AsPBAB 5

download AsPBAB 5

of 11

description

asp bab 5

Transcript of AsPBAB 5

BAB 5KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAH

1. PENDAHULUAN1.1 Isi dan Tujuan Kerangka KonseptualKerangka Konseptual berisi konsep-konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan SAP. Tujuannya adalah sebagai acuan untuk;a. Penyusun standar dalam menyusun standar b. Penyusun laporan keuangan saat menghadapi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standarc. Auditor (BPK) dalam memberikan pendapat apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar atau tidakd. Pengguna laporan keuangan, agar tidak ada miss-komunikasi saat menafsirkan informasi yang tersaji dalam laporan keuangan

1.2 Fungsi Kerangka KonseptualFungsi dari kerangka konseptual adalah;a. Sebagai acuan jika masalah yang dihadapi belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahb. Sebagai acuan bilamana terjadi kontradiksi antara standar dan kerangka konseptual, yang dalam jangka panjang dapat diselesaikan dengan pengembangan standar akuntansi pemerintah lebih lanjut.

2. RUANG LINGKUPPokok bahasan dari Kerangka Konseptual ini adalah; Tujuan kerangka konseptual Lingkungan akuntansi pemerintahan Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar hukum Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi Unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan serta pengukurannya.

3. LINGKUNGAN AKUNTASI PEMERINTAHLingkungan organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Terdapat 2 ciri-ciri yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan;3.1 Ciri utama stuktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:a. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;Bentuk umum pemerintahan adalah NKRI yang berasas pancasila, dimana kekuasaan ada ditangan rakyat sesuai dengan sila keempat. Lalu, rakyat memberikan kekuasaannya untuk dikelola oleh pejabat publik (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) melalui pemilu. Pembagian kekuasaan ini dilakukan supaya tidak adanya over-power atau penyalahgunaan kekuasaan. b. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintahTerdapat 3 tingkat pemerintahan dalam sistem pemerintahan RI, yaitu; pusat, provinsi dan kota/kabupaten. Dalam sistem ini, tingkat yang lebih tinggi memberikan arahan ke tingkat yang berada dibawahnya. Pendapatan antar pemerintah akan dibagi dengan pemerintah yang pendapatannya kecil atau kurang baik. c. Pengaruh proses politikProses politik adalah proses yang umumnya dilakukan antara pihak eksekutif dan legislatif dalam mengambil keputusan, berfungsi sebagai penyelaras berbagai kepentingan yang ada di masyarakat. d. Hubungan antara pembayaran pajak dan pelayanan pemerintahanPajak yang dibayarkan tidak berhubungan langsung dengan pelayanan pemerintah, namun mengandung sifat-sifat tertentu yang wajib dipertimbangkan dalam mengembangkan laporan keuangan.

3.2 Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendaliana. Anggaran sebagai pernyataan publik, target fiskal, dan sebagai alat pengendalian.Anggaran pemerintah merupakaan dokumen formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif mengenai pengeluaran, pemasukan dan cadangan negara jika terjadi defisit maupun surplus. Fungsi anggaran mempunyai pengaruh penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, karena;1. Merupakan penyataan kebijakan publik2. Merupakan target fiskal yang menggambarkan hubungan antara belanja/pengeluaran, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.3. Merupakan landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum4. Merupakan pernyataan pertanggungjawaban pemerintah kepada publikb. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatanContohnya taman, gedung perkantoran , jalan dan jembatan untuk digunakan masyarakat dan cenderung bebas. Meskipun begitu yang bertanggung jawab memelihara adalah pemerintah.c. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalianAkuntansi dana adalah sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang memisahkan kelompok dana menurut tujuannya, sehingga mampu menunjukkan keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan.d. Penyusutan aset tetapContohnya gedung, jalan, irigasi dan kontruksi yang memiliki masa manfaat dan kapasitas yang terbatas sehingga perlu disusutkan.

4. PENGGUNA DAN KEBUTUHAN INFORMASI PARA PENGGUNAPengguna Laporan Keuangan adalah masyarakat, wakil rakyat, pihak pemberi dana (investor/donatur/kreditur) dan pemerintah.Informasi yang disajikan bersifat umum, tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing pengguna, kecuali pembayar pajak, perlu mendapat perhatian karena pemasukan utama pemerintah adalah pajak. Laporan Keuangan direkomendasikan untuk didasarkan pada basis akrual (berdasarkan pengakuan munculnya hak dan kewajiban), kecuali memang diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan berbasis kas.

5. ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORANEntitas Akuntansi adalah unit dalam pemerintahan yang mengelola dan menyajikan laporan keuangan.Entitas Pelaporan adalah unit yang wajib menyajikan laporan pertanggung-jawaban berupa laporan keuangan yang bertujuan umum.

6. PERANAN DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN, KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN, SERTA DASAR HUKUM6.1 Peranan Pelaporan KeuanganEntitas Pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya serta hasil yang dicapai oleh pihak pelaksana secara terstuktur dan sistematis untuk kepentingan;a. Akuntabilitas, mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan sumber daya dalam mencapai tujuan b. Manajemen, memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas pemerintahc. Transparansi, informasi keuangan yang diberikan kepada stakeholders bersifat terbuka, jujur dan menyeluruh d. Keseimbangan Antargenerasi, memberikan informasi mengenai cukup atau tidaknya penerimaan untuk membiayai pengeluaran dan apakah generasi selanjutnya ikut menanggung beban tersebut.e. Evaluasi Kinerja

6.2 Tujuan Pelaporan KeuanganTujuan pelaporan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik ekonomi maupun politik.

6.3 Komponen Laporan Keuangan, terdiri dari;a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL)c. Neracad. Laporan Operasional (LO)e. Laporan Arus Kas (LAK)f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) h. Laporan lain yang diwajibkan UU (statutory report), contohnya laporan prospektif.

6.4 Dasar HukumPelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah.

7. ASUMSI DASAR, KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN, PRINSIP-PRINSIP, SERTA KENDALA INFORMASI AKUNTANSI7.1 Asumsi DasarAsumsi dasarnya adalah anggapan kebenaran yang diterima tanpa perlu pembuktian, yang terdiri atas asumsi;a. Kemandirian entitasb. Kesinambungan entitasc. keterukuran dalam satuan uang

7.2 Karakteristik Kualitatif Laporan KeuanganAdalah ukuran normatif yang perlu diwujudkan sehingga dapat memenuhi tujuannya. Ukuran normatif tersebut yaitu;a. Relevanb. Andalc. Dapat dibandingkan d. Dapat dipahami

7.3 Prinsip Akuntansi dan Pelaporan KeuanganAdalah ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar, penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan serta pengguna, berupa;a. Basis Akuntansi; ada2;1. Basis Kas; untuk mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan.2. Basis Akrual; untuk mengakui aset, kewajiban dan ekuitas.Semua Laporan Keuangan diijinkan menggunakan basis akrual sepenuhnya, kecuali LRA.b. Prinsip nilai historis; aset dan kewajiban dicatat sesuai dengan nilai perolehannya, karena nilai perolehan lebih obyektif dan dapat diverifikasic. Prinsip realisasi; pendapatan yang telah diotorisasi melalui angaran pemerintah akan digunakan untuk membayar belanja yang terjadi pada periode tersebutd. Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; setiap peristiwa harus dicatat sesuai substansi dan realitas ekonomi, bukan mengikuti aspek formalitas.e. Prinsip perioditas; kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan dicatat per periode (1 tahun), bertujuan untuk mengukur kinerja dan menentukan posisi sumber daya yang dimiliki suatu entitasf. Prinsip konsistensi; perlakuan akuntansi di peristiwa yang serupa harus sama. Hal ini dapat diubah jika metode baru terbukti lebih baik daripada metode lama, pengaruhnya harus diungkapkan dalam laporan keuangang. Perinsip pengungkapan lengkap; laporan keuangan harus disajikan dengan lengkap (dapat di tempatkan di muka laporan keuangan atau CaLK)h. Prinsip penyajian wajar; perlunya pertimbangan yang sehat dan hati-hati saat melakukan prakiraan dalam kondisi yang tidak pasti sehingga aset dan kewajiban dinyatakan dengan wajar.

7.4 Kendala InformasiKendala Informasi adalah setiap keadaan yang tidak memunginkan kondisi ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan yang relevan dan andal akibat keterbatasan maupun alasan kepraktisan. Tiga hal yang menimbulkan kendala ini, yaitu;a. Materialitas b. Pertimbangan biaya dan manfaatc. Keseimbangan antar karakteristik kualitatif

8. UNSUR-UNSUR YANG MEMBENTUK LAPORAN KEUANGAN, PENGAKUAN SERTA PENGUKURANNYA8.1 Unsur Laporan Keuangan, terdiri dari 3 jenis;a. Laporan pelaksanaan anggaran (LRA dan Perubahan SAL)b. Laporan finansial (Neraca, LO, LPE, dan LAK)c. CaLK, merupakan laporan yang menjelaskan lebih lanjut laporan pelaksanaan anggaran dan finansial

8.2 Pengakuan Unsur Pengakuan dalam akuntansi adalah proses pencatatan atas suatu peristiwa yang memenuhi kriteria tertentu sehingga melengkapi unseut aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan-LRA, belanja, pembiayaan, pendapatan-LO dan beban. Kriteria minimum yang harus dipenuhi;a. Manfaat ekonomi yang berkaitan dengan peristiwa tersebut mengalir keuar dan masuk entitas pelaporan yang bersangkutanb. Peristiwa tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andalDalam menentukan suatu peristiwa memenuhi kriteria pengakuan, perlu mempertimbangkan aspek materialitas juga.

8.3 Pengakuan Aset, diakui saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.

8.4 Pengakuan Kewajiban, diakui saat dana pinjaman diterima.

8.5 Pengakuan Pendapatan, diakui pada saat kas diterima di rekening kas umum.

8.6 Pengakuan Beban dan BelanjaBeban diakui saat terjadinya konsumsi aset atau penurunan manfaat ekonomi.Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum.

8.7 Pengukuran Unsur Laporan KeuanganPengukuran adalah proses penetapan nilai wajar dari setiap pengakuan.Pengukuran dicatat dengan nilai perolehan historis (nilai total yang dikeluarkan untuk mendapatkannya).

KESIMPULAN

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah penting untuk diketahui dan dipelajari, karena Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah berisi tentang konsep-konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan SAP. Tujuannya dibuat Kerangka Konseptual adalah untuk memberi arahan kepada penyusun standar dalam menyusun standar, penyusun laporan keuangan saat menghadapai akuntansi yang belum diatur dalam standar, pemeriksa dalam memberikan pendapat apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar atau tidak dan pengguna laporan keuangan agar dapat menafsirkan informasi yang tersaji dengan tepat. Kerangka konseptual juga menjadi acuan bila terjadi kontradiksi antara standar dan kerangka konseptual, karena standar akuntansi dibuat menurut kerangka konseptual. Kerangka Konseptual juga membahas beberapa poin penting: Tujuan Kerangka Konseptual; Lingkungan Akuntansi Pemerintah; Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna; Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan; Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan serta dasar hukum.Dalam Menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan terdapat 2 ciri-ciri lingkungan pemerintah yang perlu dipertimbangkan yaitu ciri dari struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan; dan ciri keuangan pemerintah. Pengguna laporan keuangan adalah pihak-pihak yang secara langsung maupun tidsk langsung memiliki hubungan atau kepentingan dengan pemerintahan (contohnya masyarakat, pemerintah negara lain, dan analis kruangan pemerintah daerah). Informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan harus memenuhi kebutuhan semua pihak ini tanpa adanya kekhususan untuk salah satu pihak, kecuali pembayar pajak, karena pajak merupakan penerimaan utama pemerintah. Dalam membuat Laporan Keuangan terdapat 2 basis yaitu basis akrual dan basis kas. Basis akrual dapat digunakan secara menyeluruh dan sangat direkomendasikan untuk digunakan, kecuali di Laporan Arus Kas.Laporan Keuangan dibuat oleh entitas akuntansi yang bertugas mengelola anggaran dan kekayaan. Selain membuat, satu atau beberapa entitas akuntansi yang membentuk entitas pelaporan wajib untuk membuat laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang bertujuan umum.Pelaporan keuangan dilakukan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang telah dimanfaatkan dalam kegiatan operasional entitas pelaporan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi keektifitasan dan efisiensi entitas dan untuk mengetahui seberapa taat entitas pelaporan terhadap peraturan perundang-undangan. Karena itu Laporan Keuangan harus dibuat berdasarkan karakteristik kualitatif yang telah ditetapkan dengan mentaati Prinsip-prinsip yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Ardi. 2013. Prespektif Kritis: Konsep dan Aplikasi penyusunan Laporan Keuangan Berbasis PP Nomor 71 Tahun 2010. cetakan pertama: CV Pustaka. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah http://www.wikiapbn.org/kerangka-konseptual-akuntansi-pemerintahan/ https://www.academia.edu/6728866/Kerangka_Konseptual http://www.slideshare.net/rizkiamel/pp-71-tahun-2010-32197895 www.djpk.depkeu.go.id/.../1205_8325f42d9ad691db6260c5fdfa0c1235 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:4jTu8Qt84QQJ:storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/Keuangan/Keuangan_282.pdf+&cd=2&hl=en&ct=clnk

2