ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

13
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019 58 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ... ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS YANG MENGALAMI MASALAH KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT DENGAN PENERAPAN KEPERAWATAN LUKA MODERN DRESSING DI RUANGAN KENARI RSU ANUTAPURA PALU 2018 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira Prodi DIII Keperawatan FK UNTAD ABSTRACT The background of : Diabetes melitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by an increas in blood glucose levels (Hyperglycemia). The highest prevalence based on DM symptoms is in central Sulawesi, Which is 3,7% and the most common complications about 15% are called diabetic foot wounds in 2017 The purpose of the study : to describe the nursing care in patients with diabetes melitus who have problems with damage to the application of modern wound care dressig in the walnut room RSU Anutapura Palu. Research methode : the methode used is a qualitative method of researchers doing direct wound care dressing directly and observed directly by researchers. Results : based on the assumption that the authors made with the main problem found in both patients namely damage to skin integrity and carried out modern wound care interventions dressing in both patients was resolved. Conclusions and suggestions : the results of case studies show that modern wound care dressings have an influence on wound healing and overcome skin integrity problems. It is expected that further researchers can carry out this action better. Keywords : modern wound dressing, damage to skin integrity and diabetes melitus

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

58 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS YANG

MENGALAMI MASALAH KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT DENGAN

PENERAPAN KEPERAWATAN LUKA MODERN DRESSING DI RUANGAN

KENARI RSU ANUTAPURA PALU 2018

Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira

Prodi DIII Keperawatan FK UNTAD

ABSTRACT

The background of : Diabetes melitus (DM) is a group of metabolic disorders characterized by an

increas in blood glucose levels (Hyperglycemia). The highest prevalence based on DM symptoms is

in central Sulawesi, Which is 3,7% and the most common complications about 15% are called

diabetic foot wounds in 2017

The purpose of the study : to describe the nursing care in patients with diabetes melitus who have

problems with damage to the application of modern wound care dressig in the walnut room RSU

Anutapura Palu.

Research methode : the methode used is a qualitative method of researchers doing direct wound

care dressing directly and observed directly by researchers.

Results : based on the assumption that the authors made with the main problem found in both

patients namely damage to skin integrity and carried out modern wound care interventions

dressing in both patients was resolved.

Conclusions and suggestions : the results of case studies show that modern wound care dressings

have an influence on wound healing and overcome skin integrity problems. It is expected that

further researchers can carry out this action better.

Keywords : modern wound dressing, damage to skin integrity and diabetes melitus

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

59 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

ABSTRACT

Latar belakang : Deabetes melitus (DM), merupakan sekumpulan gangguan metabolik

yang di tandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Prevalensi

berdasarkan gejala DM yang tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah yaitu sebesar 3,7% dan

komplikasi yang paling sering dialami oleh penderita diabetes mellitus adalah komplikasi

pada kaki sekitar 15 % yang disebut luka kaki diabetes pada tahun 2017.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien

diabetes melitus yang mengalami masalah kerusakan integritas kulit dengan penerapan

keperawatan luka modern dressing di ruangan kenari RSU Anutapura Palu.

Metode penelitian : Metode yang di pakai adalah metode kualitatif, peneliti melakukan

tindakan perawatan luka modern dressing secara langsung dan di observasi langsung oleh

peneliti.

Hasil : Berdasarkan askep yang penulis lakukan dengan masalah utama yang di temukan

pada ke dua pasien yaitu kerusakan integritas kulit dan di laksanakan intervensi perawatan

luka modern dressing pada ke dua pasien tersebut teratasi.

Kesimpulan dan saran : hasil studi kasus menunjukan bahwa perawatan luka modern

dressing memberikan pengaruh terhadap penyembuhan luka dan mengatasi masalah

integritas kulit. Di harapkan peneliti selanjutnya dapat menjalankan tindakan ini dengan

lebih baik lagi.

Kata Kunci: Pembalut Luka Modern, Kerusakan Integritas Kulit, dan diabetes mellitus.

