Yankes Di Faskes Primer

64

description

yankes

Transcript of Yankes Di Faskes Primer

  • PENDAHULUANKONSEP PELAYANAN PRIMERPELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI ERA JKNKEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN

  • ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJPN 2005-2025Perlaksanaan upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif serta upaya prevensi dan promosi kesehatan dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan

  • 1 JANUARI 2014PROGRAM JAMINAN SOSIAL PENDAHULUAN

  • SE MENKES 32/2014SE MENKES 31/2014

  • PROGAM JAMINAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG UNDANG NO. 40 THN 2004 MEMERLUKAN :

  • Kesiapan Pelayanan Kesehatan di Layanan Primer

  • MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?

    Tulang punggung pelayanan kesehatan Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatanKeberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk.Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif Pelaksanana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan mendukung Pembangunan kesehatan Nasional Pelaksanaan pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena : Kondisi geografis dan demografis Kemampuan fiskal daerah dan individuStatus kesehatan masyarakatPerhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya

  • PRIMARY HEALTH CARE*PELAYANAN KESEHATAN ESENSIAL DITUJUKAN UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN UTAMA DI MASYARAKATMELIPUTI UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF DAN REHABILITATIF

    PALING TIDAK MELIPUTI :EDUKASI TENTANG MASALAH KESEHATAN UTAMA DAN METODE UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASIPROMOSI GIZI DAN ASUPAN NUTRISISUPLAI AIR BERSIH DAN SANITASI DASARKESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KBIMUNISASI TERHADAP PENYAKIT INFEKSI UTAMAPREVENSI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (LOKAL ENDEMIK)PENGOBATAN PENYAKIT UMUM DAN PERAWATAN TRAUMAPENYEDIAAN OBAT ESENSIAL

    BERDASARKAN :BUKTI PRAKTISBUKTI ILMIAH RISET SOSIAL, BIOMEDIS, PENGALAMAN DI BIDANG KESMAS, RISET PELAYANAN KESEHATANMETODE DAN TEKNOLOGI DAPAT DITERIMA MASYARAKAT UMUMMELIBATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT SECARA PENUHMERUPAKAN KONTAK PERTAMA MASYARAKAT DENGAN SISTEM KESEHATANBIAYA DAPAT DIJANGKAU OLEH MASAYARAKAT DAN PEMERINTAHDEKLARASI ALMA ATA 1978

  • *PHC INDONESIA,2014WORLD HEALTH REPORT 2008 Dimodifikasi dengan kondisi Indonesia

    NODULUSEKARANG1.Peningkatan akses bagi masyarakat miskin & kelompok rentan (Ibu dan Anak)dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar;Sistem kesehatan dengan tujuan untuk akses universal dan proteksi daeri resiko sosial dan Finansial; 2.Fokus di kesehatan ibu dan anak;Fokus pada kesehatan setiap individu di masyarakat (life cycle)3.Prioritas pada penyakit akut dan infeksi;Prioritas secara komprehensif terhadap harapan dan kebutuhan masyarakat akan kesehatan;4.Peningkatan kondisi higiene, kualitas air, sanitasi, dan kesehatan di tingkat desa;Penekanan pada promosi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan gaya hidup sehat dan pembatasan terhadap efek buruk dari gaya hidup;5.Pendayagunaan kader kesehatan dengan pendekatan teknologi sederhana;Pendayagunaan nakes untuk memfasilitasi akses terhadap ilmu dan teknologi kedokteran;6.Pemberdayaan masyarakat melalui posyandu, Poskesdes;Partisipasi masyarakat dalam suatu institusi, melalui Kemitraan Pemerintah dan Swasta7.Pelayanan kesehatan dibiayai dan dilaksanakan oleh Pemerintah, dengan manajemen tersentralisasi;Pelayanan kesehatan yang sifatnya plural, dalam konteks globalisasi dengan manajemen desentralisasi8.Pelayanan primer dan rujukan tidak berhubunganPelayanan primer sebagai gate keeper dari yankes yang komprehensif di setiap level;9.Memerlukan biaya yang murah Memerlukan investasi yang tidak murah, tetapi biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan manfaat yang lebih besar.

