bab 1-3

download bab 1-3

of 13

description

bab 1

Transcript of bab 1-3

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-19

    1.3. Tahapan Eksplorasi 1.3.1 Tujuan Pentahapan Eksplorasi Seperti dibahas diatas bahwa eksplorasi adalah suatu kegiatan ekonomis, oleh

    karena itu perlu dilakukan pentahapan untuk menghindari : resiko, penentuan metoda

    eksploitasi yang akan dilakukan, meningkatkan probabilitas expektasi SDA,

    pentahapandilakukan untuk menekan kerugian yang jauh lebih tinggi bila terjadi kegagalan

    eksploitasi.

    Koesoemadinata (1990), merumuskan Dalil eksplorasi sebagai berikut, Semakin akurat suatu metoda eksplorasi semakin tinggi biaya operasinya per satuan luas dan satuan waktu Yang dimaksud keakuratan metoda disini adalah kebolehjadian atau probabilitas

    dari penafsiran hasil yang didapatkan dari metoda tersebut. Contoh : penyelidikan lapangan

    atau surface geology menghasilkan suatu penafsiran akan adanya suatu objek gejala

    geologi yang probabilitasnya rendah, dibandingkan misalnya dengan melakukan pemboran,

    dimana penafsiran hasilnya sangat tinggi sekali (malah dapat ya atau tidak) tetapi biayanya

    sangat mahal pula.

    Mengingat dalil metoda eksplorasi ini maka adalah merupakan strategi dasar untuk

    merencanakan ekplorasi secara bertahap.

    Tahap pertama memulai eksplorasi dengan metoda yang paling murah untuk

    daerah yang luas yang menghasilkan daerah-daerah dengan probabilitas diketemukannya

    objek geologi ini yang lebih tinggi untuk dieksplorasi pada tahap berikutnya dengan metoda

    yang lebih akurat. Pentahapan dilakukan beberapa kali sampai didapatkan suatu daerah

    yang lebih sempit, misalnya beberapa kali lokasi pemboran, dengan probabilitas untuk

    sukses sangat besar sekali, sehingga dapat dilakukan metoda yang paling akurat, misalnya

    pemboran, yang juga paling mahal biayanya.

    Eksplorasi untuk bahan galian selalu dilakukan bertahap, sistim bertahap ini

    dihubungkan dengan metoda eksplorasi yang per satuan luasnya makin tinggi biayanya.

    Prinsip prospeksi dan eksplorasi itu mencakup : memulai dari daerah yang luas dan

    berangsur-angsur memperkecil daerah yang diselidiki dan meningkatkan kemungkinan

    diketemukan cebakan mineral dengan keadaan bahan galian yang bernilai ekonomis.

    Eksplorasi Geologi bertahap dilakukan dengan tahapan baik metodologi dan lain-lain dalam

    rangka mendapatkan gambaran prospek dengan biaya serendah-rendahnya.

    1. Setiap tahap akan memperkecil daerah yang prospek, dan meningkatkan kemungkinan

    diketemukannya cebakan mineral pada tahap berikutnya.

    2. Pada setiap tahap biaya metoda eksplorasi persatuan luas akan lebih mahal dari pada

    tahapan sebelumnya.

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-20

    3. Dengan meningkatkannya kemungkinan sukses pada tahap berikutnya maka jumlah

    biaya yang disediakan untuk tahap berikutnya akan meningkat pula.

    4. Suatu kegiatan eksplorasi dapat saja berhenti pada sesuatu tahapan, jika tidak

    memberikan prospek yang baik.

    5. Beberapa tahap dapat saja dilewati, jika pada tahap sebelumnya telah diketemukan

    suatu daerah yang jauh lebih prospektif dari pada tahapan berikutnya.

    Pada setiap tahapan, metoda eksplorasi yang dipergunakan akan berlainan tergantung

    dari jenis dan tipe endapan/cebakan bijih.

