ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA dengan HT.docx

48
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU.L PADA IBU.L DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI DI RT 05/01, BOJONG KERTA Disusun oleh : Novita Dewi Infantri P3.73.20.3.12.035 Dosen Pembimbing : Tien Hartini, SKM. MKes

description

KEP.KELUARGA

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA dengan HT.docx

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU.L PADA IBU.L DENGAN MASALAH KESEHATANHIPERTENSI DI RT 05/01, BOJONG KERTA

Disusun oleh :Novita Dewi InfantriP3.73.20.3.12.035

Dosen Pembimbing :

Tien Hartini, SKM. MKes

POLTEKKES KEMKES JAKARTA IIIJURUSAN KEPERAWATANJAKARTA2015ASUHAN KEPENULISAN KELUARGA

I. PENGKAJIANA. KARAKTERISTIK1. Kepala KeluargaSemenjak Bp. H meninggal , Kepala keluarga digantikan oleh Ibu L dengan umur 53 tahun lahir di Bojongkerta, 2 Juni 1962 Pendidikan terakhir SMP , Pekerjaan wiraswasta dan bertempat tinggal di Jl. Situ cibereum,Rt.05 Rw.01 , Bojongkerta, Bogor Selatan2. Susunan Anggota KeluargaNoNamaUmurGenderHub. dgnKKAgamaPendidikanTerakhirPekerjaan

1Alm. Hamid-LSuamiIslamSMKSupir

2Ibu. L53thnPIstriIslamSMPWiraswasta

3An. D19thnPAnakIslamSMASwasta, Mahasiswa

4An.T31 thnLAnakIslamSMAWiraswasta

3. Genogram HT DM

HT, STROKE HT

DBD DERMATITIS

Keterangan: = Wanita= Klien

= Pria----------= Tinggal serumah= Menikah= Meninggal

= Anak Tiri

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA1. Tahap perkembangan keluarga saat iniTahap perkembangan keluarga Ibu.L adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja, dimana tahapan ini melonggarkan ikatan yang memungkinkan tanggungjawab dan kebebasan yang lebih optimal bagi remaja untuk menjadi dewasa muda. Maka remaja seharusnya diberi kebebasan dalam berpendapat dan melakukan sesuatu.

2. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembanganTugas keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan hubungan internal dalam keluarga dimana An.T bekerja, sehingga kurang mempunyai waktu untuk berkumpul bersama. Keluarga Ibu.L berkumpul hanya dipagi hari saat sarapan, malam hari saat anak- anaknya pulang kerja dan dihari libur.

3. Riwayat keluarga intiBapak.H dan Ibu.L tidak memiliki hubungan darah, dan menikah atas keinginannya sendiri tanpa adanya perjodohan dari orang tua. Namun orang tua sudah menyetujui apa yang Bapak.H dan Ibu.L putuskan. Bp.H dan Ibu.L menikah sudah tahun dan sudah dikaruniai 3 orang putri bernama Anak.H, Alm.D dan An.T .Bapak.H dan Ibu L berasal dari suku sunda, Bp.H meninggal karena sakit Hipertensi dan Stroke, Ibu.L memiliki riwayat penyakit keturunan Hipertensi dari sang Ibu dan DM dari sang Ayah

4. Tipe keluargaTipe keluarga Ibu.L adalah Keluarga single parent family terdiri dari satu orang tua (Ibu.L) dengan 1 orang anak.

5. Latar belakang budayaLatar belakang pada keluarga Ibu L adalah Sunda, yang paling dominan dalam keluarga adalah suku Sunda. Dimana anggota keluarga yaitu Ibu.L sering mengkonsumsi lalapan atau sayuran tanpa dimasak terlebih dahulu karena sudah menjadi kebiasaan orang sunda. Keluarga Ibu.L tinggal dipedesaan sehingga lingkungan sekitar rumah Ibu.L adalah bersifat homogen, dimana budaya yang digunakan adalah budaya Sunda.

Ibu.L memiliki kebiasaan berpakaian dengan menggunakan kaos dan celana santai saat dirumah dan bekerja karena usaha terima jahitannya berada di samping rumahnya. Dan anak.T memiliki kebiasaan berpakaian dengan tren baju casual saat berpergian, celana panjang dan kemeja untuk bekerja. Tidak ada kekuasaan khusus yang dianut oleh keluarga. Keluarga menggunakan bahasa indonesia dan sunda saat berkomunikasi sehari-hari.

6. Aktivitas keagamaan yang diikutiKeluarga Ibu.L beragama islam, dimana aktivitas keagamaan yang diikuti adalah sholat dan puasa, namun jarang mengikuti pengajian karena tidak ada kegiatan pengajian di RT tempat beliau tinggal . Dalam keseharian keluarga Ibu L, selalu mengacu pada ajaran agama islam, dimana Ibu.L mengatakan tidak pernah memakan makanan haram ataupun meminum minuman alkohol, selalu mengajarkan anaknya berdoa sebelum dan sesudah makan, ingin tidur ataupun ingin beraktivitas.

