BAB 1 PENDAHULUANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/RS1_2019_1... · 2020. 5. 9. · 1 BAB...

16
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan industri yang sangat diminati, karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, industri kuliner di Indonesia terus meningkat pesat dari tahun ke tahun. Berdasarkan artikel yang dikutip Trihendrawan (2019), Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) turut berperan dalam sektor makanan dan minuman. Dan industri ini dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 12.7% pada tahun 2018. Dalam artikel yang di buat oleh Agmasari (2018), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia mencatat, subsektor kuliner berkontribusi 41,4% dari total kontribusi perekonomian kreatif Rp. 922 triliun pada 2016. "Kuliner merupakan salah satu penopang di industri kreatif. Dari unit 8,2 juta unit industri kreatif, 68 persen bergerak di industri kuliner," kata Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf RI AR Boy Berawi. Menurut artikel yang di tulis oleh Juniman (2017), bahwa usaha di bidang kuliner melalui online sedang berkembang di Indonesia. Lembaga-lembaga yang membantu mengembangkan perusahaan start-up, menyatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir meningkat dengan angka rata-rata 7% hingga 14% dan angka tersebut cenderung naik setiap tahunnya. Dari beberapa jenis industri makanan dan minuman, dalam 2 tahun ini lagi mengalami trend kopi kekinian. Yang di konsumsi anak remaja hingga dewasa bahkan ada juga lansia. Menurut kutipan dari Timorria (2019), tingkat konsumsi kopi arabika maupun robusta telah meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Dikarenakan maraknya trend kopi kekinian yang sekarang berada dimana-mana.

Transcript of BAB 1 PENDAHULUANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/RS1_2019_1... · 2020. 5. 9. · 1 BAB...

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Industri makanan dan minuman merupakan industri yang sangat diminati,

    karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia. Oleh karena

    itu, industri kuliner di Indonesia terus meningkat pesat dari tahun ke tahun.

    Berdasarkan artikel yang dikutip Trihendrawan (2019), Asosiasi Perusahaan

    Jasaboga Indonesia (APJI) turut berperan dalam sektor makanan dan minuman. Dan

    industri ini dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga

    12.7% pada tahun 2018. Dalam artikel yang di buat oleh Agmasari (2018), Badan

    Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia mencatat, subsektor kuliner

    berkontribusi 41,4% dari total kontribusi perekonomian kreatif Rp. 922 triliun pada

    2016. "Kuliner merupakan salah satu penopang di industri kreatif. Dari unit 8,2 juta

    unit industri kreatif, 68 persen bergerak di industri kuliner," kata Deputi Riset,

    Edukasi, dan Pengembangan Bekraf RI AR Boy Berawi.

    Menurut artikel yang di tulis oleh Juniman (2017), bahwa usaha di bidang

    kuliner melalui online sedang berkembang di Indonesia. Lembaga-lembaga yang

    membantu mengembangkan perusahaan start-up, menyatakan bahwa dalam 5 tahun

    terakhir meningkat dengan angka rata-rata 7% hingga 14% dan angka tersebut

    cenderung naik setiap tahunnya.

    Dari beberapa jenis industri makanan dan minuman, dalam 2 tahun ini lagi

    mengalami trend kopi kekinian. Yang di konsumsi anak remaja hingga dewasa

    bahkan ada juga lansia. Menurut kutipan dari Timorria (2019), tingkat konsumsi kopi

    arabika maupun robusta telah meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Dikarenakan

    maraknya trend kopi kekinian yang sekarang berada dimana-mana.

  • 2

    Sumber: International Coffee Organization (ICO), 2018

    Berdasarkan data dari katadata.co.id yang bersumber dari International

    Coffee Organization (ICO) pada tahun 2018 Indonesia menduduki peringkat 6

    dengan kategori negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia tahun 2016/2017.

    Indonesia mengkonsumsi kopi kurang lebih sekitar 4.6 juta kemasan yang berisi

    60kg pertahunnya. Sedangkan peringkat 1 nya di pegang oleh Uni Eropa dengan

    jumlah kurang lebih 42.6 juta kemasan yang berisi 60kg pertahunnya dan disusul

    negara Amerika di peringkat 2 dengan total konsumsi kurang lebih 25.8 juta kemasan

    yang berisi 60kg tiap tahunnya.

