Askep Komunitas Tgs

19
askep komunitas, keluarga Jumat, 07 Januari 2011 asek komunitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa- mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan. Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali

description

tugas

Transcript of Askep Komunitas Tgs

Page 1: Askep Komunitas Tgs

askep komunitas, keluargaJumat, 07 Januari 2011

asek komunitasBAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan.

Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat.B.     Ruang Lingkup

Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada remaja.

C.    Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan meliputi tujuan umum dan khusus.

1.      Tujuan Umum

Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Bhakti Husada Bengkulu memperoleh informasi dan gambaran

tentang Asuhan KeperawatanKomunitas Pada Remaja.

2.      Tujuan Khusus

a.       Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.

b.      Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang ada.

Page 2: Askep Komunitas Tgs

c.       Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.

d.      Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada remaja.

e.       Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas pada remaja

f.       Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada remaja yang bermasalah.

D.    Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan, yang meliputi; latar belakang,

ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus), dan sistematika penulisan. Bab

II Tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan. Bab III tinjauan

kasus. Bab IVPembahasan. Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran. 

BAB IITINJAUAN  TEORI

A.    KONSEP KASUS1.      Definisi Remaja

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.2.      Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesensa.       Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens (sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab umum terbanyak, mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi alcohol atau penyalahgunaan obat.b.      Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan perasaan sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik. Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat mereka lebih matur.c.       Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad adolesens usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.d.      Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif seksual dilakukan skrining terhadap PMS, meskipun mereka tidak menunjukan gejala. Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10 wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan

Page 3: Askep Komunitas Tgs

banyak yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.

B.     KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS1.      Pengkajian      Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :a)      Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data demografi, vital statistic, status kesehatan komunitasb)      Data lingkungan fisik,  meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-batas wilayah, dan kondisi geografisc)      Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan, fasilitas social (pasar, toko, dan swalayan)d)     Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia.e)      Keamanan dan transportasif)       Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam kesehatang)      Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasih)      Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakani)        Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi2.      Analisa DataAnalisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;a)      Menetapkan kebutuhan komunitasb)      Menetapkan kekuatanc)      Mengidentifikasi pola respon komunitasd)     Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

3.         Prioritas masalahDalam menentukan priorita masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan yang perlu

pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria penapisan, diantaranya:a)      Sesuai dengan perawat komunitasb)      Jumlah yang berisikoc)      Besarnya resikod)     Kemungkinan untuk pendidikan kesehatane)      Minat masyarakatf)       Kemungkinan untuk diatasi

Page 4: Askep Komunitas Tgs

g)      Sesuai dengan program pemerintahh)      Sumber daya tempati)        Sumber daya waktuj)        Sumber daya danak)      Sumber daya peralatanl)        Sumber daya orang

Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan, yaitu : 1 =

sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan

diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.4.       Diagnosa Keperawatan

Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan diagnosa

keperawatan komunitas yang terdiri dari :

a)      Masalah (Problem)

Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.

b)   Penyebab (Etiologi)

Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, lingkungan fisik dan

biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan lingkungan.

c)      Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)

Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk timbulnya

masalah.Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa ditegakkan

pada adolesens, yaitu :1.      Risiko cedera yang berhubungan dengan:a.       Pilihan gaya hidupb.      Penggunaan alcohol, rokok dan obatc.       Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasid.      Aktivitas seksual2.      Risiko infeksi yang berhubungan dengan:a.       Aktivitas seksualb.      Malnutrisic.       Kerusakan imunitas3.      Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:a.       Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhanb.      Melewati waktu makan; ikut mode makananc.       Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin penjual makanand.      Kemiskinane.       Efek penggunaan alcohol atau obat4.      Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:a.       Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenalb.      Kurang informasi tentang kurikulum sekolah5.      Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:

Page 5: Askep Komunitas Tgs

a.       Perasaan negative tentang tubuhb.      Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan adolesens

5.      Intervensi (Perencanaan) Keperawatan

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan

komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan

keperawatan meliputi: perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.

Masalah kesehatan adolesens Intervensi promosi kesehatan1.      Cedera tidak disengaja -          Anjurkan adolesens untuk mengikuti

program pendidikan mengemudi dan menggunakan sabuk keselamatan-          Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan berkendaraan; penggunaan obat-          Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan kendaraan bermotor-          Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan semua alat olahraga

2.      Penggunaan zat -          Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta informasikan risiko penggunaannya

3.      Bunuh diri -          Berikan informasi tentang bunuh diri-          Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri

4.      Penyakit menular seksual -          Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan gejala yang berhubungan-          Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual, tentang penggunaan kondom-          Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual

6.      Implementasi Keperawatan

Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah

disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :

1.      Berdasarkan respon masyarakat.

2.      Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.

Page 6: Askep Komunitas Tgs

3.      Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta lingkungannya.

4.      Bekerja sama dengan profesi lain.

5.      Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit.

6.      Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.

7.      Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan implementasi

keperawatan.

7.  Evaluasi Keperawatan

            Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan. Keberhasilan

proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses

tersebut.

BAB IIITINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A

A.    PENGKAJIAN1.      Data Intia)      Sejarah              Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di Bengkulu karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar dilahirkan disina dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga tidak tahu siapa yang pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau puyang dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang tuanya tersebut dari kota itu sendiri.b)      Demografi              Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1050 jiwa (220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01, RT02, RT03, RT 04, RT 05 dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-kanak, sebuah balai RW dan

Page 7: Askep Komunitas Tgs

dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga.

Distribusi Penduduk berdasarkan Umur dan Jenis kelamin

No Umur Jenis KelaminLaki-laki % Perempua

n% Total %

1 0-5 58 10,90 74 14,29 132 12,572 6-12 68 12,78 63 12,16 131 12,483 13-20 91 17,10 85 16,41 176 16,764 21-35 125 23,50 142 27,41 267 25,435 36-54 129 24,25 101 19,50 230 21,906 >55 61 11,47 53 10,23 114 10,86

Total 532 100 518 100 1050 100                          Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak laki-laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO batasan umur remaja adalah 12-24 tahun di interval umur 6-12 tahun ada 2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval 21-35 tahun ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja di kelurahan A adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah penduduk di kelurahan A.-          Etnisitas              Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.-          Nilai dan Keyakinan              Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang mereka anut yang terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam terlihat dari banyaknya bangunan masjid.2.      Data Lingkungan Fisik

     Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan tipe permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak permanen 5%.Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul di persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan kebut-kebutan.3.      Pelayanan Kesehatan dan Sosial            Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian besar orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit. Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter praktek umum, bidan, balai pengobatan4.      Ekonomi

            Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi keinginan remaja seperti membelikan kendaraan bermotor. Sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau penganguran.

5.      Keamanan dan TransportasiKendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja bisa

menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa

Page 8: Askep Komunitas Tgs

memanfaatkan kendaraan tersebut, 50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hamper seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.6.      Politik dan Pemerintah

            Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna.7.      Sistem komunikasi

            Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.        8.      Pendidikan           Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus mendapatkan ilmu

yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan kepada kelompok remaja ini.9.      Rekreasi

Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-minuman dengan persentase 15%.10.   Pemeriksaan fisik remaja

Table Status kesehatan remaja Kelurahan A dalam 6 bulan terakhir

Jenis penyakit Frekuensi %1.      Batuk pilek2.      Asma3.      TBC4.      Malaria5.      Anemia6.      Tidak ada

80102502028

42,105,261,0526,3110,5214,73

Jumlah 190 100                  Menurut tabel status kesehatan remaja Kelurahan A jenis penyakit terbanyak adalah batuk pilek dengan jumlah 80 orang (42,10%).

Tabel Analisa Data

ANALISA DATA MASALAH KESEHATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 9: Askep Komunitas Tgs

Hasil Quisioner : 50% remajamenggunakan

sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya.

 Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%Hasil Wawancara :

 Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang di luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya.Hasil Observasi

 Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan A

-          Resiko cedera pada remaja di kelurahan A

-          Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya

Hasil Quisioner : Kebiasaan remaja; merokok

70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan prilaku seksual 5% menyimpang.Hasil Wawancara :

 Beberapa remaja mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahragaHasil Observasi

 Tidak adanya kegiatanolahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan A.

-          Perubahan pemeliharaan kesehatan

-          Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba

B.     PENAMPISAN MASALAH

Diagnosa

Kriteria penapisanTersedia Sumber

Page 10: Askep Komunitas Tgs

keperawatan

Sesuai dengan peranperawat komunitas

Jumlah yang beresiko

Besarnya resiko

Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

Minat masyarakat

Keingnan masyarakat

Sesuai dengan program pemerintah

Sumber daya tempat

Sumber daya waktu

Sumber daya dana

Sumber daya peralatan

Sumber daya orang (perawat)

Jumlah skore

Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan

5 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 50

Page 11: Askep Komunitas Tgs

rayaPerubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba

5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 57

Keterangan:Skore: 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi.Jadi prioritas dalam kelurahan A ini adalah:1.      Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba. Dengan skore 57.2.      Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.

BAB IVPEMBAHASAN

           

A.    Pengkajian

Page 12: Askep Komunitas Tgs

Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan mudah atau tidak terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima kehadiran perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya.B.     Diagnose Keperawatan

Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi, melalui penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.C.     Intervensi Keperawatan

Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95% remaja dari 108 remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan banyak bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan peraturan lalu lintas.

Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna, dengan kader remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi, kegiatan berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah bisa diatasi, para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi kebiasaan buruk mereka.

Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran olahraga bagi remaja kelurahan A disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak ada lokasi untuk gedung berolahraga.

BAB VPENUTUP

A. KesimpulanMasa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang

menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.

Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.

Page 13: Askep Komunitas Tgs

Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja kelurahan A teratasi.

B. Saran      1. Bagi remaja kelurahan A

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.

2.    Bagi para pembacaMakalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry, 2005. Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Http:\Info » Kesehatan » Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja

• www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 3 desember 2010

Http:\remaja-dan-permasalahannnya.html. diakses tanggal 3 Desember 2010

Http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 3 Desember 2010