1

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS DAN INFORMED CONSENT

DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Disampaikan oleh:IRWAN

2

1. REKAM MEDIS2. INFORMED CONSENT3. SERTIFIKASI MEDIS4. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN & DOKTER

MATERI PEMBAHASAN

FUNGSI HUKUM

- MENATA MASYARAKAT AGAR TAAT ASAS

- MENGHAYATI TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN

- MENDORONG REKAYASA PERUBAHAN / PERBAIKAN

4

1. Peraturan tidak berlaku surut

2. Tidak tumpang tindih (overlaping)

3. Lex posterior Derogat Legi Priori ( yang baru mengesampingkan yang lama )

4. Lex Spesialis Derogat Legi Generali (khusus didahulukan dari pada yang umum)

5. Lex Superior Derogat Legi Inferiori (yang lebih tinggi mengesampingkan yang lebih rendah)

6. Nemo Plus Juri Transfere Potest Guam ipse habet (tidak dapat mengalihkan lebih banyak dari haknya)

7. Azas praduga tak bersalah

AZAS-AZAS HUKUM SECARA UMUM.

5

REKAM MEDISRekam Medis : Berkas yang berisikan catatan dan dokumen

tentang identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan lain kepada pasien pada laporan pelayanan kesehatan

Isinya : - Identitas

- Anamnese

- Riwayat Penyakit

- Hasil pemeriksaan

- Diagnosis

- Persetujuan tindakan medis

- Catatan perawatan

- Catatan observasi clinis dan hasil pengobatan

- Resume ahli dan evaluasi pengobatan

( PERMENKES 749 a / 1989 )

6

MUTU REKAM MEDIS

1. Lengkap

2. Akurat

3. Tepat Waktu

4. Persyaratan Hukum

7

NILAI REKAM MEDIS

A – Administrasi

L – Legal

F – Finansial

R – Riset

E – Edukasi

D – Dokumen

8

PENGELOLAAN REKAM MEDIS

1. SOP Rekam Medik di RS

2. Peranan Komite Medik, SMF, Panitia Rekam Medik

3. Kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu dan pemenuhan persyaratan hukum

4. Kepatuhan petugas dalam pengisian RM (dokter, perawat)

5. Rekam Medis sebagai alat bukti

6. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan

9

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS

1. Tanggung Jawab : - Dokter yang merawat

- Petugas RM

- Pemimpin RS

2. Kepemilikan RM : - Berkas RM (Sarana Yankes)

- Isi RM (milik pasien)

3. Rahasia RM : - Dokter ybs (izin pasien)

- Pimpinan RS (sesuai aturan)

4. Alat bukti di PN : - Keterangan ahli (Ps.186, 187 KUHAP

- Surat (Ps 187 KUHAP)

10

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK / INFORMED CONSENT (PERMENKES NO.

585/MENKES/PER/X/1989)

“ PERSETUJUAN YANG DIBERIKAN OLEH PASIEN ATAU KELUARGA ATAS DASAR PENJELASAN MENGENAI TINDAKAN MEDIK YANG AKAN DILAKUKAN TERHADAP PASIEN TERSEBUT “

11

INFORMED CONSENT

INFORMASI PERSETUJUAN

12

TIMBULNYA INFORMED CONSENT

I. PASIEN TEMPAT PRAKTEK / RS

SUKARELA, KEPERCAYAAN (IMPLIED CONSENT)

II. PASIEN DOKTER

KOMUNIKASI DOKTER – PASIEN (CONSENT)

III. DOKTER PASIEN

- PERIKSA, DIAGNOSIS - TULIS RESEP - BERUSAHA UNTUK MENYEMBUHKAN (INSPANNEN)

13

PERSETUJUAN ≠ PERJANJIAN

- Sukarela - Kesepakatan bersama

- Kemauan Sendiri - Menjadi Undang-Undang

14

PERLUNYA INFORMED CONSENT

ALASAN PERLUNYAINFORMED CONSENT

ETIS SOSIOLOGIS YURIDIS

15

INFORMED CONSENT(Persetujuan pasien/keluarga atas informasi

mengenai tindakan medik yg akan dilakukan)

INFO MEDIK PESETUJUAN TINDAK MEDIK

• Penyakit

• Rencana tindakan

• Resiko

• Alternatif

• Oleh Pasien

• Keluarga/wali

Kontrak teraupetik

(inspanning verbitennis)

• Indikasi medik

• Sesuai standar profesi

• Teliti dan hati-hati

• Ada persetujuan

16

*. Etik dan Moral Standar profesi

*. Otonomi Pasien Hak menentukan nasib sendiri

(The right to self determination)

Hak untuk mendapat Informasi

(The right to informasion)

*. Syarat Sahnya The Nuremberg Code (Deklarasi Helkinsi)

*. Persetujan harus diberikan secara sukarela*. Diberikan oleh pihak yang berwenang*. Diberitahukan*. Dipahami

PRINSIP DASAR PEMBUATAN INFOMED CONSENT

17

Lisan

1. Dinyatakan Tegas (Expres) Tertulis

Bahasa Isyarat

2. Dianggap diberikan (Implied Consent)

- Dalam keadaan biasa- Dalam keadaan Gawat Darurat

3. Syaratnya- Bahasa Sempurna dan tertulis/lisan- Bahasa syarat tapi dapat dipahami/dimengerti- Bila tertulis ada format yang jelas

BENTUK PERSETUJUAN

18

Administratif Gawat Darurat (Ps.11 Permenkes 585/.89) Cabut Ijin Praktek (Ps 13 Permenkes 585/.89)

Perdata Ps 1365 KUH Perdata (PMH)

Pidana Ps 351 KUHP Penganiayaan

Ps 89 KUHP Membuat Tidak Sadar

SANKSI TANPA INFORMED CONSENT

19

DEWASA - Pasien- Suami / Isteri- Ayah / Ibu Kandung- Anak Kandung- Saudara Kandung

DIBAWAH UMURa). Ada orang tua - Ayah/Ibu Kandung - Saudara Kandungb). Tidak ada orang tua - Ayah/Ibu/Adopsi - Saudara Kandung - Induk Semang

GANGGUAN MENTAL - Ayah/Ibu Kandung - Wali yang sah - Saudara Semang

CURATELE - Wali, Curator

YANG BERHAK MEMBERI - PERSETUJUAN(SE DITJEN YANMED HK. 00.06.3.5.1866)

20

KESIMPULAN 

1. Setiap kegiatan dalam pelayanan kesehatan di RS harus didasarkan pada hukum yang berlaku (UU, PP, AD / ART, HBL, Standard / SOP)

2. Perkembangan iptek dan teknologi kedokteran, globalisasi menuntut penyempurnaan berbagai aturan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit

3. Pengelolaan Rekam Medis di RS mutlak dilaksanakan untuk mencatat seluruh kegiatan perawatan pada setiap pasien guna mengantisipasi timbul masalah dalam pembuktian di Pengadilan

4. Rekam Medis milik sarana dan isinya milik pasien oleh sebab itu berkas Rekam Medis harus tetap dan sarana kesehatan

5. Informed consent dibutuhkan dlm pelayanan kesehatan sbg dasar bagi dokter melakukan tindakan medis thd pasien

6. Informed consent adalah persetujuan bukan perjanjian baru dapat diberikan bila telah diperolehnya informasi medis

7. Pencegahan kasus di RS melalui pembuatan standar, SOP, HBL, dan peraturan lain yang penerapannya dikontrol manajemen secara terus menerus dan terpadu