    Gambar 1. 1 Tingkat Konsumsi Kopi

  • 3

    Table 1. 1 Jumlah Penduduk Tangerang Selatan

    Sumber: Data Statistik Kota Tangerang Selatan, 2017

    Dari data Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan (2017) mencatat

    setidaknya ada 1,6 juta penduduk di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2017. Dan

    cenderung naik setiap tahunnya. Dan bahkan ada beberapa orang dari luar daerah

    yang menetap tinggal di Kota Tangerang Selatan. Dari data diatas saya memutuskan

    untuk membuka minuman dengan bahan dasar kopi.

    1.1.1 Fenomena Industri

    Dikutip dari buku Revolusi Industri 4.0 yang ditulis oleh Glennardo

    (2018), dari abad 18 industri berkembang pesat hingga saat ini. Indonesia

    menghadapi industri 4.0 lewat industri makanan dan minuman. Menurut

    Mentri Perindustrian Republik Indonesia, salah satu sektor yang menjadi

    sorotan utama dalam Making Indonesia 4.0 adalah sektor makanan dan

    minuman. Industri ini dapat dibilang sebagai titik balik dari kehidupan

    Indonesia dikarenakan 34.95% PDB Indonesia berasal dari sektor makanan

    dan minuman ujar Hartono (2018). Ditambah dengan perkembangan

    Kecamatan

    Jumlah

    Penduduk

    (Jiwa)

    2017

    Setu 86783

    Serpong 184761

    Pamulang 350923

    Ciputat 239152

    Ciputat Timur 211003

    Pondok Aren 392284

    Serpong Utara 179993

    Kota Tangerang

    Selatan 1644899

  • 4

    jaman yang kian membantu para pengusaha di bidang kunliner, seperti

    Go-food dan Grabfood. dengan adanya teknologi tersebut membuat

    pengusaha menjadi lebih dekat dengan konsumen. Sehingga konsumen hanya

    tinggal duduk manis memesan produk kita di aplikasi tersebut.

    Gambar 1. 2 Logo Grabfood

    Sumber: Grab, 2019

    Dan dalam waktu yang singkat produk tersebut akan sampai di

    konsumen. Ini sangat memudahkan untuk para pelaku usaha makanan dan

    minuman untuk mengejar target orang yang bekerja di kantoran dan

    orang yang nognkrong di tempat yang tidak menyediakan makanan dan

    minuman. Berdasarkan artikel yang di buat oleh Jatmiko (2019), Executive

    Director of Consumer Insight Nielsen Singapura (Kea) mengatakan

    ada 3 hal mengapa layanan Gofood lebih unggul di bandingkan layanan

    pesan antar yang lainnya. Pertama, GoFood dapat diandalkan dan dipercaya.

    Laporan tersebut menyebutkan 77% responden mengaku GoFood dapat

    memenuhi kebutuhan responden saat dibutuhkan. Kedua, GoFood

    menawarkan berbagai pilihan menu. Laporan Nielsen menyebutkan bahwa

    GoFood memiliki pilihan menu terlengkap dan mitra terbanyak dengan skor

    87% responden dan 86% responden. Ketiga, yaitu GoFood menjadi pelopor

    makanan pesan-antar di Indonesia, ujar Kea (2019).

  • 5

    Gambar 1. 3 Logo Gofood

    Sumber: Gojek, 2019

    Kutipan dari artikel Vanlenta (2019), mengatakan bahwa Kepala Badan Pusat

    Statistik (BPS), Suhariyanto, menyatakan kemudahan teknologi dan komunikasi

    yang berkembang belakangan ini telah mengubah pola konsumsi masyarakat

    khususnya soal makanan. Badan Pusat Statistik (BPS) melihat kini masyarakat

    cenderung beli makanan jadi lewat aplikasi digital dibanding memasak sendiri atau

    pergi sendiri. "Ada switching (peralihan) dalam perilaku konsumen rumah tangga

    ketika makanan jadi dapat diperoleh lewat berbagai aplikasi online menjadi salah

    satu penyebab," kata Surhariyanto (2019).

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan bahwa ada

    peningkatan total konsumsi rumah tangga sekitar 5.08%. kenaikan tersebut juga di

    iringi dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sekitar 8.17% pada tahun

    2017. Disaat yang bersamaan di sektor komunikasi dan transportasi meningkat

    sekitar 6,14% pada tahun 2018, tandanya telah meningkat 5,04% dari tahun 2017.

    Namun sangat di sayangkan tingkat konsumsi makanan dan minuman selain di

    restoran menurun menjadi 4,81% di tahun 2018, dari 5,36% di tahun 2017.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, mengidikasikan penurunan

    ini diakibatkan pola konsumsi masyarakat yang sekarang lebih memilih membeli

    makanan dan minuman yang sudah jadi di bandingkan harus repot-repot membuat

    makanan dan minuman dirumah. Berdasarkan artikel yang di buat oleh Larasati

    (2019), pertumbuhan transaksi Gofood dipengaruhi oleh program promosi yang terus

    ditawarkan. Setidaknya Gofood mencatat pertumbuhan pelanggan sebesar 60% di

    merchant yang menawarkan promo. Vice President Corporate Affairs Food

    Ecosystem Gojek mengatakan bahwa Gofood sukses mempertemukan konsumen

    dengan ribuan restoran, ujar Lavina (2019). Menurut Laraspati (2020), Grabfood

  • 6

    menorehkan peringkat dalam jumlah pengguna aktih hingga 173%. Menurut Kepala

    Regional Grabfood Jay, Grabfood sangat banyak menginvestasikan di bidang

    makanan. Karna Grabfood percaya makanan dapat meningkatkan profit Grabfood,

    ucap Jay (2020).

    Sumber: Beritagar, 2019

    1.1.2Benchmark

    Terdapat banyak sekali yang sekarang menjual minuman dengan trend kopi

    kekinian. Maka dari itu banyak sekali yang menjadi tolak ukur kesuksesan usaha

    yang mengikuti trend kopi kekinian. Di beberapa kota mulai bertumbuhnya trend

    kopi kekinian yang meningkatkan perekonomian daerah. Terutama di daerah

    JABODETABEK dan disusul dengan kota-kota lainnya. Dari yang outlet kecil-

    kecilan hingga kelas café pun sudah mengikuti trend tersebut. Berikut 5 benchmark

    yang menjadi patokan usaha kuliner kopi kekinian yang sukses di bidangnya:

    Gambar 1. 4 Perkembangan Belanja Penduduk

  • 7

    1. Janji Jiwa

    Gambar 1. 5 Logo Janji Jiwa

    Sumber: Janji Jiwa,2019

    Janji Jiwa merupakan salah satu patokan dari kesuksenan bisnis kopi

    kekinian. Janji Jiwa berada dibawah naungan PT. Luna Boga Narayan. Outlet

    pertama Janji Jiwa berada di ITC Kuningan. Janji Jiwa pun di jalankan oleh Billy

    Kurniawan yang menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO). Janji Jiwa dirintis

    dari tahun 2017 yang bermula dari Coffee Catering, dimana mereka menerima

    pesanan kopi untuk pernikahan pernikahan.

    Setelah itulah PT. Luna Boga Narayan melirik kopi yang lagi terkenal dengan

    sebutan kopi kekinian. Dan merekapun membuatnya menjadi Janji Jiwa. Dan saat ini

    mereka sudah memiliki kurang lebih 700an kedai yang tersebar di Indonesia. PT.

    Luna Boga juga mengembangkan beberapa merek seperti Thinkthai, Gomanggo,

    Jiwatoast, dan lain-lainnya. Menurut artikel yang dibuat oleh Rayendra (2019), Janji

  • 8

    Jiwa mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk

    kategori pertumbuhan kedai kopi tercepat dalam satu tahun.

    2. Kopi Kopi Kulo

    Gambar 1. 6 Logo Kedai Kopi Kulo

    Sumber: Kulo, 2019

    Kedai Kopi Kulo yang mengenalkan kopi kekinian dengan perpaduan kopi

    dan buah alpukat yang menjadikan ciri khas Kulo. Pemiliknya adalah Clement

    dibawah 0naungan Kulo Group. Kulo sudah memiliki 200 cabang yang tersebar di

    Indonesia. Berdasarkan artikel yang dibuat oleh Movanita (2018), mengatakan

    bahwa Kulo telah membuat belasan outlet hanya dalam waktu 5 bulan dengan ide

    kreatifnya. Dan pulau jawa merupakan pulau yang banyak sekali kita jumpai

    keberadaan Kedai Kopi Kulo dari Kulo Group ini. Setelah menyukseskan usahanya

    di bidang perkopian Kulo Group juga mengeluarkan jurus jitunya untuk menyaingin

    persaingan pasar di Industri Food and Beverages ini.

    Kulo Group mengeluarkan beberapa merek seperti Pochajjang, Kitamura dan

    lain-lainnya. Sejak Kedai Kopi Kulo didirikan pada tahun 2017, hanya butuh

    beberapa bulan saja mereka dapat membuka belasan cabang. Dengan kesuksesannya

    dalam menerjang pasar makanan dan minuman Kulo Group terus berkembang

    dengan cara melakukan kerja sama dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan

    Menengah) untuk mencari potensi-potensi yang dapat mendobrak pasar dalam

    industri makanan dan minuman.

  • 9

    3. Kovesop

    Gambar 1. 7 Logo Kovesop Sumber: Kovesop, 2019

    Kovesop merupakan salah satu kafe yang unik, karena memiliki 3 ruangan

    yang dapat memanjakan konsumennya saat datang ke kafe mereka. Mereka memiliki

    3 ruangan yaitu ruangan non-smoking area, smoking indoor area, dan smooking

    semi-outdoor. Untuk area non-smoking area dan smoking indoor area diberikan

    pendingin ruangan agar mereka tidak kepanasan. Bagi para perokok mendapatkan

    tempat kafe yang dapat menyediakan tempat merokok di ruangan berpendingin

    ruangan merupakan nilai tambah.

    Tetapi banyak juga para perokok yang tidak suka berpendingin ruangan,

    sehingga Kovesop pun memberikan ruangan semi-Outdoor yang tidak berpendingin

    ruang untuk menjadi pilihan mereka. Diluar konsep ruangan tersebut Koveshop

    merupakan salah satu kafe yang buka dari jam 8 (delapan) pagi hingga jam 3 (tiga)

    pagi. Dari jam tersebut sudah menjadi salah satu kelebihan dari kafe ini. Dimana

    rata-rata kafe tutup jam 10 (sepuluh) malam dan paling lamanya jam 12 (duabelas)

    malam. Koveshop buka hingga jam 3 pagi, untuk melayani konsumennya yang

    membutuhkan tempat nyaman untuk mengerjakan tugas kuliah untuk kejar targetnya.

    Berdasarkan artikel yang dibuat oleh Putri (2018), Kovesop merupakan tempat yang

    paling nyaman dan strategis untuk para mahasiswa.

  • 10

    4. Kwang Koan (Kopi Johny)

    Gambar 1. 8 Logo Kwang Koan

    Sumber: Kwang Koan Kopi Johny, 2019

    Kwang Koan merupakan kopi tradisional yang biasa disebut dengan kopi

    tiam, Kopi ini merupakan kopi tradisional yang dikemas dengan unsur yang masih

    tradisional. Dengan memodalkan ciri khasnya tersebut, siapa sangka dapat mengajak

    salah satu pengacara terkenal yaitu Hotman Paris. Karna kelezatan kopi yang masih

    banyak sentuhan tradisional tersebut membuat Hotman Paris menjadi ketagihan dan

    sering mampir ke Kwang Koan.

    Tetapi nama Kwang Koan sudah berganti nama menjadi Kopi Johny, karena

    Hotman Paris susah melafalkan Kwang Koan di media sosialnya dan di media

    televisi. Sehingga Hotman Paris pun menyebutnya Kopi Johny, karena pemiliknya

    memiliki nama Johny sehingga dapat mudah untuk melafakannya. Sejak itulah

    orang-orang lebih banyak yang mengenal Kopi Johny dibandingkan Kwang Koan.

    Sehingga pemiliknya pun memutuskan untuk berganti nama menjadi Kopi Johny.

    Berdasarkan artikel yang dibuat oleh Ayu (2019), mengatakan bahwa keberadaan

    Hotman Paris mengundang lebih banyak pengunjung ke kedai ini.

  • 11

    5. Kong Djie Coffee

    Gambar 1. 9 Logo Kong Djie Coffee

    Sumber: Kong Djie, 2019

    Kong Djie merupakan usaha yang berdiri sejak 1943 di Bangka, Kongdjie

    didirikan oleh Ho Kong Djie seorang keturunan asli Tionghua yang merantau

    bersama keluarganya ke Bangka Belitung. Mereka merantau karena mengalami

    kemiskinan yang parah akibat penjajahan oleh bangsa jepang. Bermodalkan dengan

    uang seadanya. Ia pun membeli kopi dan gula untuk berdagang. Saat itulah Ho Kong

    Djie mulai berjualan kopi. Berdasarkan artikel yang dibuat oleh Nurcahyani (2016),

    Kopi Kong Djie merupakan kedai kopi yang paling banyak dituju di Tanjung

    Pandan, Belitung Barat.

