Askep Presus Bum Maternitas Byl

44
ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST PARTUM PADA Ny. S USIA 19 TAHUN P1 A0 DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM HARI KE 7 ATAS INDIKASI RETENSIO SISA PLASENTA DI RUANG DAHLIA RSUD PANDAN ARANG Disusun Oleh : SUKRI AFRIZUL ILHAM P140136

description

askep kasus

Transcript of Askep Presus Bum Maternitas Byl

ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST PARTUM PADA Ny. S

USIA 19 TAHUN P1 A0 DENGAN PERDARAHAN POST

PARTUM HARI KE 7 ATAS INDIKASI

RETENSIO SISA PLASENTA DI RUANG

DAHLIA RSUD PANDAN ARANG

Disusun Oleh :

SUKRI AFRIZUL ILHAM

P140136

PROGRAM PROFESI NERS

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2014

Asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan

indikasi retensio sisa plasenta

I. Pengkajian

Hari/tanggal : Senin/1 Desember 2014, jam 14.00

Pengkaji : Sukri Afrizul Ilham

A. Identitas

Pasien Penanggung Jawab

Nama Ny. S Tn.M

Umur 19 th 48 Th

Agama Islam Islam

Pendidikan SMP SMP

Pekerjaan Swasta Swasta

Alamat Pudaksari Pudaksari

Tanggal partus 24 November 2014 23.30

Jenis partus Partus Spontan Pervagina

B. Tahap Antisipatori

1. Status Kesehatan

a. Keluhan Utama

Ny. S mengatakan perdarahan setelah 7 hari melahirkan

perut masih lemah dan kepala pusing. TD: 120/80 mmHg, Hb: 9,3

g/dL, N: 76x/Menit, S: 37oC, R: 24x/menit.

b. Riwayat Kesehatan yang Lalu

Ny.s mengatakan dirinya jarang sekali sakit dan belum

pernah dirawat di RS sejak kanak kanak. Penyakit yang sering

terjadi pada Ny. S adalah nyeri lambung atau Gastritis yang muncul

jika Ny.s terlambat makan.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Penyakit infeksi : berdasarkan anamnesa ibu mengatakan

dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit infeksi

dengan gejala:

o batuk lebih dari 3 minggu, berdahak, berdarah atau

tidak,BB menurun drastis (TBC)

o Kulit kekuning-kuningan,sklera mata kuning, air seni

seprti teh (hepatitis)

Penyakit Keturunan : berdasarkan anamnesa ibu

mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

keturunan dengan gejala:

o Jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi,pusing,

tengkuk terasa berat dan pandangan mata kabur

(hipertensi)

o Mudah mengantuk,mudah haus, mudah lapar,sering

BAK, BB menurun drastis(DM)

o Sering sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, nafas

berbunyi mengi (ASMA)

Riwayat gimmely : berdasarkan anamnesa ibu mengatakan

dalam keluarga tidak ada riwayat gimmely (bayi kembar).

d. Riwayat Obsetrik dan Ginekologi

1. Riwayat Menstruasi

Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Sifat darah : merah segar

Lama : 7 hari

Gangguan sewaktu menstruasi : pre menstrual syndrome

Hpht : 5 - 03 - 2014

Taksiran persalinan : 12 desember 2014

Usia kehamilan : 40 minggu 1 hari

2. Riwayat perkawinan

Usia perkawinan : 17 tahun

Lamanya pernikahan : 1 tahun

Pernikahan ke : 1

3. Riwayat keluarga berencana :

a. Jenis kontrasepsi :berdasarkan anamnesa Ny. S

mengatakan belum pernah menggunakan KB

b. Lama : -

c. Keluhan : -

d. Alasan lepas : -

e. Rencana yang akan datang : berdasarkan

anamnesa Ny.S mengatakan belum tahu ingin

menggunakan KB apa

f. Alasan : berdasarkan anamnesa Ny.S

mengatakan belum membicrakan dengan suami

2. Riwayat Obstetri

a. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu: P1 A0

No Anak ke H/M Lahir dengan Penolong Jenis berat Komplikasi

1 1 H Partus

Spontan

Dokter ♀/3600gr Tidak ada

b. Riwayat kehamilan sekarang

G1 P1 A0

ANC : TM I : 3 kali di bidam

TM II : 3 kali di bidan

TM III : 3 kali di bidan

Imunisasi TT4 : 1 kali di bidan, usia kehamilan 17 minggu

Keluhan TM 1 : berdasarkan anamnesa ibu mengatakan mual dan

pusing

Terapi yang diberikan : B6 3x

Paracetamol 500mg ( bila pusing )

Asam folat 1x

Nasehat yang diberikan : - makan sedikit tapi sering

- makan makanan yang bergizi

- olahraga yang teratur

- rutin periksa 1 bulan sekali atau setiap

ada keluhan

Keluhan TM II : berdasarkan anamnesa ibu mengatakan tidak ada

keluhan

Terapi yang diberikan : kalk 500mg (1x1 tab)

Fe 1x

Asam folat 1x

Nasehat yang diberikan : - cukup istirahat

- Rutin periksa 1 bulan sekali satu setiap

ada keluhan

Keluhan TM III : berdasarkan anamnesa ibu mengatakan tidak ada

keluhan

Terapi yang diberikan : Fe

Vit. C

Kalk

Nasehat yang diberikan: - istirahat yang cukup

- Perbanyak makan sayur dan buah

- Rutin periksa 2 minggu atau 1 minggu

sekali atau setiap ada keluhan

c. Riwayat persalinan sekarang

Ny.s merasakan kenceng kenceng pada perutnya sejak pukul 07.00

tanggal 20 November 2014 dari rumah Ny.S di bawa suaminya ke

bidan pada pukul 07.30 Selanjutnya Ny.s dirujuk bidan ke RS umi

Barokah karena pembukaan tidak bertambah. Pada pukul 11.30

malam Ny.s melahirkan bayinya seorang anak Laki-Laki dengan

berat 3600gr melalui Partus Spontan pervagina pada tanggal 24

november. Ny. S mengatakan kehamilannya sangat diharapkan oleh

keluarganya, dan berjenis kelamin laki laki seperti yang diharapkan

oleh keluarga besarnya.

3. pemenuhan kebutuhan dasar manusia

a. Nutrisi

selama hamil : pasien mengatakan nafsu makan baik, makan 3

x sehari, makanan terdiri dari nasi, sayur, lauk, tidak muntah,

minum 7 gelas/hari dan mengkonsumsi susu formula. Hanya

pada awal kehamilan Ny.s mengalami sulit makan, mual dan

muntah ketika mencium makanan yang tajam

Setelah persalinan klien makan sedikit ±4 sendok, tidak mual

muntah minum 8 gelas sehari, diit yang didapat nasi sayur dan

lauk.

b. Eliminasi

Selama hamil pasien mengatakan BAB 1 x/hari dengan

konsistensi lembek warna kuning, BAK ± 5-6 x/hari, warna

kuning jernih, bau khas.

Setelah persalinan pasien belum BAB dan BAK lancer ± 5-6

x/hari warna kuning jernih, bau khas.

c. Oksigenasi

Selama hamil dan setelah persalinan klien tidak ada keluhan

dengan saluran pernafasan. Pasien tidak merasa sesak, tidak

terpasang alat bantu nafas, akral hangat, tidak terjadi sianosis,

kapilari refill < 2 detik.

d. Aktivitas dan istirahat

Selama dirawat di RSUD Pandan Arang semua aktivitas

dibantu oleh keluarganya, Ny.S tampak lemah, kulit pucat,

konjungtiva anemis, HB: 9,3 % g/dL (hasil cek lab 1 des

2014).

Tabel Aktivitas sehari hari Ny.S

Aktivitas Sebelu

m sakit

Selam

a sakit

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Mandi √ √

Berpakaian √ √

Mobilisasi di

TT

√ √

Berpindah √ √

Makan/

minum

√ √

toileting √ √

Keterangan :

0 : mandiri

1 : dibantu sebagian

2 : perlu dibantu orang lain

3 : dibantu orang lain dan alat

4 : tergantung

e. Pola tidur

Selama hamil dan setelah persalinan Ny.S mengatakan tidak

mengalami perubahan pola tidur, tidur ± 7-8 jam/hari dimulai

pukul 21.00 sampai pukul 05.00 tidue nyenyak, tidak ada

gangguan tidur seperti insomnia. Pada siang hari Ny.S tidur ± 4

jam mulai pukul 13.00 sampai dengan 17.00 kualitas tidur baik

dan nyenyak

f. seksualitas

hubungan Ny.S dengan suaminya sangat harmonis Ny.S selalu

berkomunikasi dengan suaminya ketika ada masalah, suami Ny

S selalu ada ketika dibutuhkan oleh Ny.S

C. Tahap formal

1. Aspek psikososial ibu

a. Empati sensivitas terhadapisyarat bayi

Saat pengkajian klien dan keluarga mengatakan Ny.S sangat

memperhatikan bayinya, mau menetekkan bayinya dan mengerti

jika bayi ingin menyusui.

b. Respon ibu ketika bayi menangis

Saat bayi menangis keluarga dan Ny.S berusaha menenangkan bayi

dan mendekatkan bayi kepada ibunya

c. Konsep diri

Ny.s mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia dengan kelahiran

putra pertamanya. Ny.S mengatakan putranya sangat diharapkan

oleh keluarga besarnya. Ny.S sangat menerima kelahiran bayinya,

dan menerima status barunya sebagai ibu dari putra pertamanya.

Untuk sekarang ini Ny s sangat memikirkan bayinya yang berada di

rumah, karena Ny.s harus melakukan perawatan di RS karena

perdarahan yang dialaminya.

D. Tahap informal

1. Fleksibilitas

No Kegiatan ibu Ya Tidak

1 Apakah ibu mulai menyentuh bayi √

2 Apakah ibu mulai menyusui bayi √

3 Apakah ibu merawat tali pusat bayi √

4 Apakah ibu mengganti popok bayi √

5 Apakah ibu memandikan bayi √

6Apakah ibu dapat menenangkan

bayi√

7Apakah ibu mulai menggendong

bayi√

2. Sikap ibu terhadap persalinan dan merawat bayi

Ny.S senag dan puas dengan kelahiran dan menerima perannya

sebagai ibu.

3. Pengalaman melahirkan

Ny.S mengatakan ini merupakan pertamanya melahirkan, dan

merupakan hal yang terlupakan bagi sorang ibu.

4. Kecemasan

Respon Ny.S ketika bayi sakit, Ny.S lang berinisiatif untuk berobat,

meminta keluarga untuk membantu bayinya

5. Depresi

Ny.S tidak tampak sdih dengan kelahirannya, Ny.S tampak gembira

setelah melahirkan

6. Konflik peran

Ny.s tampak menerima perannya sebagai ibu, tidak memiliki masalah

dengan pekerjaan di rumah, Ny.s Saat ini masih focus dengan

penyakitnya, dan berharap dapat berkumpul kembali dengan bayi

yang ditinggalkannya dirumah.

E. Tahap personal

1. Maternal Role

a. Kemampuan ibu / confident terhadap perannya:

Ny.S mengatakan belum sepenuhnya mengetahui dalam merawat

bayi

b. Kepuasan ibu: Ny.S sangat puas dengan perannya saat ini sebagai

seorang ibu muda.

c. Bonding attachmen: score gray

Score

BondingMemandang Berkata

Melakukan

sesuatu

1. Sangat

negative,

tidak

tepat

2. Agak

negative,

tidak

tepat

3. Agak

positif,

agak

sesuai

4. Sangat

positif,

sesuai

Sangat

gembira,

bahagia,

antusias

Berbicara

langsung pada

bayinya,

menggunakan

nama bayinya,

mempelihatkan

reaksi positif

Mengulurkan

tangan ingin

memegang,

memeriksa,

membuat

kontak mata

dengan

bayinya

2. Dukungan social:

a. Dukungan emosi: Ny.S mendapat dukungan dari

suaminya

b. Dukungan informasi: Ny.S mengatakan harus banyak

belajar untuk merawat bayinya, dan Ny.S mendapat

dukungan informasi dari bidan.

c. Dukungan fisik: sealain mendapatkan diit gizi yang pas

dari RS, Ny.s juga mendapat dukungan fisik dari suami

yang bersedia selalu untuk membantunya.

d. Dukungan penghargaan: Ny.S mendapat dukungan

yang sangat besar dari keluarga besarnya.

3. Fungsi keluarga:

Keluarga Tn.S dan Ny.S sangat harmonis sangat harmonis,

tidak ada masalah dalam keluarganya

4. Stress:

Tidak ada tanda tanda depresi Ny.S tidak menarik diri,

berkomunikasi dengan baik, Ny.S mengalami perdarahan aktif

setelah melahirkan hari ke 7 , (Hb: 9,3)

5. Dukungan suami:

a. Respon suami terhadap kelahiran anak: suami

mengatakan sangat bahagia atas kelahiran bayinya dan

sangat mensupport kesembuhan Ny.S

b. Keterlibatan suami dalam perawatan anak yang baru

lahir: Suami Ny.S membantu menenangkan bayi

mereka ketika menangis.

6. Dukungan budaya:

a. Ny.S mengatakan tidak memiliki makanan pantangan

dari orang tua setelah melahirkan

b. Selama dirawat dirumah sakit bayi Ny.S diberikan susu

formula, karena bayi Ny.S tidak bersama dengan Ny.S

dirumah sakit melainkan ditinggal dirumah

c. Colostrum diberikan Ny.S

d. Ny.S memakai stagen

7. Pemeriksaan fisik ibu

a. KU: lemah, Compos Mentis, GCS: E=4 V=5 M=6

b. TTV: TD: 120/80 mmHg N:76x/menit R: 24x/menit S:

37oC

c. Mata: konjungtiva Anemis, sclera putih, mata bersih,

reflek pandang baik, lapang pandang > 180o

d. Leher: tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada deviasi

trakea

e. Dada/ mamae:

1) Inspeksi: bersih, simetris, aerola

hiperpigmentasi, putting menonjol, sedikit

bengkak , terlihat bendungan, terdapat

kolostrum ASI

2) Palpasi: terjadi nyeri tekan, keluar

kolostrum, dan teraba bendungan ASI

f. Abdomen:

1) Inspeksi: bentuk simetris, bersih, warna

kuning langsat, supel, tampak striae

hiperpigmentasi

2) Palpasi: tidak ada nyeri tekan, TFU: 2 jari

dibawah pusat, tidak ada luka, vesika urinaria

kosong karena terpasang DC

3) Ausltasi: peristaltic 10 x/ menit

g. Genetalia:

1) Vagina: jenis lokhea: sanguilenta, jumlah

200cc, konsistensi darah segar

2) Perineum: terdapat episiotomy, jenis medio

lateralis, jumlah jahitan 4

a) Redness: tidak ada kemerahan

b) Ekimosis: tidak ada bintik biru

c) Edema: tidak ada pembengkakan

d) Discharge: bekas jahitan tidak ada darah

e) Aproximation: luka jahitan telah

menyatu.

h. Ekstremitas: tidak ada edema, terpasang infuse RL

ekstremitas kiri atas 20 tpm, kapilari refill <2 detik,

akral hangat, tanda human negative

i. Pemeriksaan penunjang:

1) Laboratorium:

1-12 -2014 Hb 9,3 g/dL

2-12-2014 Hb 8,3 g/dL

2) Radiologi/ USG

Tak begitu tampak bayangan placenta

j. Terapi

Infuse: RL 20 tpm di tangan kiri

Injeksi: transamine 2 x 100 mL ektra

Oral :

o Cefadroxile 2 x 500 mg

o Asame fenamat 3 x 500 mg

o Sf 1 x 60 mg

8. pengakjian bayi

tidak terkaji karena bayi Ny.S ditinggal di rumah.

B. Analisa Data

No Tanggal Data Fokus Etiologi Problem Ttd

1 1-12-

14

Ds: Ny.S mengatakan masih

lemah, dan perdarahan

pasca persalinan hari ke

7

Do:

KU lemah

GCS: E=4 V=5 M=6

Hb: 9,3 g/dL

TTV: TD: 120/80 mmHg,

N: 76x/mnt S: 37oC

Turgor kulit <2 detik

Konjungtiva Anemis

Kulit+ mukosa kering

Perdarahan ± 200cc

Kehilangan

Volume

cairan aktif/

perdarahan

Kekurang

an

volume

cairan

2 DS : Ny.S mengatakan masih

lemah, dan anaknya

berada di rumah

DO: KU: cukup

Bayi tidak bersama

dengan ibunya

Tampak bendungan ASi

pada pemriksaan fisik

payudara

ASI keluar sedikit

Diskontuniu

itas

pemberian

ASI

Ketidak

efektifan

pemberian

ASI

No Tanggal Data Fokus Etiologi Problem Ttd

3 DS : pasien mengatakan masir

perdarahan setelah

melhirkan hari ke 7

DO:

KU lemah

Hb: 9,3 g/dL

Post Partum h 7

Perdarahan 200 cc

Episiotomi tipe

mediolateral

Jumlah jahitan 4

Redness : tidak ada

kemerahan

Edema: tidak ada

pembengkakan

Ekimosis: tidak ada

bintik kebiruan

Discharge: bekas darah

tidak ada darah

Aproximate: luka

jahitan telah menyatu

Resiko

infeksi

4 Ds: NyS mengatakan nyeri pada

jalan lahir,

post partum hari ke 7,

neri bertambah ketika

bergerak

Ny.s mengataka nyeri

terasa seperti teriris iris

Agen injuri

biologis/

laserasi jala

lahir

nyeri

No Tanggal Data Fokus Etiologi Problem Ttd

Nyeri menetap

NyS memilih skala

nyerinya adalah 6

Nyeri hilang timbul

Do:

KU cukup

TTV: TD: 120/80

mmHg, N: 76x/mnt S:

37oC

Post partum hari ke 7

Terdapat luka

episiotomy

Perdarahan post partum

200cc

Prioritas Masalah

1. Kekurangan volume cairan b.d Kehilangan Volume cairan

aktif/ perdarahan

2. Nyeri b.d Agen injuri biologis/ laserasi jala lahir

3. Ketidak efektifan pemberian ASI b.d Diskontuniuitas

pemberian ASI

4. Resiko infeksi

C. Intervensi Keperawatan

Dx. I

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

volume cairan balance.

KH : mempertahankan keseimbangan cairan

Memiliki asupan cairan oral dan intravena yang adekuat

TTV dalam batas normal

Hb dan HMT dalam batas normal

Intervensi : - Monitor pasien secara ketat akan perdarahan

Monitor jumlah dan karakter kehilangan darah pasien

Catat kadar Hb dan Hmt sebelum dan sesudah kehilangan

darah

Kaji kecendrungan transport oksigen ditingkar jaringan

Berikan tambahan darah

Monitor status hidrasi

Monitor TTV

Monitor adanya indikasi retensi./ overload cairan

Monitor adanya retensi

Berikan cairan IV

.

Dx. II

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

nyeri berkurang.

KH : - Nyeri berkurang skala nyeri 3

Wajah pasien tampak rileks

Tanda-tanda vital dalam batas normal

Intervensi : - Monitor tanda-tanda vital

Observasi KU pasien

Kaji skala nyeri

Berikan suasana yang nyaman dan tenang

Ajarkan tekhnik relaksasi

Berikan terapi sesuai program.

Dx. III

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam

pasien dapat menyusui efektif

KH :

Kemantapan pemberian ASI dari ibu dan bayi

Pemeliharaan pemberian ASI

Ibu mengenal isyarat bayi

Ibu mengindikasi kepuasan terhadap pemberian ASI

Mengenali penurunan suplai ASI

Intervensi :

Evaluasi pola hisap bayi

Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui

Evaluasi pemahaman ibu tentang isyarat bayi

Kaji kemampuan bayi untuk latch on

Melakukan teknik nonformakologi dalam meningkatkan

ASI

Ajarkan pengasuh bayi mengenai penyimpanan ASI

Kolaborasi dalam pemberian obat untuk meningkatkan

jumlah ASI

Dx. IV

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam

infeksi tidak terjadi dan tidak terjadi tanda-tanda peradangan.

KH : - Luka bersih kering

- Tidak ada tanda-tanda infeksi dalam luka (rubor, kalor,

dolor, tumor, fungsiolesa)

Intervensi : - Monitor tanda-tanda vital

- Observasi tanda-tanda infeksi

- Tindakan luka jahitan kontak air secara langsung

- Kolaborasi pemberian antibiotik

- Observasi hasil laboratorium

- Lakukan perawatan luka (medikasi) sesuai advis dokter

- Anjurkan klien untuk kontrol sesuai jadwal

- Berikan penkes perawatan luka sebelum pulang

D. Implementasi

No

dx

Tanggal /jam Implementasi Respon Ttd

I,

II,III,I

V

01-12-14

14.00

Memonitor KU

Memonitor TTV

Memonitor status hidrasi

Mencatat kadar Hb

Memonitr nyeri

Memonitor gejala infeksi

Mengevaluasi

pengeluaran ASI IBU

S : Ny.S mengatakan

masih lemah,

dan perdarahan

pasca persalinan

hari ke 7

post partum hari

ke 7, neri

bertambah ketika

bergerak

Ny.s mengataka

nyeri terasa

seperti teriris iris

Nyeri menetap

NyS memilih

skala nyerinya

adalah 6

Nyeri hilang

timbul

Perdarahan pasca

persalinan

Do:

KU cukup

TTV: TD:

120/80 mmHg,

No

dx

Tanggal /jam Implementasi Respon Ttd

N: 76x/mnt S:

37oC

Post partum hari

ke 7

Terdapat luka

episiotomy

Perdarahan post partum

200cc

Bayi tidak

bersama dengan

ibunya

Tampak

bendungan ASi

pada pemriksaan

fisik payudara

Episiotomi tipe

mediolateral

Jumlah jahitan 4

Redness : tidak

ada kemerahan

Edema: tidak ada

pembengkakan

Ekimosis: tidak

ada bintik

kebiruan

Discharge: bekas

darah tidak ada

darah

No

dx

Tanggal /jam Implementasi Respon Ttd

Aproximate: luka

jahitan telah

menyatu

I

,II,III,I

V

14.25

14.30

17.00

19.00

Mengkaji kecendrungan

transport o2 ditingkat

jaringan

Memberikan obat asame

fenamat

Memberikan makanan

TKTP

Membatasi jumlah

pengunjung

Mengajarkan relaksasi

nafas dalam ketika nyeri

Memberikan suasana

S : Ny.S mengatakan

sesak nafas

O : R: 24x/menit

Ku lemah

Akral dingin

Kapilari refill <2

detik

Kon jungtva

anemis

Kulit pucat

S: pasien mengatakan

bersedia minum obat

O: asame fenamat masuk

peroral 500 mg

S: pasien mengatakan

mau makan

O: makanan 1 porsi

habis

S: pasien mengatakan

nyaman dan rileks

O: pasien tampak rileks

No

dx

Tanggal /jam Implementasi Respon Ttd

yang nyaman dan tenang

I

,II,III,I

V

2-12-2014

14.15

14.30

16.00

Observasi KU pasien

Mengobservasi produksi

ASI

Mengajarkan keluarga

tentang penyimpanan dan

pencairan ASI

Memberikan obat asame

fenamat

Mengobservasi Nyeri

pasien

S : -

O : KU baik

S : pasien mengatakan

payudara kencang,

keluarga mengatakan

faham dengan cara

penyimpanan ASI

yang di ajarkan

O : payu dara tampak

ada bendungan

Produksi ASI +

Keluarga tampak

Faham

Asame fenamat 500

mg masuk peroral

S : pasien mengatakan

masih nyeri pada

abdomen dan jalan

lahir pasca kuretase,

No

dx

Tanggal /jam Implementasi Respon Ttd

17.00

20.00

Memberikan nutrisi TKTP

Mengajarkan teknik

relaksasi nafas dalam

ketika nyeri

Membatasi jumlah pasien

-

nyeri teriris-iris,

nyeri menetap, skala

5, nyeri hilang

timbul

O: KU lemah

Hb: 9,3 g/dL

GCS: E=4 V=5 M=6

TTV: TD: 90/60

mmHg, S: 37oC,

N:110x/menit, R

22x/menit

S: Ny.S mengatakan

tidak mual

O:makan 1 porsi habis

S: Ny.S mengatakan bisa

melakukan teknik

relaksasi nafas

dalam, dan merasa

nyaman

O: pasien tampak

mengerti dengan

tindakan yang

dilakukan

I,II,III,

IV

3-12-14

20.00

Mengkaji KU pasien S : pasien mengatakan

No

dx

Tanggal /jam Implementasi Respon Ttd

22.00

05.00

06.00

Mengkaji skala nyeri

pasien

Mencuci tangan sebelum

dan sesudah melakukan

tindakan

Memberikan obat

antibiotic, analgetic,

penambah darah

Mengukur TTV

Memberikan makanan

TKTP

nyeri berkurang

O : KU baik;

Ekspresi wajah rileks;

Skala nyeri 3

S: pasien mengatakn

bersedia minum obat,

mnyeri mulai

berkurang

O : Cefadroxile 500mg,

asamefenamat 500mg,

Sf 60 mg masuk

peroral

S : pasien mengatakan

tidak pusing, tidak

sesak nafas

O : TTV: TD: 120/90

mmHg, S: 37oC,

N:80x/menit, R

22x/menit

S : Ny.S mau makan dan

tidak mual

O: makan 1 porsi habis

tidak muntah

E. Evaluasi

tanggal/jam No. Dx Evaluasi Ttd

1-12-14 I

,II,III,IV

S : Pasien mengatakan masih nyeri,

perdarahan hari ke 7 Pasca persalinan,

bayi tidak disusui selama sakit, Ny.s

mengataka nyeri terasa seperti teriris

iris. Nyeri menetap. NyS memilih skala

nyerinya adalah 6. Nyeri hilang timbul

O :

KU lemah

GCS: E=4 V=5 M=6

Hb: 9,3 g/dL

TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 80x/mnt S:

37oC

Turgor kulit <2 detik

Konjungtiva Anemis

Kulit+ mukosa kering

Perdarahan ± 200cc

Bayi tidak bersama dengan ibunya

Tampak bendungan ASi pada

pemriksaan fisik payudara

ASI keluar sedikit

Episiotomi tipe mediolateral

Jumlah jahitan 4

Redness : tidak ada kemerahan

Edema: tidak ada pembengkakan

Ekimosis: tidak ada bintik kebiruan

Discharge: bekas darah tidak ada

darah

tanggal/jam No. Dx Evaluasi Ttd

Aproximate: luka jahitan telah menyatu

A : Masalah I,II,III,IV teratasi sebagian

P : - Anjurkan klien untuk menerapkan

relaksasi

- Lanjutkan obat oral cefadroxile,

asamefenamat, SF

- lakukan pemberian transfuse PRC

2-12-14 I,II,III,I

V

S : Pasien mengatakan nyeri, Pasca

kuretase, bayi tidak disusui selama

sakit, Ny.s mengataka nyeri terasa

seperti teriris iris. Nyeri menetap. NyS

memilih skala nyerinya adalah 5. Nyeri

hilang timbul

O :

KU cukup

GCS: E=4 V=5 M=6

Hb:8,3 g/dL

TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 80x/mnt S:

37oC

Turgor kulit <2 detik

Konjungtiva Anemis

Kulit+ mukosa kering

Perdarahan ± 200cc

Bayi tidak bersama dengan ibunya

Tampak bendungan ASi pada

pemriksaan fisik payudara, ASI keluar

sedikit

tanggal/jam No. Dx Evaluasi Ttd

A : Masalah I,II,III,IV teratasi sebagian

P : - Lanjutkan obat oral cefadroxile,

asamefenamat, SF

- lakukan pemberian transfuse PRC

3-12-14 I,II,III,I

V

S : Pasien mengatakan nyeri berkurang,

bayi belum disusui selama sakit, Ny.s

mengataka nyeri terasa seperti teriris

iris. Nyeri menetap. NyS memilih skala

nyerinya adalah 3. Nyeri hilang timbul

O :

KU baik

GCS: E=4 V=5 M=6

TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 88x/mnt S:

36,5oC, R: 18

Turgor kulit <2 detik

Konjungtiva tidak Anemis

Kulit+ mukosa lembab

Bayi tidak bersama dengan ibunya

Tak Tampak bendungan ASi pada

pemriksaan fisik payudaraA

Masalah I,II,IV

teratasi

P : henti intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, M. L. Jensen P.M., 2000, Perawatan Maternitas dan Ginekologi

(terjemahan), Edisi 1, YIA, PKP, Bandung.

Depkes RI, 1997, Buku Perawatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Pedoman bagi para Kesehatan, Biro Hukum dan

Humas Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Carpenito L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis,

(terjemahan) EGC, Jakarta.

Doenges, M.E. Geisler, A.C. Moorhouse, M.F., 2000, Rencana Keperawatan

Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Keperawatan,

(terjemahan), Edisi VIII, EGC, Jakarta.

Farrer. H, 2001, Perawatan Maternitas (terjemahan), EGC, Jakarta.

Hardjosaputra, S.L.P., Budi Pranoto. G, Sombiring S.U. Kamil, I., 2002, Data

Obat di Indonesia, Edisi 10, Jakarta, Grafredlan Medipress.

Price, S.A. Wilson, L.M.C., 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses

Penyakit (terjemahan), EGC, Jakarta.