Atlas Benih (jilid 2)

of 87 /87
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN BOGOR - INDONESIA Jilid II Vol. 5 No. 1, November 2011 PUBLIKASI KHUSUS

Embed Size (px)

Transcript of Atlas Benih (jilid 2)

  • 1.BADAN PENELITIAN DANPENGEMBANGAN KEHUTANANBALAI PENELITIAN TEKNOLOGIPERBENIHAN TANAMAN HUTANBOGOR - INDONESIAJilid IIVol. 5 No. 1, November 2011PUBLIKASI KHUSUS

2. ATLAS BENIHTANAMAN HUTAN INDONESIAOleh :BuharmanDharmawati F. DjamanNurin WidyaniSudradjat S.Publikasi Khusus diterbitkan olehBalai Penelitian Teknologi PerbenihanTanaman Hutan BogorJl. Pakuan Ciheuleut Po. Box 105 Bogor 16001Telp/Fax : (0251) 8327768E-mail : [email protected] pertama : Vol. 3 No. Oktober 2001Cetakan kedua : Vol. 4 No. 2 November 2004Cetakan ketiga : Vol. 5 No. 1 November 2011ISBN : 979-96134-3-4 3. BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTANJL. PAKUAN CIHEULEUT PO. BOX 105 BOGOR 16001TELP. (0251) 8327768-380065Fax : (0251) 8327768, E-mail : [email protected], November 2011ISBN : 979-96134-3-4 4. PENYUNTING :Jilid IIBUHARMANDHARMAWATI F DJAMANNURIN WIDYANISUDRADJAT S..PUBLIKASI KHUSUSVol. 5 No. 1, November 2011BADAN PENELITIAN DANPENGEMBANGAN KEHUTANANBALAI PENELITIAN TEKNOLOGIPERBENIHAN TANAMAN HUTANBOGOR - INDONESIA 5. KATA PENGANTARBenih tanaman hutan merupakan unsur strategis, karena benih mengawalipengembangan segenap fungsi hutan, dari hutan untuk industri sampai hutanuntuk perlindungan tanah dan air, flora, fauna dan sumber plasma nutfah sertauntuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu ketersediaan informasi benihtanaman hutan merupakan salah satu faktor kunci yang sangat diperlukan dalammenunjang keberhasilan pembangunan kehutanan.Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia jilid II ini merupakan kelanjutan dariAtlas Benih Tanaman Hutan Indonesia jilid I (memuat 23 jenis) yang telah diterbitkanpada bulan September 2000. Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia jilid II inimemuat informasi tentang 26 jenis benih tanaman hutan yaitu Bakau, Cempakakuning, Cendana, Dahu, Damar mata kucing, Eboni, Johar, Kaliandra, Kayu afrika,Kayu kuku, Kepuh, Kesambi, Khaya, Ki hiyang, Krasikarpa, Nagasari, Nyatoh, Panggalbuaya, , Puspa, Sawo kecik, Sentang, Sonokembang, Suren, TakirdanTisuk.Risalah benih tanaman hutan yang dimuat di dalam buku ini merupakan hasilkajian dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Teknologi Perbenihan(BTP) Bogor dan hasil-hasil penelitian instansi terkait. Pemberian nomor jenisbenih dalam buku ini diawali dengan nomor 24 (Bakau) sampai 49 (Tisuk). Hal inikarena buku ini merupakan kelanjutan dari Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesiajilid I yang memuat informasi tentang 23 jenis benih.Rasa terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasidalam penyusunan buku ini. Secara khusus ucapan terima kasih kami sampaikankepada para peneliti BTP dan Tim Penyunting. Semoga Allah SWT memberkahikita semua dan keberadaan buku ini bermanfaat.Semoga buku ini bermanfaat.Pterygota alataBogor, Oktober 2001Kepala Balai,IR. H. BUHARMANNIP. 080 028 086 6. KATA PENGANTAR CETAKAN KEDUABuku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, merupakan publikasi khusus yangditerbitkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan, berisiinformasi teknologi perbenihan tanaman hutan dalam bentuk praktis cukup lengkapdan mudah diaplikasikan di lapangan.Sampai dengan tahun 2003, buku ini telah terbit dalam empat jilid dan memperolehrespon positif dari para pengguna benih (users). Hal ini terbukti dengan banyaknyapermintaan akan buku tersebut baik dari instansi pemerintah, swasta maupunmasyarakat umum.Oleh karena keterbatasan cetakan setiap jilid dan untuk dapat memenuhi kebutuhanpara pangguna, maka secara bertahap Balai Penelitian dan PengembanganTeknologi Perbenihan melakukan pencetakan ulang Buku Atlas Benih TanamanHutan Indonesia. Untuk tahun 2004 ini pencetakan ulang dilakukan untuk BukuAtlas BenihTanaman Hutan Indonesia Jilid II.Di dalam pencetakan kedua ini telah dimasukkan beberapa penyempurnaan, antaralain adanya restrukturisasi Departemen Kehutanan dan Perkebunan menjadiDepartemen Kehutanan, perbaikan redaksional sebagaimana tercantum pada ralatcetakan pertama dan lain-lain.Semoga buku ini bermanfaatBogor, November 2004Kepala BalaiIr. Darmawan Budiantho, MPNIP. 080 052 517 7. KATA PENGANTAR CETAKAN KETIGADalam rangka diseminasi hasil penelitian yang lebih efisien, praktis dan efektif,maka Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) Bogormenerbitkan publikasi khusus yaitu buku Atlas Benih Tanaman Hutan Jilid II. BukuAtlas Benih ini berisi informasi tentang 26 jenis benih tanaman hutan.Karena buku ini memperoleh respon positif dari para pengguna benih, terbukti daribanyaknya permintaan buku dari instansi pemerintah, swasta maupun masyarakatumum, maka Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan secarabertahap melakukan pencetakan ulang BukuAtlas BenihTanaman Hutan Jilid II.Di dalam pencetakan ketiga, Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Jilid II ini telahdisertai beberapa penyempurnaan, antara lain adanya perubahan nomenklatur unitkerja dari Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor menjadi Balai PenelitianTeknologi Perbenihan Tanaman Hutan, perbaikan redaksional sertapenyempurnaan lainnya.Semoga buku ini bermanfaatBogor, November 2011Kepala BalaiIr. Kusmintardjo, M.Agr.Sc.NIP. 195603081983031004 8. DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ..................................................................................................... iDAFTAR ISI ................................................................................................................. vI. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1II. PENJELASAN ISI RISALAH ................................................................................... 1III. RISALAH BENIH TANAMAN HUTAN .................................................................... 524. Bakau ( BI.) .......................................................................... 725. Cempaka kuning ( L.) ............................................................. 1126. Cendana ( Linn. ) ........................................................................ 1327. Dahu ( (Blanco) Merr & Rolfa) ............................................... 1628. Damar mata kucing ( ) .................................................................. 1829. Eboni ( Bakh) .......................................................................... 2130. Johar ( Lamk.) ............................................................................... 2331. Kaliandra ( Meissn.).............................................................. 2632. Kayu afrika ( Engl. ).................................................................... 2933. Kayu kuku ( Thw.) ............................................................... 3234. Kepuh ( Linn.) .............................................................................. 3535. Kesambi ( Merr.) ...................................................................... 3836. Khaya ( C. DC.) .......................................................................... 4037. Kihiang ( Benth.)........................................................................... 4238. Krasikarpa ( ) ........................................................................... 4439. Nagasari ( L.) .................................................................................... 4840. Nyatoh ( sp.).......................................................................................... 5041. Panggal buaya ( (Roxb.) DC.) ............................................... 5242. Pterygota ( R. Br) .......................................................................... 5543. Puspa ( Korth.) ............................................................................. 5844. Sawo kecik ( Dubard.) .................................................................. 6045. Sentang ( (J ack) Jacobs ...................................................... 6346. Sonokembang ( Willd.) ............................................................ 6647. Suren ( (Blume) Merr.)....................................................................... 6948. Takir ( BI. )........................................................................... 7249. Tisuk ( Roxb.) ..................................................................... 74III. GLOSARI ............................................................................................................... 77Rhizophora apiculataMichelia champacaSantalum albumDracontomelon daoShorea javanicaDiospyros celebicaCassia siameaCalliadra calothyrsusMaesopsis eminiiPericiopsis moonianaSterculia foetidaSchleichera oleosaKhaya anthotecaAlbizzia proceraAcacia crassicarpaMesua ferreaPalaquiumZanthoxyllum rhetsaPterygota alataSchima wallichiManilkara kaukiAzadirachta excelsaPterocarpusindicusToona sureniDuabanga moluccanaHibiscus macrophyllusv 9. I. PENDAHULUANII. PENJELASAN ISI RISALAHDi tengah kesibukan memperbaiki kondisi hutan di Indonesia, kebutuhan akan informasitentang benih bermutu terus meningkat sejalan dengan tingkat perkembanganpembangunan kehutanan itu sendiri. Situasi ini disebabkan oleh kendala-kendala yangdihadapi dalam melaksanakan kegiatan tersebut, sulitnya mendapatkan sumber benihyang dapat menjamin hutan yang dibangun adalah berkualitas dan mempunyai nilai ekonomiyang tinggi. Upaya pemerintah untuk memecahkan masalah tersebut telah diterbitkanPeraturan Pemerintah No.14 Tahun 1995 dimana untuk mengetahui benih bermutu perluadanya pengujian laboratorium. Selain itu asal benih yang dikumpulkan harus berasaldari zona pengumpulan benih, untuk menjadi menjamin kualitas benih.Untuk membantu dan mendukung pembangunan kehutanan yang dilaksanakan oleh parapelaksana di lapangan seperti BUMN, BUMD, swasta dan peminat, diperlukan informasihasil penelitian dalam format sederhana, mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan.Pemberdayaan dan sosialisasi hasil Litbang perbenihan tanaman hutan merupakan salahsatu wujud nyata yang harus dilaksanakan.Balai Litbang Teknologi Perbenihan (BP2TP) Bogor bertugas melaksanakan kegiatan dalambidang penelitian perbenihan tanaman hutan telah melakukan penelitian-penelitian dibidangteknologi penanganan benih, teknologi pembiakan vegetatif dan bidang lainnya yangmenunjang pembangunan kehutanan. Hasil-hasil penelitian perbenihan yang dilakukanoleh BP2TP maupun hasil penelitian dari institusi lain dikaji secara komprehensif ini dikemasmenjadi paket informasi yang berupa Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid II yangmudah dipahami para pengguna. Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid II ini memuat26 jenis dan merupakan kelanjutan dari Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid I (23jenis).Nama perdagangan merupakan nama kayu yang sudah lazim dikenal dalam perdagangan.Penggunaan nama perdagangan seringkali merupakan nama sekelompok jenis tanamanyang memiliki ciri sifat dan kegunaan kayu yang hampir sama. Sebagai contohmerupakan nama perdagangan dari genus dan untuk kelompokjenis dalam genusNama ilmiah/botanis adalah nama yang diberikan pada suatu jenis tanaman yang dilihatdari ciri-ciri yang dimiliki dan disesuaikan dengan nomenklaturnya yang teridiri dari genusdan penunjuk species (yang menjadi ciri dari suatu species) dan diikuti oleh namapenemunya sebagai contoh Merr.Merupakan beberapa nama ilimiah/botanis yang diberikan untuk satu species olehpenemunya masing-masing karena kecenderungan kemiripan ciri-ciri yang dimilikinya.Sebagai contoh Syn:Nama perdaganganNama ilmiah/BotanisSinonimmerantimerah keruingShoreaDipterocarpus.Toona sureniXanthoxylum rethsa (DC), Fagra retsha.1 10. Sebaran TumbuhMusim BuahPengumpulan BenihEkstraksi BenihPenyimpanan BenihPerkecambahan BenihSebaran tumbuh merupakan sebaran alami dan daerah dimana terdapat sumber benihnya.Penulisan sebaran tumbuh dilakukan dalam satuan propinsi atau satuan regional, kecualijika diketahui secara pasti lokasi keberadaannya.Umumnya, musim buah tanaman hutan bervariasi dan dapat dijadikan 2 kelompok besaryaitu yang berbuah pada musim kemarau (Juni-Agustus) dan disebut dengan kelompokbenih ortodoks seperti (Sengon). Sedangkan yangberbuah pada musim hujan biasanya disebut dengan kelompok benih rekalsitran yaituberbuah pada bulan November-Februari, contohnya jenis-jenis sp.,Diantara kedua kelompok ini terdapat kelompok kecil denganmusim buah terjadi pada musim kemarau dan musim hujan.Pengumpulan benih mencantumkan bagaimana mengetahui kemasakan buah yangbiasanya ditandai dengan adanya perubahan warna kulit, cara pemanenan buah maupunciri-ciri buah sudah dapat dipanen. Sebagai keterangan tambahan dicantumkan mengenaibentuk dan ukuran buah, serta jumlah benih rata-rata dalam satuan berat kilo.Ekstraksi benih didefinisikan sebagai kegiatan mengeluarkan dan membersihkanbenih dari bagian-bagian lain buah, seperti tangkai, kulit dan daging buah. Dikenal duamacam ekstraksi benih yaitu ekstraksi keying yang dilakukan terhadap buah berbentukpolong spp., dan jenis-jenis yang memiliki daging buah yang keringsedangkan ekstraksi basah dilakukan terhadap jenis-jenis yangmemiliki daging buah yang basah seperti dan Padajenis-jenis dan jenis lainnya yang bersayap, ekstraksi dilakukan dengancara membuang sayapnya.Kemampuan benih untuk disimpan bervariasi. Ada 2 golongan besar sifat benih dalampenyimpanan : (1) Benih ortodok, dimana kelompok ini benihnya dapat disimpan lamapada kadar air rendah (4 - 8 %) dengan temperatur rendah (4 -18 C) dan RH 40 - 50%. (2)Benih rekalsitran, dimana benih dalam kelompok ini yang tidak dapat disimpan lama (1- 4minggu) pada kadar air (20 - 50%) dengan kondisi temperatur dan kelembaban yangsedang (18-20 C, RH 50- 60%).Uji perkecambahan benih dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakangerminator (alat pengecambah benih) dengan media kertas dan metoda uji = UDK (Uji Diatas Kertas), UAK (Uji Antar Kertas) dan UKDdp (Uji Kertas digulung dalam plastik). Ujiperkecambahan benih di rumah kaca umumnya menggunakan media tanah halus, pasirhalus, serbuk gergaji dan media lainnya, dapat berupa campuran atau tidak dicampur.Acacia sp., Paranserianthes falcatariaAgathis Azadirachtaindica, Dipterocarpaceae.(Acacia Toona sureni)(Swietenia macrophylla),Gmelina arborea, Melia azedarach.Dipterocarpaceae2 11. Media sebelum digunakan harus disterilkan dahulu dengan cara pemanasan dalam oventemperatur 103 2C untuk media kertas dan dilakukan penggorengan untuk medialainnya.Perlakuan pencegahan terhadap serangan hama penyakit benih dapat dilakukan sebelumbenih disimpan, selama penyimpanan, uji perkecambahan dan persemaian. Pencegahanhama dan penyakit dimaksudkan agar kecambah yang tumbuh serta bibitnya di persemaiandapat tumbuh sempurna, sehingga penanaman dapat berjalan dengan baik.Kondisi kecambah ketika siap untuk dibesarkan dalam persemaian merupakan awal darikegiatan persemaian. Persiapan bibit sebelum ditanam meliputi kondisi persemaian sepertinaungan, media bibit, pemupukan dan pemeliharaan lainnya. Pemupukan bibit dipersemaian yang intensif dan baik, akan berpengaruh terhadap kesiapan dalampenanaman di lapangan.Pencegahan Hama dan PenyakitPersemaian3 12. 5III. RISALAH BENIH TANAMAN HUTAN 13. 6 14. 24. BAKAU BI.)(Rhizophora apiculataOleh:Yulianti B. dan Rina KurniatyNama perdagangan : Bakau Bini (Tarakan), Bakau Leutik (Jawa Barat), Jangkah(Bali), Tanjang Wedok (Probolinggo), Kajang-kajang (Luwu,Sulsel),Tokei (Palopo)Nama botanis : BI.Famili : RhizophoraceaeSebaranTumbuh : Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan,Seluruh Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,Kalimantan Timur, Seluruh Sulawesi, Maluku, NusaTenggaraTimur, Irian Jaya.Musim Buah : Pohon bakau berbuah tiap tahun, namun waktunya tidakbersamaan untuk setiap tempat. Umumnya berbuah padabulan Juli-Desember , untuk daerah pantai utara Jawaberbuah lebat pada bulan Januari-Maret .Pengumpulan Benih : Tegakan BI. hidup diantarapertemuan laut dan daratan yang umumnya dikenalsebagai daerah ekoton atau disebut pula sebagai zonasiproksimal, yaitu terdekat dengan laut . Kondisi yangdemikian cukup sulit dalam pengumpulan benihnya,karena benih umumnya terbawa oleh arus laut, sehinggapengumpulan benih dilakukan dengan cara memanjatpohon induk dan mengunduhnya. Tanaman berumur 8tahun sudah dapat dijadikan pohon induk. Ciri buahmatang adalah ditandai dengan perubahan warna buahRhizophora apiculataRhizophora apiculata7))2)7 15. maupun kotiledonnya, serta keadaan dimana hampirlepasnya buah dari bonggolnya. Buah matang ditandaidengan warna kotiledon merah dengan hijau kecoklatanBenih yang sudah diunduh dikumpulkan, kemudiandilakukan seleksi dan sortasi yaitu memilah benih yangsehat dan masak yang ditandai oleh warna kotiledon coklatkemerahan atau kekuningan, kokoh serta bebas dari hamapenyakit maupun luka mekanis. Ukuran benih bakau inicukup besar sehingga dalam 1 kg benih terdapat 46benih.Ekstraksi Benih : Ciri khusus famili Rhizophoraceae diantaranya adalahvivipar, yaitu bunga dibuahi menjadi buah, biji akan tumbuhsecara kontinyu tanpa dominasi dan akar berkembangdiikuti oleh perpanjangan hipokotil dad bawah . Prosesvivipari ini berlanjut menjadi hipokotil, dan hipokotil inilahyang disebut benih, dengan ukuran yang cukup besar, yaitupanjang hipokotil antara 15-30 cm . Untuk itu kegiatanekstraksi tidak perlu dilakukan, namun perlu dilakukansortasi berdasarkan wama dan kesehatannya.Penyimpanan Benih : Benih bakau termasuk kelompok benih rekalsitran ataubenih yang sulit disimpan, kadar air benih segar adalah54,14%, namun dapat diturunkan hingga 31,5% dan benihmampu berkecambah dengan baik. Benih rhizophoramampu disimpan hingga 4 minggu dalam media simpanserbuk gergaji di ruang AC, dengan daya kecambah tetap100% dan kadar air rata-rata 45,54% .Perkecambahan Benih : Perkecambahan benih diluar habitatnya dilakukan dengancara sebagai berikut, benih disemaikan dalam mediacampuran tanah, kompos dan pasir dengan perbandingan1:1:1 . Ukuran polybag yang digunakan tinggi 20 cm dandiameter 15 cm. Karena media yang digunakan tanahdarat, maka media perlu disiram dengan air garam.Penyiraman dilakukan pada awal penyemaian dengankonsentrasi 2,5%. Sedangkan dalam pemeliharaandilakukan penyemprotan dengan menggunakan pupukcair mass mikro (bahan aktif N 15%, P 0 15%, K O 15%,MgS.Fo.Bo.Co.Cu.Mn.Zn dan vitamin) dengan dosis 2 mltiap 1 liter air, penyemprotan dilakukan awal penyemaiandan setiap 1 minggu sekali selama 4 minggu. Rata-ratabenih mulai keluar tunas daun pada hari ke 35-45 setelah2)8).6)1)7)1)1)7)2 5 Z8 16. disemai. Namun perakaran keluar setelah disimpanselama 1 minggu dan tidak mempengaruhi kecepatankeluarnya daun.Pencegahan Hama : Hasil identifikasi hama pada sp di kawasanhutan Angke, Kapuk (DKI-Jakarta) ditemukan hama(Cossidae, Lepidoptera). Carapengendaliannya adalah dengan pemangkasan,penjarangan yaitu bertujuan menciptakan kondisilingkungan yang tidak disukai oleh serangga hama .Selain itu umumnya ditemukan hama laba-laba, carapengendalian untuk hama ini adalah dengan menanamvegetasi (rumput, waru, ketapang) dan memasang bambuperangkap . Hama lain yang menyerang jenis bakau iniadalah L.,sp, sp, danficcus , penanggulangannya adalahdengan menggunakan insektisida Florbac Fc dan Azodrin15 WSC.Persemaian : Umumnya persemaian dan pembibitan jenis bakau inidilakukan mendekati tempat tumbuhnya dan benihlangsung disemaikan sekaligus disapih pada kantongplastik (ukuran 15 x 20 cm) yang telah berisi media(campuran lumpur dan pasir, 2 : 1). Bedeng sapihberukuran 1 x 5 m atau 1 x 10 m dengan arah utara selatandan diberi naungan dengan intensitas 50% setinggi 1 m .Sebaliknya lokasi penyapihan terendam pada saat airpasang dengan frekuensi 20 kali/bulan.1) Anggaraeni, Y.N. 2000. Pengaruh Media Simpan, Ruang Simpan dan LamaPenyimpanan Propagul terhadap Viabilitas Benih Skripsi.Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanain Bogor. Tidakditerbitkan.2) Anwar, C. dan E. Subandiono. 1996. Pedoman Teknis Penanaman Mangrove. BadanPenelitian dan Pengembangan Kehutanan. BogorRhizophoraZeuzera confertaPlannococcus lilamus, Coccus hesperiumCerococcus Aulacopsis ChionapsisChrysomphalusRhizophora apiculata.3)4)52))DAFTAR PUSTAKAdan Penyakit9 17. 3) Hardi, TTW. 1997. Serangan Hama Mangrove dan Tingkat Kerusakannya di HutanMangrove DKI Jakarta. Buletin Penelitian Hutan No.608. Puslitbang Hutan danKonservasiAlam. Bogor.4) Irianto, R.S.B. dan Mieke Suharti. 1994. Kerusakan Tanaman Bakau sp.oleh Laba-laba dan Kemungkinan Pengendaliannya. Buletin Penelitian HutanNo.559. Puslitbang Hutan dan KonservasiAlam. Bogor.5) Intari, S.E. 1997. Pengendalian Hama Kuku Sisik Sp.) Yang MenyerangTanaman Mangrove di Bali. Buletin Penelitian Hutan No.605. Pusat PenelitianHutan dan KonservasiAlam. Bogor.6) Kongsachai, J. 1998. Forest Ecological Study of Mangrove Silviculture. Ph.D.Disertation at Faculty ofAgriculture, Kyoto University. Japan. Unpublished.7) Martawijaya, A. I. Kartasujana, Y l. Mandang, Soewanda A.P dan K. Kadir. 1989. AtlasKayu Indonesia Jilid II). Badan Litbang Kehutanan. Departemen Kehutanan.Bogor.8) Muslim, R.M. 1995. Pengaruh Lama Perendaman Hormon IBA dan Pemupukan NPKterhadap Pertumbuhan Semai Bakau Poir). Skripsi. JurusanManajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidakditerbitkan.9) Tamiguchi, K.; S. Takashima and O. Suko. 1999. The Silviculture Manual for Mangrovein Bali and Lombok. Ministry of Forestry and Estate Crops in Indonesia andJapan International CorporationAgency.Rhizophora(Chionapsis(R. mucronata10 18. 25. CEMPAKA KUNING (Michelia champaca L.)Oleh :Dharmawati F. DjamanNama Perdagangan : Indonesia : cempaka kuning, Jeumpa (Aceh), capaka(Halmahera), kantil (Jawa), Malaysia : Champaka (Sabah),Chempaka merah (Peninsular)Nama Botanis :Famili : MagnoliaceaeMichelia champaca LSinonim : Bakh. f., auct. Non DC.SebaranTumbuh : India, Sri Lanka, Burma, Indo-Cina, southern Japan, Taiwan,Thailand, Peninsular Malaysia, Philippina, Indonesia :Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan SundaKecil . Tumbuh sampai ketinggian 1200 m dpl di tanahsubur.Musim Buah : Musim bunga dan buah berlangsung sepanjang tahun.Pengumpulan Benih : Buah dikumpulkan dengan cara memotong ranting buahdengan menggunakan galah berkait. Buah masak ditandaidengan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadicoklat tua .Ekstraksi Benih : Ranting buah yang berisi buah masak disimpan dandigantung pada suhu kamar sampai kulit buah merekah,kemudian benih yang berwarna hitam dipisahkan darikulitnyaMichelia pixifera Michelia velutina1,2)2)11 19. Perkecambahan Benih : Benih ditabur dengan cara ditanam sedalam 0.5 cmke dalam media tanah, calon akar menghadap ke bawahkemudian ditutup dengan satu lapis media. Mediaperkecambahan adalah campuran tanah dan pasir (1:1)yang dimasukan kedalam polybag 8 x 5 cm, disimpandi bedeng dengan naungan 60%.Pencegahan Hama : Sampai saat ini belum banyak diketahui, terlihat adapenyerangan ulat pada pucuk-pucuk daun. Untukmenanggulangi seranga ulat pada pucuk-pucuk daundisemprot dengan insektisidaPersemaian : Media bibit adalah campuran pasir+ tanah + kompos daun( 7: 2: 1). Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2minggu dengan pupuk NPK cair (5 g/1 It air) setiap 2minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur duabulan. Dalam persemaian diperlukan shading-net dengannaungan 40%.1) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan,Departemen Kehutanan, h 758.2) Sosef, MSM., L.T. Hong, S. Prawirohatmodjo (ed.). 1998. Plant resources of South EastAsia 5 (3).TimberTrees : Lesser-knownTimbers, Prosea, Bogor. Indonesia.DAFTAR PUSTAKAdan Penyakit12 20. 26. CENDANA Linn.)(Santalum albumOleh :Agus A. Pramono dan BuharmanNama Perdagangan :Famili : SantalaceaeSebaranTumbuh : Jenis ini menyukai daerah semak belukar yang kering,terlebih lagi bila sekitarnya terdapat savana atau padangrumput, tersebar di daerah semi arid dengan musimkemarau yang nyata, denga tipe iklim D dan E (Schmidt-Ferguson), ketinggian tempat 50-1200 m dpl, dan curahhujan 625-1.625 mm/th . Tanaman ini tumbuh tersebardi daerah tropis dan subtropis. Daerah yang paling banyakditumbuhi adalah India dan Indonesia. DiIndonesia sebagian besar tumbuh di NTT, sebagian kecildi Bali, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur . Di NTT yangmemiliki populasi cendana tinggi antara lain di Ajaubaki,Oenutnanan, Siso, Buat, Niki-niki, Kikoi dan Netpala(Kabupaten Timor Tengah Selatan). Di Jawa Tengahtegakan cendana tedapat di Kabupaten KarangAnyar danWonogiri. Di daerah Istimewa Yogyakarta tegakan cendanaterdapat di hutan Wanagama (Gunung Kidul). Di Balitegakan cendana terdapat di Bali BaratCendana, SandalwoodNama Botanis : Linn.Santalum album2,4,5)5.6)2,3,7,9)Santalum album13 21. 14Musim Buah : Cendana berbuah dua kali dalam setahun. Di NTT buahdapat dijumpai pada bulan-bulan Maret-April danSeptember-Oktober. Di Jawa Tengah dan DIY cendanaberbuah pada bulan Juni-Agustus .2,7)Pengumpulan Benih : Buah diunduh saat buah masak fisiologis, yaitu buahberwarna kuning kecoklatan yang dipetik pada saatmasih dipohon. Benih yang telah berwarna hitam dapatdiambil ketika masih di pohon atau dikumpulkan daribawah pohon yang baru jatuh, namun dayaberkecambahnya lebih rendah daripada buah yangberwarna kuning kecoklatan . Benih berbentuk bulat,berukuran kecil 0.55 - 0.90 cm x 0.60-0.95 cm.Ekstraksi Benih : Biji diekstraksi segera setelah pengunduhan. Ekstraksidengan cara buah diremas-remas kemudian dicucidengan air, hingga benih bersih dari daging buah.Penyimpanan Buah : Benih dikering-anginkan ditempat teduh hingga kadar airmencapai 5-8%, selanjutnya disimpan dalam kantongplastik atau kaleng kedap udara. Disimpan di Refrigeratorpada suhu 4 C atau ruang berAC suhu 20 C .Perkecambahan Benih : Kondisi penaburan yang optimal adalah suhu 25-27 C,pada tempat yang ternaungi. Benih ditanam dengankedalaman 1 cm, dengan media pasir yang telahdisterilkan. Sebelum penaburan, biji cendana dilukai kulitbuahnya dan dilanjutkan dengan perendaman dalam airselama 12 jam, atau dalam asam giberelic 0,005% selama1 jam. Bibit yang telah berumur 2 bulan atau telah berdaun4 siap untuk dipindahkan dari bak/bedeng tabur ke kantungsemai bersama-sama dengan inang primer.Pencegahan Hama : Sebelum disimpan, benih diberi perlakuan disinfektanuntuk menekan perkembangan jamur dan bakteri.Persemaian : Penyemaian dapat dilakukan dengan cara benih ditanamlangsung di kantong semai, atau didahului denganpenaburan di bak/bedeng tabur. Media semai adalahcampuran tanah dan pasir. Untuk jenis tanah yang kurangsubur, perbandingan tanah dan pasir adalah 3:1 danditambah dengan pupuk kandang (5%). Penanaman bijidapat langsung dilakukan di kantong semai. Bersamadengan penanaman biji cendana, di dalam kantong semai,ditanam pula inang primer, misalnya benih cabai besar ataustek bayam merah ( sp). Bibit cendana11)11)O O 2)OAlthemanteradan Penyakit 22. dipersemaian memerlukan naungan. Diberi naunganselama 2 bulan bila bibit berasal dari bak/ bedeng tabur,atau selama 4 bulan bila benih disemaikan langsung dikantung semai, sebelum penanaman dilapang sebaiknyadilakukan pemilihan Iokasi dan penanaman inangsekunder.1) Anonim. 1984. Menanam Pohon Cendana.Trubus. Desember 1984.2) Balai Penelitian Kehutanan. 1992. Perkembangan Penelitian dan PengembanganCendana di Nusa Tenggara. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.Balai Penelitian Kehutanan. Kupang.3) Effendi, M. 1992. Pemilihan Calon Pohon Pinus plus Cendana diKabupaten Timor Tengah Selatan. Santalum nomor :11, 1992. DepartemenKehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai PenelitianKehutanan. Kupang. P. 1-9.4) Kasmudjo. 1988. Tinjauan Sifat Fisika Kayu Cendana, dalam kaitannya sebagai BahanPatung / ukiran. Duta Rimba. Juli-Agustus. Perum Perhutani.5) Komar,TE.1990. Mengenal Cendana. Duta Rimba.115-116/XVI/1990. Januari- Februari.Perum Perhutani.6) Pramono, A.A. & Yulianti B. 1997. Sumber Benih Cendana, Masalah dan AlternatifPemecahannya. Prosiding Ekspose Hasil Penelitian dan PengembanganTeknologi Perbenihan Kehutanan. Buletin Teknologi Perbenihan 5(2): 168-175.BalaiTeknologi Perbenihan. Bogor.7) Pramono, A.A. & Yulianti B. 2000 Identifikasi Sumber Benih(Cendana) di NTT, Jawa Tengah dan DIY. Tekno benih V(1): 26-35. BalaiTeknologi Pebenihan. Bogor.8) Sinaga, M dan Burhaman. 1996. Teknologi Budidaya Cendana Linn)dan kajian kelembagaannya. Sylvatropika. No: 4, Oktober 1996. Badan Penelitiandan Pengembangan Kehutanan. Jakarta.9) Suharti, M dan Natawiria, D. 1977. Penyakit "konmeo" pada Tanaman Cendana diSumberklampok, Bali. Laporan No. 149. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.10) Zanzibar, M. Dan S.Z. Siregar. 1990. Penentuan tingkat kemasakan, kondisi ruangsimpan dan periode simpan benih cendana Linn). LaporanUji Coba BalaiTeknologi Perbenihan No. 99. Bogor.11) Zobel, B dan Talbert, J. 1984. Applied Forest Tree Improvment. Waveland Press Inc.Prospect Height. Illionis.DAFTAR PUSTAKA(Santalum album)Santalum album(Santalum album(Santalum album15 23. 27. DAHU (Bainco) Rolfa)(Dracontomelon dao Merr &Oleh :Rina KurniatyNama Perdagangan : DahuNama Botanis : dao (Blanco) Merr & RolfoSinonim : Blume (1850)edule (Blanco) Skeel (1912)Famili : Anacardiaceae.SebaranTumbuh : Seluruh Sumatra, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTT, Maluku, Irja ,India, Burma,Thailand, Cambodia .Musim Buah : Oktober-Februari .Pengumpulan Benih : Buah masak dikumpulkan dari atas pohon dengan jalanmemanjat dibantu dengan galah berkait. Buah masakdicirikan dengan kulit buah berwarna kuningEkstraksi Benih : Buah diperam dalam karung selama 1 malam, kemudiandigosok dengan tangan sampai daging buah lepas.Setelah itu dicuci bersih, kemudian diangin-anginkan ).Penyimpanan Benih : Dengan persen kecambah awal 33%, menjadi 11% setelahdisimpan 1 bulan, 7% setelah 2 bulan dan 0.5% setelahdisimpan 4 bulan . Benih yang disimpan dalam tabungplastik tertutup pada ruang ber AC masih dapatberkecambah dengan baik (86%) setelah 3 minggupenyimpanan .DracontomelonDracontomelon mangiferumDracontomelon4)3)1,413)2))1,5).16 24. Perkecambahan Benih : Benih mulai berkecambah pada hari ke 20 dengan rata-rata persen kecambah 33%. Di Malaysia berkecambah85-95% dalam waktu 28-67 hari .Persemaian : Bibit disapih setelah umur 1-2 bulan dimasukan kedalamkantong plastik ukuran 10 x 15 cm yang sudah dilubangibawahnya. Setelah tinggi 20-30 cm bibit siap ditanam dilapangan.1) Kurniaty, R. 1999. Teknik Peningkatan Kualitas Benih Jenis Kayu MewahLaporan Penelitian Tahunan Balai Penelitian UjungPandang.2) Kurniaty, R. dan D. Syamsuwida. Belum Terbit. Penyimpanan Benih Dahu3) Lemmens, RHMJ; I. Soerianegara and W.C. Wong. 1995. Plant Resources of South -East Asia no. 5(2)TimberTrees : Minor ComercialTimbers.4) Martawijaya,A., I. Kartasudjana, Y 1. Mandang, SoewandaA.P. dan K. Kadir. 1989.AtlasKayu Indonesia II. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.5) Sallata, K. M. 1990. Beberapa Jenis Pohon Potensial di Sulawesi yang BelumDibudidayakan. Rimba Sulawesi No. 1. Balai Penelitian Kehutanan UjungPandang.3)Pembiakan Vegetatif : Penanaman di lapangan dapat dilakukan dengan stumpukuran diameter batang 0.5 cm, panjang akar dan batangmasing-masing 10 cm .4)DAFTAR PUSTAKA(Dracontomelon dao).(Darcontomelon dao).17 25. 28. DAMAR MATA KUCING (Shorea javanica)Oleh :Kurniawati P. Putri dan NurhasybiNama Perdagangan : Damar Mata KucingNama Botanis : Shorea javanicaFamili : DipterocarpaceaeSebaranTumbuh : Sebaran alami di Indonesia terdapat di P. Sumatra hinggabeberapa tempat di P. Jawa . Penanaman terbesarterdapat di Sumatra bagian selatan (Lampung Barat,Bengkulu dan Kab. Ogan Komering Ulu) .Musim Buah : Musim berbuah sangat tidak teratur , tetapi umumnyapada bulan November- Maret, musim berbuah lebat setiap4- 5Tahun , 3-5 tahun .Pengumpulan Benih : Buah yang masak ditandai dengan warna sayapkecoklatan, biasanya 9-10 minggu setelah musimberbunga. Buah diunduh dengan cara dipanjat ataudengan menampung buah yang jatuh di lantai hutan .Ekstraksi Benih : Buah hasil pengunduhan diekstraksi dengan caramemotong sayap tanpa dilakukan pengeringan. Seleksibenih dilakukan dengan cara memilih benih yang sehatdan berukuran besar, tidak terserang ulat dan tidak1)4)3)1) 3)3)18 26. busuk Jumlah benih per kg sebanyak 650 buah atau290 buah per liter .Penyimpanan benih : Benih termasuk jenis rekalsitran. Benih yangakan disimpan dimasukkan ke dalam wadah simpanberupa kaleng yang telah dilubangi dan diberi arang atauabu yang lembab dan disimpan dalam ruangan dengansuhu 14 C. Dengan cara ini viabilitas benih dapatdipertahankan selama 2 minggu .Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukandengan cara pembuatan stek batang yang berasal daribibit atau tunas stump yang berumur 2 bulan. Dengancara ini akan dihasilkan persen per akar antara 85-95%.Bahan stek ditanam pada medium campuran gambut,perlite dan vermukulit (1 :1:1). Pangkal batang diolesdengan rootone F yang bertujuan merangsangperkembangan akar stek .1) Bramosto, Y dan Nurhasybi. 1997. Peluang Pemanfaatan Hutan Rakyat Damar MataKucing di Prop. Lampung sebagai Sumber Benih BagiPembangunan Hutan Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan. Prosiding EksposeHasi-hasil Penelitian Balai Teknologi Reboisasi Palembang. Balai TeknologiReboisasi Palembang. Palembang.2) Hendromono, 1996. Perbanyakan Vegetatif dengan Stek Batang. BuletinPenelitian Hutan No. 601, 1996. Pusat Penelitian Hasil Hutan dan KonservasiAlam. Bogor.3) Leppe, D.1994. Teknik Pengadaan Bibit . Prosiding PertemuanIlmiah Hasil Pengembangan Teknologi Reboisasi Palembang. Balai PenelitianTeknologi Reboisasi Palembang. Palembang.4) Sahardjo, G.H.1995. Sumberdaya Terpendam di Krui Lampung Barat. Rimba IndonesiaVol. XXX No. 4, 1995 Hal 10-18. Jakarta.5) Sofyan, A. 1998. Pengaruh Berat Benih Terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Awal3,5)1)O3)2)S. javanica(Shorea javanica)S. javanicaDipterocarpaceaePerkecambahan benih : Media tabur yang digunakan adalah campuran tanah danpasir (1 : 1). Benih ditempatkan dengan caramembenamkan dalam media dengan posisi agak miringdan bagian bekas tangkai buah menghadap ke atas. Bakkecambah sebaiknya diletakkan dibawah naungan .3)DAFTAR PUSTAKA19 27. Damar Mata Kucing di Persemaian. Prosiding Ekspose Hasil-hasil PenelitianBalai Teknologi Reboisasi Palembang. Hal 30-37. Balai Teknologi ReboisasiPalembang. Palembang.6) Sofyan, A. dan A. H. Lukman. 