Assalamualaikum Warahmatullahi...

18
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT . Amin

Transcript of Assalamualaikum Warahmatullahi...

Assalamualaikum Warahmatullahi WabarakatuhSemoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

Rasional

• Disvaritas kondisi persekolahan di Indonesia sangat tinggi.

• Penerapan Standar Pelayanan Minimal dalam bentuk 8 standar nasional pendidikan

• Standar ini digunakan untuk mengontrol kualitas pendidikan

Tujuan umum

Menyamakan persepsi tentang kriteria sekolah kategori mandiri

Tujuan khusus

Pembina pendidikan

• Memperoleh acuan untuk melakukan pendampingan kepada sekolah untuk

mencapai sekolah kategori mandiri dalam kurun waktu tertentu

• Melaksanakan pembinaan tentang upaya-upaya yang harus dilakukan sekolah

untuk dapat memenuhi/hampir memenuhi standar nasional pendidikan

Pelaksana pendidikan

• Untuk mengetahui kedudukan sekolahnya dibandingkan dengan standar nasional

pendidikan

• Memotivasi pihak sekolah untuk meningkatkan dan mengembangkan sekolahnya

agar mencapai kondisi memenuhi/hampir memenuhi standar nasional pendidikan

Bab I. Pendahuluan

Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:

1. Standar isi Permen 22

2. Standar proses Permen ?

3. Standar kompetensi lulusan permen 23

4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan,

Pengawas permen 12

Kepala Sekolah permen 13

Kualifikasi kompetensi guru permen 16

Guru dalam jabatan permen 18

5. Standar sarana dan prasarana permen 24

6. Standar pengelolaan pendidikan permen 19

7. Standar pembiayaan permen ?

8. Standar penilaian pendidikan permen 20

Pasal 35 Bab IX UUSPN Thn 2003 dan Pasal 2 Bab II PP No 19 Thn 2005

Bab II. Kategori sekolah

A. Landasan yuridis

1. Undang-undang No 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah No 19 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri terkait

Penjelasan Pasal 11 Ayat (2) dan Ayat (3) PP No 19 thn 2005

• Dengan diberlakukannya Standar Nasional Pendidikan, maka Pemerintah memiliki kepentingan untuk memetakan sekolah/ madrasah menjadi sekolah/madrasah yang sudah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan.

• Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah mengkategorikan sekolah/ madrasah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori mandiri, dan sekolah/ madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori standar.

• Berbagai upaya ditempuh agar alokasi sumberdaya Pemerintah dan Pemerintah Daerah diprioritaskan untuk membantu sekolah/madrasah yang masih dalam kategori standar untuk bisa meningkatkan diri menuju kategori mandiri.

• Terhadap sekolah/madrasah yang telah masuk dalam kategori mandiri, Pemerintah mendorongnya untuk secara bertahap mencapai taraf internasional.

Penjelasan Pasal 91 Ayat (1) PP No 19 Thn 2005

“ Pemerintah dan Pemerintah Daerah mendorong dan membantu satuan pendidikan formal dalam melakukan penjaminan mutu (quality assurance) agar memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan, sehingga dapat dikategorikan ke dalam kategori mandiri”.

Sekolah kategori standar

Sekolah kategori standar adalah sekolah yang belum memenuhi

atau baru dapat melaksanakan sebagian Standar Nasional

Pendidikan.

Sehingga yang termasuk sekolah kategori standar adalah sekolah

yang sudah sepenuhnya mengembangkan dan melaksanakan

kegiatan sekolahnya berdasarkan :

• Standar Isi

• Standar Kompetensi Lulusan dan

• Standar penilaian

Sekolah Kategori Mandiri

Sekolah Kategori Mandiri (SKM) adalah sekolah yang hampir

memenuhi atau sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).

A. Sekolah yang sudah memenuhi/melaksanakan ke delapan standar

nasional pendidikan yaitu, Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan,

Standar proses, Standar penilaian, Standar Tenaga kependidikan, Standar

Sarana dan prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan.

B. Sekolah yang hampir memenuhi ke delapan Standar Nasional Pendidikan.

Kata “hampir memenuhi” menunjukan letak SKM kelompok ini berada

diantara kelompok sekolah kategori standar dan kelompok sekolah yg

sudah memenuhi kedelapan standar tersebut.

Oleh karena sekolah kategori standar sudah mengacu pada ketiga standar

nasional pendidikan maka SKM, selain sudah mengacu pada 3 standar

juga sudah menggunakan beberapa standar lain. Standar-standar yang

lain tersebut, dipergunakan secara utuh maupun sebagian sebagai acuan

pengembangan dan pelaksanaan sekolah.

Sekolah bertaraf Internasional (SBI)

Sekolah kategori ini harus telah memenuhi seluruh standar nasional

pendidikan dan kemudian didorong untuk menjadi sekolah bertaraf

internasional.

Sekolah Kategori

Standar

Belum memenuhi

seluruh SNP /

baru memenuhi 4

standar

Sekolah Kategori

Mandiri

Hampir memenuhi

Sudah memenuhi

SNP

Sekolah Bertaraf

Internasional

Kerangka dasar dan

Struktur Kurikulum

•Kelompok Mata pelajaran

•Prinsip Pengembangan Kurikulum

•Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

•Struktur Kurikulum

•Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

Beban Belajar Penyelenggaraan program pendidikan

•SD Sistem Paket

•SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB & SMK/MAK kategori standar

menggunakan system paket atau SKS

•SMA/MA/SMALB & SMK/MAK kategori mandiri menggunakan system

SKS

Kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur

Kalender

Pendidikan

•Alokasi waktu

•Penetapan kalender pendidikan

A. Pengertian

Sekolah Kategori Mandiri (SKM) adalah sekolah yang hampir memenuhi

atau sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).

B. Kriteria Sekolah Kategori Mandiri

3. Pelaksanaan proses pembelajaran

Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran

Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombel adalah :

SKM Standar Proses

SD/MI = 30 Psd SD/MI = 28 Psd

SMP/MT = 35 Psd SMP/MT = 32 Psd

SMA/MA = 35 Psd SMA/MA = 32 Psd

SMK/MAK= 36 Psd SMK/MAK = 32 Psd

SKL Satuan Pendidikan

SKL Kelompok Mata Pelajaran

SKL Mata Pelajaran

Rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik

SKM Standar Isi

SD/MI = 22 : 1 SD/MI = 21 : 1

SMP/MT = 16 : 1 SMP/MT = 15 : 1

SMA/MA = 16 : 1 SMA/MA = 15 : 1

SMK/MAK = 16 : 1 SMK/MAK = 15 : 1

SLB = 6 : 1 SLB = 5 : 1

7 Pengawasan proses pembelajaran

Pemantauan

Pemantauan dilakukan

pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan

penilaian hasil

pembelajaran dengan

cara : diskusi kelompok

terfokus, pengamatan,

pencatatan, perekaman,

wawancara, dan

dokumentasi oleh kepala

sekolah

Pemantauan dilakukan

pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan

penilaian hasil

pembelajaran dengan

cara : diskusi kelompok

terfokus, pengamatan,

pencatatan, perekaman,

wawancara, dan

dokumentasi oleh kepala

sekolah dan pengawas

8 Supervisi

SKM Standar Proses

Dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil

pembelajaran dengan cara :

pemberian contoh, diskusi, latihan dan

konsultasi yang dilakukan oleh kepala

sekolah

Dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil

pembelajaran dengan cara :

pemberian contoh, diskusi, latihan dan

konsultasi yang dilakukan oleh kepala

sekolah dan pengawas

9. Evaluasi

Dilakukan pada tahap perencanaan

proses pembelajaran, pelaksanaan

dan penilaian hasil pembelajaran

dengan cara membandingkan proses

pembelajaran dengan standar proses

serta mengidentifikasi kinerja pendidik

dalam proses pembelajaran sesuai

kompetensi pendidik yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah

Diakukan pada tahap perencanaan

proses pembelajaran, pelaksanaan

dan penilaian hasil pembelajaran

dengan cara membandingkan proses

pembelajaran dengan standar proses

serta mengidentifikasi kinerja pendidik

dalam proses pembelajaran sesuai

kompetensi pendidik yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah dan

atau pengawas

SKM Standar Proses

A. Perencanaan

80 % program /kegiatan yg ada di

sekolah mendukung visi,misi

dan tujuan sekolah

80 % dari rencana kerja sekolah

terlaksana.

