Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

37
CHAPTER 16 AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA 16.1 MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI DAN PERSONALIA 16.1.1 Merencanakan Audit Atas Siklus Produksi Siklus produksi (production cycle) berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dan jenis-jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan berakhir ketika barang yang diproduksi ditransfer ke barang jadi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini disebut sebagai transaksi pabrikasi (manufacturing transactions). Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini: (1) siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya overhead, (2) siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik, dan (3) siklus pendapatan dalam penjualanbarang jadi. 16.1.2 Perencanaan Audit Siklus Jasa Personalia Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian- kejadian dan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan

description

audit 2

Transcript of Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Page 1: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

CHAPTER 16

AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA

16.1 MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI DAN PERSONALIA

16.1.1 Merencanakan Audit Atas Siklus Produksi

Siklus produksi (production cycle) berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi

barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dan jenis-jenis dan

kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta

transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi dalam

siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan berakhir ketika barang yang

diproduksi ditransfer ke barang jadi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini disebut sebagai

transaksi pabrikasi (manufacturing transactions).

Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini:

(1) siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya overhead,

(2) siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik, dan

(3) siklus pendapatan dalam penjualanbarang jadi.

16.1.2 Perencanaan Audit Siklus Jasa Personalia

Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan

yang bersangkutan dengan pemberian  kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan.

Jenis-jenis konpensasi meliputi gaji, upah, (per jam, per hari atau per unit pekerjaan), komisi,

bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahterahaan (benefit) yang diberikan

kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan). Kelompok transaksi utama  dalam siklus ini

adalah transaksi-transaksi penggajian/ pengupahan. Siklus personalia berkaitan dengan dua

siklus lain.

Pembayaran kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan

yang dipotong perusahaan dari penghasilan  karyawan berhubungan dengan transaksi

pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.

Page 2: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

16.2 TUJUAN AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN PERSONALIA

16.2.1 Tujuan Audit Siklus Produksi

tujuan audit adalah sebagai berikut :

(1) tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi, dan

(2) tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldopersediaan serta harga pokok

penjualan.

16.2.2 Tujuan Audit Spesifik Tertentu untuk Siklus Produksi

Kategori

Asersi

Tujuan Audit atas

Kelompok Transaksi

Tujuan Audit atas Saldo Akun

Keberadaan

atau

Keterjadian

Transaksi pabrikasi yang

dicatat menyajikan bahan,

tenaga kerja, dan

overhead yang ditransfer

ke produksi serta

pemindahan produksi

yang sudah selesai ke

barang jadi selama

periode berjalan (EO1).

Persediaan yang tercetak dalam

neraca secara fisik ada (E02).

Harga pokok penjualari

menunjukkan harga pokok barang

yang dikirimkan (dijual) selama

periode berjalan (E03).

Kelengkapan Semua transaksi pabrikasi

yang terjadi selama

periode berjalan sudah

dicatat (Cl).

Persediaan mencakup semua

bahan, produk, dan perlengkapan

yang ada di tangan pada tanggal

neraca (C2).

Harga pokok penjualan mencakup

dampak semua transaksi

penjualan selama periode berjalan

(C3).

Hak dan

kewajiban

Entitas memegang hak

atas persediaan yang

berasal dan transaksi

Entitas pelapor memegang hak

milik atas persediaan pada tanggal

neraca (R02).

Page 3: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

pabrikasi yang dicatat

(ROl).

Penilaian atau

Alokasi

Transaksi pabrikasi telah

dijurnal, diikhtisarkan,

dan dibukukan atau

diposting dengan benar

(VA1).

Persediaan telah dinyatakan

dengan tepat pada harga yang

terendah

antara harga pokok dan harga

pasar (VA2).

Harga pokok penjualan

didasarkan pada penerapan

metode arus biaya yang berlaku

secara konsisten (VA3).

Penyajian dan

pengungkapa

n

Rincian transaksi

pabrikasi mendukung

penyajiannya dalam

laporan keuangan

termasuk klasifikasi dan

pengungkapannya

(PD1).

Persediaan (PD2) dan harga pokok

penjualan (PD3) telah

diidentifikasi

dan diklasifikasikan secara tepat

dalam laporan keuangan.

Pengungkapan yang berhubungan

dengan dasar penilaian dan

pengagunan atau penjaminan

persediaan sudah memadai (PD4).

16.2.3 Tujuan audit siklus personalia

Asersi Tujuan audit kelompok

transaksi

Tujuan audit saldo

rekening

Keberadaan atau

keterjadian

Biaya gaji dan upah serta

biaya PPh karyawan dalam

pembukuan terkait dengan

kompensasi atas jasa yang

diberikan selama periode

Saldo utang gaji dan upah

serta utang PPh karyawan

mencerminkan jumlah

yang terutang per tanggal

neraca (AT2)

Page 4: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

yang diaudit( AT1)

Kelengkapan Biaya gaji dan upah serta

biaya PPh karyawan

mencakup semua biaya

yang terjadi untuk jasa

personalia selama periode

yang diaudit( L1)

Utang gaji dan upah serta

utang PPh karyawan

mencakup semua utang

kepada karyawan dan

utang kepada Negara per

tanggal neraca( L2)

Hak dan kewajiban Utang gaji dan upah serta

utang PPh karyawan

adalah kewajiban

peruasahaan klien (HK3)

Penilaian atau

pengalokasian

Biaya gaji dan upah serta

biaya PPh karyawan telah

dihitung dengan teliti dan

telah dicatat (NA1)

Utang gaji dan upah serta

utang PPh karyawan telah

dihitung dengan teliti dan

telah dicatat (NA2 )

Distribusi biaya tenaga

kerja pabrik telah dihitung

dan dicatat dengan

benar( NA3) 

Penyajiandan

pengungkapan

Biaya gaji dan upah serta

biaya PPh karyawan telah

diidentifikasi dan

dikelompokkan dengan

benar dalam laporan laba

rugi (SU1)

Utang gaji dan upah serta

utang PPh karyawan telah

diidentifikasi dan

diklasifikasi dengan benar

dalam neraca (SU2)

Laporan keuangan telah

memuat pengungkapan 

yang tepat tentang

program pensiun dan

program benefit

lainnya( SU3)

Page 5: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

16.3 MATERIALITAS, RISIKO INHEREN, DAN PROSEDUR ANALITIS SIKLUS

PRODUKSI DAN PERSONALIA

16.3.1 Materialitas, Risiko Inheren, dan Prosedur Analitis Produksi

a.   Materialitas

Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya

salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat.

Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.

Umumnya audit atas persediaan, termasuk mengamati keberadaan persediaan dan mengaudit

ketepatan penilaian persediaan, memerlukan banyak biaya. Akibatnya, auditor biasanya akan

mengalokasikan suatu jumlah yang signifikan dan keseluruhan materialitas ke audit persediaan,

tanpa melebihi jumlah yang ia anggap akan mempengaruhi analisis pemakai laporan keuangan.

b.  Risiko Inheren

Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh

transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah, karena persediaan

bukan merupakan bagian yang material dan proses inti entitas itu. Namun, untuk pabrikan,

pedagang grosir, atau pedagang eceran, persediaan dapat dinilai sebesar atau mendekati

maksimum karena alasan-alasan berikut ini:

Volume transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan yang mempengaruhi akun-akun ini

biasanya tinggi, sehingga meningkatkan peluang terjadinya salah saji.

Seringkali terjadi masalah yang diperdebatkan seputar identifikasi, pengukuran, dan

alokasi biaya-biaya yang dapat dimasukkan dalam persediaan seperti bahan, tenaga kerja,

dan overhead pabrik tak langsung, biaya produk gabungan, dan disposisi varians biaya,

akuntansi untuk bahan sisa dan proses produksi, dan masalah akuntansi biaya lainnya.

Sangat beragamnya jenis persediaan kadang-kadang mengharuskan digunakannya

prosedur khusus untuk menentukan kuantitas persediaan, seperti volume geometrik

timbunan persediaan, fotografi dari udara, dan estimasi kuantitas oleh seorang pakar.

Persediaan seringkali disimpan di berbagai lokasi, sehingga menambah kesulitan yang

berhubungan dengan penyelenggaraan pengendalian fisik terhadap pencurian dan

kerusakan, serta akuntansi yang tepat untuk barang dalam perjalanan di antara lokasi-

lokasi itu.

Page 6: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Sangat beragamnya jenis persediaan mungkin saja menimbulkan masalah husus dalam

menentukan kualitas dan nilai pasarnya.

Persediaan sangat rentan terhadap pembusukan, keusangan, dan faktor-faktor lain seperti

kondisi ekonomi umum yang dapat mempengaruhi permintaan serta kemampuan

menjual, dan dengan demikian mempengaruhi ketepatan penilaian persediaan itu.

Persediaan mungkin dijual dengan .perjanjian retur atau pembelian kembali.

c. Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor

waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Seperti disebutkan di atas, jika laporan keuangan

yang disajikan untuk audit memperlihatkan kecenderungan naiknya marjin laba yang disertai

dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan, maka persediaan mungkin telah ditetapkan

terlalu tinggi. Ini akan memperingatkan auditor agar memperhatikan secara seksama keberadaan

dan penilaian persediaan.

Auditor mungkin juga diperingatkan akan masalah pisah-batas yang dapat menyebabkan

persediaan ditetapkan terlalu tinggi.

16.3.2 Materialitas, Risko Bawaan, dan Prosedur Analitis Siklus Personalia

a.   Materialitas

Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia biasanya

merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa personalia

pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat pada

perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja, sehingga

siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang material. Di lain

pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu signifikan, namun

pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya merupakan

pengungkapan yang material.

b.  Risko Bawaan

Page 7: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,

karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka

tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau keterjadian)

merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup

tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau

jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko

bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat

dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian

atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan.

c.  Prosedur Analitis

Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti

misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan

auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak audit

digeneralisasi, mengelompokkan pegawai berdasar kategori pegawai, dan kemudian

menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.

16.4 PERTIMBANGAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS

PRODUKSI DAN PERSONALIA

16.4.1Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal Siklus Produksi

Komponen lingkungan pengendalian, struktur organisasi harus mencakup pejabat yang

bertanggung jawab atas produksi secara keseluruhan. Dengan menduduki jabatan seperti wakil

direktur operasi, pabrikasi, atau produksi, orang ini biasanya mempunyai wewenang atas

departemen perencanaan serta pengendalian produksi dan setiap departemen pabrikasi. Filosofi

dan gaya operasi manajemen juga mencakup pendekatannya terhadap pengambilan serta

pemantauan risiko bisnis yang berhubungan dengan keputusan produksi dan tingkat persediaan.

Sementara itu, kebijakan serta praktik sumber daya manusia entitas tersebut yang berkaitan

dengan para karyawan departemen produksi dapat secara signifikan mempengaruhi penggunaan,

dan pertanggungjawaban atas, faktor-faktor produksi.

16.4.2 Prosedur Analisis yang Biasa Digunakan untuk Mengaudit Siklus Produksi

Page 8: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Rasio Rumus Signifikasi Audit

Jumlah hari

perputaran

persediaan

Rata-rata hutang

persediaan : harga

pokok penjualan x

365

Pengalaman sebelumnya mengenai

jumlah hari perputaran persediaan

digabungkan dengan pengetahuan

tentang harga pokok penjualan

akan bermanfaat dalam

mengestimasi tingkat persediaan

tahun berjalan.

Perpanjangan periode ini dapat

mengindikasikan masalah eksistensi

atau keberadaan, atau masalah

dalam menentukan nilai yang

terendah antara harga pokok dan

harga pasar.

Pertumbuhan

persediaan

terhadap

((persediaann:

persediaann-1) :

((harga pokok

Rasio yang lebih besar dan 1,0

menunjukkan bahwa persediaan

tumbuh lebih cepat daripada

penjualan. Rasio

pertumbuhan

harga pokok

penjualan

penjua1ann : harga

pokok penjualan n-

1)- 1)

yang besar dapat menunjukkan

kemungkinan adanya masalah

keusangan persediaan.

Barang jadi yang

diproduksi

terhadap bahan

baku yang

digunakan

Kuantitas barang

jadi: kuantitas

bahan baku

Berguna dalam mengestimasi

efisiensi proses pabrikasi. Dapat

membantu dalam mengevaluasi

kewajaran biaya produksi.

Barang jadi yang

diproduksi

terhadap tenaga

kerja langsung

Kuantitas barang

jadi : jam tenaga

kerja langsung

Bermanfaat dalam mengestimasi

efisiensi proses pabrikasi. Dapat

memmbantu dalam mengevaluasi

kewajaran biaya produksi.

Page 9: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Produk yang

catat per juta

Jumlah produk

cacat sebagai

persentase dan

setiap juta yang

diproduksi

Bermanfaat dalam mengestimasi

efektivitas proses pabrikasi. Dapat

membantu dalam mengevaluasi

kewajaran biaya produksi dan

beban garansi.

16.4.3 Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal Siklus Personalia

Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal

dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan pengendalian

mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah

personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau tenaga kerja,

atau kepada manajer sumber daya manusia atau personalia. Departemen sumber daya manusia

biasanya bertanggung jawab atas otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi pembayaran

gaji, upah, serta tunjangan. Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk

kompensasi pejabat lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan terlibat dalam

pemrosesan transaksi gaji dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta kantor

bendahara.

Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik dari

karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai

masalah pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji

dan upah oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.

16.5 AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI

16.5.1 Aktivitas Pengendalian-Transaksi Pabrikasi

Komponen aktivitas pengendalian dalam pengendalian internal terdiri dari 4 kategori aktivitas :

(1) pemisahan tugas, pengendalian umum, dan pengendalian aplikasi

(2) pengendalian pemrosesan informasi yang mencakup otorisasi yang tepat

(3) pengendalian fisik

(4) penelaahan kinerja dan akuntanbilitas.

a.   Dokumen dan catatan yang umum

Page 10: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Berikut ini disajikian beberapa, catatan dan file komputer yang lazim digunakan dalam

memproses transaksi pabrikasi antara lain:

Perintah produksi,

laporan kebutuhan bahan,

slip pengeluaran bahan,

laporan aktivitas produksi harian,

laporan produksi yang sudah selesai,

buku besar pembantu,

file induk biaya standar,

file induk persediaan bahan baku,

file induk persediaan barang dalam proses,

file induk persediaan barang jadi.

b. Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait

Fungsi-fungsi pabrikasi :

1.    Memulai produksi :

· Merencanakan dan mengendalikan produksi

· Mengeluarkan bahan baku

2.    Memindah barang :

· Memproses barang dalam produksi

· Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi

· Melindungi persediaan

3.    Mencatat transaksi produksi dan persediaan :

· Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi

· Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan

Pelaksanaan fungsi-fungsi ini melibatkan beberapa departemen. Pengendalian yang berkaitan

dengan produksi dan pemindahan barang adalah relevan dalam menilai risisko pengendalian

untuk asersi kejadian dan kelengkapan. Pengendalian yang berhubungan dengan pencatatan

Page 11: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

transaksi persediaan penting dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi hak dan kewajiban,

penilaian serta penyajian dan pengungkapan untuk transaksi dan persediaan pabrikasi.

1.   Memulai produksi

· Merencanakan dan mengendalikan produksi

Otorisasi produksi dibuat dalam departemen perencanaan dan pengendaIian produksi

berdasarkan pesanan yang diterima dari pelanggan atau analisis peramalan penjualan serta

kebutuhan persedian. Pendokumentasian, otorisasi dilakukan dengan menerbitkan perintah

produksi benomor urut.

· Mengeluarkan bahan baku

Gudang akan menyerahkan bahan baku ke bagian produksi setelah menerima slip

pengeluaran bahan (permintaan) yang dibuat oleh departemen produksi. Slip ini menunjukkan

kuantitas dan jenis bahan yang dirninta serta nomor perintah yang harus dibebani. Setiap slip

harus ditandatangi oleh pekerja produksi yang berwenang.

2.   Perpindahan Barang

· Memproses Barang Dalam Produksi

Tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan perintah produksi tertentu dicatat dalam

tiket waktu, Fungsi pencatatan waktu ini juga bisa dilakukan dengan mengharuskan karyawan

memasukan tanda pengenal mereka ke dalam terminal komputer, kemudian mengetik momor

perintah produksi setiap kali mereka memulai atau berhenti mengerjakan suatu pesanan,

· Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi

Apabila pembaatm barang sudah selesai dan sudah lulus inspeksi akhir, maka disusunlah

sebuah laporan produksi yang sudah selesai. Barang tersebut kemudiaan dikirim ke gudang

barang jadi. Yang menerima tanggung jawab atas barang itu menandatangani tiket perpindahan.

· Melindungi persediaan

Persediaan pabrikasi sangat rentan dengan pencurian dan kerusakan Penyimpanan persediaan

bahan baku dan barang jadi dalam ruang terkunci dengan akses yang terbatas pada orang-orang

yang diberi otorisasi mempakan hal yang terpenting dalam meIindungi aktiva ini.

3.   Mencatat Transaksi Pabrikan dan Persediaan

Page 12: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

· Menentukan dan mencatat biaya pabrikan

Fungsi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a)    Membebankan bahan langsung dan tenaga kerja langsung ke barang dalam proses

b)    Mengenakan overhead pabrikasi ke barang dalam proses

c)    Memindahkan biaya diantara deprtemen produksi

d)    memindahkan biaya produksl yang sudah selesai ke barang jadi

· Mempertahankan kebenaran salda-saldo persediaan

Dalam hal mempertahankan saldo-saldo persediaan melibatkan 3 aktifitas. yaitu:

a)    Dilakukan perhitungan periodik yang independent terhadap persediaan yang ada di tangan

dan membandingkan dengan kuantitas yang dicatat.

b)    Dilakukan pengecekan periodic yang independent terhadap kesesuaian antara Jumlah yang

tercatat dalam file bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.

c)    Inspeksi periodik terhadap kondisi persediaan dan penelaahan manajemen atas laporan

aktivitas persediaan

4.   Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen digunakan untuk memantau setiap fungsi. Apabila manajemen

ditetapkan sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya pada setiap

tahap produksi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan yang tidak disengaja akan diperkecil.

c.  Memperoleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian

Dalam memperoleh pemahaman dan mendokumentasikan tentang bagian-bagian dari

komponen pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi, auditor menggunakan

prosedur yang sama seperti transaksi lain. Prosedur ini meliputi:

· Review atas pengalamam sebdumnya dengan klien yang bersangkutan

· Pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi

· Pemeriksaan dokumen dan catatan produksi

· Pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi

Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal, bagan arus, dan

memorandum naratif.

Page 13: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Aktivitas Pengendalian – Transaksi Penggajian/ Pengupahan

Dokumen dan catatan yang Umum

Otorisasi personil

Kartu waktu hadir

Catatan waktu kerja

Daftar gaji dan upah

Rekening bank-gaji & upah

Cek gaji/ upah

Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja

Formulir pajak penghasilan karyawan

Arsip pegawai

File induk data personil

File induk pendapatan karyawan

Fungsi dan Pengendalian yang Terkait

· Permulaan transaksi penggajian/ pengupahan meliputi :

Pengangkatan karyawan

Pemberian otorisasi perubahan gaji/ upah

· Penerimaan jasa meliputi :

Pembuatan data kehadiran dan waktu kerja

· Pencatatan transaksi penggajian/ pengupahan meliputi :

Penyiapan dan pencatatan daftar gaji/ upah

· Pembayaran gaji/ upah meliputi :

Pembayaran gaji/ upah dan mengamankan upah yang belum/ tidak diambil

Pembeyaran pajak penghasilan karyawan

16.6 MENENTUKAN RISIKO DETEKSI

16.6.1 Menentukan Risiko Deteksi Utuk Pengujian Rincian Siklus Produksi

Spesifikasi auditor mengenai tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk pengujian

rincian atas asersi-asersi persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan

penilaian risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan yang

berkaitan dengan asersi-asersi itu. Sebagai contoh dalam menilai risiko pengendalian untuk

Page 14: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

asersi eksistensi keberadaan pada persediaan barang dagang, auditor akan memperhitung.kan

penilaian risiko pengendaliaanya untuk asersi tersebut bagi transaksi pembelian yang

memperbesar saldo persediaan, sedangkan asersi kelengkapan untuk transaksi penjualan yang

memperkecil saldo persediaan.

16.6.2 Penentuan Risiko Detektif Siklus Personalia

Pengujian pengendalian atas efektivitas pengendalian untuk risiko ini memungkinkan

auditor untuk menetapkan tingkat risiko deteksi pada tingkat rendah, sehingga tingkat risiko

deteksi bisa diterima untuk kebanyakan asersi penggajian/ pengupahan adalah moderat atau

tinggi. Akibatnya, pengujian tersebut seringkali dibatasi hanya dengan menerapkan prosedur

analitis atas rekening-rekening biaya dan utang biaya yang bersangkutan,serta pengjuian detil

terbatas. Apabila prosedur analitis menunjukkan adanya fluktuasi yang tidak wajar, mak

diperlukan pengujian detil lebih banyak.

16.7 MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF

16.7.1 Merancang Uji Substantif Siklus Produksi

Pengujian substantif atas saldo persediaan

Bagian ini berhubungan dengan pengujian substantif atas persediaan barang dagang yang

dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga persediaan bahan baku, barang

dalam proses, serta barang jadi yang dimiliki pabrikan. Dalam hal inl juga perlu dipastikan

bahwa pemeriksaan audit atas saldo persediaan harus cukup efisien dan efektif dalam

mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi dan harus dipertimbangkan secara cermat

penentuan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima dan perancangan pengujian substantif yang

sesuai untuk asersi-asersi persediaan.

Terdapat banyak pengujian yang dapat diterapkan pada tujuan audit spesifik yang

berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan atau keterjadian, kelengkapan serta penilaian atau

alokasi.

Pengujian Substantif Saldo-Saldo Penggajian/ Pengupahan

Pengujian substantif saldo-saldo penggajian/ pengupahan biasanya dilakukan pada

tanggal neraca atau mendekati tanggal neraca.