    Alur pemikiran eksplorasi yang logis dapat digambarkan seperti terlihat pada

    Gambar 1.14, dimana objektivitas eksplorasi menentukan model konseptual yang akan

    dilengkapi dengan data-data tambahan menjadi model detail, model ini akan digunakan

    dalam merancang tahapan, metoda akhirnya menentukan model eksplorasi yang dipilih

    tersebut.

    Gambar 1.14 Alur urutan pentahapan eksplorasi

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-21

    Objektivitas eksplorasi dapat bermacam-macam : eksplorasi mineral, minyak dan

    gas bumi, panas bumi, geoteknik dll. Banyak sekenario pentahapan eksplorasi yang

    digunakan pada Gambar 1.15 adalah skenario yang umum pada eksplorasi mineral.

    Gambar 1.15 Pentahapan eksplorasi pada mineral biji

    Pentahapan yang umum untuk hampir semua bentuk eksplorasi seperti tergambar

    pada Gambar 1.16, skenario ini berlaku untuk eksplorasi secara umum hanya saja pada

    setiap tahapan metoda maupun konsep yang digunakan berbeda. Pada eksplorasi

    geoteknik urutan metoda seperti terlihat pada Tabel 1.1 dan Gambar 1.17 sedangkan pada

    eksplorasi mineral urutan adalah sebagai berikut :

    Tahapan eksplorasi pada umumnya :

    PLEMENARY STUDIES AND EXPLORATION DESIGN (DESK STUDY) 1. Studi pendahuluan : Review literatur, geologi regional, studi citra langsat, sintesa-

    sintesa geologi dan pengajuan hipotesa kerja, juga studi interpretasi photo udara.

    RECONNAISSANCE (STRATEGIC) 2. Survey Tinjau (Reconnaissance) : Pemetaan dari udara, photo udara, pelintasan-

    pelintasan yang menyuluruh seluruh daerah, pemetaan sepintas lalu. Beberapa

    metoda non geologi : Stream sampling, aeromagnetic dan sebagainya (peta skala

    1:100000, 1:200000).

    3. Prospeksi umum/pemetaan geologi skala 1:50000, 1:25000 pada stream sampling

    geokimia, rock sampling untuk alteration studies, geofisika umum, land magnetik,

    gravity survey, seismik refraksi, pendulangan, dan ploat mapping.

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-22

    FEASIBILITY STUDIES 4. Prospeksi detail/eksplorasi pendahuluan : pemetaan skala 1:5000, 1:1000, detail

    diukur dengan alat. Pembuatan paritan dan test pit, detail geofisika dengan kisi.

    Detail geokimia (soil sampling) dengan kisi (grid), beberapa pemboran pengambilan

    contoh.

    5. eksplorasi detail. Pemetaan 1:5000, program pemboran yang terperinci dan

    sistimatik / atau pembuatan terowongan eksplorasi, penentuan cadangan

    pendahuluan, dan pengambilan contoh sistimatis.

    PROSPECT EVALUATION AND DESIGN 6. Penilaian tambang dan penentuan cadangan. Di sini faktor-faktor teknik

    penambangan dan teknik ekstraksi metalurgi serta penilaian ekonomis (feasibility

    studies) dilakukan.

    DESK STUDY

    Output : Potensi S.D.A

    ditolak

    RECONNAISSANCE

    STUDY

    Output : data-data dasar Potensi S.D.A. untuk Feasibility Study

    ditolak

    FEASIBILITY

    STUDY

    ditolak

    RANCANGAN

    (DESIGN)

    Political Will

    Output : Rancangan dasar proyek

    PerhitunganEkonomi

    KONSTRUKSI DAN

    EKSPLOITASI

    Industri Hilir

    TAHAPAN PELAKSANAAN EKSPLORASI

    Output : data-data dasar dan data-data design untuk perencanaan proyek

    Gambar 1.16 Tahapan Eksplorasi

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-23

    Tabel 1.1 Tahapan penyelidikan tapak yang umum dilakukan di Indonesia.