2000. Pengaruh Lama Penyimpanan Benih dan MediaTerhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Damar Mata Kucing. BuletinTeknologi Reboisasi no. 11, 2000. Balai Teknologi Reboisasi Palembang.Palembang.20 28. 29. EBONI ( Bakh)Diospyros celebicaOleh :Rina KurniatyNama Perdagangan : EboniNama Botanis : BakhEbenaceae(Malili, Barru, Maros)September-November.Diospyros celebicaFamili :SebaranTumbuh : Sulawesi Tengah (Poso dan Perisai) dan Sulawesi SelatanMusim Buah :Pengumpulan Benih : Pengunduhan buah dilakukan dengan cara memanjatpohon dan menjatuhkan buah yang masak denganbantuan galah yang dilengkapi dengan sabit . Buah yangmasak ditandai dengan kulit buah berwarna coklat yangbintik-bintik kuning .Ekstraksi benih : Untuk mengeluarkan bijinya, buah dibelah pakai tangankarena buah yang telah masak kulitnya sangat lunak . Tiapbuah berisi 3-6 biji yang berwarna coklat tua. Tiap kg berisi 1100 bijiPenyimpanan Benih : Benih yang disimpan selama 12 hari dalam bubuk arangyang dibasahi berkecambah 70%, setelah disimpan 20hari berkecambah 28% . Sedangkan benih yang disimpandalam alumunium foil selama 3 minggu masih dapat2)1)2)5)2)21 29. berkecambah dengan baik (58,89%) dengan kecambahawal 75Perkecambahan benih : Benih yang ditanam satu hari setelah pengumpulan,berkecambah dalam waktu 17-65 hari sebanyak 85 %.Benih disemaikan dalam bak berkecambah dengan mediatanah campur pasir dengan perbandingan 3:1 . Sebelumdisemai, benih direndam dalam air dingin selama 10 jam .Benih disemai sedalam 1 cm dengan jarak 1 cm danditutup dengan tanah halus . Disiram 1-2 kali sehari.Benih mulai berkecambah setelah 15-17 hari.Pencegahan Hama : Cendawan yang menyerap biji eboni yang telah jatuhadalah .Persemaian : Bibit disapih setelah berumur 1-1,5 bulan dimasukkanke dalam kantong palstik ukuran 10 x 15 cm yang sudahdilubangi bawahnya. Setelah umur 5 - 6 bulan atau tinggi20-30 cm bibit siap ditanam di lapangan.1) Anonim, 1980. Pedoman Pembuatan Tanaman. Direktur Jenderal Kehutanan.Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi No.A55 Jakarta.2) ____________. 1994. Buku Pintar Eboni Bakh). BadanPenelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.3) Hendromono. 1989. Pengaruh Skarifikasi dan Ukuran Benih EboniBakh) terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Awalnya. Buletin PenelitianHutan No.515.4) Kurniaty, R. 1991. Usaha Penyimpanan Benih Eboni Bakh). BuletinPenelitian Hutan No. 542.5) Lemmens, R.H.M.J., I. Soerianegara dan W.C. Wong. 1995. Plant Resources of SouthEastAsia 5(2).TimberTrees : Minor CommercialTimbers.4)2)3)2)2)Peniciolopsis clvariaeformis(Diospyros celebica(Diospyros celebica(Diospyros celebicaDAFTAR PUSTAKAdan Penyakit22 30. 30. JOHAR ( Lamk)Cassia siameaOleh :Dida SyamsuwidaNama Perdagangan :Nama Botanis :Sinonim :Famili : CaesalpiniaceaeJoharLamkVahlCassia siameaCassia javanica, C. floridaSebaranTumbuh : Merupakan jenis asli Asia Tenggara yang tersebar mulaidari Indonesia hingga Sri Lanka. Jenis ini telah diintroduksike India Barat, Amerika Tengah, Florida, Afrika Barat danTimur danAfrika selatan .Musim Buah : Berbuah sekali dalam setahun yaitu pada bulan Agustus- Oktober .Pengumpulan Benih : Buah johar berbentuk polong yang berukuran panjang 15-20 cm. Pengumpulan buah dilakukan dengan cara panjatkarena pohon relatif tidak terlalu tinggi dan mempunyaipercabangan yang banyak. Dapat juga dijolok dari bawahdengan bantuan galah berkait. Polong yang masakfisiologinya berwarna coklat tua kehitaman dandikumpulkan sebelum polong merekahEkstraksi Benih : Ekstraksi buah polong dilakukan dengan caramenjemurnya di bawah sinar matahari selama 2-3 hari.Apabila polong sudah merekah dengan sendirinya benih2)4)4)23 31. 4)3)3)V 1)3 )4)keluar. Benih berbentuk bulat lonjong pipih, agak licinberwarna coklat tua .Penyimpanan Benih : Penyimpanan untuk benih johar tidak memerlukan metodekhusus, cukup disimpan dalam wadah kantong plastikatau kaleng kemudian ditempatkan di ruang kamar biasa .Perkecambahan Benih : Perlakuan pendahuluan yang diperlukan adalah denganmerendam benih dalam air panas kemudian biarkanhingga air dingin selama 12-14 jam dapat juga direndamair mengalir selama 48-72 jam (2-3 hari). Dengan memberiperlakuan terlebih dahulu maka benih akan berkecambahdalam waktu 12-17 hari .Pembiakan egetatif : Perbanyakan dapat dilakukan juga dengan stek batangPencegahan Hama : Hama yang menyerang benih selama penyimpanan atauterbawa sejak pengumpulan biasanya sejenis ulatserangga. Pencegahannya dengan cara menyemprot/merendam benih selama 5-10 menit dengan larutaninsektisida sebelum disimpan.Persemaian : Penyapihan dari bak kecambah ke wadah sapih (kantongplastik) dilakukan ketika semai berumur 2-3 minggu dansemai siap ditanam dilapangan setelah 10-12 bulandalam penyapihan . Pembibitan dipersemaianmemerlukan pemupukan dan penggunaan media yangtepat untuk mendapatkan bibit yang baik. Pupuk kandangpaling tepat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhandibandingkan pupuk anorganik NPK. Sementara mediayang baik adalah campuran pasir dan tanah denganperbandingan sama .1) Forest/Fuelwood Research and Development Project (F/FRDP). 1992. GrowingMultipurpose Trees on Small Farms. Bangkok, Thailand. Winrock International195 + ix pp.2) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan.Departemen Kehutanan, Jakarta.3) International Institute of Rural Recontruction (IIRR). 1992. Seed and Plant Propagation,Agroforestry Technology Information Kit (ATIK). Dept. Of Environmental and NaturalResources.The Philippines.DAFTAR PUSTAKAdan Penyakit24 32. 4) Syamsuwida, D; N. Yuniarti; KR Putri, M Zanzibar; A. Muharman, ER. Kastiana danE. Ismiati. 2000. Pemanfaatan Teknologi Perbenihan dalam PengembanganHutan Rakyat. BalaiTeknologi Perbenihan. Laporan No.300.25 33. 31. KALIANDRA ( Meissn)Calliandra calothyrsusOleh :Dede J. Sudrajat, Dharmawati F. Djaman dan Nurin WidyaniNama Perdagangan :Nama Botanis :SebaranTumbuh : Kaliandra merupakan tanaman eksotik yang berasal dariAmerika Tengah dan pertama masuk ke Indonesia (PulauJawa) pada tahun 1936 dari Guatemala sebagai tanamanpelindung di perkebunan kopi. Daerah terbaik bagipertumbuhannya yaitu daerah tropik basah denganketinggian 1800 m dpl dengan curah hujan antara 2000-4000 mm/th. Di Kenya, tanaman ini dapat tumbuh dengancurah hujan 1000 mm/th, sedangkan di daerah asalnyadapat tumbuh pada curah hujan 700 mm/thn. Di P. Jawa,kaliandra dapat tumbuh sampai daerah denganketinggian 1500 m dpl, di Amerika Latin sampai 1800 mdpl dan di Kenya sampai 2000 m dpl. Tanaman ini dapatbertahan hingga pada musim kering sampai 3-6 bulantanpa menggugurkan daunnya.Keadaan suhu pada daerah penanaman merupakanfaktor utama dalam pertumbuhan karena di Hawaii danKenya tingkat pertumbuhannya menurun drastis di bawahsuhu rata-rata 20C/thn.KaliandraMeissnFamili : LeguminosaeCalliandra calothyrsus26 34. Kaliandra termasuk tanaman yang mempunyaikemampuan beradaptasi tinggi terhadap berbagai jenistanah yang agak asam (pH sampai 5.0) dan juga tahanterhadap genangan air. Dalam percobaan yang telahdilakukan di Bandung, ternyata pada pH 4,6-5,1 tanamanini dapat tumbuh dengan baik dimana terkandung 2,6-3,6% bahan organik dengan kandungan N rendah dansangat rendah untuk Pdan K .Musim buah : Dari hasil pengamatan di Sri Lanka, ternyata musim bungayang terbanyak adalah pada bulan April dan November.Secara umum, bunga mekar pada malam hari dari jam16.00-18.00 dan masa reseptif pollen dari jam 19.00-21.00malam . Bunga mekar sekitar 16-19 jam. Bunga mekarhanya satu malam dan akan layu pada hari berikutnya.Setelah 3-4 bulan polongnya akan matang. Lamanya masapembungaan adalah 4 bulan dan berlangsung sepanjangtahun Di Indonesia, kalindra berbunga sepanjang tahun,tetapi produksi buah terbanyak adalah pada musimkemarau ( Juni-September) .Pengumpulan Benih : Buah berbentuk polong. Buah (polong) yang masakberwarna coklat . Jumlah benih mencapai 14.000-19.000setiap kilonya .Ekstraksi Benih : Buah (polong) yang masak setelah dijemur di bawah sinarmatahari selama 1-2 hari akan membuka danmenampakkan benih di dalamnya. Benih terlihatmengkilap, hitam, berbentuk seperti tetesan air mataseperti benih Leucaena tetapi agak sedikit besar .Penyimpanan Benih : Benih disimpan dalam refrigerator pada suhu 4 C dapatmempertahankan viabilitasnya setelah 2,5 tahun. Akantetapi bila benih kaliandra disimpan dalam kantong katunpada suhu ruang maka vaibilitasnya akan turun dari 75%menjadi 60% dalam 1 tahun. Namun penyimpanan benihkaliandra untuk periode yang lama tidak selalu diperlukankarena kaliandra berbuah secara terus menerussepanjang tahun .Perkecambahan Benih : Benih ditaburkan tanpa menggunakan perlakukanpendahuluan. Tetapi benih akan berkecambah dengancepat bila benih dituangi air panas yang kemudian dituangiair dingin dan direndam selam 24 jam . Hal tersebutditunjukan pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas3,5)6)1)2.4)4)5)4)O4)4)27 35. Winaya Mukti - Bandung ternyata benih yang direndamdengan air dingin selama semalam dapat mempercepatperkecambahan .Pembiakan Vegetatif : Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan stump. Stumpharus diambil dari pohon yang tingginya kira-kira 1 meterdengan memotong batangnya sampai ketinggian 30 cm danakarnya sampai 20 cm . Stump dapat pula dibuat denganukuran panjang batang 30-50 cm dan panjang bagian akar 25cm .Pencegahan Hama : Untuk menanggulangi infeksi mikroorganisme pada benih,dapat dilakukan dengan mencampur benih dengan fungisidaberbentuk tepung seperti fungisida dengan bahan aktifbenomil 5%.Persemaian : Setelah bibit berumur 4-6 bulan (diameter leher akar 1cm ) , atau dengan tinggi 20-50 cm dan diameter leherakar 0,5 - 1 cm maka bibit siap ditanam di lapangan.1) Chamberlin, J.R. and R. J. Rajaselvam. 1996. Calliandra Seed Production a Problemor not ? Abstract on International Workshop on the Genus Calliandra, Bogor 23-27 Januari 1996.2) Direktorat Hutan Tanaman Industri. 1992. Teknik Pembuatan Tanaman Kaliandra( spp). Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan.Departemen Kehutanan.3) Djaman, D. F. 1997. Mengenal Tanaman Kaliandra TeknoBenih II (1). Balai Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. DepartemenKehutanan. Bogor.4) International Development Office. 1983. Calliandra a Versatile Small Tree for the HumidTropics. Innovation in Tropical Reforestation. International Affairs NationalResearch Council in Cooperation with the Perum Perhutani. National AcademyPress. Washington D. C.5) Lembar Informasi Pohon Pengikat Nitrogen. 1993. AndalanIndonesia yang Menyebar ke Seluruh Daerah Tropis. NFTA 88-02, PO. BOX 680,HI 96795 U.S.A. p2.6) Rajaselvam, R. J. 1995. Bats-The Effective Pollinators of in SriLanka. MPTS News 4(2), Sri Lanka. P12.3)5)2)2)4)DAFTAR PUSTAKACalliandra(Calliandra calothyrsus).Calliandra calothyrsus,Calliandra calothyrsus28dan Penyakit 36. 