AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

43
AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

description

AUDITING SIKLUS PENGELUARAN. Jenis Siklus Pengeluaran. Terdiri atas aktivitas terkait dengan perolehan dan pembayaran atas barang dan jasa. Transaksi Pembelian Transaksi Pengeluaran Kas. Akun-akun terkait:. Debet: Sediaan Barang Dagangan Sediaan Bahan Baku Pembelian Persekot Biaya - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Page 1: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Page 2: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Jenis Siklus Pengeluaran

• Terdiri atas aktivitas terkait dengan perolehan dan pembayaran atas barang dan jasa.– Transaksi Pembelian – Transaksi Pengeluaran Kas

Page 3: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Akun-akun terkait:

• Debet:– Sediaan Barang Dagangan– Sediaan Bahan Baku– Pembelian– Persekot Biaya– Aktiva Tetap– Aktiva Lain

• Kredit:– Utang Usaha (Utang Voucher)– Kas – Diskon Pembelian– Retur Pembelian

Page 4: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Tujuan audit siklus pengeluaran:

• Existence or Occurrence

• Completeness

• Rights and Obligations

• Valuation or Allocation

• Presentation and Disclosure

Page 5: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Langkah untuk Perencanaan Audit:

• Melakukan Pemahaman terhadapa Bisnis dan Industri Klien

• Menentukan Materialitas

• Menentukan Risiko Bawaan

• Melakukan Prosedur Analitik

Page 6: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Pemahaman Bisnis dan Industri Klien

• Perputaran Sediaan

• Perputaran Utang Usaha

Page 7: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Materialitas

• Risiko salah saji material tinggi

• Alokasi ke akun harus mempertimbangkan tipe bisnis, pentingnya likuiditas, biaya penyelidikan kesalahan

Page 8: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Risiko Bawaan:

• Faktor umum yang mendorong manajemen melakukan salah saji asersi siklus pengeluaran, seperti:– Tekanan untuk mengurangsajikan

(understate) biaya– Tekanan untuk mengurangsajikan utang– Kerentanan harga bahan baku dan produk– Risiko kecurangan yang dilakukan karyawan

Page 9: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

– Volume transaksi tinggi– Pembelian dan pembayaran tidak sah– Penggelapan aktiva yang dibeli– Pembayaran dobel atas faktur pembelian– Issue akuntansi yang tidak jelas (seperti

perlakuan biaya reparasi dan pemeliharaan, klasifikasi sewa sebagai operating atau capital lease)

Page 10: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Risiko Prosedur Analitik

• Pengujian analitik dipakai untuk meneliti akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji.

Page 11: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Prosedur Analitik Siklus Pengeluaran

• Hari Perputaran Utang Usaha

• Nisbah Harga Pokok Penjualan dengan Utang Usaha

• Persentase Utang terhadap Total Aktiva

• Rasio Lancar

• Rasio Cepat

Page 12: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal

• Lingkungan Pengendalian

• Penilaian Risiko oleh Manajemen

• Informasi dan Komunikasi (Sistem Akt)

• Monitoring

• Aktivitas Pengendalian

Page 13: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Control Environment

• Integrity dan ethical values amat penting– Banyak peluang karyawan melakukan fraud

(kecurangan)– Ada peluang managemen melakukan

fraudulent financial reporting– Kickback oleh bagian pembelian

Page 14: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

• commitment to compentence– Harus dicerminkan dalam penarikan,

penugasan dan pelatihan karyawan yang terkait dengan transaksi pembelian dan pembayaran

– Penyimpan aktiva harus menyimpan uang jaminan (bonding)

Page 15: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

• Struktur Organisasi– Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab

harus:• Jelas dikomunikasikan• Garis hubungan wewenang, tanggungjawab,

pelaporan yang jelas

Page 16: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

• Saat memahami bagaimana managemen bertanggungjawab atas sumber daya tentukan:– Laporan digunakan managemen untuk menilai review

kinerja entitas– Seberapa sering dan seberapa cepat laporan

managemen direview– Keputusan yang didasarkan pada laporan– Kebijakan entitas untuk menindak lanjuti issue yang

dimunculkan oleh laporan kunci

Page 17: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Management Risk Assessment

• Pertimbangkan:– Kemampuan entitas untuk memenuhi

kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian

– Kerugian kontijensi yang terkait dengan komitmen pembelian

– Kontinuitas tersedianya pasokan dan stabilitas pemasok utama

Page 18: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

– Efek kenaikan biaya bagi entitas– Awas terhadap risiko pembayaran dobel– Awas terhadap risiko kecurangan karyawan

entitas

Page 19: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Information and Communication (Accounting System)

• Memiliki pengetahuan tentang metoda pengolahan data dan dokumen serta catatan yang digunakan dalam siklus transaksi pengeluaran

• Memahami arus transaksi mulai dari awal transaksi, pencatatannya dalam buku besar sampai pengikhtisaran dalam laporan keuangan

Page 20: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

• Informasi kunci yang harus dipahami oleh auditor:– Bagaimana pembelian, pembayaran, dan

retur dimulai.– Bagaimana transaksi dipertanggung-

jawabkan untuk barang dan jasa yang diterima dan untuk barang yang diretur

Page 21: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

– Apa catatan akuntansi, dokumen, akun, dan fail komputer yang terkait dalam akuntansi untuk setiap tahap dari setiap transaksi siklus pembelian?

