Bahan gubri 5 5-2015

19
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PROVINSI RIAU

Transcript of Bahan gubri 5 5-2015

Page 1: Bahan gubri 5 5-2015

PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PROVINSI RIAU

Page 2: Bahan gubri 5 5-2015

CONTENT S

GAMBARAN UMUM RIAU

LAHAN GAMBUT DI RIAU

FAKTOR PEMICU KARHUTLA

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

PERMASALAHAN KARHUTLA UPAYA PENGENDALIAN

KARHUTLA

RENCANA AKSI PELAKSANAAN PENCEGAHAN KARHUTLA

PENANGANAN STATUS SIAGA DARURAT

SARANA, PRASARANA DAN SDM PENGENDALIAN

KARHUTLA

ANGGARAN PENGENDALIAN KARHUTLA

Page 3: Bahan gubri 5 5-2015

33

KAB. ROKAN HILIR30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, 618.355 Pddk, 896.142,93 Ha

KOTA DUMAI7 KEC, 33 KEL, 280.027 Pddk, 203.900,00 Ha

KAB. BENGKALIS4 Pulau, 8 KEC, 155 KEL, 543.786 Pddk, 843.720,05 Ha

KAB. SIAK1 Pulau, 14 KEC, 131 KEL, 421.477 Pddk, 823.357,00 Ha

KAB. KEP. MERANTI9 Pulau, 9 KEC, 101 KEL, 183.912 Pddk, 360.703,00 Ha

KAB. INDRAGIRI HILIR32 Pulau, 20 KEC, 236 KEL, 697.814 Pddk, 1.379.837,12 Ha

KAB. ROKAN HULU16 KEC,153 KEL, 543.857 Pddk, 722.977,68 Ha

KAB. KAMPAR21 KEC,245 KEL, 766.351 Pddk, 1.092.819,71 Ha

KAB. KUANSING15 KEC, 229 KEL, 317.265 Pddk, 520.216,13 Ha

KAB. INDRAGIRI HULU14 KEC, 194 KEL, 401.207 Pddk, 767.626,66 Ha

LUAS WILAYAH :107.932,71 Km2

LUAS WILAYAH :107.932,71 Km2

LUAS DARATAN 86.411,90 Km2

LUAS DARATAN 86.411,90 Km2

ADMINISTRATIF TERDIRI ATAS : 2 Kota 10 Kabupaten 164 Kecamatan 1.836 Desa / Kelurahan

LAUTAN 21.478,81 Km2

LAUTAN 21.478,81 Km2

KAWASAN DARATAN

KAWASAN PESISIR

KOTA PEKANBARU12 KEC, 58 KEL, 999.031 Pddk, 63.300,86 Ha

JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2014: 6.188.400

LAKI-LAKI : 3.178.400 JIWAPEREMPUAN : 3.010.000 JIWA

GARIS PANTAI 2.078,15 Km2

GARIS PANTAI 2.078,15 Km2

KAB. PELALAWAN12 KEC, 118 KEL, 352.207 Pddk, 1.240.413,95 Ha

KAWASAN PESISIR

Luas: 5,748,074.05 HaJumlah Penduduk: 3,097,578.00 Jiwa

KAWASAN DARATAN

Luas: 3,166,941.04 HaJumlah Penduduk: 3,027,711.00 Jiwa

Page 4: Bahan gubri 5 5-2015

1. POSISI STRATEGIS WILAYAH :

- Berada pada alur Perdagangan Internasional (Selat Malaka), berhadapan dengan Negara Singapore dan Malaysia

- Berada di Alur Lintas Timur Sumatera yang merupakan wilayah cepat tumbuh dan berkembang

- Memil iki potensi Sumber Daya Alam Daerah.

1. POSISI STRATEGIS WILAYAH :

- Berada pada alur Perdagangan Internasional (Selat Malaka), berhadapan dengan Negara Singapore dan Malaysia

- Berada di Alur Lintas Timur Sumatera yang merupakan wilayah cepat tumbuh dan berkembang

- Memilik i potensi Sumber Daya Alam Daerah.

2. MINYAK DAN GAS BUMI

- Penghasi l 327 rb brl l/hari (±50% INA)

2. MINYAK DAN GAS BUMI

- Penghasil 327 rb brl l/hari (±50% INA)

3. PERKEBUNAN

- Penghasi l 30% CPO Indonesia

3. PERKEBUNAN

- Penghasil 30% CPO Indonesia

Page 5: Bahan gubri 5 5-2015

LUAS KESATUAN HIDROLOGIS GAMBUT DI RIAU

No Kabupaten/ Kota

Kawasan Budidaya Gambut

(ha)

Kawasan Lindung Kubah Gambut

(ha)

Kesatuan Hidrologis

Gambut (ha)

1 Bengkalis 765.740 474.383 1.240.1222 Indragiri Hilir 1.044.531 222.706 1.267.2373 Pelalawan 670.373 234.088 904.4614 Siak 503.845 231.990 735.8355 Rokan Hilir 471.018 263.032 734.0506 Dumai 175.204 123.317 298.5217 Indragiri Hulu 117.697 107.938 225.6358 Kampar 137.887 15.924 153.8119 Rokan Hulu 98.036 19.607 117.645

10 Pekanbaru 42.266 0 42.266 Jumlah 4.026.598 1.692.985 5.719.583

Sumber : Masterplan Pengelolaan Ekosistem Gambut Provinsi Riau, KLH RI, 2010

Page 6: Bahan gubri 5 5-2015

LUAS LAHAN GAMBUT BERDASARKAN KEDALAMAN

KabupatenKedalaman Gambut (cm)

Total<100 100-200 200-300 >300

Indragiri Hilir 377.714,2 5.356,1 433.675,7 181.864,4 998.610,4Indragiri Hulu 12.247,8 4.788,9 133.191,1 71.976,3 222.204,1Pelalawan 41.559,9 21.636,4 418.308,7 275.428,1 756.933,1Kuantan Singingi 4.236,5 584,1 0,0 0,0 4.820,6Meranti 137.888,0 0,0 114.245,3 84.114,9 336.248,2Siak-Pekanbaru 62.781,3 20.222,6 158.247,4 258.231,9 499.483,2Kampar 40.185,5 11.976,6 19.750,4 18.419,7 90.332,2Bengkalis 132.166,6 42.442,8 158.296,2 470.985,4 803.891,0Rokan Hilir 140.635,3 21.336,0 127.119,9 303.639,0 592.730,2Rokan Hulu 4.657,0 2.904,7 19.426,0 28.499,3 55.487,0

Jumlah 954.072,1 131.248,2 1.582.260,7 1.693.159 4.360.740

Sumber : Tata Ruang Gambut Provinsi Riau, BLH Riau, 2010

Page 7: Bahan gubri 5 5-2015

DESA RAWAN KARHUTA DI RIAU

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH KECAMATAN

RAWANJUMLAH DESA

RAWAN

1 SIAK 7 15

2 ROKAN HILIR 4 11

3 KEP. MERANTI 2 18

4 BENGKALIS 4 33

5 INDRAGIRI HILIR 10 38

6 DUMAI 3 11

7 INDRAGIRI HULU 5 17

8 PELALAWAN 5 26

TOTAL 40 169

Page 8: Bahan gubri 5 5-2015

FAKTOR PEMICU KARHUTLA DI RIAU

Page 9: Bahan gubri 5 5-2015

PERMASALAHAN KARHUTLA DI RIAU

Page 10: Bahan gubri 5 5-2015

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI RIAU

• Berkurangnya sumberdaya hutan dan lahan gambut

• Menurunnya kesuburan tanah.

• Menurunnya fungsi ekologis hutan

• Menurunnya keanekaragaman hayati

• Memburuknya kualitas udara

• Menurunnya kualitas air:

• Meningkatnya Gas Rumah Kaca

Terjadinya gangguan kesehatan seperti: penyakit pernafasan (ISPA), iritasi mata, keracunan darah, penyakit kulit, dll

Terganggu aktivitas sosial dan perekonomian

Terganggunya aktfitas transportasi

Terganggunya aktifitas belajar-mengajar.

Polusi asap lintas batas (transboundary haze pollution).

Berpotensi menggangu hubungan dengan negara tetangga

Page 11: Bahan gubri 5 5-2015

UPAYA PENGENDALIAN KARHUTLA DI RIAU

Page 12: Bahan gubri 5 5-2015

UPAYA PENGENDALIAN karhutla (lanjutan...)

Page 13: Bahan gubri 5 5-2015

PERGUB NOMOR 5 TAHUN 2015 RENCANA AKSI PELAKSANAAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN

LAHAN DI PROVINSI RIAU

1. Penetapan wilayah gambut dalam sebagai kawasan lindung dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/kabupaten/ kota (RTRW).

2. Pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan pemegang konsesi khususnya yang berada di kawasan gambut dalam.

3. Memastikan perusahaan melaksanakan tata kelola air (water management) untuk memastikan gambut tetap basah dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan.

4. Penutupan kanal untuk menjaga lahan gambut tetap basah dan tidak terbakar di Sungai Tohor sesuai komitmen Presiden Joko Widodo

5. Pelaksanaan evaluasi terhadap luas konsesi perusahaan yang terbakar kawasannya

6. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam upaya menyelesaikan konflik di 17 (tujuh belas) konsesi objek audit.

7. Membangun sistem informasi yang terintegrasi dengan Karhutla Monitoring System (KMS), peta rawan kebakaran Kemen LHK dan Sistem Peringatan Dini Musiman Kebakaran Hutan dan Lahan (SPDMKHL).

8. Penyusunan Peraturan Kepala Daerah (Provinsi/Kab/Kota) yang mengatur seluruh aspek detail terkait dengan pencegahan Karhutla.

Page 14: Bahan gubri 5 5-2015

LANJUTAN...

9. Penguatan sistem dan kelembagaan yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan pemegang izin konsesi serta optimalisasi sistem koordinasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

10. Evaluasi dokumen dan izin lingkungan perusahaan perkebunan dan kehutanan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

11. Penegakan hukum administrasi terhadap perusahaan yang tidak melaksanakan rekomendasi hasil audit.

12. Pembentukan sistem evaluasi berkala atas pelaksanaan rekomendasi hasil audit.

13. Pembentukan dan pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap kawasan rawan karhutla sebanyak 83 MPA.

14. Penyediaan sarana prasarana PLTB bagi masyarakat dengan menggunakan teknologi yang ekonomis.

15. Pemberian insentif bagi masyarakat yang melaksanakan PLTB.

16. Penyediaan anggaran khusus dan akses anggaran yang memadai dalam APBD Provinsi/Kabupaten/Kota untuk mendukung aspek pencegahan (tidak hanya pemadaman).

Page 15: Bahan gubri 5 5-2015

PENANGANAN STATUS SIAGA DARURAT

a) Penetapan “Siaga Darurat Bencana Asap Kebakaran Hutan Dan Lahan di Provinsi Riau “: Kpts. 116/II/2015 tanggal 25 Februari 2015

b) Membentuk Tim Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan berdasarkan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 117/II/2015 tanggal 25 Februari 2015: Melakukan Teknik Modifikasi Cuaca/TMC sebanyak 48

sorti dan 40,8 ton Pemadaman udara dengan Water Bombing Pemadaman di darat oleh Satgas Darat Membentuk Tim Satgas Penegakan hukum

Page 16: Bahan gubri 5 5-2015

SARANA DAN PRASARANA

NO

NAMA ALAT JUMLAH

1 Kendaraan operasioal 17 unit

2 Mesin Pemadam kebakarn 7 Unit

3 Mesin genset 2 Unit

4 Mesin senso 2 Unit

5 Mesin peralatan pendukung 68 unit

6 Mesin lainnya 334 Unit

Page 17: Bahan gubri 5 5-2015

ANGGARAN PENGENDALIAN KARHUTLANo Kegiatan

Jumlah Anggaran (Rp)

Sumber

1 Verfikasi dan Inventarisasi Kedalaman Gambut 4.000.000.000 ABPN2 Pengawasan Ketaatan Perusahaan Perkebunan dan

Kehutanan dalam Pengendalian Karhutla 500.000.000 APBD

3 Penyekatan kanal untuk Mencegah Kebakaran di Rawa Gambut

28.000.000.000 APBN

4 Pembentukan Pengawas Kanal dan Rawa Gambut Sungai Tohor

300.000.000 APBD

5 Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau

400.000.000 APBD

6 Patroli Terpadu Kepolisian dan TNI di Wilayah Rawan Karhutla 3.500.000.000 APBN7 Pelatihan Pejabat Pengawal Lingkungan Provinsi dan

Kabupaten/Kota 480.000.000 APBD

8 Evaluasi Dokumen dan Izin Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan Perkebunan dan Kehutanan

200.000.000 APBD

9 Pelaksanaan Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan berbasis Masyarakat

9.781.200.000 APBN & APBD

10 Penerapan Teknologi Pembukaan Lahan tanpa Bakar di Desa Percontohan

700.000.000 APBN

11 Kajian Sistem, Bentuk dan Mekanisme Insentif bagi Masyarakat yang Melaksanakan PLTB

500.000.000 APBD

12 Evaluasi Konsesi Perusahaan Perkebunan dan Kehutanan 3.000.000.000 APBD13 Pemetaan Konflik Perusahaan dan Masyarakat 2.000.000.000 APBD14 Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan Kanal di

Lahan Gambut 400.000.000 APBD

15 Fasilitasi Penyelesaian Konflik Perusahaan dan Masyarakat 500.000.000 APBD16 Penyediaan Sarana dan Prasarana MPA 7.150.000.000 APBN

Jumlah 61.411.200.000

Page 18: Bahan gubri 5 5-2015

KEARIFAN BUDAYA MELAYU RIAU

Nilai-nilai Normatif masyarakat Melayu Riau tertuang dalam tunjuk ajar, pantun,

bidal dan gurindam berkaitan dengan pelestarian lingkungan antara lain :

“tanda orang berbudi pekerti, merusak alam ia jauhi, tanda ingat kehari tua, laut

dijaga bumi dipelihara”.

“ kalau hidup hendak selamat, pelihara laut beserta selat, pelihara tanah

berhutan lebat, disitu terkandung rezeki dan rakhmat, disitu tamsil ibarat, disitu

terkandung aneka nikmat, disitu terkandung beragam manfaat, disitu

terkandung petuah adat”.

“mencari teladan kepada hutan, mencari contoh kepada rimba, menengok yang

patut kepada laut, menengok yang baik kepada tasik, menengok pedoman

kepada bulan, menengok musim kepada bintang”

Nilai-nilai Normatif inilah yang dirumuskan dalam kebijakan Pengelolaan

Lingkungan di Provinsi Riau sebagai Landasan dan kekuatan Etik Pembangunan.

Page 19: Bahan gubri 5 5-2015

05/05/15