Askep multiple sklerosis

14
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MULTIPLE SKLEROSIS KELOMPOK III

Transcript of Askep multiple sklerosis

KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH III

ASUHAN

KEPERAWATAN

PADA PASIEN

DENGAN

MULTIPLE

SKLEROSIS

KELOMPOK III

1. Pengertian

Sklerosis Multiple (MS) keadaankronis, penyakitSSP degeneratifdikarakteristikan o/ adanya bercakkecil dimielinasi pd otak dan medulla spinalis meliputikerusakan(material lemak & protein).

2. EtiologiMS disebabkan o/ be”rapa hal sbb:

1. Lapisan merujuk pd destruksi myelin lemak danmaterial protein yg menutupi lapisan saraftertentu dlm otak & medulla spinalis.

2. Lapisan mengakibatkan gg transmisi impulssaraf

3. Perubahan inflamasi mengakibatkn jar. Parutyg berefek thdp lapisan saraf

4. Penyebab tdk diketahui tetapi kemungkinan b.ddisfungsi autoimun, kelainan genetik, atauproses infeksi

5. Prefalensi terbanyak di wilayah lintang utaradan diantara bangsa Caucasian

6. Virus. Misalnya Rubella (campak) dan herpes.

4. Klasifikasi

Menurut Basic Neurologi (MC. Graw Hill,2000)

terdapat be”rapa kategori MS berdasarkan

progresivitasnya.

1. Relapsing Remitting SM

2. Primary Progresiv SM

3. Secondary Progressiv SM

4. Benign SM

5. Patofisiologi

- Dimielinasi menyebar tdk teratur keseluruh

sistem saraf pusat.

- Mielin hilang dr silinder aksis dan akson itu

sendiri berdegenerasi.

- Adanya plak/potongan kecil pd daerah yg

terkena menyebabkan sklerosis, terhentinya

alur impuls saraf dan menghasilkan

berfariasinya manifestasi yg tergantung pd

saraf” yg terkena.

- Daerah yg plg banyak terserang ad. Saraf

optik, khiasama, traktus, serebrum, batang

otak, dan medulla spinalis

6. Manifestasi klinis

1. Kelelahan

2. Gg penglihatan

3. Kebas (mati rasa)

4. Kehilangan fungsipendengaran

5. Melemahnya kemampuanmotorik dan sensorik diseluruh/sebagian tubuh, (tangan &kaki)

6. Sesak nafas

7. Kelumpuhan tiba”

8. Kehilangankeseimbangan tubuh, timbul perasaan sepertimelayang (vertigo)

9. Kesulitan berbicara

7. Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan elektroforesis thdp CSS: u/

mengungkapkan adanya ikatan oligoklonal yg

menunjukkan abnormalitas immunoglobulin.

2. Pemeriksaan potensial bangkitan: dilakukan u/

membantu memastikan luasnya proses penyakit

dan memantau perubahan penyakit.

3. CT scan: dapat menunjukkan atrofi serebral

4. MRI u/ memperlihatkan plak” kecil & u/

mengevaluasi perjalanan penyakit & efek

pengobatan

5. Pemeriksaan urodinamik

6. Pemeriksaan neuropsikologik

8. Komplikasi

1. Infeksi Saluran Kemih

2. Konstipasi

3. Dekubitus

4. Edema pd kaki

5. Pneumonia

9. Penatalaksanaan medisTujuan pengobatannya sendiri ad u/

menghilangkan gejala & membantu fungsi klien. Meliputi akut & kronik.

1. Penatalaksanaan akut

- Hormon kortikosteroid/adrenokortikosteroiddigunakan u/ menurunkan inflamasi, kekambuhan, dlm waktu singkat ataseksaserbasi.

- Immunosupresan

- Beta interferon (Betaseron), mempercepatpenurunan gejala.

2. Kronik

- Pengobatan spastik spt bacloferen (Lioresal), dantrolene, diazepam, intervensi pembedahan, terapi fisik.

10. Konsep Dasar Asuhan

Keperawatana) Pengkajian meliputi:

- Identitas klien

- keluhan utama meliputi: kelemahan anggota gerak, penurunan daya ingat, gg sensorik, penglihatan.

- riwayat penyakit sekarang: klien sering mengeluhkanparestesia

- Riwayat penyakit dahulu: meliputi adanya riwayatinfeksi virus pd masa kanak”.

- Riw. Penyakit keluarga

- Pengkajian psikososiospiritual.

- Pengkajian tgkt kesadaran biasanya komposmentis.

- Pengkajian fungsi saraf serebral

- Pengkajian saraf kranial I-XII

- Pengkajian sistem motorik, meliputi kelemahanspastik anggota gerak, merasa lelah dan berat pd satu tungkai

11. Diagnosa yang mungkin muncul

1. Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan,

paresis dan spastisitas

2. Resti kontraktur sendi b.d penurunan

aktivitas sekunder hambatan mobilitas fisik

3. Resiko terhadap cedera b.d kerusakan

sensori penglihatan

4. Defisit perawatan diri b.d perubahan

kemampuan merawat diri sendiri

5. Perubahan nutrisi kurang dari keb tubuh b.d

asupan nutrisi yg tdk adekuat

6. Dll.

Rencana asuhan keperawatan

Dx I : hambatan mobilitas fisik b.d gg

neuromuskuler, tidak tahan terhadap

panas/dingin, penurunan kekuatan,

kelelahan.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan

keperawatan …x24 jam diharapkan klien

mampu melaksanakan aktivitasnya.

Kriteria hasil:

- Klien dapat ikut serta dlm pogram latihan

- Tidak terjadi kontraktur sendi

- Bertambahnya kekuatan otot

- Klien menunjukkan tindakan u/ meningkatkan

Intervensi

1. Tentukan tingkat aktivitas sekarang/keadaan

fisik Ps.

2. Kaji derajat gg fungsi dg menggunakan

skala 0-4

3. Modifikasi peningkatan mobilitas fisik

4. Anjurkan teknik aktivitas dan teknik istirahat

5. Evaluasi kemampuan u/ melakukan

mobilisasi secara aman, berikan alat bantu

jalan, seperti tongkat, brace, walker dll

6. Ubah posisi klien tiap 2 jam

7. Ajarkan klien u/ melakukan latihan gerak

aktif pd ektermitas yang tidak sakit

SEKIAN DAN TERIMAKASIH