyer berisi larutan CH3COOH yang sudah ditetesi Fenolptealin dibawah buretBuka keran buret dan tetesi larutan CH3COOH yang sudah ditetesi dengan fenolptealin dengan NaOH didalam buretLihat hingga terjadi perubahan warna dan tutup kembali keran buretLihat perubahan volume larutan NaOH didalam buret ( berkurang 4 ml ) dan larutan sudah berubah warna menjadi merahPercobaan kedua dengan tahapan yang sama volume NaOH = 7 mlV NaOH = 4 + 7 : 2 = 5,5 ML

V1.N1= V2.N2Diketahui:V2= 5 mlV1= 5,5 mlN1= 0,2 molMr CH3COOH = 72Ditanyakan:V2?Jawab:N2= V1.N1 : V2= 5,5 ml . 0,2 : 5= 0,22Gr= Mr . V . M : 1000= 72 . 0,22= 15,84 gro/o= gr : 1000 . 100 o/o= 15,84 . 100 : 1000= 1,58 o/o

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan Pengenceran NaOH dapat dilakukan dengan mencampurkan 250 ml air dengan 2 gram NaOH sehingga didapat larutan NaOH 0,2 Mol. Pengenceran CH3COOH dapat dilakukan dengan mencampur 5 ml CH3COOH dengan 200 ml air. Penentuan kadar asam dilakukan dengan menetesi larutan CH3COOH dengan 2 tetes fenolftalein. Perubahan warna dapat diamati dengan penambahan larutan NaOH pada larutan CH3COOH yang sudah ditetesi fenolftalein sehingga terlihan perubahan warna dari jernih ke merah. Penentuan volume rata-rata NaOH dapat dihitung dengan rumus V1+V2 2 Penentuan kadar asam CH3COOH dapat dihitung dengan rumus:o/o= gr : 1000 . 100o/o

Untuk mengetahui proses titrasi asam dan basa dapat dilakukan seperti praktikum di atas.3.2SaranAgar lebih efektif praktikum ini seharusnya dilakukan dengan sistematis, usahakan alat dan bahan yang digunakan sudah disiapkan terlebih dahulu agar waktu tidak terbuang sia-sia.