Page 15: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Perancangan Pengujian Substantif Siklus Personalia

Program audit yang bisa dipertimbangkan untuk mengaudit saldo rekening utang gaji/

upah sama dengan apa yang telah diidentifikasi. Namun dalam hal ini auditor tidak perlu

mengkonfirmasi utang gaji/ upah. Uraian tentang pengujian substantif khusus untuk saldo-saldo

penggajian/ pengupahan yang akan dijelaskan di bawah ini dibatasi hanya prosedur-prosedur

berikut :

Menghitung kembali kewajiban gaji dan upah akrual

Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun

Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham

Memverifikasi kompensasi pejabat perusahaan

Menghitung Kembali kewajiban Gaji dan Upah Akrual

Bagi banyak perusahaan perlu dibuat berbagai macam akun akrual padatanggal neraca

sebesar jumlah yang terutang kepada pejabat dan karyawanuntuk gaji dan upah, komisi, bonus,

uang cuti, dan sebagainya, sertasebesar jumlah yang terutang kepada badan-badan pemerintah

untukpajak-pajak gaji dan upah. Walaupun perhatian utama auditor mengenaibeban gaji dan

upah untuk tahun berjalan tertuju pada lebih saji, namununtuk akun-akun akrual akhir tahun

perhatian utamanya adalah padarendah saji. Hal yang juga harus diperhatikan adalah konsistensi

metodeuntuk menghitung akrual dan periode ke periode.

Dalam memperoleh bukti mengenai kewajaran jumlah-jumlah akrualmanajemen, auditor

harus mereview perhitungan manajemen ataumelakukan perhitungan sendiri. jumlah-jumlah

akrual untuk pajak gaji dan upah harus dibandingkan dengan jumlah yang diperlihatkan

dalamlaporan pajak gaji dan upah. Selain itu, bukti tambahan juga dapatdiperoleh dengan

memeriksa pembayaran sesudahnya atas jumlah akrualitu sebelum pekerjaan Iapangan berakhir.

Bukti yang diperoleh dan pengujian ini terutama menyangkut tujuan yang berhubungan

denganasersi penilaian atau alokasi.

Mengaudit Tunjangan Karyawan dan Program Pensiun

Banyak perusahaan menawarkan tunjangan pensiun dan pascapensiun yang signifikan

kepada para karyawan. Sejumlah perusahaan pabrikasi telah memiliki program pensiun dengan

Page 16: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

tunjangan pasti yang menghadirkan masalah yang signifikan dalam hal pengukuran beban

pensiun, serta pengungkapan pensiun. Di sini risiko yang paling signifikan berhubungan dengan

salah saji dalam asersi penilaian atau alokasi (menentukan beban pensiun), serta asersi penyajian

dan pengungkapan (menulis catatan kaki tentang pensiun).

Program pensiun dengan tunjangan pasti biasanya terkena persyaratan yang dikeluarkan

Employee Retirement Income Security Act (ERISA) tahun 1974, yang biasanya mensyaratkan

audit terpisah atas program pensiun. Auditor yang mengaudit laporan keuangan biasanya dapat

mengacu pada hasil audit ERISA ketika mengaudit beban dan pengungkapan pensiun. Pada saat

menyelesaikan audit ERISA, auditor biasanya akan menggunakan pakardan luar untuk

mengaudit asumsi-asumsi aktuarial yang penting yang diperlukan untuk menentukan beban

pensiun dan proyeksi kewajiban tunjangan.

Auditor juga harus mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi utama, yaitu tingkat

pengembalian yang digunakan untuk menentukan proyeksi kewajiban tunjangan, pada saat

mengaudit beban pensiun. Hal ini biasanya melibatkan audit atas tingkat pengembalian jangka

panjang perusahaan yang diperoleh oleh aktiva program (bukan hanya pengembalian jangka

pendek yang terakhir), serta mengevaluasi tingkat pengembalian jangka panjang yang dilaporkan

oleh perusahaan lainnya di dalam industri tersebut.

Mengaudit Opsi Saham dan Hak Apresiasi Saham

Salah satu bentuk kompensasi karyawan yang umum bagi banyak perusahaan

menyangkut penggunaan opsi saham. Auditor harus menentukan

(1) jenis program kompensasi insentif yang digunakan untukmemberikan kompensasi kepada

karyawan dan pejabat,

(2) bagaimanabeban kompensasi ditentukan, dan bagaimana beban kompensasidialokasikan ke

berbagai periode akuntansi, serta

(3) kecukupanpengungkapan yang berkaitan dengan program kompensasi insentif.

Pertama, auditor harus menentukan metode kompensasi insentif yang digunakan oleh

klien dan membaca kontrak-kontrak yang mendasari untuk mengidentifikasi istilah-istilah

penting yang berhubungan dengan program kompensasi insentif. Metode yang umum digunakan

mencakup penggunaan baik opsi saham insentif maupun, dalam beberapa kasus,hak apresiasi

Page 17: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

saham. Hak apresiasi saham seringkali digunakan untuk memberikan karyawan-karyawan kunci

kas yang cukup untuk menggunakan opsi saham dan menyimpan saham itu, bukan

menjualsaham guna mendapatkan kas yang cukup untuk menggunakan opsi.

Dalam hal akuntansi untuk beban kompensasi, sebagian besarperusahaan menyusun

program opsi sahamnya untuk memenuhi persyaratan APB No. 25, sehingga mereka dapat

menggunakan pendekatan nilai intrinsik dan tidak melaporkan beban kompensasi yang berkaitan

dengan penggunaan opsi saham. Namun, hak apresiasi saham mengharuskan diakuinya beban

kompensasi, tanpa memperhatikan apakah hak itu digunakan selama periode berjalan atau tidak.

