B ETA

19
www.umy.ac.id BETA UMY

description

B ETA. UMY. BETA.  Beta merupakan pengukur volatilitas return sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar Beta merupakan pengukur resiko sistematik (systematic risk) dari suatu suatu sekuritas atau portofolio terhadap resiko pasar. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of B ETA

Page 1: B ETA

www.umy.ac.id

BETA

UMY

Page 2: B ETA

BETA

 Beta merupakan pengukur volatilitas return sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar

Beta merupakan pengukur resiko sistematik (systematic risk) dari suatu suatu sekuritas atau portofolio terhadap resiko pasar.

Volatilitas merupakan fluktuasi dari return sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti return pasar dalam suatu periode waktu Tertentu,

Karena fluktuasi merupakan merupakan pengukur resiko, maka beta bernilai 1 menunjukkan suatu sekuritas/portofolio tsb sama dengan resiko pasar.

Beta 1 juga berarti , jika return sekuritas/portofolio bergerak naik (turun) 1, return pasar juga bergerak naik (turun) dengan besaran yang sama.

www.umy.ac.id

Page 3: B ETA

MENGESTIMASI BETA

 Beta sekuritas menunjukkan resiko sistematik-nya yang tidak bisa dihilangkan karena diversifikasi.

Beta sekuritas dapat dihitung berdasar data historis (time series) :

1. Beta pasar dengan menggunakan data pasar (data return sekuritas dan return pasar);

2. Beta akuntansi dengan menggunakan data akuntansi (laba perusahaan dan data laba indeks pasar) dan

3. Beta fundamental dengan menggunakan data2 fundamental.

www.umy.ac.id

Page 4: B ETA

BETA PASAR (MARKET MODEL)

 Cara menghitung : Mengumpulkan data historis return sekuritas dan return

pasar; Beta dapat diestimasi dengan memplot garis secara

manual atau dengan regresi

Contoh : Return sekuritas i (Ri) dan Return pasar (Rm)

Return sekuritas = Pit – Pit-1 / Pit-1

Return Market = Imt – Imt-1 / Imt-1 ; Im = IHSG

www.umy.ac.id

Page 5: B ETA

Dengan Plot Manual

Return saham i (Ri) Return Market (RM)

7,50% 4,00%

8,00% 4,50%

9,00% 4,50%

10,00% 5,50%

10,50% 6,00%

11,50% 7,00%

11,00% 6,00%

12,00% 6,50%

12,00% 7,50%

14,00% 8,00%

www.umy.ac.id

 Berdasar Plot manual, beta sekuritas A dapat dihitung berdasar slope dari garis lurus , dapat dihitung : (14-7,5)/(8-4)=1,5 (dg plotting)

Page 6: B ETA

Dengan teknik regresi

Persamaan regresi untuk mengestimasi beta : Dengan menggunakan model indeks tunggal

rit = ai + i . rmt + eit

di mana: rit : Return untuk sekuritas i pada periode t

ai : intersep

i : Beta sekuritas i (i = Covim/ 2m = im . i/m) atau

sering disebut sebagai risiko sistematis/risiko pasar. rmt : Return pasar pada periode t

eit : Random error term ( asumsi eit = 0 )

www.umy.ac.id

Page 7: B ETA

www.umy.ac.id

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error1 (Constant) ,020 ,008 2,468 ,039

RetM 1,435 ,134 ,967 10,692 ,000

a Dependent Variable: RetA

Dengan demikian maka:Ri =0, 020+ 1,435rmt

 Jadi beta untuk Saham i adalah sebesar 1,435rmt

Page 8: B ETA

Dengan menggunakan MODEL CAPM

Rit = Rbr + αi .( rmt – rbr )+ eit

intercept Rbr dipindah ke kiri, sehingga menjadi :

Rit - Rbr = αi ( rmt – rbr )+ eit

Karena intercept Rbr dijadikan sebagai pengurang disebelah kiri ,maka diperlukan intercept baru γ0, sehingga persamaan menjadi :

R’it = γ0 + γ1 i + eit

di mana:  R’it : Rit - Rbr

Bi : ( rmt – rbr )

γ0 : intersep

γ1 : Beta sekuritas i (i = Covim/ 2m = im . i/m) atau sering disebut sebagai risiko

sistematis/risiko pasar.

rmt : Return pasar pada periode t

rbr : Return aktiva /asset bebas resiko pada periode t

eit : Random error term ( asumsi eit = 0 ) www.umy.ac.id

Page 9: B ETA

Return saham i(Ri)

Return Market (RM) RBR (Ri-RBR) (RM-RBR)

7,50% 4,00% 2,00% 5,50% 2,00%

8,00% 4,50% 2,00% 6,00% 2,50%

9,00% 4,50% 2,10% 6,90% 2,40%

10,00% 5,50% 2,05% 7,95% 3,45%

10,50% 6,00% 2,00% 8,50% 4,00%

11,50% 7,00% 2,20% 9,30% 4,80%

11,00% 6,00% 2,50% 8,50% 3,50%

12,00% 6,50% 4,00% 8,00% 2,50%

12,00% 7,50% 5,00% 7,00% 2,50%

14,00% 8,00% 5,50% 8,50% 2,50%

www.umy.ac.id

Mengestimasi beta dapat dilakukan dengan meregres kolom 4 dan kolom 5

Page 10: B ETA

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Model B Beta 1 (Constant) 4,39259 4,550 .0019 Intercept 1,068792 3,465 .0085

www.umy.ac.id

Coefficientsa Dependent Variable: Saham i

Persamaan Regresi :Ri = 4,39259 + 1,068792 rmt

 beta untuk Saham i : 1,068792

Page 11: B ETA

BETA AKUNTANSI

Diperoleh dengan me-Regress variable perubahan laba akuntansi dengan variable independen indeks perubahan laba pasar akuntansi portofolio

www.umy.ac.id

Page 12: B ETA

Laba Perush A Laba Market Perubh .A Perubn Market

234 5676

267 6789 0,1410 0,1961

345 5798 0,2921 -0,1460

234 5567 -0,3217 -0,0398

345 5678 0,4744 0,0199

223 5909 -0,3536 0,0407

256 6011 0,1480 0,0173

234 6211 -0,0859 0,0333

267 6000 0,1410 -0,0340

287 6100 0,0749 0,0167

www.umy.ac.id

Page 13: B ETA

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficie

nts t Sig.

B Std. Error Beta BStd. Error

1 (Constant)

,060 ,097 ,616 ,557

PerLabaM -,260 1,129 -,087 -,230 ,825

www.umy.ac.id

Coefficients(a)

beta= -0,26

Hasil Regress

Page 14: B ETA

BETA (risiko) FUNDAMENTAL 

Beta Fundamental :Perhitungan Beta dengan menggunakan variabel fundamental.

Variabel yang dipilih merupakan variabel yang berhubungan dengan risiko.

Berikut varibael 2 beta (risiko) Fundamental (Beaver, Kettler dan Scholes, 1970)

1. Deviden Payout

2. Asset Growth

3. Leverage

4. Liquidity

5. Asset Size

6. Earning Variabillity

7. Accounting Beta

www.umy.ac.id

Page 15: B ETA

Beta Fundamental

1. Deviden Payout

Deviden payout : Laba yang tersedia u pemegang saham

Lintner (1956) : Perusahaan enggan menurunkan deviden; karena dianggap sebagai sinyal negative sehingga dianggap perusahaan membutuhkan dana

Perusahaan resiko tinggi punya probabilitas tinggi mengalami penurunan laba,sehingga mereka menurunkan deviden payout.

Sehinggga terdapat hubungan negative antara resiko dan deviden payout

Dari sisi investor : Bird in the Hand Theory (Lintner;1956; Gordon (1963) dan Batthacharya;1979) menjelaskan : Investor lebih menyukai deviden tinggi, karena deviden diterima skr seperti burung ditangan yang resikonya lebih kecil dibanding deviden yang tidak dibagikan.

www.umy.ac.id

Page 16: B ETA

Beta Fundamental ...(lanjutan)

Asset Growth

Asset growth : perubahan Pertumbuhan Aktiva total

Variabel ini dianggap punya hubungan positif dengan resiko (beta). == tidak didukung teori.

  Leverage

Leverage = Total nilai buku hutang jangka panjang dibagi total aktiva

Diprediksi mempunyai hubungan positif dengan beta

Berhubungan dengan cost of capital, resiko kebangkrutan

www.umy.ac.id

Page 17: B ETA

Beta Fundamental ....(lanjutan)

Asset Size

Asset Size : Log Total Aktiva Dipredikisi : Hubungan negative dengan resiko (beta) Perusahaan besar dianggap punya akses mudah ke pasar modal

Positive accounting theory : Perusahaan besar merupakan subjek dari tekanan politik. Perusahaan besar yang melaporkan laba berlebihan akan menarik perhatian public dan diinvestigasi karena dicurigai melakukan monopli (Na’im dan Hartono ;1996)

Watts dan Zimmerman ,menghipotesisikan : perusahaan besar cenderung menginvestasikan dananya ke proyek yang mempunyai varian rendah dengan beta yang rendah untuk menghindari laba yang berlebihan.

www.umy.ac.id

Page 18: B ETA

Beta Fundamental ...(lanjutan)

Earning variability

Variabilitas laba : deviasi standar PER

Dipredikis berhubungan positif.

 

Accounting BetaDiperoleh dengan me-Regress variable perubahan laba akuntansi

dengan variable independen indeks pasar laba akuntansi portofolio

Diperdiksi berhubungan positif dengan beta.

www.umy.ac.id

Page 19: B ETA

1. Deviden Payout

Deviden payout : Laba yang tersedia u pemegang saham

Lintner (1956) : Perusahaan enggan menurunkan deviden; karena dianggap sebagai sinyal negative sehingga dianggap perusahaan membutuhkan dana

Perusahaan resiko tinggi punya probabilitas tinggi mengalami penurunan laba,sehingga mereka menurunkan deviden payout.

Sehinggga terdapat hubungan negative antara resiko dan deviden payout

Dari sisi investor : Bird in the Hand Theory (Lintner;1956; Gordon (1963) dan Batthacharya;1979) menjelaskan : Investor lebih menyukai deviden tinggi, karena deviden diterima skr seperti burung ditangan yang resikonya lebih kecil dibanding deviden yang tidak dibagikan.

www.umy.ac.id