Askep Syok Kardiogenik 14 April,
-
Upload
sintha-pratiwi -
Category
Documents
-
view
2.200 -
download
73
Transcript of Askep Syok Kardiogenik 14 April,
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 1/23
HASIL DISKUSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SYOK KARDIOGENIK
SGD 2
Made Wahyu Purwaningsih (0802105006)Putu Santhi Wagiswari Natih (0802105012)
Komang Adi Aprihantara (0802105017)
Ni Nyoman Sri Wulandari (0802105029)
Ni Made Dwi Taryanthi (0802105031)
Komang Tri Desi Lopita.R (0802105032)
Putri Anggraeni (0802105040)
Ni Putu Eka Yuniartini (0802105044)
Luh Nyoman Trisna Sudiartini (0802105052)
Ni Made Ayu Puspita sari (0802105060)
G.A Krisma Yuntari (0802105061)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKUTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2009
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 2/23
Tinjauan Teori Syok Kardigenik
Pengertian
Syok kardiogenik adalah sindroma klinis akibat dari tidak cukupnya curah jantung u
mempertahankan fungsi otot-otot vital akibat disfungsi otot jantung sehingga jantung tidak d
mempertahankan perfusi yang cukup untuk permintaan metabolis dari jaringan.
Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekuat seperti
infark miokard atau obstruksi mekanik jantung ; manifestasinyameliputi hipovolemia, hipotensi,
dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan. (Kamus Kedokteran Dorland,1998).
Dari segi hemodinamik syok kardiogenik adalah kelainan jantung primer yang mengakibatkan hal –
berikut :• Tekanan arteri systole kurang dari 90mmHg ( hipotensi absolute ) atau paling tidak 60 mmHg
dibawah tekanan basal ( hipotensi relatif )
• Gangguan aliran darah ke organ – organ penting ( kesadaran menurun, vasokontriksi di perifer
origuria ( urine kurang dari 30 ml/jam )
• Tidak adanya ganguan preload atau proses nonmiokardial sebagai etiologi syok ( aritmia, asidosi
atau depresan jantung secara farmakologi maupun fisiologik )
• Adanya gangguan miokardial primer secara klinik dan laboratorik.
Etiologi/penyebab
Syok kardiogenik biasanya disebabkan oleh karena gangguan mendadak fungsi jantung atau akibat
penurunan fungsi kontraktil jantung kronik. Secara praktis syok kardiogenik timbul karena gangguan
mekanik atau miopatik, bukan akibat gangguan elektrik primer. Etiologi syok kardiogenik adalah :
1. Gangguan kontraktilitas miokardium.
2. Disfungsi ventrikel kiri yang berat
3. Infark miokard akut.
4. Stenosis valvular.
5. Miokarditis
6. Kardiomiopati
7. Regurgitasi valvular akut.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 3/23
8. Penyebab yang tidak langsung (indirect causes) adalah dari emboli paru ( pulmonary embolism
PE), aortic dissection, pericardial tamponade, atau vascular disease.
Adapun penyebab syok kardiogenik (cardiogenic shock ) atau edem paru ( pulmonary edema) menurut F
AS, et al. (2008) adalah sebagai berikut ini:
1. Acute myocardial infarction/ischemia
Misalnya:
a. Gagal ventrikel kiri (left ventricular failure).
b. Ruptur septum ventrikel (ventricular septal rupture/VSR).
c. Papillary muscle/chordal rupture — pada regurgitasi mitral yang
berat.
d. Ventricular free wall rupture dengan subacute tamponade.
e. Kondisi-kondisi lainnya yang merupakan komplikasi dari infark
miokard.f. Perdarahan (hemorrhage).
g. Infeksi.
h. Excess negative inotropic atau vasodilator medications
i. Prior valvular heart disease
j. Hyperglycemia/ketoacidosis
2. Post-cardiac arrest
3. Post-cardiotomy
4. Refractory sustained tachyarrhythmias
5. Acute fulminant myocarditis
6. End-stage cardiomyopathy
7. Left ventricular apical ballooning
8. Takotsubo cardiomyopathy
9. Hypertrophic cardiomyopathy dengan severe outflow obstruction
10. Aortic dissection dengan aortic insufficiency atau tamponade
11. Pulmonary embolus
12. Severe valvular heart disease
Contohnya: a. Critical aortic atau mitral stenosis.
b. Acute severe aortic atau mitral regurgitation.
