Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebanyakan orang berpendapat bahwa administrasi hanya dianggap sebagai kegiatan tulis-menulis dan pembukuan keuangan. Pandangan tersebut kadang-kadang ada benarnya juga dan bukan tidak beralasan. Secara fisik dan kenyataannya kegiatan admninistasi memang dilakukan dalam praktek tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal secara teoritis kegiatan administrasi lebih luas dari pada itu. Bukan saja sebagai kegiatan pendukung dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan. Pandangan demikian itu tidak sepenuhnya juga benar. Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat menyurat bahkan masalah hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk 1

Transcript of Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

Page 1: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebanyakan orang berpendapat bahwa administrasi hanya dianggap sebagai

kegiatan tulis-menulis dan pembukuan keuangan. Pandangan tersebut kadang-

kadang ada benarnya juga dan bukan tidak beralasan. Secara fisik dan

kenyataannya kegiatan admninistasi memang dilakukan dalam praktek tulis

menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal

secara teoritis kegiatan administrasi lebih luas dari pada itu. Bukan saja sebagai

kegiatan pendukung dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan.

Pandangan demikian itu tidak sepenuhnya juga benar.

Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal

dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang

sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat

menyurat bahkan masalah hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga

tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi

yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya

akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin

benar. Oleh karena itu kebenaran data administrasi menuntut kejujuran dan

kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi

yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti fisik

ditinjau dari aspek hukum.

Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data lembaga,

sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, sangat

diperlukan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan

swasta, maupun untuk kepentingan penelitian mahasiswa. Dalam rangka

memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi

1

Page 2: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format

data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi

kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan

kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format

administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.

B. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan agar penulis dan pembahasnya dapat

mengetahui dan mengerti tentang Aspek-Aspek Administrasi dan Supervisi

Pendidikan Pendidikan

C. Rumusan Masalah

Permasalahan yang kami angkat menjadi pembahasan makalah ini adalah

mengenai tentang Aspek-Aspek Administrasi dan Supervisi Pendidikan

2

Page 3: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan

ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam Bahasa

Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama dengan to save

atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.

Dalam Bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur” , “memelihara” (to

look after), dan mengarahkan. (M. Ngalim Purwanto, 2004 : 1)

Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk

membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam

mencapai suatu tujuan.

Sedangkan administrasi ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian

segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material yang bersangkut paut

dengan pencapaian tujuan Organisasi administrasi Pendidikan dan Administrasi

Sekolah

Administrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan pengelolaan pendidikan di suatu negara.

Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok, diantaranya:

- Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang)

- Adanya tujuan yang hendak di capai bersama

- Adanya tugas / fungsi yang harus dilaksanakan

- Adanya perlengkapan dan peralatan

Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan

dengan baik dan mencapai tujuan,kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu

tahapan proses yang merupakan daur (siklus). Adapun proses administrasi

pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,

3

Page 4: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

komunikasi, supervise kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi

tersebut satu sama lain bertalian sangat erat. Untuk menadapat gambaran yang

lebih jelas tentang fungsi-fungsitersebut di bawah ini akan diuraikan secara lebih

rinci

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Pengkoordinasian (Coordinating)

4. Komunikasi

B. Pengertian Supervisi Pendidikan

Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey: Supervisi adalah suatu program

yang memperbaiki pengajaran. (Supervision is a planned program for the

improvement of instruction).

Dalam dictionary of education, Good Carter memberikan definisi sebagai

berikut: “Supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam

memimpin guru-guru dan petugas pendidikan lainnya dalam memperbaiki

pengajaran, termasuk memperkembangkan pertumbuhan guru-guru,

menyelesaikan dan merevisi tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan

metode mengajar dan penilaian pengajaran.

Menurut Alexander dan Saylor: “Supervisi adalah suatu program inservice

education dan usaha memperkembangkan kelompok (group) secara bersama.

Menurut Boardman: “Supervisi adalah suatu usaha menstimulir,

mengkoordinir dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru sekolah,

baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti, dan lebih

efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pegnajarna, sehingga dengan demikian

mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi

modern.

4

Page 5: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

Menurut Mc. Nurney meninjau suervisi sebagai suatu process penilaian

mengatakan: supervisi adalah prosedure memberi arah serta mengadakan

penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.

