Aspek Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan
-
Upload
dahlia-tambajong -
Category
Documents
-
view
1.181 -
download
7
Transcript of Aspek Aspek Administrasi Dan Supervisi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan di Indonesia bidang studi administrasi pendidikan
boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang sudah maju,administrasi
pendidikan mulai berkembang dengan pesat sejak pertengahan pertama abad ke-
20,terutama sejak berakhirnya perang dunia kedua.
Khususnya di negara kita,Indonesia,adcministrasi pendidikan baru
diperkenalkan melalui beberapa IKIP sejak tahun 1960-an,dan baru dimasukkan
sebagai mata pelajaran decan mata ujian di SGA/SPG sejak tahun ajaran
1965/1966.Oleh karena itu,tidak mengherankan jika para pendidik sendiri banyak
yang belum dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi
pendidikan dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada
umumnya. Disamping itu, administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu,terus
mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan negara
masing-masing.(Purwanto:1:2007
Setelah kita mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah tersebut di
atas,maka diperlukan sebuah penjelasa secara rinci dan mendetail tentang
administrasi pendidikan agar para pendidik dapat memahami betapa perlu dan
pentingnya administrasi pendidikan itu.
Oleh karena itu para pendidiki terlebih dahulu harus mengetahui dasar-dasar
dari administrasi pendidikan. Maka dimakalah ini kami akan menjelaskan tentang
dasar-dasar administrasi pendidikan.
1
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan agar penulis dan pembahasnya dapat
mengetahui dan mengerti tentang Aspek-Aspek Administrasi dan Supervisi
Pendidikan Pendidikan
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami angkat menjadi pembahasan makalah ini adalah
mengenai tentang Aspek-Aspek Administrasi dan Supervisi Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan adalah proses memanfaatkan sumber daya
pendidikan melalui kerjasama sejumlah orang dengan melaksanakan fungsi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
Administrasi pendidikan adalah semua aspek kegiatan untuk
mendayagunakan berbagai sumber (manusia, sarana dan prasarana, serta media
pendidikan lainnya) secara optimal, relevan, efektif, dan efisien guna menunjang
pencapaian tujuan pendidikan.
Beberapa rumusan pakar tentang pengertian administrasi pendidikan
dikemukakan antara lain :
1. Monre (1952), administrasi pendidikan adalah pengarahan, pengawasan,
pengelolaan segala hal yang berkaitan dengan sekolah, termasuk administrasi
pembiayaan. Dalam arti segala aspek yang berkaitan dengan sekolah harus
dipertimbangkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Roring (1966), administrasi pendidikan dapat diartikan pula sebagai
pelaksanaan pimpinan yang mewujudkan aktivitas kerja sama yang efektif
bafgi tercapainya tujuan pendidikan.
3. Nasution (1972), administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan,
semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan
semua fasilitas yang tersedia baik personil, materil, maupun spiritual untuk
mencapai tujuan pendidikan,.
4. Kurikulum SMP (1975), administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama
untuk mendayagunakan semua sumber (personal maupun materil) secara
efesien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan .
3
5. Nawawi (1983), administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan
formal.
(S. Mochtar Husain dan Andi Nurochman, 2009, Administrasi dan Supervisi
pendidikan)
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan
dengan baik dan mencapai tujuan,kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu
tahapan proses yang merupakan daur (siklus). Adapun proses administrasi
pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
komunikasi, supervise kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi
tersebut satu sama lain bertalian sangat erat. Untuk menadapat gambaran yang
lebih jelas tentang fungsi-fungsitersebut di bawah ini akan diuraikan secara lebih
rinci
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan salh satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
administrasi. Tanpa perencanaan,pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami
kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan
selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam setiap perencanaan
ada dua faktor yang harus diperhatikan,yaitu faktor tujuan dan faktor sarana,
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam
pengorganisasian terdapatadanya pembagian tugas-tugas, wewenang dan
4
tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian,
sehingga dari situ dapat terciptalah adanya hubungan-hubungan kerjasama
yang harfmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi
tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita
mengetahui bahwa dalam kegiatan sekolah sehari-sehari terdapat bermacam-
macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapandan keterampilan dan
tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan pekerjaan semacam
itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri oleh seoran pemimpin. Dlam
hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-
guru dan pegawai sekolah lainnya dalam menjalankan tugasnya sehari-hari
sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang harmonis dan lancar.
3. Pengkoordinasian (Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.
Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dcan personel dapat
bekerja sama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatu padukan
kegiatan dari berbagai individu agar kegiatan mereka berjalan selarfas dengan
anggota dalam usaha mencapai tujuan. Usayha pengkoordinasian dapat
dilakukan melalui berbagai cara,seperti:(a)melaksanakan penjelasan singkat
(briefing);(b)mengadakan rapat kerja;(c) memberikan unjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis,dan (d) memberikan balikan tentang hasil sutu kegiatan.
(Soetjipto:137:2004)
4. Komunikasi
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan
dan menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur
5
organisasi sanat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi
lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan
maksud-maksud secara lisan atau tertulis.
C. Pengertian Supervisi Pendidikan
Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey: Supervisi adalah suatu program
yang memperbaiki pengajaran. (Supervision is a planned program for the
improvement of instruction).
Dalam dictionary of education, Good Carter memberikan definisi sebagai
berikut: “Supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam
memimpin guru-guru dan petugas pendidikan lainnya dalam memperbaiki
pengajaran, termasuk memperkembangkan pertumbuhan guru-guru,
menyelesaikan dan merevisi tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan
metode mengajar dan penilaian pengajaran.
Menurut Alexander dan Saylor: “Supervisi adalah suatu program inservice
education dan usaha memperkembangkan kelompok (group) secara bersama.
Menurut Boardman: “Supervisi adalah suatu usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru sekolah,
baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti, dan lebih
efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pegnajarna, sehingga dengan demikian
mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi
modern.
Menurut Mc. Nurney meninjau suervisi sebagai suatu process penilaian
mengatakan: supervisi adalah prosedure memberi arah serta mengadakan
penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.
H. Burton & Leo J. Bruckner: Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang
tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
6
Definisi-definisi tersebut di atas rupa-rupanya terdapat perbedaan satu
dengan yang lain, karena titik tolak mereka juga berbeda-beda. Namun demikian,
kalau kita teliti kesemuanya tidak meninggalkan unsur-unsur pokok berikut:
- Tujuan
- Situasi
- Supervisor
D. Tujuan Supervisi
Pada zaman penjajahan, supervisi dijalankan oleh pemilik sekolah atau
olehkepala sekolah terhadap guru-guru diwilayahnya. Tujuannya ialah untuk
mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijalankan sesuai
dengan petunjuk. Apabila semuanya sudah sesuai dan tidak menyimpang
sedikitpun, maka sekolah itu dinilai “baik”. Para karyawan mendapat kondite baik
dan menerima hadiah: kenaikan pangkat, kenaikan gaji dan sebagainya.
Sebaliknya, apabila karyawan menyimpang dari peraturan maka ia
mendapat kondite “buruk”, dan menerima hukuman administratif, misalnya
dipindah ke tempat yang tidak menyenangkan, tertundanya kenaikan pangkat dan
sebagainya. Jadi supervisi zaman dahulu hanyalah untuk membagi hadian kepada
kayarwan sekolah yang taat melaksanakan perintah dari puat, dan untuk mencari
kesalahan para karyawan, yang kemudian mendapat hukuman. Supervisor pada
waktu itu dinamakan inspektur. Usaha pembimbingan dan memberi nasihat guna
kesempurnaan pelaksanaan tugas tidak ada. Karena itu suasana kepegawaian
adalah tertekan dan takut. Tidak ada kegembiraan bekerja, karena semua
karyawan dihinggapi rasa khawatir mendapat kondite buruk apabila sekoyong-
koyong ada penilikan.
Lain halnya dengan zaman kemerdekaan sekarang. Tujuan supervisi pada
zaman ini ialah: mengetahui situasi untuk mengukur tingkat perkembangan
kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai tujuan. Atau dengan kata lain tujuan
supervisi ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik.
7
Jadi pengawasan bertujuan untuk mengadakan evaluasi, yaitu untuk pengukuran
kemajuan sekolah.
Jelaslah, bahwa dalam zaman kemerdekaan ini, supervisi tidak bertujuan
melulu untuk memberi kondite pada karyawan, guna memberi hadiah maupun
hukuman, melainkan untuk dapat memberikan pimpinan dalam mencapai tujuan
sekolah. Hal ini dengan jelas tercantum dalam Undang-Undang tentang
Pendidikan dan Pengajaran No. 12 Tahun 1954 bab XVI Pasal 27 yang berbunyi:
“Pengawas pendidikan dan pengajaran berarti memberi pimpinan kepada
para guru untuk mencapai kesempurnaan di dalam pekerjaannya”
Karena itu di dalam masyarakat yang senantiasa berkembang ini, seorang
guru hendaknya dapat mengeikuti perkembangan-perkembangan itu. Jika tidak,
maka kita tidak akan tertinggal dan secara tidak sasar, akan menjadi salah satu
faktor penhalang bagi perkembangan masyarakat.
Supervisi diperlukan dalam proses pendidikan berdasarkan dua hal penting.
Pertama, perkembangan kurikulum yang merupakan gejala kemajuan
pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan-perubahan
struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan
penyesuaian yang terus menerus dengan keadaaan nyata di lapangan. Hal ini
berarti bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha emngembangkan
kreativitasnya agar supaya pendidikan berdasarkan kurikulum itu dapat terlaksana
dengan baik.
Kedua, pengembagnan personel, pegawai, atau karyawan senantiasa
merupakan upaya yang terus-menerus dalamsuatu organisasi. Demikian pula hal
dengan sekolahkepala sekolah, guru, tenaga tata usaha meerlukan peningkatan
kariernya, pengetahuan, dan ketrampilannya. Pengembangan formal
diselengagrakan dan menjadi tanggung jawab lembaga bersangkutan melalui
penataran, tugas belajar, lokakarya, dan sejenisnya,. Sedangkan pengembangan
informasl merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dilaksanakan secara
mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya. Teknik pengembangan jenis
8
informasl antara lain adalah mengikuti perkembangan pendidikan melalu
kepustakaan, telaahan atau percobaan suatu emtode emgnajar, menambah
pegnetahuan melalui bacaan, mengikuti kegiatan ilmiah. Hambatan terhadap
upaya ini timbul karena guru-guru sering terlalu asyik dengan pekerjaan rutin,
sarana, atau media cetak pendidikan yang langka; kurang gairah dan sikap tak
acuh. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebt perlu ada bantuan yang memadai
dari pihal lain. Bantuan yang bersifat membina, membimbing dan emgnarahkan
perkembangan para personel sekolah.
Supervise pendidikan ialah bantuan yang diberikan kepada personel
pendidikan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebib baik dan upaya
meningkatkan mtu pendidikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Menyampaikan gagasan, prosedur dan bahan material untuk menilai dan
mengembangkan kurikulum.
- Mengembangkan pedman, petunjuk, cara an bahan penunjang lainnya utnuk
melaksanana kurikulum
- Merencanakan perbaikan metode proses belajar-mengajar secar aformal
melalui penataran, lokakarya, seminar, sanggar kerja, diskusi dan kunjungan
dinas.
- Membina dan megnembangkan organisasi profesi seperti: Musyawarah Guru
Bidang Studi, Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala
SEkolah (KKKS), Kelompk Kerja Penilik Sekolah (KKPS).
- Membina, membimbing dan mengarahkan guru-guru kepada peningkatan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan melaksanakan pross belajar
mengajar.
- Menilai kurikulum sarana prasarana, prosedur berdsarkan tujuan pendidikan.
Asas adalah nilai-nilai yang dipegang teguh untuk dijadikan sumber,
arahan, rujukan atau acuan tindakan dan upaya mencapai tujuan. Kalau tujuan itu
berfungsi memberi tumpukan atau landasan untuk bertindak dan berupaya. Tanpa
asas yang dianut dan disepakati bersama, maka dari batas-batas ketentuan dan
9
peraturan, hak dan kewajiban, ruang lingkup yang ditetapkan dan disepakati. Hal
ini akan menimbulkan benturan dengan bidang yang lain, kekacauan dalam
pelaksanaan, dan konflik diantara nailai-nilai sendiri.
Supervisi mempunyai asas-asas sendiri yang mungkin berbeda dengan asas-
asas bidang yang lain. Perbedaan ini justru memberikan sifat tersendiri kepada
supervisi. Secara garis besarnya asas-asas supervisi dapat dikemukakan sebagai
berikut:
- Supervisi pendidikan adalah bagian terpadu dari program pendidikan
- Supervisi ini memperlakukan manusia sebagai manusia seutuhnya baik
sebagai manusia perorangan, sosial ataupun makhluk ciptaan Tuhan.
- Tujuan supervisi pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional
- Pelaksanaan supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan secara
musyawarah, saling menghormati, bersedia menerima pendapat orang lain dan
menyatakan pendapatnya sendiri.
- Supervisi pendidikan hendaknya memperhatikan kesejahteraan personel
pendidikan yang meliputi pemenuhan kebutuhan perorangan dan sosialnya
- Supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan oleh yang telah mendapat
pendidikan atau latihan dalam bidang supervisi.
Supervisi yang baik akan menghasilkan pola kinerja yang baik, jika supervise
dilakukan dengan cara dan metode yang benar pula, tentu ini menuntut
pengetahuan yang benar pula bagi para supervisi dalam melaksanakan tugasnya.
1. Tujuan Umum Supervisi pendidikan
a. Berdasarkan Tujuan Umum Pendidikan
Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia “dewasa”
yang sanggup berdiri sendiri.
b. Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional
Yaitu membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-
manusia pembangunan yang dewasa dan pancasilais.
10
c. Berdasarkan Tujuan Supervisi sendiri
Agar tercapai perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada
umumnya dan peningkatan mutu mengajar pada khususnya.
2. Tujuan Khusus Supervisi Pendidikan Meliputi :
a. Membantu guru-guru untuk lebih memahami tujuan yang
sebenarnya dari pendidikan dan perencanaan sekolah dalam usaha
mencapai tujuannya.
b. Membantu guru-guru untuk dapat lebih menyadari dan memahami
kebutuhan-kebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong
mereka untuk mengatasinya.
c. Memperbesar kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan
mempersiapkan murid-muridnya menjadi anggota masyrakat yang
efektif.
d. Membantu guru-guru mengadakan diagnose secara kritis aktivitas-
aktivitasnya, serta kesulitan- kesulitan mengajar dan belajar murid-
muridnya, dan menolong mereka merencanakan perbaikan.
e. Membantu guru-guru untuk dapat menilai aktivitas-aktivasnya
dalam rangka tujuan perkembangan anak didiknya.
f. Memperbesar kesadaran guru-guru terhadap tata kerja yang
demokratis dan guru dapat mempelajari bersama catatan-catatan
tentang kemajuan murid guna menilai keefektivan program yang
disusun.
g. Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya
secara maksimal dalam bidang profesi (keahlianya).
h. Membantu guru-guru untuk dapat lebih memamfaatkan pengalaman-
pengalamannya sendiri.
i. Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarkat
agar bertambah simpati dan kesedian masyarakat untuk menyokong
sekolah.
11
j. Memperkenalkan guru-guru atau karyawan baru kepada situasi
sekolah profesinya.
k. Melindungi guru-guru dan karyawan terhadap tuntutan-tuntutan
yang tak wajar dan kritik-kritik yang tak sehat dari masyarkat.
l. Mengembangkan “profesionalisme esprit e corps” guru-guru.
E. Fungsi Supervisi
Setelah dibuat organisasi administrasi pendidikan lengkap dengan seksi-
seksinya, maka kemudian harus diadakan pengawasan (supervisi) oleh pimpinan
sekolah atau atasannya. Sebab tanpa adanya pengawasan ada kemungkinan
timbulnya situasi yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah.
Karena hambatan itu makin lama makin banyak, maka ada kemungkinan tujuan
tidak tercapai dalam waktu yang telah direncanakan.
Secara singkat dapat disimpulkan, bahwa fungsi atau tugas supervisi ialah
sebagai berikut:
1. Menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan,
sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang
2. Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi
pendidikan di sekolah.
3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan
hambatan-hambatan.
Atau dengan singkat bahwa fungsi utama dari supervisi adalah ditujukan
kepada perbaikan pengajaran.
Sehubungnad engan hal tersebut di atas, maka Swearingen memberikan 8
fungsi supervisi sebagai berikut:
1. Mengkoordinis semua usaha sekolah
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3. Memperluas pengalaman guru-guru
4. Menstrimulir usaha-usaha yang kreatif
12
5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus
6. Menganalisis situasi belajar dan mengajar
7. Memberikan pengetahuan/skill kepada setiap anggota staf
8. Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru
Tugasnya fungsi supervisi adalah untuk memelihara program pengajaran
dengan sebaik-baiknya.
Adapun tugas kepala sekolah sebagai supervisor dapat disingkatkan sebagai
berikut:
1. Merancang, mengarahkan dan mengkoordinir semua aktivitas, agar sekolah
berjalan dengan baik menuj tercapainya tujuan sekolah
2. Membimbing para guru agar menunaikan tugasnya
dengan penuh semangat dan kegembiraan
3. Membimbingh para murid untuk belajar rajin, tertib dan
giat
4. Menjaga suasana baik dalam sekolah, antara guru-guru,
antar murid-murid, antar pegawai, antar kelas sehingga tercapai suasana
kekeluargaan
5. Melaksanakan hubungan baik ke dalam dan ke luar
6. Menjaga adanya koordinasi antara seksi-seksi dalam
organisasi sekolah dan sebagainya.
Kesimpulan: jadi melaksanakan supervisi adalah membantu meningkatkan
situasi belajar pada umumnya dan membantu guru, agar ia mengajar lebih baik,
sehingga dengan demikian murid dapat mengajar dengan lebih baik lagi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses
pengintegrasian segala sesuatu baik personal maupun material yang tergabung
dalam orgaisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien
Fungsi Administrasi Pendidikan adalah Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengkoordinasian (Coordinating)dan
Komunikasi
Salah satu upaya peningkatan profesional guru adalah melalui
supervisi pengajaran. Pelaksanaan supervisi pengajaran perlu dilakukan secara
sistematis oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah bertujuan memberikan
pembinaan kepada guru-guru agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif
dan efisien. Dalam pelaksanaannya, baik kepala sekolah dan pengawas
menggunakan lembar pengamatan yang berisi aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam peningkatan kinerja guru dan kinerja sekolah. Untuk
mensupervisi guru digunakan lembar observasi yang berupa alat penilaian
kemampuan guru (APKG), sedangkan untuk mensupervisi kinerja sekolah
dilakukan dengan mencermati bidang akademik, kesiswaan, personalia,
keuangan, sarana dan prasarana, serta hubungan masyarakat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
Supandi, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Universitas Terbuka dan Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam. Jakarta. 1990.
Drs. Fuadudin dan Sukama Karya, Pengembangan dan inovasi kurikulum, Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. Jakarta.
1996
Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2005
http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Aspek – Aspek
Administrasi Dan Supervisi Pendidikan”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu, November 2011
Penyusun
16 i
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFATR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 2
C. Batasan Masalah................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan..................................................... 3
B. Fungsi Administrasi Pendidikan........................................................... 4
C. Pengertian Supervisi Pendidikan.......................................................... 6
D. Tujuan Supervisi Pendidikan................................................................ 7
E. Fungsi Supervisi Pendidikan................................................................ 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 14
B. Kritik dan Saran ................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii
17
Makalah Makalah ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKANADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKANAspek-Aspek Administrasi Dan SupervisiAspek-Aspek Administrasi Dan Supervisi
PendidikanPendidikan
Disusun Oleh :Disusun Oleh :
MikeMikeMizaMiza
M. SubkiM. Subki
DosenDosenM. Nur Ibrahim, M.PdM. Nur Ibrahim, M.Pd
JURUSAN TARBIYAHJURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAMPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISTAIN (BENGKULU)STAIN (BENGKULU)
18
ii
20120111085267456830085267456830
19