ASUHAN PRIMER PADA BAYI 6 MINGGU PERTAMA
description
Transcript of ASUHAN PRIMER PADA BAYI 6 MINGGU PERTAMA
ASUHAN PRIMER PADA BAYI 6 MINGGU PERTAMA
OLEH : PUJI LESTARI, S.SIiT
1. PERAN BIDAN PADA BAYI SEHAT
Kebutuhan bayi ( anak ) : Kebutuhan fisik dan biologis
spt. Makan, cairan, udara, eliminasi, tempat tinggal
Kebutuhan cinta dan sayangbayi berusaha utk mndptkn cinta dn diterima o/ orang, yg berhubungan dg perkembangan
Kebutuhan rasa aman- BBL akan mengalamib’bagai ancaman dlm proses adaptasi dn kehidupan- perubahan lingk. Akan menimbulkan perasaan tdk aman- orangtua sbg satu2nya sumber ketenangan- utk mencpai rasa aman anak perlu kehangatan/cinta orgtua
Kebutuhan dasar dan otoritas- utk dpt m’pelajari tingkah laku yg dpt diterima dn menyenangkan perlu bimbingan ortu- disiplin yg baik dpt m’cegah bhya dn
m’embangkan cara berfikir mandiri dn b’tindak dlm lingkup yg aman
Kebutuhan dependent dn independentanak perlu diberikan kesempatan utk belajar berfikir dn m’buat keputusan mndiri ssi dg tumbang
Kebutuhan self esteemSelf-esteem merupakan sikap jalan tengah (middle path). Ia berada di antara dua ektrimitas sikap“anti-sosial”: minder dan sombong. Jadi, seorang dg self-esteem sempurna tidak akan minder atas kekurangan yg dimiliki, tapi juga tidak akan sombong pada kelebihan yg disandang.
PERAN BIDAN : Peran bidan sbg family advocaty
bidan bekerjasama dg anggt.klg dn m’identifikasi keb.byi dn merencanaka dg tind.yg tepat
Peran bidan sbg health teachingbidan m’berikan pend.tahap2 tumbang byi dn anticipatory guidance utk m’hindari bhya/ kecelakaan yg mgkn tjd
Peran bidan sbg support dan konseling- pemenuhan keb.emosional (sentuhan/rabaan, mendengarkan,kehadiran fisik)- konseling
Peran bidan sbg terapeutikpemenuhan keb.fisik dn mental, mlpti makan/mnm, istirahat, kasih sayang, rasa aman dn sosialisasi
Peran bidan sbg koordinasi dn kolaborasiadanya keterbatasan kemampuan dn wewenang
Peran bidan sbg health care planningmerencanakan tind.yg b’kaitn dg perawatan
Peran bidan sbg preventionPrevention primer : imunisasi, nutrisi, perwatan gigiprevention sekunder : skrinning TBCprevention rehabilitatif : skrinning test
2. BOUNDING ATTACHMENTBounding attachment tjd pd kala IV,
dimana ada kontak antra ibu-ayah-anak dn berada dlm ikatan kasih
Brazelton (1978), Bounding : suatu keterikatan pertama
ant.individu, mis.ant.orgtua dn anak, saat pertama kali mrk bertemu
Attachment : perasaan menyayangi yg mengikat indv. Dg indv.lainnya.
Saxton dan pelikan (1996)Bonding : suatu langkah untuk
m’ungkapkan perasaan kasih syg o/ ibunya kpd bayi
Attachment : interaksi ant. Ibu dan anak scr specifik sepanjang waktu
Maternal Neonatal HealthBA : kontak dini scr lgsg ant.ibu dn
bayi stlh proses persalinan.
Tahap-tahap Bounding Attachment
1. Perkenalan (acquaintance)Ex. Kontak mata, sentuhan, berbicara
2. Bonding (keterikatan)3. Attachment (perasaan kasih syg)
Element-element Bounding Attachment
ô Sentuhan Sbg sarana utk mengenali bayinya dg m’eksplorasi tubuh bayi
ô Kontak mataBeberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.
ô SuaraSaling m’dengarkan dan merespon suara ant.bayi dan orgtua sangatlah penting. Byi akan b’paling kearah orgtua saat mrka berbicara dg suara b’nada tinggi
ô Aroma Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
ô Entrainment (gaya bahasa)Bayi bergerak2 ssi dg struktur p’bicaraan org dewasa. Ex. m’gerakkan tangan, m’angkat kepala, menendang kaki. Entrainment tjd saat anak mulai b’bicara
ô Bioritme (irama tubuh)anak yg blm lhir/baru lhir,dpt diktakan senada dg ritme alamiah ibunya. Orgtua dpt m’bntu proses in dg m’beri ksh syg dg memanfaatkan waktu saat byi m’embangkan perilaku yg responsif.