H. Burton & Leo J. Bruckner: Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang

tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Definisi-definisi tersebut di atas rupa-rupanya terdapat perbedaan satu

dengan yang lain, karena titik tolak mereka juga berbeda-beda. Namun demikian,

kalau kita teliti kesemuanya tidak meninggalkan unsur-unsur pokok berikut:

- Tujuan

- Situasi

- Supervisor

C. Tujuan Supervisi

Pada zaman penjajahan, supervisi dijalankan oleh pemilik sekolah atau

olehkepala sekolah terhadap guru-guru diwilayahnya. Tujuannya ialah untuk

mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijalankan sesuai

dengan petunjuk. Apabila semuanya sudah sesuai dan tidak menyimpang

sedikitpun, maka sekolah itu dinilai “baik”. Para karyawan mendapat kondite baik

dan menerima hadiah: kenaikan pangkat, kenaikan gaji dan sebagainya.

Sebaliknya, apabila karyawan menyimpang dari peraturan maka ia

mendapat kondite “buruk”, dan menerima hukuman administratif, misalnya

dipindah ke tempat yang tidak menyenangkan, tertundanya kenaikan pangkat dan

sebagainya. Jadi supervisi zaman dahulu hanyalah untuk membagi hadian kepada

kayarwan sekolah yang taat melaksanakan perintah dari puat, dan untuk mencari

kesalahan para karyawan, yang kemudian mendapat hukuman. Supervisor pada

waktu itu dinamakan inspektur. Usaha pembimbingan dan memberi nasihat guna

kesempurnaan pelaksanaan tugas tidak ada. Karena itu suasana kepegawaian

adalah tertekan dan takut. Tidak ada kegembiraan bekerja, karena semua

5

Page 6: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

karyawan dihinggapi rasa khawatir mendapat kondite buruk apabila sekoyong-

koyong ada penilikan.

Lain halnya dengan zaman kemerdekaan sekarang. Tujuan supervisi pada

zaman ini ialah: mengetahui situasi untuk mengukur tingkat perkembangan

kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai tujuan. Atau dengan kata lain tujuan

supervisi ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik.

Jadi pengawasan bertujuan untuk mengadakan evaluasi, yaitu untuk pengukuran

kemajuan sekolah.

Jelaslah, bahwa dalam zaman kemerdekaan ini, supervisi tidak bertujuan

melulu untuk memberi kondite pada karyawan, guna memberi hadiah maupun

hukuman, melainkan untuk dapat memberikan pimpinan dalam mencapai tujuan

sekolah. Hal ini dengan jelas tercantum dalam Undang-Undang tentang

Pendidikan dan Pengajaran No. 12 Tahun 1954 bab XVI Pasal 27 yang berbunyi:

“Pengawas pendidikan dan pengajaran berarti memberi pimpinan kepada

para guru untuk mencapai kesempurnaan di dalam pekerjaannya”

Karena itu di dalam masyarakat yang senantiasa berkembang ini, seorang

guru hendaknya dapat mengeikuti perkembangan-perkembangan itu. Jika tidak,

maka kita tidak akan tertinggal dan secara tidak sasar, akan menjadi salah satu

faktor penhalang bagi perkembangan masyarakat.

Supervisi diperlukan dalam proses pendidikan berdasarkan dua hal penting.

Pertama, perkembangan kurikulum yang merupakan gejala kemajuan

pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan-perubahan

struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan

penyesuaian yang terus menerus dengan keadaaan nyata di lapangan. Hal ini

berarti bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha emngembangkan

kreativitasnya agar supaya pendidikan berdasarkan kurikulum itu dapat terlaksana

dengan baik.

Kedua, pengembagnan personel, pegawai, atau karyawan senantiasa

merupakan upaya yang terus-menerus dalamsuatu organisasi. Demikian pula hal

6

Page 7: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

dengan sekolahkepala sekolah, guru, tenaga tata usaha meerlukan peningkatan

kariernya, pengetahuan, dan ketrampilannya. Pengembangan formal

diselengagrakan dan menjadi tanggung jawab lembaga bersangkutan melalui

penataran, tugas belajar, lokakarya, dan sejenisnya,. Sedangkan pengembangan

informasl merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dilaksanakan secara

mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya. Teknik pengembangan jenis

informasl antara lain adalah mengikuti perkembangan pendidikan melalu

kepustakaan, telaahan atau percobaan suatu emtode emgnajar, menambah

pegnetahuan melalui bacaan, mengikuti kegiatan ilmiah. Hambatan terhadap

upaya ini timbul karena guru-guru sering terlalu asyik dengan pekerjaan rutin,

sarana, atau media cetak pendidikan yang langka; kurang gairah dan sikap tak

acuh. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebt perlu ada bantuan yang memadai

dari pihal lain. Bantuan yang bersifat membina, membimbing dan emgnarahkan

perkembangan para personel sekolah.