1. Memiliki visi dan misi sekolah

2. Memiliki tujuan sekolah

3. Memiliki rencana kerja sekolah

(tahunan dan menengah )

B. Pelaksanaan rencana kerja

sekolah sudah membuat dan

memiliki minimal pedoman yang

mengatur tentang: KTSP, kalender

pendidikan/akademik, struktur

organisasi sekolah, pembagian

tugas antara guru, pembagian

tugas antara tenaga kependidikan,

tata tertib sekolah, biaya

operasional sekolah

membuat dan memiliki pedoman

tertulis yang mengatur berbagai

aspek pengelolaan meliputi: KTSP,

kalender pendidikan/akademik,

struktur organisasi sekolah,

pembagian tugas antara guru,

pembagian tugas antara tenaga

kependidikan, peraturan akademik,

tata tertib sekolah, kode etik

sekolah, biaya operasional sekolah

SKM Standar Proses

tidak seluruh personal di struktur

organisasi sekolah mempunyai

tugas dan fungsi yang jelas

struktur organisasi sekolah berisi

tentang sistem penyelenggaraan

dan administrasi yang diuraikan

secara jelas dan transparan

80 % dari kegiatan sekolah

terlaksana.

kegiatan sekolah dilaksanakan

berdasarkan rencana kerja

tahunan oleh penanggung jawab

kegiatan

melaksanakan seluruh komponen

tersebut dengan kualitas yang

belum maksimal

sekolah menyusun:

•KTSP

•Kalender pendidikan

•Program pembelajaran

•penilaian hasil belajar peserta

didik

•peraturan akademik

melaksanakan seluruh komponen

tersebut dengan kualitas yang

belum maksimal

sekolah menyusun program

pendaya gunaan tenaga pendidik

dan kependidikan

3. Kriteria Ketuntasan Belajar

SKM Standar Isi

Satuan pendidikan menetapkan

kriteria ketuntasan belajar setiap

mata pelajaran ≥ 70%

KKM pada akhir jenjang satuan

pendidikan untuk kelompok mata

pelajaran selain iptek merupakan

nilai batas ambang kompetensi

(Panduan Penyusunan KTSP dari

BSNP, KKM ideal 75% - 100%)

Peserta didik yang belum

mencapai KKM diberi kesempatan

mengikuti remedial.

Peserta didik yang belum

mencapai KKM harus mengikuti

remedial.

4. Teknik dan Instrumen Penilaian

SKM Standar isi

Teknik/cara menilai hasil belajar

disesuaikan dengan karakteristik indikator

masing-masing KD

Penilaian hasil belajar dilakukan dengan

menggunakan teknik tes (tulisan, lisan,

praktik/ kinerja) dan non tes (observasi,

penugasan perseorangan maupun

kelompok, dll)

70% Instrumen penilaian yang dilakukan

oleh pendidik memenuhi persyaratan:

a. Substansial.

b. Konstruksi.

c. Bahasa.

Instrumen penilaian memenuhi

persyaratan:

a. Substansial.

b. Konstruksi.

c. Bahasa.

5. Mekanisme & Prosedur Penilaian

Pendidik menginformasikan kriteria

penilaian pada awal semester.

Pendidik menginformasikan silabus mata

pelajaran yang di dalamnya memuat

rancangan dan kriteria penilaian pada awal

semester.

Selama 3 tahun berturut-turut nilai rata-rata hasil UN ≥ 7,00Untuk SMK:-

nilai uji kompetensi >7,5- minimal 10% lulusan mencapai skor TOEC >

400

No SNP Skl Ktg

Standar

SKM

Hampir Memenuhi

1 Standar isi Utuh Utuh Utuh

2 Standar Kompetensi Lulusan Utuh Utuh Utuh

3 Standar proses Dibawah min Min

utuh

Utuh

4 Standar penilaian pendidikan Utuh Min

utuh

Utuh

5 Standar pendidik dan tenaga

kependidikan

Dibawah min Min

utuh

Utuh

6 Standar sarana dan prasarana Dibawah min Min

utuh

Utuh

7 Standar pengelolaan Dibawah min Min

utuh

Utuh

8 Standar pembiayaan Dibawah min Min

utuh

Utuh