B T - · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ......

20
29 Foto 3.15 Bagian dari Singkapan Peselingan Batulanau dengan Batupasir pada Lokasi Sdm.5 di Desa Sungapan Lokasi pengamatan untuk singkapan breksi volkanik berada pada lokasi Sdm.1 (foto 3.16). Singkapan terletak pada sisi Sungai Cicantayan. Pada daerah ini terdapat satu litologi dan singkapan ini tidak terdapat kedudukan. Singkapan berwarna coklat, dan singkapan pada daerah ini lapuk. Breksi volkanik, berwarna coklat, matriks berupa pasir sedang-kasar, fragmen berukuran kerikil sampai dengan bongkah, bentuk fragmen menyudut- menyudut tanggung, fragmen terdiri batuan beku berupa andesit dan batuan sedimen berupa batupasir, pemilahan buruk, kemas terbuka, porositas baik dan kompak. B T Batulanau Batupasir

Transcript of B T - · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ......

Page 1: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

29

Foto 3.15 Bagian dari Singkapan Peselingan Batulanau dengan Batupasir pada Lokasi Sdm.5 di

Desa Sungapan

Lokasi pengamatan untuk singkapan breksi volkanik berada pada lokasi

Sdm.1 (foto 3.16). Singkapan terletak pada sisi Sungai Cicantayan. Pada daerah

ini terdapat satu litologi dan singkapan ini tidak terdapat kedudukan. Singkapan

berwarna coklat, dan singkapan pada daerah ini lapuk.

Breksi volkanik, berwarna coklat, matriks berupa pasir sedang-kasar,

fragmen berukuran kerikil sampai dengan bongkah, bentuk fragmen menyudut-

menyudut tanggung, fragmen terdiri batuan beku berupa andesit dan batuan

sedimen berupa batupasir, pemilahan buruk, kemas terbuka, porositas baik dan

kompak.

B T

Batulanau

Batupasir

Page 2: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

30

Foto 3.16 Singkapan Breksi volkanik pada Lokasi Sdm.1 di Sungai Cicantayan

3.3 Statigrafi Daerah Penelitian

Stratigrafi pada daerah penelitian ditentukan berdasarkan ciri-ciri litologi

yang diamati di lapangan. Statigrafi pada daerah penelitian (Gambar 3.4) dapat

dikelompokkan menjadi empat satuan litostratigrafi tidak resmi yang disusun dari

tua ke muda, sebagai berikut:

Satuan Batupasir

Satuan Batulanau-Batulempung menjemari dengan Satuan Batugamping

Satuan Breksi Volkanik

S U

Page 3: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

31

UM

UR

ZO

NA

SI

BL

OW SATUAN

STRATIGRAFI

PEMERIAN

FO

RM

AS

I

SA

TU

AN

TID

AK

RE

SM

I TE

BA

LS

AT

UA

N

KO

LO

MS

TR

AT

IGR

AF

I

LIN

GK

UN

GA

NP

EN

GE

ND

AP

AN

FO

RM

AS

IWA

LA

T

SA

TU

AN

BA

TU

PA

SIR

FL

UV

IAL

LA

UT

DA

NG

KA

LD

AR

AT

SA

TU

AN

BA

TU

LA

NA

U-B

AT

UL

EM

PU

NG

FO

RM

AS

IB

AT

UA

SIH

FO

RM

AS

IR

AJA

MA

ND

AL

A

SA

TU

AN

BR

EK

SI

VO

LK

AN

IK

Batupasir, batulempung karbonan, konglomerat dan batubara

Batupasir, berwarna abu-abu, berbutir pasir kasar-sangat kasar, fragmen berupa litik dan kuarsa (dominan), bentuk butir membundar-membundar tanggung, kemas terbuka, pemilahan buruk, terdapat struktur perlapisan sejajar, non-karbonatan

Batulempung karbonan, coklat kehitaman, non-karboanatan Batubara, berwarna hitam

Sisipan Konglomerat, berwarna coklat, masa dasar pasir kasar, fragmen berukuan kerikil-kerakal, fragmen terdiri dari litik dan kuarsa

sisipan

Breksi Volkanik, berwarna coklat, matriks berupa pasi r sedang-kasar, fragmen berukuran kerikil sampai dengan kerakal, menyudut-menyudut tanggung,pemilahan buruk, kemas terbuka, poirositas baik dan kompak.