Supervise pendidikan ialah bantuan yang diberikan kepada personel

pendidikan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebib baik dan upaya

meningkatkan mtu pendidikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

- Menyampaikan gagasan, prosedur dan bahan material untuk menilai dan

mengembangkan kurikulum.

- Mengembangkan pedman, petunjuk, cara an bahan penunjang lainnya utnuk

melaksanana kurikulum

- Merencanakan perbaikan metode proses belajar-mengajar secar aformal

melalui penataran, lokakarya, seminar, sanggar kerja, diskusi dan kunjungan

dinas.

- Membina dan megnembangkan organisasi profesi seperti: Musyawarah Guru

Bidang Studi, Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala

SEkolah (KKKS), Kelompk Kerja Penilik Sekolah (KKPS).

7

Page 8: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

- Membina, membimbing dan mengarahkan guru-guru kepada peningkatan

pengetahuan, kemampuan dan keterampilan melaksanakan pross belajar

mengajar.

- Menilai kurikulum sarana prasarana, prosedur berdsarkan tujuan pendidikan.

Asas adalah nilai-nilai yang dipegang teguh untuk dijadikan sumber,

arahan, rujukan atau acuan tindakan dan upaya mencapai tujuan. Kalau tujuan itu

berfungsi memberi tumpukan atau landasan untuk bertindak dan berupaya. Tanpa

asas yang dianut dan disepakati bersama, maka dari batas-batas ketentuan dan

peraturan, hak dan kewajiban, ruang lingkup yang ditetapkan dan disepakati. Hal

ini akan menimbulkan benturan dengan bidang yang lain, kekacauan dalam

pelaksanaan, dan konflik diantara nailai-nilai sendiri.

Supervisi mempunyai asas-asas sendiri yang mungkin berbeda dengan asas-

asas bidang yang lain. Perbedaan ini justru memberikan sifat tersendiri kepada

supervisi. Secara garis besarnya asas-asas supervisi dapat dikemukakan sebagai

berikut:

- Supervisi pendidikan adalah bagian terpadu dari program pendidikan

- Supervisi ini memperlakukan manusia sebagai manusia seutuhnya baik

sebagai manusia perorangan, sosial ataupun makhluk ciptaan Tuhan.

- Tujuan supervisi pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional

- Pelaksanaan supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan secara

musyawarah, saling menghormati, bersedia menerima pendapat orang lain dan

menyatakan pendapatnya sendiri.

- Supervisi pendidikan hendaknya memperhatikan kesejahteraan personel

pendidikan yang meliputi pemenuhan kebutuhan perorangan dan sosialnya

- Supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan oleh yang telah mendapat

pendidikan atau latihan dalam bidang supervisi.

8

Page 9: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

Supervisi yang baik akan menghasilkan pola kinerja yang baik, jika supervise

dilakukan dengan cara dan metode yang benar pula, tentu ini menuntut

pengetahuan yang benar pula bagi para supervisi dalam melaksanakan tugasnya.

1. Tujuan Umum Supervisi pendidikan

a. Berdasarkan Tujuan Umum Pendidikan

Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia “dewasa”

yang sanggup berdiri sendiri.

b. Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional

Yaitu membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-

manusia pembangunan yang dewasa dan pancasilais.

c. Berdasarkan Tujuan Supervisi sendiri

Agar tercapai perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada

umumnya dan peningkatan mutu mengajar pada khususnya.

2. Tujuan Khusus Supervisi Pendidikan Meliputi :

a. Membantu guru-guru untuk lebih memahami tujuan yang

sebenarnya dari pendidikan dan perencanaan sekolah dalam usaha

mencapai tujuannya.

b. Membantu guru-guru untuk dapat lebih menyadari dan memahami

kebutuhan-kebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong

mereka untuk mengatasinya.

c. Memperbesar kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan

mempersiapkan murid-muridnya menjadi anggota masyrakat yang

efektif.

d. Membantu guru-guru mengadakan diagnose secara kritis aktivitas-

aktivitasnya, serta kesulitan- kesulitan mengajar dan belajar murid-

muridnya, dan menolong mereka merencanakan perbaikan.

e. Membantu guru-guru untuk dapat menilai aktivitas-aktivasnya

dalam rangka tujuan perkembangan anak didiknya.

