Askep Komunitas Ledug Bab 2

download Askep Komunitas Ledug Bab 2

If you can't read please download the document

Transcript of Askep Komunitas Ledug Bab 2

BAB IIBAB IITINJAUAN TEORITujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional (Wunasantri, 2010).Berdasarkan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia, maka direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk menggalang potensi yang ada pada masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri melalui perawatan kesehatan komunitas.PARADIGMA SEHAT Pengertian sehatSehat menurut badan kesehatan dunia (WHO) tahun 1947 adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan (Anonimus, 2009). Menurut Undangundang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sehat menurut Zaidin Ali (1999) adalah suatu kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis (jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif (Ali, 2001).Berdasarkan pengertian sehat dari berbagi sumber diatas dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang utuh dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan yang memungkinkan setiap individu hidup secara mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis.Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian maka kita berada dalam area sakit dan apabila status kesehatan kita bergerak kearah sehat maka kita berada dalam area sehat. Jadi status kesehatan selalu dinamis dan berubah setiap saat. Sesuai dengan rentang sehat-sakit, maka status kesehatan dapat dibagi dalam keadaan optimal sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat sampai meninggal dunia. Apabila individu berada dalam area sehat maka dilakukan upaya pencegahan primer, yaitu perlindungan kesehatan dan perlindungan khusus agar terhindar penyakit. Apabila individu berada dalam area sakit maka dilakukan upaya pencegahan sekunder dan tertier, yaitu dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, pencegahan perburukan penyakit dan rehabilitasi (Joedi, 2009).Persepsi sakit dan kesakitan untuk setiap individu sangat berbeda dan sangat tergantung dari situasi dan kondisi seperti yang dijelaskan berikut ini :Seseorang merasa sakit (kesakitan) setelah diperiksa dan dinyatakan menderita sakit.Seseorang merasa sakit, tetapi setelah diperiksa ternyata individu tersebut tidak menderita sakit atau tidak mengalami penyakit.Seseorang tidak merasa sakit, akan tetapi sebenarnya individu tersebut mengidap penyakit.Seseorang tidak merasa sakit dalam tubuhnya.Paradigma sehatParadigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri dalam menjaga kesehatannya sendiri melalui kesadaran terhadap pentingnya upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Paradigma sehat ditetapkan sebagai model pembangunan kesehatan di Indonesia, yaitu pembangunan kesehatan yang mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif (Siagian, 2002).Unsur penting dalam paradigma sehat meliputi :Program dan kebijakan yang bottom-upMentalitas proaktifPemberdayaan sumber daya lokalPembangunan kesehatan berbasis masyarakatSistem prabayar pelayanan kesehatanPembangunan kesehatan multi sektorKonsep keperawatan komunitas Pengertian keperawatanMenurut Lokakarya Keperawatan tahun 1983 keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-soail-spiritual yang menyeluruh ditujukan kepada individu, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Ali, 2001).Kemudian menurut Handerson (1980) dalam Ali (2001) menjelaskan bahwa pelayanan keperawatan adalah upaya untuk membantu individu baik sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa keperawatan merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang bersifat humanistic, profesional, dan holistic berdasarkan ilmu dan kiat, memiliki standar asuhan dan menggunakan kode etik, serta dilandasi oleh profesionalisme yang mandiri dan atau kolaborasi untuk membantu individu baik sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITASPengertianMenurut Pradley (1985), Logan dan Dawkin (1987) keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Wahyudi, 2010).Sedangkan menurut Ruth B. Freeman (1961), keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan (Wahyudi, 2010).Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-oriented) (Anonimus, 2008).Asumsi dan Kepercayaan terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut American Nurses Association (Mahyudin, 2009)AsumsiSistem pemeliharaan yang kompleks.Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek penelitian.Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.KepercayaanPemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama.Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.Falsafah Keperawatan KomunitasBerdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan seperti pada gambar 2.1 berikut :Komunitas Dengan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Dasar.MANUSIAKESEHATAN (SEHAT-SAKIT)KEPERAWATAN3 Tingkatan PencegahanLINGKUNGAN (Physic, Biologic, Psychologist, Social, Cultural, Dan Spiritual.Gambar 2.1. Paradigma atau falsafah keperawatan komunitasBerdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai berikut :ManusiaKomunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu atau klien yang berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga dan komunitas.Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.KesehatanSehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien atau komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.LingkunganSemua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual.KeperawatanIntervensi atau tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dan suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.Pelayanan tersebut haruslah terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan serta berkesinambungan. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok pelayanan tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat. Selain itu, pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus serta individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan tujuan, sasaran dan strategi intervensi keperawatan komunitas.Tujuan Keperawatan Kesehatan KomunitasTujuan UmumMeningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.Tujuan KhususUntuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam hal :Mengidentifikasi masalah kesehatan atau keperawatan yang dihadapi.Menetapkan masalah kesehatan atau keperawatan dan prioritas masalah.Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan.Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang mereka hadapi.Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan.Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan.Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan.Sasaran Keperawatan KomunitasSasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan.IndividuIndividu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.KeluargaKeluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya.Kelompok KhususKelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti :Ibu hamilBayi baru lahirBalitaAnak usia sekolahUsia lanjutKelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.Penderita dengan penyakit tak menular, seperti penyakit diabetes melitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.Kelompok yang beresiko terserang penyakit, diantaranya :Wanita tuna susilaKelompok penyalahgunaan obat dan narkobaKelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah :Panti wredhaPanti asuhanPusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)Penitipan balitaMasyarakatMasyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas (Wahyudi, 2010). Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.Masyarakat setempat adalah suatu kelompok yang terdiri dari individu yang hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Masyarakat setempat menempati suatu wilayah yang ditandai oleh suatu derajat hubungan social tertentu. Wilayah tersebut misalnya desa, kota, dan negara.Tipe masyarakat setempat ditentukan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu jumlah penduduk, luas wilayah, kekayaan, dan kepadatan penduduk, fungsi khusus anggota masyarakat dan organisasi anggota masyarakatDengan batasan tersebut, masyarakat dapat dibagi menjadi masyarakat kota dan desa, serta masyarakat modern dan tradisional.Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga, kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (school health nursing), di perusahaan, di Posyandu, di Polindes dan di daerah binaan kesehatan masyarakat.Penyuluhan atau pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi.Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut.Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan.Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, melalui pengenalan masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehtan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu usaha pendekatan ilmiah keperawatan.Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas.Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait.Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan dan kesehatan.StrategiStrategi intervensi keperawatan komunitas meliputi proses kelompok, pendidikan kesehatan dan kerja sama (partnership).Ruang Lingkup Perawatan KomunitasRuang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.Upaya PromotifUpaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :Penyuluhan kesehatan masyarakatPeningkatan giziPemeliharaan kesehatan perseoranganPemeliharaan kesehatan lingkunganOlahraga secara teraturRekreasiPendidikan seksUpaya PreventifUpaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamilPemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumahPemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.Upaya KuratifUpaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan :Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakitPerawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifasPerawatan payudaraPerawatan tali pusat bayi baru lahir.Upaya RehabilitatifUpaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan :Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaanLatihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC adalah latihan nafas dan batuk, penderita stroke adalah fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.Upaya ResosialitatifUpaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.Kegiatan Praktek Keperawatan KomunitasKegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut (Anonimus, 2008) :Tahap PersiapanPembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program praktek.Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan kesehatan utama.Penyusunan instrumen data.Uji coba instrumen pengumpulan data.Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan setempat.Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi atau penyajian data.Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas, menyusun kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RWPenyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakatDiskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis besar rencana kegiatanMembentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan.Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari instansi terkait.Tahap PelaksanaanMenyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok kerja kesehatan.Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja kesehatan :Pelatihan kader kesehatanPenyuluhan kesehatanSimulasi atau demonstrasiPembuatan model atau percontohanKunjungan rumah (home health care)Kerja bakti, dan lain-lain.Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan.Tahap EvaluasiMengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas.Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan masalah.Tahap Asuhan Keperawatan KomunitasUntuk melaksanakan pendekatan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi), diperlukan suatu pengorganisasian komunitas sehingga masyarakat diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar komunitas. Pendekatan yang digunakan menggunakan prinsip, landasan dan langkah dasar seperti tergambar dalam gambar 2.2 berikut : 3 Prinsip:- Kesetaraan- Keterbukaan- Saling menguntungkanLandasan 7 Saling :Memehami kedudukan, tugas, fungsi masing-masing (structura)Memahami kemampuan masing-masing (capacity)Menghubungi (linkage)Mendekati (proximity)Terbuka atau membantu (openness)Mendorong atau mendukung (synergy)Menghargai (reward)6 Langkah :Penjajagan Penyamaan persepsiPengaturan peranKomunikasi intensifMelaksanakan kegiatanPemantauan dan penilaanGambar 2.2. Prinsip pendekatan dalam asuhan keperawatan komunitasSedangkan beberapa tahap pengorganisasian masyarakat untuk melaksanakan asuhan keperawatan komunitas yaitu :Persiapan Pengenalan komunitas dengan pendekatan jalur formalDilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas dengan cara pengajuan proposal dan perijinan kemudian penjelasan tujuan dan program yang menghasilkan perijinan atau persetujuan kegiatan-kegiatan di masyarakat.Pengenalan komunitas dengan pendekatan jalur informalDilakukan setelah adanya ijin atau persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat, ketua RW dan RT serta kader kesehatan dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak kerjasama.Pengenalan MasalahBertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas saat ini. Tahap pengenalan masalah yaitu :Survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi :Survey wilayahSurvey populasiSurvey masalah utama dan faktor penyebabSurvey kebijakan program dan frasilitas layanan kesehatan.Survey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas.Membuat instrument pengumpulan dataTabulasi dataMembuat table tabulasi dataMenghitung frekuensi distribusiMembuat table, diagram, grafik frekuensi distribusiAnalisa dataAnalisa deskriptif, yaitu membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti.Analisa korelasi, menganalisa tingkat hubungan pengaruh dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti dengan menggunkan perhitungan statistik.Perumusan masalahMerumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan formula problem, etiologi dan data yang menyokong.Penyadaran komunitas Bertujuan untuk mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas, mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan masalah.KegiatanMengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini, dengan langkah penyajian data hasil survey dan diskusi kelompok yang mendiskusikan perumusan masalah dan faktor penyebab, menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya) serta pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari anggota komunitas yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan yang direncanakan. Kemudian hasil dari diskusi kelompok tersebut disajikan untuk mendapat tanggapan dari tokoh formal, informal dan puskesmas.PelaksanaanAdalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa dan puskesmas yang meliputi kegiatan :Pelatihan KaderPenyuluhan kesehatanPelayanan kesehatan langsungHome careRujukan EvaluasiEvaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan dalam upaya mengukur kemajuan terhadap tujuan obyektif program. Data evaluasi merupakan hal penting untuk memperbaiki database dan diagnosis keperawatan komunitas yang dihasilkan dari analisis pengkajian data komunitas. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Sejalan dengan landasan teoritis dalam menjalin kemitraan dengan komunitas, program evaluasi yang kita jalankan didasarkan pada prinsip yang dikemukakan oleh W.K Kellogg Foundation (1998). Prinsip tersebut disimpulkan sebagai berikut :Memperkuat programTujuan perawatan adalah promosi kesehatan dan peningkatan kepercayaan diri komunitas. Evaluasi membantu pencapaiain ini dengan cara menyediakan proses yang sistematik dan berkelanjutan dalam mengakaji program dampaknya serta hasil akhir program tersebut.Menggunakan pendekatan multipelSelain pendekatan multidisiplin, metode evaluasi mungkin banyak dan bermacam-macam. Tidak ada satu pendejkatan yang lebih unggul, tetapi metode yang dipilih harus sealan anegan tujuan program.Merancang evaluasi untuk memnuhi isu nyataProgram berbasis dan berfokus komunitas, yang berakar pada komunitas nyata dan berdasarkan pengkajian komunitas, harus memiliki rancangan evalausi untuk mengukur kriteria mengenai pentingnya program tersebut bagi komunitas.Menciptakan proses partisipasiApabila anggota komunitas merupakan bagian dari pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi, merekapun harus menjadi mitra dalam evaluasi.Memungkinkan fleksibilitasPendekatan evaluasi harus fleksibel dan bersifat prestiktif. Jika tidak, akan sulit untuk mendokumentasikan munculnya perubahan yang sering kali meningkat secara tajam dan komplek.Membangun kapasitasProses evaluasi, selain mengukur hasil akhir, harus meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku individu yang terlibat didalamnya. Hal ini serupa dengan kontek profesional maupun non profesional.Komponen penting dalam fokus evaluasi adalah relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan, perkembangan atau kemajuan proses, efisiensi biaya, efektifitas kerja dan dampak (apakah status kesehatan meningkat atau menurun serta dalam jangka waktu berapa lama)Perubahan ini dapat diamati seperti gambar 2.3 berikut :Keterangan:: Peran masyarakat: Peran perawatGambar 2.3. Peranan perawat dan masyarakat dalam mencapai tujuan perawatan kesehatan komunitasPada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat. Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.Teori dan Model Model keperawatan telah ada sebelum lahirnya profesi, tetapi sebelum tahun 1960 model keperawatan belum diidentifikasi dan diteliti secara sistematis serta secara nyata belum digunakan dalam praktek. Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan yang mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model keperawatan dapat didefinisikan sebagi kerangka pikir, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran lingkup keperawatan. Model keperawatan merupakan representasi keperawatan, bukan kenyataannya. Telah disepakati secara umum bahwa ada empat konsep sentral dalam keperawatan yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Dalam model komunitas sebagai mitra, ada dua faktor sentral. Pertama, fokus pada komunitas sebagai mitra ditandai dengan roda pengkajian komuitas dibagian atas, dengan menyatukan anggota masyarakat sebagai intinya, dan kedua, penerapan proses keperawatan. Inti roda pengkajian adalah individu yang membentuk komunitas. Inti meliputi demografik, nilai, keyakinan, dan sejarah penduduk setempat. Sebagai anggota masyarakat, penduduk setempat dipengaruhi oleh delapan subsistem komunitas dan sebaliknya. Delapan subsistem ini terdiri atas lingkungan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan sosial, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.Garis tebal yang mengelilingi komunitas menunjukan garis pertahanan normal, atau tingkat kesehatan komunitas yang dicapai setiap saat. Garis pertahanan normal meliputi berbagai ciri misalnya angka iunitas yang tinggi, mortalitas bayi yang rendah, atau tingkat pendapatan kelas menengah. Garis pertahan normal juga mencakup pola koping, disertai kemampuan menyelesaikan masalah. Garis pertahan fleksibel, digambarkan dengan garis putus-putus yang mengelilingi komunitas dan garis pertahanan normal. Garis ini merupakan area penengah yang menunjukan suatu tingkat kesehatan dinamis akibat respons sementara terhadap stresor.Kedelapan subsistem dibatasi dengan garis putus-putus untuk mengingatkan kita bahwa subsistem tersebut tidak terpisah, tetapi saling mempengaruhi.didalam komunitas terdapat garis resistensi, mekanisme internal yang melakukan perlawanan terhadap stresor. Stresor merupakan tekanan serangan yang menghasilkan ketegangan yang potensial menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem. Derajat reaksi merupakan jumlah ketidakseimbangan atau gangguan akibat stresor yng mengganggu garis pertahanan komunitas. Derajat reaksi ini dapat dilihat dari angka kematian dan kesakitan, pengangguran dan kriminlitas. Stresor dan derajat reaksi menjadi bagian dari diagnosis keperawatan.Pengorganisasian masyarakatProses pemberian dukungan terus menerus dalam hal mendidik untuk tahu dan sadar secara kritis sesuai situasi yang ada, bekerja sama mengumpulkan data dan mengidentifikasi masalah serta menggerakkan dan mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah.PartnershipPeran serta masyarakat sangat penting untuk mengembangkan tanggung jawab masalah terhadap kesehatannya sendiri (sesuai konsep PHC : self relience). Prinsip partnership tersebut antara lain :Informed : tahu persepsi, hak dan tanggung jawabnya dan anggota lainnya.Flexible : mengalami keunikan dan kesamaan peserta.Negociated : karena kontribusi bervariasi pada peserta dan situasinya maka perlu adanya negosiasi.Model pengorganisasian masyarakatLocality development : peran serta seluruh masyarakat mandiri.Proses dibuat untuk menciptakan kondisi ekonomi dan sosial yang maju untuk semua rakyat yang berperan serta aktif dan penuh kemandirian dalam prakarsa pembangunan masyarakat.Social action : berfokus pada korban.Metode ini meminta pemerataan tenaga, sumber-sumber pengambilan keputusan dalam masyarakat dengan mengorganisir aspek yang merugikan yang mendasar dalam masyarakat.Social planning : rencana para ahli dan menggunakan birokrasi.Pendekatan ini menekankan pada teknikal proses dari penyelesaian masalah tentang masalah sosial, seperti kesehatan mental dan fisik dan perumahan. Rencana para ahli digunakan pada model ini dengan memanipulasi birokrasi untuk menyalurkan fasilitas dan pelayanan pada masyarakat.Tahap pengorganisasian masyarakatPrinsipnya fleksibel, kreatif dan inovatif dengan cara kerja :Fase persiapan Memilih area.Memilih cara kontak.Mempelajari masyarakat.Integrasi dengan masyarakat melalui : kunjungan, partisipasi, dalam kegiatan social, sesuaikan gaya hidup, dan tinggal di masyarakat.Fase pengorganisasianSosialisasi tercapai.Pembentukkan kelompok kerja kesehatan (KKK).Pengakuan atau pengesahan KKK oleh lurah atau penguasa daerah, hal ini penting untuk berfungsinya KKK tersebut.Fase edukasi dan latihanPertemuan teratur.Definisi masalah yang ada.Kajian dan analisa.Menetapkan tujuan.Merencanakan tindakan dan mengkaji sumber-sumber.Edukasi dan latihan (dengan pelayanan).Marketing.Evaluasi.Fase formasi dan kepemimpinanDalam proses akan dikembangkan kemampuan kepemimpinan, pengorganisasian masyarakat dan pendanaan.Fase koordinasi insektoralKerjasama intersektoral.Mentapkan jalur bersama.Fase akhirRencana perubahan bertahap seperti aksi massal (gebrakan), pembinaan, dan pengembangan.Pengendalian dan pengontrolan.