32. KAYU AFRIKA ( Engl.)Maesopsis eminiiOleh :NurhasybiNama Perdagangan :Nama Botanis :Famili : RhamnaceaeSebaranTumbuh : Jenis ini tumbuh tersebar secara alami di daerah tropikaAfrika Timur . Tanaman di Indonesia diintroduksikanpertama kali di Jawa Barat. Jenis ini tumbuh baik padaketinggian 100-1500 m dpi dengan curah hujan 1400-3600mm/thn. Tumbuh baik pada solum tanah yang dalam,subur dan bebas genangan air, toleran terhadap tanahyang tidak subur, tanah berpasir, dan keasaman .Musim Buah : Terdapat dua periode musim berbunga jenis ini di Malaysiayaitu bulan Februari - Mei dan Agustus - September .Sedangkan musim buah masak di Jawa Barat terjadi padabulan Juli - Agustus. Buah masak dicirikan oleh warnakulit buah ungu kehitaman.Pengumpulan : Benih buah masak dikumpulkan dengan cara dipanjat diatas pohon atau memungut buah yang jatuh. Buahkemudian dikumpulkan dalam satu kantong dan diberilabel yang bertuliskan lokasi dan tanggal pengunduhan.KayuAfrikaEngl.Maesopsis eminii4)5)4)29 37. Ekstraksi Benih : Benih dikeluarkan dari buah masak dengan caramerendam buah dalam air selama 1 hari danmembersihkan daging buahnya denganatau manual. Sisa daging buah yang menempel pada kulitbenih harus dibersihkan dengan sikat atau pasir untukmencegah serangan jamur.Penyimpanan Benih : Benih dapat disimpan pada ruangan temperatur rendah(4-8 C) dengan wadah simpan agak kedap.Perkecambahan Benih : Sebelum benih ditabur, dilakukan perlakuan pendahuluandengan merendam benih dalam H SO (20 N) selama 20menit untuk meningkatkan daya berkecambahnya .Benihdikecambahkan dengan mengunakan media campuranpasir dan tanah (1:1) yang telah disterilisasi.Pencegahan Hama : Pengendalian hama dan penyakit dipersemaian dilakukanapabila terlihat adanya gejala serangan hama ataupenyakit. Cara pengendaliannya antara lain denganmenyemprotkan pestisida, insektisida, pengaturankelembaban, atau penyemprotan dengan fungisidaPersemaian : Penyapihan bibit dilakukan untuk kecambah normaldimana telah tumbuh sepasang daun. Wadah bibit berupakantong plastik ukuran 20 x 15 cm, dengan mediacampuran tanah, pasir dan kompos (7:2:1). Untukmempercepat pertumbuhan bibit dilakukan pemupukandengan NPK (5 gram/ 1 liter air) diberikan setelah bibitberumur 3 minggu dengan dosis satu sendok teh per bibitsebanyak 1- 2 kali setiap minggu. Dalam melakukanpenyapihanbibitperludiperhatikanhal-halsebagaiberikut:a. akar tidak boleh ada yang terlipat atau patahb. bibit yang disapih hanya bibit yang sehatc. penyapihan dilakukan pada pagi hari atau sore hari .1) Al Rasyid, H. 1973. Beberapa Keterangan tentang Silvikultur Roxb.Laporan No. 172. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.2) Kurniaty, R. 1987. Pengaruh Asam Sulfat terhadap Perkecambahan BenihEngl. Buletin Penelitian Hutan No. 488. Halaman 35-44. Bogor.food processorPterogyta alataMaesopsiseminiiO2)3)1,3)2 4DAFTAR PUSTAKAdan Penyakit30 38. 313) Masano. 1996. Teknik Penanaman . Pusat Litbang Hutan danKonservasiAlam, Bogor.4) Yap, S.K. and S. M. Wong. 1983. Seed biology ofEucalpytus spp., andThe Malayan Foerster. Volume 46 No.1.5) Wadsworth, F.H. 1997. Forest Production for Tropical America, Agriculture Handbook710. USDAForest Service. Rio Piedras, PR.Pterogyta alataAcacia mangium, Albizia falcateria,Gmelina arboria, Maesopsis eminii, Pinus caribea Tectonagrandis. 39. 3233. KAYU KUKU ( Thw.)Pericopsis moonianaOleh :Naning Yuniarti dan Dida SyamsuwidaNama Perdagangan : Kayu KukuNama Botanis : Thw.Famili : PapilionaceaeSebaranTumbuh : Penyebaran selain di Indonesia, secara alami juga terdapatdi Sabah, Srilanka, Birma, India Utara, Siam dan Filipina.Sedangkan di Indonesia dijumpai di BanyuAsin (Sumsel),Sampit, Kalimantan Selatan, Minahasa, Kolaka, Maluku,dan Irian Jaya. Kayu kuku merupakan jenis pohon hutanhujan dataran rendah, yang tumbuh tidak jauh dari pantaiatau rawa sampai ketinggian 100 m dpi .Musim Buah : Kayu kuku berbuah setiap tahun, pada bulan September-Oktober.Pengumpulan Benih : Pengumpulan benih dapat dilakukan dengan caramemanjat atau mengunduh buah langsung dari pohon.Buah/polong kayu kuku yang sudah masak fisiologisberwarna coklat. Bijinya berbentuk kancing, diameter 1cm, dan tebal 4 mm .Ekstraksi Benih : Sebelum diekstraksi buah/polong dijemur selama 2-3 hari.Ekstraksi atau proses pengeluaran benih dari buahnyaPericopsis mooniana1)1) 40. dapat dilakukan dengan membuka buah yang sudahmerekah secara manual untuk mengeluarkan benih yangada di dalamnya.Penyimpanan Benih : Benih kayu kuku termasuk benih semi ortodok. Jadi caramenyimpan benihnya sebaiknya menggunakan wadahyang kedap udara (misalnya kantong plastik) dan disimpandi ruang refrigerator (kulkas). Cara ini dapat memper-tahankan viabilitas benih hingga 6 bulan.Perkecambahan Benih : Sebelum dikecambahkan benih kayu kuku diberi perlakuanpendahuluan terlebih dahulu, yaitu direndam dalam larutanasam sulfat 0.1 M selama 20 menit . Media tabur yangdigunakan adalah media pasir .Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan tanaman melalui vegetatif mudah dilakukandengan menggunakan stek batang. Penambahan larutanGHB 3 ml/I air dapat meningkatkan persen tumbuhanakan .Pencegahan Hama : Untuk mencegah perkembangan jamur selamapenyimpanan, benih sebelumnya dicampur denganfungisida dalam bentuk tepung. Hama yang menyerangbenih di persemaian yaitu jenis seranggapencegahan dengan menyemprotkanpestisida.Persemaian : Setelah kecambah / semai berumur 1-2 bulan atau kira-kira tinggi semai sudah 5 cm, kemudian disapih dibedengpersemaian dengan menggunakan kantong polybagberukuran diameter 10 cm dan panjang 20 cm yang telahdilubangi dasarnya. Adapun media semai yang disarankanadalah media pasir. Setelah tinggi bibit mencapai 16-20cm atau setelah mempunyai daun 5-7 helai, bibit siapditanam di lapangan. Bibit yang baik berasal dari cabutanalam siap ditanam setelah mencapai tinggi 25-30 cm.1) Anonim. 1979. Pedoman Teknis Penanaman Kayu Kuku Thw.).Departemen Pertanian - Direktorat Jenderal Kehutanan. Jakarta.2) Prosea. 1994. Timber Trees : Major Commercial Timbers. Plant Resources of South -East Asia No. 5(2). I. Soerianegara and RHMJ. Lemmens (Eds). Pp 342-345.Bogor3)4)2)Brachytrypesportentosus,(Pericopsis moonianaDAFTAR PUSTAKAdan Penyakit33 41. 3) Utami, D.E. 1994. Efek Skarifikasi terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan SemaiKayu Kuku Thw.). Skripsi Jurusan Biologi FakultasMatematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Universitas Padjajaran. Bandung.4) Yuniarti, N. dan Kurniawati P Putri. 1999. Penentuan Teknik Pengukuran Kadar AirBenih, Perlakuan Pendahuluan dan Media Perkecambahan Benih Kayu Kuku( ). BuletinTeknologi Perbenihan Vol. 6 No. 1. Bogor.(Pericopsis moonianaPericopsis mooniana34 42. 34. KEPUH Linn.)(Sterculia foetidaOleh :M. ZanzibarNama Perdagangan : KepuhNama Daerah : Kelumpang (Malaysia), Kabu-kabu (Batak), Kepuh(Medan), Kepoh, Kepuh, Kepok (Jawa), KalumpangdNama Botanis :Famili : SterculiaceaeSebaranTumbuh : Jenis ini tersebar di seluruh Nusantara (meliputi Sumatra,Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, Kalimantan,Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya), Malaysia, Filipina, AfrikaTimur, India, Srilanka, Thailand,Australia Utara dan Hawaii.DiJawakepuhdapatditemuipadadaerahyangmempunyaiketinggian di bawah 500 m dpl dan dibagian timur pulauini . Sementara di Malaysia hampir semua spesies yangada penyebarannya terbatas pada hutan hujan di tanahkering dan rawa-rawa, yaitu pada ketinggian sekitar 0 -1.400 m dpl, sementara S. dapat tumbuh dariketinggian mulai dari 0 - 1000 m dpl .(Madura), Galumpang, Kalumpang (Sumbawa),Kajumpang ( (Waengapu), Wuhak Kepo (Solor), Kalumea(Tolaki, Kendari), Wuhak (SulawesiTenggara), Kailupa Furu(Ternate), Kailipa Buru (Tidore) an Plani (Wetar) .Linn.Musim Buah : Agustus s/d September2,3)3)3,5)Sterculia foetidafoetida35 43. 36Pengumpulan Benih : Buah kepuh berukuran besar, buah muda berwarna hijaudan setelah matang berwarna merah dan kadang-kadangmenjadi hitam dan membuka, ukuran buahnya dapatmencapai 7 mm atau lebih, mempunyai pericarp yang tebal(7-8 mm), berkayu dan folikelnya berbentuk orbicular.Pengumpulan buah kepuh dilakukan denganpengunduhan terhadap buah yang sudah masak fisiologisyang ditandai dengan warna buah coklat tua dan belummerekah. Tingkat kematangan buah tergantungspesiesnya, tetapi biasanya memerlukan waktu 4-6 bulan.Bijinya berbentuk elipsoid atau elipsoid-oblong, denganukuran panjang 2 cm, berwarna hitam, licin dan mengkilatdengan hilum yang berwarna putih serta karpelnyaberwarna merah atau merah tua .Ekstraksi Benih : Ekstraksi benih dilakukan dengan metode kering, buahyang telah diunduh kemudian dijemur dibawah sinarmatahari langsung dan benihnya akan keluar dengansendirinya. Untuk menghilangkan lapisan/selaput yangberwarna hitam pada benih dapat dilakukan denganpencucian, setelah selaputnya hilang kemudian dijemurkembali, sampai mencapai kadar kering udara (6-10%).Penyimpanan Benih : Benih kepuh mempunyai watak semi ortodok dengankandungan lemak yang cukup tinggi, sehinggaviabilitasnya akan cepat menurun jika disimpan pada suhukamar, dan relatif lebih aman jika disimpan pada suhurendah . Kadar air benih yang aman untuk penyimpananberkisar antara 6 - 10 %, kondisi tersebut dapat diperolehdengan cara diangin-anginkan selama 2-3 hari pada ruangkamar (t: 25 C, RH : 70-90 %) kemudian benih dikemasdalam wadah kedap udara dan disimpan dalam ruangandingin (DCS atau Refrigerator).Perkecambahan Benih : Benih kepuh diduga memiliki dormansi kulit, sehinggauntuk mengecambahkannya memerlukan perlakuanpendahuluan. Perlakukan pendahuluan yang dapatditerapkan untuk pematahan dormansinya adalah denganstratifikasi (pemberian panas selama 60 detik kemudiandirendam dalam air dingin selama 12-24 jam), tetapi teknikpematahan dormansi yang tepat untuk jenis ini belum adayang menelitinya. Benih yang sudah mendapat perlakuanpendahuluan dapat langsung dikecambahkan pada mediatabur berupa campuran tanah : pasir (1:1) dengan caramenanam bagianbenihdalammediataburtersebut.5)1)O3/4 44. Pembiakan Vegetatif : Salah satu teknik pembiakan vegetatif kepuh adalahdengan cara stek, baik stek pucuk maupun stek batang.Bahan stek terbaik adalah bahan stek pucuk, karenamempunyai kemampuan pertumbuhan yang lebih baikdibandingkan dengan batang, media perakaran terbaikuntuk pertumbuhan stek adalah media serabut kelapa,sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh (Rootone-F) sebanyak sebanyak 150 mg/stek adalah yang palingefektif untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhanstek .Persemaian : Penyapihan dilakukan pada saat kecambah sudahmempunyai 2 daun atau tinggi kecambah mencapai 5 cm.Jenis media tanam yang dapat digunakan berupacampuran pasir : tanah : kompos (2:7:1), sedangkan wadahyang digunakan disesuaikan dengan pertumbuhansemainya, untuk kepuh dapat menggunakan kantongplastik (polybag) berukuran 10 X 15 cm. Pemberian pupukNPK (5 g/1 liter air) dilakukan setelah bibit berumur 3minggu, setiap 2 minggu sebanyak 2 kali (sampai bibitberumur 7 minggu). Bibit kepuh siap ditanam di lapanganpada umur 3 bulan atau tinggi bibit sudah mencapai 25 -30 cm.1) Bonner F.T., J.A. Vozzo, W. W. Elam and S. B. Land Jr. 1994. Tree Seed TechnologyTraining Course: Instructors Manual. United States Department of Agriculture,Forest Service, Southern Forest Experiment Station. New Orleans.2) Datta, M.K. 1996. Some Phytogeograrhical and EconomicAspects of GenusThe Indian Forester Vol. 92 No. 8.3) Heyne. 1987 Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta.4) Prihatin, D. S. H. 2000. Pertumbuhan Stek Pucuk dan Stek Batang KepuhLinn.) pada Berbagai Media dan Dosis Zat Pengatur Tumbuh Rootone-F. Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.Skripsi.5) Tantra, I. G. M. 1976. A Revision of Genus L. in Malesia (Sterculiaceae).Lembaga Penelitian Hutan, Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianDepartemen Pertanian. Jakarta4)DAFTAR PUSTAKASterculia.(SterculiafoetidaSterculia37 45. 35. KESAMBI oleosa Merr.)(SchleicheraOleh :DanuNama Perdagangan : KesambiNama Botanis : MerrSinonim : WilldSchleichera oleosaSchleichera trijugaFamili : SapindaceaeSebaranTumbuh : SebaranalamiterdapatdiPulauJawa,Bali,NusaTenggara,Sulawesi, Maluku, Seram, Kai. Sumber benih terdapat diBojonegoro (Perum Perhutani Unit II), Kebunharjo danSoroweyo,Telawa (Perum Perhutani Unit I).Musim Buah : Januari - FebruariPengumpulan Benih : Pengumpulan buah yaitu dengan mengunduh benih yangmasak fisiologis. Salah satu ciri masak fisiologis benihkesambi yaitu kulit buah berwarna hijau kekuningan dancoklat, buah berbentuk bulat dan daging lunak.Ekstraksi Benih : Dengan cara ekstraksi basal yaitu buah diinjak-injak sampai pecah atau menggunakan alat penghancurbuah ), kemudian daging buah dibersihkandengan air mengalir.( )(defulpingfood processor38 46. Penyimpanan Benih : Benih kesambi termasuk benih ortodoks. Benih dapatdisimpan dengan menggunakan wadah plastik kedap diruang berAC, dengan kadar air awal 5-8%.Perkecambahan Benih : Benih ini memiliki dormansi kulit dengan endospermmengandung minyak atsiri, sehingga sebelumdikecambahkan perlu perlakuan pendahuluan dengancara benih direndam air dingin selama 24 jam. Selanjutnyabenih ditabur dengan cara dibenamkan dalam mediacampuran pasir+tanah (1:1) sedalam 2/3 panjang benih.Waktu yang diperlukan untuk berkecambah 2 minggu.Benih ini memiliki tipe perkecambahan epigeal.Pembiakan Vegetatif : Kesambi dapat diperbanyak secara stek pucuk dancangkok. Pembiakan vegetatif stek pucuk dilakukandengan cara stek pucuk diberi hormon tumbuh IBA(IndoleButyric Acid) konsentrasi 1000 ppm (dalam bentuktepung) pada media pasir, dan ruang pengakaransungkup plastik yang memiliki sistem pengkabutan. Caraini dapat menghasilkan stek bertunas sebesar 51,10 %.Persemaian : Media semai menggunakan campuran tanah lapisan atas+ pasir + kompos (7:2:1) dan setiap 1 m media diberipupuk SP36 1 sendok makan. Ukuran bumbung plastik15 x 20 cm. Dalam persemaian diperlukan naungan 50%cahaya. Bibit siap ditanam setelah berumur 6 bulan.1) Gunawan, Y 1999. Pengaruh Bahan Stek, Jenis & Konsentrasi Zat Tumbuh terhadapPertumbuhan Stek Kesambi Merr.). Skripsi JurusanManajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.Tidak diterbitkan2) Prosea 1997. Auxiliary Plant No. II. Editor : I. F. Harnum dan L. J. G. van der Maesen.Backhuys Publisher-Leiden, Netherlands. P:227-2293) Nurhasybi,A.A. Pramono, S. Mokodompit,A.Z.Abidin,A. Rohandi, O. Marom, DharmawatiF.D. 2000. Peta Pewilayahan Sumber Benih (sembilan) Jenis Tanaman Hutandi Jawa Jilid I. Publikasi Khusus BalaiTeknologi Perbenihan Vol. 2(5): p-68.4) Yulianti, B: N. Yuniarti: Nurhasybi. 1998. Identifikasi sebaran dan Penyusunan dataDasar Sumber Benih Jenis Ayu (dan ) di Jawa Tengah dan Jawa Timur.Tekno Benih vol. 3(2). BalaiTeknologi Perbenihan Bogor. P: 21-29.3DAFTAR PUSTAKA(Schleichera oleosaE. cyclocarpum, S. oleosa, Agathis loranthifolia,L. leucocephala, E. urophylla, B. deglupfa39 47. 36. KHAYA ( C. DC.)Khaya anthotecaOleh :Yulianti. B dan Eliya SuitaNama Perdagangan : Mahoni Uganda, MahoniAfrika dan MunyamaNama Botanis : C.DC.Sinonim : Khaya A. Chev, Harms,Baker f.Famili : MeliaceaeSebaranTumbuh : Asli tumbuh di hutan tropikaAfrika, membentang dari PantaiGading di barat sampai ke Pantai Emas, Nigeria,Kamerun, Angola sampai ke Uganda Timur, di AsiaTenggara tumbuh di Indonesia (Jawa) dan SemenanjungMalaysia . Cocok dikembangkan di daerah beriklimmusim sampai basah pada tanah bersolum dalam, padaketinggian tempat antara 50-700 m dpl.Musim Buah: : Jenis ini berbuah setiap tahun, yaitu sekitar bulan Februaris/d Maret dan Oktober s/d Desember .Pengumpulan Benih : Buah diunduh dari pohon-pohon berpenampilan luarbagus, sedang berbuah lebat. Pengunduhan buahdilakukan dengan jalan memanjat pohon yang sudahterseleksi, kemudian buah dikemas . Jumlah benih rata-rata 2700-3450 benih per kg. Viabilitas benih menurunsetelah 2 minggu .Khaya anthotecaagboensis Khaya euryphylla Khayanyasica2)3)1)2)40 48. Ekstraksi Benih : Jenis ini diekstraksi dengan penjemuran di bawah sinarmatahari selama 2-4 hari. Penjemuran dilakukan dari pukul08.00-14.00 .Penyimpanan Benih : Benih dimasukan dalam kantong plastik, kemudiandisimpan dalam ruang ber AC, suhu 18 C selama 4bulan, daya kecambah rata-rata 90% dengan kadar airnyadapat diturunkan sampai dengan 6% .Perkecambahan Benih : Benih ditabur pada media tumbuh dengan serbuk gergajicampur pasir (1:1), media disterilkan terlebih dahuludengan jalan menggoreng selama 2 jam. Media untukbibit adalah tanah yang disterilkan terlebih dahulukemudian dimasukan ke kantong plastik hitam berukurantinggi 20 cm dan diameter 10 cm. Benih yang sudah ditaburke bak kecambah, setelah berumur 1 bulan kemudiandisapih ke dalam kantong plastik (media bibit) yang telahdisediakan . Rata-rata hari berkecambah untuk bibit yangdisimpan selama 2 atau 4 bulan adalah 21-23 hari, lebihlambat 3-4 hari dari berkecambahnya benih sebulandisimpan yaitu mulai berkecambah pada hari ke 19-20 .Pencegahan Hama : Sebelum benih disimpan, dicampur pestisida agar tidakterserang jamur selama disimpan .Persemaian : Benih yang telah disapih, di persemaian memerlukan. Benih di persemaian dipindahkan kelapangan setelah mencapai tinggi 0.6-1.8 m .di bawah pohon induknya mempunyaipermudaan yang baik sekali, penuh sesak dan segar.1) Nurhayati, K. 1997. Pengaruh Ukuran dan Saat Perekahan Buah pada Proses Ekstraksiterhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Semai C.DC.Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB . Bogor.2) Sosef. M.S. M, Hong.L.T and Prawirohatmodjo. (Ed). 1998. Plant Resources of South -EastAsia 5 (3)TimberTrees : Lesser-KnownTimbers. Prosea. Bogor Indonesia.3) Yulianti B. dan Ismiati E. 2000. Pengujian Daya Simpan Benih padaBerbagai Periode Simpan. Buletin Teknologi Perbenihan. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan. BalaiTeknologi Perbenihan Bogor.1)O3)1)3)3)2)shading netKhayaanthocetaKhaya anthocetaKhaya anthocetaDAFTAR PUSTAKAdan Penyakit41 49. 37. KIHIANG Benth)(Albizzia proceraOleh :Dida SyamsuwidaNama Perdagangan : Kihiang, WeruNama Botanis : BenthSinonim : HaskFamili : MimosaceaeMusim Buah : Berbuah sekali dalam setahun yaitu pada bulan Agustuss/d Oktober.Albizzia proceraAcacia odoratissima 2)SebaranTumbuh : Berasal dari Australia dan Oceania menyebar ke PapuaNugini,AsiaTenggara,Asia Selatan .Pengumpulan Benih : Buah/polong yang masak berwarna coklat tua.Pengumpulan dilakukan dengan cara memanjat ataumenggunakan tangga kemudian dahan yang berbuahdipotong menggunakan galah berkait atau golok.Ekstraksi Benih : Buah/polong diekstraksi dengan cara menjemurnyadi bawah matahari selama 2-3 hari. Setelah merekahpolong dimasukan ke dalam karung kemudian karungdipukul-pukul dengan menggunakan sebatang kayusupaya benihnya lepas/keluar. Benih dibersihkan/dipisahkan dari cangkang polong/ranting.2)42 50. 43Penyimpanan Benih : Benih dimasukan ke dalam kaleng atau kantong plastikrapat kemudian disimpan pada suhu rendah (ruang ACatau refrigerator) dapat bertahan hingga beberapa tahun .Perkecambahan Benih : Perlakuan pendahuluan untuk mempercepatperkecambahan adalah dengan cara mencelupkan benihkedalam air mendidih selama 2 menit kemudian angkatdan rendam dalam air dingin selama 1 malam.Berkecambah dalam 5-10 hari.Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan denganmetode stek batang, cabutan atau stek tunas akar .Persemaian : Penyapihan dari bak kecambah ke wadah sapih dilakukanketika semai berumur 2 minggu dan semai siap ditanamdi lapangan setelah 3 bulan penyapihan. Media semaiyang digunakan adalah campuran pasir dan tanah denganperbandingan sama. Pemupukan perlu dilakukan padatingkat semai dengan pupuk kandang sebanyak 300 g/polybag .1) Forest/Fuelwood Research and Development Project (F/FRDP). 1992. GrowingMultipurpose Trees on Small Farms. Bangkok, Thailand. Winrock International195 + ix pp.2) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Litbang Kehutanan.Departemen Kehutanan. Jakarta.3) International Institute of Rural Reconstruction (IIRR). 1992. Seed and Plant Propagation.Agroforesty Technology Information Kit (ATIK). Department of EnvironmentalandNatural Resources.The Philippines.4) Syamsuwida, D; N. Yuniarti, KP. Putri, M. Zanzibar; A. Muharman, ER. Kartiana dan E.Ismiati. 2000. Pemanfaatan Teknologi Perbenihan dalam Pengembangan HutanRakyat. BalaiTeknologi Perbenihan. Laporan No. 300.3)1)4)DAFTAR PUSTAKA 51. 4438. KRASIKARPA ( A. Cunn. Ex Benth.)Acacia crassicarpaOleh :Nurin Widyani, Dede J. Sudrajat, Naning YuniartiNama Perdagangan :Nama Botanis :Sinonim :Famili : LeguminosaeSebaranTumbuh : Sebaran alaminya di Papua Nugini, Irian Jaya bagianselatan, Australia bagian selatan , Townsville sampaidengan semenanjung Cape York-Quensland (Australia),bagian barat Papua Nugini dan bagian tenggara Irian Jaya(Indonesia) . Mampu tumbuh pada kondisi lahan yangsangat asam (pH 3,5-6) serta mempunyai ketahananterhadap kondisi lingkungan yang kurang baik . Dapattumbuh pada ketinggian 200-700 m dpl dengan curahhujan 1000-2500 mm/thn. Toleran terhadap berbagaitempat tumbuh dan tipe tanah maupun garam yang ada didalam tanah. Tumbuh pada tanah berpasir, lumpur, tanahyang berdrainase jelek, juga dapat tumbuh dekat laut .Musim Buah : mulai berbunga paling lambat 18 bulansetelah penanaman, sedangkan biji melimpah setelah 4tahun. Biji masak setelah 5-6 bulan setelah berbunga.Di daerah alaminya berbunga bulan Juni s/d Septemberdan buah mulai masak dari Oktober s/d Maret .KrasikarpaA. Cunn. Ex Benth.A. Cunn. Ex BenthAcacia crassicarpaRacosperma crassicarpum8)7)7)8)2)A. crassicarpa 52. 