– Proses yang digunakan entitas untuk mengawali pembayaran barang dan jasa

Page 22: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Monitoring

• Aktivitas monitoring yang harus diketahui auditor:– Umpan balik yang berjalan dari pemasok klien dalam

hal ada masalah pembayaran atau pengiriman yang akan datang

– Komunikasi dari auditor eksternal sehubungan dengan reportable condition atau kelemahan material yang relevan yg ditemukan audit sebelumnya

– Penilaian berkala oleh auditor internal atas kebijakan dan prosedur yang terkait dengan siklus pengeluaran

Page 23: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Penilaian Awal Risiko Kontrol

• Pengetahuan empat komponen kontrol internal untuk menilai disain kontrol internal, bukan untuk menilai efektivitasnya

• Kalau hanya mengandalkan pengetahuan di atas risiko kontrol ditetapkan maksimum

Page 24: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

• Untuk menentukan Risiko Kontrol sedikit di bawah maksimum atau tinggi auditor harus melakukan:– Concurrent tests of control, yaitu pengujian

yang dilakukan bersamaan dengan proses pemahaman pengendalian internal

Page 25: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Risiko Kontrol Rendah:

• Additional tests of control,

– Untuk semua komponen pengendalian internal

– Untuk setiap asersi dari dua kelompok transaksi siklus pengeluaran

Page 26: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Aktivitas Pengendalian: Transaksi Pembelian

• Aktivitas Pengendalian t.a:– Pemisahan Tugas– Kontrol Pisik– Kontrol Managemen– Kontrol Aplikasi Komputer

Page 27: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Tipe Kontrol Komputer:

• General Controls– Pengendalian yang terkait dengan lingkungan

komputer dan berpengaruh secara menyeluruh terhadap aplikasi komputer

• Application Control– Terkait dengan aplikasi komputer akuntansi,

seperti siklus pengeluaran

Page 28: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Dokumen dan catatan dlm siklus pengeluaran:

• Purchase requisition• Purchase order• Receiving report• Vendor invoice• Voucher• Exception report• Voucher summary• Voucher register

• Approved vendor Invoice

• Open purchase order file

• Receiving file• Purchase Transaction

file• Accounts Payable

master file • Suspense file

Page 29: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Fungsi dalam transaski pembelian:

• Otorisasi Pembelian– Mencatat vendor pada daftar vendor– Permintaan Barang dan jasa– Pembuatan Pesanan Pembelian

• Penerimaan Barang dan Jasa– Penerimaan Barang– Penyimpanan barang sbg sediaan– Retur barang ke vendor

• Pencatatan Hutang– Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan hutang– Pertanggungjawaban atas pencatatan transaksi

Page 30: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Aktivitas Kontrol: Transaksi Pengeluaran Kas

• Dokumen dan Catatan:– Cek/Bonggol Cek– Ikhtisar cek– File Transaksi Pengeluaran Kas– Jurnal Pengeluaran Kas/Register Cek

• Fungsi:– Pembayaran Hutang– Pencatatan Pengeluaran Uang

Page 31: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Pengujian Substantif untuk Hutang Usaha

• Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rinci

• Perancangan Pengujian Substantif– Prosedur Awal– Prosedur Analitik– Uji Rinci Transaksi– Uji Rinci Saldo– Bandingkan Penyajian dengan PABU

Page 32: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rinci

Komponen Resiko EO C RV VA PD

Audit Risk L L L L L

Inherent Risk H H M H H

Control Risk-Purchase Transaction

L H M H M

Control Risk-Cash Disbursement Transaction

M L L L L

Page 33: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

• CONTOH PENGUJIAN SUBSTANTIF UNTUK ASERSI HUTANG USAHA:– Initial Procedures– Analytical Procedures– Tests of Details of Transactions– Tests of Details of Balances– Presentaion and Disclosures

Page 34: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Initial Procedures

1. Dapatkan Pemahaman bisnis dan industri klien dan tentukan:– Pentingnya pembelian dan hutang usaha bagi entittas– Pemacu ekonomik kunci yang mempenagurhi

pembelian dan hutang usaha klien– Syarat perdagangan standar industri, termasuk saat

musim dsbg.– Luas konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan

komitmen pembelian

Page 35: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

2. Lakukan prosedur awal atas saldo hutang usaha dan catatan yang harus diuji lebih lanjut:– Lacak (trace) saldo awal hutang usaha ke KKP tahun

lalu– Review aktivitas buku besar hutang usaha dan selidiki

ayat-ayat yang tampak janggal – Dapatkan daftar saldo hutang usaha pada tanggal

neraca dan tentukan keakuratannya dengan cara:

Page 36: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

– Jumlahkan daftar dan cocokan dengan (1) jumlah arsip voucher yang belum dibayar, atau arsip induk hutang usaha, dan (2) saldo buku besar

– Uji kecocokan pemasok dan daftar saldo yang ada dalam catatan akuntansi

Page 37: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

3. Lakukan Prosedur Analitik:

• Kembangkan ekspektasi hutang usaha dg menggunakan pengetahuan aktivitas bisnis entitas , syarat dagang normal, dan riwayat perputaran hutang usaha

• HITUNG RATIO– Perputaran hutang usaha– Hutang usaha dengan total hutang lancar

Page 38: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

• Analisis hasil rasio relatif dengan ekspektasi berdasar tahun lalu, data industri, jumlah anggaran, atau data lain.

• Bandingkan saldo biaya dengan tahun yang lalu atau anggarannya untuk menentukan indikasi kemungkinan kurangsaji yang terkait dengan hutang yang belum tercatat

• Lacak sample catatan akun transaksi hutang usaha ke dokumen pendukung– Usut kredit ke voucher pendukung, faktur pemasok,

laporan penerimaan, dan pesanan pembelian dan informasi pendukung lain.

– Usut debet ke pengeluaran kas atau ke memo retur pembelian

Page 39: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Uji Rinci Transaksi:

5. Lakukan uji pisah-batas pembelian.– Pilih sampel catatan transaksi pembelian beberapa

haris sebelum dan sesudah akhir tahun dan periksa dokumen pendukung seperti voucher, faktur pemasok, dan laporan penerimaan barang dan tentukan apakah pembelian telah dicatat dalam periode yang tepat

– Amati nomor laporan penerimaan yang dikeluarkan pada hari terakhir periode audit dan lacak sampel nomor laporan penerimaan yang lebih kecil dan yang lebih besar ke dokumen pembelian terkait dan tentukan apakah transaksi telah dicatat dalam periode yang tepat

Page 40: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

6. Lakukan uji pisah batas pembayaran:– Amati nomor cek terakhir yang dikeluarkan dan

diserahkan pada kahir periode audit kemudian lacak ke catatan akuntansi untuk meverifikasi ketelitian waktu pencatatan

– Lacak tanggal cek yang sudah dibayarkan dengan tanggal yang ada dalam rekening koran

Page 41: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

7. Lakukan pencarian kewajiban yang tidak dicatat:– Periksa pembayaran kemudian antara tanggal neraca dan

tanggal akhir pekerjaan lapangan dan bila ada dokumentasi terkait yang menunjukkan ada indikasi pembayaran hutang yang ada pada tanggal neraca, lacak ke daftar hutang usaha.

– Periksa dokumentasi hutang yang tercatat pada akhir tahun dan masih belum dibayar sampai saat pekerjaan lapangan selesai

– Selidiki ketidak cocokan antara pesanan pembelian, laporan penerimaan dan faktur penjualan pada akhir tahun

– Tanyakan pada personil akuntansi dan pembelian tentang adanya hutang yang belum dicatat

– Review anggaran modal, pesanan kerja, dan kontrak pembangunan sebagai bukti hutang yang belum dicatat.

Page 42: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Tests details of Balances:

8. Konfirmasi hutang– Ìdentifikasi pemasok utama dengan mereview register

voucher atau buku pembantu hutang dan kirimkan permintaan konfirmasi ke pemasok yang saldonya besar, kecil, atau nol dan yang bersaldo debet

– Selidiki dan lakukan rekonsiliasi perbedaan yang ada

9. Selidiki hutang yang tidak dikonfirmasi ke laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok

Page 43: AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Presentation and Disclosures

10. Bandingkan pelaporan hutang dengan PABU:– Tentukan bahwa hutang telah diidentifikasi dan

diklasifikasi dengan layak dan perkirakan periode pembayarannya

– Tentukan apakah ada saldo debet yang jumlah keseluruhannya signifikan dan hasil harus direklasifikasi

– Tentukan ketepatan pengungkapan sehubungan dengan pihak afiliasi atau hutang yang ada jaminannya

– Tanyakan kepada manajemen keberadaan komitmen yang belum diungkapkan atau hutang kontijensi