ATSIRI bener

6
15 1 MINYAK ATSIRI Mimi Nurminah, STP, M.Si PERKEMBANGAN MINYAK ATSIRI INDONESIA Seb elum per ang duni a II: minya k atsi ri Indo nesi a ada 6 jen is Tahu n 1970 -an menj adi 8 jeni s Tahun 1993 menja di 14 jen is Tahu n 2000 -an menj adi 40-a n jeni s VOLUME EKSPORT INDONESIA BERFLUKTUASI Volu me eksp ort dan impo rt dunia meni ngka t seti ap tahu n Indonesia pernah menjadi nomor 1 produsen minyak atsiri Sekarang hanya termasuk kelompok sepuluh besar produsen minyak atsiri Faktor penyebab: Perkembangan teknologi pengolahan m. atsiri di negara maju begitu pesat tapi Indonesia tdk mampu menguasainya, belum ada industri yg mengolah m. atsiri menjadi barang yg siap dikonsumsi Sentra Produksi Minyak Atsiri Jumlah minyak atsiri yg diperdagang kan di dunia 70 jenis, di Indonesia yg ada 40  jenis Beberapa jenis minyak atsiri yg se dang dikembangkan di Indonesia: akar wangi, cendana, cengkih, jahe, kamper, kayu manis, kayu putih, kemukus, kenanga, lada, nilam, pala, sereh wangi, adas, eucalyptus, gagang bunga cengkeh, gandapura, kapulaga, lemon, melati, orange, palmarosa, pepermint Sentra m. atsiri di Indonesia * Aceh: minyak nilam, pala * Sumut : minyak nilam * Sumbar : minyak pala * Bengkulu: minyak jahe * Jawa Barat: minyak akar wangi, sereh wangi, daun cengkeh, jahe * Jawa Tengah: minyak daun cengkeh, jahe kenanga * Maluku: minyak pala dan kayu putih * NTT : minyak cendana Negara Konsumen M. Atsiri Indonesia: AS, Belanda, Belgia, Hongkong, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Perancis, Singapur, Spanyol dan Swiss Hambatan dan tantangan pengembangan minyak atsiri di Indonesia *Aspek Produksi<<< kurangnya pengetahuan dlm hal budidaya tanaman sebagai bahan baku, teknik pengolahan, peralatan penyulingan <<< hasil belum optimal, rendemen dan mutu tidak konsisten * Tataniaga<<< panjangnya mata rantai pemasaran di dalam negeri (sehingga mutu tidak seragam), kebiasaan eksp ortir menjual secara forward sale (harga didikte oleh importir) * Harga berfluktuasi<<<perha tikan perkembangan harga, tingkat produksi disesuaikan dengan pangsa pasar yg ada. * Barang jadi dan industri hili r<<<btk masih setengah jadi diekspor, tapi mengimpor btk yg  jadi. Hal ini terjadi krn Indon esia belum menguasai teknologi menjadi produk hilir/jadi. Jika teknologi bisa dikuasai, mk bisa produksi minyak atsiri bentuk jadi, seperti minyak wangi (industri parfum), penyedap rasa, lotion tubuh, obat-obatan (pembunuh nyamuk, bakteri) Faktor yg mempengaruhi mutu minyak atsiri 1. Pengadaan bahan baku: - pemilihan lokasi lokasi yg ideal utk budiday a - cara p engolahan lahan - pema kaian variet as - pelaksanaan budi daya - pema nenan 2. penanganan pascapanen <<< berkaitan dgn mutu dan rendemen. Cth: bunga kenanga tidak boleh lebih dari 1 malam ditunda penyulingannya. Akar wangi stelah dipanen, ditunggu dulu lebih 1 bln , daun nilam dikeringanginkan 2-3hari

Transcript of ATSIRI bener

Page 1: ATSIRI bener

8/17/2019 ATSIRI bener

http://slidepdf.com/reader/full/atsiri-bener 1/6

15

1

MINYAK ATSIRIMimi Nurminah, STP, M.Si

PERKEMBANGAN MINYAK ATSIRIINDONESIA

Sebelum perang dunia II: minyak atsiri Indonesiaada 6 jenisTahun 1970-an menjadi 8 jenisTahun 1993 menjadi 14 jenisTahun 2000-an menjadi 40-an jenis

VOLUME EKSPORT INDONESIABERFLUKTUASI

Volume eksport dan import dunia meningkatsetiap tahun

Indonesia pernah menjadi nomor 1produsen minyak atsiri

Sekarang hanya termasuk kelompoksepuluh besar produsen minyak atsiri

Faktor penyebab:Perkembangan teknologi pengolahan m.