    SITE INVESTIGATION STAGE

    Stage Operation involved

    PROJECT CONCEPTION

    Desk study of available geological and geotechnical data to reveral likely ground conditions, potential problems and to highlight principal factors requiring investigation. This stage should involve a visual appraisal of the site by an experienced engineering geologist.

    PRELIMINARY INVESTIGATION

    Obtain overall assesment of site by visual inspection, geological and geotechnical mapping by and the use of investigation techniques such as continuous sampling and geophysical surveys. Identify particular factors requiring detailed study and assess the most suitable method further investigation, e.g. sampling and testing methods

    DESIGN INVESTIGATION

    Obtain detailed information at site and provide design parameters.

    CONSTRUCTION INVESTIGATION

    Monitor conditions encountered during construction and ensure that these conform to those upon wich the design have been based. Institute additional investigation and/or design changes where unforeseen conditions are encountered.

    POST-CONTRUCTION INVESTIGATION

    Monitor perfomance of structures and foundations to ensure site is behaving in the predicated manner Institute additional investigation and/or remedical works if necessary.

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-24

    Tabel 1.2. Pemanfaatan metoda Geofisika Teknik untuk masalah-masalah tertentu modifikasi dari British Standart of Institution, 1981.

    Example Method and remarks Stratigraphical Sediments over bedrock.

    (i) Sand and gravels over bedrock,water table low in sands and gravels. (ii) Sands and gravels overlying clay, water table high in sands and gravels. (iii) Clay over bedrock. Sediments over bedrock generally

    Land Seismic refraction seismic Resistivity Resistivity or seismic refraction Marine. Continuous reflection seismic profiling.

    Erosional (for cavern see snafts below)

    Buried channel. Buried karstic surface

    Seismic refraction. Resistivity for feature wider than depth of over. Resistivity contouring, gravity, magnetic.

    Structural Buried fault, dykes Resistivity contouring Seismic reflection or refraction. Magnetic, gravimetric (large faults). EM, Fan Shooting. VSP

    Water, level Location of aquiferLocation of saline/potable interface

    Resistivity and seismic refraction SIR

    Sand and Gravel Sand, gravel over clay.Gravel banks

    Land, Resistivity. Marine, Continuous reflection seismic profiling, side scan sonar, echo sounding.

    Rock Intrusive in sedimentary rocks Magnetic. (weathering may give low resistivity), gravity, resistivity, EM. Fan Shooting, VSP

    Caly Clay pockets Resitivity.SIR Modulus of elasticity, density and porosity

    Dynamic deforrnation modulusCheck on effects of ground treatment.

    Seismic velocity at surface, or with single or multi , Transmission seismsic

    Rock rippability Choice of excavation method Seismic refraction (velocity at surface)Corrosivity of soils Pipeline surveys Surface resistivity Redox potensialCable Pipes

    Trenches on land Submarine trenches Submarine pipelines

    Magnetometer Electromagnetic field detectors. Echo sounding, side scan sonar. Side scan sonar, magnetic, continuous seismic profiling (especially if thought to be partially buried) with high frequency pinger, SIR

    Shaft adits and caverns

    Shaft, sink holes, mine workings Resistivity, Magnetometer contouring, infra-red air photography on clear areas. Cross hole transmission detailed gravity for large system, Site investigation Radar (SIR), VSP,dll.

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-25

    Tabel 1.3. Metoda Geofisika Teknik yang dianjurkan pada tahapan penyelidikan Tapak

    No Tahapan Metoda Geofisika Hasil yang diharapkan

    1. Desk Study Studi : Kegempaan, bencana gunung api; bencana Tsunami

    Studi Fractal (non linier geophysics)

    - Intensitas, Return Periond zona kegempaan, implikasinya pada gunung api dan pola erupsi, pola perulangan dll.