  • 12

    1.1.3. Current Condition

    Resmi dibuka pada tanggal 20 Juli 2019 dengan nama Quhaus. Outlet

    pertama kami berada di Jl. Kelapa Puan Raya Ruko Sektor 1A blok AF 1 no 23.

    Buka setiap hari dari jam 10.00 WIB hinga 20.00 WIB. Dengan 2 karyawan untuk

    berjalannya. operasional harian. Berikut data penjualan yang kami rangkum selama

    pembukaan hingga bulan Desember.

    Gambar 1. 10 Lokasi Quhaus

    Sumber: Penulis, 2019

    Kami sudah mendaftarkan alamat usaha kami di Google, sehingga

    memudahkan dalam proses pencarian lokasi usaha kami. Terutama untuk para driver

    dari aplikasi pengantar seperti Gofood dan Grabfood. Di awal kami mengeluarkan

    sekitar 10 produk terlebih dahulu. Dan kami memiliki beberapa produk baru yang

    akan diluncurkan di beberapa bulan kedepan. Untuk gambaran lengkap yang menu

    kami berada di bagian lampirkan. Berikut beberapa tampilan menu kami:

  • 13

    1. Kopi Kelapa

    Perpaduan kopi arabika dan robusta andalan kami, fresh milk,dan bubuk

    kelapa yang menambah kesegaran di siang hari. Menjadikannya teman kerja yang

    mantab.

    Sumber: Penulis, 2019

    2. Thaitea

    Perpaduan teh khas thailand dengan gurihnya kental manis dan kreamer.

    Sumber: Penulis, 2019

    Gambar 1. 11 Kopi Kelapa

    Gambar 1. 12 Thaitea

  • 14

    3. Choco Peanut

    Kami juga menawarkan produk yang tidak ada bahan kopi dan teh.

    ChocoPeanut merupakan salah satu adalan kami yang tidak berbahan teh dan kopi.

    Sumber Penulis, 2019

    Berpacu dengan Benchmark yang ada, kami berencana akan membangun sebuah PT yang akan menaungi beberapa Brand yang akan kami bangun. Kami berencana akan menjadikan PT tersebut untuk bisnis yang berfokus pada B2B. Tetapi kami memiliki masalah yang dihadapi Quhaus. Berdasarkan hasil penjualan dari awal pembukaan hingga akhir desember. Kami mengalami peningkatan yang sedikit dari segi laba bersih, karena adanya penambahan karyawan baru. Tetapi kami berhjasil mengejarnya dari yang rugi menjadi laba. Berikut laporang keuangan Quhaus:

    Gambar 1. 14 Laporan Penjualan Quhaus

    Gambar 1. 13 Choco Peanut

  • 15

    Sumber: Penulis, 2019

    1.2 Tujuan Analisis Bisnis

    Tujuan dari analisa pengembangan bisnis “Quhaus” dalam skripsi ini ialah

    sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

    benchmark dengan menggunakan SWOT

    2. Menganalisis SWOT dengan analisis TOWS

    3. Menentukan strategi bisnis yang tepat untuk Quhaus.

    1.3 Manfaat Analisis Bisnis

    Manfaat dari analisa pengembangan bisnis dalam skripsi ini ialah sebagai

    berikut:

    1. Membantu penulis mengaplikasikan teori yang selama ini diajarkan di

    perkuliahan. Untuk mengetahui situasi nyata dilapangan yang sekarang

    terjadi.

    2. Memberikan informasi kepada pembaca dari hasil Analisa SWOT dan Ansoff

    Matrix Quhaus dengan benchmark.

    3. Menjadi panduan untuk mengurangi resiko dalam memulai bisnis dan lebih

    jeli untuk melihat peluang kedepannya.

    1.4 Ruang Lingkup Pembahasan

    Ruang lingkup pada penulisan skripsi ini ialah seputar pengembangan bisnis

    penulis yang sedang dijalankan. Dengan berpacu 5 benchmark terpilih yang sukses di

    bidangnya. Pembahsannya lebih kearah bagaimana bisnis yang mengikuti jamannya.

    Ruang lingkup pembahasan juga didukung dengan Analisa SWOT dan Ansoff

    Matrix. Dengan harapan penulis untuk mempermudah pembaca memulai bisnis yang

    mengikuti trend.

  • 16