Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia

8
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS DISRITMIA A. PENGKAJIAN 1. AKTIVITAS /ISTIRAHAT Gejala : Kelemahan, kelelahan umum dan karena kerja. Tanda : Perubahan frekwensi jantung/TD dengan aktivitas/olahraga. 2. SIRKULASI Gejala: Riwatar IM sebelumnya/akut ( 90%-95% mengalami disritmia ), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi. Tanda : - Perubahan TD, contoh hipertensi atau hipotensi selama periode disritmia. - Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus altenan (denyut kuat teratur/denyut lemah), nadi bigeminal (denyut kuat tak teratur/denyut lemah). - Deficit nadi (perbedaan antara nadi apical dan nadi radial). - Bunyi jantung : irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun. - Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis, berkeringat (gagal jantung, syok). - Edema : dependen, umum, DVJ (pada adanya gagal jantung). - Haluaran urine : menurun bila curah jantung menurun berat. 3. INTEGRITAS EGO Gejala : - Perasaan gugup (disertai takiaritmia), perasaan terancam. - Stressor sehubungan dengan masalah medik. Tanda : Cemas, takut, menolak, marah, gelisah, menangis. 4. MAKANAN/CAIRAN Gejala : - Hilang nafsu makan, anoreksia. - Tidak toleran terhadap makanan (karena adanya obat). - Mual/muntah. - Perubahan berat badan

Transcript of Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia

Page 1: Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS DISRITMIA

A. PENGKAJIAN1. AKTIVITAS /ISTIRAHATGejala : Kelemahan, kelelahan umum dan karena kerja.Tanda : Perubahan frekwensi jantung/TD dengan aktivitas/olahraga.2. SIRKULASIGejala: Riwatar IM sebelumnya/akut ( 90%-95% mengalami disritmia ), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi.Tanda : - Perubahan TD, contoh hipertensi atau hipotensi selama periode disritmia.- Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus altenan (denyut kuat teratur/denyut lemah), nadi bigeminal (denyut kuat tak teratur/denyut lemah).- Deficit nadi (perbedaan antara nadi apical dan nadi radial).- Bunyi jantung : irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun.- Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis, berkeringat (gagal jantung, syok).- Edema : dependen, umum, DVJ (pada adanya gagal jantung).- Haluaran urine : menurun bila curah jantung menurun berat.3. INTEGRITAS EGOGejala : - Perasaan gugup (disertai takiaritmia), perasaan terancam.- Stressor sehubungan dengan masalah medik.Tanda : Cemas, takut, menolak, marah, gelisah, menangis.4. MAKANAN/CAIRANGejala : - Hilang nafsu makan, anoreksia.- Tidak toleran terhadap makanan (karena adanya obat).- Mual/muntah.- Perubahan berat badanTanda : - Perubahan berat badan.- Edema- Perubahan pada kelembaban kulit/turgor.- Pernapasan krekels.

5. NEURO SENSORI Gejala : Pusing, berdenyut, sakit kepala.Tanda :- Status mental/sensori berubah, contoh disorientasi, bingung, kehilangan memori, perubahan pola bicara/kesadaran, pingsan, koma. - Perubahan perilaku, contoh menyerang, letargi, halusinasi.- Perubahan pupil (kesamaan dan reaksi terhadap sinar).- Kehilangan refleks tendon dalam dengan disritmia yang mengancam hidup (takikardia ventrikel , bradikardia berat).

6. NYERI/KETIDAKNYAMANANGejala : Nyeri dada, ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bias hilang oleh obat anti angina

Page 2: Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia

Tanda : Perilaku distraksi, contoh gelisah.

