Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
Transcript of Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
1/6
MYASTHENIA GRAVIS
A. Definisi
Myastenia gravis merupakan gangguan yang mempengaruhi trasmisi
neuromuskuler pada otot tubuh yang kerjanya dibawah kesadaran seseorang
(volunteer) . Karakteristik yang muncul berupa kelemahan yang berlebihan dan
umumnya terjadi kelelahan pada otot-otot volunter dan hal itu dipengaruhi oleh
fungsi saraf cranial (Brunner and Suddarth 2002)
Myasthenia gravis adalah gangguan neuromuskuler yang mempengaruhi
transmisi impuls pada otot-otot volunter tubuh (Sandra M. Neffina 2002).
B. Etiologi
Penyebaba gangguan ini tidak diketahui, tetapi kemungkin terjadi karena
gangguan atau destruksi reseptor asetilkolin pada persimpangan neoromuskular
akibat reaksi autoimun. Kontraksi otot mengalami kerusakan menyebabkan
kelemahan otot.
C. Manifestasi Klinik
Kelemahan otot ekstrim dan mudah mengalami kelelahan
Diplobia (penglihatan ganda)
Ptosis (jatuhnya kelopak mata)
Disfonia (gangguan suara)
Kelemahan diafragma dan otot-otot interkosal progressif menyebabkangawat napas.
D. Diagnostik Test
1. Test serum anti bodi resptor ACh yang positif pada 90% pasien.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
2/6
2. Test tensilon : injeksi iv memeperbaiki respon motorik sementara dan
menurunkan gejala pada krisis miastenik untuk sementara waktu
memperburuk gejala-gejala pada krisis kolinergik.
3. Test elektro fisiologis untuk menunjukan penurunan respon rangsangan
saraf berulang.
4. CT dapat menunjukan hiperplasia timus yang dianggap menyebabkan
respon autoimun .
E. Patofisiologi dan Penyimpangan KDM
Dasar ketidk normalan pada miastenia gravis adalah adanya kerusakan pada
trasmisi inpuls saraf menuju sel-sel otot karena kehilangan kemampuan atau
hilangnya reseptor normal membran post sinaps pada sambungan neuromuskuler.
Penelitian memperlihakan adanya penurunan 70-90% reseptor asetilkolin pada
sambungan neuromuskuler setiap individu. Miastenia gravis dipertimbangkan
sebagai penyakit autoimun yang bersikap langsung melawan reseptor asetilkolin
(AChR) yang merusak transmisi neuromuskuler.
F. Proses keperawatan
1. Pengkajian
o Disfungsi sistem saraf
a) Gangguan penglihatan: diplopia dan ptosis karena kelemahan
okuler
b) Ekspresi wajah seperti topeng karena keterlibatan otot-otot
muka
c) Disafria atau disvagia karena kelemhan faringeal dan laringeal.
o Kelemahan otot yang ekstrim dan mudah letih dengan aktivitas dan
bicara yang berulang
o Kemungkinan keterlibatan pernapasan dengan penurunan kapasitas
vital
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
3/6
2. Diagnosa Keperawatan
o Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan kelemahan otot
pernapasan.
o Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kelemahan otot-
otot volunter.
o Resiko terhadap aspirasi yang berhubungan dengan kelemahan otot-
otot bulbar.
3. Intervensi dan implementasi
Pemantauan1) Pantau status pernapasan pasien untuk
melihat adanya kemumgkinan gagal napas dan krisis
miastenik atau kolinergik.
2) Waspadai adanya tanda-tanda krisis
yang mengancam :
a) Distres pernapasan mendadak
b) Tanda-tanda disvagia, disarfria, ptosis dan diplobia
c) Takikardia, ansietas
d) Pantau respon pasien terhadap terapi obat
3) Pantau respon pasien terhadap terapi
obat
Perawatan penunjang
1) Berikam medikasi sehingga efek puncaknya bersamaan
dengan makan danaktivitas esensial.
2) Bantu pasien membuat jadwal aktivitas yang realistik
3) Berikan periode istirahat untuk meminimalkan keletihan
4) Berikan alat bantu untuk membantu pasien melakukan
aktivitas sehari-hari meskipun terjadi kelemahan.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
4/6
5) Jika pasien menderita diplopia berikan penutp mata untuk
menggunakan mata yang lain untuk meminimalkan resiko
terjatuh.
6) Untuk menghindari aspirasi :
a) Ajari pasien untuk memposisikan kepala pada posisi
sedikit fleksi untuk melindungi jalan napas ketika
sedang makan
b) Sediakan alat pegisap sehingga pasien dapat
mengoprasikannya
c) Jika pasien sedang krisis atau mengalami gangguan
menelan berikan cairan iv dan makan melalui selang
nasogastrik, tinggikan kepala pada tempat tidur setelah
pemberian makan
d) Jika pasien memakai ventilator mekanik berikan
pengisapan yang sering, kaji bunyi napas dan periksa,
laporkan hasil sinar-X dada.
7) Tunjukan pasien bagaimana caranya menahan dagu dengantangan untuk menopang rahang bawah untuk membantu
berbicara
8) Jika bicara terganggu dengan sangat parah anjurkan pasien
untuk menggunakan metode komunikasi alternatif seperti
kartu flash atau papan huruf.
Pendidikan pasien dan pemeliharaan kesehatan
1) Instruksikan pasien dan keluarga berkaitan dengan gejalakrisis miastenia.
2) Ajari pasien cara-cara untuk mencegah krisis dan
memburuknya gejala;
a) Hindari terpajan flu dan inveksi lain
b) Hindari panas atau dingin yang berlebihan
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
5/6
c) Beritahu pasien untuk menginformasikan pada dokter
gigi tentang kondisi, karena penggunaan prokain
(navokaine) tidak ditoleransi dengan baik dan dapat
mencetuskan krisis
d) Hindari kesedihan secara emosional
3) Ajari pasien dan keluarga berkaitan dengan penggunaan
pengisap rumah
4) Tinjau kembali masa puncak obat dan bagaimana
menjadwalkan akivitas untuk mendapatakn hasil yang baik
5) Tekankan pentingnya priode istirahat yang terjadwal untuk
menghindari keletihan
6) Anjurkan pasien untuk memakai gelang kewaspaan medis.
4. Evaluasi
1) Mencapai fungsi pernapasan adekuat
a) Menunjukan frekuensi pernapasan dan kedalaman
pernapasan normal, dan kekuatan otot normal. b) Mentaati jadwal medikasi yang ditetapkan.
c) Menyatakan bahwa tas resusitasi dan pengisapan
fortabel untuk digunakan dirumah.
d) Mengihindari situasi yang dapat mencetuskan flu dan
infeksi, yang dapat memperberat gejala.
2) Beradaptasi pada kerusakan mobilitas
a) Menetapkan program istirahat dan latihan yang
seimbang.
b) Mengidentifikasi tindakan untuk menghemat energi.
c) Menggunakan alat-alat bantu
d) Menetapkan maantaati jadwal medikasi yang
memaksimalkan kekuatan otot.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Myasthenia Gravis
6/6
3) Tidak mengalami aspirasi
a) Menunjukan bunyi napas normal
b) Makan dengan lambat dan memilih diet (lunak) yanag
sesuai.
c) Menetapkan jadwal medikasi yang sesuai dengan
waktu makan.
4) Mengalami pemulihan krisis
miasteniak dan kolinergik
a) Menyebutkan tanda dan gejala.
b) Mentaati program medikasi
c) Menggunakan gelang waspada medik.