C. STRUKTUR KELUARGA1. Komunikasi KeluargaPola interaksi dalam keluarga terjalin dengan baik, namun yang menjadi masalah dalam berkomunikasi adalah waktu, karena An. T sibuk bekerja dan kuliah sehingga jarang berkomunikasi. Interaksi terjadi pada pagi hari saat sarapan bersama sebelum An.T berangkat bekerja ataupun pada malam hari saat An.T pulang bekerja. Namun walaupun ada kesulitan dalam berkomunikasi, Ibu.L mengatakan selalu mengirimkan pesan singkat kepada An. T . Sifat komunikasi dalam keluarga Ibu. L adalah langsung dan terbuka, dimana saat terjadi masalah dalam keluarga akan dibicarakan bersama ataupun. Anggota keluarga yang dominan berkomunikasi adalah Ibu.L karena Ibu.L adalah orang yang paling dekat dengan semua anggota keluarga.

2. Struktur KeluargaIbu.L mengatakan dalam keluarga yang mengambil keputusan saat ada masalah adalah anak tirinya An.J dimana dilakukan musyawarah terlebih dahulu. Sedangkan yang paling berperan dalam membantu menyelesaikan masalah kesehatan adalah Ibu. L karena Ibu.L adalah orang yang paling dekat dengan semua anggota keluarga.

3. Struktur nilai/value Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga Ibu.L adalah nilai-nilai agama Islam, dan budaya sunda. Dimana dalam keluarga harus menunaikan ibadah sholat 5 waktu dan Ibu.L selalu mengajarkan Anak.T dan An.J untuk sholat dan berpuasa sedini mungkin. Keluarga Ibu.L sangat menyukai lalapan sayuran yang tidak dimasak. Keluarga Ibu.L menganggap bahwa kesehatan adalah hal yang penting karena percuma apabila uang banyak tapi tidak sehat.

4. Struktur PeranPeran Ibu.L dalam keluarga adalah sebagai kepala keluarga dan ibu rumah tangga, , pendidik, pemberi rasa nyaman, pengasuh dan pencari nafkah utama , sedangkan peran Anak.T adalah pencari nafkah tambahan, dan berkembang sesuai tahapan perkembangan.sedangkan An.J sebagai pencari nafkah tambahan, pelindung keluarga, dan pembuat keputusan. Dalam keluarga Ibu.L ditemui perubahan peran semenjak Bp.H meninggal dunia, peran Ayah digantikan oleh Ibu. L.

D. FUNGSI KELUARGA1. Fungsi Afektif Di dalam keluarga tampak saling menyayangi antara satu dengan yang lainnya, dimana setiap anggota keluarga memberikan perhatian dan dukungan kepada anggota keluarga lainnya. Setiap harinya Ibu.L juga selalu mengirim pesan singkat untuk jangan lupa makan kepada An.T saat mereka sama-sama bekerja. Ibu.L mensuport An.T untuk kuliah dan mencari uang sendiri Jika ada keluarga yang sakit, Ibu.L selalu merawatnya dengan memberikan obat yang Ibu.L beli diwarung. Jika An.T meraih nilai baik saat kuliah, Ibu.L akan bangga dan senang.

2. Fungsi SosialisasiIbu.L tidak mengikuti organisasi apapun didalam masyarakat karena di lingkungannya tidak ada organisasi ataupun pengajian, An.T. saat pagi bekerja dan sorenya kuliah. Ibu.L mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mendapat penghargaan dalam kegiatan kesehatan di masyarakat, dan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai pengaruh besar didalam masyarakat. Apabila terdapat masalah kesehatan, keluarga akan meminta saran kepada orang lain.

3. Fungsi EkonomiIbu.L dan kedua anaknya memiliki penghasilan sendiri- sendiri, dan apabila digabungkan penghasilan yang didapat perbulan Rp. 2.000.000,00. Ibu.L mengatakan penghasilan keluarga dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, pembayaran air dan listrik, dan untuk kuliah anak bungsunya. Ibu.L mengatakan keluarga tidak memiliki tabungan karena bila uang sisa disimpan sendiri dan Ibu.L lah yang mengelola keuangan dalam keluarga

4. Fungsi Pemeliharaan kesehatana. Pemenuhan kebutuhan makanIbu.L mengatakan pengadaan makanan didalam rumah dimasak sendiri dan sesekali membeli diluar. Jenis makanan yang disajikan adalah nasi, lauk-pauk seperti tempe atau tahu, dan sayuran. Sayur yang disering dimasak oleh Ibu.L adalah sayur sop dan lalapan, tetapi Ibu.L lebih sering mengkonsumsi sayuran dengan cara dilalap atau tanpa dimasak terlebih dahulu. Ibu.L dan An.T mengatakan sering meminum susu karena sangat menyukai susu, sesekali Ibu.L mengkonsumsi buah. Makanan disajikan oleh Ibu.L secara tertutup, sebelum dimasak sayur dipotong terlebih dahulu baru dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga adalah sendiri- sendiri.

b. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidurDalam keluarga yang memiliki kebiasaan tidur siang aadalah Ibu. L. setiap keluarga memiliki kamar sendiri- sendiri. Rata- rata jumlah jam tidur dalam sehari adalah 8 jam, ketika ada keluarga yang tidak bisa tidur maka Ibu.L melakukan aktivitas lain misalkan menyetrika.

c. Pemenuhan kebutuhan rekreasi dan olah ragaKeluarga Ibu.L tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur, karena tidak memiliki uang. Dalam keluarga juga jarang ada yang menyempatkan waktu untuk olahraga karena merasa sibuk dan malas melakukan olahraga.

d. Pemenuhan kebutuhan kebersihan diriMasing- masing keluarga Ibu.L memelihara kebersihan dirinya dengan mandi 2x/hr, sikat gigi 2x/hr dan cuci rambut 3x/seminggu, dan keluarga tidak lupa memakai sabun sampho dan pasta gigi.

e. Perilaku keluarga dalam penanggulangan sakitIbu.L mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, pertama keluarga akan membeli obat di warung, apabila anggota keluarga merasa penyakit tersebut tidak sembuh- sembuh juga dan semakin parah maka akan pergi ke Dokter klinik karena hanya dokter klinik lah yang dekat dengan rumahnya, sedangkan apabila masih belum juga sembuh maka akan pergi ke puskesmas.

E. STRESSOR DAN KOPING Ibu.L mengatakan saat ini masalah yang dihadapi keluarga adalah masalah keuangan karena orderan jahitan sedang sepi, dan gaji anaknya yang bungsu hanya cukup unuk membiayai kuliahnya sendiri sedangkan sisanya untuk uang saku, Ibu.L dalam menghadapi masalahnya dengan cara meminjam uang ke tetangga atau saat berbelanja akan berhutang dulu di warung.

F. DERAJAT KESEHATAN1. Kejadian sakit di keluargaPada saat pengkajian terdapat anggota keluarga yang sedang mengalami masalah kesehatan yaitu Ibu.L yang sedang merasa lehernya pegal dan tegang, kepala pusing, saat di tensi hasilnya menunjukan 150/100 Mmhg, beliau mengatakan memang sudah sejak lama beliau menderita Hipertensi dan sudah minum obat penurun darah tinggi yang didapatkan dari puskesmas dan terkadang beli sendiri di apotik. An.J mengeluhkan lehernya pegal- pegal dan pandangannya agak kabur, pernah mengecek di tukang optic keliling dan dinyatakan miopi namun beliau jarang memakai kacamatanya saat pegalnya datang beliau memakai koyo untuk meredakan rasa pegal. Sedangkan An.T mengalami gatal- gatal jika dirumah, gatal yang dirasakan seperti terkena ulat bulu, cara mengatasinya dengan memakai minyak kayu putih. Keluarga Ibu.L mengetahui adanya pelayanan BPJS namun tidak menggunakannya karena sudah ada JAMKESMAS. Dalam keluarga tidak ada kejadian cacat, dalam 1 tahun terakhir suami dari Ibu.L meninggal dunia karena Hipertensi dan Stroke.

G. KESEHATAN LINGKUNGAN1. PerumahanKeluarga Ibu.L mempunyai rumah pribadi dengan bangunan permanen, atap rumah genteng, berventilasi >10% luas lantai, cahaya tetap bisa masuk pada siang hari, penerangan memakai listrik, lantai berubin dan kondisi keseluruhan rumah bersih. Luas rumah 7x10 M 2 dan pekarangannya 1x4 M 2.DENAH RUMAH 1: 10070 M

KAMAR 3LORONGKAMAR 2KAMAR 1

DAPURRUANG TAMUKM10 M

KAMAR 4

TEMPAT MENJAHIT2. Pengolahan sampahKeluarga tidak mempunyai tempat pembuangan sampah yang memadai, sampah dibuang di Jurang belakang rumah atau terkadang dibakar.

3. Sumber airKeluarga mempunyai sumber air yang memadai, dimana sumber air didapatkan dari Sumur gali. Air untuk memasak menggunakan air sumur yang direbus, sedangkan air yang diminum menggunakan air isi ulang. Keadaan air dirumah keluarga Ibu.L jernih, tidak berasa, dan tidak ada endapan.

4. Jamban keluargaKeluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis WC leher angsa, jarak antara sumber air dengan penampungan tinja atau septitank yaitu >10m. Keadaan jamban tampak cukup bersih.

5. Pembuangan limbahKeluarga mempunyai pembuangan air kotor sendiri, dimana air kotor akan dibuang di saluran pembuangan air disekitar rumah. Kondisi selokan tampah berwarna sedikit keruh.

6. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatanIbu.L mengatakan dilingkungan rumahnya tidak ada perkumpulan atau pengajian rutin, disekitar tempat tinggal terdapat dokter klinik sedangkan puskesmas agak jauh sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau umum untuk pergi kesana.

H. PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

1. Ibu.L (53)Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan Ibu.L memiliki berat badan 59 kg dan tinggi badan 156 cm.. Saat dilakukan pengukuran didapatkan tekanan darah 150/100 mmhg, nadi 84x/mnt, pernafasan 20x/mnt, suhu 37c dan kesadaran compos mentis. Saat ini Ibu.L mengatakan merasa pegal dan tegang di leher, semalam susah tidur karena merasa pusing dibagian kepala, pemeriksaan kadar kolesterol :317 mg/dl. Ibu.L mengatakan sering minum obat darah tinggi kaptropil 25mg.Dari hasil pemeriksaan fisik secara head to toe didapatkan keadaan kulit baik tidak ada gatal ataupun memar, tugor kulit elastis. Keadaan rambut bertekstur baik dalam keadaan bersih,beruban di beberapa bagian . Kepala tidak ada benjolan dan simetris. Keadaan mata normal, sclera tidak ikterik, pupil hitam dan selaras, conjungtiva tidak anemis. Hidung bersih tidak ada sumbatan. Mulut bersih tidak ada sariawan, bibir lembab dan tidak ada kesulitan dalam bicara. Kondisi gigi caries. Thoraks dan axila tidak ada masa saat dipalpasi dan tidak ada nyeri tekan. Abdomen lembut, tidak kembung dan tidak ada nyeri tekan. Ektermitas atas dan bawah tidak ada kesulitan dalam bergerak dan tidak ada luka.

2. Anak.T (19) Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan Anak.T memiliki berat badan 52 kg, dengan tinggi badan 160 cm. Saat dilakukan pengukuran didapatkan tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 88x/mnt, pernafasan 22x/mnt, suhu 36,5c dan kesadaran compos mentis. Saat ini An.T mengatakan merasa gatal- gatal pada bagian tangan dan punggung, gatal- gatal dirasakan sudah 3 hari.Dari hasil pemeriksaan fisik secara head to toe didapatkan keadaan kulit kemerahan, bentol- bentol dan adanya luka parut karena garukan, tugor kulit elastis. Keadaan rambut bertekstur baik dalam keadaan bersih, hitam dan lebat . Kepala tidak ada benjolan dan simetris. Keadaan mata normal, sclera tidak ikterik, pupil hitam dan selaras, conjungtiva tidak anemis. Hidung bersih tidak ada sumbatan. Mulut bersih tidak ada sariawan, bibir lembab dan tidak ada kesulitan dalam bicara. Kondisi gigi caries. Keadaan kuku panjang tapi bersih. Thoraks dan axila tidak ada masa saat dipalpasi dan tidak ada nyeri tekan. Abdomen lembut, tidak kembung dan tidak ada nyeri tekan. Ektermitas atas dan bawah tidak ada kesulitan dalam bergerak, ada luka bekas garukan pada tangan.

3. Tn.T (31)Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan Tn.T memiliki berat badan 67 kg dan tinggi badan 165 cm.. Saat dilakukan pengukuran didapatkan tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 78x/mnt, pernafasan 20x/mnt, suhu 37c dan kesadaran compos mentis. Saat ini Tn.T mengatakan merasa pegal- pegal di leher , pandangan agak kabur dan tidak bisa melihat tulisan dari jarak 10m. Dari hasil pemeriksaan fisik secara head to toe didapatkan keadaan kulit baik tidak ada gatal ataupun memar, tugor kulit elastis. Keadaan rambut bertekstur baik dalam keadaan bersih,beruban di beberapa bagian . Kepala tidak ada benjolan dan simetris. Keadaan mata normal, sclera tidak ikterik, pupil hitam dan selaras, conjungtiva tidak anemis. Hidung bersih tidak ada sumbatan. Mulut bersih tidak ada sariawan, bibir lembab dan tidak ada kesulitan dalam bicara. Kondisi gigi caries. Thoraks dan axila tidak ada masa saat dipalpasi dan tidak ada nyeri tekan. Abdomen lembut, tidak kembung dan tidak ada nyeri tekan. Ektermitas atas dan bawah tidak ada kesulitan dalam bergerak dan tidak ada luka.