Auditor harus dengan cermat mengevaluasi ketepatan penerapan GAAP ataupun standard

ISA dalam konteks syarat-syarat kontrak yang berhubungan dengan opsi saham danhak apresiasi

saham.

Masalah paling signifikan menyangkut program kompensasi insentif berhubungan

dengan pengungkapan yang memadai dalam laporankeuangan. FASB No. 123 mewajibkan

perusahaan untuk mengungkapkan laba bersih dan laba per saham pro forma seperti dalam

menggunakan pendekatan nilai wajar. Akibatnya, auditor harus mengaudit model penilaian yang

digunakan untuk menentukan riilai wajar opsi saham. Pada saat mengevaluasi kewajaran

penyajian dalam laporan keuangan, auditor mengevaluasi asumsi-asumsi yang mencakup suku

bunga bebas risiko, perkiraan umur opsi, perkiraan volatilitas harga saham, dan perkiraan

dividen.

Auditor juga harus mengevaluasi kewajaran penyajian pengungkapan termasuk deskripsi

program secara umum, serta jumlah dan rata rata tertimbang harga penggunaan opsi yang masih

beredar pada awal danakhir tahun, serta opsi yang diberikan, digutiakan, dibatalkan,

ataukadaluwarsa selama tahun berjalan.

Memverifikasi kompensasi Pejabat

Kompensasi pejabat sangat sensitif terhadap audit karena dua alasan:

(1) pengungkapan kompensasi pejabat secara terpisah disyaratkan dalam laporan 10-K yang

diserahkan perusahaan terbuka kepada SEC, dan

(2) para pejabat mungkin bisa menghindari pengendalian dan menerima gaji, bonus, opsi

saham, serta bentuk kompensasi lainnya yang melebihi jumlah yang diotorisasi.

16.8 PROSEDUR AWAL

Page 18: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Salah Satu prosedur awal yang penting adalah menyangkut usaha untuk mendapatkan

pemahaman tentang bisnis dan industri suatu entitas guna mcnetapkan konteks untuk

mengevaluasi prosedur analitis dan pengujian rincian. jika klien adalah pabrikan, maka penting

untuk memahami bauran biaya tetap dan biaya variabel yang terlibat dalam proses pabrikasi. Dan

jika klien itu mcrupakan pengecer, maka penting untuk memahami sumber pasokan produk serta

peran yang dimainkan klien dalam mata rantai distribusi ini.

16.9 PROSEDUR ANALITIS

Hal yang sangat penting dilakukan ketika mengembangkan ekspektasi yang akan

digunakan dalam mengevaluasi data analitis bagi klien adalah penelaahan atas pengalaman dan

kecenderungan industri klien. Sebagai contoh, dengan mengetahui penurunan yang tajam dalam

rasio perputaran persediaan klien yang mencerminkan keadaan perusahaan tersebut, dapat

membantu auditor untuk menyimpulkan bahwa penurunan itu tidak mengindikasikan kesalahan

yang berhubungan dengan keberadaan data klien yang digunakan dalam menghitung rasio

perputaran persediaan., melainkan mengindikasikan masalah penilaian yang berkaitan dengan

penurunan permintaan yang mungkin akan diikuti oleh menurunnya harga pasar.

16.10 PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI

Pengujian ini me1ibatkan prosedur pemeriksaan dokumen pendukung dan penelusuran

uutuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan setiap transaksi yang mempengaruhi saldo

persediaan.

Pengujian Ayat Jurnal atas Akun Persediaan

Sebagian atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengujian

bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim.

Contoh vouching ayat jurnal yang tercatat dalam akun persediaan mencakup pemeriksaan

dokumen pendukung.

a.    Ayat jumal debet dalam persediaan barang dagang atan bahan baku ke faktur penjual,

laporan penerimaan, dan pesanan pembelian.

b.    Ayat jumal debet dalam persediaan barang dalam proses atau barangjadi ke catatan biaya

pabrikasi dan laporan produksi.

Page 19: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

c.    Ayat jnrnal kredit pada persediaan barang dagang dan barang jadi ke dokumen dan catatan

penjualan.

d.   Ayat jumal kredit pada persediaan bahan baku dan barang dalam proses ke catatan biaya

pabrikasi dan laporan produksi.

16.11 PENGUJIAN RINCIAN SALDO

Mengamati Perhitungan Persediaan Fisik Klien

Prosedur ini diwajibkan apabila persediaan merupakan ha1 yang material bagi laporan keuangan

sebuah perusahaan.

SAS 1 (AU 331.09),piutang dan persediaan,mcnyatakan bahwa dari pengujian substantive ini

auditor akan memperoleh pengetahuan langsung mengenai efektifitas perhitungan persediaan

klien serta tingkat keandalan yang dapat diberikan atas asersi manajemen sehubungan dengan

kuantitas dan kondisi fisik persediaan.

Penetapan Waktu Dan Luas Pengujian

Penetapan waktu tergantung pada system persediaan yang dianut klien dan efektifitas

pengendalian internal. Dalam systcm persediaan periodic, kuantitas ditentukan melalui

perhitungan fisik,dan semua perhitungan telah ditentukan pada tanggal tertentu yang mendekati

tanggal neraca.

Dalam system persediaan perpektual dengan pengendalian internal yang efekiif,perhitungan

fisik dapat dilakukan dan dibandingkan dengan catatan persediaan pada tanggal interim.Dalam

kasus ini prosedur ini dapat dilakukan selama atau setelah akhir periode yang diaudit.