13. Toxic-metabolic
Misalnya: overdosis beta-blocker atau calcium channel antagonist
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 4/23
Epidemiologi
Menurut Wolfe RE dan Fischer CM (2007), mortalitas (angka/rerata kematian) penderita syok kardiogen
sangat tinggi, mencapai 50-80 persenMenurut Fauci AS, et al. (2008), syok kardiogenik merupakan peny
utama (leading cause) dari kematian pasien dengan infark miokard (myocardial infarct ; MI) yang dirawa
rumah sakit. Terapi reperfusi dini untuk infark miokard akut (acute MI ) menurunkan insidens syok
kardiogenik.Penderita syok kardiogenik dengan komplikasi infark miokard akut sekitar 20 persen pada ta
1960-an, namun telah berfluktuasi sekitar 8 persen selama lebih dari 20 tahun. Syok terutama berhubung
dengan ST elevation MI (STEMI) dan kurang umum berkaitan dengan non-ST elevation MI. Dua pertiga
penderita syok kardiogenik memiliki flow-limiting stenoses di ketiga arteri koronaria mayor (major coron
arteries), dan 20% meninggalkan (left ) stenosis di arteri koronaria utama (main coronary artery stenosis)
M anifestasi klinis/tanda dan gejala
1. Nyeri dada yang berkelanjutan (continuing chest pain), dyspnea (sesak/sulit bernafas), tampak pu
(appear pale), dan apprehensive (= anxious, discerning , gelisah, takut, cemas)
2. Hipoperfusi jaringan.
3. Keadaan mental tertekan/depresi (depressed mental status).
4. Anggota gerak teraba dingin (cool extremities).
5. Keluaran (output ) urin kurang dari 30 mL/jam (oliguria).
6. Tachycardia/takikardi (detak jantung yang cepat, yakni > 100x/menit).
7. Nadi teraba lemah dan cepat, berkisar antara 90–110 kali/menit, atau bradikardi berat ( severe
bradycardia) karena terdapat high-grade heart block .
8. Tachypnea, Cheyne-Stokes respirations.
9. Hipotensi: tekanan darah sistol kurang dari 80 mmHg.
10. Diaphoresis (= diaforesis, diaphoretic, berkeringat, mandi keringat, hidrosis, perspiration/perspir
sudation, sweating ).
11. Poor capillary refill.
12. Distensi vena jugularis ( jugular vena distention, JVD).
13. Indeks jantung kurang dari 2,2 L/menit/m2.
14. Tekanan pulmonary artery wedge lebih dari 18 mmHg.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 5/23
15. Suara nafas dapat terdengar jelas (clear ) pada mulanya, atau rales (= rattles, rattlings) dari edem
akut (acute pulmonary edema).
16. S1 terdengar lembut ( soft ). Dapat juga terdengar suara jantung abnormal (abnormal heart sounds
misalnya: S3 gallop, S4, atau murmur dari ruptured papillary muscle, regurgitasi mitral akut, atau
septal rupture.
17. Pulmonary edema pada setting hipotensi merupakan highly suggestive untuk cardiogenic shock .
Edema permukaan ( peripheral edema) dapat mensugesti gagal jantung kanan (right-sided heart
failure).
P atofisiologi
Syok kardiogenik dicirikan oleh lingkaran setan (vicious circle) dimana terjadi penurunan kontrakt
miokardium (depression of myocardial contractility), biasanya karena iskemia, menyeba pengurangan cardiac output dan tekanan arteri (arterial pressure), dimana menghasilkan hipope
miokardium dan iskemia lanjutan dan penurunan cardiac output .
Disfungsi miokardial sistolik mengurangi stroke volume; dan bersama dengan disfungsi dias
memicu peninggian tekanan end-diastolic ventrikel kiri dan pulmonary capillary wedge pressure/PC
(> 18 mmHg) seperti pada kongesti paru.
Jantung tidak mampu memusatkan secara sinkron atau penekanan dan aliran darah ke aorta dihindar
LEVD (The Left Ventrikular End – Diastolik Pressure) dan Arterial Pressure (LAP) meningkat
sistolik outflow yang tidak efisien. Pada akhirnya, tekanan arteri pulmonary selaput interstisial
alveoli menurunkan daerah permukaan untuk pertukaran gas.
Penurunan/pengurangan perfusi koroner memacu pemburukan iskemia, disfungsi miokardium progr
dan spiral menurun yang cepat (rapid downward spiral), bilamana jika tidak diputus, serin
menyebabkan kematian.