Batugamping terumbu ( ), berwarna putih, terdapat , dan terdapat juga fosil sp., terkekarkan, terdapat urat kalsit

wackestonemud

Lepidocyc lina

Peselingan Batulanau-Batulempung dan Perselingan Batulanau-Batupasir.

Batulempung, berwarna coklat, non-karbonatan

, dan masif.

Batulanau, berwarna abu-abu, non-karbonatan, masif.

Batupasir, berwarna coklat, ukuran butir pasir halus-sedang, karbonatan, kemas tertutup, pemilahan baik, porositas baik, terdapat laminasi sejajar.

pada sebagian besar daerah penelitian, tetapi terdapat juga karbonatan pada daerah-daerah tertentu, dan masif

>7

00

m>

60

0m

>1

00

m

N3

-N5

>5

0m

SA

TU

AN

BA

TU

GA

MP

ING

P2

0-N

5P

13

-P1

9

EOSEN AKHIR

OLIGOSEN AKHIR

KUARTER

MIOSEN AWAL

OLIGOSEN TENGAH

OLIGOSEN AWAL

Gambar 3.4 Stratigrafi Daerah Penelitian (tanpa skala)

\

Page 4: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

32

3.3.1 Satuan Batupasir

3.3.1.1 Penyebaran

Satuan Batupasir menempati bagian utara daerah penelitian, jurus lapisan

batuan pada satuan ini relatif berarah barat-timur. Satuan Batupasir (Foto 3.17)

meliputi ±30% dari daerah penelitian, satuan ini pada peta geologi berwarna

kuning (Lampiran H-1). Batuan tersingkap dengan baik dengan dimensi yang

besar, singkapan sebagian besar terdapat di sisi tebing dan pada daerah

penambangan. Ketebalan satuan ini berdasarkan Martodjojo (1984) dan

rekontruksi penampang >700m.

Foto 3.17 Singkapan Batuan Satuan Batupasir di Daerah Batununggal

3.3.1.2 Ciri Litologi

Litologi satuan batupasir ini terdiri dari batupasir, batupasir perselingan

batulempung karbonan, batupasir perselingan konglomerat dan batupasir sisipan

batubara.

B T

Page 5: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

33

Batupasir (Foto 3.18), berwarna abu-abu, berbutir pasir kasar-sangat kasar,

fragmen berupa litik dan kuarsa (dominan), bentuk butir membundar-membundar

tanggung, kemas terbuka, pemilahan buruk, terdapat struktur perlapisan sejajar,

non-karbonatan. Hasil Sayatan tipis pada batupasir (Lampiran A-1) berdasarkan

klasifikasi Folk (1974), dengan kompisisi mineral penyusunnya didominasi

kuarsa, maka dapat dapat dinamakan Quartz Arenit.

Foto 3.18 Singkapan Batupasir pada Satuan Batupasir di Daerah Batununggal

Batulempung karbonan, berwarna coklat kehitaman, non-karbonatan (Foto

3. 19). Sisipan konglomerat, berwarna coklat, massa dasar pasir kasar, fragmen

berukuran kerikil-kerakal, fragmen terdiri dari litik dan kuarsa (Foto 3.20).

B T

Page 6: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

34

Foto 3.19 Singkapan Batulempung karbonan pada satuan Batupasir di Daerah Batununggal

Foto 3.20 Singkapan konglomerat pada Satuan Batupasir di Daerah Batununggal

B T

B T

Page 7: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

35

Sisipan batubara, berwarna hitam, panjang batuan yang tersingkap di

lapangan 2 m dan tebal 50cm (Foto 3.21).

Foto 3.21 Singkapan Batubara pada Satuan Batupasir di. Daerah Batununggal

3.3.1.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan

Umur Satuan Batupasir berdasarkan fosil foraminifera plankton tidak

dapat diketahui, karena tidak terdapatnya fosil tersebut. Berdasarkan analisis

polen Mulyadi (1997) pada daerah Pasir Bongkok, didapatkan fosil sebagai

berikut Cicatricosisporites eocenicus, Meyeripollis naharkotensis, Proxapertites

cursus, dan Proxapertites operculatus, sehingga didapatkan umur Eosen Akhir.