9

Page 10: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

f. Memperbesar kesadaran guru-guru terhadap tata kerja yang

demokratis dan guru dapat mempelajari bersama catatan-catatan

tentang kemajuan murid guna menilai keefektivan program yang

disusun.

g. Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya

secara maksimal dalam bidang profesi (keahlianya).

h. Membantu guru-guru untuk dapat lebih memamfaatkan pengalaman-

pengalamannya sendiri.

i. Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarkat

agar bertambah simpati dan kesedian masyarakat untuk menyokong

sekolah.

j. Memperkenalkan guru-guru atau karyawan baru kepada situasi

sekolah profesinya.

k. Melindungi guru-guru dan karyawan terhadap tuntutan-tuntutan

yang tak wajar dan kritik-kritik yang tak sehat dari masyarkat.

l. Mengembangkan “profesionalisme esprit e corps” guru-guru.

D. Fungsi Supervisi

Setelah dibuat organisasi administrasi pendidikan lengkap dengan seksi-

seksinya, maka kemudian harus diadakan pengawasan (supervisi) oleh pimpinan

sekolah atau atasannya. Sebab tanpa adanya pengawasan ada kemungkinan

timbulnya situasi yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah.

Karena hambatan itu makin lama makin banyak, maka ada kemungkinan tujuan

tidak tercapai dalam waktu yang telah direncanakan.

Secara singkat dapat disimpulkan, bahwa fungsi atau tugas supervisi ialah

sebagai berikut:

1. Menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan,

sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang

10

Page 11: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

2. Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi

pendidikan di sekolah.

3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan

hambatan-hambatan.

Atau dengan singkat bahwa fungsi utama dari supervisi adalah ditujukan

kepada perbaikan pengajaran.

Sehubungnad engan hal tersebut di atas, maka Swearingen memberikan 8

fungsi supervisi sebagai berikut:

1. Mengkoordinis semua usaha sekolah

2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah

3. Memperluas pengalaman guru-guru

4. Menstrimulir usaha-usaha yang kreatif

5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus

6. Menganalisis situasi belajar dan mengajar

7. Memberikan pengetahuan/skill kepada setiap anggota staf

8. Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru

Tugasnya fungsi supervisi adalah untuk memelihara program pengajaran

dengan sebaik-baiknya.

Adapun tugas kepala sekolah sebagai supervisor dapat disingkatkan sebagai

berikut:

1. Merancang, mengarahkan dan mengkoordinir semua aktivitas, agar sekolah

berjalan dengan baik menuj tercapainya tujuan sekolah

2. Membimbing para guru agar menunaikan tugasnya

dengan penuh semangat dan kegembiraan

3. Membimbingh para murid untuk belajar rajin, tertib dan

giat

4. Menjaga suasana baik dalam sekolah, antara guru-guru,

antar murid-murid, antar pegawai, antar kelas sehingga tercapai suasana

kekeluargaan

11

Page 12: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

5. Melaksanakan hubungan baik ke dalam dan ke luar

6. Menjaga adanya koordinasi antara seksi-seksi dalam

organisasi sekolah dan sebagainya.

Kesimpulan: jadi melaksanakan supervisi adalah membantu meningkatkan

situasi belajar pada umumnya dan membantu guru, agar ia mengajar lebih baik,

sehingga dengan demikian murid dapat mengajar dengan lebih baik lagi.

E. Tehnik-Tehnik Supervisi Pendidikan

Untuk mempermudah kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan supervisi

diperlukan teknik-teknik supervisi. Para ahli berbeda-beda dalam merumuskan

tahapan teknik-teknik supervisi akan tetapi pada dasarnya tetap sama. Secara garis

besar teknik supervisi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Teknik perseorangan

Yang dimaksud teknik persorangan ialah supervisi yang dilakukan

secara perseorangan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:

Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation), Kepala sekolah

datang ke kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar. Dengan

kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya

perlu diperbaiki.

Mengadakan kunjungan observasi (observation visits), Guru-guru

ditugaskan untuk mengamati seorang guru yang sedang

mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu.

Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan

mengadakan kunjungan ke sekolah lain.

Membimbing guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa atau

mengatasi problema yang dialami siswa.

Membimbing guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan

kurikulum sekolah, antara lain: menyusun program semester, membuat

program satuan pelajaran, mengorganisasi kegiatan pengelolaan kelas,

12

Page 13: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

melaksanakan teknik-teknik evaluasi pembelajaran, menggunakan media

dan sumber dalam proses belajar mengajar, dan mengorganisasi kegiatan

siswa dalam bidang ekstrakurikuler.

2) Teknik kelompok

Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok,

beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:

Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah

menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk

mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini

rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi.

Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok

dapat diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang

studi sejenis. Di dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala sekolah

memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang

diperlukan.

Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini

dilakukan melalui penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru

bidang studi tertentu. Mengingat bahwa penataran pada umumnya

diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah

adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up)

dari hasil penataran.

Dengan demikian teknik supervisi sangat penting untuk dikuasai oleh

kepala sekolah, tanpa penguasaan teknik dalam pelaksanaanya tidak akan

berjalan baik. Dengan demikian seorang kepala sekolah tidak akan efektif

kegiatan supervisinya sebelum menguasai teknik dalam bidang supervisi.

Teknik supervisi akan lebih memudahkan pencapaian sasaran-sasaran dari

tujuan yang telah ditetapkan, oleh sebab itu penerapan teknik dari supervisi

merupakan wujud dari kemajuan sekolah untuk berkembang.

13

Page 14: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala

sesuatu, baik personal, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan

pencapaian tujuan Organisasi administrasi Pendidikan dan Administrasi Sekolah

Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan

untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah

dan Guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin

meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan

tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu

informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut

dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data(recording system) dan pelaporan

(reporting system).

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

14

Page 15: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

DAFTAR PUSTAKA

Supandi, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Universitas Terbuka dan Dirjen

Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam. Jakarta. 1990.

S. Mochtar Husain dan Andi Nurochman, 2009, Administrasi dan Supervisi

pendidikan

Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja

Rosdakarya, 2005

Prof. Drs. Piet A. Sahertian. Kopnsep dasar dan Teknik supervisi pendidikan dalam

rangka pengembangan sumber daya menusia. 2008, Rhinneka cipta, Jakarta,

Hal 52-129

15

iii

Page 16: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

KATA PENGANTAR

Atas segala puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan

rahmat dan karunianya, sholawat dan salam semoga selalu dan senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadikan alam ini penuh dengan rahmat

dan berliau telah menjadi pedoman hidup serta menjadi pencerah kepada kita semua

melalui Sunnahnya.

Rasa syukur kami yang tiada henti-hentinya kepada Allah SWt karena berkat

rahmat_Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada kesulitan sedikitpun.

Namun dan dengan segala keterbatasan kami, hanya insan yang biasa.

Makalah fiqih ini kami harap dapat memerikan pengetaqhuan dan menambah

wawasan informasi kepada semua kalangan yang baik internal maupun exformal,

mudah-mudahan kita dapat memetik pelajaran baik dari makalah ini.

Dan kami menyadari dalam penyususnan pada makalah ini masih banyak

sekali terdapat kekurangan dan kesalahan yang masih sangat perlu untuk

disempurnakan, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna dalam sehala hal.

Amiiin.

Bengkulu, November 2011

Penyusun

16 ii

Page 17: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................. 2

C. Batasan Masalah................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan..................................................... 3

B. Fungsi Administrasi Pendidikan........................................................... 4

C. Tujuan Supervisi .................................................................................. 5

D. Fungsi Supervisi .................................................................................. 10

E. Tehnik-Tehnik Supervisi Pendidikan................................................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 14

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

17

ii

Page 18: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

MAKALAH MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKANADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKANAspek-Aspek Administrasi Dan SupervisiAspek-Aspek Administrasi Dan Supervisi

PendidikanPendidikan

Disusun Oleh :Disusun Oleh :

Nina SustrianaNina SustrianaHerlinaHerlina

Mayora UlfaMayora UlfaFiki SetiawanFiki Setiawan

DosenDosenM. Nur Ibrahim, M.PdM. Nur Ibrahim, M.Pd

JURUSAN TARBIYAHJURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAMPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISTAIN (BENGKULU)STAIN (BENGKULU)

18

Page 19: Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan 4

20120111

19