    - Pola roman muka bumi hubungan dengan pola kegempaan struktur dll.

    2. Reconnaissance

    study (prefeasibility study)

    Geolistrik, seismik refraksi* gravity*, seismik refleksi (marine)* EM. dll

    - Keadaan geologi bawah permukaan

    - Keadaan batuan dasar - Struktur geologi

    3.

    Feasibility study (Predesign)

    Seismik refraksi Geophysics* Geolistrik*, Lubang bor*, Magnetic* Seismik refleksi* (marine)* EM*, VSP. dll

    - Keadaan geologi bawah permukaan

    - Tebal pelapukan - Struktur geologi - Batas batuan dasar - Parameter-parameter

    mekanik - Parameter

    4.

    Detail Design

    Seismik refraksi Seismik transmisi Geofisika lubang bor

    Fan shooting, dll

    - Rock fabrics, Rock line - Metoda ekskavasi - Parameter Mekanik - Rock mass quallity - Zona geoteknik

    5.

    Konstruksi

    Seismik refraksi, seismik transmisi - Parameter grouting,

    efektivitas grouting, parameter impermeable, Blanket dll

    6. Operation

    Maintenance Monitoring; dll

    SIR, Microgravity - Mendeteksi kebocoran, crack, rapture dll.

    Catatan : * digunakan pada keadaan tertentu

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-26

    Gambar 1.17 Metoda-metoda penyelidikan tapak

    Gambar 1.18 Pentahapan eksplorasi pada mineral biji

    METODA -METODA PENYELIDIKAN TAPAK ( SITE INVESTIGATION )

    Penyelidikan Geologi Bawah Permukaan

    Penyelidikan

    Geofisika Teknik

    Seismik refraksi Seismik refleksi Seismik transmisi

    Geolistrik Geofisika lubang bor

    Geomagnetik Gayaberat

    Radar Dll.

    Sondir

    Galian

    Log sondir Sumuran uji Paritan

    Pemboran

    Penyelidikan Geologi permukaan

    Bor inti

    Adit

    Log Sample

    Insitu test

    Grouting test Bor tangan

    Bor tumbuk

    Insitu test

    Studi peta regional

    Pengukuran peta top Untuk maksud geologi

    Pemetaan geologi tinjau

    Interpretasi foto udara Pemetaan geologi ter -

    perinci atau khusus

    Sampling di lapangan

    Uji laboratorium Geologi teknik & mekanika batuan

    Uji laboratorium Geologi teknik & mekanika batuan

    Permeabilitas SPT

    Vane shearPiesometer

    Log Simpling Insitu test

    Uji laboratorium Geologi teknik &

    Mekanika batuan

    Modifikasi dari Sobirin (1987)

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-27

    Sedangkan metoda yang digunakan adalah :

    Tabel 1.4 Jenis-jenis metoda prospeksi ini dipilih sesuai dengan jenis mineral yang dicari

    dan tahapan eksplorasi

    Tahapan Metoda Jenis/Endapan Mineral

    Pendahuluan

    Survey tinjau

    Prospeksi Umum

    Prospeksi detail eksplorasi pendahuluan

    Eksplorasi detail

    Citra Landsat Synthesa regional

    Photo udara Aeromag Pemetaan geologi Pengukuran penampang stratigrafi Stream sampling Pendulangan

    Pemetaan geologi Stream sampling Pendulangan Gravity Seismik Magnetik Rock sampling

    Pemetaan geologi (test pit) sampling Geolistrik (resistivity, I.P, Em dan sebagainya) Seismik refraksi/refleksi Detail magnetic Soil sampling (geokimia) Rock sampling (geokimia sistimatik) Rock sampling (petrografi, studi bahan)

    Core logging (geology) Geophysical logging

    Semua Jenis

    Semua jenis Base metals Semua jenis Jenis syngenetic antara lain batubara Base metals Emas, heavy minerals, timah, intan