Sedangkan berdasarkan analisis terhadap polen (Baumann, 1972 dalam

Martodjojo, 1984) di Gunung Walat, terdapat fosil berupa Florschuetzia trilobata

dan Monocalpites medius, dengan umur Oligosen Awal. Berdasarkan hasil

analisis-analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa umur Satuan Batupasir adalah

antara Eosen Akhir sampai Oligosen Awal.

Lingkungan pengendapan Satuan Batupasir diinterpretasikan merupakan

lingkungan endapan fluvial, hal ini bedasarkan pengamatan pada lapangan

terhadap ciri-ciri litologi meliputi besar butir batuan, struktur sedimen,

B T

Page 8: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

36

terdapatnya kuarsa, batuan tidak karbonatan, dan terdapatnya sisipan karbon, serta

didukung pula oleh analisis penampang stratigrafi, analisis petrografi, serta tidak

ditemukannya foraminifera berdasarkan analisis fosil. Berdasarkan analisis

granulometri (Lampiran B-1) dengan metoda Visher (1969) op. cit. Friedman dkk.

(1992) pada sampel dari Satuan Batupasir ini yang berada pada lokasi Cpu.2,

menunjukkan distribusi penyebaran besar butir dapat dibagi dua tipe pengendapan,

mekanisme arus kuat terdapat pada butiran dengan diameter 840 mikron sampai 210

mikron, dibuktikan dengan peningkatan persen kumulatif yang sangat tajam, sedangkan

mekanisme arus lemah terdapat pada butiran dengan diameter 210 mikro sampai

dengan lebih kecil dari 53 mikron, dibuktikan dengan persen kumulatif yang

landai (Lampiran B-2). Berdasarkan data tersebut mekanisme pengendapan pada

satuan ini dipengaruhi oleh arus kuat.

3.3.1.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka satuan batupasir ini dapat dimasukkan

dalam Formasi Walat (Effendi dkk., 1998). Hubungan Satuan Batupasir dengan

Satuan Batulanau-Batulempung yang berumur lebih muda adalah tidak selaras,

karena kemiringan lapisan Satuan Batupasir pada penampang (Lampiran H-1)

lebih besar dibandingkan kemiringan lapisan pada Satuan Batulanau-

Batulempung, sehingga dapat disimpulkan hunungan kedua satuan adalah

ketidakselarasan menyudut. Hubungan Satuan Batupasir dengan satuan yang lebih

umur lebih tua tidak dapat diketahui, karena tidak tersingkap pada daerah

penelitian.

3.3.2 Satuan Batulanau-Batulempung

3.3.2.1 Penyebaran

Satuan Batulanau-Batulempung menempati bagian selatan daerah

penelitian, jurus lapisan batuan pada satuan ini relatif berarah barat-timur. Satuan

Batulanau-Batulempung meliputi ±35% dari daerah penelitian, satuan ini pada

peta geologi berwarna hijau (Lampiran H-1). Singkapan batuan pada satuan ini

Page 9: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

37

sebagian lapuk, dan sebagian besar terdapat di sisi sungai. Ketebalan satuan ini

berdasarkan Martodjojo (1984) dan rekontruksi penampang >600 m.

3.3.2.2 Ciri Litologi

Litologi Satuan Batulempung ini terdiri dari batulanau perselingan

batupasir (Foto 3.22) dan batulanau perselingan batulempung (Foto 3.23).

Foto 3.22 Bagian dari Singkapan perselingan batulanau-batupasir di Daerah Babakan

Foto 3.23 Bagian dari Singkapan Perselingan Batulanau-Batulempung di daerah Kebonbera

Barat Laut Tenggara

Tenggara Barat Laut

Batulanau

Batupasir

Batulanau

Batulempung

Page 10: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

38

Pada satuan ini dilakukan analisis kalsimetri pada sampel batuan yang

mengandung karbonatan. Hasil analisis kalsimetri pada sampel batuan S.6 dan

Bb.6 (Lampiran C-1) menunjukkan kandungan persen karbonat yaitu 20.39% dan

16.99 %, sehingga dinamakan Napal-Lempung (Lampiran C-2).

