Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Combustio
-
Upload
ayip-syarifudin-nur -
Category
Documents
-
view
38 -
download
0
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Combustio
Ns.Ayip Syarifudin Nur, S.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
COMBUSTIO
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
COMBUSTIO
Kerusakan atau kehilangan jaringan
yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air (cairan)
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
PENANGANAN
KOMPLEKS
Kelompok 10
Etiologi
Luka Bakar
Termal
Luka Bakar Kimia
Luka Bakar
Radiasi
Luka Bakar
Elektrik
Ns.Ayip Syaifudin Nur, S.Kep 4
*Luka bakar karena api
*Luka bakar karena air panas
*Luka bakar karena bahan kimia
*Laka bakar karena listrik
*Luka bakar karena radiasi
*Luka bakar karena suhu rendah (frost bite).
*Klasifikasi
Fase Luka Bakar• Fase akut / fase syok / fase awal
– Mengalami ancaman dan gangguan Airway (jalan napas), Breathing (mekanisme bernafas) dan gangguan Circulation (sirkulasi)
• Fase subakut– Proses inflamasi atau infeksi.– Problem penutupan luka– Keadaan hipermetabolisme
• Fase lanjut– Timbul penyulit berupa parut yang hipertrofik,
keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan timbulnya kontraktur
Derajat Luka Bakar• Derajat I
– Hanya mengenai epidermis– Sifat luka: eritema, kerusakan jaringan dan edema minimum– Keluhan: nyeri 2-3 hari membaik– Bisa sembuh pada 5-10 hari
• Derajat II• Mengenai seluruh epidermis sehingga timbul kemerahan dan
blister• Komplikasi jarang terjadi dan penyembuhan 10-14 hari• Mengenai stratum germinatium dan korium, warna
merah/merah muda• Penyembuhan terjadi 25-35 hari
• Derajat III– Seluruh lapisan kulit mati dan kulit menjadi
kering serta berwarna coklat, putih, merah atau hitam
– Terjadi anastesi karena kerusakan reseptor nyeri
• Derajat IV– Luka bakar mengenai otot bahkan hingga tulang
Luas Luka Bakar
RULE OF NINE
Rule of nine atau Rule of wallace yaitu:
1) Kepala dan leher : 9%2) Lengan masing-masing 9% :
18%3) Badan depan 18%, badan belakang 18% :
36%4) Tungkai maisng-masing 18% : 36%5) Genetalia/perineum : 1%
Total : 100%
Kelompok 10 11
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Rumus 10-20
untuk bayiRumus 10-15-20
untuk anak.
Kriteria Berat Luka
• Luka Bakar Ringan.
- Luka bakar derajat II <15 %
- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 2 %• Luka bakar sedang
- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa
- Luka bakar II 10 – 20 5 pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 10 %• Luka bakar berat
- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa
- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak.
- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih
- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum.
- Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain.
RESPON TUBUH
RE
SP
ON
TU
BU
H
Respons Sistemik
Respons Kardiovaskuler
Efek pada Cairan, Elektrolit, dan Volume
Darah
Respons Pulmoner
Renal
FUNGSI INTEGUMEN
PENINGKATAN PERMEABILITAS
PEMBULUH DARAH
PERPINDAHAN CAIRAN DARI
INTRAVASKULER KE
EKSTRAVASKULER
- PENINGKATAN DENYUT JANTUNG
- PENURUNAN CURAH JANTUNG
PENURUNAN PERFUSI
JARINGAN KE ORGAN
EDEMA
- Ginjal - Otak
- Sistem Pencernaan dll
Luka bakar
Menghirup udara panas
Pola napas tak evektif
Edema laring
Obstruksi jln napas
Bersihan jalan napas tak efektif
Keracunan Carbonmonoksida
Gg perfusi jaringan
Hb gagal mengikat O2
Carbonmonoksida mengikat Hb
Kelompok 10 17
Luka bakar
Evaporasi meningkat
Plasma intravas intersisial
Tek.hidrostatik meningkat.Tek. Onkotik
turun
Gg. Perfusi jar.
CO turun hipovolume
Devisit volume cairan
Takikardi, hipotensi
Cairan intravaskuler alveoli
Gangguan pertukaran gas
Kelompok 10 18
CO turun
perfusi darah ke organ turun
Ginjal
Haluaran urin turun
PK: GGA
Cedera dermal
Kerusakan jar. Otot & eritrosit
Pelepasan mioglibin & hemoglobin
Penyumbatan nefron
-Nyeri-Kerusakan integritas kulit
Organ pencernaan
Penurunan motilitas, dan pencernaan
Konstipasi
Otak
Penurunan kesadaran
Syok Hipovolemik
Penatalaksanaan
• Evaluasi Pertama (Triage)• Pertahankan airway, breathing, circulation, kalau diperlukan segera
lakukan intubasi endotrakeal, pemasangan infus • Pemeriksaan fisik keseluruhan, bebaskan penderita dari baju yang
terbakar, penderita luka bakar dapat mengalami trauma lain, misalnya trauma abdomen dengan Internal bleeding atau mengalami patah tulang punggung
• Anamnesis, apakah penderita terjebak dalam ruang tertutup sehingga kecurigaan adanya trauma inhalasi yang dapat menimbulkan obstruksi jalan napas
• Pemeriksaan luka bakar• Tentukan luas luka bakar• Tentukan derajat kedalaman
Prinsip2 Penatalaksanaan
Mengupayakan dan mempertahankan • Jalan nafas • Perfusi yang normal• Keseimbangan cairan dan elektrolit
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cara BaxterLuas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL
Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama.
Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
CONTOH.....
Resusitasi cairan cara Baxter
4 x BB x % luka bakar = 4 x 55kg x 11%
= 2.420 mL / 24 jam
Hari pertama:
8 jam pertama 1.210 mL.
16 jam kemudian 1.210 mL.
Hari ke-2: ½ cairan hari pertama = 1.210 mL/24 jam.
Hari ke-3 ½ cairan hari kedua = 605 mL/24 jam.
Jumlah cairan dapat dikurangi bahkan dihentikan bila
diuresis pasien memuaskan dan pasien dapat minum
tanpa kesulitan
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PRIMARY SURVEY
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
DISABILITY
EKSPOSURE
SECONDARY SURVER
Jika klien sudah stabil, untuk mengetahui penyulit lain
CEDERA INHALASI
DIAGNOSA+INTERVENSI
HATUR NUHUN......