Rencana Perhitungan Persediaan

Perhitungan persediaan fisik dilakukan sesuai dengan rencana atau daftar intruksi,yang

mencakup hal-hal seperti :

Nama karyawan yang bertanggung jawab untuk mengawasi perhitungan persediaan

Tanggal perhitungan

Lokasi-lokasi yang dihitung

Intruksi terinci mengenai perhitungan akan dilakukan

Penggunaan dan pengendalian label persediaan bernomor urut serta lembar ikhtisar

Ketentuan mengenai penangangan penerimaan,pengirman dan perpindahan barang

Page 20: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Pemisahan atau identitikasi barang yang bukan milik klien.

Melaksanakan Pengujian

Meneliti kecermatan para karyawan klien mengikuti rencana perhitungan persediaan.

Memastikan bahwa semua barang dagang telah diberi label.

Menentukan label persediaan bernomor urut dan lembar kompilasi telah dikendalikan

dengan semestinya.

Melakukan pengujian perhitungan dan menelusuri kuantitas.

Mewaspadai wadah-wadah yang kosong yang mungkin ada.

Mewaspadai persediaan barang yang rusak dan usang.

Menilai kondisi umum persediaan.

Mengidentifikasi dokumen penerimaan dan pengiriman terakhir yang digunakan.

Mengajukan pertanyaan tentang eksistensi barang persediaan yang lambat

pergerakannya.

Persediaan Yang Ditentukan Dengan Sampel Statistik

Perhitungan ini harus diamati apabila dianggap perlu sesuai dengan situasinya. Selain itu

auditor harus memperoleh bukti mengenai kelayakan metode yang digunakan untuk menentukan

kuantitas yang diperlukan.

Pengamatan Persediaan Awal

Auditor mungkin akan ditunjuk sesudah persediaan awal dihitung atau diminta untuk

memberikan laporan mengenai laporan keuangan dari satu atau lebih periode sebelumnya.

Jika sebelumnya klien belum pernah diaudit, maka auditor dapat memperoleh kepuasan audit

dengan menelaah ikhtisar perhitungan yang pernah dilakukan klien, menguji transaksi persediaan

sebelumnya, dan menerapkan pengujian laba kotor terhadap persediaan.

Dampak Terhadap Laporan Auditor

Page 21: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Apabila bukti yang mencukupi belum diperoleh sehubungan dengan persediaan awal atau

auditor tidak bisa mengamati perhitungan persediaan akhir, maka auditor dilarang untuk

mengeluarkan laporan audit satndar.

Aplikabilitas Pada Asersi Seperti konfirmasi piutang usaha, pengamatan perhitungan

persediaan oleh klien juga berlaku pada banyak asersi. Pengujian ini merupakan sumber bukti

yang utama tentang eksistensi persediaan. Di samping itu, pengujian ini juga berhubungan

drngan asersi – asersi berikut :

Asersi Penjelasan

 

Kelengkapan Kuantitas yang melebihi catatan perpetual menunjukkan

bahwa catatan tidak lengkap.

Penilaian atau alokasi Kuantitas yang diamati merupakan dasar untuk mengkompilasi

total nilai dolar dalam ikhtisar persediaan.

Barang yang rusak dan usang yang diamati dapat dinilai sebesar nilai realisasi bersih.

Namun pengamatan tidak dapat memberikan bukti mengenai asersi hak dan kewajiban karena

barang yang ada di tangan mungkin disimpan menurut kontrak konsinyasi, atau untuk

kemudahan salah satu pelanggan yang sudah memegang hak milik

Pengujian Klerikalatas Akurasi Daftar Persediaan

Setelah perhitungan fisik dilakukan, klien menggunakan label atau lembar perhitungan

persediaan untuk menyusun atau mengkompilasi daftar semua barang yang dihitung.Harga

barang – barang persediaan itu kemudian dicantumkan untuk mendapatkan total nilai dolar

persediaan yang ada ditangan. Karena daftar ini menjadi dasar bagi klien untuk membuat setiap

ayat jurnal yang diperlukan dalam menyesuaikan persediaan yang tercatat agar sesuai dengan

Page 22: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

yang ada di tangan, auditor harus melakukan penujian klerikal tertentu untuk memastikan bahwa

daftar itu akurat dan menyajikan secara akurat hasil perhitungan fisik.

Pengujian klerikal atas akurasi meliputi perhitungan kembali total yang tampak dalam daftar

persediaan dan memverifikasi akurasi perkalian antara kuantias dengan harga per unit atas dasar

pengujian.

Pengujian Penetapan Harga Persediaan

Pengujian ini mencakup pemeriksaan atas dokumentasi pendukung baik untuk harga

pokok maupun nilai pasar persediaan. Jadi, pengujian ini terutama berhubungan dengan asersi

penilaian atau alokasi. Pengujian ini juga menyangkut penentuan bahwa prosedur penetapan

harga yang digunakan konsisten dengan yang digunakan dalam tahun – tahun sebelumnya.

Review atas catatan persediaan perpetual dan pengajuan pertanyaan kepada klien harus

memungkinkan auditor untuk menentukan baik dasar maupun metode penetapan harga yang

digunakan dalam menetapkan harga kuantitas persediaan. Sebaliknya, konsistensi penetapan

harga ini, dapat ditetapkan dengan melihat kembali kertas kerja tahun sebelumnya dalam audit

yang berulang dan / atau laporan keungan sebelumnya.

Pengujian Harga Pokok Persediaan Yang Diproduksi

Sifat dan luas pengujian penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi yang

dilakukan auditor tergantung pada realibilitas catatan akuntansi biaya klien dan metode yang

digunakan oleh klien dalam mengakumulasikan biaya – biaya tersebut.