    PHC INDONESIA,2014

  • Universal coverage Reforms Public Policy ReformsReformasi Cakupan Semesta (Universal Coverage Reforms)Reformasi Pelayanan Kesehatan (Service Delivery Reforms)Reformasi Kebijakan Publik (Public Policy Reforms)Reformasi Kepemimpinan (Leadership Reforms) *PHC INDONESIA,2014

    PHC INDONESIA,2014

  • UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERORANGAN PADA PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPEMBIAYAAN OLEH BPJS KESEHATANJKNPelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai manfaat JKN

    PEMBIAYAAN OLEH PEMERINTAHProgram UKM

  • STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

  • Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar sebagai kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan medikMemenuhi tugas dan fungsi sebagai gatekeeperMemenuhi prinsip pelayanan sebagai gatekeeperMemiliki kompetensi sebagai penapis rujukan

  • Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta BPJS secara paripurna, terpadu dan bermutuMengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan.

    Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat

    Manajer sumber daya

    *Kontak pertama pasienPenapis RujukanKendali Mutu dan Biaya

    TUGAS FUNGSI

  • Memiliki Standar Kompetensi Dokter/Dokter Gigi IndonesiaMemiliki Kompetensi Sebagai Provider AsuransiMemiliki Kompetensi Tambahan (Sesuai Kebutuhan Lapangan)

  • STANDAR PELAYANAN DI FASILITAS KESEHATAN PRIMERPanduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasyankes Primer(Permenkes No.5/2014)155 Jenis PenyakitTingkat kemampuan dokter mampu mendiagnosa, melakukan penatalaksanaan tuntas/sementara dan melakukan rujukan yang tepat sesuai indikasi

  • Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup: Administrasi pelayananPelayanan promotif dan preventifPemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medisTindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatifPelayanan obat dan bahan medis habis pakaiTransfusi darah sesuai dengan kebutuhan medisPemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratamaRawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

  • PUSKESMASKLINIK PRATAMADOKTER/DOKTER GIGI PRAKTEK MANDIRI

    *

  • Penerapan sistem kendali mutu pelayanan secara menyeluruh meliputi :

    Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan,Memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang ditetapkan,Pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.Aspek keamanan pasien, Efektifitas tindakan,Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan medis pasienAKREDITASI

  • Concurrent Quality Assurance

    Prospective QualityAssuranceRestrospective Quality AssurancePenilaian dilakukan sebelum pelayanan kesehatan (penilaian input)Dilakukan penilaian terhadap : -Pemenuhan terhadap standar tenaga, sarana dan pasarana, peralatan, sarana penunjang, dll)Perizinan (licensure) SDM dan FaskesKebijakan, organisasi dan manajemen FaskesAkreditasi

    KREDENSIALING

    Penilaian dilakukan bersamaan dengan pemberian pelayanan kesehatan (penilaian unsur proses)Memantau dan menilai pelaksanaan tindakan medis dan non medis terhadap standarPerlu Tim work /Peer group yang bertanggung jawab melakukan pemantauan mutu pelayanan Faskes

    Penilaian dilakukan setelah pelayanan kesehatan dilakukan (penilaian unsur keluaran) Melalui : Review rekam medis Drug usage review Review kasus rujukan, dll Survei klien

    REKREDENSIALINGAKREDITASI

  • POLA SDM KESEHATAN DI FASYANKES PRIMER

  • PUSKESMAS MASA DEPAN

  • Unit Pelaksana TEKNIS (UPT) NON STRUKTURAL Dinas Kesehatan di tingkat Kecamatan/Kelurahan/Desa yang merupakan gabungan fasyankes UKM dan UKP primer/tingkat pertama, dengan fokus utamanya pada pelayanan promotif dan preventif, dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya*

  • *

  • FUNGSIPUSKESMASBPJS*TUGAS KABUPATEN/KOTAUKMMASALAH SPESIFIK LOKALPENDEKATAN Wilayah Penyelenggara Kegiatan Promotif Dan Preventif Dalam Kerangka UKM Di Wilayah kerjanyaPusat Penyedia Informasi Kesehatan Di Wilayah Kerjanya Sekaligus Dikaitkan Dengan Perannya Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan Di WilayahnyaPusat Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Perseorangan (UKP) Di Tingkat Pertama Yang Berkualitas Dan Berorientasi Pelanggan, Diselenggarakan Di Klinik Puskesmas Berizin

  • PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

    *

  • STRUKTUR ORGANISASI

    STRUKTUR MENGIKUTI FUNGSI DI DAERAH KONDUSIF KESEHATAN DIHARAPKAN KE DEPAN MASING2 DESA/KELURAHAN TERDAPAT 1 PUSTU*Usulan Revisi PP 41 tahun 2007 StrukturaLTENAGA STRATEGIS :DOKTERBIDANPERAWATSANITARIANGIZISESUAI DASAR KOMPETENSI

  • Pasal 44Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

  • PerMenkes 001/2012 BAB III Pasal 4

    Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.

  • DINKES PROVINSIDINAS KESEHATAN KAB/KOTAPUSKESMASRS RUJUKAN KAB/KOTARS PUSAT RUJUKAN KAB/KOTAKlinik PatamaDokter Paktek MandiriPuskesmasKEMKESRS RUJUKAN REGIONALRUJUKAN KESEHATANRUJUKAN MEDIKPUSAT RUJUKAN PROVINSIRS RUJUKAN NASIONALAPOTIKLABKOORDINASI MANFAAT

  • SEBAGAI PELAKSANA PEMBANGUNAN KESEHATAN DI WILAYAH NYA

    MENGACU KEPADA NSPK PUSAT

    Peran Dinkes Kab/KotaUKMUKPDASARRUJUKANPEMERINTAH SWASTADASARRUJUKANPEMERINTAH SWASTAPUSKESMAS, KLINIK, APOTIK, LAB, RUMAH SAKITPUSKESMAS, BALAI KESEHATAN, DINAS KESEHATAN*

  • *UKBMFASKES PRIMERPOSYANDUPOSBINDUPOSKESDESPOS MAL DESPOS UKKKlinik PratamaApotikPuskesmas Labdr/drg mandiri BPS Dinkes Kab/KotaRumah SakitPustu Pustu Pembinaan/koordJejaring Pencatatan-Pelaporan Rujukan UKP Rujukan UKM PENDEKATAN Wilayah FASKESRUJUKANKlinikUtamaPHC INDONESIA,2014

    PHC INDONESIA,2014

  • Kepala Dinas Kesehatan

    Perlu Orang bKompeten

    Pelaksana Urusan Bidang Kesehatan di DaerahManajer ProfesionalPimpinan BirokrasiBerpikir Sistem (tidak terkotak-kotak)Jabatan StrategisKompetensi DasarKompetensi BidangKompetensi KhususPermenkes 971/2009*

  • Mutu Pembinaan Dinas Kesehatantdk optimalSDM terbatas & sub standarTerbatasnya anggaran OperasionalStandarPembinaan (-)Sisfokes& Knowl Mgmt optimalAdvokasi kes (-)SupervisiTdk berjalanEvaluasiTdk BerjalanPengawasanTdk BerjalanMgmt Prog sub-optimalLeadership & Orientasi MutuMsh rendahIn-depth peserta workshop Puskesmas, 2008Dinkes Malang, 2011POLA PEMBINAAN TERPADU*

  • Pelayanan kesehatan primer sangat penting, perlu dukungan semua LP/LS, OPPembenahan pelayanan kesehatan primer diikuti dengan pembenahan peraturan-peraturan otonomi daerah.

    INFORMASI LEBIH LANJUT/MASUKAN

    EMAIL :[email protected]

  • Permenkes 971/2009*

  • Permenkes 971/2009*

    JAMINANKESEHATANNASIONAL

    DISAIN JAMINAN KESEHATAN NASIONALKEMENKES5

  • SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL BIDANG KESEHATANJAMINAN KESEHATAN NASIONALMENJAMIN AGAR PESERTAMEMPEROLEH MANFAAT PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN PERLINDUNGAN DALAM MEMENUHIKEBUTUHAN DASAR KESEHATANPEMENUHAN PAKET MANFAAT JKNYankes Tk PertamaYankes Rujukan Tk LanjutanRawat JalanRawat InapKETERSEDIAAN FASILITAS KESEHATAN DANPENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN UNTUKPELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN.AKSES DAN MUTU YANKESKONSEP DASARPELAKSANAANTANGGUNG JAWAB PEMERINTAH & PEMERINTAH DAERAH