45Pengumpulan Benih : Buah berbentuk polong. Pengumpulan polong dilakukandengan cara pemanjatan. Buah yang masak berwarnacoklat dan apabila terlalu masak polong akan membukadan biji-bijinya berhamburan keluar. Jumlah benih per 1 kgadalah 48.828 - 48.876 butir .Ekstraksi Benih : Ekstraksi dilakukan dengan cara menjemur polong dibawah sinar matahari selama 3-4 hari sampai polongmerekah/terbuka , sehingga benih dapat dengan mudahdikeluarkan. Funikel dihilangkan dengan cara menjemurbenih selama 1-2 hari, kemudian funikelnya dihilangkansecara manual. Benih dipisahkan dari kotorannya denganditampi. Seleksi/sortasi benih dapat dilakukan denganmenggunakanPenyimpanan Benih : Penyimpanan benih dilakukan pada kadar air rendah (5-8%) dalam wadah plastik kedap udara yang disimpandiruang kamar, ruangAC atau DCS .Perkecambahan Benih : Perlakuan pendahuluan dengan perendaman air panasselama 6 menit kemudian direndam air dingin selama 1jam atau dengan cara mencabik kulit benih padapunggung endosperm dengan gunting kuku . Benihkemudian dikecambahkan pada media tanah dan pasir(1:1) .Pembiakan Vegetatif : Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan pencangkokanatau stek. Pencangkokan dilakukan pada cabang atauranting yang tumbuh secara ortotrop. Pada pangkal cabangdibuang kulitnya sepanjang 2,0-2,5 cm dan dikikis kulit ariatau kambiumnya kemudian bagian atas potongan kulitdiolesi Rootone-F atau rapid root. Setelah itu dibalut dengancampuran gambut dan tanah kemudian dibungkus dengansabut kelapa/plastik. Pemotongan cangkok dilakukansetelah akar yang tumbuh sudah tua dengan ciri berwarnakecoklatan (biasanya setelah 40 hari); daun serta rantingdikurangi, bagian potongan diolesi dengan cat untukmengurangi penguapan, kemudian ditanam dikantongplastik ukuran 2,5 kg. Setelah bertunas sekitar 1 bulan,cangkok bisa ditanam dilapangan .Pembiakan vegetatif dengan cara stek menggunakanbahan dari bibit muda berumur 4 bulan. Pemotongan stekdilakukan dengan cara memotong bagian tengah batangbibit. Ukuran tinggi bibit rata-rata 45 cm dengan panjang9)5)9)5)4)4)3)seed gravity table. 53. 46stek 7-9 cm. Pemotongan daun menyisakan 1/3 bagian.Setelah dipotong, bahan stek direndam dalam airkemudian dimasukan dalam larutan fungisida Benlate T20 WP (1 %) yang selanjutnya bagian basal stek dicelupkankedalam larutan IBA selama 10 detik, stek langsungditanam 60% dari panjang stek masuk dalam medium.Medium yang digunakan adalah pasir sungai yang telahdisanggrai selama 30 menit. Setelah stek tumbuh,selanjutnya umur 8 minggu disapih kedalam mediacampuran gambut dan sekam padi (70 : 30 % volume) .Pencegahan Hama : Jenis mikroorganisme patogen yang sering terbawa benihdiantaranya adalah sp.,sp., sp., sp.sp . Untuk menanggulangi infeksimikroorganisme tersebut dapat dilakukan denganmencampur benih dengan fungisida berbentuk tepungseperti fungisida degan bahan aktif benomil 5%.Persemaian : Media semai yang digunakan adalah media tanah dansekam padi (5: 1) dan 0, 5 gr TSP. Penambahan kompossabut kelapa dan pemberian pupuk TSP 3 butir/kantongdilakukan ketika semai sudah berumur 2 bulan.dibuka dengan intensitas 50%, 2 minggu sebelumpenanaman dan dibuka 100% ketika 1 minggu sebelumpenanaman. Bibit siap tanam setelah berumur 3 bulan1) Akbar, A. 1998. Pembiakan Stek Batang dari Bibit Muda BuletinTeknologi Perbenihan Vol. 5 No. 3. Balai Teknologi Perbenihan. Badan Penelitiandan Pengembangan Kehutanan Bogor.2) Hanum, I. F. and van Der Maesen, L, J. G. 1997. Plant Resources of South East AsiaNo. 11.Auxiliary Plants. Bacchyus Publishers. Leiden. Netherlands.3) Harahap,. R.M.S., 1997. Pembangunan Kebun Benih Klonal .KoniferaNo.1/ThnXIII/April1997.BalaiPenelitianKehutanan.PematangSiantar.4) Irianto, D., S. Suriarahardja, R.H. Suhendro dan B. Herystiono. 1999. PercobaanIntroduksi spp Asal Australia dan PNG di Parungpanjang, Bogor, JawaBarat. LUC No. 281. Balai Teknologi Perbenihan. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan. Bogor.1)9 )A. crassicarpa PenicilliumAspergillus Cladosporium FusariumRhizopusShadingnetAcacia crassicarpa.Acacia crassicarpaAcaciadan4)DAFTAR PUSTAKAdan Penyakit 54. 475) Sapulete, E. 1996. Perlakuan Awal untuk Mempercepat Perkecambahan BenihBuletin Penelitian Kehutanan Volume 11(s). Balai PenelitianKehutanan Pematang Siantar.6) Tampibolon, A.P., Rusmana dan dan M. Yafis Ham. 1999. Pengaruh Morfologi Benihdan TerhadapSifat Perkecambahan dan Penampilan Bibit serta Pengaruh Kekompakan AkarBibit Terhadap Mutu Bibit. Buletin Teknologi Reboisasi No. 2 Balai TeknologiReboisasi Banjarbaru, Kalsel. Badan Penelitian dan PengembanganKehutanan.7) Thompson L.A.J. 1994. andan Annotated Bibliography. CSIRO Division of Forestry AustraliaTree Seed Centre. Canbera -Australia.8) Trumbull, J.W. 1996 MultipurposeAustralian Trees and Shorbs. Lesser Known Speciesfor Fuel Wood Agroforestry. Australian Centre for International AgriculturalResearch (ACIAR). Canbera.9) Yuniarti, N. et al. 2000. Teknik Penanganan Benih Ortodoks (3 jenis). LUC No. 297.Balai Teknologi Perbenihan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.Bogor.Acaciacrassicarpa.(Gmelina arborea, Acacia crassicarpa Swietenia macrophylla)Acacia aulacorcapa, A. cincinnata, A. crassicarpa A.waterensis : 55. 4839. NAGASARI ( L.)Mesua ferreaOleh :Naning Y, Buharman, Rina K, dan Yulianti BNama Perdagangan :Nama Botanis :Famili : GuttiferaeSebaranTumbuh : Nagasari sebenarnya bukan tumbuhan asli Indonesiatetapi berasal dari Himalaya . Pada tahun 1890 tanamanini dibudidayakan di beberapa tempat di Malaka(semenanjung Malaya) dan sejak itulah mulai menyebarke daerah lain. Di Jawa dan Bali juga dibudidayakan ataukadang-kadang tumbuh meliar dan bibitnya diduga dibawaoleh pelancong dari India . Tanaman nagasari dapattumbuh pada ketinggian 5-1300 m dpl pada daerah-daerah yang kurang hujan sekalipun.Musim Buah : Musim bunga nagasari muncul 2 kali setahun, biasanyapada bulan Februari dan Agustus . Musim buahnyadiperkirakan pada bulan Juli dan Desember.Pengumpulan Benih : Tanaman nagasari hanya dapat diperbanyak dengan bijiatau benih. Pengumpulan benih dapat dilakukan dengancara memanjat atau mengunduh buah langsung daripohon. Buah nagasari yang sudah masak fisiologisberwarna coklat dan akan pecah menjadi dua bagian danNagasari, Ngasari gede, Penaga putih, Penaga lilinMesua ferrea L.2)1)4) 56. 49kulit buahnya agak melengkung sehingga benihnya akannampak jelas .Penyimpanan Benih : Benih nagasari termasuk benih yang tidak dapat disimpandalam jangka waktu yang lama . Pada umumnya untukbenih yang memiliki sifat tidak tahan disimpan ataurekalsitran maka sebaiknya untuk penyimpanannyadengan cara menggunakan wadah simpan yang tidakkedap atau porous (misalnya kain blacu) dan ruangsimpanAC.Perkecambahan Benih : Media yang digunakan untuk perkecambahan benihnagasari adalah media tanah topsoil. Cara penaburannyaadalah benih langsung ditabur di atas media tanah yangterdapat di dalam bak kecambah sedalam kurang lebih 1-1,5 cm.Pencegahan Hama : Untuk mencegah perkembangan jamur selamapenyimpanan, sebelumnya benih dicampur denganfungisida dalam bentuk tepung.Persemaian : Setelah kecambah/semai berumur 1-2 bulan atau kira-kira tinggi semai sudah 5 cm, kemudian disapih di bedengpersemaian dengan menggunakan kantong polybagberukuran diameter 10 cm dengan panjang 20 cm yangtelah dilubangi dasarnya. Adapun media semai yangdisarankan adalah media tanah topsoil. Setelah tinggi bibitmencapai 40-75 cm, bibit telah siap ditanam di lapangan .1) Burkill, I. H. 1935. A Dictionary of the Economic Products of The Malaya Peninsula.CrownAgents forThe Colonies. London. 2402 p.2) Comer, E.J.H. 1940. Wayside Trees of Malaya I. W. T. Cherry, Government Printer.Singapore. 770 p.3) Heyne, K. 1950. De Nuttige Planten van Indonesia I. W. van Hoeven, Gravenhage/Bandung. 1450 p.4) Soejono. 1978. Buletin Kebun Raya Botanical Gardeens of Indonesia vol. 3. No. 5.Bogor.4)4)4)4)Ekstraksi Benih : Ekstraksi atau proses pengeluaran benih dari buahnyadapat dilakukan dengan membuka buah yang sudahmasak secara manual untuk mengeluarkan benih yangada di dalamnya.DAFTAR PUSTAKAdan Penyakit 57. 5040. NYATOH ( sp.)PalaquiumOleh :Naning Yuniarti, Djoko Irianto dan Rina KurniatyNama Perdagangan :Nama Botanis :Famili : SapotaceaeSebaranTumbuh : Nyatoh merupakan tumbuhan asli yang tumbuh tersebardi seluruh Indonesia. Jenis ini tumbuh pada tanah berawadan sebagian pada tanah kering, dengan jenis tanah liatatau tanah pasir, di daerah banyak hujan pada ketinggian20-500 m dpl .Musim Buah : Pohon nyatoh berbuah setiap tahun pada bulanDesember s/d Maret.Pengumpulan Benih : Pengumpulan benih dilakukan dengan cara mengunduh/mengambil buahnya langsung dari pohon, saat buahsudah masak fisiologis. Buah mengandung benih yangmasak fisiologis apabila memiliki tanda-tanda : (1) rata-rata panjang dan lebar buah masing-masing 2,88 cm dan2,32 cm, (2) rata-rata berat kering dan basah buah masing-masing 1,9 gram dan 7,6 gram, dan (3) kulit buah telahberwarna hijau .Ekstraksi Benih : Ekstraksi atau cara mengeluarkan benih dari buah danpembersihannya menggunakan cara ekstraksi basah.Buah yang telah masak diinjak-injak dengan kaki ataudengan menggunakan blender untuk menghilangkandaging buahnya. Daging buah yang masih menempelNyatohspPalaquium2)1) 58. 51dibersihkan dengan cara digosok-gosok dengan tangan.Buah yang telah bersih dicuci dengan air yang mengalirhingga dipastikan tidak ada lagi daging buah yangmenempel. Ini untuk menghindari adanya serangan jamurterhadap buah.Penyimpanan Benih : Benih nyatoh berwatak rekalsitran, dimana benih ini hanyamampu disimpan dalam jangka waktu lama pada kadar airtinggi. Kadar air kritis benih nyatoh diperkirakan 71%.Kadar ini diperoleh dengan cara mengeringkan diruangAC selama 24 jam . Wadah simpan sebaiknyamenggunakan wadah yang porous, misalnya kantong kainblacu. Sedangkan ruang simpannya sebaiknyamenggunakan ruangAC.Perkecambahan Benih : Sebelum dikecambahkan benih tidak memerlukanperlakuan pendahuluan tertentu. Benih langsung ditaburdi atas bak kecambah dengan menggunakan mediavermikulit. Kemudian diatas bak kecambah diberi naungandengan intensitas cahaya 70% .Pencegahan Hama : Untuk mencegah perkembangan jamur selamapenyimpanan, sebelumnya benih dicampur denganfungisida dalam bentuk tepung (Dithane, Benlate).Persemaian : Setelah kecambah/semai berumur 1-2 bulan atau kira-kira tinggi semai sudah 5 cm, kemudian disapih di bedengpersemaian dengan menggunakan kantong polybagberukuran diameter 10 cm dan panjang 20 cm yang telahdilubangi dasarnya. Adapun media semai yang disarankanadalah media tanah topsoil yang dicampur dengan pupukkandang dengan perbandingan 1:1. Untuk tempatpersemaian sebaiknya diberi naungan/dengan pencahayaan 50%. Setelah tinggi bibit mencapai25-30 cm, bibit telah siap ditanam di lapangan.1) Iriantono, D. 1996. Pengaruh Kemasakan Buah, Kondisi Pengeringan dan Mediaterhadap Perkecambahan Benih Nyatoh ( sp.). Laporan Uji CobaBalaiTeknologi Perbenihan Nomor 228. Bogor.2) Martawijaya,A, Kartasudjana I., Kadir, K., dan Prawira, S.A. 1981.Atlas Kayu Indonesia.Jilid I. Badan Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.1)1)nyatohshading netPalaquiumDAFTAR PUSTAKAdan Penyakit 59. 5241. PANGGAL BUAYA ( (Roxburgh) DC.)Zanthoxyllum rhetsaOleh :Dharmwati F. Djaman dan Naning YuniartiNama Perdagangan : Indonesia : Panggal Buaya (Bali), Kayu Lemah (Jawa),Kayu Tana (Madura), Ki tanah ( Sunda), Malaysia : HantuDuri (Paninsular), Philppine : Kayu Tana (Fillipina), Kaitana(Bisaya,Tagalog)Nama Botanis : (Roxburgn) DC.Sinonim : Roxb., (Roxb.)DC., (Dennts.)Alston.Famili : RutaceaeSebaranTumbuh : India, Srilanka, Burma, Indo-China, Thailand, PeninsularMalaysia, Philippine, Indonesia : Jawa, Sulawesi,Kepulauan Sunda Kecil sampai ke Papua Nugini, Bali,dan Lombok. Tumbuh pada ketinggian 0-500 m dpl, dibukit-bukit dengan jenis tanah agak berbatu, iklim kering,kadang-kadang pada hutan semi arid .Musim Bunga : Bulan September s/d Oktober di Bali .Musim Buah : Januari s/d Februari di BaliPengumpulan Buah : Buah dikumpulkan dengan cara memotong ranting buahdengan menggunakan galah berkait. Buah masak ditandaidengan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadimerah . Setiap 1 kg benih kering terdapat 17.316 butir .Zanthoxyllum rhetsaFagara rhetsa Zanthoxyllum budrungaZanthoxyllum limonella2)1,1,42) 3,4)2))1,4). 60. 53Ekstraksi Benih :Penyimpanan Benih :Perkecambahan Benih :Pencegahan Hama :Persemaian : Setelah semai/ bibit berumur 2 bulan kemudian disapihke bedeng persemaian dengan menggunakan polybagberukuran 10 X 20 cm dan medianya adalah tanah: pasir :pupuk kandang (1:1:1). Pemupukan dilakukan setelah bibitberumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5 g/Iiter air)setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur2 bulan. Dalam persemaian diperlukandengan naungan 40%.Ranting buah yang berisi buah masak disimpan dandigantung pada suhu kamar sampai kulit buah merekah,kemudian benih yang berwarna hitam dipisahkan darikulitnya. Ekstraksi benih dilakukan dengan carapenggosokan dengan air mengalir sampai kulit putihnya(kulit benih) kelihatan dan minyaknya hilang.Benih panggal buaya termasuk kedalam benih ortodok.Jadi untuk penyimpanannya sebaiknya menggunakanwadah kedap (kantong plastik) dengan menggunakanruang simpanAC.Benih panggal buaya memerlukan perlakuan pendahuluansebelum benih dikecambahkan.Ada 2 metode yang dapatdilakukan, yaitu di rumah kaca dan Iaboratorium. Di rumahkaca, sebelum ditabur benih direndam dalam larutanH SO pekat selama 2 jam kemudian dibersihkan denganair mengalir. Media perkecambahan yang digunakanadalah tanah dan pasir halus dengan perbandingan 1:1.Untuk di laboratorium,benih dikecambahkan di germinatordengan menggunakan suhu 30-35 C. Bak yangdigunakan adalah bak plastik warna putih dan tertutuprapat. Sedangkan medianya adalah pasir halus. Sebelumbenih ditabur, media disiram dahulu.Sebelum disimpan, benih dicampur dengan fungisidadalam bentuk tepung (Dithane, Benlate).2 4Oshading nettdan Penyakit 61. 54DAFTAR PUSTAKA1) Djaman, D.F. dan N. Yuniarti. 2001. Laporan Perjalanan Dinas : Pengamatan danPengunduhan Buah Panggal Buaya di Bali. BalaiTeknologi Perbenihan, Bogor.2) __________. 2001. Hasil Penelitian Pendahuluan Penanganan Benih Panggal Buaya.BalaiTeknologi Perbenihan, Bogor.3) Sosef, MSM., L.T. Hong, S. Prawirohatmodjo (ed). 1998. Plant Resources of South EastAsia 5(3).TimberTrees : Lesser-KnownTimbers, Prosea, Bogor, Indonesia.4) Suprianto, B. 2001. Eksplorasi dan Eksploitasi Benih Panggal Buaya. Media Informasidan Komunikasi Perbenihan Tanaman Hutan Bali - Nusa Tenggara" 1April 2001. BPTH Denpasar. Bali.Zanthoxyllum" 62. 5542. R.Br.Pterygota alataOleh :NurhasybiNama Perdagangan : PterygotaNama Botanis : R.Br.Sinonim : Roxb.Famili : SterculiceaeSebaranTumbuh : Jenis ini tersebar secara alami di bagian utara NegeriSembilan dan Pahang (Malaysia), India dan Chittagong .Jenis ini tumbuh tersebar pada ketinggian 50 - 800 m dpldengan curah hujan 1500 - 3000 mm/tahun. Tumbuh baikpada tanah latosol coklat kemerahan, asosiasi andosolcoklat dan regosol coklat, laterit dengan pH bervariasi 4,0 -6,4 dan solum tanah dan sedang (50 cm) sampai dalam(100 cm) .Musim Buah : dapat berbuah setiap tahun walaupun umurpertama pohon berbuah berbeda-beda tergantung padakondisi tempat tumbuhnya. Diameter buah 8-9 cm. Buahtua ditandai oleh warna coklat tua kemerahan dan kulitbuah yang keras. Musim buah tua umumnya terjadi antaraJuli dan September .Pterygota alataStericulia alataP. alata3)2)3) 63. 56Pengumpulan Buah : Buah masak dikumpulkan dengan cara memungut buahyang telah tua atau mengumpulkan benih dan buah yangbaru jatuh. Benih kemudian dikumpulkan dalam satukantong dan diberi label yang bertuliskan lokasi dantanggal pengunduhanEkstraksi Benih : Benih dikeluarkan dan buah masak yang telah merekahdengan cara meletakkan buah dalam ruang kamar selamabeberapa hari. Sebagian sayap dan benih dibuang denganmenghindari terjadinya kerusakan bagian struktur benih.Penyimpanan Benih : Benih dapat disimpan pada kadar air benih segar dalamruang AC (suhu 18 - 20 C, kelembaban 50-60 %) denganmenggunakan wadah porous.Perkecambahan Benih : Benih disemaikan pada bak kecambah, media semainyaadalah campuran tanah dan pasir dengan perbandingan1:1. Campuran media ini disaring dahulu kemudiandisterilkan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakansemprotan yang halus. Perkecambahan berlangsungantara hari ke 7 hingga 14. Kecambah normal adalahsetelah keluar 2 daun pertama serta terlihat sehat dankokoh.Pencegahan Hama : Pengendalian hama dan penyakit di persemaian dilakukanapabila terlihat adanya gejala serangan hama ataupenyakit. Cara pengendaliannya antara lain denganmenyemprotkan pestisida, insektisida, pengaturankelembaban, atau penyemprotan dengan fungisida(Masano, 1996).Persemaian : Penyapihan bibit dilakukann untuk kecambah normaldimana telah tumbuh sepasang daun. Wadah bibit berupakantong plastik ukuran 10 cm x 15 cm, dengan mediacampuran tanah, pasir dan kompos (7 : 2 : 1). Dalammelakukan penyapihan bibit perlu diperhatikan hal-halberikut :a. akar tidak boleh ada yang terlipat atau patahb. bibit yang disapih hanya bibit yang sehatc. penyapihan dilakukan pagi hari atau sore hariO1,2)dan Penyakit 64. 57DAFTAR PUSTAKA1) AI Rasyid,H.1973.BeberapaKeterangantentangSilvikultur Roxb.LaporanNo. 172. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.2) Masano. 1996. Teknik Penanaman Pusat Litbang Hutan dan KonservasiAlam, Bogor.3) Soepadmo, E., Wong, K.M. and L.G. Saw. 1996. Tree Flora of Sabah and Sarawak,Government of Malaysia.4) Wadsworth, F. H. 1997. Forest Production for Tropical America. Agriculture Handbook710. USDAForest Service. Rio Piedras, PR.PterygotaalataPterygota alata. 65. 43. PUSPA Korth)(Schima wallichiiOleh :Eliya Suita dan Yulianti B.Nama Perdagangan : PuspaNama Botanis : KorthSinonim : S. Miq., Korth., Reinw.Famili : TheaceaeSebaranTumbuh : Tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Seluruh Jawa,Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, KalimantanTimur . Jenis ini tumbuh pada tanah kering dan tidakmemilih keadaan tekstur dan kesuburan tanah. Jenis inimemerlukan iklim basah sampai agak kering denga tipecurah hujan A-C, pada dataran rendah sampai di daerahpegunungan dengan ketinggian sampai 1000 m diataspermukaan laut .Musim Buah : Jenis ini berbuah setiap tahun, dan terbanyak pada bulanAgustus-November .Pengumpulan Benih : Buah diunduh dari pohon-pohon yang secara penampakanmorfologinya lebih baik dibanding pohon-pohon sekitarnyaserta tidak terserang hama penyakit. Buah diunduh saatberwarna coklat. Rata-rata berat 1000 butir benih adalah5,0365 gram, atau 196.000-267.000 benih kering per kg.Schima wallichiibandana S. crenata S. noronhae(2)5)1)58 66. 59Ekstraksi Benih :Penyimpanan Benih :Perkecambahan Benih :Persemaian : Permudaan buatan dilakukan dengan biji yangdisemaikan di bedeng terbuka atau di bawah naungan.Anakan dan persemaian atau cabutan dari hutan alamdapat ditanam di lapangan berupa stump yang berukuranpanjang batang dan akar masing-masing 20 cm dandiameter 0,5-2 cm dengan jarak tanam 3 x 1 m. Persentumbuh dapat mencapai 90%.1) Martawijaya. A, Kartasudjana.l, Mandang. YI, Prawira.S.A, Kadir.K. 1989. Atlas KayuIndonesia. Jilid II. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan. Bogor2) PIKA. 1981. Mengenal Sifat-sifat Kayu Indonesia dan Penggunaannya. Kanisius.Yogyakarta.3) Sosef M.S.M., Hong. L.T and Prawirihatmodjo. (Ed). 1998. Plant Resources of SouthEastAsia 5(3)TimberTrees : Lesser-KnownTimbers. Prosea. Bogor. Indonesia.4) Yulianti. B dan Pramono A.A. 1997. Teknik Produksi benih Jenis Korth(Puspa). Penentuan Saat Masak Fisiologik Cara Ekstraksi dan Media Semaiterhadap Perkecambahan Benih Puspa. LUC no. 217. Departemen Kehutanan.Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai Teknologi PerbenihanBogor.5) Yulianti.B.1998.PengaruhWarnaBuahdanMediaSemaiTerhadapDayaBerkecambahdan Kecepatan Berkecambah Benih Puspa ( Korth), BuletinTeknologi Perbenihan Vol. 5 No.1. Badan Penlitian dan PengembanganKehutanan. BalaiTeknologi Perbenihan BogorBenih dikeluarkan dari buahnya dengan cara dijemur dibawah terik matahari, penjemuran dilakukan 5-8 hari.Benih yang telah dikeringkan dan disimpan di dalam tempatyang tertutup rapat, tahan selama 3 bulan.Media semai berupa pasir terlebih dahulu disterilkandengan menggunakan penggorengan selama 2 jam.Benih ditebarkan di dalam bak kecambah yang telah diisimedia semai. Setelah 3 bulan benih mempunyai dayakecambah 50 % .5)DAFTAR PUSTAKASchima wallichiiSchima wallichii 67. 6044. SAWOKECIK ( Dubard)Manilkara kaukiOleh :Dida SyamsuwidaNama Perdagangan : SawokecikNama Botanis : DubardFamili : SapotaceaeManilkara kaukiSebaranTumbuh : Penyebaran secara alami di Jawa terdapat di pesisirselatan Banyuwangi dan Pulau Karimun Jawa. Di luar Jawaterdapat di Bali, Buton, Sulawesi, Kangean, Pulau We danBima .Tanaman ini dapat tumbuh liar di pantai yangberpasir dan di pulau-pulau karang juga tumbuh pada hutanbakau yang berbatasan dengan daratan . Saat ini hanyabeberapa hektar saja (170 ha) yang ada di sekitar Gn.Prapat Agung Bali dan Kawasan Taman Nasional BaliBarat .Musim buah : Sawokecik yang berbunga warna putih kekuningandengan bintik-bintik warna merah muda mengalamipembungaan dan pembuahan hampir sepanjang tahun.Namun buah masak umumnya jatuh pada bulan Februari.Di Priangan Barat berbuah masak pada bulan September-Oktober, di Banten pada bulan November dan di BandaAceh bulan Mei .1)4)5)1) 68. Pengumpulan Benih : Pengambilan buah biasanya dengan cara dipanjat dandipetik dengan tangan karena pohon relatif rendah danbercabang banyak. Pada pohon yang agak tinggi dapatdibantu dengan galah yang pada bagian ujungnya diikatkandengan keranjang kecil (bubu kecil), sehingga buah yangdijolok akan lepas dan masuk ke dalam keranjang.Ekstraksi Benih : Benih dapat dengan mudah dikeluarkan dari buah yangmasak, jadi tidak perlu diekstraksi dengan cara ataumetode khusus.Penyimpanan Benih : Benih perlu diturunkan kadar airnya dengan cara dikering-anginkan, kemudian disimpan dalam wadah yang kedapdan ditempatkan pada ruangan yang bersuhu rendah(ruangan ber-AC atau refrigerator).Perkecambahan Benih : Metode perkecambahan untuk benih sawokecik adalahmenyemaikannya di bawah naungan dengan posisi benihhorizontal dimana hilium berada. Metode ini membutuhkanwaktu 20 hari untuk memulai berkecambah .Pembiakan Vegetatif : Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara graftingatau cangkok.Persemaian : Penyapihan anakan dengan tinggi di bawah 10 cm danumumnya baru berdaun empat untuk penanaman dilapangan . Pemupukan dengan pupuk majemukanorganik NPK (13:13:20) dengan dosis 37,5 mg peranakan yang diberikan cukup satu kali . Pemberianhormon komersil GBH dan Atonik dengan konsentrasi3 ml hormon dalam 1 liter air untuk mendorong tingkatpertumbuhan dan pertambahan jumlah daun bibitdipersemaian .Al Rasyid, H. 1971. Keterangan tentang Silvikultur SawokecikDubard, Sapotaceae). Lembaga Penelitian Hutan. Laporan no. 172.2) Daryono, H. 1983. Pengaruh Posisi Penyemaian dan Skarifikasi Benih SawokecikDubard) terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibitnya.Lap. No. 419. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Bogor.3) ___________. 1986. Pengaruh Pengunaan Zat Pendorong Tumbuh terhadapPertumbuhan dan Jumlah Daun Kayu Kuku ( THW) danSawokecik ( Dubard). Bul. Pen. Hutan (486) : 9-19.2)5)6)3)DAFTAR PUSTAKA1) Manilkara kauki(Manilkara kaukiPericosis mooniaManilkara kauki(61 69. 624) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Badan Litbang Kehutanan,Jakarta.5) Sidiyasa, K. 1990. Mengenal Flora Langka Sawokecik ( (L) Dubard).Info Hutan No. 106. Pusat Pene