Apabila asersi klien mengenai sifat persediaan berhubungan dengan hal – hal yang sangat

bersifat teknis, auditor mungkin memerlukan bantuan para pakar dari luar. Sebagai contoh, hal

ini mungkin saja terjadi, dalam perusahaan minyak yang memiliki mutu minyak dan pelumas

yang berbeda, atau pada took perhiasan yang memiliki permata dengan karat yang berbeda dan

jam tangan hiasan permatanya berlainan.

Mengkonfirmasi Persedian Pada Lokasi – Lokasi Di Luar Entitas

Apabila persediaan klien disimpan di gudang atau pada jasa penyimpan (custodian) luar,

maka auditor harus memperoleh bukti mengenai eksistensi persediaan itu melalui komunikasi

langsung dengan si penyimpan. Jenis bukti ini akan dianggap memadai kecuali bila jumlah yang

Page 23: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

terlibat merupakan proposi yang signifikan dari aktiva lancer atau total aktiva. Dalam kasus ini,

AU 331.14 menyatakan bahwa auditor harus menerapkan satu atau lebih dari prisedur – prosedur

berikut ini :

Pengujian prosedur pemilik untuk menyelidiki penjaga gudang dan mengevaluasi

kinerja penjaga gudang.

Mendapatkan laporan akuntan independent mengenai prosedur pengendalian yang

diterapkan penjaga gudang berhubungan dengan penyimpanan barang dan, jika ada,

penjaminan tanda terima, atau menerapkan prosedur alternative atas gudang untuk

mendapatkan keyakinan yang layak bahwa informasi yang diterima dari penjaga

gudang dapat diandalkan.

Mengamati perhitungan fisik barang, jika praktis dan layak.

Jika tanda terima gudang sudah dijaminkan sebagai agunan, maka konfirmasikam

kepada pemberi pinjaman mengenai rincian yang berkaitan dengan tanda terima yang

dijaminkan itu ( atas dasar pengujian jika tepat).

Memeriksa Perjanjian Dan Kontrak Konsinyasi

Auditor juga harus mengajukan pertanyaan kepada manajemen tentang semua barang

yang disimpan atas dasar konsinyasi. Jika barang disimpan atas dasar konsinyasi, maka syarat –

syarat dalam perjanjian itu harus diperiksa.

Pengujian Rincian Saldo: Estimasi Akuntansi

Tanggung jawab auditor atas kualitas terbatas hanya sebagai pengamat yang telah cukup

memperoleh informasi mengenai hal itu. Ini berarti bahwa auditor hanya diharapkan menentukan

apakah persediaan sudah berada dalam kondisi siap dijual, digunakan atau dikonsumsi, dan

apakah ada barang yang usang, lambat bergerak, atau rusak. Auditor memperoleh bukti

mengenai kondisi umum atau keusangan dengan :

Mengamati perhitungan persediaan yang dilakukan klien

Melakukan scanning atas catatan persediaan perpetual untuk mengetahui barang –

barang yang lambat bergerak

Menelaah laporan produksi pengendalian mutu

Page 24: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

Selain itu, auditor juga dapat menggunakan pengalamannya sebatas yang memungkinkan dan

menelaah penjualan persediaan setelah akhir tahun untuk menentukan kewajaran harga pokok

bila dibandingkan dengan harga jual sesudahnya. Misalnya, auditor biasanya akan :

Membandingkan harga pokok barang – barang persediaan dengan catalog penjualan

tahun berjalan.

Menelaah perputaran persediaan setelah akhir tahun

Mempertimbangkan apakah perubahan dalam biaya pengganti merupakan indicator

berubahnya kondisi pasar

Mengajukan pertanyaan kepada klien mengenai persediaan yang lambat bergerak dan

usang serta nilai persediaan yang dapat direalisasi melalui penjualan

16.12      Komparasi Pelaporan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum

Dalam pelaporan persediaan di laporan keuangan, persediaan harus dilaporkan di neraca

dengan pengelompokan tertentu berdasarkan kelompok utama persediaan pada perusahaan yang

bersangkutan, demikian pula untuk harga pokok penjualan yang akan dilaporkan dalam laporan

laba rugi. Selain itu, dalam laporan perlu diungkapkan metode harga pokok yang digunakan,

penjaminan persediaan dalam rangka penarikan utang, dan adanya komitmen pembelian.

Bukti tentang penyajian dan pengungkapan diperoleh melalui pengujian substantif. Bukti

selanjutnya bisa diperoleh melalui review atas notulen rapat dewan komisaris dan hasil

pengajuan pertanyaan kepada manajemen. Berdasarkan bukti dan pembandingan antara laporan

keuangan klien dengan prinsip akuntansi berlaku umum, auditor menentukan ketepatan

penyajian dan pengungkapan.

Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh melalui berbagai pengujian substantif, auditor

akan dapat menarik kesimpulan untuk setiap tujuan audit saldo rekening persediaan.

Jasa – Jasa Bernilai Tambah dalam Siklus Produksi

Manajemen persediaan merupakan proses inti yang harus dikelola dengan baik oleh

setiap perusahaan pabrikasi, pedagang grosir, serta pengecer agar dapat mencapai tujuan

profibilitas dan arus kas. Pada saat mengevaluasi masalah – masalah seperti nilai realisasi bersih

persediaan, auditor harus memperhitungkan risiko bisnis klien, risiko adanya produk pengganti

Page 25: Resume Audit - Chapter 16 Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia

atau perebutan pangsa pasar oleh pesaing, serta harus berbagi pengetahuan dan pemehaman

tentang hal ini dengan klien.