  • II.KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR ERA JKN DALAM MENYONGSONG RPJMN 2015-2019

  • UKBMPuskesmas, Klinik PratamaPraktik dr/drg KeluargaRSUD / RS Rujukan Regional RS Rujukan NasionalUKMUKPSistem Rujukan dan Rujuk Balik

    JAMINANKESEHATANNASIONAL

    FASILITAS KESEHATAN DAN POLA PEMBAYARAN DALAM JKN KEMENKES9BPJS BID KESPEMBAYARANFASKES TK. PERTAMAFASKES TK. DUA/TIGA (LANJUTAN)INA CBGsKAPITASICara pembayaran lain (Non Kapitasi)

    JAMINANKESEHATANNASIONAL

    PENDANAAN & ALUR DANA JKNKEMENKES17IURAN NON PBI: PEKERJA & PEMBERI KERJAPembayaran kpd Faskes PrimerPembayaran kpd Faskes LanjutanJasa Pelayanan KesehatanJasa Sarana (Obat, BMHP & Alkes)Biaya Operasional lainnyaBiaya pelayanan kesehatanBiaya operasionalBiaya cadanganIURAN PBI: APBNPEMANFAATAN

    JAMINANKESEHATANNASIONAL

    PERKEMBANGAN KERJASAMA DG FASKES TK PERTAMAKEMENKES22SUMBER BPJS KES

    NOJENIS FASKES PRIMERFASKES PRIMER YG BEKERJASAMA DGN BPJS PER 31 JAN 20141PUSKESMAS9.1332DOKTER PRAKTEK3.7153KLINIK PRATAMA1.7244TNI7995POLRI5586DOKTER GIGI PRAKTEK6207RS D PRATAMA19TOTAL16.548

  • IIi.KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR ERA JKN DALAM MENYONGSONG RPJMN 2015-2019

  • UKBMPuskesmas, Klinik PratamaPraktik dr/drg KeluargaRSUD / RS Rujukan Regional RS Rujukan NasionalUKMUKPSistem Rujukan dan Rujuk Balik

  • PELAYANAN KESEHATAN PRIMERSKN 2012 Perpres 72/2012*

  • *123

  • Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai kontak pertama dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan medik.

    Upaya kesehatan mengutamakan promotif dan preventif

  • Dinas KesehatanKab/kotaRSUD*

  • *PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BERDASARKAN KONSEP WILAYAH

  • JAMINANKESEHATANNASIONAL

    *SDM DAN FASKES PRIMER DI MASA TRANSISI (2014-2019)

  • MASYARAKAT INDONESIA SEHAT YANG MANDIRIPenurunan AKI, AKB, Gizi BurukMeningkatkan UHHKERANGKA LOGIS: PENGUATAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER*

  • KERANGKA LOGIS: PENINGKATAN AKSES PELAYANAN PRIMER YANG BERKUALITAS

  • Dalam Undang Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan telah diamanatkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. **Salah satu progam jaminan sosial sebagaimana diatur dalam UU. No. 40 thn 2004 adalah pogram jaminan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh BPJS kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 . Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana telah diatur dlm Perpres No.12 thn 2013 salah satunya adalah jaminan pelayanan kesehatan tingkat pertama.*Implementasi program JKN sebagaimana diatur dalam UU SJSN diperlukan 3 (tiga) hal untuk mencapai tujuan yaitu: pengaturan sistem pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan medik dasar dan peningkatan derajat kesehatan masyakat melalui promosi kesehatan. *** Seperti yang sudah kami sampaikan di depan, Pelayanan kesehatan Primer terdiri dari dari 2, yaitu UKM dan UKP. Dan untuk pembiayaannya, untuk UKM dibiayai oleh Pemerintah sedangkan untuk UKP pembiayaannya dilakukan oleh BPJS Kesehatan.Primary Health Care Tulang punggung pelayanan kesehatan Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatanKeberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan, akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk dan mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif

    Terbatasnya SD yang ada, dan adanya kurun waktu tertentu (5 tahun) serta capaian yang harus dijangkau, diperlukan Peta Strategi Pelayanan kesehatan Primer. Peta ini merupakan peta yang menggambarkan berbagai proses strategis, dukungan yang harus dilakukan untuk mencapai tercapainya sasaran nasional yaitu penurunan AKB, AKI dan Gizi buruk

    Pada peta ini akan tergambar peran daerah dan peran pusat serta keterkaitan pusat dan daerah dalam mencapai sasaran nasional.Serta terlihat upaya yang harus dilakukan untuk mempertahankan keberlanjutan program yang dilakukan.