I. PENJAJAKAN TAHAP II1. Masalah yang pertama adalah Hipertensi Ketika ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan penanganan tentang Hipertensi, Ibu.L mengatakan tau bahwa Hipertensi adalah darah tinggi, dengan tanda dan gejala pusing, leher tegang dan merasa lemas, sedangkan penyebab Hipertensi karena stress, usia, keturunan dan jarang olahraga serta suka makan asin tetapi beliau tidak dapat mengurangi penggunaan garam karena sangat suka makan yang asin dan gurih,. Ibu.L mengatakan kalau tidak ditangani akan menjadi stroke, pembuluh darah pecah dan meninggal. Dulu beliau pernah memeriksakan tensinya ke puskesmas dan dinyatakan hipertensi juga kolesterol, semenjak saat itu Ibu.L selalu mengkonsumsi obat darah tinggi kalau sedang pusing dan tegang di leher, terkadang juga meminum ramuan yang biasa dimasak oleh anak perempuannya seperti rebusan daun salam, mengkudu atau mengkonsumsi timun dan labu air. Saat pengkajian lingkungan, disamping rumah ada tempat bekerja untuk jahitan dan konveksi yang dimilikinya, keluarga mengusahakan agar kamar Ibu.L jauh dari suara mesin jahit yang gaduh. Setiap hipertensinya kumat, Ibu.L ditemani anaknya pergi ke puskesmas atau dokter di dekat rumahnya.

2. Masalah yang kedua adalah gatal- gatalKetika ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan penanganan tentang Dermatitis, An.T mengatakan tidak tau Apa itu dermatitis, dan hanya mengatakan kalau gejala yg dirasakannya gatal , merah- merah, dan bentol, penyebabnya karena gigitan semut atau terkena ulat bulu. An.T mengatakan kalau tidak ditangani akan melukai kulit dan menyebabkan berdarah karena digaru- garuk. An.T tidak memeriksakan gatal- gatalnya ke puskesmas karena menganggapnya tidak terlalu berbahaya, An.T hanya memakai minyak kayu putih dan bedak gatal agar gatalnya berkurang. Saat pengkajian, kamar An.T berdekatan dengan kebun dan rumputnya nampak lebat.

3. Masalah yang ketiga adalah Miopi,Ketika ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan penanganan tentang miopi, Tn.J mengatakan bahwa miopi adalah kelainan minus pada mata, gejalanya tidak dapat melihat benda yang jauh jadi jika ingin membaca harus didekatkan, penyebabnya karena kurang vitamin dan suka menonton tivi terlalu dekat. Tn. J pernah memeriksakan matanya ke optic dan didiagnosa minus tapi lupa lensa dioptri yang dipakai berapa, kacamata yang dibeli tidak pernah digunakan karena malas, Tn.J biasanya mengkonsumsi wortel. Saat pengkajian, lingkungan tempat kerja disamping rumahnya kurang ventilasi.

ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATANNo .Data FokusMasalah Kesehatan

1. Data Subjektif :a. Ibu.L mengeluh merasa pegal dan tegang di leherb. Ibu. L mengatakan semalam susah tidur karena merasa pusing dibagian kepala.c. Ibu.L mengatakan tidak dapat mengurangi penggunaan garam karena sangat suka makan yang asin dan gurih.d. Ibu.L mengatakan akhir- akhir ini sedang memikirkan masalah keuangan.e. Ibu.L mengatakan menderita hipertensi sudah lama dan rajin mengkonsumsi kaptropilf. Ibu.L mengatakan jarang berolahraga.

Data Objektif :a. Ibu.L nampak mengkonsumsi Kaptropilb. Ibu. L dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan penanganan tentang Hipertensi.c. TTV :-. TD : 150/100 Mmhg- N : 84 x/menit- S : 370 C- RR : 20 x/menitd. Kolesterol : 317 mg/dl

Resiko terjadinya komplikasi Hipertensi Pada Ibu.L di keluarga Ibu.L

2. Data Subjektif :a. An. T mengeluh gatal- gatal seperti terkena ulat bulu.b. An.T mengatakan sudah gatal- gatal selama 3 haric. An.T mengeluh tidak tahu harus diapakan agar gatal- gatalnya sembuh.

d. An. T mengatakan gatalnya akan sembuh setelah diberi minyak kayu putih.

Data Objektif :a. An.T nampak menggaruk- garuk bagian tangan dan punggungb. Saat Inspeksi nampak kulit kemerahan, bentol kecil- kecil merata pada tangan dan punggung.c. Saat pengkajian, kamar An.T berdekatan dengan kebun dan rumputnya nampak lebat.d. TTV:TD : 120/80 MmmhgS : 36,50CRR : 18 x /menitN : 81x /menit

Resiko terjadinya gangguan integritas kulit pada An.T di keluarga Ibu.L

3. Data Subjektif :a. Tn.J mengeluhkan lehernya pegal- pegalb. Tn.J mengeluhkan pandangannya agak kaburc. Tn.J mengatakan pernah memeriksakan ke optic dan dinyatakan minusd. Tn. J mengatakan malas memakai kacamata.Data Objektif : a. Saat pengkajian, klien nampak tidak dapat membaca dengan jelas dan mendekatkan tulisan.b. Saat pengkajian, lingkungan tempat kerja di rumahnya kurang ventilasi.c. TTV :TD : 140/80 MmmhgN : 73x/ menitS : 370 CN : 87 x/menit

Gangguan rasa aman dan nyaman: nyeri pada Tn.J di keluarga ibu L

FORMAT PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA1. Resiko terjadinya komplikasi Hipertensi Pada Ibu.L di keluarga Ibu.LNo. Kriteria Bobot SkorPembenaran

1. Sifat Masalah Resiko

12/3x1=2/3Ibu.L sejak beberapa tahun yang lalu sudah menderita Hipertensi, beliau dapat menyebutkan penyebab,pengobatan, dan makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi. Namun Ibu.L tetap memakan makanan yang asin- asin dan gurih.