PENDAHULUAN

Penyakit diabetesmelitus saat ini

telah menjadi penyakit epidemik.Dalam

10 tahun terakhir terjadi peningkatan 2-3

kali lipat yang disebabkan oleh

pertambahan umur,kelebihan berat badan

dan gaya hidup.

Menurut World Health

Organitation (WHO) pada tahun 2013,

jumlah penderita DM mencapai 200

juta jiwa dan diperkirakan meningkat

menjadi 333 juta jiwa di tahun 2025

mendatang.Setengah dari angka

tersebut terjadi di negara berkembang,

termasuk negara Indonesia.Angka

kejadian DM di Indonesia menempati

urutan ke-4 tertinggi di dunia yaitu 8,4

juta jiwa.

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

60 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

Prevalensi berdasarkan gejala

DMyang tertinggi terdapat di Sulawesi

Tengah yaitu sebesar 3,7% dan

komplikasi yang paling sering dialami

oleh penderita diabetes mellitus adalah

komplikasi pada kaki sekitar 15 % yang

disebut luka kaki diabetes.( Kemenkes RI

2013 ).

Luka diabetes(diabetic ulcers)sering

kali disebut diabetics foot ulcersluka

neuropati, luka diabetik neuropath

(Maryunani, 2013).Luka diabetes atau

neuropati adalah luka yang terjadi pada

pasien yang diabetik melibatkan gangguan

pada saraf perifer dan otonomik.Kondisi

hiperglikemia yang lama pada pasien DM

menyebabkan arteroskelosis, penebalan

membrane basalis dan perubahan pada

saraf perifer..

Luka kaki pada pasien diabetes

harus mendapatkan perawatan karena ada

beberapa alasan, misalnya untuk

mengurangi resiko infeksi dan

amputasi,memperbaiki fungsi dan kualitas

hidup, dan mengurangi biaya

pemeliharaan kesehatan.Tujuan utama

perawatan luka diabetes sesegera mungkin

didapatkan kesembuhan dan pencegahan

kekambuhan setelah proses penyembuhan.

Strategi penatalaksanaan pada

pasien diabetes melitus adalah salah

satunya dengan memberikan terapi

farmakologi dan non farmakologi.Terapi

tersebut bertujuan untukmencegah infeksi

pada pasien diabetes melitus salah satunya

menerapkan prosedur perawatan luka pada

luka gangren dengan modern Dressing.

Adapun tujuan penelian ini untuk

mengetahui gambaran asuhan

keperawatan pada pasien diabetes melitus

yang mengalami masalah kerusakan

integritas kulit dengan penerapan

keperawatan luka modern dressing di

ruangan kenari RSU Anutapura Palu.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan

rancangan studi kasus yaitu untuk

mengeksplorasi masalah Asuhan

keperawatan pada pasien diabetes melitus

yang mengalami masalah kerusakan

integritas kulit dengan penerapan

perawatan luka modern dressing. Unit

analisa/partisipan dalam penelitian ini

adalah 2 klien dengan penyakit diabetes

mellitus yang memiliki masalah

keperawatan kerusakan integritas

kulityang sama antara pasien 1 dan pasien

2. Studi kasus ini berfokus pada

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

61 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

manajemen perawatan luka pada pasien

diabetes melitus dengan masalah

kerusakan integritas kulit. Adapun

instrumen studi kasus yang digunakan

yaitu: informend consent, Format

pengkajian keperawatan, format lembar

observasi perawatan luka, Format standar

operasional prosedur (SOP) tentang

perawatan luka, dan Gambar Balutan

Modern Dressing. Penelitian ini

dilaksanakan di ruang Kenari Rumah

Sakit Umum Anutapura Palu Provinsi

Sulawesi Tengah pada bulan November

2018. Data yang digunakan adalah data

primer dan data sekunder. Untuk

mendapatkan data primer metode yang

digunakan adalah : anamnese, observasi,

pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi.

Hasil Pengkajian

a) Identitas Klien

Tabel 4.1 Tabel Pengkajian Identitas

Klien dan Penanggung jawab

IDENTITAS Pasien 1 Pasien 2

I. Pasien

Nama

Jenis kelamin

Umur

Agama

Suku

Alamat

Pendidikan

Tanggal masuk

RS

Tanggal

Tn. I

Laki-laki

49 Tahun

Islam

Kaili

Jl. Beringin

SMA

17-11-2018

20-11- 2018

30-85-97

Ny. M

Perempuan

40Tahun

Islam

Bugis

Jln. Bantilan

SMP

16-11-2018

20-11- 2018

46-78-77

pengkajian

No. register

Ruangan

Diagnose medis

II Penanggung

Jawab

Nama

Umur

Jenis kelamin

Suku

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat

Hubungan

dengan pasien

Kenari

DM Tipe II

Ny. D

45 Tahun

Perempuan

Kaili

Islam

SMA

IRT

Jl. Beringin

Istri Klien

Kenari

DM Tipe II

Tn. A

43 Tahun

Laki-laki

Bugis

Islam

SMA

Wiraswasta

Jl. Bantilan

Suami Klien

Sumber : Data primer, 2018

Interpretasi : Melihat dari data diatas

ada perbedaan antara pasien 1 dan pasien

2 dimana pada pasien 1 berjenis kelamin

laki-laki, umur 49 tahun dengan Suku

kaili dan pendidikan terakhir yaitu SMA.

Sedangkan pada pasien 2 berjenis kelamin

perempuan, umur 40 tahun, bersuku bugis

dengan pendidikan terkahir yaitu SMP.

b) Riwayat Penyakit

Tabel 4.2 Tabel Pengkajian Riwayat

Kesehatan Klien

RIWAYAT

PENYAKIT Klien 1 Klien 2

Keluahan

utama

Klien

mengeluh

merasa nyeri

pada luka

yang ada di

kaki

kanannya.

Klien

mengeluh

merasa nyeri

pada jari kaki

kanannya

yang luka dan

gatal.

Riwayat

keluahan

utama

Klien

mengeluh

merasa nyeri

pada kaki

Klien

mengatakan

merasa nyeri

sudah satu

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

62 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

kanannya

dari 4 hari

sebelum

masuk rumah

sakit, nyeri di

rasakan

hilang timbul

dengan skala

5 (Sedang),

klien

mengatakan

luka pada

kakinya

awalnya

karna bisul.

minggu yang

lalu dengan

skala nyeri 4

(Sedang),

nyeri di

rasakan hilang

timbul akibat

luka yang ada

pada jari

kakinya, klien

mengatakan

luka pada jari

kakinya akibat

terkena benda

tajam saat

beraktivitas

dan belum

sembuh-

sembuh.

Keluhan yang

menyertai

Klien

mengeluh

mudah lelah,

sering buang

air kecil

dimalam

hari, susah

tidur karena

merasa nyeri.

Klien

mengeluh

merasa lemah,

susah tidur

karena nyeri,

sering buang

air kecil, dan

kakinya kram

atau

kesemutan.

Riwayat Kes.

masa lalu

Istri klien

mengatakan

sebelumnya

klien belum

pernah

dirawat di

Rumah Sakit

yang sama

dengan DM

tipe II

Pasien

mengatakan

sebelumnya

sudah pernah

dirawat

dirumah sakit

Anutapura

dengan

penyakit DM

Tipe II

Riwayat Kes.

Keluarga

Pasien

mengatakan

bahwa orang

tuanya tidak

menderita

penyakit

yang sama

dengan

dirinya yaitu

DM Tipe II.

Pasien

mengatakan

bahwa ibunya

juga menderita

penyakit yang

sama dengan

dirinya yaitu

DM Tipe II.

Sumber : Data primer, 2018

Interpretasi : Berdasarkan dari data

diatas terdapat perbedaan antara pasien 1

dan pasien 2 yaitu klien 1 mengeluh

merasa nyeri pada kaki kanannya, keluhan

dirasakan baru 4 hari sebelum masuk RS,

belum pernah di rawat di RS sebelumya

dan tidak memiliki riwayat keturunan DM

tipe II. sedangkan pada pasien 2 klien

mengeluh nyeri pada jari kaki kanannya,

keluhan di rasakan sudah satu minggu

yang lalu, sudah pernah di rawat di RS

yang sama sebelumnya dan memiliki

riwayat keturunan DM tipe II dari ibunya .

c) Pemeriksaan fisik (head to toe)

Tabel 4.3 Pemeriksaan Fisik

Observasi Pasien 1 Pasien 2

Keadaan Umum

Tingkat

kesadaran

Tanda-tanda

vital

Tekanan darah

Nadi

Respirasi

Suhu

Lemah

Composmenti

s

150/90 mmHg

90x/Menit

22x/Menit

36,5°c

Lemah

Composmentis

130/80 mmHg

80x/Menit

20/menit

36°c

Head to toe :

Kepala

Inspeksi

Bentuk kepala

bronchicepalu

s, jenis rambut

lurus,

penyebaran

rambut

merata, warna

rambut hitam

beruban,

rambut

nampak kotor

dan acak-

Bentuk kepala

bronchichepalus

, jenis rambut

lurus,

penyebaran

rambut merata,

warna rambut

hitam .

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

63 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

Palpasi

acakkan.

Tidak ada

benjolan,

tidak ada

nyeri tekan.

Tidak ada

benjolan, tidak

ada nyeri tekan.

Mata

Inspeksi

Palpasi

Bentuk

simetris kiri

dan kanan,

konjungtiva

anemis, sclera

tidak icterus,

tidak

memakai kaca

mata.

Fungsi

penglihatan

baik, tidak

terdapat nyeri

tekan.

Bentuk Simetris

kiri dan kanan,

palpebra tidak

oedema,

konjungtiva

anemis, sclera

tidak ikterus,

tidak memakai

kaca mata.

Fungsi

penglihatan

baik, tidak

terdapat nyeri

tekan

Hidung

Inspeksi

Palpasi

Septumnasi

baik, tidak ada

epistaksis,

kebersihan

hidung kurang

bersih.

Tidak ada

nyeri tekan

pada daerah

septum dan

sinus.

Septumnasi

baik, tidak ada

secret, tidak ada

epistaksis.

Tidak ada nyeri

tekan pada

daerah septum

dan sinus.

Telinga

Inspeksi

Palpasi

simetris kiri

dan kanan,

tidak

terdapatpengel

uaran serumen

pada kedua

telinga,

kebersihan

telinga kurang

, fungsi

pendengaran

baik.

Tidak terdapat

nyeri tekan.

Simetris kiri dan

kanan, tidak

terdapat

pengeluaran

serumen pada

kedua telinga ,

kebersihan

telinga baik,

fungsi

pendengaran

baik.

Tidak terdapat

nyeri tekan

Mulut & gigi

Inspeksi

Palpasi

Keadaan

mulut kurang

bersih, jumlah

gigi lengkap .

Mukosa bibir

kering, tidak

ada stomatitis,

tidak ada

gangguan

bicara.

Tidak ada

nyeri tekan

pada daerah

maksilaris dan

mandibularis.

Keadaan mulut

kurang bersih,

jumlah gigi

lengkap,

keadaan lidah

bersih , tidak

ada stomatitis,

mukosa bibir

kering.

Tidak terdapat

nyeri tekan pada

daerah lidah.

Leher

Inspeksi

Palpasi

Tidak ada

luka, tidak

terdapat

pembesaran

kelenjar tiroid.

Tidak ada

nyeri tekan,

arteri karotis

teraba.

Tidak ada luka,

tidak terdapat

pembesaran

kelenjar karotis.

Tidak ada nyeri

tekan, arteri

karotis teraba.

Dada

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Bentuk dada

simetris antara

kiri dan

kanan, jenis

pernafasan,

frekuensi

nafas 18

x/menit.

Tidak terdapat

nyeri tekan,

vocal

premitus

seimbang

antara kiri dan

kanan, bunyi

paru resonan.

Tidak terdapat

bunyi nafas

tambahan.

Ictus cordis

tidak terlihat,

tidak ada

nyeri tekan,

Bentuk dada

simetris antara

kiri dan kanan,

jenis

pernafasan,

frekuensi nafas

20x/menit.

Tidak terdapat

nyeri tekan,

vocal premitus

seimbang antara

kiri dan kanan,

bunyi paru

resonan.

Tidak terdapat

bunyi nafas

tambahan.

Ictus cordis

tidak terlihat,

tidak ada nyeri

tekan, ictus

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

64 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

Cardiovaskuler

ictus cordis

teraba pada

ICS ke 5.

Tidak ada

nyeri tekan,

ictus cordis

teraba pada

ICS ke 5 mid

klavikula,

bunyi jantung

pekak.

cordis teraba

pada ICS ke 5.

Tidak ada nyeri

tekan, ictus

cordis teraba

pada ICS ke 5

mid klavikula,

bunyi jantung

pekak.

Abdomen

Inspeksi

Palpasi

Auskultasi

Keadaan perut

buncit, tidak

ada luka.

Tidak terdapat

nyeri tekan

Terdengar

bising usus

dan peristaltic

usus 16

kali/menit.

Keadaan perut

datar, tidak

terdapat luka.

Tidak terdapat

nyeri tekan.

Terdengar

bising usus dan

peristaltic usus

16 kali/menit.

Ekremitas atas

a)

Simetris kiri

dan kanan,

jumlah jari

lengkap, kuku

nampak kotor,

warna kuku

pucat dan

nampak

terpasang

IVFD RL 20

tpm pada

tangan kanan.

Tidak ada

nyeri tekan,

pada

ekstremitas

atas kekuatan

otot 4/4.

Simetris kiri dan

kanan, jumlah

jari lengkap,

kuku nampak

bersih, nampak

terpasang IVFD

RL 20 tpm pada

tangan kanan.

Tidak ada nyeri

tekan, kekuatan

otot 4/4

Eksremitas

bawah

Simetris kiri

dan kanan,

jumlah jari

lengkap,

terdapat luka

pada kaki

kanan dengan

.

Simetris kiri dan

kanan, jumlah

jari lengkap,

terdapat luka

pada jari kaki

kanannya

dengan ukuran

ukuran 3x3

cm,luka

nampak

merah dan

kulit di sekitar

luka nampak

lembab,

nampak

pengeluaran

pus dan

berbau.

Terdapat nyeri

tekan pada

kaki kanan,

kekuatan otot

2/2.

2x2 cm, nampak

merah dan kulit

di sekitar luka

nampak kering.

Terdapat nyeri

tekan pada jari

kaki, kekuatan

otot 3/3

Sumber : Data primer, 2018

Interpretasi : Melihat data dari

pemeriksaan fisik yang dilakukan diatas

terdapat perbedaan hasil pemeriksaan fisik

pasien 1 dan pasien 2. Dari hasil

pemeriksaan pada pasien 1 didapatkan

Pada pemeriksaan dada terdapat tekanan

darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi

90x/menit dan respirasi 22 x/menit,

sedangkan pada pasien 2 terdapat tekanan

darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi

80x/menit dan respirasi 20x/menit. Pada

abdomen didapatkan pada pasien 1 perut

buncit akibat kegemukan, sedangkan pada

pasien 2 perut datar dan tidak ada nyeri

tekan. Pada pasien 1 terdapat luka pada

kaki kanan bekas post op hari ke3 saat

pengkajian dengan ukuran 3x3 cm,

kedalaman luka sebesar 0,5 cm, luka

nampak merah, kulit di sekitar luka

nampak lembab, nampak pengeluaran pus

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

65 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

dan terasa nyeri. Pada eksremitas atas dan

eksremitas bawah pada pasien 1 terpasang

IVFD 20 tpm pada tangan sebelah kanan

dan kekuatan otot eksremitas atas 4/4

Bawah 2/2, sedangkan pada pasien 2

terdapat luka pada jari kaki kanannya

dengan ukuran 2x2 cm, kedalaman luka

0,1 cm, nampak merah, kulit di sekitar

luka nampak kering dan terasa nyeri,

terpasang IVFD 20 tpm pada tangan

sebelah kanan dan kekuatan otot

eksremitas atas 4/4 dan bawah 3/3.

Pembahasan Pengkajian

Pengkajian yang dilakukan penulis

dimulai dari identitas klien, riwayat

penyakit, perubahan pola kesehatan,

pemeriksaan fisik dengan tehnik head to

toe, pemeriksaan laboratorium, dan terapi

pengobatan. Pada tahap pengkajian

penulis tidak mendapatkan kesulitan

dalam pengumpulan data pada pasien 1

dan pasien 2 karena pasien 1 dan pasien 2

sangat kooperatif dalam memberikan

informasi kesehatan yang dibutuhkan

penulis . Hasil yang didapatkan oleh

penulis pada saat penelitian dilahan

praktek saat pengkajian yaitu pada pasien

1, pasien masuk rumah sakit pada tanggal

17 november 2018 dengan usia 49 tahun

dengan keluhan klien mengatakan merasa

nyeri pada luka di kaki kanannya, klien

mengeluh susah tidur, klien sering

kencing dimalam hari, klien mengeluh

gampang lelah, nyeri dibagian kaki kanan

karna terdapat bekas operasi, KU: lemah,

TTV : TD 150/90 mmHg, N 90x/menit, R

22x/menit, S 36,5°c, Klien hanya di

tempat tidur.

Pada pasien 2 didapatkan hasil klien

masuk rumah sakit pada tanggal 16

november 2018 dengan keluhan nyeri

pada luka di jari kaki kanannya tetapi saat

pengkajian klien mengatakan tubuhnya

terasa lemah, klien mengeluh susah tidur,

sering buang air kecil, sering haus, klien

mengatakan kakinya sering kram dan

kesemutan, tampak terpasang infus pada

tangan sebelah kanan 20 tpm,TTV : TD

130/80 mmHg, N 80x/menit, R 20x/menit,

S 36°c, Klien hanya di tempat tidur.

Berdasarkan teori menurut

(Fauzi,2014) tanda dan gejala Diabetes

Mellitus yaitu: Polidipsia (banyak

minum), Polifagia (banyak makan),

Poliuria (Banyak kencing), penurunan

berat badan, Merasa Lemah, gampang

lelah, sering merasa kram dan kesemutan,

gatal dan kering didaerah luka.

Asumsi penulis berdasarkan data di

atas, bahwa tidak terdapat kesenjangan

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

66 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

antara keluhan secara teori dan kasus yang

di dapatkan, serta pasien 1 dan pasien 2

sama-sama mengalami luka diabetes yang

akan mengakibatkan terjadinya kerusakan

integritas kulit. Namun luka yang terdapat

pada pasien 1 Tn. I menunjukan adanya

pengeluaran pus dan nampak kemerahan

serta kulit di sekitar luka yang lembap

mengacu untuk terjadinya infeksi pada

luka dengan di buktikan ukuran luka yang

membesar yaitu sebesar 3 x 3 cm.

Sedangkan pada pasien 2 Ny. M tidak

terdapat pengeluaran pus dan kulit di

sekitar luka nampak kering dan mulai

menutup sehingga ukuran luka mengecil

yaitu sebesar 2 x 2 cm.

Ini ditunjang oleh teori menurut

Black & Jane 2014, Klien dengan DM

rentan terhadap infeksi. Sejak infeksi

terjadi, infeksi sulit untuk

pengobatan.Tiga faktor yang mungkin

berkontribusi terhadap perkembangan

infeksi adalah fungsi leukosit

polimorfonuklear (PMN) terganggu,

neuropati diabetik dan ketidakcukupan

pembuluh darah.Kontrol glikemik yang

buruk memperbesar pentingnya faktor-

faktor ini. Area yang terinfeksi sembuh

secara pelan-pelan karena kerusakan

sistem pembuluh darah tidak dapat

membawa cukup oksigen, sel darah putih,

zat gizi, dan antibody ke tempat

luka.Infeksi kaki diabetik adalah sering,

kejadian kaki diabetik secara langsung

terkait tiga faktor di atas dan

hiperglikemia. Dengan edukasi yang tepat

dan intervensi dini, infeksi kaki biasanya

hilang dengan cara-cara yang tepat.

Perawatan efektif dapat menjadi pemutus

awal rantai kejadian yang mengarah

kepada amputansi

1. Hasil diagnosa keperawatan

Tabel 4.4 Hasil Diagnosa Keperawatan

PASIEN DIAGNOSA

KEPERAWATAN

Pasien 1 1. Kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan

adanya gangguan sensasi

akibat luka dan Nyeri

akut yang berhubungan

dengan agens cedera fisik

(Mis.Abses)

Pasien 2 1. Kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan

adanya gangguan sensasi

akibat luka dan Nyeri

akut yang berhubungan

dengan agens cedera fisik

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

67 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

(Mis.Abses)

2. Pembahasan diagnosa

Menurut Nanda (2015-2017),

diagnosa keperawatan yang muncul antara

lain: Nyeri akut berhubungan dengan

agens cedera fisik (Mis.Abses), kerusakan

integritas kulit berhubungan dengan

gangguan sensasi (akibat diabetes

melitus), Resiko infeksi dengan faktor

resiko penyakit kronis (Mis.Diabetes

Melitus), Hambatan Mobilitas fisik

berhubungan dengan nyeridanResiko

Ketidakstabilan kadar glukosa darah

dengan faktor resiko gangguan status

kesehatan fisik.

Masalah keperawatan yang

diperoleh dari pengkajian dilahan praktek

kususnya pada pasien1 dan pasien 2

diruangan kenari RSU Anutapura Palu

yang mengalami Diabetes mellitus di

dapatkan dua masalah keperawatan yaitu

kerusakan integritas kulit dan Nyeri Akut.

Namun, yang menjadi fokus masalah

keperawatan peneliti yaitu masalah

keperawatan kerusakan integritas kulit

karena masalah ini merupakan masalah

dari focus penelitian penulis.

3. Hasil perencanaan

Tabel 4.5 tabel hasil perencanan pasien

1 dan pasien 2

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

68 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

4. Pembahasan Perencanaan

Asumsi penulis lebih berfokus pada

satu intervensi perawatan yaitu perawatan

luka modern dressing karena berdasarkan

teori Rukmana 2008, modern dressing

adalah suatu balutan modern yang sedang

berkembang pesat dalam wound care,

dimana disebutkan dalam beberapa

literatur lebih efektif bila dibandingkan

dengan metode konvensional. Perawatan

luka modern dressing merupakan tindakan

keperawatan yang tepat untuk dilakukan

dalam merawat luka agar sembuh sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan dan

meminimalkan resiko infeksi dan

mencegah terjadinya komplikasi, dalam

tindakan dan proses penyembuhan luka

akan berkualitas apabila dilakukan dengan

benar sesuai dengan SOP yang telah ada.

Tabel 4.6 tabel hasil implementasi

Pembahasan dan Implementasi

Asumsi penulis implementasi yang

di lakukan pada ke dua pasien sama yaitu

melakukan perawatan luka dengan metode

modern dressing karena kedua pasien

memiliki fokus masalah yang sama

dengan memperhatikan kondisi kulit

untuk mencegah terjadinya infeksi pada

luka. Menurut Setyarini, Barus & Dwitari

(2013) ada beberapa komplikasi dalam

penyembuhan luka, yang salah satunya

yaitu Infeksi. Invasi bakteri pada luka

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

69 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

dapat terjadi pada saat trauma, selama

pembedahan atau setelah pembedahan.

Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2

– 7 hari setelah pembedahan. Gejalanya

berupa infeksi termasuk adanya purulent,

peningkatan drainase, nyeri, kemerahan

dan bengkak di sekeliling luka,

peningkatan suhu, dan peningkatan

jumlah sel darah putih.

Hasil evaluasi

Table 4.7 tabel hasil evaluasi klien

1. Pembahasan Evaluasi

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS …

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 6 No. 2 Mei 2019

70 Ratna Devi, Parmin, Ziand Aswira, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes ...

Dari penelitian didapatkan hasil

evaluasi dari hari pertama hingga hari

keempat sesuai dengan tujuan perencanan

keperawatan.Dari hasil evaluasi pada hari

keempat sesuai dengan tujuan,masalah

dinyatakan teratasi meskipun pada pasien

1 masih merasa nyeri tekan pada hari ke

empat, namun nyeri yang di rasakan mulai

berkurang dan ukuran luka semakin

mengecil sampai hari ke empat yaitu

sebesar 2 x 2 cm yang sebelumnya

ukurannya yaitu 3 x 3 cm.

Sedangkan,pada pasien 2 masalah sudah

teratasi karena sudah tidak terdapat nyeri

tekan. Pasien 2 juga mengatakan bahwa

sudah di anjurkan oleh dokter untuk

pulang dan ukuran luka pada pasien 2 juga

mulai mengecil yaitu sebesar 1 x 2 cm

yang sebelumnya pada hari pertama

sebesar 2 x 2 cm.

DAFTAR PUSTAKA

Benbow, 2009.dikutip dalam Wijaya &

Yessie 2013, h 213. Mediaction

Jogja. 2013

BlackJ & Jane, HH2014, Keperawatan

Medikal Bedah, Edisi 8.

SalembaMedika, Jakarta.

Brunner & Suddart, 2014. Keperawatan

Medikal-Bedah. Jakarta : EGC

Budiono dan Sumirah Budi Pertani

(2015). Konsep dasar keperawatan,

Jakarta : Bumi Medika 2015

Erfandi E,S.Kep,Ns,ETN. (2013). Evolusi

Manajemen Luka. Jakarta Timur :

Trans Info Media.

Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia Kemenkes RI, Provinsi

Sulawesi Tengah, 2013.

Maryunani, Yogyakarta 2013. Perawatan

Luka, INMEDIA.NANDA, edisi

2015- 2017, EGC.NIC-NOC 2016,

edisi ke enam, EGC.

Nursallam 2011, Proses Dan

Dokumentasi Keperawatan Konsep

Dan Praktek. Jakarta : Salemba

Medika.

Oda Debora 2013, Proses Keperawatan

Dan Pemeriksaan Fisik, Jakarta :

Salemba Medika.

Poerwantoro, P. D. (2013). Dasar-dasar

Perawatan Luka Modern dan

Pemilihan Dressing untuk Berbagai

Jenis Luka. Jakarta Timur : Pancar

Gradia.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, tahun 2013.

Rumah Sakit Internasional Bintaro

(RSIB), 2013.

Tarwoto Wartonah, IhsanT & Lia, M

2012, dalam Keperawatan

Medikal Bedah Gangguan Sistem

Endokrin,Trans Info Media,

Jakarta Undang-Undang

Keperawatan, 2014.

The Indonesian Journal Of Health

Science, Vol 6, No. 2, Juni 2016

hal.157

World Health Organitation (WHO),2013.