Batulempung, berwarna coklat, non-karbonatan, dan masif. Batulanau,

berwarna abu-abu, non-karbonatan pada sebagian besar daerah penelitian, tetapi

terdapat juga karbonatan pada daerah-daerah tertentu, dan masif. Batupasir,

berwarna coklat, ukuran butir pasir halus-sedang, karbonatan, kemas tertutup,

pemilahan baik, porositas baik, terdapat laminasi sejajar, berdasar analisis

petrografi batuan tersebut bernama Feldspatic Arenite (Lampiran A-4).

3.3.2.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan

Umur Satuan Batulanau-Batulempung berdasarkan fosil foraminifera

plankton berada pada Kala Oligosen Akhir – Miosen awal. Berdasarkan analisis

mikropaleontologi (Lampiran D-1 dan D-2) menggunakan klasifikasi (Blow,

1969), didapatkan umur N3-N5. Berdasarkan fosil foraminifera bentos terdapat

fosil Quinqueloculina sp., Pseudorotalia sp., Asterorotalia tripisona dan

Amphicorina sp., yang menunjukkan lingkungan pengendapan neritik dangkal

dengan kedalaman 0-20 meter (Robertson Research, 1983).

3.3.2.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dan hubungan stratigrafi dengan Satuan

Batupasir, maka Satuan Batulanau-Batulempung dapat dimasukkan dalam

Formasi Batuasih (Martodjojo, 1984). Hubungan Satuan Batulanau-Batulempung

dengan Satuan Batupasir yang berumur lebih tua adalah tidak selaras. Hubungan

Satuan Batulanau-Batulempung dengan Satuan Batugamping merupakan

hubungan menjemari. Hubungan Satuan Batulanau-Batulempung dengan Satuan

Breksi Volkanik yang berumur lebih muda adalah tidak selaras, karena

terdapatnya selang waktu pengendapan pada kedua satuan.

Page 11: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

39

3.3.3 Satuan Batugamping

3.3.3.1 Penyebaran

Satuan Batugamping menempati bagian tenggara daerah penelitian, jurus

lapisan batuan pada satuan ini tidak ditemukan. Satuan Batugamping meliputi

±5% dari daerah penelitian, satuan ini pada peta geologi berwarna biru (Lampiran

H-1). Singkapan batuan pada satuan ini memiliki dimensi yang besar, singkapan

sebagian besar terdapat di sisi sungai dan sisi tebing. Ketebalan satuan ini

berdasarkan Martodjojo (1984) dan rekontruksi penampang >100m (Foto 3.24).

Foto 3.24 Singkapan Batuan Satuan Batugamping di Daerah Sungapan

3.3.3.2 Ciri Litologi

Satuan ini disususun oleh batugamping, berwarna abu-abu, terkekarkan,

terdapat fosil foraminifera, alga, dan coral, masif. Berdasarkan analisis petrografi

(lampiran A-2 dan A-3) batugamping pada satuan ini merupakan Wackestone

(Dunham,1962).

S U

Page 12: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

40

3.3.3.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan

Umur Satuan Batugamping berdasarkan fosil foraminifera besar

Lepydociclina sp. didapatkan kisaran umur Td – Te5 (Lampiran D-3) berdasarkan

klasifikasi Adams (1970) op. cit. Kapid (1994), dengan umur Oligosen Tengah-

Miosen Awal. Lingkungan pengendapan berdasarkan didapatkannya fosil alga,

coral, foraminifera golongan Lepydociclina sp., menunjukkan satuan ini terbentuk

pada lingkungan laut dangkal.

