Audit Siklus Produksi
-
Upload
dimas-rahardiyan -
Category
Documents
-
view
73 -
download
4
description
Transcript of Audit Siklus Produksi
CHAPTER 16 AUDIT SIKLUS PRODUKSI16.1 MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSISiklus produksi berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi barang jadi. Siklus tersebut meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan serta transaksi yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini disebut sebagai transaksi pabrikasi.
Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini :
1. Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya overhead
2. Siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik 3. Siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi.
16.1.1. Tujuan Audit116.1.2. MenggunakanPemahamantentangBisnisdanIndustriuntuk Mengembangkan Strategi AuditBagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi merupakan proses inti, dan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba serta arus kas tergantung pada seberapa baik proses pabrikasi tersebut dikelola. Pada saat mengaudit sebuah perusahaan pabrikasi, auditor biasanya ingin memahami intensivitas modal dari proses pabrikasi. Suatu proses yang bersifat padat modal, biasanya mempunyai jumlah biaya tetap yang signifikan yang memerlukan volume yang cukup besar2untuk menjamin profitabilitas. Pemahaman tersebut penting dalam mengevaluasi kelayakan hasil keuangan yang dilaporkan.
Unsur persediaan merupakan hal yang material terhadap neraca dalam perusahaan
pabrikasi. Setiap industri memiliki sifat yang unik dalam hal jumlah hari yang diperlukannya untuk memutar persediaan. Jumlah hari perputaran persediaan juga bervariasi, sehingga penting untuk memahami keadaan klien dan menemukan bukti yang cukup untuk mendukung pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Auditor dapat menggunakan prosedur analitis untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang bermasalah. Karena signifikannya jumlah transaksi persediaan yang dilakukan oleh entitas-entitas ini, maka auditor akan sering menekankan pada pendekatan penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah dalam situasi tersebut.
16.1.3. Materialitas, Risiko Inheren, dan Prosedur Analitis 1. MaterialitasAlokasi materialitas akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi menurut pertimbangan yang telah dijelaskan. Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan. Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.
2. Risiko InherenRisiko inheren terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh transaksi persediaan pada perusahaan pabrikasi dapat dinilai sebesar atau mendekati maksimum karena alasan berikut :
Volume transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan yang mempengaruhi akun biasanya tinggi, sehingga meningkatkan peluang terjadinya salah saji.
Seringkali terjadi masalah yang diperdebatkan seputar identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya yang dapat dimasukkan dalam persediaan.
Sangat beragamnya jenis persediaan terkadang mengharuskan digunakannya prosedur khusus untuk menentukan kuantitas persediaan.
Persediaan seringkali disimpan di berbagai lokasi, sehingga menambah kesulitan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pengendalian fisik terhadap pencurian dan kerusakan.
3Sangat beragamnya jenis persediaan mungkin saja menimbulkan masalah
khusus dalam menentukan kualitas dan nilai pasarnya.
Persediaan sangat rentan terhadap pembusukan, keusangan, dan faktor lain seperti kondisi ekonomi umum yang dapat mempengaruhi permintaan serta kemampuan menjual dan dengan demikian mempengaruhi ketepatan penilaian persediaan.
Persediaan mungkin dijual dengan perjanjian retur atau pembelian kembali. 3. Prosedur Analitis4Produk yang cacat perjuta
Jumlahprodukcacatsebagai persentase darisetiapjutayang diproduksi
Bermanfaat dalam mengestimasiefektivitas proses pabrikasi. Dapatmembantudalammengevaluasi kewajaran biaya produksidan beban garansi.
16.1.4. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal 1. Lingkungan PengendalianStruktur organisasi harus mencakup pejabat yang bertanggungjawab atas produksi secara keseluruhan. Sementara itu,filosofi dan gaya operasi manajemen harus berperan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keputusan produksi dan tingkat persediaan. Kebijakan dan praktek SDM juga harus dapat mempengaruhi penggunaan dan pertanggungjawaban atas faktor-faktor produksi.
2. Penilaian RisikoManajemen harus memperhatikan risiko inheren dan merancang pengendalian yang sesuai.
3. Informasi dan KomunikasiSistem akuntansi untuk persediaan mencakup penggunaan akun pengendali dan catatan pendukung seperti file produk atau file induk. Untuk perusahaan pabrikasi, ada catatan terpisah untuk persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
4. Aktivitas Pengendalian (Dibahas Tersendiri)5. Pemantauan PengendalianUmpan balik dari pelanggan tentang kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman serta penggunaan auditor internal untuk menilai efektivitas pengendalian biaya, akurasi data biaya dan pengendalian fisik atas persediaan.
16.2 AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PABRIKASI 16.2.1. Dokumen dan Catatan yang Lazim1. Perintah ProduksiPerintah produksi merupakan formulir yang menunjukkan kuantitas dan jenis barang yang akan dibuat.
52. Laporan Kebutuhan BahanLaporan yang berisi daftar bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk memenuhi perintah produksi.
3. Slip Pengeluaran BahanSlip pengeluaran bahan merupakan otorisasi tertulis dari departemen produksi kepada gudang penyimpanan untuk mengeluarkan bahan untuk digunakan berdasarkan perintah produksi yang telah disetujui.
4. Tiket WaktuTiket waktu merupakan catatan waktu kerja seorang karyawan atas pekerjaan tertentu.
5. Tiket PerpindahanTiket perpindahan merupakan pemberitahuan yang mengotorisasi perpindahan fisik barang dalam proses di antara departemen produksi, dan di antara barang dalam proses serta barang jadi.
6. Laporan Aktivitas Produksi HarianLaporan tersebut berfungsi menujukkan bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan selama hari itu.
7. Laporan Produksi Yang Sudah SelesaiLaporan tersebut merupakan laporan yang menujukkan bahwa pekerjaan atas sebuah perintah produksi telah diselesaikan.
8. Buku Besar Pembantu Atau File Induk PersediaanCatatan yang diselenggarakan terpisah untuk bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Catatan tersebut berfungsi informasi tentang unit dan biaya yang ditambahkan dan dikurangkan dari msing-masing akun persediaan dan unit yang ada di tangan dan biaya terkait yang membentuk saldo persediaan.
9. File Induk Biaya StandarFile tersebut merupakan file komputer yang berisi biaya standar. 10. File Induk Persediaan Bahan BakuFile tersebut merupakan file komputer yang berisi kuantitas persediaan bahan baku yang tersedia.
11. File Induk Persediaan Barang Dalam ProsesFile tersebut merupakan file komputer yang memuat jumlah biaya aktual barang dalam proses. File tersebut digunakan untuk menyusun laporan produksi harian.
612. File Induk Persediaan Barang JadiFile tersebut merupakan file komputer yang berisi jumlah total biaya produksi. File tersebut dapat digunakan sebagai persediaan perpetual untuk barang jadi.
16.2.2. Fungsi-fungsi dan Pengendalian Terkait 1. Memulai Produksia. Merencanakan dan Mengendalikan Produksi
Departemen perencanaan dan pengendalian produksi memberikan persetujuan (otorisasi) atas perintah produksi berdasarkan kebutuhan produksi dengan mengeluarkan perintah produksi bernomor urut.
Selain itu, departemen ini juga membuat laporan kebutuhan bahan yang menunjukkan bahan dan komponen yang diperlukan serta yang ada di tangan. Jika pesanan harus dilakukan kepada pemasok, maka salinan laporan ini akan dikirimkan ke bagian pembelian.
b. Mengeluarkan Bahan Baku
Bagian gudang akan menyerahkan bahan baku ke bagian produksi setelah menerima slip pengeluaran bahan yang telah ditandatangani oleh pekerja produksi yang berwenang.
Sebuah ikhtisar harian mengenai penggunaan bahan biasanya disiapkan sebagai salah satu komponen laporan aktivitas produksi harian yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian produksi.
2. Memindahkan Baranga. Memproses Barang Dalam Produksi
Tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan perintah produksi tertentu dicatat dalam tiket waktu.Sebuah ikhtisar harian mengenai penggunaan tenaga kerja biasanya disiapkan dari data catatan waktu sebagai salah satu komponen laporan aktivitas produksi harian.
Ketika pekerjaan atas suatu perintah produksi sudah selesai dalam satu departemen dan barangnya sudah lulus inspeksi, maka pemindahan barang itu ke departemen berikutnya akan diotorisasi dengan sebuah tiket perpindahan.
7b. Memindahkan Pekerjaan yang Sudah Selesai ke Barang Jadi
Jika pembuatan suatu pesanan barang sudah selesai dan lulus inspeksi akhir, maka disusun sebuah laporan produksi yang sudah selesai.
Barang tsb kemudian dikirim ke gudang barang jadi. Otorisasi perpindahan ini didokumentasikan dengan tiket perpindahan akhir yang telah ditandatangani karyawan gudang barang jadi.
c. Melindungi Persediaan
Penggunaan gudang terkunci dengan akses dibatasi pada karyawan yang berwenang saja.
Pemanfaatan tenaga penjagaan pabrik.
Penggunaan tiket perpindahan persediaan yang ditandatangani untuk mengendalikan perpindahan barang sepanjang departemen produksi.
3. Mencatat Transaksi Pabrikasi dan Persediaana. Menentukan dan Mencatat Biaya-biaya Pabrikasi
Penggunaan bagan akun, pelaporan data biaya pabrikasi yang tepat waktu untuk menelaah kinerja manajemen termasuk pembandingan anggaran.
Persetujuan manajemen atas tarif overhead dan biaya standar, pelaporan data biaya pabrikasi yang tepat waktu untuk menelaah kinerja manajemen dan investigasi varians.
b. Menjaga Kebenaran Saldo-saldo Persediaan
Perhitungan persediaan periodik yang independen, pengecekan periodik yang independen dengan catatan tentang jumlah dan kepemilikan, melakukan inspeksi periodik terhadap kondisi persediaan, dan penelaahan manajemen atas laporan aktivitas persediaan.
16.2.3. Mendapatkan Pemahaman dan Menilai Risiko PengendalianAuditor biasanya akan menguji pengendalian manual melalui kombinasi antara pengajuan pertanyaan,observasiterhadapindividu-individuyang sedang melaksanakan tugasnya, pemeriksaan dokumen dan laporan, serta pelaksanaan kembali beberapa aktivitas pengendalian oleh auditor sendiri. Hasil dari setiap pengujian pengendalian ini harus didokumentasikan untuk membentuk dasar bagi penilaian risiko pengendalian akhir atas asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi.
816.3 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN910Penyajian dan Pengungkapan
1. Membandingkanpenyajiandanlaporandengan GAAP.a.Mengkonfirmasi perjanjian penjaminan persediaan.b.Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam konsep laporan keuangan dan menentukan kesesuaiannya dengan GAAP
PD2,3,4
16.4 JASA-JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS PRODUKSIManajemen persediaan merupakan proses inti yang harus dikelola dengan baik oleh setiap perusahaan pabrikasi, pedagang grosir, serta pengecer agar dapat mencapai tujuan profitabilitas dan arus kas. Pada saat mengevaluasi masalah-masalah seperti nilai realisasi bersih, persediaan, auditor harus memperhitungkan risiko bisnis klien, risiko adanya produk pengganti atau perebutan pangsa pasar oleh pesaing serta harus berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang hal ini dengan klien.
11CASE CQ 16-24PROSEDUR ANALITIS UNTUK SIKLUS PRODUKSI CIRCUITS TECHNOLOGY INC.Diminta :
a. Hitung pembelian, laba kotor, jumlah hari untuk menjual persediaan, periode penagihan piutang , dan jumlah hari untuk melunasi utang dagang untuk akhir tahun 20x2, 20x3, 20x4, dan 20x5!b. Deskripsikan tren yang diidentifikasi dengan melakukan prosedur analitis pada gross operating cycle, net operating cycle, dan laba kotor!c. Jika salah saji yang dapat ditolerir adalah $45.000 untuk persediaan, kembangkan sebuah expectation range untuk inventory turn days!d. Dengan menaruh perhatian pada inventory, apa yang mungkin diindikasikan dari tren tersebut tentang potensi salah saji pada inventory?
Jawaban :
a. Perhitungan : PembelianHPP = Pembelian + Persediaan Awal Persediaan Akhir 20x2$ 2.691 = Pembelian + $ 1.025 - $ 1.327 Pembelian = $ 2.691 - $ 1.025 + $ 1.327 Pembelian = $ 2.993
20x3$ 2.399 = Pembelian + $ 1.327 - $ 1.099 Pembelian = $ 2.399 + $ 1.099 - $ 1.327
12Pembelian = $ 2.171
20x4$ 1.923 = Pembelian + $ 1.099 - $ 1.003 Pembelian = $ 1.923 + $ 1.003 - $ 1.099 Pembelian = $ 1.827
20x5$ 1.859 = Pembelian + $ 1.003 - $ 1.027 Pembelian = $ 1.859 + $ 1.027 - $ 1.003 Pembelian = $ 1.883
Inventory Turn DaysRasio Jumlah Hari untuk Menjual Persediaan =
20x220x4= 180 hari= 190 hari
20x320x5= 167 hari= 202 hari
Account Receivable Turn DaysPeriode Penagihan Piutang =
20x220x4= 86 hari= 87 hari
20x320x5= 89 hari= 97 hari
Account Payable Turn DaysRasio Jumlah Hari untuk Membayar Utang Usaha =
1320x220x4= 46 hari= 40 hari
20x320x5= 38 hari= 34 hari
% Gross Margin20x220x4= 52%= 52%20x320x5= 48%= 66%b. Deskripsi tren :
Tren tersebut memperlihatkan kenaikan pada inventory turn days, penurunan pada account payable, dan gross margin yang relatif tetap. Gross operating cycle konstan dikarenakan ada kenaikan pada account receivable turn days. Net operating cycle tidak menunjukkan kenaikan yang sama seperti gross operating cycle dikarenakan payable turn days mengalami penurunan.
14c. Expectation range untuk inventory turn days jika salah saji yang ditoleransi adalah sebesar $45.000 untuk inventory :
If tolerable misstatement is $45,000 this translates to an expectation range of plus or mine 9 days based on the following calculation.$45,000 $1,859,000 *365 = 8.8 days which rounds to 9 days.
d. Indikasi dari tren tentang kemungkinan salah saji pada inventory :
The increase in inventory turn days indicates that inventory may be overstated. Afurther risk may be associated with unrecorded liabilities. The combination mayresult in an overstatement of net income.
15
Kategori Asersi
Tujuan Audit atas
Kelompok Transaksi
Tujuan Audit atas
Saldo Akun
Keberadaan atau
Keterjadian (EO)
Transaksi pabrikasi yang dicatat
menyajikan bahan, tenaga kerja
dan overhead yang ditransfer ke produksisertapemindahan produksi yang sudah selesai ke barang jadiselamaperiode berjalan (EO1).
Persediaanyangtercetak
dalam neraca secara fisik
ada (EO2).
Hargapokokpenjualan
menunjukkan harga pokok
barangyangdikirimkan selama periode berjalan (EO3).
Kelengkapan (C)
Semua transaksi pabrikasi yang
terjadi selama periode berjalan
sudah dicatat (C1).
Persediaanmencakup
semua bahan, produk dan
perlengkapan yang ada di tangan pada tanggal neraca (C2).
Hargapokokpenjualan
mencakup dampak semua transaksi penjualan selama periode berjalan (C3).
Hak dan kewajiban (RO)
Entitas memegang hak atas
persediaan yang berasal dari
transaksi pabrikasi yang dicatat (RO1).
Entitas pelapor memegang
hak milik atas persediaan
pada tanggal neraca (RO2).
Penilaian atau Alokasi (VA)
Transaksipabrikasitelah
dijurnal,diikhtisarkan,dan
dibukukanataudiposting dengan benar (VA1).
Persediaan telah dinyatakan
dengan tepat pada harga
yang terendah antara harga pokokdanhargapasar (VA2).
Hargapokokpenjualan
didasarkan pada penerapan metode arus biaya yang berlakusecarakonsisten (VA3).
Penyajian dan
Pengungkapan (PD)
Rinciantransaksipabrikasi
mendukung penyajiannya dalam laporankeuangantermasuk klasifikasi dan pengungkapannya (PD1).
Persediaan(PD2)dan
hargapokokpenjualan (PD3) telah diidentifikasi dan diklasifikasisecara tepat dalam laporan keuangan.
Pengungkapanyang
berhubungan dengan dasar
penilaian dan penjaminan persediaan telah memadai (PD4).
Rasio
Rumus
Signifikansi Audit
Jumlah hari perputaran
persediaan
Rata-ratahutang
persediaan :
Harga pokok penjualan x
365
Pengalaman sebelumnya mengenai
jumlah hari perputaran persediaan
digabungkan dengan pengetahuan
tentangHPPakanbermanfaat dalam mengestimasi tingkat persediaan tahun berjalan. Perpanjangan periode ini dapat mengindikasikan masalah eksistensi ataukeberadaan,ataumasalah dalam menentukan nilaiyang terendah antara harga pokok dan harga pasar.
Pertumbuhan persediaan
terhadappertumbuhan
harga pokok penjualan
((persediaann: persediaann-1)-1) : ((harga pokok penjualann : harga pokok penjualann-1) 1)
Rasio yang lebih besar dari 1,0
menunjukkanbahwapersediaan
tumbuhlebihcepatdaripada
penjualan. Rasio yang besar dapat menunjukkan kemungkinan adanya masalah keusangan persediaan.
Barangjadiyang
diproduksiterhadap bahan baku yang digunakan
Kuantitas barang jadi :
kuantitas bahan baku
Bergunadalammengestimasi
efisiensi proses pabrikasi. Dapat membantudalammengevaluasi kewajaran biaya produksi.
Barangjadiyang
diproduksiterhadap
tenaga kerja langsung
Kuantitas barang jadi :
jam tenaga kerja langsung
Bermanfaat dalam mengestimasi
efisiensi proses pabrikasi. Dapat
membantudalammengevaluasi kewajaran biaya produksi.
Kategori
Substantif Pengujian
Tujuan Audit Atas
Saldo Akun
Prosedur Awal
1. Memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri serta menentukan :
a. Signifikansi harga pokok penjualan dan persediaan bagi entitas.
b. Penggerak ekonomi utama yang mempengaruhi harga pokok penjualan, marjin kotor, dan kemungkinan keusangan persediaan entitas.
c. Sejauh mana klien memiliki persediaan konsinyasi (masuk atau keluar).
d. Eksistensikomitmen pembelian dan konsentrasi aktivitas dengan pemasok.
VA2
2. Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan persediaan yang akan diuji lebih lanjut.
a.Menelusuri saldo awal persediaan ke kertas kerja tahun sebelumnya.
b.Menelaah aktivitas dalam akun persediaan dan menyelidiki ayat jurnal yang tampak tidak biasa menyangkut jumlah atau sumbernya.
c.Memverifikasi total catatan perpetual dan skedul persediaan lainnya serta kesesuaiannya dengan saldo akhir buku besar umum.
Prosedur Analitis
1.Melakukan prosedur analitis.
a.Menelaah pengalaman dan kecenderungan industri. b.Memeriksa analisis perputaran persediaan.
c.Menelaahhubungansaldopersediaandengan aktivitas pembelian, produksi, dan penjualan terakhir.
d.Membandingkan saldo persediaan dengan volume penjualan yang diantisipasi.
EO2,3; C2,3; VA2,3
Pengujian Rincian Transaksi
1. Memvouching ayat jurnal dalam akun persediaan ke dokumentasi pendukung (misal : faktur penjual, catatan biaya pabrikasi, laporan produksi yang telah selesai, catatan penjualan dan retur penjualan)
EO2,3; C2,3; RO2; VA2,3
2. Menelusuridatadaricatatanpembelian, pabrikasi,produksi yang telah selesai, dan penjualan ke akun persediaan.
EO2,3; C2,3; RO2; VA2,3
3. Pengujian pisah batas retur pembelian dan penjualan, perpindahan barang melalui departemen pabrikasi, dan penjualan.
EO2,3; C2,3; RO2
Pengujian Rincian Saldo
1. Mengamatiperhitunganfisikpersediaanyang dilakukan klien.
a.Memutuskan waktu dan luas pengujian
b.Mengevaluasikelayakanrencanaperhitungan persediaan klien.
c.Mengamatikecermatanperhitungankliendan melakukan pengujian perhitungan.
d.Mencari indikasi adanya persediaan yang bergerak lambat, rusak, atau usang.
e.Mempertanggungjawabkan semua label persediaan dan lembar perhitungan yang digunakan dalam perhitungan fisik.
EO2; C2; VA2
2. Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.
a.Menghitung kembali total dan perkalian kuantitas dengan harga per unit.
b.Menelusuri pengujian perhitungan ke daftar.
c.Memvouching persediaan dalam daftar ke label persediaan dan lembar perhitungan.
d.Merekonsiliasi perhitungan fisik dengan catatan perpetual dan saldo buku besar umum serta menelaah ayat jurnal penyesuaian.
EO2; C2; VA2
3. Menguji penetapan harga persediaan.
a.Memeriksa faktur penjual yang telah dibayar untuk persediaan yang dibeli.
b.Memeriksa ketepatan tariff tenaga kerja langsung dan overhead, biaya standar, serta disposisi varians yang berhubungan dengan persediaan yang diproduksi.
VA2
4. Mengkonfirmasi persediaan pada lokasi di luar entitas.
EO2; C2; RO2
5. Memeriksa perjanjian dan kontrak konsinyasi.
RO2; PD2
Pengujian Rincian Saldo : Estimasi Akuntansi
1. Mengevaluasi nilai realisasi bersih persediaan:
a.Memeriksa faktur penjualan setelah akhir tahun dan melakukan pengujian nilai terendah antara harga pokok dan harga pasar.
b.Membandingkanpersediaandengancatalog penjualan dan laporan penjualan tahun berjalan entitas.
c.Mengajukan pertanyaan tentang persediaan yang bergeraklambat,berlebih,atauusangdan menentukan perlunya melakukan penurunan nilai persediaan.
d.Mengevaluasi proses manajemen untuk mengestimasi nilai realisasi bersih persediaan dengan menggunakan pengalaman sebelumnya.
e.Mengevaluasinilairealisasibersihpersediaan berdasarkan informs tentang :
Kecenderungan industri
Kecenderungan perputaran persediaan
Persediaan tertentu yang bergerak lambat
VA2
20x1
20x2
20x3
20x4
20x5
Accounts Receivable, net
$ 837
$ 1.335
$ 1.121
$ 962
$ 822
Inventory
$ 1.025
$ 1.327
$ 1.099
$ 1.003
$ 1.027
Accounts Payable
$ 164
$ 380
$ 225
$ 201
$ 175
Sales
$ 3.780
$ 5.638
$ 4.623
$ 4.022
$ 3.095
Cost of Sales
$ 1.812
$ 2.691
$ 2.399
$ 1.923
$ 1.859
Gross Margin
$ 1.968
$ 2.947
$ 2.224
$ 2.099
$ 2.046
Keterangan
20x2
20x3
20x4
20x5
Periode penagihan piutang
86
89
87
97
Jumlah hari untuk menjual persediaan
180
167
190
202
Gross Operating Cycle
266
256
277
299
Jumlah hari untuk membayar utang usaha
46
38
40
34
Net Operating Cycle
220
218
237
265