    ***Rujukan horisontal pada dokter praktek mandiri (praktek solo) kemungkinan akan terjadi karena keterbatasan pelayanan ok. Keterbatasan fasilitas, pealatan dan atau ketenagaan. Rujukan vertikal pada PPK Primer sebagai gatekeeper (Puskesmas, Klinik pratama dan dokter praktek mandiri) berupa rujukan medik dan rujukan kesehatan. Praktek Bidan/Perawat sebagai jejaring gatekeeper. Semantara Pustu/Poskesdes idealnya merupakan jejaring dari Puskesmas. **Kepala Dinas Kesehatan merupakan jabatan strategis, dan harus dijabat oleh seorang yang berkompeten. Kadinkes atau Pelaksana Urusan Bidang Kesehatan di Daerah merupakan orang yang bekerja sebagai manajer professional, sekaligus sebagai pimpinan biokrasi di dalam menjalankan system dan pembangunan kesehatan, sehingga dipandang sangat perlu seorang Kadinkes memiliki kapasitas dan kompetensi serta pengetahuan yang luas untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara baik. antara lain sebagai Pemimpin, Manajer, Analis, Kolaborator, Komunikator dan Advokator serta Pembuat Kebijakan Kesehatan di wilayahnya. Seorang Kadinkes sudah seharusnya menjadi seorang pemimpin yang mampu berpikir sistem, tidak terkotak-kotak.

    *Kompetensi Khusus Kepala Dinas Kesehatan telah diatur pada Permenkes nomor 971 tahun 2009, disebutkan pada Pasal 19 bahwa: (1) Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan berlatar belakang pendidikan Sarjana Kesehatan dengan pendidikan Sarjana Strata 2 di bidang Kesehatan Masyarakat. (2) Kepala dan Sekretaris telah mengikuti pelatihan meliputi Kepemimpinan, Rencana Strategis, Sistem Manajemen Informasi Kesehatan, Pengembangan Komunitas, Surveilans, Epidemiologi, dan Manajemen Bencana, serta Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS). (3)*Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi sebelum atau paling lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan struktural. (4) Kepala dan Sekretaris diutamakan memiliki pengalaman jabatan paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai Kepala Bidang di Dinas Kesehatan Propinsi/ Kabupaten/Kota, atau Kepala Dinas Kesehatan di Propinsi/Kabupaten/Kota lainnya.

    *Penyelenggaraan JKN dikelola oleh pengelola tunggal yaitu BPJS Kesehatan yang bersifat nirlaba dan menanggung resiko pembiayaan kesehatan peserta JKN dengan melakukan tugas antara lain pendaftaran dan pengumpulan iuran peserta, pembayaran kepada fasilitas kesehatan, melakukan kontrak dengan fasllitas kesehatan, telaah utilisasi, monitoring pelayanan kesehatan dalam JKN.

    Peserta JKN yang bersifat wajib bagi seluruh penduduk, memiliki kewajiban membayar iuran JKN kecuali peserta PBI yang iurannya dibayari oleh Pemerintah. Selain itu peserta JKN memiliki hak untuk menyampaikan pengaduan/keluhan atas pelayanan yang tidak mengikuti ketentuan dan pelayanan yang tidak memuaskan.

    Provider atau fasilitas kesehatan memiliki tugas memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan peserta JKN dan akan dibayar secara prospektif oleh BPJS Kesehatan yaitu dengan kapitasi pada faskes primer dan INA CBG pada faskes tingkat lanjutan. Faskes didorong untuk melakukan pengendalian biaya dan mutu dengan mematuhi standar pelayanan kesehatan, standar pelayanan obat dan alkes, dan sebagainya.

    Pemerintah berperan nanti sebagai regulator yang akan menetapkan tentang sistem pelayanan kesehatan, standar untukkualitas Yankes, Nakes, Obat dan alkes serta tarif pelayanan kesehatan.

    *Pada pelayanan kesehatan, 80% dari jumlah total masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan primer, sedangkan sekunder dan tersier hanya akan mencakup sekitar 20%, itu sebabnya penguatan layanan kesehatan primer adalah penting dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional.*Fasilitas kesehatan tingkat pertama/primer yang digunakan dalam penyelenggaraan JKN meliputi: Puskesmas, Dokter Praktek, Klinik Pratama dan RS D Pratama. Faskes tingkat pertama akan dibayar secara kapitasi (sebagian besar) dan dengan cara pembayaran lain (non kapitasi).

    Sementara untuk fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang digunakan adalah: klinik utama dan Rumah Sakit yang dibayar dengan cara pembayaran INA CBG*Sumber pembiayaan JKN berasal dari iuran peserta yang dihimpun oleh BPJS, iuran peserta non PBI dimana dananya berasal dari pekerja dan pemberi kerja dan iuran peserta PBI yang berasal dari APBN dengan mekanisme penyediaan, pencairan dan pertanggungjawaban dana sesuai ketentuan APBN.

    Dana yang terkumpul di BPJS Kesehatan digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan, biaya operasional dan biaya cadangan.

    Biaya pelayanan kesehatan digunakan oleh BPJS untuk pembayaran ke faskes primer melalui pola pembayaran kapitasi dan non kapitasi dan faskes lanjutan melalui pola pembayaran INA CBG

    Di fasilitas kesehatan dana JKN dimanfaatkan untuk jasa pelayanan kesehatan (untuk semua tenaga di faskes), jasa sarana (obat, bahan medis habis pakai, alat kesehatan) dan biaya operasional lainnya.

    *Faskes primer yang bekerjasama dengan BPJS sampai tanggal 31 Januari 2014 (sumber data BPJS), sebanyak 16.548 terdiri dari :Puskesmas : 9.133Dokter praktek : 3.715Klinik pratama : 1.724TNI : 799POLRI : 558Dokter gigi praktek : 620RS D Pratama: 19

    *Pada pelayanan kesehatan, 80% dari jumlah total masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan primer, sedangkan sekunder dan tersier hanya akan mencakup sekitar 20%, itu sebabnya penguatan layanan kesehatan primer adalah penting dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional.*Kedudukan dan peran faskes primer di era JKN yaitu sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai kontak pertama dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan medik.

    Di era JKN, kecuali dalam kondisi gawat darurat, semua peserta harus melalui faskes primer. Jika diperlukan untuk dirujuk, maka peserta akan memperoleh pelayanan di tingkat lanjutan (Rumah Sakit).***Di dalam Undang SJSN diamanatkan bahwa seluruh penduduk wajib penjadi peserta jaminan kesehatan termasuk WNA yang tinggal di Indonesia lebih dari enam bulan. Untuk menjadi peserta harus membayar iuran jaminan kesehatan. Bagi yang mempunyai upah/gaji, besaran iuran berdasarkan persentase upah/gaji dibayar oleh pekerja dan Pemberi Kerja. Bagi yang tidak mempunyai gaji/upah besaran iurannya ditentukan dengan nilai nominal tertentu, sedangkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu membayar iuran maka iurannya dibayari Pemerintah.

    *Startegi Upaya Kesehatan1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healtly public policy) Penentu kebijakan diberbagai sektor dan tingkatan administratif mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap kebijakan yang di buat.2. Sumber daya yang memadai Mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak terkait yang potensial terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana untuk mewujudkan prilaku sehat masyarakat 3. Keterlibatan multisektor Kesehatan sebagai HAM, pemenuhannya bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat 4. Partisipasi masyarakat Peran aktif masyarakat diharapkan dalam penanggulangan maslah kesehatan di lingkungan mereka dengan dukungan fasyankes primer. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan individu,keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit , meningkatkan kesehatan, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan 5. Reorientasi Pelayanan Kesehatan Mengubah orientasi pelayanan kesehatan agar lebih mengutamaakan upaya promoif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Diharapkan sistem pelayanan kesehatan tidak lagi berorientasi kuratif dan rehabilitatif, tetapi mengarah pada upaya-upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan keluarga sehat

    **