3.3.3.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka Satuan Batugamping dapat

dimasukkan dalam Formasi Rajamandala (Martodjojo, 1984). Hubungan Satuan

Batugamping dengan Satuan Batupasir yang berumur lebih tua adalah tidak

selaras, karena terdapatnya perbedaaan kemiringan lapisan di penampang geologi

pada kedua satuan. Hubungan Satuan Batugamping dengan Satuan Batulanau-

Batulempung merupakan hubungan menjari dengan umur yang sama. Hubungan

Satuan Batugamping dengan Satuan Breksi Volkanik yang berumur lebih muda

adalah tidak selaras, karena terdapatnya selang waktu pengendapan pada kedua

satuan.

3.3.4 Satuan Breksi Volkanik

3.3.4.1 Penyebaran

Satuan Breksi Volkanik sebagian besar menempati bagian tengah dan juga

terdapat pada bagian timur laut, tenggara dan barat daya daerah penelitian, jurus

lapisan batuan pada satuan ini tidak ditemukan. Satuan Breksi Volkanik meliputi

±30% dari daerah penelitian (Foto 3.25), satuan ini pada peta geologi berwarna

oranye (Lampiran H-1). Singkapan batuan pada satuan ini lapuk, singkapan

sebagian besar terdapat di sisi sungai. Ketebalan satuan ini berdasarkan

rekontruksi penampang >50m.

Page 13: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

41

Foto 3.25 Singkapan Batuan Satuan Breksi Volkanik di daerah Ci Balener

3.3.4.2 Ciri Litologi

Satuan Breksi Volkanik merupakan endapan volkanik, dengan ciri breksi,

berwarna coklat, matriks berupa pasir sedang-kasar, fragmen berukuran kerikil

sampai dengan kerakal, bentuk fragmen menyudut-menyudut tanggung, fragmen

terdiri andesit dan batupasir, pemilahan buruk, kemas terbuka, porositas baik dan

kompak.

3.3.4.3 Umur dan Lingkungan Pengendapan

Umur Satuan Breksi Volkanik berdasarkan fosil foraminifera plankton

tidak dapat ditentukan, karena tidak terdapat fosil tersebut. Satuan Breksi

Volkanik ini memiliki sifat non-karbonatan dan berdasarkan hasil analisis

petrografi (Lampiran A-5 dan A-6) memiliki komponen yang bersifat intermedier-

SU

Page 14: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

42

asam, sehingga dapat diketahui lingkungan pengendapan satuan ini berupa darat.

Umur Satuan Breksi Volkanik merupakan Zaman Kuarter (Martodjojo, 1984).

3.3.4.4 Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dan hubungan stratigrafi dengan satuan-

satuan lain yang lebih tua, satuan ini diendapkan secara tidak selaras dan

menindih satuan-satuan yang lebih tua.

3. 4 Struktur Geologi Daerah Penelitian

Struktur geologi pada daerah penelitian didapatkan berdasarkan

identifikasi dari peta topografi dan pengamatan di lapangan. Berdasarkan

pengamatan di lapangan ditemukan bukti-bukti terjadinya struktur berupa

perubahan arah jurus, dan shear fracture. Bukti-bukti terjadinya struktur geologi

tersebut, kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak.

Struktur geologi yang terjadi pada daerah penelitian berupa lipatan (sinklin

dan antiklin) dan juga terdapat sesar (sesar naik dan sesar mendatar). Gejala-

gejala struktur lipatan di lapangan diamati berdasarkan perubahan kedudukan

lapisan batuan. Gejala-gejala pada sesar diamati berdasarkan shear fracture, dan

interpretasi. Penamaan struktur berdasarkan nama sungai, nama daerah, nama

gunung tempat didapatkannya struktur tersebut.

3.4.1 Analisis Struktur Geologi

3.4.1.1 Kelurusan

Analisis kelurusan sungai dan bukit pada daerah penelitian digambarkan

dengan menggunakan kelurusan pada peta topografi (Gambar 3.5) dan dianalisis

dengan menggunakan diagram bunga (Gambar 3.6).

Page 15: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

43

550

550

550

500

500

450

400

400

550

700

600

600

550

600

G. Walat

Ci Batu 448

718

646

717

497

541

552

513

557

532

563

502

545

510

514

490

546

445

374

445

DESA HEGARMANAH

Sungapan

Babakan

Cibule

Cikareo

Cibungur

Batununggal

Cipeureu

Kebonbera

Longkewang

Hegarmanah

1060 49’ 00"

U

TB

S

1060 49’ 30" 106

0 50 00" 1060 50’ 30"

1060 49’ 00"

1060 49’ 30" 1060 50 00" 1060 50’ 30"6

0

54’ 30"

60 55’ 00"

60 55’ 30"

60 56’ 00"

60 56’ 30"

60 57’ 00"

60 57’ 30" 60 57’ 30"

60 57’ 00"

60 56’ 30"

60 56’ 00"

60 55’ 30"

60 55’ 00"

60 54’ 30"

: Garis kelurusan sungai

: Garis kelurusan bukit

: Sungai

: Garis kontur

Gambar 3.5 Kelurusan pada Peta Topografi

Page 16: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

44

(a) Diagram bunga kelurusan bukit (b) Diagram bunga kelurusan sungai

Gambar 3.6 Diagram bunga dari kelurusan bukit dan lembah

Pola kelurusan bukit yang dominan yaitu pada arah barat laut – tenggara,

berdasarkan hal tersebut ditafsirkan berkaitan dengan arah jurus/kedudukan

lapisan dan sumbu perlipatan. Pola kelurusan sungai yang berkembang berarah

dari barat laut – tenggara yang ditafsirkan kemungkinan sebagai arah dari rekahan

dan sesar sebagai bidang-bidang lemah.

Berdasarkan citra satelit (Google Earth) didapatkan kelurusan yang relatif

berarah timur laut- barat daya (Gambar 3.7), hal tersebut serupa dengan kelurusan

menggunakan diagram bunga. Pada citra satelit kelurusan di utara, dapat

diinterpretasikan sebagai Sinklin Gunung Walat yang memiliki arah relatif barat-

timur. Pada bagian tengah-selatan citra satelit didapatkan kelurusan yang berarah

barat laut-tenggara.

Page 17: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

45

.

: Daerah penelitian

Gambar 3.7 Citra Satelit dari kelurusan (diambil dari GoogleEarth.com, 21 Februari 2010)

3.4.1.2 Sinklin Gunung Walat

Sinklin ini berada pada daerah utara dari daerah penelitian. Puncak sinklin

tidak dapat diamati dengan jelas. Arah sumbu lipatan relatif barat-timur, dapat

diinterpretasikan tegasan berarah utara-selatan.

3.4.1.3 Antiklin Hegarmanah

Antiklin ini berada pada daerah tengah dari daerah penelitian. Puncak

antiklin tidak dapat diamati dengan jelas karena telah tertutup oleh Satuan Breksi

Volkanik. Arah sumbu lipatan relatif barat-timur.

1km

1km

Page 18: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

46

3.4.1.4 Sinklin Longkewang

Sinklin ini berada pada daerah tengah dari daerah penelitian. Puncak

sinklin tidak dapat diamati dengan jelas. Arah sumbu lipatan relatif barat-timur,

dapat diinterpretasikan tegasan berarah utara-selatan.

3.4.1.5 Antiklin Kebonbera

Antiklin ini berada pada daerah tengah dari daerah penelitian. Puncak

antiklin tidak dapat diamati. Arah sumbu lipatan relatif barat laut- tenggara.

3.4.1.6 Sinklin Sungapan

Sinklin ini berada pada daerah selatan dari daerah penelitian. Puncak

sinklin tidak dapat diamati dengan jelas. Arah sumbu lipatan relatif barat-timur,

dapat diinterpretasikan tegasan berarah utara-selatan.

3.4.1.7 Sesar Mengiri Turun Cibungur

Sesar ini berada pada daerah tengah pada daerah penelitian. Sesar Mengiri

Turun Cibungur merupakan sesar mengiri yang memotong Antiklin Kebonbera.

Sesar ini berarah timur laut-barat daya dan memanjang dari Desa Cibule, Desa

Sungapan, dan Desa Cibungur. Sesar ini diindikasikan berdasarkan shear fracture.

Berdasarkan analisis shear fracture pada perangkat lunak (Lampiran E-1)

didapatkan sesar ini merupakan sesar mengiri turun. Arah tegasan pada sesar ini

berarah utara-selatan.

3.4.1.8 Sesar Menganan Naik Sungapan

Sesar ini berada pada daerah tengah pada daerah penelitian. Sesar

Menganan Naik Sungapan merupakan sesar menganan yang memotong Sinklin

Sungapan. Sesar ini berarah timur laut-barat daya. Sesar ini diindikasikan

berdasarkan shear fracture, perubahan kedudukan pada daerah Sungapan.

Berdasarkan analisis shear fracture pada perangkat lunak (Lampiran E-2)

didapatkan sesar ini merupakan sesar menganan naik.

Page 19: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

47

3.4.1.9 Sesar Mengiri Turun Bojongkembar

Sesar ini berada pada daerah tengah pada daerah penelitian. Sesar Mengiri

Turun Bojongkembar merupakan sesar mengiri yang memotong Antiklin

Kebonbera, Sinklin Longkewang, Antiklin Hegarmanah, dan Sesar Naik

Batununggal. Sesar ini berarah timur laut-barat daya dan memanjang dari Desa

Bojongkembar, Desa Longkewang, dan Desa Batununggal. Sesar ini

diindikasikan berdasarkan perubahan kedudukan kemiringan dan jurus dari

lapisan pada daerah Bojongkembar dan Batununggal.

3.4.1.10 Sesar Mengiri Turun Hegarmanah

Sesar ini berada pada daerah utara daerah penelitian. Sesar Mengiri Turun

Hegarmanah merupakan sesar mengiri yang memotong Antiklin Hegarmanah,

Sinklin Gunung Walat dan Sesar Naik Batununggal. Sesar ini berarah timur laut-

barat daya. Sesar ini diperkirakan menerus dari sebelah barat dari daerah

penelitian yang dipetakan oleh Wicaksono, 2010.

3.4.1.11 Sesar Naik Batununggal

Sesar Naik Batununggal diperkirakan dari rekonstruksi pada penampang

geologi. Pada daerah penelitian tidak didapatkan data mengenai struktur penyerta

sesar naik ini, karena pada daerah penelitian diperkirakan telah tertutup oleh

Satuan Breksi Vollkanik. Sesar Naik Batununggal memanjang dari barat-timur

melalui Desa Hegarmanah dan Desa Batununggal. Arah tegasan pada sesar ini

dapat diinterpretasikan dari arah utara-selatan.

3.4.2 Mekanisme Pembentukan Struktur

Struktur yang terdapat pada daerah penelitian berupa anjakan dan lipatan.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Davis dan Reynolds (1996) struktur utama

yang berkembang pada daerah dengan rezim tektonik konvergen adalah sesar naik

yang dapat membentuk suatu jalur anjakan-lipatan. Jalur anjakan-lipatan tersebut

dapat dipotong oleh sesar sobekan.

Page 20: B T -  · PDF fileUMUR ZONASI BLOW SATUAN STRATIGRAFI PEMERIAN SATUAN TIDAK RESMI FORMASI ... (Blow, 1969), didapatkan umur N3-N5.

48

Lipatan-lipatan yang terdapat pada daerah penelitian secara umum

memiliki berarah barat-timur, begitu pula juga dengan sumbu sesar naik yang

memiliki arah barat-timur. Pada sesar-sesar mendatar yang terjadi pada daerah

penelitian berasal dari gaya yang berarah utara-selatan. Dapat disimpulkan pada

daerah penelitian memiliki tegasan dari utara-selatan.

Struktur-struktur geologi yang terjadi pada daerah penelitian terjadi setelah

pengendapan Satuan Batupasir, Satuan Batulanau-Batulempung, dan

Batugamping, karena struktur-stuktur yang terjadi mempengaruhi ketiga satuan

tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka struktur geologi yang terjadi pada daerah

penelitian memiliki umur setelah Miosen Awal. Pada Satuan Breksi Volkanik

tidak dipengaruhi struktur-struktur geologi pada daerah penelitian. Berdasarkan

hal tersebut dapat diperkirakan struktur geologi tejadi pada Pliosen-Pleistosen, hal

ini bersamaan dengan pengangkatan Cekungan Bogor.