2. Kemungkinan masalah untuk dirubah Mudah 22/2x2=2Masalah dirasakan mudah untuk dapat diatasi karena Ibu.L mengatakan ia mengetahui apa yang harus dihindari seperti tidak memakan makanan yang asin- asin , jeroan, yang berpengawet, dll. Ibu.L mengatakan pada saat Ibu.L tidak mengkonsumsi makanan tinggi Natrium , ia merasa nyaman. Sumber daya perawat dan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan dokter klinik tersedia dan juga terjangkau.

3. Potensi Pencegahan Masalah Rendah 1 3/3x1=1Potensi pencegahan masalah dirasa rendah dikarenakan Ibu.L mengetahui diit makanan yang harus dihindari, namun Ibu.L masih juga memakan makanan yang bisa menyebabkan Hipertensinya kambuh dan tidak patuh dalam diit hipertensi.

4. Menonjolkan Masalah Masalah dirasakan, harus segera ditangani

1 2/2x1=1Masalah dirasakan harus segera ditangani karena Ibu.L mengeluh jika Hipertensi sedang kambuh hal tersebut sangat mengganggu aktifitas sehari hari Ibu.L juga mengeluh pusing di malam hari saat sedang kambuh dan sangat mengganggunya sehingga Ibu L susah tidur. Saat ini beliau merasakan pegal dileher belakang dan pusing kepala. Kadar kolesterol : 317 mg/dl, TD : 150/100 Mmhg

TOTAL SKOR4 2/3

2. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit pada An.T di keluarga Ibu.L No.KriteriaBobotSkorPembenaran

1. Sifat Masalah : Resiko12/3 x 1= 2/3An. T mengeluh gatal- gatal seperti terkena ulat bulu selama 3 hari ini dan tidak tahu harus diapakan agar sembuh, kulit nampak kemerah dan bentol. An. T mengatakan jika sudah memakai minyak kayu putih atau bedak gatalnya hilang, tapi jika tidak memakai maka gatalnya muncul lagi. Gatal paling sering muncul di siang hari.

2. Kemungkinan masalah untuk dirubah : Sedang 22/2 x 2 = 2Masalah dirasakan sedang untuk dapat diatasi karena An.T tidak mengetahui penyebab gatal- gatalnya yang dirasakannya pengobatannya dan akibat bila tidak disembuhkan, An. T juga tidak mau memeriksakan gatal- gatalnya ke Puskesmas karena merasa gatal- gatal yang dideritanya tidak berbahaya.

3. Potensi Pencegahan Masalah : Rendah 1 1/3 x 1 = 1/3Potensi pencegahan masalah dirasa tinggi untuk diatasi karena pada saat pegkajian ditemukan kamar An.T berdekatan dengan kebun dan rumputnya nampak lebat dan terlihat tidak pernah dibersihkan atau dirapika, jendela dibiarkan terbuka.

4. Menonjolkan masalah Masalah dirasakan perlu segera ditangani = 2 12/2 x 1 = 1Masalah dirasakan perlu segera ditangani karena An.T mengeluhkan gatal- gatal dan merasa terganggu aktivitas fisiknya.

Total skor 4

3. Gangguan rasa aman dan nyaman: nyeri pada Tn.J di keluarga ibu LNo. Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah : Aktual 33/3x1 = 1Tn. J mengeluh pegal pada leher dan pandangannya kabur sehingga tidak dapat melihat benda dari jauh. Tn.J sudah pernah periksa di optic dan dinyatakan miopi namun tidak pernah mau menggunakan kacamata karena malas.

2. Kemungkinan masalah untuk dirubah : Mudah 22/2 x 2 : 2Kemungkinan masalah untuk dirubah dirasa mudah untuk diatasi karena Tn.J pernah memeriksakan matanya ke optic dan dinyatakan minus sehingga harus menggunakan kacamata, namun jarang dipakai karena malas.

3. Potensi pencegahan masalah : sedang12/3 x 1 : 2/3Potensi pencegahan masalah untuk diatasi dirasa sedang karena Tn.J sudah mengetahui cara pencegahan dan pengobatan Miopi, namun Tn.J tidak menyukai wortel. Saat pengkajian lingkungan tempat kerja di rumah ventilasinya kurang karena jarang dibuka.