atsiri di negara maju begitu pesat tapiIndonesia tdk mampu menguasainya,

belum ada industri yg mengolah m. atsirimenjadi barang yg siap dikonsumsi

Sentra Produksi Minyak Atsiri

Jumlah minyak atsiri yg diperdagangkandi dunia 70 jenis, di Indonesia yg ada 40

jenis

Beberapa jenis minyak atsiri yg sedangdikembangkan di Indonesia: akar wangi,cendana, cengkih, jahe, kamper, kayumanis, kayu putih, kemukus, kenanga,lada, nilam, pala, sereh wangi, adas,eucalyptus, gagang bunga cengkeh,gandapura, kapulaga, lemon, melati,orange, palmarosa, pepermint

Sentra m. atsiri di Indonesia

* Aceh: minyak nilam, pala* Sumut : minyak nilam* Sumbar : minyak pala* Bengkulu: minyak jahe* Jawa Barat: minyak akar wangi, sereh wangi,

daun cengkeh, jahe* Jawa Tengah: minyak daun cengkeh, jahe

kenanga* Maluku: minyak pala dan kayu putih* NTT : minyak cendana

Negara Konsumen M. Atsiri Indonesia:

AS, Belanda, Belgia, Hongkong, Inggris, Jepang,Jerman, Kanada, Perancis, Singapur, Spanyol

dan Swiss

Hambatan dan tantangan pengembanganminyak atsiri di Indonesia

*Aspek Produksi<<< kurangnya pengetahuandlm hal budidaya tanaman sebagai bahanbaku, teknik pengolahan, peralatanpenyulingan <<< hasil belum optimal,rendemen dan mutu tidak konsisten

* Tataniaga<<< panjangnya mata rantaipemasaran di dalam negeri (sehingga mututidak seragam), kebiasaan eksportir menjualsecara forward sale (harga didikte olehimportir)

* Harga berfluktuasi<<<perhatikanperkembangan harga, tingkat produksidisesuaikan dengan pangsa pasar yg ada.* Barang jadi dan industri hili r<<<btk masihsetengah jadi diekspor, tapi mengimpor btk yg

jadi. Hal ini terjadi krn Indonesia belummenguasai teknologi menjadi produk hilir/jadi.Jika teknologi bisa dikuasai, mk bisa produksiminyak atsiri bentuk jadi, seperti minyak wangi(industri parfum), penyedap rasa, lotion tubuh,obat-obatan (pembunuh nyamuk, bakteri)

Faktor yg mempengaruhi mutu minyak atsiri

1. Pengadaan bahan baku:- pemilihan lokasi lokasi yg ideal utk budidaya- cara pengolahan lahan- pemakaian varietas- pelaksanaan budi daya- pemanenan

2. penanganan pascapanen <<< berkaitan dgnmutu dan rendemen.

Cth: bunga kenanga tidak boleh lebih dari 1malam ditunda penyulingannya. Akar wangistelah dipanen, ditunggu dulu lebih 1 bln ,daun nilam dikeringanginkan 2-3hari

Page 2: ATSIRI bener

8/17/2019 ATSIRI bener

http://slidepdf.com/reader/full/atsiri-bener 2/6

Page 3: ATSIRI bener

8/17/2019 ATSIRI bener

http://slidepdf.com/reader/full/atsiri-bener 3/6

15

3

3. Penyulingan dgn air dan uapLebih murah, rendemen cukup baik, mutumasih dapat diterima<<<lebih banyakdigunakan di negara-negara berkembang

Peralatan penyulingan:1. Ketel suling (retort)2. Pendingin (condensor)3. Penampung hasil kondensasi (receiver)Khusus utk penyulingan dgn uap, perlu alatketel uap

SUMBER-SUMBER MINYAK ATSIRI

Minyak tetap(nabati/fixed oil)<<<tumbuhanpenghasil minyak yg kurang me-ngandung bau/aroma dan tidakmudah menguap

Minyak atsiri(minyak terbang/volatile oil)<<<tumbuhan penghasil minyak yg

sangat mengandung aroma danmudah menguap

Kulit pohon terdapat:- minyak atsiri- getah dan damar(resin)<<<balsem

Di dalam minyak atsiri terkandung:- terpene- aldehid- alkohol- ester- ketone

Bahan-bahan yg terdapat di dalam minyakatsiri <<<kemungkinan mrpk sisa-sisa

metabolisme tumbuh-tumbuhan

digunakan tumbuhan utk:- menarik serangga utk membantu

penyerbukan- mengusir serangga perusak

Perkiraan pembentukan minyak atsiri di dalamtanaman

Unsur yg mengandung aroma mungkin terbtkdi dalam hijau daun (chloroplast). Disitu, unsurbersatu dgn glukosa, menciptakan glukosidayg disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Ditempat tertentu, seperti bunga dan akar,tumbuhan mengeluarkan zat penawar (enzim)yg menyerbu glukosida, hingga terbtk minyakatsiri

Contoh tanaman dan bagian tanaman ygmenghasilkan minyak atsiri:

- Akar: akar wangi, kemuning- Biji : pokat, kapulaga, kasturi, lada, pala,- Buah: adas, jeruk, jintan, ketumbar,kemukus- Bunga: cempaka kuning, cengkih, kenanga,

melati, mawar, sedap malam, srikantaangsana, srigading

- Daun: cengkeh, nilam, sereh wangi, cemaragimbul, kunyit, selasih, sirih, semanggikemuning, kaki kuda, kunyit, kunci

- Kulit kayu: kayu manis, akasia, sintok,selasihan ka u te a

- Ranting: cemara gimbul, cemara kipas

- Rimpang: bangle, jahe, lengkuas, jeringau,lempuyang sari, temu hitam, temu

lawak, temu putra

- Seluruh bagian: akar kucing, bandotan, ingguselasih, sudamala, trawas

Minyak atsiri yg dihasilkan dari suatu jenis tanamanbisa memiliki aroma yg berbeda dan rendemen ygberbeda

yg mempengaruhi: iklim, keadaan tanah, sinarmatahari, cara pengolahan

Serai Sitronella (Cymbopogon nardus) ditanam diP. Jawa dgn bibit dari Srilangka

Hasilnya: Serai Jawa lebih unggul dalam kadar & aroma dibandingkan dgn serai Srilangka

Page 4: ATSIRI bener

8/17/2019 ATSIRI bener

http://slidepdf.com/reader/full/atsiri-bener 4/6

15

4

TANAMAN PENGHASIL MINYAK ATSIRI DANSIFATNYA:1. Akar wangi

Di perdagangan Internasional hanya dikenal:minyak akar wangi dari P. jawa (Java vetiveroil) dan Kepulauan Reunion (reunion vetiveroil).Minyak akar wangi yg baik: warna coklatkemerahan, berat jenis dan putaran optis ygtinggi, aroma yg kuatKomponen penyusun: vetiveron, vetiverol,vetivenil vetivenat, asam palmitat, asambenzoat dan vetivena

Sifat: sukar menguap, sehingga sangat baik utkpengikat (fixative) wangi yg lain dalam satuanparfum agar wangi tahan lama. Bisa dicampurdalam segala perbandingan dgn minyak lain,seperti: minyak cendana, nilam, bunga mawarKemasan: botol kaca, drum berlapis timahputih

MINYAK CENDANA (Sandalwood oil)*Diperoleh dgn cara menyuling serbuk atauirisan jantung kayu

* memiliki titik didih ti nggi, sehinggapenyulingan lama

* rendemen minyak 3-5%* kandungan minyak: santalol* 25 % dari Indonesia (Sumba, Timor, Sulsel)* menurut para pembuat minyak wangi : dariIndonesia paling baik* Dapat juga mengikat minyak minyak wangilain (violet, rose, ambrette)

MINYAK CENGKEH1. Clove oil

* hasil sulingan serbuk kuntum cengkeh kering<<utk farmasi, penyedap masakan, wewangian

* Kandungan: eugenol(90%), eugenil acetat,methyl n-hepthyl alcohol, benzhyl alcohol,methyl salicylate, methyl n-amyl, dan terpenecaryo-phylene

2. Clove stem oil* hasil sulingan serbuk tangkai kuntum cengkeh3. Clove leaf oil* hasil sulingan daun cengkehKEMASAN: Eugenol dan phenol sangat mudahbersenyawa dgn besi , shg harus dikemas botolkaca, drum aluminium dan drum timah putih

TERPENEHidrokarbon yg banyak ditemukan di dalam

minyak atsiri

Terpene(C5H8)n

n=jumlah unit isoprena yg terkait <<<disebut juga aturan isoprena/aturanC5

Unit-unit isoprena dapat dihubungkanbersama-sama kepala ke ekor untukmembentuk rantai linier atau membentukcincin

Kosakata ilmiah Internasional:terp- + ena

Berasal dari bahasa Latin abadpertengahan <<< terbentina <<<dikenal abad 14

Isomer hidrokarbon C10H16

Banyak terpene hidrokarbon ygmengandung senyawa oksigen<< contoh : alkohol, aldehid danketon <<<

mengandung isoprenahidrokarbonCH2=C(CH3)CH=CH2 (aturanisoprena, Wallach 1887)

Klasifikasi terpene hidrokarbonberdasarkan jumlah unit isoprena :

hemiterpenes :jlh unit isoprena 1monoterpenes : “ 2sesquiterpenes: “ 3diterpenes : “ 4sesterpenes : “ 5triterpenes : “ 6tetraterpenes : “ 8polyterpenes : tdd rantai panjangbanyak unit isoprena

Contoh hemiterpenes: asamisovaleric, prenol

Contoh monoterpenes:geraniol, terpineol, limonene,kamfer, mentol, citral, nerol, pinene

Contoh sesquiterpenes : nerolidol,farnesol

Contoh diterpenes: retinol,retinadan fitol (dikenal sebagai antiinflamasi, antimikroba

Page 5: ATSIRI bener

8/17/2019 ATSIRI bener

http://slidepdf.com/reader/full/atsiri-bener 5/6

15

5

Contoh sesterpenes: geranilfarnesol

Contoh triterpenes: squalene

Contoh tetrapertenes: karoten (ProVit A)

Contoh polyterpenes: karet alam

Terpene dimodifikasi secara kimia(oksidasi/penataaan ulang kerangka

karbon)<<<senyawanya disebutterpenoid

Pemurnian minyak atsiri

1. Secara kimia

dilakukan dengan menambah bahan-bahankimia yang dapat menyerap warna,meningkatkan ion logam yang bereaksi dengankomponen-komponen minyak, bahan kimiaatau senyawa pengompleks tertentu.

3 Cara pemurnian secara kimia:(1) Adsorpsi menggunakan adsorben sepertibentonit, arang aktif, atau zeolit(2) Larutan senyawa pembentuk kompleksdengan menggunakan EDTA (Ethylene DiamineTetra Acetic Acid), asam sitrat dan asam

tartarat(3) menghilangkan senyawa terpen(terpeneless) untuk meningkatkan efek aroma,sifat kelarutan dalam alkohol encer, kestabilandan daya simpan minyak atsiri

Proses adsorpsi: Metode adsorpsi merupakanproses penyerapan suatu zat (adsorbat) padapermukaan suatu bahan penyerap (adsorben).

Dalam adsorpsi terjadi proses pengikatan olehpermukaan adsorben padatan atau cairanterhadap adsorbat atom-atom, ion-ion ataumolekul-molekul lain. Adsorben yangdigunakan dapat bersifat polar maupunnonpolar. Adsorben polar berupa silika gel,alumina, dan beberapa jenis tanah liat.Adsorben nonpolar berupa arang (karbon danbatubara) dan arang aktif. Arang aktif merupakan adsorben yang lebih baik daripadatanah liat (fuller earth) karena dapat menyerapzat warna sebanyak 90% dari jumlah zat warnayang terdapat dalam minyak.

Namun demikian, arang aktif dapatmenyebabkan kehilangan minyak cukup besarkarena arang aktif mempunyai pori-pori yangbanyak sehingga luas permukaannya menjadibesar. Besarnya luas permukaan tersebutmenyebabkan minyak yang tertinggal padaarang aktif akan besar pula. Proses adsorpsidigunakan dalam menyerap warna yangdisebabkan oleh senyawa non logam, tetapitidak mampu menyerap warna yangdisebabkan oleh senyawa logam sehinggawarna minyak nilam hasil pemurnian denganmetode adsorpsi tetap gelap. Penggunaanarang aktif 2% meningkatkan kejernihan dari4% menjadi 13,1% sedangkan penggunaanbentonit 2% dari 4% menjadi 14,1%.

Pengkelatan: Pengkelatan merupakan prosespengikatan logam dengan cara menambahsenyawa pengkelat yang membentuk komplekslogam. Proses pengkelatan dilakukan dengancara yang sama dengan adsorpsi hanya denganmengganti adsorben dengan senyawa

pengkelat. Beberapa senyawa yang dapatberfungsi sebagai bahan pengkelat diantaranyaasam sitrat, asam malat, asam tartarat danEDTA.

Proses pengikatan logam merupakan proseskeseimbangan pembentukan komplek logamdengan senyawa pengkelat atau logam padaminyak atsiri bereaksi dengan senyawapengkelat membentuk senyawa komplekssehingga logam pada minyak atsiri yangdipucatkan menjadi berkurang. Prosespengkelatan dipengaruhi oleh konsentrasisenyawa yang ada, jenis pengkelat, kecepatandan cara pengadukan, waktu kontak dan teknikpenyaringan.

Metode Terpeneless: Metode ini merupakanpenghilangan senyawa terpen atau terpenelessbiasa dilakukan terhadap minyak atsiri yangakan digunakan dalam pembuatan parfumkarena minyak yang dihasilkan akanmemberikan aroma lebih baik. Ada dua carapenghilangan terpen, memakai kromatografikolom dengan zat penyerap alumina danekstraksi menggunakan alkohol encer.Penghilangan senyawa terpen atau terpenelessdengan menggunakan alkohol encer padaminyak dapat meningkatkan kadar patchoulialkohol dari 31,69% menjadi 55,29%.

Page 6: ATSIRI bener

8/17/2019 ATSIRI bener

http://slidepdf.com/reader/full/atsiri-bener 6/6

15

6

2. Teknik pemurnian minyak atsiri dapatdilakukan secara fisika.Penyulingan ulang: Metode penyulinganulang dilakukan dengan menambah air padaperbandingan minyak dan air sekitar 1:5 dalamlabu destilasi, kemudian campuran didestilasi.Dalam metode ini bahan yang disuling kontak

langsung dengan air mendidih. Secara berkalaperlu ditambahkan air supaya sisa penyulingantidak hangus. Pemanasan sebaiknya dilakukanmenggunakan pipa pemanas uap air (sistemtertutup) untuk menghindari kerusakanminyak. Metode penyulingan ulang digunakanuntuk memisahkan komponen-komponen yangterdapat dalam suatu larutan atau campuranantara fasa uap dan fasa air.

Penyulingan ulang minyak dapat meningkatkannilai transmisi (kejernihan) dari 4% menjadi83,4%, menurunkan kadar Fe dari 509,20 ppmmenjadi 19,60 ppm, menurunkan kadarpatchouli alkohol dari 30,4% menjadi 6,10%dan meningkatkan bilangan ester dari 8.331%menjadi 14.089%. Namun, kelemahannya: (1)kadar patchouli alkohol rendah, (2)pengerjaannya butuh waktu lama, (3)menggunakan bahan bakar lebih banyak untukpemanasan, (4) minyak atsiri rentan rusakakibat penggunaan suhu tinggi, dan (5)komponen minyak yang dihasilkan tidaklengkap.

Penyulingan hampa udara terfraksi:Metode penyulingan hampa udara terfraksiadalah suatu metode penyulingan yangbertujuan untuk memisahkan dua komponenatau lebih cairan berdasarkan perbedaan titikdidihnya pada kondisi tekanan sangat rendah(tekanan tidak lebih dari 5-10 mmHg). Denganteknik ini akan dihasilkan fraksi dengan derajatkejer-nihan yang tinggi, namun kandunganpatchouli alkohol yang dimiliki sangat rendah.Sebaliknya, residu yang dihasilkanmengandung patchouli alkohol dengankemurnian yang tinggi, tetapi berwarna gelap.Sistem ini pemakaiannya terbatas, karenakomponen bertitik didih tinggi terdekomposisidi bawah titik didihnya.

Penyulingan sistem papan bertingkat:Prinsip kerja adalah dengan mengalirkanminyak pada sejumlah plat kaca yang disusunbertingkat dengan laju alir bahan dankemiringan tertentu sehingga minyak mengalirmelalui plat dengan memanfaatkan pengaruh

gaya gravitasi. Pergerakan minyak melewatipapan bertingkat dapat menguapkankomponen-komponen yang berbau gosong.

Papan bertingkat juga dapat menahan partikel-partikel pengotor yang mempunyai koefisiengesekan (friksi) besar sehingga meningkatkankejernihan minyak. Proses pemurnian dengan

papan bertingkat dapat menurunkan bilanganasam dan dapat memperbaiki beberapa sifat fisikminyak seperti peningkatan berat jenis dan i ndeksbias. Sebuah penelitianmemperlihatkan permurnian minyak pada akarwangi dengan cara papan bertingkat menghasilkanpeningkatan mutu paling baik dengan kemiringanplat 1.5° dan laju alir bahan 0.22 ml/detik dengan

jumlah plat sebanyak 3 plat. Memakai metodesistem papan bertingkat tidak akan ada komponenminyak yang hilang. (sumber: Sintha Suhirman.2009. Aplikasi Teknologi Pemurnian UntukMeningkatkan Mutu Minyak Nilam. PengembanganTeknologi TRO (1): 15-21)