Asidosis laktat dari perfusi jaringan yang buruk dan hipoksemia dari edem paru ( pulmonary edema) d
sebagai hasil dari kegagalan pompa dan kemudian berkontribusi terhadap lingkaran setan ini de
memburuknya iskemia miokardium dan hipotensi. Asidosis berat (pH < 7,25) mengurangi
kemanjuran/efektivitas (efficacy) yang secara endogen dan eksogen telah diberi katekol
(catecholamines).
(Fauci AS, et al., 2008)
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 6/23
Necrosis miokard
Kerusakan otot jantung
Gangguan kontraktilitas
miokardium
Disfungsi ventrikel kiri
Syok kardiogenik
I.
P emeriksaan diagnostik
1. Electrocardiography (elektrokardiografi)
Hasil/pembacaan electrocardiogram menurut Fauci AS, et.al. (2008):
Pada pasien karena infark miokard akut dengan gagal ventrikel kiri (LV failure), gelombang Q (Q
waves) dan/atau >2-mm ST elevation pada multiple leads atau left bundle branch block biasanya
tampak. Lebih dari setengah (> 50%) dari semua infark yang berhubungan dengan syok adalah
Darah ke pulmonal ↓Aliran darah arteri coroner↓
Penurunan curah jantung
Nutrisi dan O2
Ke jaringanAsupan Oksigen ke jantung ↓
Hipoksia myokardiumKerusakan pertukaran gas
Gangguan
Perfusijaringan↓
AmiGangguan
mekanis akut
Payah
jantung
Bedah pintas
kardiopulmona
Mekanisme anaerob
Nyeri dada
Gangguanrasa nyaman
Metabolisme basalterganggu
Kelelahan dan kelemahan
Energi ↓
Intoleransi aktifitas
Pola nafas tidak
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 7/23
anterior. Global ischemia karena severe left main stenosis biasanya disertai dengan depresi ST be
(>3 mm) pada multiple leads.
2. Radiografi
Radiografi dada (chest roentgenogram) dapat terlihat normal pada mulanya atau menunjukkan tan
tanda gagal jantung kongestif akut (acute congestive heart failure), yaitu:
a.Cephalization karena dilatasi pembuluh darah-pembuluh darah pulmoner.
b.Saat tekanan diastolik akhir ventrikel kiri (left ventricular end-diastolic pressures) meningkat,
akumulasi cairan interstitial ditunjukkan secara radiografis dengan adanya gambaran fluffy marg
to vessels, peribronchial cuffing, serta garis Curley A dan B. Dengan tekanan hidrostatik yang
sangat tinggi, cairan dilepaskan (exuded ) ke alveoli, menyebabkan diffuse fluffy alveolar infiltra
Gambaran foto/rontgen dada (chest x-ray) lainnya yang mungkin tampak pada penderita syok
kardiogenik:a. Kardiomegali ringan
b. Edema paru ( pulmonary edema)
c. Efusi pleura
d. Pulmonary vascular congestion
e. Ukuran jantung biasanya normal jika hasil syok kardiogenik berasal dari infark miokard yang
pertama, namun membesar jika ada riwayat infark miokard sebelumnya.
3.Ekokardiografi
Ini berguna untuk menunjukkan:
a.Fungsi ventrikel kiri yang buruk ( poor left ventricular function).
b.Menilai keutuhan katub (assessing valvular integrity).
c. Menyingkirkan penyebab lain syok, seperti: cardiac tamponade.
Selain itu penting untuk menilai hipokinesis berat ventrikel difus atau segemental (bila berasal
infark miokard), efusi pericardial, katup mitral dan aorta, rupture septum dan pintasan intrakardiak.
4. Kateterisasijantung.
Umumnya tidak perlu kecuali pada kasus tertentu untuk mengetahui anatomi pembuluh darah kor
dan fungsi ventrikel kiri untuk persiapan bedah pintas koroner atau angioplasty koroner translum
perkutan. Untuk menunjukkan defek mekanik pada septum ventrikel atau regurgitasi mitral a
disfungsi atauy rupture otot papilaris.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 8/23
5. Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit darah tetap
diperlukan untuk evaluasi secara keseluruhan meskipun tidak
berguna di dalam membuat diagnosis awal (initial diagnosis).
b. Pemeriksaan enzim jantung.
c. CBC and serum electrolyte panel .
d. Kadar kreatinin dan blood urea nitrogen (BUN).
e. Gas darah arteri.
f. Studi koagulasi.
