ASKEP TYPOID ABDOMINALIS

download ASKEP  TYPOID ABDOMINALIS

of 9

Transcript of ASKEP TYPOID ABDOMINALIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.A DENGAN PENYAKIT TYPHOID ABDOMINALIS I. Pengkajian Data a. Identitas Klien Nama : An. A Jenis Kelamin : L Agama : Islam Pendidikan : SD Umur : 7 thn Alamat : Kp. Citarik Tanggal Masuk : 27-7-09 No. Medrec ; 872111 Ruang : Anak Diagnosa Medis : Demam Typhoid Tgl.Pengkajian : 27-7-09 b. Identitas Penanggung Jawab Nama : Hj. A Umur : 45 thn Jenis Kelamin : P Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga c. Keluhan Utama Klien dtang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah. d. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien dtang ke RS dengan keluhan nyeri perut kiri bawah,menurut klien nyeri bertambah ketika klien banyak bergerak,dan berkurang ketika klien tidur. Klien mengatakan nyeri seperti ditindih benda berat,dan nyeri terletak pada perut,skala nyeri 2,nyeri hebat dirasakan saat siang hari. e. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya kemudian pada tanggal 27 juli 2009 klien terasa sakit perut dan buang air besar cair kemudian klien

dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit & Dokter mengatakan bahwa klien harus dirawat inap. f. Keadaan Kesehatan Dalam keluarga klien tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien. g. Data Psikologi Orang tua klien sangat syok saat mengetahui hasil diagnose medis anaknya yang mengatakan bahwa anaknya menderita Typhoid Abdominalis,tetapi setelah dilakukan tindakan pengobatan,klien dan orangtuanya terlihat lebih tenang & sabar dalam menghadapi penyakit yang di deritanya. h. Data Sosial Klien dapat berkomunikasi baik dengan orang lain,terutama dengan keluarganya termasuk perawat dan dokter,klien dapat berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya atau orang yang menengok klien. i. Data Spiritual Klien sering berada untuk kesembuhannya,juga meminta kepada orang di sekelilingnya untuk mendoakan dirinya agar cepat sembuh. Klien juga yakin bahwa dirinya dapat kembali sembuh seperti semula dengan pengobatan yang rutin & sungguh-sungguh klien juga menganggap bahwa apa yang menimpa dirinya merupakan kehendak tuhan yang harus diterima dengan lapang dada.

II.

Data Pemeriksaan Umum 1. Pemeriksaan Umum Penampilan Umum : Klien tampak pucat dan lemah Kesadaran : Composmetis Berat Badan Sebelum Sakit : 23 kg Berat Badan Sekarang : 22 kg Panjang/tinggi badan : 115cm Tekanan Darah : 110/70 Respirasi :30x/menit Nadi : 120x/menit Suhu : 38,3 C

2. Kepala Bentuk kepala Proposional,kulit kepala bersih,tidak terdapat benjolan/lesi,keadaan rambut rapid an bersih,tidak terdapat nyeri tekan,wajah klien tampak meringis menahan sakit 3. Mata Muka merah,letak kedua mata simetris,slera aninterik,konjungtiva ananemis,tidak ada nyeri tekan,kelopak mata tidak sembab,klien dapat membaca tulis dengan jelas,tidak memakai alat bantu 4. Telinga Letak kedua telinga simeteris,tidak terdapat serumen otitismedia,tidak menggunakan alay bantu dengar,fungsi pendengaran berfungsi dengan baik 5. Hidung Bentuk hidung simetris,tidak terdapat secret,tidak tedapat polip dan epitaksis,fungsi penciuman berfungsi dengan baik 6. Mulut Bibir pecah-pecah,warna bibir kemerahan,tidak terdap[at udem pada bibir,keadaan gigi bersih dan lengkap,tidak terdapat caries,tidak terdapat bengkak dan pendarahan pada gusi,lidah kotor,tidak terdapat lesi,klien dapat merasakan macam-macam rasa,tidak bau mulut,klien mengatakan mulut terasa pahit 7. Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid,tidak terdapat kaku kuduk,reflek menelan baik,tidak terasa nyeri ketika menelan 8. Dada Bentuk dada simetris,tidak terdapat benjolan di daerah payudara dan ketiak,tidak adanya nyeri tekan 9. Punggung Tulang punggung tidak mengalami toudosis,skoliosis.kiposis,adanya taktil premiyus 10. Abdomen Bentuk perut datar,adanya nyeri tekan,tidak terdapat lesi,bising usus 25x/menit,tidak ada pembesaran hati,tidak ada cairan asites,klien mengeluh kesakitan daerah abdomen dari tampak memegangi daerah abdomen 11. Genetalia