    Semua jenis Base metals Heavy minerals (emas, dsb.) Non metallic (evaporit) Synogenetic , batubara, nonmetallic. Base metals tertentu Semuanya

    Semua jenis Terutama base metals metoda bervariasi batubara Syngenetic, batubara Base metals tertentu Base metals Semua jenis endapan Base metals dan lain-lain

    Semua jenis metoda sesuai dengan jenis endapan

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-28

    1.3.2 Status Potensi Sumber Daya Alam 1.3.2.1 Status Tentang Potensi Minyak dan Gas Bumi

    Beberapa pengertian dan klasifikasi tentang potensi minyak dan gas bumi seperti

    diusulkan oleh SPE (1987) adalah:

    Reserve (Cadangan) Reserve atau cadangan minyak dan gas bumi didefinisikan sebagai perkiraan volume

    minyak kotor (crude), kondensate, gas alam , gas cair dan bentuk lain cadangan yang dapat

    diperkirakan mempunyai nilai ekonomis, pada keadaan ekonomi yang stabil. Estimasi

    cadangan didasarkan atas data geologi, data engineering ,dan data lain yang menunjang

    estimasi tersebut. Berdasarkan tingkat dari tahapan eksplorasinya cadangan dapat dibagi

    menjadi dua kategori, yaitu:

    Cadangan Terbukti (Proved Reserves) Didefinisikan sebagai cadangan yang telah secara pasti terukur jumlahnya maupun

    nilai ekonomisnya. Hal ini didapat dari data-data pemboran, geologi, maupun geofisika.

    Cadangan terbukti ini dapat dikembangkan (developed) maupun tidak (undeveloped)

    Cadangan Yang Belum Terbukti (Unproved Reserves) Cadangan yang belum terbukti adalah cadangan yang dari data-data geologi, geofisika,

    dan data eksplorasi lain secara ekonomis diragukan. Keberadaan maupun

    cadangannya yang belum terbukti dapat dibagi lagi menjadi cadangan yang

    kemungkinan besar ada (probable) maupun cadangan yang mungkin ada (possible)

    Status cadangan terdiri dari 4 kategori, yaitu:

    Develop (dikembangkan), dari sumur-sumur yang telah ada

    Producing (berproduksi), cadangan yang berproduksi dari sumur-sumur yang ada untuk

    waktu dan produktifitas tertentu.

    Non Producing, cadangan yang non producing adalah cadangan yang dihentikan sementara

    karena sesuatu hal, antara lain politik, ekonomi, keamanan. Cadangan ini dapat

    dikembangkan lagi di kemudian hari . Untuk memulai lagi berproduksi dibutuhkan lagi biaya

    tambahan. 1.3.2.2 Status Potensial Sumber Daya Mineral

    USGS (1973) mengukur acuan standar potensi sumber daya mineral yang

    dikembangkan oleh Mc Kelvey (1973) dan digunakan oleh Direktorat Sumber Daya Mineral

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-29

    TOTAL OIL AND GAS RESOURCE

    DISCOVERED UNDISCOVERED

    NONRECOVERABLE RECOVERABLE

    RESOURCES RESOURCES

    RESERVES CUMULATIVE

    PRODUCTION

    PROVED UNPROVED

    RESERVES RESERVES

    PROBABLE POSSIBLE

    RESERVES RESERVES

    Gambar 1.19 Terminologi Cadangan Menurut SPE 1987

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-30

    Gambar 20. Kategori Sumber Daya Alam

    Gambar 1.21 Kaitan bersistem antara klasifikasi sumberdaya mineral (McKelvey, 1973) dan

    Tahapan pencapaian tujuan kegiatan eksplorasi

  • Konsep dan strategi eksplorasi

    1-31

    Gambar 1.22 Tahapan pencapaian tujuan eksplorasi