4. Menonjolkan masalah : Masalah dirasakan tidak perlu segera ditangani 1 1/2 x 1 : 1/2Masalah dirasakan tidak perlu segera ditangani karena Tn.J mengetahui leher pegal- pegal yang dirasakannya karena terlalu sering menunduk saat bekerja. namun setelah diberi koyo dan istirahat yang cukup, Tn.J merasa lebih baik.

Total 4 1/6

PRIORITAS MASALAH1. Resiko terjadinya komplikasi Hipertensi Pada Ibu.L di keluarga Ibu.L2. Gangguan rasa aman dan nyaman : nyeri pada Tn.J di keluarga ibu L3. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit pada An.T di keluarga Ibu.L DIAGNOSA KEPERAWATANBerdasarkan dari hasil analisa data ditemukan diagnosa keperawatan keluarga :1. Resiko terjadinya komplikasi Hipertensi Pada Ibu.L di keluarga Ibu.L2. Gangguan rasa aman dan nyaman : nyeri pada Tn.J di keluarga ibu L3. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit pada An.T di keluarga Ibu.L

1. Diagnosa keperawatan :Resiko terjadinya komplikasi Hipertensi Pada Ibu.L di keluarga Ibu.LTujuan Umum (TUM)Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 5 x 30 menit, resiko terjadinya komplikasi Hipertensi dapat diatasi.a. Tujuan Khusus (TUK) 1Selama 1 x 30 menit kunjungan, keluarga mampu mengenal masalah Hipertensi pada anggota keluarga dengan cara : menyebutkan pengertian tentang Hipertensi, penyebab, tanda dan gejala.Kriteria : respon verbalStandar : Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang tidak normal diatas 140/80 Mmhg. Penyebabnya: usia, stress, merokok, keturunan, kegemukan, sering makan yang asin- asin. Dengan tanda dan gejala pusing, rasa berat di leher, sukar tidur, mata berkunang- kunang dan sakit kepala. Intervensi : diskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala Hipertensi melalui lembar balik. Tanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala Hipertensi. Berikan pujian atas jawaban yang tepat.

b. Tujuan Khusus (TUK) 2Selama 1 x 30 menit kunjungan, keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota dengan Hipertensi dengan cara : menyebutkan akibat lanjut jika Hipertensi tidak diobati.Kriteria : respon verbalStandar : akibat lanjut dari Hipertensi yaitu gagal jantung, gagal ginjal, stroke. Intervensi : jelaskan kepada keluarga akibat lanjut apabila Hipertensi tidak diobati dengan menggunakan lembar balik. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari Hipertensi yang tidak diobati. Diskusikan kembali dengan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan Hipertensi. Beri pujian atas jawaban yang tepat.

c. Tujuan Khusus (TUK) 3Selama 1 x 30 menit kunjungan keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan Hipertensi dengan cara : menyebutkan perawatan Hipertensi dirumah.Kriteria : respon verbal dan psikomotorStandar : perawatan Hipertensi diantaranya mengurangi asupan garam dan lemak, mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol dan merokok, Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang,senam. menghindari ketegangan, istirahat cukup, kontrol teratur, minum obat teratur.Intervensi : diskusikan dengan keluarga perawatan Hipertensi dirumah, demonstrasikan kepada keluarga cara perawatan Hipertensi dengan olahraga yaitu senam hipertensi , beri kesempatan pada keluarga untuk melakukan senam hipertensi , pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan, beri pujian atas kesediaannya melakukan senam hipertensi bersama.d. Tujuan Khusus (TUK) 4Selama 1 x 30 menit kunjungan keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah terjadinya Hipertensi dengan menyebutkan cara cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya Hipertensi. Kriteria : psikomotorStandar : cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya Hipertensi : jauhkan dari suara bising, bila sedang istirahat dan ada anak kecil usahakan untuk bermain diluar, Intervensi : menjelaskan kepada keluarga lingkungan yang dapat mencegah terjadinya Hipertensi, memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan. Berikan pujian atas jawaban keluarga.

e. Tujuan Khusus (TUK) 5Selama 1 x 30 menit kunjungan keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara : menyebutkan manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam perawatan dan pengobatan anggota keluarga dengan Hipertensi. Kriteria : respon verbal, afektif dan psikomotorStandar : manfaat ke fasilitas kesehatan : mendapatkan fasilitas kesehatan dan pengobatan Hipertensi serta mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Gout. Keluarga membawa anggota keluarga dengan Hipertensi apabila kondisi : pusing yang hebat, leher tegang dan mata berkunang- kunang,Intervensi : informasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di klinik atau balai pengobatan. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi dan membawa anggota keluarga yang menderita Hipertensi ke pelayanan kesehatan apabila kondisinya tidak bisa ditangani dirumah, temani keluarga ke klinik atau ke balai pengobatan bila diperlukan, dan beri pujian atas hasil yang dicapai keluarga.