Keadaan genetalia bersih,tidak terdapat lesi,tidak terpasang kateter 12. Ekstremitas atas Tidak terdapat lesi dan nyeri,dapat melakukan fleksi dan ekstensi Ekstremitas bawah Gerak Refleksi di lutut,dapat melakukan ekstensi,fleksi,tidak terdapat lesi dan nyeri 13. Sistem Penglihatan Pupil meiosis,sclera anikterik,jarak pandang 30cm,tidak buta warna 14. Sistem Pendengaran Tidak menggunakan alat bantu,klien dapat mendengar bunyi dengung ketika diletakkan garpu tala di belakang telinga 15. Sistem kardiovaskuler Biasanya tidak di temukan adanya kelainan,tekanan darah : 110/90,frekuensi nadi 100x/menit 16. Sistem pernapasan Biasanya pernapasan agak cepat,bentuk dada normal,dan tidak ditemukan bunyi nafas tambahan,frekuensi nadi & respirasi meningkat N : 120x/menit R : 30x/menit 17. Sistem Pencernaan Mukosa bibir dan mult kering,peristaltic usus meningkat,anoreksia,BaB lebih dari 3x dengan konsisten encer 18. Sistem MuskulosKeletal Otot tidak kaku,dapat melakukan fleksi ekstensi,otot tidak mengalami atrofi atau hipertrofi,kekuatan otot anggota gerak kana dan kiri seimbang,tidak terdapat nyeri tekan 19. Sistem Perkemihan Volume dieresis menurun,out put meningkat berdasarkan gangguan sirkulasi,ganguan saat ini 20. Sistem Reproduksi Tidak terdapat lesi,tidak adanya kelainan 21. Sistem Persyarafan Klien dapat membedakan aroma,dapat membaca,dapat menggerakan bola mata,dapat membedakan macam-macam rasa,klien dapat menggerakan kepala,patella dapat bergerak reflex,ketika klien disuruh untuk menutup mata,klien dapat merasakan sensasi tumpul dan tajam,panas dan dingin klien dapat merasakan getaran

22. Sistem Integumen Struktur kulit lembut dan warnanya sawo matang, tidak terdapat luka maupun

pembengkakan,terdapat keringat & klien mengeluh badannya panas 23. Sistem Endrokin Tidak ditemukan adanya kelainan III. No 1 Kebiasaan Sehari-hari Jenis Kegiatan Nutrisi Makan Jenis Makanan Pantangan Minum Jenis Minuman Keluhan Eliminasi BAB Warna Konsistensi BAK Warna Keluhan Istirahat & Tidur Siang Hari Gangguan Malam Hari Gangguan Personal Hygiene Mandi Gosok gigi Keramas Pemeriksaan Diagnosa a. Laboratorium Eritrosit 4.68 Hemoglobin 11.2 Lekosit 9600 Hematrokit 34% Trombosit 258000 LED 35/Jam Pola di rumah 3x/hari Nasi 9 gelas/hari Air Putih 1x/hari Kuning Tua Padat 3x/hari Bening kekuning-kuningan 2 jam/hari 10 jam/hari 2x/hari 2x/hari 2x/minggu Pola di rumah sakit 3x/hari Bubur 7 gelas/hari Air Putih Porsi makan tidak habis 3x/hari Kuning Tua Cair 5x/hari Bening kekuning-kuningan 4 jam/hari Sering terbangun 10 jam/hari Sering Terbangun 1x/hari 1x/hari 1x/minggu

2

3

4

IV.

b. Radiologi Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi

c. Pemeriksaan yang lain Tidak dikakukan pemeriksaan yang lain

V.

Terapi Obat-obatan Ranitidine = 2x10 mg Letoauxsim = 2x1/hari Cepnaxon = 2x1 gr Paracetamol BXCS II Dietme = 3x/hari

VI.

Resume Kasus

ANALISA DATA No 1 Data Fokus DS : Klien mengeluh kesakitan daerah abdomen DO : Klien tampak memegangi daerah abdomen Wajah klien tampak meringis menahan sakit Frekuensi nadi dan respirasi meningkat N : 120x/menit R : 30x/menit DS : Klien mengeluh badannya panas DO : Suhu tubuh 38,3 C Titer salmonella typosa paratyphi ABC (+) Lekosit 9600/mm3 Etiologi Reaksi Peradangan pada usus halus Kerusakan mukosa usus halus Merangsang reseptor nyeri Mengeluarkan neorotrans mitter,bradikmin,serotonin dan histamine di sampaikan ke SSP Persepsi nyeri Masalah Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen

2

Makanan yang terkontaminasi Gangguan keseimbangan salmonella paratyphi A,B,C Masuk ke dalam usus halus Terjadi proses infeksi Masuk ke dalam aliran darah Bakteri melepas endotoksin

Frekuensi nadi 120x/menit Muka merah BIbir pecah-pecah Banyak keringat

Merangsang sintesa dalam pelepasan zat pytrogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang Infeksi disampaikan Hytotalamus bagian termoregulator melelui Ductus Toracicus ke pusat thermoregulasi Peningkatan suhu

3

DS : Klien mengatakan mulut terasa pahit dan badan lemas Porsi makan tidak habis dari yang disediakan Klien tampak lemah Klien muntah Berat badan menurun

Proses infeksi di usus halus Fungsi usus halus dalam mengabsorbsi makanan terganggu Sari-sari makanan yang di absorbs menurun Nutrisi kurang terpenuhi

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

DO :

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN (FORMAT P-E-S) a. Nyeri gangguan keseimbangan suhu tubuh : Hyperthemia berhubungan dengan adanya infeksi dalam tubuh b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan intake yang kurang c. Peningkatan suhu potensial terjadi dehidrasi berhubungan dengan pemasukan cairan yang kurang

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NAMA/UMUR : An.A/8 DIAGNOSA MEDIS : obs.Febris NO.MEDREC : 872111 NO. DX.KEP Tujuan & kriteria hasil (format S-M-AR-T) Suhu tubuh normal dalam waktu 3x24 jam dengan kriteria : Suhu 36-37 C Klien tidak mengeluh adanya infeksi dengan tubuh INTERVENSI/PLANNING RASIONAL

1

Nyeri gangguan keseimbangan suhu tubuh

Observasi TPRS Berikan Kompres hangat Motivasi untuk banyak minum Motivasi untuk mengurangi aktifitas (Bedrest) Kolaborasi untuk pemberian antipiretik Gunakan pakaian yang tipis yang menyerap keringat

2.

Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan intake yang kurang

Kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam waktu 3x24 jam dengan kriteria : Makan habis satu porsi dari yang di hidangkan Klien tidak tampak lemas

3.

Peningkatan suhu potensial terjadi

Kekurangan cairan tidak terjadi dalam

Motivasi untuk makan sedikit tapi sering Sajikan makanan dalam keadaan hangat Pertahankan oral hygiene Berikan makanan tinggi kalori dengan protein Timbang BB 1x/hri Kolaborasi untuk pemberian terapi Jelaskan pada klien tentang pentingnya

Untuk mengetahui keadaan umum atau perkembangan pasien Untuk merangsang hipatalamos Untuk mengganti cairan yang hilang Untuk mengetahui terapi apa yang di berikan Untuk menyerap keringat yang keluar Untuk mencegah kehilangan nutrisi Untuk mencegah mual dan muntah Untuk mencegah perkembangbiaka n bakteri

Agar pasien mengetahui

dehidrasi berhubungan dengan pemasukan cairan yang kurang

waktu 3x24 jam kriteria : Turgor kembali pucat Kelopak mata tidak cekung Klien tampak segar

cairan tubuh Berikan klien minum yang banyak Observasi TPRS Observasi tanda dan gejala dari kekurangan cairan Catat intake dan output Anjurkan untuk kompres hangat di dahi dan ketiak

peningkatan cairan dalam tubuh Untuk mengganti cairan yang hilang Untuk mengetahui keadaan umum/perkemba ngan pasien Untuk mengetahui masukan dan keluaran makanan dan minuman yang di konsumsi

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN