Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

11
Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1 I. II Biaya tetap : Rak kayu tempat pot @ Rp 100.000 x 2 Biaya Variabel 1.Harga bibit @ Rp 10,000,-/bibit x 100 2.Pupuk @ Rp 50,-/kg 3.Media tanam: 4.Polybag 5.Pot kecil @ 2.000,- x 100 6.Pot besar @ Rp 4.000 x 100 7.Upah pemeliharaan 3 bulan 8.Biaya koreksi mati: 10% dari total harga bibit yang ditanam Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 200.000,- 1.000.000, - 50.000,- 10.000, 200.000,- 400.000,- 300.000,- 100.000,- Total Rp 2.260.000, - Apabila harga jual Pot Rp 50.000,- dengan ketentuan berbonggol 3-4 cm dan jumlah pot yang siap dijual sebanyak 90 pot. (koreksi kematian 10%). Maka pendapatan yang diperoleh adalah ………. Keuntungan yang diperoleh adalah CONTOH :

description

CONTOH :. Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1. Apabila harga jual Pot Rp 50.000,- dengan ketentuan berbonggol 3-4 cm dan jumlah pot yang siap dijual sebanyak 90 pot. (koreksi kematian 10%). Maka pendapatan yang diperoleh adalah ………. Keuntungan yang diperoleh adalah. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

Page 1: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

I.

II

Biaya tetap : Rak kayu tempat pot @ Rp 100.000 x 2Biaya Variabel1.Harga bibit @ Rp 10,000,-/bibit x 1002.Pupuk @ Rp 50,-/kg3.Media tanam:4.Polybag5.Pot kecil @ 2.000,- x 1006.Pot besar @ Rp 4.000 x 1007.Upah pemeliharaan 3 bulan8.Biaya koreksi mati: 10% dari total harga bibit yang ditanam

Rp

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

200.000,-

1.000.000,- 50.000,-

10.000, 200.000,-400.000,-300.000,-100.000,-

Total Rp 2.260.000,-

Apabila harga jual Pot Rp 50.000,- dengan ketentuan berbonggol 3-4 cm dan jumlah pot yang siap dijual sebanyak 90 pot. (koreksi kematian 10%). Maka pendapatan yang diperoleh adalah ………. Keuntungan yang diperoleh adalah

CONTOH :

Page 2: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

Analisis BEP (Break Even Point)Total biaya Rp 2.260.000,-

BEP harga = --------------- = -------------------- = Rp 25.112/pot Produksi 90 pot

Total biaya Rp 2.260.000,-BEP produksi = --------------- = ---------------------------- = 45,2 pot

Harga jual Rp 50.000,-

Artinya usaha akan mengalami titik impas dengan jumlah pot terjual sebanyak 45,2 pot

Apabila harga jual Pot Rp 50.000,- dengan ketentuan berbonggol 3-4 cm dan jumlah pot yang siap dijual sebanyak 90 pot. (koreksi kematian 10%). Maka pendapatan yang diperoleh adalah 90 x Rp 50.000,- = Rp 4.500.000,- Keuntungan yang diperoleh adalah Rp 4.500.000,- - Rp 2.260.000,- = Rp 2.240.000,-

Page 3: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

ROI (Return on Investment)Hasil penjualan Rp 4.500.000,-

ROI = ----------------------- x 100% = -------------------- x 100% = 1.99%Total biaya produksi Rp 2.260.000,-

Artinya dengan modal Rp 1,00 yang dikeluarkan akan diperolah kembali 1.99%

Pengembalian Modal = Toatl biaya : keuntungan Rp 2.260.000,-Pengembalian biaya = -------------------- = 1.01 Rp 2.240.000,-Artinya modal akan kembali dalm waktu 0.94 x 3 bulan = 2,28 bulanAnalisis Keuntungan (B-C) B-C =Keuntungan = Pendapatan – Total biaya Rp 4.500.000,- - Rp 2.260.000,- = Rp 2.240.000,-B/C (Benefit cost ratio)

Pendapatan Rp 4.500.000,-B/C = --------------------= ------------------ = 1.99 Biaya Produksi Rp 2.260.000,-

artinya dari modal Rp 1,00 yang diinvestasikan dalam usaha akan memperoleh untung 0,99 kalinya

Page 4: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

Efisiensi Penggunaan Modal

Keuntungan Rp 2.400.0000,-Efisiensi Modal = --------------------= ------------------------------ = 0.99 Biaya Produksi Rp 2.260.000,-

Page 5: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

. Analisa Titik Impas (Breakeven point)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10TOTAL REVENUES

TOTAL COST

VARIABLE COST

FIXED COST

A

PROFIT AREA

LOSS AREA

Pinson. Linda, Anatomy of Business Plan, Penerbit Canary, jakarta 2003

Page 6: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

Indikator Keberhasilan Studi Kelayakan

Availability (ketersedian barang/jasa yang diharapkan)

Accessability (keterjangkauan tarif, jarak dan keadilan)

Acceptancy (selera dan penerimaan pasar akan produk/jasa)

Relationship (hubungan pelanggan-wirausaha pasca pembelian)

Page 7: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

Indikator keberhasilan Studi Kelayakan :Availability adalah ketersedian barang/jasa yang meliputi :

keaneragaman, kelengkapan, keberlanjutan adanya

Accessability (keterjangkauan dan keadilan) meliputi: Aspek fisik : letak tempat usaha dengan masyarakat pasar sasaran,

transportasi menuju tempat usaha, mudah dijangkau Aspek Ekonomi meliputi harga. Harga sama atau dibawah willingness

to buy (WTB) Aspek sosiobudaya meliputi emosi pasar. Produk/jasa sesuai dengan

budaya dan selera pasar

Acceptancy adalah selera dan penerimaan pasar akan produk/jasa Aspek input- proses

Input : Tempat parkir , keramahan dan empati petugas parker Proses: penyampaian barang/jasa : Keramahan, kecepatan layanan Outcome : penyembuhan dan kepuasan

Relationship adalah hubungan pelanggan-wirausaha pasca pembelian. Dengan sub-indikator 3 U: use (jenis barang/jas yang dibeli), usage (frekuensi pembelian) dan user (siapa pembeli, pengguna atau pemakai)

Page 8: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

Melaksanakan Rencana Tindakan

Pedoman suatu rencana operasi : What, Whom, Who, How much/many and How to do, Where, When

What memberikan produk barang/jasa apa yang ingin di produksi atau dijual

Whom memberikan sasaran atau pasar yang akan digarap

Who memberikan siapa yang bertanggung untuk mencapai sasaran tersebut

How much/many memerikan besar target sasaran (omzet) yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. How to do, memerikan cara dan bagaimana mencapai target sasaran

Where memberikan di mana, daerah, area geografi di mana sasaran berada

When memberikan target waktu untuk besar omzet dalam waktu tertentu (jangka pendek, menengah, panjang)

Page 9: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

7. Mengantisipasi Perkembangan :

Kecenderungan Wirausaha mengantisipasi perkembangan

Prioritas AntisipasiPahit PAS Meledak

Wirausaha KonservatifWirausaha Masa KiniWirausaha Berpikiran Maju

123

211

332

Wirausaha yang baik tidak membiarkan dirinya direncanakan oleh pihak lain, melainkan merencanakan pengembangan dirinya

Page 10: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1

CLOSE UP Kewirausahaan dibentuk oleh

bakat,dikembangkan oleh pengalaman diterapkan melalui metode dan teknik yang dapat dipelajari.

Nilai dan sikap serta perilaku harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap positif yang berisi kebiasaan positif (kemenangan pribadi dan publik) harus menjadi moral dan etika berbisnis.

Page 11: Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1