IMPLEMENTASI

Implementasi dilakukan selama 4 hari, yaitu pada tanggal 14, 16, 18, 19 Mei 2015 untuk diagnosa keperawatan pertama pada Resiko terjadinya komplikasi Hipertensi Pada Ibu.L di keluarga Ibu.L tanggal 14 Mei 2015 pada pukul 15.00-16.15 dilakukan kunjungan pertama, menjalin kerjasama, membina saling percaya, dan melakukan pengkajian. Respon yang didapatkan keluarga mau menerima kedatangan perawat, mau menjalin kerjasama dan membina hubungan saling percaya. Pada tanggal 16 Mei pada pukul 15.30-17.00 dilakukan pendidikan kesehatan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta akibat lanjut Hipertensi, yang mengikut sertakan anggota keluarga Ibu.L respon yang didapat saat implementasi adalah keluarga mengatakan sudah mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta akibat lanjut dari Hipertensi . Keluarga juga kooperatif ketika mendengarkan penjelasan perawat. Kemudian pada tanggal 18 Mei 2015 pukul 15.30 16.00, dilaksanakan pendidikan kesehatan diantaranya yaitu dengan cara menjelaskan tentang pengertian, tujuan , syarat- syarat Diit Rendah Garam Respon yang didapat saat implementasi adalah keluarga mengatakan sudah mengerti tentang Diit Rendah Garam dan dapat menyebutkan atau menjelaskan kembali seperti apa Diit Rendah Garam itu. Keluarga tampak kooperatif ketika mendengarkan penjelasan perawat. Pada tanggal 19 Mei pukul 09.30 10.00 telah dilakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan Hipertensi dengan cara management strees, respon yang didapatkan adalah Ibu.L mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat dan dapat mempraktekan kembali cara perawatan Hipertensi dengan Management stress Hipnotis Lima Jari, Ibu.L mengatakan setelah dilakukan Hipnotis 5 jari merasa tenang, TD : 140/90 mmHg, perawat memberikan pujian, Ibu.L tampak kooperatif ketika mendengarkan penjelasan perawat. Pada tanggal 20 Mei pukul 08.00 telah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pengertian, manfaat, prinsip dan langkah- langkah senam hipertensi, respon yang didapatkan adalah Ibu.L dan keluarga mengeatakan mengerti dengan penjelasan perawat dan dapat mempraktekan kembali cara senam hipertensi. Pada tanggal 20 Mei pukul 09.15 perawat dan keluarga mendiskusikan bersama tentang bagaimana memodifikasi lingkungan dan menginformasikan kepada keluarga mengenai manfaat kunjungan ke pelayanan kesehatan, menanyakan kembali kepada keluarga bagaimana memodifikasi lingkungan dan manfaat kunjungan ke pelayanan kesehatan, memotivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang mengalami masalah yang tidak bisa ditangani dirumah ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai kemampuan atau pilihan keluarga respon yang didapat, Keluarga dan Ibu. L mengerti bagaimana cara memodifikasi lingkungan agar Hipertensi yang dialami Ibu. L tidak kambuh, dan apabila kambuh maka keluarga menyetujui untuk menjauhkan Ibu.L dari suara- suara bising yang dapat menambah rasa sakit kepala, tidak lupa perawat memberikan pujian positif kepada keluarga dan Ibu.L.

EVALUASISubjektif :1. Ibu.L dan keluarga mengatakan sudah memahami tentang apa itu hipertensi, penyebab, tanda gejala serta akibat lanjut dari hipertensi2. Ibu.L dan keluarga mengatakan sudah mengetahui cara mengambil keputusan yang tepat dalam merawat anggota keluarga dengan hipertensi 3. Ibu.L dan keluarga mengatakan sudah mengerti cara mengatasi hipertensi dengan cara mengatur diit rendah garam, menyusun menu diit management sress yang baik, serta senam hipertensi.4. Ibu.L dan keluarga mengatakan sudah mengerti cara memodifikasi lingkungan untuk mendukung Ibu. L dalam mengontrol hipertensinyya5. Ibu.L dan keluarga mengatakan sudah mengerti manfaat pergi ke pelayanan kesehatan dan akan membawa anggota keluarganya yang sakit ke fasilitas pelayanan kesehatanObjektif :1. Ibu.L dan keluarga sangat kooperatif selama proses asuhan keperawatan berlangsung2. Ibu.L dan keluarga dapat mengulangi apa yang perawat ajarkan selama proses asuhan keperawatan berlangsung3. Ibu.L dapat mendemonstrasikan kembali bagaimana cara management stress dengan tarik napas dalam dan hipnotis 5jari4. Ibu.L dapat mmendemonstrasikan kembali senam hipertensi yang telah diajarkan perawat.Analisa :Masalah sudah teratasi dari TUK 1 sampai TUK 5Planning :Motivasi keluarga untuk tetap mempertahankan cara hidup yang baik yang sebagimana yang telah diajarkan dan tetap mengontrol tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan.