Asuhan keperawatan diabetes millitus

19
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MILLITUS OLEH : Bloger kece yang kecenya kebangetan di blog www.nerskece.blogspot.com Follow me on twitter @Supriadinavi

description

ASKEP DIABETES MILLITUS

Transcript of Asuhan keperawatan diabetes millitus

Page 1: Asuhan keperawatan diabetes millitus

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MILLITUS

OLEH : Bloger kece yang kecenya kebangetan di blog www.nerskece.blogspot.comFollow me on twitter @Supriadinavi

Page 2: Asuhan keperawatan diabetes millitus

Defenisi……

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan

klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi

karbohidrat (Silvia. Anderson Price, 1995)

Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronik yang tidak dapat

disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikan dengan ketidak

ade kuatan penggunaan insulin (Barbara Engram; 1999, 532)

Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek yang

melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan

berkembangnya komplikasi makro vaskuler, mikro vaskuler dan

neurologis (Barbara C. Long, 1996).

Page 3: Asuhan keperawatan diabetes millitus

Etiologi

DM Tipe I (IDDM : DM tergantung insulin)

1. Faktor genetik / herediter

Faktor herediter menyebabkan timbulnya DM melalui Kerentanan sel-sel beta

terhadap penghancuran oleh virus atau mempermudah perkembangan antibodi

autoimun melawan sel-sel beta, jadi mengarah pada penghancuran sel-sel beta.

2. Faktor infeksi virus

Berupa infeksi virus coxakie dan Gondogen yang merupakan pemicu yang

menentukan Proses autoimun pada individu yang peka secara genetik

Page 4: Asuhan keperawatan diabetes millitus

DM Tipe II (DM tidak tergantung insulin = NIDDM)

Terjadi paling sering pada orang dewasa, dimana terjadi obesitas pada individu

obesitas dapat menurunkan jumlah resoptor insulin dari dalam sel target insulin

diseluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia kurang efektif dalam

meningkatkan efek metabolik yang biasa.

DM Malnutrisi

1. Fibro Calculous Pancreatic DM (FCPD)

Terjadi karena mengkonsumsi makanan rendah kalori dan rendah protein sehingga

klasifikasi pangkreas melalui proses mekanik (Fibrosis) atau toksik (Cyanide) yang

menyebabkan sel-sel beta menjadi rusak.

2. Protein Defisiensi Pancreatic Diabetes Melitus (PDPD)

Karena kekurangan protein yang kronik menyebabkan hipofungsi sel Beta pancreas

Page 5: Asuhan keperawatan diabetes millitus
Page 6: Asuhan keperawatan diabetes millitus
Page 7: Asuhan keperawatan diabetes millitus

Manifestasi Klinis

Gejala diabetes mellitus type 1 muncul secara tiba – tiba

pada usia anak – anak sebagai akibat dari kelainan genetika

sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik.

Gejala – gejalanya antara lain adalah sering buang air kecil,

terus menerus lapar dan haus, berat badan turun, kelelahan,

penglihatan kabur, infeksi pada kulit yang berulang,

meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni,

cenderung terjadi pada mereka yang berusia dibawah 20

tahun.

Page 8: Asuhan keperawatan diabetes millitus

Sedangkan diabetes mellitus tipe II muncul secara perlahan – lahan sampai menjadi

gangguan kulit yang jelas, dan pada tahap permulaannya seperti gejala pada diabetes

mellitus type I, yaitu cepat lemah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit, sering buang

air kecil, terus menerus lapar dan haus, kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada

penyebabnya, mudah sakit yang berkepanjangan, biasanya terjadi pada mereka yang

berusia diatas 40 tahun tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak –

anak dan remaja.

Gejala – gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat

kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine sehingga bila urine tersebut

tidak disiram akan dikerubungi oleh semut adalah tanda adanya gula. Gejala lain yang

biasa muncul adalah penglihatan kabur, luka yang lam asembuh, kaki tersa keras,

infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita, impotensi pada pria

Page 9: Asuhan keperawatan diabetes millitus
Page 10: Asuhan keperawatan diabetes millitus
Page 11: Asuhan keperawatan diabetes millitus

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

1.Biodata

2.Riwayat Kesehatan sekarang

3.Riwayat Kesehatan masa lalu

4.Pemeriksaan fisik

5.Pemeriksaan diagnostik

Page 12: Asuhan keperawatan diabetes millitus

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan osmotik, kehilangan gastrik

berlebihan, masukan yang terbatas.

2.Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak

cukupan insulin penurunan masukan oral, status hipermetabolisme.

3.Resti infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit,

perubahan sirkulasi.

4.Resti perubahan sensori perseptual berhubungan dengan perubahan kimia endogen

(ketidak seimbangan glukosa/insulin dan elektrolit.

5.Ketidakberdayaan berhubungan dengan ketergantungan pada orang lain, penyakit

jangka panjang.

6.Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. (Doengoes, 2000)

Page 13: Asuhan keperawatan diabetes millitus

INTERVENSI

DX1 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik, kehilangan gastrik

berlebihan, masukan yang terbatas ditandai dengan peningkatan haluaran urin, urine encer, haus,

lemah, BB¯, kulit kering, turgor buruk.

Kreteria Hasil yang diharapkan : Tanda vital stabil, turgor kulit baik, haluaran urin normal, kadar

elektrolit dalam batas normal.

Intervensi   :

1.Pantau tanda vital

 R/ Hipovolemia dapat ditandai dengan hipotensi dan takikardi.

2. Kaji suhu, warna kulit dan kelembaban.    

R/Demam, kulit kemerahan, kering sebagai cerminan dari dehidrasi.

3. Pantau masukan dan pengeluara cairan    

R/Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairanpengganti, fungsi ginjal dan keefektifan terapi.

4. Ukur BB setiap hari  

R/Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dan status cairan yang sedang berlangsung dan

selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti

Page 14: Asuhan keperawatan diabetes millitus

5. Pertahankan cairan 2500 cc/hari jika pemasukan secara oral sudah dapat

diberikan.   R/Mempertahankan hidrasi/volume sirkulasi

6. Tingkatkan lingkungan yang nyaman selimuti dengan selimut tipis    

R/Menghindari pemanasan yang berlebihan pada pasien yang akan menimbulkan

kehilangan cairan.

7. Catat hal-hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah, distensi

lambung.R/Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang sering

menimbulkan muntah sehingga terjadi kekurangan cairan atau elektrolit.

8. Berikan terapi cairan sesuai indikasi

R/Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan respons

pasien secara individual.

9. Pasang selang NGT dan lakukan penghisapan sesuai dengan indikasi.  

 R/Mendekompresi lambung dan dapat menghilangkan muntah

Page 15: Asuhan keperawatan diabetes millitus

DX 2 :Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidak cukupan insulin, penurunan masukan oral, hipermetabolisme ditandai dengan

Masukan makanan tidak adekuat, anorexia, BB¯, kelemahan, kelelahan, tonus otot

buruk, diare.

Kriteria Hasil : Mencerna jumlah nutrien yang tepat, menunjukkan tingkat energi

biasanya, BB stabil/ .

Intervensi  

1. Timbang BB setiap hari  

R/ Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorpsi).

2. Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan

yang dihabiskan pasien.  

R/ Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan.

3. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri, abdomen, mual, muntah.    

R/Hiperglikemi dapat menurunkan motilitas/ fungsi lambung (distensi atau ileus

paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan intervensi.

Page 16: Asuhan keperawatan diabetes millitus

4. Identifikasi makanan yang disukai.  

R/ Jika makanan yang disukai dapat dimasukkan dalam pencernaan makanan,

kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang.

5.Libatkan keluarga pada perencanaan makan sesuai indikasi.  

R/ Memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien.

6.Kolaborasi dengan ahli diet

R/Sangat bermanfaat dalam perhitungan dan penyesuaian diet untuk memenuhi

kebutuhan pasien.

Page 17: Asuhan keperawatan diabetes millitus

DX3 : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan

fungsi lekosit/perubahan sirkulasi.

Kriteria hasil : Infeksi tidak terjadi

INTERVENSI

1.Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan.    

R/Pasien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah mencetuskan keadaan

ketuasidosis atau infeksi nasokomial.

2.Tingkatkan upaya pencegahan dengan mencuci tangan bagi semua orang yang

berhubungan

dengan pasien, meskipun pasien itu sendiri.    

R/Mencegah timbulnya infeksi nasokomial.

3.Pertahankan teknik aseptik prosedur invasif.    

R/Kadar glukosa tinggi akan menjadi media terbaik bagi pertumbuhan kuman.

Page 18: Asuhan keperawatan diabetes millitus

4.Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sugguh,

R/Sirkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada

peningkatan resiko terjadinya iritasi kulit dan infeksi.

5.Bantu pasien melakukan oral higiene. 

R/Menurunkan resiko terjadinya penyakit mulut.

6.Anjurkan untuk makan dan minum adekuat. 

R/Menurunkan kemungkinan terjadinya infeksi.

7.Kolaborasi tentang pemberian antibiotic yang sesuai Penanganan awal

dapat

R/membantu mencegah timbulnya sepsis.

Page 19: Asuhan keperawatan diabetes millitus

Thanks yaaaaa kalau mau file word dalam bentuk makalah

lihat saja di blog saya www.nerskece.blogspot.com :*