Penemuan laboratorium (Laboratory findings) menurut Fauci AS, et.al. (2008):
a. Hitung leukosit secara khas meningkat disertai dengan left shift.
b. Tidak adanya prior renal insufficiency, fungsi ginjal pada mulanya normal, namun blood urea
nitrogen (BUN) dan creatinine meningkat secara cepat (rise progressively).c. Hepatic transaminases jelas meningkat karena hipoperfusi hati (liver hypoperfusion).
d. Perfusi jaringan yang buruk ( poor tissue perfusion) dapat menyebabkan anion gap acidosis da
peningkatan (elevation) kadar asam laktat (lactic acid level ).
e. Gas darah arteri (arterial blood gases) biasanya menunjukkan hypoxemia dan metabolic acido
dimana dapat dikompensasi oleh respiratory alkalosis.
f. Petanda jantung (cardiac markers), creatine phosphokinase dan MB fraction-nya, jelas
meningkat, begitu juga troponins I dan T.
Penatalaksanaan
Langkah-langkah tata laksana syok kardiogenik adalah :
a. Etiologi syok harus ditentukan secepat mungkin
b. Pemantauan hemodinamik (kalau mungkin memakai kateter Swan-ganz)
c. Pemberian oksigen (kalau ungkin oksigen 28-48% dengan venture fase mask)
d. Menghilangkan nyeri dengan morfin 4-8 mg intravene.
e. Berikan dopamine 2-15 µm/kg/m atau Dobutamin 2,5-10µm/kg/m untuk meningg
tekanan perfusi arterial dan kontraktilitas. Boleh juga diberikan amrinon intravena (kalau a
f. Cairan intravena, kalau mungkin diberikan dextran 40.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 9/23
g. Furosemid 40-80 mg atau asam etakrinik 50 mg (bila ada bendungan paru). Diu
menyebabkan vasodilatasi vena dan diuresis, hingga bendungan bendungan paru berku
dan oksigenasi darah meningkat. Juga ukuran jantung serta kebutuhan oksigen dikurangi .
h. Digitalis hanya diberikan pada takikardi supraventrikel dan fibrilasi atrial.
i. Vasodilator hanya diberikan bila dijumpai vasokontriksi perifer hebat dan penderita dip
ketat secara klinik dan hemodinamik.
j. Tindakan pintaskoroner dan angioplasty darurat kalau perlu.
Prognosis
Prognosis syok kardiogenik secara umum sangat buruk meskipun insidennya telah menu
Pada penderita syok akibat IMA, prognosis tergantung pada luasnya infark miokard. Morta
rata-rata dari berbagai pusat perawatan jantung sekitar 60-70%. Mortalitas tinggi bagi me
yang menunjukkan tekanan pengisisan ventrikel kiri sangat tinggi dan penurunan ind
jantung. Bila tekanan tersebut normal atau sedikit dan hipovolemia relative, prognosis l
baik. Sekitar 30% penderita menunjukkan respon terhadap ekspansi volume darah den
dekstran atau albumin. Penderita dengan perubahan tekanan pengisisan ventrikel kiri
indeks jantung ringan biasanya menunjukkan hasil yang baik dengan obat-obatan vasopre
Prognosis menurut pembagian KILLIP adalah sebagai berikut:
Kelas I : Tidak ada tanda kongesti paru atau vena, mortalitas 0-5 persen.
Kelas II: Gagal jantung kanan, kongesti hepar dan paru, gagal jantung kiri sedang, ronki pada basis paru,
mortalitas 10-20 persen.
Kelas III : Gagal jantung berat, edema paru, mortalitas 35-45 persen.
Kelas IV : Syok, tekanan sistolik < 80-90 mmHg, sianosis perifer, gangguan mental, oliguri, mortalitas 8
persen.
II. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Data Biopsikososial-spiritual
Oksigen
Gejala :
• Dispnea tanpa atau dengan kerja
• Paroxymal nocturnal dyspnea
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 10/23
• Pernapasan cheyne stokes
• Batuk dengan atau tanpa produksi sputum
Tanda :
Peningkatan frekuensi pernafasan
Sesak/sulit bernafas
Tampak pucat, sianosis
Bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum
Nutrisi
Gejala : mual, muntah, anoreksia, nyeri ulu hati, nyeri abdominal, sa
kehausan.
Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, perubahan
badan
Eliminasi
Gejala : Oliguri
Tanda : Produksi urin < 20 mL/jam
Gerak dan aktifitas
Gejala :
- Kelemahan
- Kelelahan
- Pola hidup menetap
Tanda :
o Takikardi
o Dispnea pada istirahat atau aktifitas
Istirahat dan Tidur
Gejala : insomnia/susah tidur
Tanda : kesulitan saat akan tidur dan sering terbangun saat tidur akibat n
dan sesak napas.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 11/23
Pengaturan suhu tubuh
Gejala: suhu tubuh rendah, anggota gerak teraba dingin (ektremitas dingin).
Tanda : menggigil.
Kebersihan Diri
Gejala dan tanda : Kesulitan melakukan tugas perawatan diri.
Rasa Nyaman
Gejala :
• Gelisah
• Meringis
• Nyeri hebat, berlangsung lebih dari ½ jam, tidak menghilang de
obat-obatan nitrat.
Lokasi : Biasanya di daerah subternal. Nyeri menjalar ke leher, rahang, lengan, dan punggun
Kualitas : Rasa seperti ditekan, diperas, seperti diikat, rasa seperti dicekik.
Sosialisasi
Gejala :
- Stress
- Kesulitan koping dengan stressor yang ada misal : penyakit, perawatan di RS dan anca
kematian.
Tanda :
♦ Kesulitan istirahat dengan tenang
♦ Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus, ketakutan )
♦ Menarik diri
♦ Gelisah
♦ Cemas
Sirkulasi
Gejala : riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah tekanan darah.
Tanda :
• Tekanan darah
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 12/23
Penurunan tekanan darah (sistolik kurang dari 90 mmHg, atau berkurangnya tekanan a
rata-rata lebih dari 30 mmHg).
• Nadi
Nadi teraba lemah dan cepat, berkisar antara 90–110 kali/menit, atau bradikardi berat.
• Bunyi jantung
S1 terdengar lembut (soft). Dapat juga terdengar suara jantung abnormal (abnormal
sounds), misalnya: S3 gallop, S4, atau murmur dari ruptured papillary muscle, regurg
mitral akut, atau septal rupture.
• Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur .
• Edema
Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema umum,krekles mungkin ada de
gagal jantung atau ventrikel
• Warna
Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukosa atau bibir
2. Pemeriksaan Fisik
a. Tampilan umum (inspeksi) :
- Pasien tampak pucat, diaforesis (mandi keringat), gelisah akibat aktivitas simpatis berlebih.
- Pasien tampak sesak/sulit bernapas.
- Kombinasi nyeri dada substernal > 30 menit dan banyak keringat dicurigai kuat adanya stem- Oliguri (urin < 20 mL/jam).
- Tekanan vena sentral > 10 mmH2O
Denyut nadi dan tekanan darah (palpasi):
Sinus takikardi (> 100 x/menit) terjadi pada sepertiga pasien.
Adanya sinus bradikardi atau blok jantung sebagai komplikasi dari infark
Nadi teraba lemah dan cepat
Tensi turun < 80-90 mmHg.
c. Pemeriksaan jantung (auskultasi):
- Adanya bunyi jantung S4 dan S3 Gallop, Penurunan intensitas bunyi jantung pertama dan
paradoksikal bunyi jantung kedua.
- Dapat ditemukan murmur mid sistolik atau late sistolik apikal bersifat sementara.
- Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar.
- Indeks jantung kurang dari 2,2 L/menit/m2.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 13/23
. Pemeriksaan Diagnostik
1. Electrocardiography (elektrokardiografi)
• Elevasi segmen ST dapat terobservasi. Right-sided leads dapat menunjukkan s
pola infark ventrikel kanan, yang mengindikasikan terapi yang berbeda dari terapi u
penyebab–penyebab lainnya dari syok kardiogenik.
• Pada pasien karena infark miokard akut dengan gagal ventrikel kiri (LV fail
gelombang Q (Q waves) dan/atau >2-mm ST elevation pada multiple leads atau left bu
branch block biasanya tampak. Lebih dari setengah (> 50%) dari semua infark
berhubungan dengan syok adalah anterior. Global ischemia karena severe left main sten
biasanya disertai dengan depresi ST berat (>3 mm) pada multiple leads.
2. Radiografi
• Radiografi dada (chest roentgenogram) dapat terlihat normal pada mulanya atau menunjutanda-tanda gagal jantung kongestif akut (acute congestive heart failure), yaitu:
a. Cephalization karena dilatasi pembuluh darah-pembuluh darah pulmoner.
b. Saat tekanan diastolik akhir ventrikel kiri (left ventricular end-diastolic press
meningkat, akumulasi cairan interstitial ditunjukkan secara radiografis dengan ad
gambaran fluffy margins to vessels, peribronchial cuffing, serta garis Curley A da
Dengan tekanan hidrostatik yang sangat tinggi, cairan dilepaskan (exuded) ke alv
menyebabkan diffuse fluffy alveolar infiltrates.
• Gambaran foto/rontgen dada (chest x-ray) lainnya yang mungkin tampak
penderita syok kardiogenik:
a. Kardiomegali ringan
b. Edema paru (pulmonary edema)
c. Efusi pleura
d. Pulmonary vascular congestion
e. Ukuran jantung biasanya normal jika hasil syok kardiogenik berasal dari i
miokard yang pertama, namun membesar jika ada riwayat infark mio
sebelumnya.
3. Bedside echocardiography
• Ini berguna untuk menunjukkan:
a. Fungsi ventrikel kiri yang buruk (poor left ventricular function).
b. Menilai keutuhan katub (assessing valvular integrity).
c. Menyingkirkan penyebab lain syok, seperti: cardiac tamponade.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 14/23
Laboratorium
• Penemuan laboratorium :
a. Hitung leukosit secara khas meningkat disertai dengan left shift.
b. Tidak adanya prior renal insufficiency, fungsi ginjal pada mulanya no
namun blood urea nitrogen (BUN) dan creatinine meningkat secara cepat
progressively).
c. Hepatic transaminases jelas meningkat karena hipoperfusi hati (
hypoperfusion).
d. Perfusi jaringan yang buruk (poor tissue perfusion) dapat menyebabkan a
gap acidosis dan peningkatan (elevation) kadar asam laktat (lactic acid level).
e. Gas darah arteri (arterial blood gases) biasanya menunjukkan hypoxemia
metabolic acidosis, dimana dapat dikompensasi oleh respiratory alkalosis.
f. Petanda jantung (cardiac markers), creatine phosphokinase dan fractionnya, jelas meningkat, begitu juga troponins I dan T.
A. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan pertukaran gas dita
dengan sesak nafas, peningkatan frekuensi pernafasan, batuk-batuk.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan a
darah sekunder akibat gangguan vaskuler ditandai dengan nyeri, cardiac out put menurun, sian
edema (vena).
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan trauma jaringan
spasme reflek otot sekunder akibat gangguan viseral jantung ditandai dengan nyeri dada, disp
gelisah, meringis.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai ok
dan kebutuhan (penurunan/terbatasnya curah jantung) ditandai dengan kelelahan, kelemahan, p
tidak bergairah.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 15/23
B. Intervensi
1. Menyusun Prioritas
Prioritas Diagnosa
Dalam membuat perencanaan terlebih dahulu menyusun prioritas diagnose keperawatan berdasr
beratnya masalah, sifat masalah serta cepat tidaknya masalah teratasi. Dari empat diagnose keperaw
yang diperoleh, prioritas sesuai dengan rumusan diagnose keperawatan di atas yaitu :
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan pertukaran gas dita
dengan sesak nafas, peningkatan frekuensi pernafasan, batuk-batuk.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan a
darah sekunder akibat gangguan vaskuler ditandai dengan nyeri, cardiac out put menurun, sian
edema (vena).
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan trauma jaringan
spasme reflek otot sekunder akibat gangguan viseral jantung ditandai dengan nyeri dada, dispgelisah, meringis.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai ok
dan kebutuhan (penurunan/terbatasnya curah jantung) ditandai dengan kelelahan, kelemahan, p
tidak bergairah.
2. Rencana Keperawatan
No
Hari
Tanggal/
Waktu
Diagnosa
keperawatanTujuan / Out come Intervensi Rasional
1. Senin/13
April
2009
Pola nafas tidak
efektif
berhubungan
Setelah diberikan
askep selama 3x24
jam diharapkan
Mandiri
Evaluasi
frekuensi
Mandiri
Respon pasien
bervariasi. Kecepata
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 16/23
Pk 08.30
wita
Pk. 09.00
wita
Pk. 09.15
wita
dengan gangguan
pertukaran gas
ditandai dengan
sesak nafas,
gangguan
frekuensi
pernapasan, batu-
batuk
pola nafas efektif
dengan out come :
• Klien tidak sesak
nafas
• Frekuensi
pernapasan
normal
• Tidak ada batuk-
batuk
pernapasan dan
kedalaman.
Catat upaya
pernapasan,
contoh adanya
dispnea,
penggunaan
obat bantu
napas,
pelebaran
nasal.
Auskultasi
bunyi napas.
Catat area yang
menurun atau
tidak adanya
bunyi napas
dan adanya
bunyi napas
tambahan,
contoh krekels
atau ronki
Kolaborasi
Berikan
tambahan
oksigen dengan
kanula atau
dan upaya mungkin
meningkat karena
nyeri, takut, demam,
penurunan volume
sirkulasi (kehilangan
darah atau cairan),
akumulasi secret,
hipoksia atau distens
gaster. Penekanan
pernapasan (penurun
kecepatan) dapat
terjadi dari
penggunaan analges berlebihan. Pengena
dini dan pengobatan
ventilasi abnormal
dapat mencegah
komplikasi.
Auskultasi buny
napas ditujukan untu
mengetahui adanya
bunyi napas tambaha
Kolaborasi
Meningkatkan
pengiriman oksigen
paru-paru untuk
kebutuhan sirkulasi,
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 17/23
masker sesuai
indikasi
khususnya pada
adanya
penurunan/gangguan
ventilasi
2. Selasa /
14 April2009
Pk 08.30
wita
Pk. 08.45
wita
Pk. 09.00
wita
Pk. 09.10
wita
Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
berhubungan
dengan gangguan
aliran darah
sekunder akibat
gangguan
vaskuler ditandai
dengan nyeri,
cardiac out put
menurun,
sianosis, edema
(vena)
Setelah diberikan
askep selama 3x24 jam diharapkan
perfusi jaringan
perifer efektif.
Dengan out come :
• Klien tidak nyeri
• Cardiac out put
normal
• Tidak terdapat
sianosis
• Tidak ada edema
(vena)
Mandiri :
Lihat pucat,sianosis, belang,
kulit
dingin/lembab.
Catat kekuatan
nadi perifer.
- Dorong latihan
kaki aktif/pasif,
hindari latihan
isometrik
Kolaborasi
- Pantau data
laboratorium,
contoh: GDA,
BUN, creatinin,
dan elektrolit.- Beri obat sesuai
indikasi:
Heparin/natriu
m warfarin
(Coumadin)
Mandiri :
Vasokontriksi sistemikdiakibatkan oleh
penurunan curah jantu
mungkin dibuktikan o
penurunan perfusi kuli
dan penurunan nadi.
- Menurunkan statis
vena, meningkatkan
aliran balik vena dan
menurunkan resiko
tromboflebis.
Kolaborasi
- Indikator perfusi atau
fungsi organ.
- Dosis rendah heparinmungkin diberikan
secara profilaksis pad
pasien resiko tinggi
dapat untuk
menurunkan resiko
tromboflebitis atau
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 18/23
pembentukan trombu
mural. Coumadin oba
pilihan untuk terapi a
koagulan jangka
panjang/pasca pulang
3. Rabu/ 15
April
2009
Pk. 08.30
wita
Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
berhubungan
dengan trauma
jaringan dan
spasme reflek otot
sekunder akibat
gangguan viseral
jantung ditandai
dengan nyeri
dada, dispnea,
gelisah, meringis.
Setelah diberikan
askep selama 3x24
jam, diharapkan
pasien merasa
nyaman dengan out
come :
• Tidak ada nyeri
• Tidak ada
dispnea
• Klien tidak
gelisah
• Klien tidak
meringis
Mandiri
- Pantau/catat
karakteristik
nyeri, catat
laporan verbal,
petunjuk
nonverbal, dan
respon
hemodinamik
(contoh,
meringis,
menangis,
gelisah,
berkeringat,
mencengkram
dada, napas
cepat,
TD/frekuensi
jantung
berubah).
- Bantu
Mandiri
- Variasi penampilan d
perilaku pasien karen
nyeri terjadi sebagai
temuan pengkajian.
Kebanyakan pasien
dengan IM akut
tampak sakit, fitraks
dan berfokus pada
nyeri. Riwayat verba
dan penyelidikan leb
dalam terhadap fakto
pencetus harus ditun
sampai nyeri hilang.
Pernafasan mungkin
meningkat sebagai
akibat nyeri dan
berhubungan dengan
cemas, sementara
hilangnya stresmenimbulkan
katekolamin akan
meningkatkan
kecepatan jantung da
TD.
- Membantu dalam
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 19/23
Pk. 08.40
Wita
Pk. 09.00
wita
melakukan
teknik relaksasi,
mis, napas
dalam perlahan,
perilaku
distraksi,
visualisasi,
bimbingan
imajinasi.
Kolaborasi
- Berikan obat
sesuai indikasi,contoh :
Analgesik,
contoh morfin,
meperidin
(Demerol)
penurunan
persepsi/respon nyer
Memberikan kontrol
situasi., meningkatka
perilaku positif.
Kolaborasi
- Meskipun morfin IV
adalah pilihan,suntikan narkotik lai
dapat dipakai pada fa
akut/nyeri dada
berulang yang tidak
hilang dengan
nitrogliserin untuk
menurunkan nyeri
hebat, memberikan
sedasi, dan
mengurangi kerja
miokard. Hindari
suntikan IM dapat
mengganggu indikat
diagnostik COK dan
tidak diabsorpsi baik
oleh jaringan kurang
perfusi.
4. Kamis/ 16
April
2009
Pk 08.30
Intoleransi
aktifitas
berhubungan
dengan
Setelah diberikan
askep selama 3x24
jam, diharapkan
pasien dapat
Mandiri
- Periksa tanda
vital sebelum
dan segera
Mandiri
- Hipertensi ortostatik
dapat terjadidengan
aktivitas karena efek
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 20/23
wita
Pk. 08.45
Wita
Pk. 09.00
wita
Pk. 0915
wita
ketidakseimbanga
n suplai oksigen
dan kebutuhan
(penurunan/terbat
asnya curah
jantung) ditandai
dengan kelelahan,
kelemahan, pucat,
tidak bergairah.
melakukan aktivitas
dengan mandiri
dengan out come :
• Klien tidak
mudah lelah
• Klien tidak lemas
• Pasien tidak
pucat
• Klien merasa
bergairah
setelah
aktivitas,
khususnya bila
pasien
menggunakan
vasolidator,
diuretik,
penyekat beta.
- Catat respon
kardiopulmonal
terhadap
aktifitas, catat
takikardi,disritmia,
dispnea,
berkeringat,
pucat.
- Kaji
presipitator
/penyebab
kelemahan
contoh
pengobatan,
nyeri, obat.
- Evaluasi
peningkatan
intoleran
aktivitas
obat (vasodilasi),
perpindahan cairan
(diuretik) atau pengar
fungsi jantung.
- Penurunan/
ketidakmampuan
miokardium untuk
meningkatkan volume
sekuncup selamaaktivitas, dapat
menyebabkan
peningkatan segera
pada frekuensi jantun
dan kebutuhab oksige
juga peningkatan
kelelahan dan
kelemahan.
- Kelemahan adalah ef
samping dari beberap
obat (beta bloker,
traquilizer dan sedatif
Nyeri dan program
penuh stres juga
memerlukan energi d
menyebabkan
kelemahan.
- Dapat menunjukkan
peningkatan
dekompensasi jantung
daripada kelebihan
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 21/23
Pk. 09.30
wita
Pk. 10.00
wita
- Berikan bantuan
dalam aktivitas
perawatan diri
sesuai indikasi.
Selingi periode
aktivitas dengan
periode
istirahat.
Kolaborasi
-Implementasikan
program
rehabilitasi jantung/aktifitas
.
aktivitas.
- Pemenuhan kebutuh
perawatan diri pasien
tanpa mempengaruhi
stres miokard/
kebutuhan oksigen
berlebihan.
Kolaborasi
- Peningkatan bertahap
pada aktivitas
menghindari kerja jantung/konsumsi
oksigen berlebihan.
Penguatan dan
perbaikan fungsi
jantung dibawah stres
bila disfungsi jantung
tidak dapat membaik
kembali.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 22/23
C. Evaluasi
No.
Dx
Hari/Tanggal
JamEvaluasi Sumatif
1. Kamis / 16 April
2009
Pk 08.30 wita
S : Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas
Klien mengatakan sudah tidak batuk-batuk
O : Frekuensi pernapasan normal
Pasien tampak tidak batuk-batuk
A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi pasien.
2. Jumat / 17 April
2009
Pk 08.30 wita
S : Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri pada dadanya
O : Tidak ada sianosis
Cardiac output normal
Tidak ada edema (vena)
-A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi pasien.3. Sabtu / 18 April
2009
Pk 08.30 wita
S : Klien mengatakan sudah tidak ada nyeri dada
O : Klien tidak meringis
Klien tidak gelisah
Tidak ada dispnea
A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi pasien.
4. Minggu / 19 April
2009Pk 08.30 wita
S : Klien mengatakan sudah tidak merasa kelelahan
Klien mengatakan sudah tidak merasa lemahKlien mengatakan bahwa ia telah merasa bergairah
O : Pasien tampak tidak lemas
Pasien tampak tidak pucat
A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi pasien.
5/7/2018 Askep Syok Kardiogenik 14 April, - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-syok-kardiogenik-14-april 23/23