7. PERNAPASANGejala :- Penyakit paru kronis.- Riwayat atau penggunaan tembakau berulang.- Napas pendek.- Batuk (dengan /tanpa produksi sputum).Tanda :- Perubahan kecepatan/kedalaman pernapasan selama episode disritmia.- Bunyi napas : bunyi tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernapasan, seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal.8. KEAMANANTanda :- Demam.- Kemerahan kulit (reaksi obat).- Inflamasi, eritema, edema (trombosis superficial).- Kehilangan tonus otot/kekuatan.9. PENYULUHANGejala :- Faktor risiko keluarga contoh, penyakit jantung, stroke.- Penggunaan/tak menggunakan obat yang disresepkan, contoh obat jantung (digitalis); anti koagulan (coumadin) atau obat lain yang dijual bebas, contoh sirup batuk dan analgesik berisi ASA.- Adanya kegagalan untuk memeprbaiki, contoh disritmia berulang/tak dapat sembuh yang mengancam hidupPertimbangan :- DRG menunjukkan rerata lama di rawat : 3,2 hari.Rencana pemulangan :- Perubahan penggunaan obat.B. Diagnosa Keperawatan1. Rissiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi eliktrikal; penurunan kontraktilitas miokardial. 2. Kurang pengetahuan tentang penyebab/kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi; tidak mengenal sumber informasi; kurang mengungat3. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan4. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan/kelelahan5. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay oksigen ke jaringan.

C. PERENCANAAN DAN RASIONAL1. Diagnosa : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi eliktrikal; penurunan kontraktilitas miokardial. Perencanaan dan rasional :a) Raba nadi (radial, carotid, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi,

Page 3: Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia

keteraturan, amplitude (penuh/kuat) dan simetris. Catat adanya pulsus alternan, nadi bigeminal, atau deficit nadi.Rasional : perbedaan frekuensi, kesamaan dan keteraturan nadi menunjukkan efek gangguan curah jantung pada sirkulasi sistemik/perifer.b) Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adaya denyut jantung ekstra, penurunan nadi.Rasional : disritmia khusus lebih jelas terdeteksi dengan pendengaran dari pada dengan palpasi. Pendenganaran terhadap bunyi jantung ekstra atau penurunan nadi membantu mengidentifikasi disritmia pada pasien tak terpantau.c) Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan. Laporkan variasi penting pada TD/frekuensi nadi, kesamaan, pernafasan, perubahan pada warna kulit/suhu, tingkat kesadaran/sensori, dan hakuaran urine selama episode disritmia.d) Rasional : meskipun tidak semua disritmia mengancam hidup, penanganan cepat untuk mengakhiri disritmia diperlukan pada adanya gangguan curah jantung dan perfusi jaringan.e) Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase akutf) Rasional : penurunan rangsang dan penghilangan stress akibat katekolamin, yang menyebabkan/meningkatkan disritmia dan vasokonstriksi serta meningkatkan kerja miokardia.g) Demonstrasikan/dorong pemnggunaan perilaku pengbaturan stress, contoh teknik relaksasi, bimbingan imajinasi, nafas lambat/dalamRasional : meningkatkan partisipasi pasien dalam mengekluarkan beberapa rasa control dalam situasi penuh stress.h) Siapkan/lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasiRasional : terjadinya disritmia yang mengancam, hidup memerlukan upaya intervensi untuk mencegah kerusakan iskemia/ kematian.i) Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi. Rasional : meningkatkan jumlah sediaan oksigen untuk miokard, yang menurunkan iritabilitas yang disebabkan oleh hipoksia.j) Siapkan untuk/Bantu penanaman otomatik kardioverter atau defibrillator (AICD) bila diindikasikank) Rasional : alat ini melalui pembedahan ditanam pada pasien dengan disritmia berulang yang mengancam hidup meskipun diberi obat terapi secara hati-hati.

2. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringanPerencanaan dan rasional :a) Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan factor pemberat dan penurun.Perhatikan petunjuk nonverbal ketidak nyamananb) Rasional : Nyeri secara khas terletak subternal dan dapat menyebar keleher dan punggung. Namun ini berbeda dari iskemia infark miokard. Pada nyeri ini dapat memburuk pada inspirasi dalam, gerakan atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/membungkuk

Page 4: Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia

c) Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan mis: perubahan posisi, masasage punggung,kompres hangat dingin, dukungan emosionalRasional : untuk menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien.d) Berikan aktivitas hiburan yang tepate) Rasional : mengarahkan perhatian, memberikan distraksi dalam tingkat aktivitas individuf) Berikan obat-obatan sesuai indikasi nyeriRasional : untuk menghilangkan nyeri dan respon inflamasi3. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan/kelelahana) Kaji respon pasien terhadap aktivitasRasional : Dapat mempengaruhi aktivitas curah jantung

b) Pantau frekuensi jantung,TD, pernapasan setelah aktivitasRasional :Membantu menentukan derajat kompensasi jantung dan pulmonal, penurunan TD, takikardi,disritmia dan takipneu adalah indikatif dari kerusakan toleransi terhadap aktivitasc) Pertahankan tirah baring selama periode demam dan sesuai indikasiRasional : Meningkatkan resolusi inflamasi selama faseakut dari perikarditis/endokarditis.d) Bantu pasien dalam program latihan aktivitasRasional : Saat inflamasi/ kondisi dasar teratasi, pasien mungkin mampu melakukan aktivitas yang diinginkan4. Kurang pengetahuan tentang penyebab/kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi; tidak mengenal sumber informasi; kurang mengingatPerencanaan dan rasional :a) Kaji ulang fungsi jantung normal/konduksi eliktrikalRasional : memeberikan dasar pengetahuan untuk memahami variasi individual dan memahami alasan intervensi terapeutikb) Je;askan/tekankan masalah disritmia khusus dan tindakan terapeutik pada pasien/orang terdekatRasional : informasi terus-menerus/baru dapat menurunkan cemas sehubungan dnegan ketidaktahuan dan menyiapkan pasien/orang terdekat. Pendidikan pada orang terdekat mungkin penting bila pasien lansia, mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran, atau tak mampu atau tak minat belajar/mengikuti instruksi. Penjelasan berulang mungkin diperlukan, karena kecemasan dan/atau hambatan informasi baru dapat menghambat/membatasi belajar.c) Bantu pemasangan/mempertahankan fungsi pacu jantungd) Rasional : pacu sementara mungkin perlu untuk neningkatkan pembentukan impuls atau menghambat takidisritmia dan aktivitas ektopik supaya mempertahankan fungsi kardiovaskuler sampai pacu spontan diperbaiki atau pacuan permanent dikakukan. rutin, menghindari latihan berlebihan. Identifikasi tanda/gejala yang memerlukan aktivitas cepat, contoh pusing, silau, dispnea, nyeri dada.e) Dorong pengembangan latihanRasional : bila disritmia ditangani dengan tepat, aktivitas normal harus

Page 5: Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia

dilakukan. Program latihan berguna dalam memperbaiki kesehatan kardiovaskuler.5. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay oksigen ke jaringan.Perencanaan dan rasional :a) Selidiki nyeri dada,dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuritik,sianosis pucatRasional : Emboli arteri. Mempengaruhi jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit katup dan disritmia kronis.

b) Observasi ekstremitas terhadap edema, eroitemaRasional : Ketidakaktifan/tirah baring lama mencetuskan stasis vena, meningkatkan resiko pembentukan trombosis venac) Observasi hematuriRasional : Menandakan emboli ginjald) Perhatikan nyeri abdomen kiri atasRasional : menandakan emboli splenik

DAFTAR PUSTAKA

Barbara C long. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung: Pajajaran Press. 

Carpenito J.L. 1997. Nursing Diagnosis. Philadelpia: J.B Lippincott.

Carpenito J.L. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Doengoes, Marylin E. 2000. Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:EGC.

Hudack & Galo. 1996. Perawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I Jakarta: EGC.