ô Kontak dinikeuntungan fisiologis kontak dini:- kadar oksitosin dan prolaktin meningkat- refleks m’hisap dilakukan scr dini- pembentukan kekebalan aktif dimulai- m’p’cepat proses ikatan batin
ô Body warmht (kehangatan tubuh)ô Waktu pemberian kasih syaang
Prinsip dan upaya meningkatkan BA
• Menit pertama jam pertama• Sentuhan orangtua pertama kali• Adanya ikatan yg baik• Terlibat proses persalinan• Kontak sedini mgkin• Fasilitas utk kontak lbh lama• Perawatan maternitas (bidan)• Libatkan klg lainnya
Dampak positif dr BA• Bayi merasa dicintai, diperhatikan ,
mempercayai , menumbuhkan sikap sosial
• Bayi merasa aman , berani m’adakan eksplorasi
Hambatan BA• Kurangnya support• Ibu dengan resiko• Bayi dengan resiko• Kehadiran bayi yg tdk diinginkan
Berhasil/tdknya proses BA, dpt dilihat dari kondisi-kondisi :
1. Kesehatan emosional orang tuaOrang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang baik. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anakDalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasanganDukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
4. Kedekatan orang tua ke anakDengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
Peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya :• Ketika ibu hamil, seorang suami akan
merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
• Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
Cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak
Kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya.
Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan keberhasilannya sebagai seorang ayah)
Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.
Mengkaji intekasi orang tua dan bayi
HARI I – Nilai 2 Nilai 1 Nilai 0Bertanya ttg kondisi bayi
Mendengar ttg informasi byi, no comment
Tdk tertarik pd bayi
Menyentuh bayi Melihat, tdk menyentuh bayi
Tdk melihat, tdk menyentuh
Secara spontan bicara dg by
Bicara dg bayi bila perlu
Tdk bicara pada bayi
Memangku bayi dg kontak mata
Menggendong bayi,tidak kontak mata
Tdk menggendong bayi
Mengekspresikan kesan positif thd kelahiran bayi
M’ekspresikan kurang puas
Tdk m’ekspresikan apa2
HARI II – NILAI 2 NILAI 1 NILAI 0Kontak dengan bayi
Menerima kontak dg bayi
Menghindari kontak dg bayi
Memperhatikan seluruh tubuh bayi
Memperhatikan & meraba,tp menghindari bagian2 tertentu
Menghindari menyentuh
Bertanya ttg interpretasi penampilan bayi
Tertarik pd perilaku tp tdk bertanya
Sedikit tertarik pd perilaku byi
Menatap bayi dg kontak mata
Berhadapan muka tp kontak mata tdk ada
Tdk menghadapkan pd muka bayi
Mengutarakan perasaan ttg respon bayi
Memerlukan bantuan dlm m’ekspresikan perasaanya
Tdk m’ekspresikan perasaan ttg bayi
HARI III – NILAI 2 NILAI 1 NILAI 0Memangku bayi dg hangat ketika bayi minum
Memangku bayi Tdk mamp, malas menggendong bayi
Spontan memanggil bayi dg menyebut nama
Berbicara dg bayi tp tdk langung bicara dg bayi
Tdk bicara dg bayi
Scr konsisten memelihara posisi berhadapan dg bayi dan ada kontak mata
Posisi berhadapan tp kontak mata hanya sesekali
Kontak mata tdk ada
SCORE :• 10-8 : Perlu Support keperawatan yang
biasa dalam Bounding attachment• 5-7 : perlu ekstra support untuk
bounding attachment• 0-4 : perlu support intensif untuk
bounding attachment
Rencana asuhan • Pengkajian data
- pemeriksaan fisik- keadaan umum- tnda2 vital- ukuran keseluruhan tubuh bayi
• Keseluruhan kesehatan bayi – Masalah menyusui –Amati posisi menyusui –Amati refleks hisap –Kebersihan rumah –Suasana hati ibu –Interaksi ibu dan bayi –Pertumbuhan –Peningkatan BB –Demam –Menyusu 2-4 jam sekali
SELAMAT BELAJAR...
CHAIYYOOO....!!!!!